Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN PARTUS MACET

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
01 1/2

Ditetapkan,
Direktur RSUD Pakuhaji
STANDAR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Hj. Corah Usman, MARS
NIP: 19671219 200212 2 203
PENGERTIAN Suatu keadaan fase akhir dari suatu persalinan yang tidak
mengalami kemajuan (kemacetan) dan berlangsung lama
sehingga menimbulkan komplikasi terhadap ibu, janin atau
keduanya
TUJUAN Memberikan pelayanan perawatan yang tepat dan cepat pada pasien
Partus macet

KEBIJAKAN Diagnosis
1. Tanda-tanda kelelahan dan intake yang kurang:
a. Dehidrasi; nadi Cepat lemah
b. Meteorismus
c. Febris
d. His yang hilang atau melemah
2.Tanda-tanda infeksi:
a. Keluar air ketuban berwarna keruh
dan kehijauan dan berbau, kadang-kadang bercampur
mekonium
b. Suhu rektal >38 derajat celcius
3. Tanda-tanda Ruptura uteri:
a. Perdarahan melalui ostium uteri eksternum
b. His yang hilang
c. Bagian anak mudah diraba
d. Robekkan dapat meluas sampai serviks dan vagina
4. Tanda-tanda gawat janin:
a. Air ketuban bercampur mekonium
b. Denyut jantung janin melemah sampai
hilang
PELAYANAN PARTUS MACET
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
01 1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Pakuhaji
STANDAR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Hj. Corah Usman, MARS
NIP: 19671219 200212 2 203
c. Tidak teraba gerakan anak
Referensi
PROSEDUR 1. Bidan menyiapkan pasien di tempat tidur
2. Bidan memeriksa tanda vital ibu
3. Dokter menentukan tindakan pengobatan/ rencana
yang dilakukan
4. Bidan melaksanakan instruksi dokter
5. Dokter melakukan pemeriksaan obstetric
6. Dokter menentukan tindakan obstetrik yang akan dilakukan pada
saat itu, apakah seksio sesar, forceps, ekstraksi total atau
embriotomi. Sebelum tindakan dilakukan perbaikan keadaan
umumnya dahulu
7. Bidan menyiapkan peralatan dan menyiapkan pasien
8. Bidan membawa pasien ke kamar operasi bila akan dilakukan
seksio sesar
9. Dokter melakukan tindakan obstetrik (forceps/ seksio sesar)
10. Dokter anak dan peralatannya telah siap
11. Bidan memindahkan pasien ke bangsal atau ruang pemulihan
12. Di bangsal dokter merawat pasien dan menjaga supaya tidak
terjadi tidak terjadi kompliksi

Penatalaksanaan
1. Memperbaiki keadaan umum
a. Puasa karena mungkin akan dilakukan tindakan dalam narkose
b. Pasang kateter menetap
c. Berikan oksigen
1). Pemberian cairan, kalori dan elektrolit
Pasang transfusi set dengan cairan NS 500 ml dan Dekstrose 5%/
PELAYANAN PARTUS MACET
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
01 1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Pakuhaji
STANDAR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Hj. Corah Usman, MARS
NIP: 19671219 200212 2 203
10% dalam 1- 2 jam pertama, selanjutnya tergantung:
• Produksi urine
• BD plasma (bila dapat)
2) Koreksi keseimbangan asam basa (bila terdapat tanda asidosis).
Berikan bikarbonas Natrikus 50 ml 7%. Sebaiknya diukur kadar
C02 dan pH darah
3) Pemberantasan infeksi
 Antibiotika: Penisilin Prokain 2X2,4 Juta iu IM
 Ampisilin 3 X 1 gram
 ATS 1500 I.U
 Kortikosteroid 1-3 mg/ kg2 BB : untuk syok septik, anti stress
4) Penurunan panas
• Kompres basah/ alkohol
• Antiseptik bila perlu
5)Koreksi kelainan psikis sedaktif:
 Sebaiknya Petidin 50 mg IM
 Mengurangi rasa nyeri
 Memberikan istirahat
 Menenangkan kortikosteroid untuk mengurangi kelelahan
psikis/ stress:
 Dexametason 4mg 1x saja
 Kortikosteroid 1-3 mg/ kgBB
2. Pengakhiran kehamilan sesegera mungkin -> SC
3. Peralatan setelah persalinan
a. Mencegah infeksi
• Pemberian antibiotik
• Perhatikan involusi uterus/ lochia
b. Mencegah fistulasi: Pasangan kateter nomor 16/ 18 menetap
PELAYANAN PARTUS MACET
No. Revisi Halaman
No. Dokumen
01 1/2
Ditetapkan,
Direktur RSUD Pakuhaji
STANDAR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Hj. Corah Usman, MARS
NIP: 19671219 200212 2 203
selama lebih kurang 7-14 hari, kateter diganti 5 hari sekali. Setelah
kateter lepas perhatian buang air perhatian buang air kecilnya
Komplikasi
1. Ibu
• Infeksi sampai sepsis
• Asidosis dan gangguan elektrolit
• Dehidrasi, syok, kegagalan fungsi organ
• Robekkan jalan lahir
• Fistula buli-buli, vagina, rahim dan rectum
2. Anak
 Gawat janin sampai meninggal
• Lahir dengan asfiksia berat sehingga dapat menimbulkan
cacat otak menetap
•  Trauma persalinan: patah tulang dada, lengan, kaki, kepala
karena pertolongan

UNIT TERKAIT l Poli Kebidanan


2 NICU

Anda mungkin juga menyukai