1. Nyanyian dari BE No. 3 “Puji Jahowa Ale Tondingku”
Puji Jahowa ale tondingku, Puji ibana Debata mi Tagan so suda dope bohalhu, naeng pujionhu basaNa i. Sitompa danging tondi pe ingkon dipuji sasude, Haleluya, haleluya. Martua halak na niondingan ni Debatanta Jahowa i Angka na hot haporseaon, di Jesus Kristus Tuhanta i, Molo Debata donganmu, ndang adong hurang tuamu, Haleluya, haleluya. 2. Doa Pembuka 3. Nas Renungan : Markus 14 : 66 – 72 Taat dan setia Bersukacita pasti perna kita alami misalnya ketika yang kita harapkan dapat terjadi pasti kita akan bahagia dan semangat dalam menjalani kehidupan. Namun jika sebaliknya, kita akan merasa kecewa atau mungkin mulai kehilangan harapan untuk tujuan kita selanjutnya. Hal ini sering menggoyahkan iman kita, apakah keteguhan hati, ketataan, tetap ada didalam kita?. Dalam perjalanan Petrus sebagai murid yang dikasihi Yesus, mengalami goncangan iman karena ketidaksiapannya menerima kenyataan bahwa Yesus harus menderita. Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Petrus menyangkal dapat kita lihat sebagai pribadi yang tidak memiliki pendirian dan jati diri. Pengikutannya kepada Kristus terasa sia-sia saat dia menyangkal Kristus di detik-detik terakhir, hanya karena dia takut juga masuk ke dalam peristiwa penyaliban Yesus. Selama perjalanan pelayanan Yesus sebelum penyaliban petrus adalah murid yang paling setia, selalu terus berusaha dan meyakinkan Yesus bahwa Ia siap bersama-sama dengan Yesus dalam kondisi apapun yang akan terjadi. seperti ucapannya "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau" namun pada kenyataannya petrus tidak hanya menyangkal tapi juga mengutuk dan bersumpah. Kokok ayam menjadi pertanda akan ucapanya pada Yesus. Hal ini membuat Petrus tersadar, menangis dan menyesali apa yang telah Ia lakukan. dan kemudian Ia bertobat hingga Yesus memulihkan kembali. Yesus menunjukkan kesetiaanNya pada murid-muridnya sebagai pedoman yang dapat kita lakukan sebagai calon-calon pelayan kepada jemaat Tuhan. Meskipun Petrus menyangkalNya, Dia tetap setia mengajar dan mengarahkan para muridNya. Oleh karenanya, seseorang yang taat, patuh, setia sebagai murid Yesus tidak akan selalu menerima jalan hidup yang mulus sesuai dengan yang diharapkannya. Tetapi sebaliknya, maka disaat itulah kita sungguh-sungguh memohon kekuatan agar kita tetap taat dan setia pada-Nya sampai akhir hidup kita.
4. Nyayian dari BE No. 697 “Molo Ho do Huihuthon”
Molo Ho do huihuthon dame sonang rohangki Sai horas jala martua nasa na hinophop Mi Ho tongtong ihuthononhu, Jesus na palua au Ho sambing do oloahu alanii martua au.