Anda di halaman 1dari 23

AKTIVITAS

FISIK DAN
PENGELOLAAN
STRESS DI
MASA
PANDEMI
COVID-19

dr. Azzaky, Sp.PD, FINASIM


COVID-19 di Indonesia per 8 Okt 2021
PENDAHULUAN
• Pandemi Covid-19, masalah :
1. Medis :
a) Target organ sesuai dengan urutan keparahan (jumlah reseptor Ace 2)
→ paru, sistem pencernakan, ginjal, hepar, dll.
b) Stress Psikologis (67%) → survey https://tirto.id/fgPG, Fredrick D.P,
2020.
c) Penyakit post covid (residual) → 3 – 6 bulan.
1. Non Medis :
a) Dampak sosial ekonomi
b) Perubahan perilaku
2. Olahraga → salah satu solusi pandemi covid
a) Olahraga rutin (proporsional)→ endorpin →
mengurangi stress. serotonin → rileks
b) Olahraga → NO → vasodilator, anti oksidan (ROS, menaikan daya
tahan) , mengurangi hiperkoagulasi
c) Olahraga berlebihan → ROS berlebihan → risiko suddent death.
PATOGENESIS
• OLAHRAGA :
• Muscle (otot) :
a. Endorpin → mengurangi stress
b. Sirotonin (muscle relaxant)

• PERIODE OLAHRAGA :
a. Pemanasan (mencegah cidera).
b. Olahraga yang sesungguhnya : jalan, sepeda, renang, dll.
c. Pendinginan (cooling down) (mencegah kram).
Exercise and Endothelial Function in CKD 2016
NO

Boger R. The emerging role of asymmetric


dimethylarginine as a novel cardiovascular
risk factor.Cardiovascular Research. 2003
Endorpin
OLAHRAGA OLAHRAGA MENAIKAN DAYA TAHAN
Amidala

STRESS Cortex cerebre Hipotalamus Locus Cerolius Saraf simpatis

Hipocampus
Adrenalin Nor Adrenalis
Makrofag

NFKβ

IL-8 TNF-α IL-6


Endotel Hepatosit

e- selektin CRP

PMN Disfungsi Endotel

NO NADPH AT-1 Reseptor


↑ ROS ↓
Oksidase

Limposit T, B (dirusak)

Imunoglobulin berkurang

↓ DAYA TAHAN ↑ Fredrick, Purwanto, 2020


OLAHRAGA MENGURANGI HIPERKOAGULASI

OLAHRAGA
NO
Merusak
ROS ↓ Ikβ ↑ NFKβ ↓

TNFα ↓
IL-6 ↓

Hepatosit
Trombomodulin ↑ Tissue Faktor ↓ Hepatosit

Disfungsi Endotel
Fibrinogen ↓
CRP

Complemen

HIPERKOAGULASI ↓ Tissue Faktor ↓


(D-DIMER)
GYMNASTICS HEATING → BEFORE THE REAL SPORTS →
MANDATORY TREATED → AVOID INJURIES →
OSTEOASTRITIS
Gerakan Yoga : Duduk badan digerakkan ke kanan kemudian ke kiri, masing
– masing 15 kali ( Memperbaiki aktifitas usus dan menghindari kembung)
Gerakan Yoga : Menghindari kram kaki dan tangan, diulangi 5 kali
Gerakan Yoga :
Bangun tidur (terlentang) sebelum duduk, seluruh badan digerakkan ke kanan
kiri, masing-masing 15 kali → menghindari Low Back Pain
Berjalan minimal 15 menit
Sepeda Statis
Cocok Untuk : Manula, Osteoastritis, Over
Weight
Renang Gaya Dada
Cocok Untuk Manula
Dr. Made Kurnia (Kerangka Teori Usulan Penelitian)
OLAHRAGA BERLEBIHAN

OLAHRAGA BERLEBIHAN ROS Berlebihan

Membran sel Inti sel

Nekrosis Apoptosis

Sistem Automasi (SA Node, dll)


Miokard

RISIKO SUDDENT DEATH

Made, purwanto, 2019


High Speed Running
Olah raga yang berlebihan
SEQUELAE POST COVID
Tissue Faktor Hiperkoagulasi

Trombus

Emboli Sequelae Target organ

✓Paru
✓Sistem pencernaan
✓Ginjal
✓Otak
✓Hepar, dll

Dapat berlangsung 3- 6 bulan


PROGRAM OLAHRAGA
• Tiap hari, minimal tiap 2 hari
• Dimulai dengan pemanasan (warming up) 5-10 menit, olahraga yang
sesungguhnya (renang, jalan, dll), ditutup dengan pendinginan atau cool
down.
• Lama olahraga → 150 menit/minggu → tiap hari sekitar
25 – 30 menit (Mayo Clinic, 2020).
• Kondisi normal → secara umum → nadi →
220-umur dikali 75%.
• Olahraga → faktor individual dan komorbid.
• Kapasitas olahraga→ perhitungan ilmiah dan
subyektivitas (sesak nafas, berdebar-debar, vertigo, dll)
KESIMPULAN
OLAHRAGA :
a.Endorpin → mengurangi stress.
b.Sirotonin → rileks.
c.Mengurangi TNF-α, IL-6 → mengurangi hiperkoagulasi →
trombus emboli target organ
d.Mengurangi stress → menaikkan daya tahan tubuh
e.Sequelae Post Covid → bisa berlangsung 3 – 6 bulan
f.Olahraga tidak boleh berlebihan → risiko suddent death
g.Olahraga → NO meningkat → mengurangi risiko cerebro
kardiovaskuler.
h.Pemanasan dan pendinginan → mengurangi risiko cidera
otot dan sendi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai