Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERTANIAN

p-ISSN : 1858-1625
Volume 17 (31), Juli 2020 : 46-52
e-ISSN : 2685-1725
http://jurnal.polbangtanyoma.ac.id/index.php/jp3/index

Respon Pertumbuhan Ayam Kampung yang Diberi Feed Suplemen


Broiler Vita

Growth Response of Kampung Chickens Given Feed Supplement of


Broiler Vita

Nani Zurahmah

Politeknik Pembangunan Pertanian, Manokwari


Jl. SPMA Reremi, Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat
Email: nazur201162@gmail.com

Diterima : 13 April 2020 Disetujui : 6 Juli 2020

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan ayam


kampung umur 60 sampai 120 hari yang diberi pakan suplemen Broiler Vita melalui
air minum. Dalam penelitian ini 40 ekor ayam kampung umur 60 hari dibagi menjadi
dua kelompok yaitu 20 ekor ayam sebagai kelompok kontrol (tanpa pemberian
Broiler Vita dalam air minum) dengan bobot badan 704,5 ± 64,2 g dan 20 ekor ayam
sebagai kelompok perlakuan (ditambah Broiler Vita dalam air minum) dengan berat
badan 706,0 ± 66,8 g. Ayam penelitian ini ditimbang pada 120 hari dan pertambahan
bobot badan hariannya dihitung dari umur 60 sampai 120 hari. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan uji t dua sampel independen pada tingkat signifikansi 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan 120 hari pada kelompok kontrol
dan perlakuan berturut-turut adalah 1499 ± 204 g dan 1562 ± 245 g, sedangkan
pertambahan bobot badan harian umur 60 sampai 120 hari pada kelompok kontrol
dan perlakuan berturut-turut 13,23 ± 2,98 g dan 14,27 ± 3,48 g. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bobot badan 120 hari dan pertambahan bobot badan harian 60
sampai 120 hari pada kelompok perlakuan tidak lebih tinggi (P> 0,05) dibandingkan
ayam kelompok kontrol pada penelitian ini. Variasi genetik yang tinggi dari ayam
kampung diduga sebagai faktor yang menyebabkan pemberian feed suplemen
Broiler Vita tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhannya.

Kata kunci: Ayam Kampung, Broiler Vita, Bobot Badan, Pertambahan Bobot Badan.

ABSTRACT

This study aims to determine the growth response of native chicken aged 60
to 120 days who are given Broiler Vita feed supplements through drinking water. In
this study, 40 native chickens aged 60 days were divided into two groups, namely 20
chickens as a control group (without the provision of Broiler Vita in drinking water)
with a body weight of 704.5 ± 64.2 g and 20 chickens as a treatment group

46
(supplemented Broiler Vita in drinking water) with a body weight of 706.0 ± 66.8 g.
The chickens in this study were weighed at 120 days and their daily weight gain was
calculated from the age of 60 to 120 days. The data obtained were analyzed using
two independent samples t tests at a significance level of 95%. The results showed
that the body weight of 120 days in the control and treatment groups was 1499 ± 204
g and 1562 ± 245 g, respectively, whereas the daily weight gain from the age of 60
to 120 days in the control and treatment groups was respectively 13, 23 ± 2.98 g and
14.27 ± 3.48 g. The results showed that body weight at 120 days and daily weight
gain from 60 to 120 days in the treatment group was not higher (P> 0.05) compared
to the control group chickens in this study. The high genetic variation of native
chickens is thought to be a factor that causes Broiler Vita supplement feed to have
no significant effect on growth.

Keywords: native chickens, Vita broiler, body weight, weight gain.

PENDAHULUAN dapat tumbuh cepat akan menghasilkan


sejumlah daging yang relatif lebih
Ayam kampung atau ayam buras banyak. Dengan demikian pertumbuhan
(bukan ras) adalah ternak yang telah merupakan sifat bernilai ekonomis
dikenal masyarakat Indonesia sejak dalam usaha peternakan ayam
lama dan populasinya tersebar merata kampung sebagai penghasil daging.
di seluruh wilayah tanah air. Dalam Namun demikian sejauh ini ayam
buku statistik peternakan disebutkan kampung disinyalir masih memiliki
bahwa produksi daging ayam kampung variasi pertumbuhan yang tinggi dan
di Papua Barat pada tahun 2018 cenderung lambat bila dibandingkan
sebesar 1.452 ton atau mencapai dengan ayam ras pedaging (Yuwanta,
hampir dua kali lipat dari produksi 2000; Hidayat dan Asmarasari, 2015).
telurnya yang hanya dicapai sebesar Upaya perbaikan pertumbuhan ayam
874 ton (Dirjen Peternakan dan kampung perlu mendapat perhatian
Kesehatan Hewan, 2018). Jenis ternak semua pihak, termasuk kalangan
ini sudah lama menjadi komoditas akademisi, sehingga pada gilirannya
andalan dalam membantu memenuhi peranan ayam kampung semakin
kebutuhan daging bagi masyarakat, dirasakan oleh masyarakat luas dan ikut
karena pada umumnya ayam kampung membantu meningkatkan ketahanan
diternakkan untuk dimanfaatkan pangan nasional.
dagingnya, dan hanya sebagian Setidaknya ada dua
peternak memanfaatkan telurnya dijual permasalahan sebagai penyebab
sebagai telur konsumsi. Daging ayam tingginya variasi pertumbuhan pada
kampung sangat disukai oleh ayam kampung dan cenderung lambat
masyarakat Indonesia, sehingga dalam bila dibandingkan dengan ayam ras
satuan yang sama harga daging ayam pedaging. Pertama, keragaman genetik
kampung jauh lebih tinggi dibandingkan yang masih tinggi dalam populasi ayam
dengan ayam ras pedaging (broiler). kampung; dan yang kedua, sistem
Produksi daging pada ayam pemeliharaan umumnya masih
sangat dipengaruhi oleh kecepatan tradisonal atau ekstensif. Beberapa
pertumbuhannya. Ayam yang dapat penelitian telah menginformasikan
tumbuh cepat akan menguntungkan tingginya keragaman fenotipik maupun
dalam kalkulasi usaha, karena dalam keragaman genetik, khususnya pada
satuan waktu yang sama, ternak yang ayam kampung yang terdapat di tanah

47
Papua. Hasil pengamatan Lumatauw et MATERI DAN METODE
al. (1995) menginformasikan bahwa
ayam kampung di Irian Jaya (kini Papua Penelitian dilaksanakan di
dan Papua Barat) memiliki bobot badan Reremi Permai, Manokwari, Papua
dan bobot karkas lebih beragam Barat, selama dua bulan (Januari sd.
dibandingkan beberapa ukuran tubuh Februari 2020). Bahan dan alat
yang diamati (panjang shank, tibia, penelitian meliputi ayam kampung,
femur, lingkar dada), serta shank dan kandang dan perlengkapannya, ransum
kulit didominir warna kuning, sedangkan dan suplemen Broiler Vita, serta alat
bulu didominir warna hitam. Mu’in timbang.
(2008) menginformasikan bahwa nilai 1. Ayam kampung
heritabilitas beberapa ukuran tubuh Penelitian ini menggunakan 40 ekor
ayam kampung di Manokwari tergolong ayam kampung yang diseleksi dari 60
sedang sampai tinggi, yakni heritabilitas ekor ayam kampung umur 60 hari.
panjang shank 0,89±0,38; panjang tibia Seleksi tersebut bertujuan untuk
0,52±0,29; panjang femur 0,32±0,23; mendapat materi penelitian yang
panjang dada 0,25±0,20; dan panjang relatif seragam sebelum penelitian
badan 0,39±0,25. Selain itu, Haryani dimulai. Ayam kampung penelitian ini
(1999) yang mengamati 328 ekor ayam dipesan dari seorang peternak ayam
kampung dewasa yang terdapat di kampung di Prafi. Ayam kampung
Manokwari, menyimpulkan bahwa tersebut merupakan hasil penetasan
tingkat keragaman morfologi ayam buatan dan dipelihara secara intensif
kampung cukup tinggi, demikian pula oleh pihak peternak tersebut hingga
karakteristik morfogenetiknya (warna umur 60 hari.
bulu, warna shank, bentuk jengger, 2. Kandang dan Perlengkapannya
warna kulit, warna cuping telinga, warna Penelitian ini akan menggunakan dua
paruh) juga beragam, kecuali warna unit kandang (ukuran p x l x t = 2 x 1
jengger, warna pial dan bentuk pial. x 0,5 cm), terbuat dari kayu dengan
Berdasarkan permasalahan di alas dan dinding dibuat dari kawat
atas maka perlu adanya berbagai upaya ram. Setiap unit kandang dilengkapi
untuk memperbaiki kecepatan dengan sebuah tempat makan dan
pertumbuhan dari ayam kampung ini. sebuah tempat minum ukuran besar,
Salah satu cara yang perlu dicobakan dan juga dilengkapi lampu 25 watt
adalah memberikan feed suplemen (penerangan di malam hari).
Broiler Vita. Broiler Vita dikenal sebagai 3. Ransum
suplemen untuk memacu pertumbuhan Ransum yang diberikan selama
ayam ras pedaging (broiler). Sampai penelitian adalah ransum ayam ras
sejauh ini belum ada penelitian untuk pedaging periode starter: CP-511
mengetahui apakah pemberian feed Bravo, produksi: PT. Charoen
suplemen Broiler Vita dapat memacu Pokphand Indonesia. Kadar protein
pertumbuhan ayam Kampung. dan metabolism energi tertera dalam
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan label berturut-turut 21 – 23% dan
mempelajari respon pertumbuhan ayam 3.000 – 3.200 kcal/kg.
kampung umur 60 sampai 120 hari yang 4. Broiler Vita
diberi feed suplemen Broiler Vita melalui Feed suplemen Broiler Vita (produksi:
air minumnya. PT. Medion, Bandung) diperoleh
dengan membeli di salah satu Poultry
Shop di Manokwari. Setiap kg, Broiler
Vita mengandung vitamin A
(12.000.000 IU), D3 (2.400.000 IU), E

48
(3.000 IU), K (1.200 mg), B1 (400 secara mutlak (absolut) yang
mg), B2 (5.000 mg), B6 (800 mg), B12 didasarkan atas pertambahan berat
(8 mg), C (30.000 mg), Niacinamide badan harian secara mutlak. Rumus
(12.000 mg), Calcium-D-pantothenate yang digunakan sebagai berikut:
(6.000 mg), Folic acid (600 mg),
Methionine (10.000 mg), dan Lysine W2 – W1
(20.000 mg). Pemberian Broiler Vita Average absolute growth rate = -----------
dilakukan dengan mengikuti aturan t2 – t1
pakai yang disarankan dari dimana,
pabriknya, yaitu 1 gram untuk tiap 2 W 1 = berat badan awal (gram)
liter air minum. W 2 = berat badan akhir (gram)
5. Alat timbang t1 = umur awal penelitian (hari)
Alat timbang digunakan untuk t2 = umur akhir penelitian (hari)
menimbang berat badan awal dan
akhir dalam satuan gram. Alat Hipotesis yang diajukan dalam
timbang yang digunakan memiliki penelitian ini, sebagai berikut:
kapasitas 5 kg, dengan ketelitian 0,1 1. H01 : Berat badan umur 120 hari
gram. kelompok kontrol (μ1) sama dengan
Penelitian dilaksanakan dengan berat badan umur 120 hari kelompok
mengikuti tahapan, sebagai berikut: perlakuan (μ2); atau μ1 = μ2
1. Menimbang berat badan awal dari 60 H11 : Berat badan umur 120 hari
ekor ayam penelitian umur 60 hari kelompok kontrol (μ1) lebih rendah
dan memilih 40 ekor ayam penelitian dari berat badan umur 210 hari
yang memiliki berat badan relatif kelompok perlakuan (μ2); atau μ1 < μ2
seragam untuk digunakan dalam 2. H02 : Pertambahan berat badan
penelitian. Keempat puluh ekor ayam harian umur 60 hingga 120 hari
penelitian ini diberi identitas disalah kelompok kontrol (μ1) sama dengan
satu sayapnya (wing tag). pertambahan berat badan harian
2. Membagi ayam penelitian ke dalam umur 60 hingga 120 hari pada
dua unit kandang (kandang kontrol kelompok perlakuan (μ2); atau μ1 = μ2
dan perlakuan), sehingga setiap unit H12 : Pertambahan berat badan
kandang berisi 20 ekor ayam harian umur 60 hingga 120 hari
penelitian dengan berat badan relatif kelompok kontrol (μ1) lebih rendah
seragam. dari pertambahan berat badan harian
3. Memberi ransum setiap hari secara umur 60 hingga 120 hari pada
ad libitum. kelompok perlakuan (μ2); atau μ1 < μ2
4. Memberi air minum mengandung
Broiler Vita pada ayam perlakuan, Data yang diperoleh dianalisis
dan memberi air minum tanpa menggunakan uji t dua sampel
kandungan Broiler Vita pada ayam independen (Two-Sample T-Test).
kontrol. Sampel-1 adalah ayam-ayam di
5. Menimbang berat badan akhir (umur kandang kontrol (n1=20) dan sampel-2
120 hari) pada kedua kelompok ayam adalah ayam-ayam di kandang
penelitian (Kontrol maupun perlakuan (n2=20). Analisis data
perlakuan). dilakukan dengan paket program
6. Menghitung pertumbuhan ayam- MINITAB Release 13.20 for Windows.
ayam penelitian pada kedua
kelompok ayam penelitian
menggunakan rumus dari Lloyd et al.
(1978), yaitu kecepatan pertumbuhan

49
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dengan cara dari 60 ekor
ayam kampung yang tersedia, dipilih 20
Penelitian ini bertujuan untuk ekor ayam kampung untuk kelompok
mempelajari respon pertumbuhan ayam kontrol (14 jantan dan 6 betina) dan 20
kampung umur 60 sampai 120 hari yang ekor ayam kampung untuk kelompok
diberi feed suplemen Broiler Vita melalui perlakuan (11 jantan dan 9 betina).
air minumnya. Sehubungan dengan itu Rataan berat badan awal (umur 60 hari)
maka dalam penelitian ini dibentuk dua kedua kelompok ayam kampung
kelompok ayam kampung penelitian, penelitian (kontrol vs perlakuan) relatif
yaitu kelompok kontrol (tanpa diberi sama, dan hasil uji statistika
feed suplemen Broiler Vita dalam air membuktikan bahwa rataan berat badan
minumnya) dan kelompok perlakuan awal (umur 60 hari) kedua kelompok
(diberi feed suplemen Broiler Vita dalam ayam kampung penelitian (kontrol vs
air minumnya). Kedua kelompok ayam perlakuan) tersebut tidak berbeda (P >
penelitian tersebut, telah diupayakan 0,05). Hal ini menunjukkan materi
memiliki rataan berat badan awal (umur penelitian seragam sehingga memenuhi
60 hari) relatif seragam sebelum syarat untuk dilakukan percobaan.
penelitian dimulai. Upaya tersebut telah

Tabel 1. Berat badan dan pertambahan berat badan harian (PBBH) pada dua
kelompok ayam kampung (Kontrol vs Broiler Vita).
Variabel Pengamatan Kontrol (n=20) Broiler Vita (n=20) P-Value
Berat badan umur 60 hari 704,5 ± 64,2a 706,0 ± 66,8a 0,943
a a
Berat badan umur 120 hari 1499 ± 204 1562 ± 245 0,190
PBBH (umur 60 - 120 hari) 13,23 ± 2,98a 14,27 ± 3,48a 0,160
Keterangan: Superskrip yang sama dalam baris yang sama menunjukkan tidak
terdapat perbedaan (P>0,05).
Sumber : Data penelitian ini (diolah), 2020.

Pemberian feed suplemen Broiler berat badan umur 120 hari, dipelajari
Vita melalui air minum pada ayam pula responnya pada pertambahan
penelitian dalam kelompok perlakuan berat badan harian dari umur 60 hingga
dimulai sejak umur 60 hari hingga umur 120 hari. Berdasarkan hasil perhitungan
120 hari. Pemberiannya mengikuti (Tabel 1) terlihat bahwa rataan
takaran yang disarankan oleh pabriknya pertambahan berat badan harian ayam
(PT. Medion), dan pemberiannya ke kampung umur 60 – 120 hari pada
ayam penelitian dilakukan secara ad kelompok kontrol (13,23±2,98 gram)
libitum. Pada umur 120 hari dilakukan lebih rendah dibandingkan pada
penimbangan berat badan pada kedua kelompok perlakuan (14,27±3,48 gram).
kelompok ayam penelitian (kontrol vs Namun, hasil uji statistika terhadap
perlakuan). Berdasarkan hasil uji rataan kedua kelompok ayam penelitian
statistik (Tabel 1) terlihat bahwa berat tersebut menunjukkan bahwa rataan
badan ayam kampung pada kelompok pertambahan berat badan harian ayam
kontrol (1499±204 gram) sama atau kampung pada kelompok kontrol sama
tidak lebih rendah (P>0,05) atau tidak lebih rendah (P>0,05)
dibandingkan kelompok perlakuan dibandingkan rataan pertambahan berat
(1562±245 gram). Dengan demikian badan harian kelompok perlakuan.
hipotesis null (H01) diterima. Dengan demikian hipotesis null (H01)
Pemberian feed suplemen Broiler diterima.
Vita selain dipelajari responnya pada

50
Hasil penelitian di atas kinerjanya: konsumsi energi konsumsi,
menunjukkan bahwa pemberian feed massa lemak daging dan pertambahan
suplemen Broiler Vita kurang efektif bobot badan (Mubarak, dkk., 2018).
untuk memacu pertumbuhan ayam Berdasarkan uraian di atas maka
kampung. Hal ini memunculkan dugaan penulis berpendapat bahwa kelemahan
kuat bahwa variasi genetik yang tinggi genetik ayam kampung perlu diperbaiki
pada ayam kampung menyebabkan terlebih dahulu melalui seleksi genetik,
respon pemberian Broiler Vita belum agar perlakuan pemberian pakan atau
mampu memberikan efek yang nyata. feed suplemen dapat diketahui respon
Hal ini sesuai dengan laporan yang sebenarnya.
Lumatauw et al. (1995), Mu’in (2008)
dan Haryani (1999) bahwa keragaman
genetik maupun fenotipik ayam KESIMPULAN
kampung sangat tinggi. Demikian pula
pendapat Wanasuria (1989) yang Pemberian suplemen Broiler Vita
menyatakan bahwa zat pemacu dalam air minum pada ayam kampung
pertumbuhan kurang mempunyai tidak memberikan dampak positif
dampak positif terhadap pertumbuhan terhadap berat badan umur 120 hari dan
ayam kampung karena prestasi ayam pertambahan berat badan hariannya
kampung tidak berkorelasi positif pada periode pengamatan 60 hingga
dengan mutu pakan yang diberikan, 120 hari. Keragaman genetik ayam
sehingga menurutnya lebih ekonomis kampung yang tinggi diduga kuat
memberikan pakan seadanya sebab sebagai penghalangnya, sehingga
kelemahan genetik menjadi pembatas respon pemberian Broiler Vita belum
untuk memperbaiki manajemen pakan mampu memberikan efek yang nyata.
secara keseluruhan. Oleh sebab itu, perbaikan genetik ayam
Bukti lain yang memperlihatkan kampung perlu didahulukan sebelum
kelemahan genetik ayam kampung perbaikan pakan dan manajemen
sehingga feed suplemen tidak dapat pemeliharaannya.
efektif memacu kinerja ayam kampung
adalah dari penelitian Yuliana dkk.
(2017) yang memberikan empat DAFTAR PUSTAKA
perlakuan jamu ternak sebagai feed
suplemen pada ayam kampung: A0 (air Direktorat Jenderal Peternakan dan
minum tanpa jamu ternak), A1 (air Kesehatan Hewan. 2018.
minum + jamu ternak 1% per liter air), Statistik Peternakan dan
A2 (air minum + jamu ternak 2% per liter Kesehatan Hewan. Direktorat
air) dan A3 (air minum + jamu ternak 3% Jenderal Peternakan dan
per liter air) juga memberikan hasil Kesehatan Hewan, Kementerian
bahwa pemberian jamu ternak melalui Pertanian, Jakarta.
air minum berpengaruh tidak nyata Haryani, E., 1999. Keragaman Morfologi
(P>0,05) terhadap konsumsi air minum, dan Morfogenetik Ayam
konsumsi pakan, pertambahan bobot Kampung di Kabupaten
badan dan konversi pakan ayam Manokwari. Skripsi Sarjana
kampung. Penelitian lain juga Peternakan, Fakultas Pertanian,
membuktikan bahwa pemberian Universitas Cenderawasih,
suplemen probiotik (L1 = 0 ml x 107 Manokwari.
cfu/ml, L2 = 1,25 ml x 107 cfu/ml dan L3 Hidayat, C. and S.A. Asmarasari. 2015.
= 2,5 x 107 cfu/ml) pada ayam kampung Native Chicken Production in
tidak memberikan respon positif pada Indonesia: A Review. Jurnal

51
Peternakan Indonesia, Vol. 17 (1):
1-11.
Lloyd, L.E., B.E. McDonald and E.W.
Crampton, 1978. Fundamentals
of Nutrition. 2th Edition . W.H.
Freeman and Company, San
Francisco.
Lumatauw, S. A.L. Killian dan A.
Supriyantono, 1995. Identifikasi
Sifat-sifat Morfogenetik Ayam
Kampung di Irian Jaya. Laporan
penelitian, Faperta Uncen,
Manokwari.
Mubarak, P. R, L. D. Mahfudz, dan D.
Sunarti. 2018. Pengaruh
Pemberian Probiotik pada Level
Protein Pakan Berbeda Terhadap
Perlemakan Ayam Kampung.
Jurnal Sain Peternakan
Indonesia, Vol.13 No.4: 357-364.
Mu’in, M.A., 2008. Heritabilitas
Beberapa Ukuran Tubuh Ayam
Kampung. Jurnal Ilmu
Peternakan Vol. 3 No. 1: 16-19.
Yuliana, Nuraini, dan A. Indi. 2017.
Penampilan Produksi Ayam
Kampung yang Diberi Jamu
Ternak Melalui Air Minum. JITRO
Vol.4 No.2: 25-32.
Yuwanta, T. 2000. Potensi dan Kendala
Pengembangan Ayam Kampung
Ditinjau Dari Aspek Reproduksi.
Pidato Pengukuhan Guru Besar
dalam Ilmu Produksi Ternak pada
Fakultas Peternakan, Universitas
Gadjah Mada, 5 Agustus 2002, di
Yogyakarta.
Wanasuria, S., 1989. Prospek
Peternakan Ayam Kampung.
Majalah Ayam dan Telur No. 46.
Penerbit Perhimpunan
Peternakan Unggas Indonesia
(PPUI). Jakarta.

52

Anda mungkin juga menyukai