Anda di halaman 1dari 50

SISTEMATIKA PRODUK MODUL KKL

COVER
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
GLOSARIUM
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
B. Capaian Pembelajaran
C. Sub Capaian Pembelajaran
D. Deskripsi Singkat Materi
E. Relevansi
F. Petunjuk Penggunaan Modul
G. Peran Guru
H. Materi Pembelajaran
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
Rangkuman
Tes Formatif
Kegiatan Pembelajaran 2
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Tes Formatif
Kegiatan Pembelajaran (...dst)
EVALUASI
A. Tes Sumatif
B. Rekomendasi Projek
C. Refleksi Diri
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF
DAFTAR PUSTAKA

MATERI MODUL BAHAN AJAR GEOGRAFI

Materi Kelas 10 ( Outputnya 2 modul)


Modul 2 kelas 10 (Fenomena Geosfer di Indonesia)
1. Litosfer
2. Pedosfer
3. Atmosfer
4. Hidrosfer
5. Biosfer
6. Antroposfer
MODUL 2 :
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA

Kegiatan Pembelajaran 1:
Litosfer

Penyusun:
Gunawan Wijaksono (1900216)
Wildan Zidan Ramadhan (1902821)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
A. Alur Tujuan Pembelajaran dan Indikator

ATP Fase E (Kelas X) Indikator


Memberi contoh bentuk interaksi dari aspek Membuat laporan bentuk interaksi dari
fisik geografis dengan aspek fisik dan sosial aspek fisik geografis dengan aspek fisik dan
yang terjadi di permukaan bumi melalui sosial yang terjadi di permukaan bumi
literasi geografis melalui literasi geografis

Memberi contoh bentuk interaksi dari aspek Membuat laporan dari bentuk interaksi dari
manusia dan lingkungan dengan sudut aspek manusia dan lingkungan dengan sudut
pandang paham fisis determinis dan pandang paham fisis determinis dan
posibilis melalui literasi geografis posibilis melalui literasi geografis

B. Uraian Materi
Teman-teman, kalian pasti sudah tau sejarah dari nama pulau Belitong ini yang
berasal dari “bile” (empedu) dan “stone” (batu) untuk menggambarkan batuan kecil berwarna
hitam seperti empedu yang kemudian menjadikan Pulau Belitung sebagai warisan geologi
dunia? atau kalian juga pasti tau ada beberapa situs-situs Geosite menarik di pulau Belitong
ini mulai dari Geosite Juru Sebrang, Limau, Burung Mandi, Tanjung Kelayang, Bukit
Peramun, Kepulauan Mendanau, dan Open pit Nam Salu. Apabila kita telaah lebih dalam lagi
ternyata situs-situs tersebut merupakan bagian dari kekayaan alam hasil dari sistem lapisan
permukaan bumi, nah loh penasaran kan, yuk disimak lagi materi berikut ini.

Gambar 1.1 Bumi sebagai Sistem yang terkait secara Kompleks


Litosfer bisa diartikan sebagai lapisan kulit bumi yang paling atas, tersusun atas batuan
yang 75 % nya berupa silikon aluminium dan silikon magnesium (sial,sima), sehingga litosfer
disebut lapisan silikat. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang terdiri dari batuan. Kajian
dari litosfer ini cakupannya berbagai bentuk permukaan bumi dan berbagai proses yang
menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi baik di wilayah daratan, perairan dan
udara. Litosfer merupakan bagian dari lapisan bumi (Geosfer). Adapun penjelasan secara
rinci sebagai berikut:
1. Litosfer yang mencakup kerak bumi (crust) yang merupakan lapisan kulit bumi
terluar, letak dari kerak bumi di atas selimut bumi/mantel (mantle).
2. Lapisan bumi pada bagian selimut bumi/mantel memiliki ketebalan 2.890 km yang
terdiri dari batuan yang mengandung zat besi dan logam. Pada lapisan selimut bumi
dibagi menjadi dua yaitu mantel bawah (lower mantle) dan mantel atas (upper
mantle). Inti bumi (core) merupakan bagian bumi terdalam yang terdiri dari inti luar
(outer core) dan inti dalam (inner core). Bagian dari inti luar terdiri dari lapisan yang
berbentuk logam cair yang mengandung besi, nikel, dan belerang. Bagian inti dalam
terdiri dari lapisan padat dan cair yang mengandung besi dan nikel yang sangat panas
terdapat dua bagian litosfer yaitu:
a. Lapisan SIAL
Lapisan kulit bumi yang terdiri atas unsur (SiO2) silisium dan alumunium
( AL2O3). Pada lapisan ini terdiri dari batuan sedimen, granit, andesit dan batuan
metamorf. Lapisan sial adalah lapisan kerak bersifat padat dengan ketebalan rata-
rata 35 km. Kerak bumi terbagi dua yaitu kerak benua (daratan) dan kerak
samudera (lautan).
b. Lapisan SIMA
Lapisan kulit bumi yang terdiri dari senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini
mengandung mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan ini bersifat
elastis dengan ketebalan rata-rata 65 km.

Gambar 1.2 Struktur Lapisan Permukaan Bumi


Gambar 1.3 Ilustrasi kerak benua dan kerak samudra
Batuan-batuan penyusun litosfer yaitu batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan malihan (metamorf).

Gambar 1.4 Jenis-jenis Batuan


Tenaga endogen dan eksogen dan pengaruhnya bagi kehidupan
Kedua tenaga memengaruhi perubahan litosfer dan unsur sfera yang lain yaitu tenaga
endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari
dalam bumi yang mengakibatkan perubahan lapisan bumi. Gerak tektonik terjadi secara
horizontal maupun vertikal yang menghasilkan lipatan dan patahan.
Aktivitas tektonik ini turut memengaruhi bentuk permukaan bumi. Contoh dari aktivitas
tektonis adalah adanya batuan granit di Pulau Belitung. Sebagaimana kita ketahui, Pulau
Belitung dikelilingi lebih dari 200 pulau kecil. Bentang alam berupa granit purba yang
disebut tor (formasi batuan), menjadi karakteristik bentang laut dan bentang darat pulau ini.
Granit purba lautan dan daratan menjadi daya tarik dan cerita utama di Geosite Tanjung
Kelayang dan Geosite Bukit Peramun.
Batu-batu granit yang tersebar di pantai, perairan dan pulau-pulau kecil di Geosite
Tanjung Kelayang termasuk tipe granit “S”, sebagai hasil dari proses perombakan muka bumi
yang disebabkan oleh tenaga endogen dari dalam bumi. Proses ini memiliki peranan dalam
pembentukan bongkah-bongkah granit yang unik dan bisa dijumpai di hampir sebagian besar
pesisir Pulau Belitung.
Perubahan litosfer memberikan pengaruh bagi kehidupan. Misalnya ketika terjadi
sedimentasi, erosi, pelapukan, termasuk tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Di
samping karena perubahan alam, erosi dan sedimentasi juga dapat dipengaruhi oleh perilaku
manusia.
Adapun Lipatan, dimana Lapisan bumi bergerak ke sisi samping daripada vertikal
sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat. Biasanya gerakan ini
berlangsung pada waktu yang lama.

Gambar 1.5 Ilustrasi Lipatan


Sedangkan Patahan, Gerakan lapisan bumi bersifat vertikal sehingga menghasilkan
bentuk muka bumi yang berupa patahan. Biasanya gerakan ini berlangsung pada waktu yang
cepat.

Gambar 1.6 Ilustrasi Patahan


Vulkanisme adalah aktivitas keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi.
Aktivitas ini biasanya terjadi di gunung berapi. Kandungan magma berupa cairan, batuan,
dan gas dengan suhu yang sangat tinggi. Aktivitas vulkanik mempengaruhi sfera yang lain
termasuk manusia. Bentang alam di daerah gunung berapi juga dipengaruhi oleh aktivitas
vulkanik. Beberapa gejala di permukaan bumi yang menunjukkan terdapat aktivitas vulkanik
adalah gunung api, sumber air panas, geiser (sumber air panas yang menyembur secara
periodik). Misalnya Geiser Cisolok di Jawa Barat yang mengandung bahan berbahaya berupa
uap beracun seperti belerang, karbon dioksida, fumarol.
Posisi Indonesia yang terletak di antara tiga lempeng aktif di dunia yaitu Lempeng
Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia-Australia sehingga disebut sebagai cincin api
(ring of fire) yang memiliki banyak gunung berapi. Pertemuan antar lempeng tersebut juga
menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia berpotensi tinggi untuk terjadi gempa bumi. Di
wilayah Indonesia juga terdapat 129 gunung berapi aktif. Wilayah Indonesia memang
memiliki potensi bencana tinggi, terutama yang terkait dengan tektonisme dan vulkanisme,
tetapi gejala tersebut juga memberikan berkah bagi kehidupan yaitu beragam sumber daya
alam.
Beberapa contoh kekayaan sumber daya alam geologi adalah (1) struktur batuan yang
beragam dan jenis mineral logam yang beraneka seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit,
serta timah; (2) kekayaan jenis mineral non logam seperti belerang, batu gamping, gambut,
dan pasir besi;, dan (3) kekayaan sumber energi yang terdapat di wilayah Indonesia, seperti
minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Nah dari sini, dapatkah kalian menganalisis pengaruhnya bagi sfera yang lain? Kerjakan
tugas di bawah ini agar kalian menemukan pengaruh vulkanisme dan tektonisme bagi
kehidupan. Setelah kalian belajar tentang tektonisme dan vulkanisme, maka kalian akan
belajar tentang gempa bumi atau seisme yang juga merupakan bagian dari tenaga endogen.
Setelah kita belajar tentang tektonisme dan vulkanisme, maka kalian akan belajar tentang
gempa bumi atau seisme yang juga merupakan bagian dari tenaga endogen. Pernahkan kalian
memiliki pengalaman dengan gempa bumi? Apa yang kalian rasakan ketika terjadi gempa
bumi? Tentu bagi kalian yang tinggal di daerah sesar (patahan dari dalam bumi)
kemungkinan sering mengalami kejadian gempa bumi. Apabila kalian mengecek situs web
BMKG terutama informasi tentang gempa bumi, kalian akan mendapati informasi bahwa
hampir setiap hari terjadi gempa bumi di beberapa wilayah di Indonesia. Ketika kalian
mengecek situs web BMKG tentang gempa bumi, informasi apa yang kalian dapatkan selain
kekuatan gempa bumi? Temukan jawabannya melalui tangkapan layar di bawah ini!
Gambar 1.7 Tampilan info gempa bumi dari situs web BMKG
Gempa bumi adalah getaran pada permukaan bumi yang berasal dari pelepasan energi di
dalam bumi yang terkait dengan gerakan lempeng. Kekuatan atau magnitudo gempa bumi
diukur dengan alat yang disebut seismograf dengan menggunakan skala Richter. Berdasarkan
faktor penyebabnya, terdapat berbagai macam jenis gempa yaitu gempa tektonik, gempa
vulkanik dan gempa runtuhan. Sedangkan berdasarkan lokasi episentrumnya terdapat gempa
daratan dan lautan. Apabila episentrum gempa bumi terjadi di laut maka berpotensi untuk
menimbulkan tsunami.
Beberapa hal yang potensi menimbulkan tsunami adalah apabila kekuatan gempa bumi
yang berpusat di tengah laut dengan kedalamannya < 100 Km dan berkekuatan lebih dari 7.0
Skala Richter.

Gambar 1.8 Tsunami beserta Episentrum dan Hiposentrum.


Penjelasan konsep:
- Episentrum adalah lokasi pusat gempa yang terjadi di permukaan bumi.
- Hiposentrum adalah pusat gempa yang terletak di bawah permukaan bumi.
- Tsunami adalah ombak besar yang menghantam daerah pesisir setelah terjadinya
gempa bumi, gunung meletus ataupun hantaman meteor yang terjadi di laut.
Setelah kita belajar tentang tentang tenaga endogen, selanjutnya kalian akan belajar
tentang tenaga eksogen. Pernahkah kalian melihat fenomena erosi yang terjadi di daerah
aliran sungai? erosi merupakan salah satu contoh aktivitas dari tenaga eksogen. Tenaga
eksogen adalah tenaga yang berasal dari permukaan bumi, yaitu pelapukan, erosi, dan
sedimentasi. Berikut penjelasannya:
1. Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari bongkahan besar menjadi
bongkahan kecil. Hal yang menyebabkan terjadinya pelapukan adalah sinar matahari,
cuaca panas maupun dingin, iklim, perubahan suhu, unsur kimia, serta makhluk hidup
(manusia, hewan dan tumbuhan). Dengan demikian, penyebab terjadinya pelapukan
dapat kita golongkan menjadi pelapukan kimiawi, pelapukan mekanik, dan pelapukan
biologis.
2. Erosi adalah proses pengikisan dan pemindahan material batuan ke wilayah lain.
Berdasarkan zat pengikisnya terdapat erosi air, erosi angin, erosi glasial. Nah,
dapatkah kalian menemukan contoh erosi di lingkungan sekitar kalian? Misalnya yang
terjadi di sungai, hutan, maupun tepi pantai?
3. Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi dan pelapukan. Material
hasil erosi mengalami pengendapan, contohnya daerah endapan di muara sungai yang
membentuk delta. Sedangkan sedimentasi yang dibawa angin disebut sebagai
sedimentasi aeolis, seperti yang terjadi di gurun pasir dan gundukan pasir. Contoh dari
sedimentasi aeolis adalah gumuk pasir di Pantai Parangtritis Yogyakarta. Dapatkah
kalian temukan contoh-contoh sedimentasi di lingkungan sekitar kalian? Kerjakanlah
aktivitas belajar di bawah ini agar kalian dapat memahami fenomena tenaga eksogen
di tempat tinggal kalian!
C. Rangkuman

D. Tes Formatif
1. Lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat adalah
….
a. Biosfer
b. Barisfer
c. Litosfer
d. Eksosfer
e. Atmosfer
2. Bahan padat yang terbentuk dari lapisan nikel dan besi dengan jari-jari sekitar
3.470 km dan batas luar sekitar 2.900 km di bawah permukaan bumi adalah ….
a. Litosfer
b. Biosfer
c. Barisfer
d. Eksosfer
e. Atmosfer
3. Di bawah ini yang termasuk gunungapi Maar adalah gunung ….
a. Lamongan
b. Ciremai
c. Krakatau
d. Merapi
e. Agung
4. Salah satu kenampakan yang disebabkan oleh kegiatan geothermal yang
berhubungan dengan peristiwa vulkanis adalah ….
a. Geiser
b. Gletser
c. Danau kaldera
d. Plato lava
e. Sumbat lava
5. Perhatikan ciri-ciri bentuk gunung api berikut.
1) Berbentuk kerucut
2) Berlereng curam dan luas
3) Lava dapat mengalir melalui sisi kerucut
4) Sifat letusan keras
Gunung Api yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah gunung ….
a. Pelee
b. Maona
c. Tambora
d. Merbabu
e. Paracutin
6. Gundukan pasir yang baru terbentuk di gurun disebabkan oleh ….
a. Pengikisan batuan oleh angin
b. Fosil hewan dan tumbuhan yang membusuk
c. Musim kering berkepanjangan
d. Terpaan gelombang laut
e. Erosi air sungai di sekitarnya
7. Salah satu bentuk erosi oleh angin adalah ….
a. Meander
b. Cliff
c. Skeren
d. Sand dunes
e. Ngarai
8. Pengangkatan/penurunan benua yang bekerja di daerah yang relatif luas disebut
….
a. Epirogenesa
b. Orogenesa
c. Tektonisme
d. Vulkanisme
e. Gempa bumi
9. Bongkahan patahan granit diselimuti berbagai karang lunak diantaranya yaitu ….
a. Sinularia
b. astreoidea
c. crinoiedea
d. chelonia
e. amnphirion
10.
Modul 2 :
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA

Kegiatan Belajar 3 :
Atmosfer

Penulis
Alifia Nur Anisa (1902230)
Raulia Nurkhaeria (1905441)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran atmosfer ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasi
dan menganalisis karakteristik lapisan atmosfer dan unsur-unsur cuaca dan iklim
dengan baik.
B. Uraian Materi
Atmosfer dapat dikatakan sangat penting bagi kehidupan karena tanpa
atmosfer, manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat hidup. Manusia bisa bertahan
sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, namun tanpa adanya
atmosfer manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Atmosfer dapat juga berfungsi
sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari
dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer juga
berperan sebagai penghambat bagi bergeraknya benda langit (meteor) yang melintas
menuju permukaan bumi.
Atmosfer sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yaitu atmos = uap dan sphaira =
bola. Maka atmosfer dapat diartikan sebagai selubung uap yang menyelimuti bumi.
Keadaan atmosfer pada suatu saat dan wilayah yang sempit dinamakan cuaca yang
dipelajari secara khusus oleh ilmu Meteorologi, sedangkan rata-rata dari cuaca dalam
periode yang panjang disebut iklim yang dipelajari secara oleh ilmu Klimatologi.
Hal buruk mungkin akan terjadi apabila lapisan atmosfer bumi hilang, seperti
yang kita ketahui, atmosfer yang menyelubungi dataran bumi memiliki berbagai
lapisan yang memiliki fungsi melindungi bumi sehingga apabila atmosfer tidak ada
maka meteor akan langsung menghantam bumi dan radiasi sinar UV juga akan bebas
masuk ke bumi tanpa adanya suatu penghalang. Atmosfer memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam
bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis, sehingga dapat mengembang dan mengkerut serta dapat
bergerak atau berpindah.
3. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
4. Memiliki massa tertentu sehingga menimbulkan tekanan.

Lapisan udara ini terdiri atas beberapa macam gas dengan persentase volume
dan kepadatan (density) yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.

- Nitrogen (N2) sebanyak 78,08%.


- Oksigen (O2) sebanyak 20,95%.
- Argon (Ar) sebanyak 0,95%.
- Karbon dioksida (CO2) sebanyak 0.034%.
- Unsur-unsur lain, seperti neon (Ne), helium (He), ozon (O3), hydrogen (H2),
krypton (Kr), metana (CH4), dan xenon (Xe).

Unsur penting yang terdapat dalam atmosfer salah satunya adalah uap air. Uap
air (H2O) sangat penting dalam proses perubahan cuaca dan iklim. Uap air dapat
berubah wujud menjadi padat atau gas dalam evaporasi, presipitasi, dan kondensasi.
Uap air yang berada di atmosfer berasal dari penguapan air laut dan air permukaan
lainnya serta proses transpirasi oleh makhluk hidup.

Lapisan-lapisan atmosfer :

1. Lapisan troposfer (0-18 km dpl) memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

- Lapisan paling dekat dengan permukaan bumi.


- Tempat kejadian fenomena cuaca, seperti angin, hujan, petir, dan pelangi.
- Ketebalan lapisan di equator sekitar 18 Km dpl dan sekitar kutub hanya 8 Km
dpl. 4) 80% massa atmosfer berada di lapisan ini.
- Terjadi gradien termometrik (penurunan suhu 0,6° C setiap kenaikan 100 m).
- Suhu teratas troposfer -60° C sedangkan pada permukaan laut daerah tropis
sekitar 27° C.
- Terdapat lapisan tropopause (lapisan antara troposfer dan stratosfer)

2. Lapisan stratosfer (18-60 Km dpl), memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

- Terdapat lapisan ozon pada ketinggian 35 Km dpl yang bermanfaat


melindungi bumi dari pancaran ultraviolet.
- Terdapat lapisan isotermal (18-22 Km dpl) yang memiliki suhu sekitar 60°C.
- Terdapat lapisan inversi (20-60 Km dpl).
- Pada lapisan ini pesawat jet terbang.
- Terdapat lapisan stratopause (lapisan antara stratosfer dan mesosfer).

3. Lapisan Mesosfer (60 -80 Km dpl), memiliki ciri- ciri sebagai berikut:

- Melindungi bumi dari benda – benda luar angkasa.


- Tempat terjadinya pembakaran benda luar angkasa.
- Suhu bagian atas lapisan ini semakin rendah.
- Pada ketinggian 80 Km dpl suhu mencapai -90° C (lapisan paling dingin).
- Terdapat lapisan mesopause (lapisan antara mesosfer dan termosfer).

4. Termosfer (80 – 100 Km dpl),memiliki ciri –ciri sebagai berikut:

- Memiliki temperatur antara -40° C hingga -5° C.


- Terjadi ionisasi sebagian molekul dan atom udara.

5. Eksosfer (800 – 1.500 Km dpl), memiliki ciri – ciri sebagai berikut:\

- Terjadi gerakan atom – atom secara tidak beraturan.


- Lapisan paling panas.
- Satelit diluncurkan pada lapisan ini.
- Disebut juga ruang antar planet dan geostasioner.

Gejala Optik di Atmosfer

Gejala optic merupakan fenomena alam yang terjadi di lapisan atmosfer. Gejala
tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Pelangi

Pelangi adalah gejala optic yang terjadi akibat proses pembiasan sinar matahari oleh
titik-titik air hujan sehingga terurai menjadi berkas warna (spektrum warna). Warna-
warna pelangi terdiri atas merah, jingga, kuning, hijau, nila, biru, dan ungu.

b. Halo

Halo adalah lingkaran sinar putih yang mengelilingi bulan atau matahari.
Kenampakan alam ini terjadi akibat proses pembiasan sinar matahari atau bulan oleh
Kristal-kristal es yang terkonsentrasi dalam jenis awan-awan tinggi, seperti awan
sirus atau awan sirokomulus. Pada umumnya halo terlihat jelas ketika bulan bersinar
terang, biasanya sore hari setelah terjadi hujan.

c. Sandikala
Sandikala yaitu cahaya berwarna merah kekuningan yang muncul ketika matahari
terbit dan terbenam,

d. Fatamorgana

Fatamorgana adalah ilusi optic yang dihasilkan dari pembiasan cahaya melalui
kepadatan yang berbeda. Fatamorgana terjadi ketika tanah sangat panas dan suhu
udaranya dingin.

e. Aurora

Aurora adalah pita cahaya warna-warni yang terdapat di langit Kutub Utara dan
Kutub Selatan. Fenomena ini terjadi karena interaksi antara gelombang
elektromagnetik matahari dan medan magnet bumi. Aurora yang bersinar di wilayah
Kutub Utara dinamakan Aurora Borealis. Sedangkan aurora yang berada di Kutub
Selatan dinamakan Aurora Australis. Terdapat lima tempat di dunia yang paling
tepat untuk menyaksikan keindahan aurora, yaitu Alaska, Kanada, Finlandia,
Norwegia, dan Islandia.

UNSUR-UNSUR CUACA

a. Suhu Udara
b. Tekanan Udara
c. Angin
1) Angin Musim
2) Angin Lokal

Angin lokal adalah jenis angin yang hanya berhembus di wilayah-


wilayah dan waktu waktu tertentu saja. Beberapa contoh angin jenis ini
antara lain yaitu angin darat-angin laut, angin gunung-angin lembah,
angin siklon-angin antisiklon dan angin fohn. a. Angin Darat dan Angin
Laut Bagi penduduk di pesisir pantai pasti tidak asing dengan adanya
angin darat dan angin laut. Sering angin jenis ini digunakan oleh nelayan
tradisional untuk mengembangkan layar kapal guna mencari ikan. Angin
darat bertiup dari daratan menuju laut sedangkan angin laut bergerak dari
laut menuju darat. Kita semua tahu bahwa daratan merupakan benda
padat, oleh karenanya daratan akan lebih mudah untuk menerima dan
melepas energi panas. Akibatnya jika hari telah malam, maka suhu
daratan akan lebih dingin daripada laut sehingga memiliki tekanan udara
yang lebih besar.

Hal ini mengakibatkan aliran angin berhembus dari daratan menuju


lautan. Inilah yang dinamakan sebagai angin darat. Pada siang hari,
daratan akan lebih cepat menerima energi panas daripada laut sehingga
tekanan di darat menjadi lebih rendah daripada laut. Hal ini
mengakibatkan munculnya aliran angin dari laut menuju daratan. Inilah
yang dinamakan sebagai angin laut. Untuk lebih jelaskan, perhatikan
gambar di bawah ini;

C. Rangkuman
Atmosfer sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yaitu atmos = uap dan sphaira =
bola. Maka atmosfer dapat diartikan sebagai selubung uap yang menyelimuti bumi.
Atmosfer memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam
bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis,
3. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
4. Mempunyai massa
Secara vertikal atmosfer bumi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Lapisan troposfer (0-18 km dpl).
2. Lapisan stratosfer (18-60 Km dpl).
3. Lapisan Mesosfer (60 -80 Km dpl).
4. Termosfer (80 – 100 Km dpl).
5. Ionosfer (100 – 800 Km dpl).
6. Eksosfer (800 – 1.500 Km dpl).
Unsur-unsur cuaca atau dan unsur-unsur iklim itu sama, yaitu:
1. Temperatur Udara .
2. Tekanan Udara.
3. Angin.
3. Awan .
D. Tes Formatif

Modul 2 :
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA

Kegiatan Belajar 4 :
Hidrosfer
Penulis :
Muhammad Alfathan Fadillah (1909134)
Alfin Diaz Fadhila (1903177)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasi
dan menganalisis karakteristik hidrosfer dan siklusnya dengan baik.

B. Uraian Materi
1. Hidrologi
Para Siswa, Secara etimologi, hidrologi berasal dari kata hydros yang
berarti air, dan logos yang berarti ilmu. Secara umum pengertian hidrologi
adalah ilmu tentang air atau ilmu yang mempelajari tentang masalah air. Di
satu sisi, banyak ditemukan tulisan-tulisan yang mendefinisikan hidrologi
secara umum, dan sebaliknya banyak pula ditemukan definisi hidrologi secara
spesifik yang mengacu pada sudut pandang ilmu si pembuat definisi. Namun
demikian pada prinsipnya terdapat kesamaan pengertian yaitu bahwa
hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air. Dengan definisi air ini
maka air bukan benda alam yang bersifat statis, tetapi air dipandang sebagai
benda alam yang sangat dinamis.
2. Siklus Hidrologi
A. Pengertian Siklus Hidrologi
Pembahasan tentang ilmu hidrologi tidak dapat dilepaskan dari siklus
hidrologi. Air terdapat di permukaan Bumi, di dalam tanah, dan di udara.
Wujud air tidak hanya cair, tetapi dapat berwujud padat ( es dan salju) dan
gas (uap air). Air di bumi selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dan
berubah dari wujud satu ke wujud lain. Air tersebut mengalami sirkulasi yang
tidak pernah berhenti dari laut ke atmosfer, ke daratan, dan kembali ke laut
bersamaan dengan proses perubahan wujud. Siklus hidrologi merupakan
proses yang menjamin ketersediaan air di muka Bumi untuk mencukupi
kebutuhan hidup bagi makhluk hidup. Perputaran massa air di Bumi diawali
dengan proses pemanasan muka Bumi oleh pancaran sinar matahari.
Dengan adanya panas ini maka air akan menguap menjadi uap air dari
semua tanah, sungai, danau telaga, waduk, kolam, sawah, laut dan badan air
yang lain. Proses demikian dinamakan penguapan (evaporation). Penguapan
juga terjadi pada semua tanaman yang disebut
pemeluhan/transpirasi(transpiration). Sebagian air mencari jalannya sendiri
melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya
menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagian dari air tanah
(groundwater). Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan
(surface streamflow) maupun air dalam tanah bergerak ke tempat yang lebih
rendah yang dapat mengalir ke laut. Sejumlah besar air permukaan dan air
bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan pemeluhan
(transpirasi) sebelum sampai ke laut.

Gambar. Siklus Air (Sumber: Suripin, , Pelestarian Sumberdaya Tanah, 2002,


halaman 134)
B. Proses-proses siklus hidrologi.
Proses-proses yang mengikuti siklus hidrologi adalah:
a. Evaporasi adalah proses air berubah dari padat menjadi gas atau uap
air di atmosfer. Air berpindah dari permukaan menuju atmosfer melalui
evaporasi, proses perubahan uap air menjadi gas. Sekitar 90% proses
evaporasi berasal dari lautan, 10% berasal dari perairan darat dan
vegetasi. Angin memindahkan uap air mengelilingi bumi,
mempengaruhi kelembaban udara di bumi.
b. Transpirasi adalah proses penguapan air ke atmosfer dari daun dan
batang tanaman. Tanaman menyerap air tanah melalui akar-akar.
Tanaman memompa air naik dari tanah untuk memberikan nutrisi ke
daun. Proses memompa didorong oleh penguapan air melalui pori-pori
kecil yang disebut stomata yang ditemukan di bawah daun.
c. Evapotranspirasi, Adalah gabungan dari evaporasi dan transpirasi
tumbuhan yang hidup di permukaan bumi.
d. Kondensasi, adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih
padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.
e. Presipitasi, ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin
besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada
pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dan kumpulan
awan. Awan-awan tersebut bergerak diatur oleh arus udara. Sebagai
contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan,
awan-awan tersebut menjadi dingin, menjadi jenuh air,dan jatuh
sebagai hujan, salju, dan hujan es batu (hail).
f. Infiltrasi dan Perkolasi, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi
khususnya daratan meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir
secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah
dan batuan, sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang
kemudian menjadi air bawah tanah.
g. Surface run off, air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air
permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau,
waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan
mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.
3. Macam-macam Siklus Air.
Dalam kehidupan manusia di permukaan bumi ini terdapat tiga macam
siklus air yaitu sebagai berikut.
● Siklus Kecil atau Pendek
Air laut mendapat sinar matahari, kemudian mengalami penguapan yang
semakin lama semakin banyak. Setelah mencapai ketinggian tertentu,
temperatur udara menurun, maka terjadilah kondensasi (pengembunan), dan
terbentuklah awan yang mengakibatkan turunnya hujan di atas permukaan
laut tersebut. Siklus ini dinamakan dengan siklus pendek.
● Siklus Sedang
Air laut yang mendapat sinar matahari, kemudian menguap. Uap air tersebut
terbawa oleh angin ke daratan. Akibat suhu udara di atas daratan (biasanya
pegunungan) dingin, maka terjadilah kondensasi sehingga terbentuklah awan.
Jika awan tersebut telah jenuh oleh uap air, terjadilah hujan. Air hujan
tersebut ada yang mengalir di permukaan bumi, meresap ke dalam tanah,
ada yang masuk danau, sungai, dan akhirnya kembali ke laut. Siklus
(peredaran) air ini disebut siklus sedang.
● Siklus Panjang atau Siklus Besar
Siklus ini terjadi karena pengaruh panas sinar matahari yang mengakibatkan
air laut menguap. Uap air tersebut terbawa oleh angin jauh ke wilayah
daratan. Setelah mengalami pendinginan, uap air tersebut berubah menjadi
kristal es sehingga terjadilah hujan salju. Salju yang berkumpul membentuk
padang salju yang kemudian mencair dan mengalir pada sungai es (gletser).
Setelah mencair akhirnya kembali ke laut. Siklus air ini disebut siklus panjang.
C. Rangkuman
Hidrosfer merupakan suatu lapisan air yang menyelimuti kerak bumi disebabkan
karena hal demikian berbentuk cair, hidrosfer berasal dari kata hidro yang artinya air,
serta sphere yang artinya adalah lapisan. Lapisan bumi yang ditutupi oleh air disebut
hidrosfer.
D. Tes Formatif
1. Apa perbedaan antara siklus air panjang, sedang, dan pendek ? Jelaskan !

Jawaban:
● Siklus panjang berawal dari penguapan (evaporasi) air laut dan air di
permukaan bumi. Setelah itu uap air tersebut berkondensasi menjadi
gumpalan awan. Awan terbawa oleh angin dan jatuh sebagai hujan
atau butiran es (salju) di wilayah pegunungan yang membentuk
gletser, mengalir ke sungai dan akhirnya kembali ke laut.
● Siklus sedang berawal dari penguapan (evaporasi) air laut dan air
permukaan bumi. Setelah itu uap air berkondensasi membentuk
awan. Awan tersebut tertiup angin terbawa ke wilayah daratan dan
jatuh sebagai hujan. Air hujan yang jatuh ada yang menjadi aliran
permukaan, meresap, mengalir ke sungai dan kembali ke laut.
● Siklus pendek berawal dari penguapan (evaporasi) air laut.
Berkondensasi membentuk awan dan jatuh sebagai hujan masih di
wilayah laut.

MODUL 2:
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA

Kegiatan Pembelajaran 5:
Biosfer

Penyusun:

Iqbal Fadilah Johari (1903494)

Muhammad Ihsan Ghifari (1908863)

Program Studi Pendidikan Geografi


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
2022

A. Tujuan Pembelajaran
tujuan dari pembelajaran biosfer ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasi dan
menganalisis terkait apa itu biosfer, dan faktor faktor terjadinya keanekaragaman flora dan
fauna di muka bumi.

B. Uraian Materi

Salah satu planet di tata surya adalah Bumi. Bumi mempunyai jari-jari 6.370
km, dan keliling di daerah katulistiwa panjangnya 40.000 km. Tahukah kalian kapan
bumi terbentuk? Bumi kita telah terbentuk sejak lama sekali. Para ahli
mengungkapkan bahwa bumi telah berusia milyaran tahun. Banyak pakar kebumian
yang menyatakan bahwa umur bumi sekarang adalah 4,6 milyar tahun. Bagaimana
hubungan geografi dengan bumi? salah satu objek material geografi adalah
geosfer , fenomena geosfer meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan
antroposfer. Proses berkembangnya kehidupan terjadi di bumi. Di planet bumi
memungkinkan terjadinya kehidupan karena terdapatnya unsur-unsur penunjang
kehidupan. Coba anda ungkapkan apa saja unsur-unsur kehidupan yang ada di
planet bumi ini ?. Pada modul ini kita akan pelajari tentang biosfer. Pengertian
biosfer, faktor-faktor penyebab persebaran flora dan fauna, persebaran flora dan
fauna di muka bumi

Biosfer secara etimologi berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi biosfer adalah lapisan tempat mahluk hidup atau
organisme melangsungkan kehidupannya. Lapisan tempat makhluk hidup terdiri dari
lingkungan permukaan bumi (litosfer), lingkungan perairan (hidrosfer) dan
lingkungan udara (atmosfer). Ketiga lapisan tersebut saling berpadu dan saling
berinteraksi membentuk lapisan makhluk hidup atau membentuk Biosfer. Dengan
demikian biosfer dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara lingkungan udara, air
dan permukaan bumi. Biosfer yang menjadi tempat kehidupan dapat berkembang
melangsungkan kehidupannya sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah
kedalaman laut.
1. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna
di Muka Bumi
a. Faktor Klimatik
Unsur-unsur cuaca dan iklim seperti sinar matahari, awan, suhu
udara, curah hujan, kelembapan udara, tekanan udara dan angin,
akan mempengaruhi kondisi lingkungan. Daerah yang penyinaran
mataharinya baik, akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
Curah hujan akan berpengaruh terhadap keberadaan kondisi
lingkungan, curah hujan yang tinggi maka keanekaragaman
spesies flora dan fauna akan lebih bervariasi. Sedangkan yang
mempunyai curah hujannya sedikit seperti gurun maka spesiesnya
juga akan terbatas. Unsur cuaca yang berpengaruh terhadap
keberadaan flora dan fauna adalah temperatur, curah hujan, dan
angin. Perbedaan curah hujan akan membedakan flora dan fauna
di suatu daerah. Kondisi iklim merupakan salah satu faktor
dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna.
Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, kalau siang panas
sekali kalau malam dingin sekali,seperti flora dan fauna di daerah
kutub dan gurun spesies dan jumlahnya sangat terbatas.
Keterbatasan ini disebabkan oleh kondisi kutub yang senantiasa
tertutup salju dan lapisan es abadi, dan kondisi gurun yang kering,
panas dan gersang sehingga sangat menyulitkan bagi
keberlangsungan kehidupan suatu organisme. Faktor-faktor iklim
yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di
permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin,
dan tingkat curah hujan
b. Faktor Edafik
Kondisi tanah akan berpengaruh pada tingkat kesuburan
tanah,tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya
tanaman. Kondisi tanah dipengaruhi juga oleh iklim dan batuan
induk atau bahan penyusun tanah. Tingkat kesuburan tanah
dipengaruhi oleh batuan induk penyusunnya. Indikator kesuburan
tanah antara lain banyak tidaknya kandungan humus atau bahan
organik, unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan
air dalam pori-pori tanah. Tanah tanah yang subur, seperti jenis
tanah vulkanis dan tanah alluvial merupakan media yang sangat
baik bagi pertumbuhan tanaman.Jenis tanah dapat mempengaruhi
jenis flora dan fauna di suatu wilayah. Misalnya jenis tanah latosol
sangat cocok untuk ditanami pohon jati. Kawasan yang tanahnya
subur umumnya memiliki jenis flora dan fauna yang lebih bervariasi
dibandingkan pada tanah yang tandus.
c. Faktor Fisiografi
Relief adalah tinggi rendahnya permukaan bumi, Relief
berhubungan dengan kemiringan dan ketinggian tempat. semakin
tinggi suatu tempat semakin rendah suhunya (sejuk). Ketinggian
tempat akan mempengaruhi jenis vegetasi yang bisa tumbuh.
Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman.
Flora di dataran tinggi tidak akan cocok apabila ditanam di pesisir
atau di dataran rendah, dan sebaliknya flora di dataran rendah juga
tidak akan cocok apabila ditanam di dataran tinggi/pegunungan.
Contohnya pohon kelapa cocok ditanam di pesisir atau dataran
rendah, namun kurang cocok di dataran tinggi.
d. Geologi
Secara geologi keberadaan wilayah dipermukaan bumi sangat
berpengaruh terhadap persebaran flora dan faunanya di muka
bumi. Jenis flora dan fauna tergantung kepada sejarah
pembentukan permukaan bumi. Secara geologi suatu daerah
menyebabkan adanya kesamaan baik flora maupun faunanya,
dikarenakan dulunya pernah bersatu.Contoh kesamaan fauna di
Asia dan Afrika seperti kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan
harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara
pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
e. Faktor Biotik
Contoh komponen biotik adalah manusia. Manusia berperan
sentral terhadap keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik
yang sifatnya menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan
kehidupan flora dan fauna. Manusia menjadi salah satu penyebab
beraneka ragamnya jenis flora dan fauna di muka bumi. Manusia
menggunakan akal pikirannya untuk menciptakan metode yang
baru, yang berguna dalam mengembangbiakan berbagai jenis flora
dan fauna. Dalam waktu yang relatif singkat ilmu pengetahuan dan
teknologi hasil pemikiran manusia dapat menciptakan metode
pengembangbiakan flora dan fauna. Manusia juga dapat
menciptakan spesies baru serta dapat menjadi faktor dalam proses
persebaran flora dan fauna.

C. Rangkuman

Biosfer secara etimologi berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi biosfer adalah lapisan tempat makhluk hidup atau
organisme melangsungkan kehidupannya. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya
Keanekaragaman Flora Dan Fauna di Muka Bumi, Setiap zona dan subzona di
permukaan bumi memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda sesuai dengan kondisi
lingkungannya.Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh adanya
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain,
ekosistem adalah kesatuan tatanan antara segenap komponen biotik maupun abiotik
yang saling mempengaruhi.

D. Tes Formatif

1. Persebaran makhluk hidup di permukaan bumi tidak merata faktor persebaran


itu tergantung pada ....?

Jawab:

Perbedaan iklim (klimatik), suhu, curah hujan, kelembaban, dan angin.

Keadaan tanah (edafik), humus tanah, ukuran butir tanah (tekstur), tingkat kegemburan,
mineral hara (mineral organik), air tanah, dan kandungan udara.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan biosfer....?

Jawab:

Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfer yang mendukung
kehidupan organisme.
Modul 2 :
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA

Kegiatan Belajar 6 :
Antroposfer

Penulis :
Siti Nur Vauziyah (1902726)
Nabila Siti Mardiah (1909540)

Program Studi Pendidikan Geografi


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
2022

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran ini kalian diharapkan mampu
Mengidentifikasi dinamika, sumber data, dan mobilitas penduduk.
B. Uraian Materi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
RUANG LINGKUP ANTROPOSFER
A. PENGERTIAN ANTROPOSFER
Antroposfer berasal dari kata ‘antropos’ berarti manusia dan ‘spaira’ berarti
lingkungan. sehingga dapat disimpulkan bahwa, antroposfer berarti lingkungan bagian
dari bumi yang dihuni manusia. Pembahasan dalam materi antroposfer meliputi
kependudukan, pemukiman, dan lingkungan hidup manusia.
Kata kunci untuk memahami materi antroposfer adalah manusia dan berbagai
lingkup bidang penduduk serta kependudukan. Sederhananya, kamu akan
mempelajari mengenai kualitas penduduk, sumber data penduduk, pertumbuhan
penduduk, proyeksi penduduk, angka kelahiran, dan angka harapan hidup.
B. DINAMIKA PENDUDUK
1. Pengertian Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah kondisi disaat struktur penduduk, jumlah dan
persebarannya mengalami perubahan akibat terjadinya proses demografi yaitu
kelahiran, kematian, perpindahan. Dinamika penduduk juga merupakan perubahan
keadaan penduduk. Perubahan perubahan tersebut baik secara kualitas dan kuantitas
tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Dinamika atau perubahan lebih cenderung
pada perkembangan jumlah penduduk suatu negara atau wilayah tersebut. Jumlah
penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu
bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk
dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: Kelahiran (natalitas), Kematian (mortalitas),
dan Migrasi (perpindahan). Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam
pertumbuhan penduduk Indonesia.Oleh karena itu, kita perlu mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kelahiran, kematian dan migrasi.
a. Kelahiran (Natalitas)
Bertambahnya jumlah penduduk suatu daerah salah satunya adalah karena
adanya kelahiran pada daerah tersebut. Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam
suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat
kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta
pembangunan ekonomi. Berikut dikemukakan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap tingkat kelahiran baik yang pro (penunjang), maupun yang kontra
(penghambat) tingkat kelahiran pada suatu wilayah:
1. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain;
● Menikah usia muda.
● Pandangan masyarakat “banyak anak banyak rezeki”.
● Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah.
● Anak merupakan penentu status sosial.
● Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
2. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain sebagai berikut.
● Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB).
● Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan.
● Semakin banyak wanita karir.
b. Kematian (Mortalitas)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap dinamika penduduk adalah tingkat
kematian. Terdapat dua kategori dalam menentukan tingkat kematian, yaitu tingkat
kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age specific death rate).
Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal
pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Tingkat kematian
khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain umur,
jenis kelamin, pekerjaan. Faktor yang menunjang dan menghambat kematian
(mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
1. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain:
● Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
● Fasilitas kesehatan yang belum memadai
● Keadaan gizi penduduk yang rendah
● Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi,
● banjir, Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan
2. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) diantaranya;
● Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
● Fasilitas kesehatan yang memadai
● Meningkatnya keadaan gizi penduduk
● Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
c. Migrasi Penduduk
Faktor berikutnya yang berpengaruh terhadap dinamika penduduk adalah
migrasi penduduk. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas
penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat non permanen (sementara) misalnya turisme baik nasional
maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).

Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Sehingga Migrasi adalah


perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara
atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.Lebih lengkapnya mengenai
migrasi dapat dilihat pada materi mobilitas penduduk pada halaman selanjutnya.

C. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN


Wajib hukumnya setiap memiliki data kependudukan yang akurat. Data
kependudukan tersebut dapat diperoleh melalui hasil sensus, survey dan registrasi
penduduk. Agar lebih memahami materi tersebut silahkan pelajari penjelasan berikut;
1. Sensus Penduduk
a. Pengertian Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun,
menyusun, dan menerbitkan data demografi serta ekonomi dan sosial yang
menyangkut semua orang pada waktu tertentu. Sehingga data sensus yang
dikumpulkan meliputi karakteristik demografi, ketenagakerjaan, dan sosial budaya.
Karakteristik demografi yang dikumpulkan adalah mengenai kelahiran, kematian, dan
migrasi, serta riwayat kelahiran dan kematian anak dari wanita pernah menikah.
Data yang dihimpun pada bidang ketenagakerjaan mencakup lapangan usaha,
jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Sedangkan data sosial budaya mencakup tingkat
pendidikan, kondisi tempat tinggal, dan kegiatan penduduk lanjut usia (lansia).
b. Tujuan Sensus Penduduk
Sejalan dengan pengertiannya, tujuan sensus penduduk diantaranya;
● Mengetahui perubahan penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu periode.
● Mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk pada setiap wilayah.
● Mengetahui berbagai informasi tentang kependudukan, seperti angka
● kelahiran, kematian, migrasi, dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
● Sebagai sumber data dalam perencanaan dan penentuan kebijakan
pembangunan nasional.
c. Jenis-jenis Sensus Penduduk
1. Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibedakan menjadi:
● De facto, yaitu cara menghitung jumlah penduduk terhadap warga
yang ditemukan pada saat pencacahan berlangsung, walaupun orang
tersebut bukan warga asli pada wilayah yang sedang diadakan sensus.
● De jure, yaitu dilakukan dengan cara melakukan penghitungan
terhadap warga penduduk asli dari daerah yang sedang dilakukan
sensus.
2. Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi:
● Metode Canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas
mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan.
● Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian
daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri. Daftar pertanyaan
dapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa.
2. Survei Penduduk
a. Pengertian Survei Penduduk
Survei penduduk merupakan salah satu metode mengumpulkan data penduduk
dalam beberapa peristiwa demografi atau ekonomi dengan cara penarikan sampel
daerah sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut. Setelah
ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut, baru
dilakukan penghitungan terhadap seluruh responden yang ada di kawasan sampel
survei itu.
Contoh survei yang biasa dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di
Indonesia di antaranya:
1. Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS), dilakukan untuk menjaring
data mengenai keadaan sosial dan ekonomi penduduk Indonesia secara
keseluruhan, dengan cara mengambil sampel penelitian pada wilayah-wilayah
yang bisa mewakili karakteristik rakyat Indonesia. Hasil yang diperolehnya
nanti akan mewakili rakyat Indonesia secara keseluruhan.
2. Survei Penduduk Antar-Sensus (SUPAS), dilakukan untuk mendapatkan
angka jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan dan biasanya dijadikan
bahan rujukan dari representasi jumlah penduduk Indonesia dalam setiap
kurun waktu tertentu.
b. Jenis-jenis Survei Penduduk
Berdasarkan tipenya, survei demografi dapat dikelompokkan ke dalam tiga
jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Survei bertahap tunggal (single round surveys) merupakan survei untuk
menjaring data berbagai peristiwa demografi dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada responden mengenai berbagai kejadian demografi yang
dialami di masa lalu dalam periode tertentu.
2. Survei bertahap ganda (multiround surveys)dilakukan melalui kunjungan
kepada responden tertentu berulang-ulang untuk mencatat berbagai peristiwa
demografi yang dalam kurun waktu tertentu, apakah per tahun, per dua tahun,
per tiga tahun, dan seterusnya.
3. Survei bertipe kombinasi, dilakukan dengan cara menggabungkan cara survei
tahap tunggal atau ganda dengan cara registrasi.
3. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai keterangan dari kejadian
penting yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan
penduduk, dan kejadian-kejadian penting lainnya yang tertulis. Semua catatan itu
pada akhirnya dikumpulkan dan dipergunakan sebagai sumber data resmi dalam
penghitungan semua peristiwa demografi.
D. MOBILITAS PENDUDUK
1. Pengertian Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah
(geografis) ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain Mobilitas
penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu unit geografis (wilayah) ke
dalam unit geografis lainnya. Mobilitas penduduk menjadi kajian yang penting karena
dapat mencerminkan aktivitas masyarakat dalam suatu negara, yang memiliki peranan
dalam proses modernisasi.
2. Jenis-jenis Mobilitas Penduduk
Secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas
vertikal dan mobilitas horizontal.
a. Mobilitas Vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status
sosial. Contohnya, seorang buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi pedagang
termasuk gejala perubahan status sosial. Begitu pula, seorang dokter gigi beralih
pekerjaan menjadi seorang aktor film juga termasuk mobilitas vertikal.
b. Mobilitas Horizontal adalah semua gerakan penduduk yang melintas batas wilayah
tertentu dalam periode waktu tertentu. Batas wilayah yang umumnya adalah batas
administrasi, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan.
Mobilitas horizontal dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen dan
mobilitas non permanen.
1. Mobilitas Permanen atau Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan.
Mobilitas permanen secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu migrasi
internasional dan migrasi dalam negeri.
a) Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke
negara lain. Perhatian para analis demografi cukup besar pada migrasi
internasional. Hal itu dikarenakan selain datanya lebih lengkap juga
karena sering menimbulkan ketegangan sosial. Akhirnya, terjadi
pertentangan antara orang-orang dengan latar belakang kebudayaan
dan bahasa yang berbeda. Migrasi internasional dibedakan menjadi
tiga, yaitu imigrasi emigrasi, dan remigrasi.
● Emigrasi, merupakan suatu kejadian keluarnya penduduk dari
suatu negara menuju ke negara yang lain dengan tujuan untuk
menetap (bermukim) di negara yang dituju tersebut. Penduduk
yang melakukan emigrasi disebut emigran.
● Imigrasi, merupakan masuknya penduduk ke suatu negara yang
berasal dari negara yang lain dengan tujuan untuk bermukim
(menetap) di negara yang didatangi. Penduduk yang
melakukannya disebut imigran
● Remigrasi (Repatriasi), merupakan perpindahan penduduk
untuk kembali lagi ke tempat asal (tanah airnya). Contohnya,
orang Indonesia sejak tahun 1990 bermukim di Singapura pada
tahun 2020 kembali lagi untuk pulang dan menetap selamanya
di Indonesia.
b) Migrasi Dalam Negeri (Migrasi Nasional) Migrasi nasional adalah
suatu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam
satu wilayah negara. Pola migrasi dalam negeri (nasional) adalah
sebagai berikut:
● Transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang
padat penduduknya menuju ke daerah yang lebih jarang
penduduknya dalam satu wilayah negara.
● Urbanisasi, merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa
ke kota besar atau kota kecil ke kota besar.
● Ruralisasi, merupakan penduduk dari kota ke desa untuk
menetap di desa. Rulasisasi biasanya terjadi karena kesempatan
kerja di kota sangat sempit
2. Mobilitas Nonpermanen merupakan gerakan penduduk dari satu wilayah satu
ke wilayah lain dengan tidak ada niat untuk menetap di daerah tujuan.
Mobilitas nonpermanen disebut juga dengan sirkulasi. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk sirkuler antara lain faktor Faktor
Sentrifugal dan Sentripetal.
a) Kekuatan sentrifugal adalah kekuatan yang terdapat di suatu wilayah
yang mendorong penduduk untuk meninggalkan daerahnya, seperti;
● Kurangnya kesempatan kerja di bidang pertanian, nonpertanian
● Terbatasnya fasilitas pendidikan yang ada mendorong orang
untuk pergi ke daerah yang tersedia fasilitas yang lebih
lengkap.
b) Kekuatan sentripetal adalah kekuatan yang mengikat penduduk untuk
tetap tinggal di daerahnya, seperti;
● Jalinan persaudaraan dan kekeluargaan di antara warga desa
yang sangat erat.
● Adanya sistem gotong-royong yang kuat di pedesaan.
● Penduduk sangat erat dengan tanah pertaniannya.
● Warga desa terikat pada desa tempat mereka tinggal.
● Perbaikan Sarana Transportasi yang menghubungi antardesa
dan kota mendorong untuk terjadinya mobilitas sirkuler.
Sebelumnya, penduduk desa yang bekerja di kota terpaksa
mondok di kota, tetapi setelah jalan-jalan diperbaiki dan
banyaknya kendaraan umum, mereka menjadi penglaju
(melaju; pagi berangkat ke kota sore pulang ke desa).
● Kesempatan kerja di sektor informal lebih besar dibanding
sektor formal.
Proses urbanisasi di indonesia tidak diikuti oleh perlunya lapangan pekerjaan
dengan upah rendah tidak menentu. Kecil pendapatan migran dari desa yang bekerja
di kota dan tingginya biaya hidup di kota, tidaklah mungkin bagi mereka untuk
betempat bersama keluarganya di kota. Hal ini yang menyebabkan menjadi pengalaju.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KUALITAS PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
A. KUALITAS PENDUDUK
Kualitas penduduk adalah tingkat kehidupan penduduk yang berkaitan dengan
kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang, perumahan,
kesehatan, pendidikan. Manusia selalu senantiasa berusaha untuk memperbaiki
kualitas hidupnya, Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan,
kesehatan, mata pencaharian, dan lain-lain.
1. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pengelompokan Penduduk berdasarkan pendidikan dapat dikategorikan atas
penduduk tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan
tamat Akademi/Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan di Indonesia selalu mengalami
kemajuan, namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, pendidikan
di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh :
a. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
b. Rendahnya pendapatan masyarakat
c. BelummeratanyasaranapendidikandiseluruhwilayahIndonesia.
Berdasarkan fenomena tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya
untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, seperti :
a. Menambah dan meningkatkan kualitas guru
b. Melaksanakan program wajib belajar dan orang tua asuh
c. Membangun sekolah di daerah yang kurang jumlah sekolahnya
d. Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau memerlukan
e. Mengadakan perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana sekolah
2. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Ukuran tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat dilihat dari angka
kematian kasar, angka kematian ibu hamil/saat melahirkan, angka kematian bayi,
angka kematian menurut umur dan angka harapan hidup.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kualitas
kesehatan penduduk yang rendah. Hal ini diakibatkan oleh faktor makanan dan gizi
yang dikonsumsi, kondisi lingkungan, fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga
medis. Salah satu masalah yang diakibatkan rendahnya kesehatan di Indonesia adalah
kekurangan gizi. Kurangnya gizi yang didapat oleh penduduk mengakibatkan
rendahnya ketahanan tubuh, daya kerja, cara berpikir, dan kreativitas.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan tingkat
kesehatan masyarakat adalah :
a. Membangun Posyandu
b. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dan gizi
c. Mengadakan imunisasi massal yang murah dan gratis
d. Menambah jumlah dan menaikkan kualitas tenaga medis
e. Memperbanyak fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas
f. Sosialisasi dan pencegahan wabah.
3. Kualitas Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak
penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai seorang petani. Kemampuan
masyarakat Indonesia untuk bekerja di bidang lain, dirasa masih sangat rendah,
dikarenakan keterampilan penduduk Indonesia yang masih kurang.
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat di negara Indonesia sangat
berkaitan dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia. Semakin tinggi pertambahan
penduduk, maka jumlah angkatan kerja juga semakin banyak. Hal ini berdampak pada
semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, karena angkatan kerja muda yang
merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing. Masalah tenaga kerja dan
kesempatan kerja harus segera diatasi karena berkaitan dengan ketahanan nasional.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah melakukan beberapa upaya,
diantaranya :
a. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui program melalui Kartu Pra
Kerja,
b. Mengadakan program hubungan dan perlindungan tenaga kerja
c. Mengurangi pengangguran di daerah berpenduduk padat, miskin dan rawan
terhadap bencana alam, misalnya pembangunan desa
d. Meningkatkan penyaluran, penyebaran, dan pemanfaatan tenaga kerja Program
Penggunaan dan Penyebaran Tenaga Kerja (PPTK), Bursa Tenaga Kerja, dan
lain-lain.
B. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Salah satu tahapan dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional
Indonesia adalah pengembangan sumberdaya manusia. Tujuan utama pembangunan
adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur
panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Pada dasarnya
pembangunan manusia adalah sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar
manusia mampu memiliki Iebih banyak pilihan, khususnya dalam pendapatan,
kesehatan dan pendidikan. Secara garis besar pembangunan manusia sebagai ukuran
kinerja pembangunan secara keseluruhan dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi
dasar, yaitu :
● umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)
● pengetahuan (knowledge)
● standar hidup layak (decent standard of living)
Pendekatan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Sehingga IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup,
melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju,
negara berkembang atau negara terbelakang. Ditentukannya IPM menjadikan kita
dapat mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup
manusia. Selain itu, IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Kriteria IPM suatu daerah dapat dibagi atas :
● Jika IPM < 50, maka IPM rendah
● Jika 50 < IPM < 80, maka IPM sedang
● Jika IPM > 80, maka IPM tinggi
Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, dalam arti semakin mendekati nilai
100, maka semakin bagus tingkat pembangunan manusia di daerah tersebut.
GAMBAR
C. BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
Di Dalam ilmu demografi Bonus Demografi terjadi dimana terjadi kondisi
transisi demografi yang sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64
tahun) mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia
nonproduktif (usia 0-14 dan di atas 64 tahun). Karena pada proporsi penduduk ini,
terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati oleh suatu negara sebagai batu
loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan.
Indonesia akan mendapat banyak keuntungan bonus demografi selama rentang
waktu 2020-2035. Puncaknya akan terjadi pada 2030. Jumlah usia angkatan kerja (15-
64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah
penduduk dengan usia non-produktif. Bila dilihat dari jumlahnya, penduduk usia
produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk non-produktif hanya 60
juta.
GAMBAR
Munculnya bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-
ekonomi. Salah satunya menyebabkan tingkat penduduk produktif yang menanggung
penduduk non-produktif akan sangat rendah. Adanya kondisi bonus demografi, tentu
bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta
memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas
sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap
pembangunan negara.
Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi ini maka,
jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan
khususnya Indonesia. Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini
diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta
pemerintah sebagai agen pembangunan yang ada di suatu negara agar manfaat bonus
demografi ini menjadi semakin kuat.
Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan,
keahlian, dan pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga
kerja yang terampil serta memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang
produktivitasnya. Salah satu persiapan dalam hal ini adalah komitmen pemerintah
dalam penganggaran di bidang pendidikan. Agar besarnya anggaran bidang
pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama sumber daya
manusia yang akan masuk dalam bursa kerja dengan memperbanyak cakupan
pendidikan kejuruan dan keterampilan serta melalui Balai-balai Latihan Kerja
terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta
(Industri,perkebunan,pertambangan).
Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh
manfaat besar dari bonus demografi yaitu harus memperhatikan;
a. Sumber daya manusia yang berkualitas. Masyarakat yang berkualitas dapat
meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara apabila ada kesempatan kerja
yang produktif.
b. Daya serap tenaga kerja terhadap diversitas pekerjaan Terserapnya tenaga kerja
menjadi faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan
banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka pengangguran akan berkurang dan
kesejahteraan akan meningkat pesat.
c. Meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki
potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan
untuk orang lain sehingga angka pengangguran menurun.
d. Peranan wanita dalam pasar kerja
e. Peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja akan membantu peningkatan
pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif menjadi benar
benar produktif.
GAMBAR
D. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA PENDUDUK
Setiap negara mempunyai masalah di bidang kependudukan. Masalah
kependudukan yang dihadapi suatu negara cenderung berbeda dengan negara yang
dihadapi negara lain. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia, memiliki
masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera
diatasi.Permasalahan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut;
1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (jumlah)
a. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan
pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.Masalah jumlah
penduduk yang besar di antaranya adalah:
1) Jumlah penduduk Indonesia menempati nomor empat di dunia Untuk
jumlah penduduk yang ada di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun
2015 sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020
akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa, tentu saja menjadi masalah
yang cukup rumit yaitu:Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya
kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas
masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya
penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan
pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang
terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah
menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971
pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % per tahun, tahun 1971 – 1980 sebesar
2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% per tahun, dan periode
1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun dan periode 2000-2010 sebesar 1,49%,
dan terus meningkat. Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diimbangi
dengan daya dukung lingkungan yang seimbang akan mengakibatkan berbagai
permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi dan sosial. Pertumbuhan
penduduk pada 10 provinsi tertinggi dapat dilihat pada gambar berikut.
GAMBAR
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran
antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.
Sebagai contoh Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh
wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya
dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi
jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau
Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya
hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di
Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan pemukiman dan
industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara
optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar
Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian
tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan
wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Persebaran
penduduk Indonesia dapat dilihat pada peta berikut!
GAMBAR
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami
ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi
menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya
terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk
terhadap lingkungan hidup seperti:
1) Munculnya permukiman liar.
2) Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah
baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
3) Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
4) Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan
lain-lain.
2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan
penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas
kesehatan penduduk adalah dengan melihat Angka kematian dan Angka
harapan hidup. Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang rendah Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat
kesehatan penduduk yang baik.
GAMBAR
Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan
penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk
membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya
tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikannya penduduk di negara-negara yang sedang
berkembang relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara
maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Orang
yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang
tinggi. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang
dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap
kesejahteraan penduduk.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
1) Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk
tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum selesai.
2) Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang
ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat
tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah.
3) Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan,
sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
4) Dampak yang ditimbulkan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan
terhadap pembangunan adalah: rendahnya penguasaan teknologi maju,
sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini
sungguh ironis, dimana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan
dalam pembangunan.
5) Munculnya pemukiman kumuh sebagai dampak permasalahan
kependudukan
GAMBAR
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat
menerima hal-hal yang baru. Hal ini tampak dengan ketidakmampuan
masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak
fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan
akan menghambat jalannya pembangunan.
c. Tingkat Pendapatan
Indonesia tidak termasuk negara miskin, namun jumlah penduduk
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2020 menurut
catatan BPS meningkat. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas
sumber daya manusia. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia
penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang
miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.
Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak
mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai
manusia yang sejahtera.Pendapatan per kapita rendah juga berakibat
kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil
industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila hasil industri terlalu mahal
tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit
berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.Penduduk yang
mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan
menabung menjadi rendah.Bila kemampuan menabung rendah, pembentukan
modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak lancar.
E. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA
Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan di Indonesia telah diupayakan
melalui:
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun. Penurunan pertumbuhan penduduk ini
tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program
keluarga berencana di seluruh tanah air.
Upaya Keluarga berencana (KB) merupakan suatu usaha untuk membatasi
jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap
keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga
kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota
keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Selain program keluarga berencana, pertumbuhan penduduk dapat
dikendalikan dengan kewajiban pendidikan dasar dan menengah. Wawasan
masyarakat yang mulai terbuka melalui proses pendidikan menimbulkan paham
kesetaraan antara jenis kelamin sehingga perempuan diberi kesempatan untuk sekolah
yang tinggi dan menempati posisi-posisi pekerjaan strategis dengan jenjang karir jelas
menjadikan perempuan menunda pernikahan untuk mengejar karir atau sekolah.
Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada tidak terjadinya pernikahan dini
sehingga menahan laju tingkat kelahiran penduduk.mengatasi masalah penyebaran
penduduk yang tidak merata.
2. Upaya mengatasi masalah penyebaran penduduk yang tidak merata.
Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah diantaranya:
a. Pemerataan pembangunan.
b. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan
daerah pedesaan.
c. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan
alamnya.
d. Program Transmigrasi, dengan tujuan;
3. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas kesehatan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk
Indonesia yaitu:
a. Melaksanakan program perbaikan gizi, terutama pada balita dengan
POSYANDU
b. Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk,
serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
c. Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
e. Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
f. Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
g. Penyediaan air bersih.
4. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
a. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
b. Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
c. Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah
dimulai tahun ajaran 1994/1995.
d. Pemberian beasiswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi
berprestasi di sekolahnya.
e. Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
f. Menambah sarana pendidikan seperti alat keterampilan dan olahraga.
g. Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan dan keterampilan.
h. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua
daerah di Indonesia.
i. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja
j. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan
milik pemerintah
k. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
l. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga
lembaga pemerintah
5. Upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat pendapatan penduduk.
Upaya menaikan pendapatan perkapita yang dilakukan pemerintah
diantaranya:
a. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
b. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri
sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
c. Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan
program KB dan peningkatan pendidikan.
d. Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan,
perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
e. Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu
berkurang.
f. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya
usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
g. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat
lebih banyak menyerap tenaga kerja.
h. Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan fasilitas
umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN

1. Menghitung Angka Kelahiran Dan Kematian


a. Menghitung Angka Kelahiran Kasar(Crude Birth Rate)
Menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 penduduk dalam suatu
periode tertentu - biasanya satu tahun.Angka ini diperoleh dengan membagi
jumlah kelahiran yang terjadi dengan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun.
Untuk mengkategorikan tinggi rendahnya tingkat kelahiran suatu
wilayah dapat menggunakan Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR)
sebagai berikut:
● Angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk.
● Angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk.
● Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk.

b. Angka Fertilitas Umum (General Fertility Rate)


Angka ini menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 perempuan dalam
usia reproduksi (15—44 atau 15—49 tahun) dalam suatu periode tertentu.
Untuk menghitung Angka kelahiran ini diperlukan data tentang jumlah
penduduk wanita pada usia reproduksi.

c. Angka Kelahiran Menurut Umur ( Age Specific Fertility Rate)


Angka ini menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang
berada dalam kelompok umur 15 sd 49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada
kedua ukuran diatas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat
dihilangkan.

d. Menghitung Angka Kematian Kasar (Crude Birth Rate)


Menunjukkan jumlah kematian per 1000 penduduk dalam periode tertentu.
Rumus CDR:
Untuk mengkategorikan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu wilayah dapat
menggunakan Penggolongan angka kelahiran kasar adalah sebagai berikut.
● angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
● angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
● angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

e. Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate)


Angka ini menunjukkan hasil yang lebih teliti dibandingkan dengan angka
kematian kasar karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada
kelompok umur tertentu per 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama

Keterangan:
D (0-14) : Jumlah penduduk yang meninggal di usia 0 -14 tahun
P (0-14) : Jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun K : 1000
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
A. Faktor alami, yaitu kelahiran (natalitas) yang bersifat menambah penduduk
dan kematian (mortalitas) yang bersifat mengurangi jumlah penduduk
B. Faktor Non Alami,yaitu migrasi masuk (migrasi) yang bersifat menambah
jumlah penduduk dan keluar(migrasi) yang bersifat mengurangi jumlah
penduduk.
Kriteria pengukuran tingkat pertumbuhan penduduk adalah :
A. pertumbuhan penduduk rendah: < 1%
B. pertumbuhan penduduk sedang: 1 – 2%
C. pertumbuhan penduduk tinggi: > 2%
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi pertumbuhan penduduk alami,
pertumbuhan penduduk total, pertumbuhan penduduk geometri dan pertumbuhan penduduk
eksponensial. Pertumbuhan penduduk alami, yaitu selisih jumlah kelahiran dengan jumlah
kematian.

Rumus : Pt =Po + (L – M)
Keterangan:
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
Pertumbuhan penduduk total, yaitu selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian
ditambah selisih jumlah migrasi dengan jumlah emigrasi.
Rumus :
Pt = Po + (L – M) + (I – E)
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
I : jumlah imigrasi
E : jumlah emigrasi
Jumlah penduduk geometri
Rumus :
Pt = Po (1 + r) t
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk akhir tahun
Po : jumlah penduduk awal tahun
1 : bilangan konstanta
r : rata-rata tingkat pertumbuhan per tahun
t : lama waktu perhitungan
Pertumbuhan penduduk eksponensial
Rumus :

3. Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan grafik komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin. Dengan adanya piramida penduduk, kita dapat mengetahui
perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan serta jumlah tenaga kerja dan
struktur penduduk suatu negara. Piramida penduduk memiliki tiga bentuk, yaitu :
● Piramida Ekspansif (muda), jika sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda, ada pada negara yang memiliki angka kelahiran dan
kematian tinggi, pertumbuhan penduduk cepat, rasio ketergantungan besar,
dan butuh lapangan kerja luas. Contoh : Indonesia, Thailand, Filipina
● Piramida Konstruktif (tua), jika jumlah kelompok umur muda sedikit, ada
pada negara yang memiliki tingkat kelahiran rendah, pertumbuhan penduduk
lambat, rasio ketergantungan kecil. Contoh : Jepang, Swedia, dan Amerika
Serikat
● Stasioner, jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama,
kecuali pada kelompok umur tertentu, terdapat pada negara yang memiliki
tingkat kelahiran dan kematian rendah atau seimbang, pertumbuhan penduduk
stabil, rasio ketergantungan hampir nol. Contoh : Belanda, Jerman dan
Perancis
C. Rangkuman
1. DINAMIKA PENDUDUK adalah kondisi disaat struktur penduduk, jumlah dan
persebarannya mengalami perubahan akibat terjadinya proses demografi yaitu
kelahiran, kematian, perpindahan. Dinamika penduduk juga merupakan perubahan
keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut baik secara kualitas dan kuantitas
tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Dinamika atau perubahan lebih cenderung
pada perkembangan jumlah penduduk suatu negara atau wilayah tersebut. Jumlah
penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk.
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor
yaitu: Kelahiran (natalitas), Kematian (mortalitas), dan Migrasi (perpindahan).

2. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN diperoleh melalui hasil sensus, survei dan


registrasi penduduk. Sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan,
menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi serta ekonomi dan sosial
yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu. Survei penduduk merupakan
salah satu metode mengumpulkan data penduduk dalam beberapa peristiwa demografi
atau ekonomi dengan cara penarikan sampel daerah sebagai kawasan yang bisa
mewakili karakteristik negara tersebut. Registrasi penduduk merupakan kumpulan
berbagai keterangan dari kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data
perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan kejadian-kejadian penting
lainnya yang tertulis.

3. MOBILITAS PENDUDUK merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah


(geografis) ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain Mobilitas
penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu unit geografis (wilayah) ke
dalam unit geografis lainnya. Mobilitas penduduk menjadi kajian yang penting karena
dapat mencerminkan aktivitas masyarakat dalam suatu negara, yang memiliki peranan
dalam proses modernisasi.

KUALITAS PENDUDUK adalah tingkat kehidupan penduduk yang berkaitan


dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang,
perumahan, kesehatan, pendidikan. Manusia selalu senantiasa berusaha untuk
memperbaiki kualitas hidupnya, Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas
pendidikan, kesehatan, mata pencaharian, dan lain-lain.
2. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA merupakan pengukuran perbandingan
dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di
seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah
negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang. Ditentukannya IPM
menjadikan kita dapat mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia. Selain itu, IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.
3. BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN,
Di Dalam ilmu demografi Bonus Demografi terjadi dimana terjadi kondisi transisi
demografi yang sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun)
mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia non-
produktif (usia 0-14 dan di atas 64 tahun). Indonesia akan mendapat banyak
keuntungan bonus demografi selama rentang waktu 2020-2035. Puncaknya akan
terjadi pada 2030. Jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan
mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah penduduk dengan usia non-
produktif. Munculnya bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-
ekonomi. Salah satunya menyebabkan tingkat penduduk produktif yang menanggung
penduduk non-produktif akan sangat rendah. Adanya kondisi bonus demografi, tentu
bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta
memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas
sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap
pembangunan negara. Namun apabila gagal dalam mengelola malah akan menjadi
beban pembangunan.
4. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA PENDUDUK.
Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia, memiliki masalah-masalah
kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi.Permasalahan tersebut
dapat dikelompokan sebagai berikut; Jumlah Penduduk Besar, Pertumbuhan
Penduduk Cepat, Persebaran Penduduk Tidak Merata, Tingkat Kesehatan rendah,
Tingkat Pendidikan rendah, Tingkat Pendapatan rendah.
5. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
telah diupayakan melalui: Program Pengurangan pertumbuhan penduduk, Program
Pemerataan pembangunan. Program peningkatan pelayanan kesehatan, Peningkatan
layanan pendidikan di Indonesia, dan Program penaikan pendapatan perkapita.

D. Tes Formatif

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk!


2. Kemukakan faktor pro dan anti mortalitas!
3. Diketahui data berikut (tahun 2018).
- Jumlah penduduk 100.000 jiwa
- Luas wilayah 50 km persegi
- Jumlah penduduk laki-laki 40% dari total penduduk dan sisanya wanita
- Pertumbuhan penduduk 2% per tahun
Hitunglah:
a. Angka kepadatan penduduk
b. Sex Ratio
c. Proyeksi penduduk tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai