Modul 2
Modul 2
COVER
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
GLOSARIUM
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
B. Capaian Pembelajaran
C. Sub Capaian Pembelajaran
D. Deskripsi Singkat Materi
E. Relevansi
F. Petunjuk Penggunaan Modul
G. Peran Guru
H. Materi Pembelajaran
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran 1
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
Rangkuman
Tes Formatif
Kegiatan Pembelajaran 2
A. Tujuan Pembelajaran
B. Uraian Materi
C. Rangkuman
D. Tes Formatif
Kegiatan Pembelajaran (...dst)
EVALUASI
A. Tes Sumatif
B. Rekomendasi Projek
C. Refleksi Diri
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF
DAFTAR PUSTAKA
Kegiatan Pembelajaran 1:
Litosfer
Penyusun:
Gunawan Wijaksono (1900216)
Wildan Zidan Ramadhan (1902821)
Memberi contoh bentuk interaksi dari aspek Membuat laporan dari bentuk interaksi dari
manusia dan lingkungan dengan sudut aspek manusia dan lingkungan dengan sudut
pandang paham fisis determinis dan pandang paham fisis determinis dan
posibilis melalui literasi geografis posibilis melalui literasi geografis
B. Uraian Materi
Teman-teman, kalian pasti sudah tau sejarah dari nama pulau Belitong ini yang
berasal dari “bile” (empedu) dan “stone” (batu) untuk menggambarkan batuan kecil berwarna
hitam seperti empedu yang kemudian menjadikan Pulau Belitung sebagai warisan geologi
dunia? atau kalian juga pasti tau ada beberapa situs-situs Geosite menarik di pulau Belitong
ini mulai dari Geosite Juru Sebrang, Limau, Burung Mandi, Tanjung Kelayang, Bukit
Peramun, Kepulauan Mendanau, dan Open pit Nam Salu. Apabila kita telaah lebih dalam lagi
ternyata situs-situs tersebut merupakan bagian dari kekayaan alam hasil dari sistem lapisan
permukaan bumi, nah loh penasaran kan, yuk disimak lagi materi berikut ini.
D. Tes Formatif
1. Lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat adalah
….
a. Biosfer
b. Barisfer
c. Litosfer
d. Eksosfer
e. Atmosfer
2. Bahan padat yang terbentuk dari lapisan nikel dan besi dengan jari-jari sekitar
3.470 km dan batas luar sekitar 2.900 km di bawah permukaan bumi adalah ….
a. Litosfer
b. Biosfer
c. Barisfer
d. Eksosfer
e. Atmosfer
3. Di bawah ini yang termasuk gunungapi Maar adalah gunung ….
a. Lamongan
b. Ciremai
c. Krakatau
d. Merapi
e. Agung
4. Salah satu kenampakan yang disebabkan oleh kegiatan geothermal yang
berhubungan dengan peristiwa vulkanis adalah ….
a. Geiser
b. Gletser
c. Danau kaldera
d. Plato lava
e. Sumbat lava
5. Perhatikan ciri-ciri bentuk gunung api berikut.
1) Berbentuk kerucut
2) Berlereng curam dan luas
3) Lava dapat mengalir melalui sisi kerucut
4) Sifat letusan keras
Gunung Api yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah gunung ….
a. Pelee
b. Maona
c. Tambora
d. Merbabu
e. Paracutin
6. Gundukan pasir yang baru terbentuk di gurun disebabkan oleh ….
a. Pengikisan batuan oleh angin
b. Fosil hewan dan tumbuhan yang membusuk
c. Musim kering berkepanjangan
d. Terpaan gelombang laut
e. Erosi air sungai di sekitarnya
7. Salah satu bentuk erosi oleh angin adalah ….
a. Meander
b. Cliff
c. Skeren
d. Sand dunes
e. Ngarai
8. Pengangkatan/penurunan benua yang bekerja di daerah yang relatif luas disebut
….
a. Epirogenesa
b. Orogenesa
c. Tektonisme
d. Vulkanisme
e. Gempa bumi
9. Bongkahan patahan granit diselimuti berbagai karang lunak diantaranya yaitu ….
a. Sinularia
b. astreoidea
c. crinoiedea
d. chelonia
e. amnphirion
10.
Modul 2 :
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 3 :
Atmosfer
Penulis
Alifia Nur Anisa (1902230)
Raulia Nurkhaeria (1905441)
Lapisan udara ini terdiri atas beberapa macam gas dengan persentase volume
dan kepadatan (density) yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.
Unsur penting yang terdapat dalam atmosfer salah satunya adalah uap air. Uap
air (H2O) sangat penting dalam proses perubahan cuaca dan iklim. Uap air dapat
berubah wujud menjadi padat atau gas dalam evaporasi, presipitasi, dan kondensasi.
Uap air yang berada di atmosfer berasal dari penguapan air laut dan air permukaan
lainnya serta proses transpirasi oleh makhluk hidup.
Lapisan-lapisan atmosfer :
3. Lapisan Mesosfer (60 -80 Km dpl), memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
Gejala optic merupakan fenomena alam yang terjadi di lapisan atmosfer. Gejala
tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Pelangi
Pelangi adalah gejala optic yang terjadi akibat proses pembiasan sinar matahari oleh
titik-titik air hujan sehingga terurai menjadi berkas warna (spektrum warna). Warna-
warna pelangi terdiri atas merah, jingga, kuning, hijau, nila, biru, dan ungu.
b. Halo
Halo adalah lingkaran sinar putih yang mengelilingi bulan atau matahari.
Kenampakan alam ini terjadi akibat proses pembiasan sinar matahari atau bulan oleh
Kristal-kristal es yang terkonsentrasi dalam jenis awan-awan tinggi, seperti awan
sirus atau awan sirokomulus. Pada umumnya halo terlihat jelas ketika bulan bersinar
terang, biasanya sore hari setelah terjadi hujan.
c. Sandikala
Sandikala yaitu cahaya berwarna merah kekuningan yang muncul ketika matahari
terbit dan terbenam,
d. Fatamorgana
Fatamorgana adalah ilusi optic yang dihasilkan dari pembiasan cahaya melalui
kepadatan yang berbeda. Fatamorgana terjadi ketika tanah sangat panas dan suhu
udaranya dingin.
e. Aurora
Aurora adalah pita cahaya warna-warni yang terdapat di langit Kutub Utara dan
Kutub Selatan. Fenomena ini terjadi karena interaksi antara gelombang
elektromagnetik matahari dan medan magnet bumi. Aurora yang bersinar di wilayah
Kutub Utara dinamakan Aurora Borealis. Sedangkan aurora yang berada di Kutub
Selatan dinamakan Aurora Australis. Terdapat lima tempat di dunia yang paling
tepat untuk menyaksikan keindahan aurora, yaitu Alaska, Kanada, Finlandia,
Norwegia, dan Islandia.
UNSUR-UNSUR CUACA
a. Suhu Udara
b. Tekanan Udara
c. Angin
1) Angin Musim
2) Angin Lokal
C. Rangkuman
Atmosfer sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yaitu atmos = uap dan sphaira =
bola. Maka atmosfer dapat diartikan sebagai selubung uap yang menyelimuti bumi.
Atmosfer memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam
bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis,
3. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
4. Mempunyai massa
Secara vertikal atmosfer bumi dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Lapisan troposfer (0-18 km dpl).
2. Lapisan stratosfer (18-60 Km dpl).
3. Lapisan Mesosfer (60 -80 Km dpl).
4. Termosfer (80 – 100 Km dpl).
5. Ionosfer (100 – 800 Km dpl).
6. Eksosfer (800 – 1.500 Km dpl).
Unsur-unsur cuaca atau dan unsur-unsur iklim itu sama, yaitu:
1. Temperatur Udara .
2. Tekanan Udara.
3. Angin.
3. Awan .
D. Tes Formatif
Modul 2 :
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 4 :
Hidrosfer
Penulis :
Muhammad Alfathan Fadillah (1909134)
Alfin Diaz Fadhila (1903177)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasi
dan menganalisis karakteristik hidrosfer dan siklusnya dengan baik.
B. Uraian Materi
1. Hidrologi
Para Siswa, Secara etimologi, hidrologi berasal dari kata hydros yang
berarti air, dan logos yang berarti ilmu. Secara umum pengertian hidrologi
adalah ilmu tentang air atau ilmu yang mempelajari tentang masalah air. Di
satu sisi, banyak ditemukan tulisan-tulisan yang mendefinisikan hidrologi
secara umum, dan sebaliknya banyak pula ditemukan definisi hidrologi secara
spesifik yang mengacu pada sudut pandang ilmu si pembuat definisi. Namun
demikian pada prinsipnya terdapat kesamaan pengertian yaitu bahwa
hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air. Dengan definisi air ini
maka air bukan benda alam yang bersifat statis, tetapi air dipandang sebagai
benda alam yang sangat dinamis.
2. Siklus Hidrologi
A. Pengertian Siklus Hidrologi
Pembahasan tentang ilmu hidrologi tidak dapat dilepaskan dari siklus
hidrologi. Air terdapat di permukaan Bumi, di dalam tanah, dan di udara.
Wujud air tidak hanya cair, tetapi dapat berwujud padat ( es dan salju) dan
gas (uap air). Air di bumi selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dan
berubah dari wujud satu ke wujud lain. Air tersebut mengalami sirkulasi yang
tidak pernah berhenti dari laut ke atmosfer, ke daratan, dan kembali ke laut
bersamaan dengan proses perubahan wujud. Siklus hidrologi merupakan
proses yang menjamin ketersediaan air di muka Bumi untuk mencukupi
kebutuhan hidup bagi makhluk hidup. Perputaran massa air di Bumi diawali
dengan proses pemanasan muka Bumi oleh pancaran sinar matahari.
Dengan adanya panas ini maka air akan menguap menjadi uap air dari
semua tanah, sungai, danau telaga, waduk, kolam, sawah, laut dan badan air
yang lain. Proses demikian dinamakan penguapan (evaporation). Penguapan
juga terjadi pada semua tanaman yang disebut
pemeluhan/transpirasi(transpiration). Sebagian air mencari jalannya sendiri
melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya
menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagian dari air tanah
(groundwater). Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan
(surface streamflow) maupun air dalam tanah bergerak ke tempat yang lebih
rendah yang dapat mengalir ke laut. Sejumlah besar air permukaan dan air
bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan pemeluhan
(transpirasi) sebelum sampai ke laut.
Jawaban:
● Siklus panjang berawal dari penguapan (evaporasi) air laut dan air di
permukaan bumi. Setelah itu uap air tersebut berkondensasi menjadi
gumpalan awan. Awan terbawa oleh angin dan jatuh sebagai hujan
atau butiran es (salju) di wilayah pegunungan yang membentuk
gletser, mengalir ke sungai dan akhirnya kembali ke laut.
● Siklus sedang berawal dari penguapan (evaporasi) air laut dan air
permukaan bumi. Setelah itu uap air berkondensasi membentuk
awan. Awan tersebut tertiup angin terbawa ke wilayah daratan dan
jatuh sebagai hujan. Air hujan yang jatuh ada yang menjadi aliran
permukaan, meresap, mengalir ke sungai dan kembali ke laut.
● Siklus pendek berawal dari penguapan (evaporasi) air laut.
Berkondensasi membentuk awan dan jatuh sebagai hujan masih di
wilayah laut.
MODUL 2:
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA
Kegiatan Pembelajaran 5:
Biosfer
Penyusun:
A. Tujuan Pembelajaran
tujuan dari pembelajaran biosfer ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasi dan
menganalisis terkait apa itu biosfer, dan faktor faktor terjadinya keanekaragaman flora dan
fauna di muka bumi.
B. Uraian Materi
Salah satu planet di tata surya adalah Bumi. Bumi mempunyai jari-jari 6.370
km, dan keliling di daerah katulistiwa panjangnya 40.000 km. Tahukah kalian kapan
bumi terbentuk? Bumi kita telah terbentuk sejak lama sekali. Para ahli
mengungkapkan bahwa bumi telah berusia milyaran tahun. Banyak pakar kebumian
yang menyatakan bahwa umur bumi sekarang adalah 4,6 milyar tahun. Bagaimana
hubungan geografi dengan bumi? salah satu objek material geografi adalah
geosfer , fenomena geosfer meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan
antroposfer. Proses berkembangnya kehidupan terjadi di bumi. Di planet bumi
memungkinkan terjadinya kehidupan karena terdapatnya unsur-unsur penunjang
kehidupan. Coba anda ungkapkan apa saja unsur-unsur kehidupan yang ada di
planet bumi ini ?. Pada modul ini kita akan pelajari tentang biosfer. Pengertian
biosfer, faktor-faktor penyebab persebaran flora dan fauna, persebaran flora dan
fauna di muka bumi
Biosfer secara etimologi berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi biosfer adalah lapisan tempat mahluk hidup atau
organisme melangsungkan kehidupannya. Lapisan tempat makhluk hidup terdiri dari
lingkungan permukaan bumi (litosfer), lingkungan perairan (hidrosfer) dan
lingkungan udara (atmosfer). Ketiga lapisan tersebut saling berpadu dan saling
berinteraksi membentuk lapisan makhluk hidup atau membentuk Biosfer. Dengan
demikian biosfer dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara lingkungan udara, air
dan permukaan bumi. Biosfer yang menjadi tempat kehidupan dapat berkembang
melangsungkan kehidupannya sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah
kedalaman laut.
1. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna
di Muka Bumi
a. Faktor Klimatik
Unsur-unsur cuaca dan iklim seperti sinar matahari, awan, suhu
udara, curah hujan, kelembapan udara, tekanan udara dan angin,
akan mempengaruhi kondisi lingkungan. Daerah yang penyinaran
mataharinya baik, akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
Curah hujan akan berpengaruh terhadap keberadaan kondisi
lingkungan, curah hujan yang tinggi maka keanekaragaman
spesies flora dan fauna akan lebih bervariasi. Sedangkan yang
mempunyai curah hujannya sedikit seperti gurun maka spesiesnya
juga akan terbatas. Unsur cuaca yang berpengaruh terhadap
keberadaan flora dan fauna adalah temperatur, curah hujan, dan
angin. Perbedaan curah hujan akan membedakan flora dan fauna
di suatu daerah. Kondisi iklim merupakan salah satu faktor
dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna.
Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, kalau siang panas
sekali kalau malam dingin sekali,seperti flora dan fauna di daerah
kutub dan gurun spesies dan jumlahnya sangat terbatas.
Keterbatasan ini disebabkan oleh kondisi kutub yang senantiasa
tertutup salju dan lapisan es abadi, dan kondisi gurun yang kering,
panas dan gersang sehingga sangat menyulitkan bagi
keberlangsungan kehidupan suatu organisme. Faktor-faktor iklim
yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di
permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin,
dan tingkat curah hujan
b. Faktor Edafik
Kondisi tanah akan berpengaruh pada tingkat kesuburan
tanah,tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya
tanaman. Kondisi tanah dipengaruhi juga oleh iklim dan batuan
induk atau bahan penyusun tanah. Tingkat kesuburan tanah
dipengaruhi oleh batuan induk penyusunnya. Indikator kesuburan
tanah antara lain banyak tidaknya kandungan humus atau bahan
organik, unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan
air dalam pori-pori tanah. Tanah tanah yang subur, seperti jenis
tanah vulkanis dan tanah alluvial merupakan media yang sangat
baik bagi pertumbuhan tanaman.Jenis tanah dapat mempengaruhi
jenis flora dan fauna di suatu wilayah. Misalnya jenis tanah latosol
sangat cocok untuk ditanami pohon jati. Kawasan yang tanahnya
subur umumnya memiliki jenis flora dan fauna yang lebih bervariasi
dibandingkan pada tanah yang tandus.
c. Faktor Fisiografi
Relief adalah tinggi rendahnya permukaan bumi, Relief
berhubungan dengan kemiringan dan ketinggian tempat. semakin
tinggi suatu tempat semakin rendah suhunya (sejuk). Ketinggian
tempat akan mempengaruhi jenis vegetasi yang bisa tumbuh.
Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman.
Flora di dataran tinggi tidak akan cocok apabila ditanam di pesisir
atau di dataran rendah, dan sebaliknya flora di dataran rendah juga
tidak akan cocok apabila ditanam di dataran tinggi/pegunungan.
Contohnya pohon kelapa cocok ditanam di pesisir atau dataran
rendah, namun kurang cocok di dataran tinggi.
d. Geologi
Secara geologi keberadaan wilayah dipermukaan bumi sangat
berpengaruh terhadap persebaran flora dan faunanya di muka
bumi. Jenis flora dan fauna tergantung kepada sejarah
pembentukan permukaan bumi. Secara geologi suatu daerah
menyebabkan adanya kesamaan baik flora maupun faunanya,
dikarenakan dulunya pernah bersatu.Contoh kesamaan fauna di
Asia dan Afrika seperti kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan
harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara
pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
e. Faktor Biotik
Contoh komponen biotik adalah manusia. Manusia berperan
sentral terhadap keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik
yang sifatnya menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan
kehidupan flora dan fauna. Manusia menjadi salah satu penyebab
beraneka ragamnya jenis flora dan fauna di muka bumi. Manusia
menggunakan akal pikirannya untuk menciptakan metode yang
baru, yang berguna dalam mengembangbiakan berbagai jenis flora
dan fauna. Dalam waktu yang relatif singkat ilmu pengetahuan dan
teknologi hasil pemikiran manusia dapat menciptakan metode
pengembangbiakan flora dan fauna. Manusia juga dapat
menciptakan spesies baru serta dapat menjadi faktor dalam proses
persebaran flora dan fauna.
C. Rangkuman
Biosfer secara etimologi berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi biosfer adalah lapisan tempat makhluk hidup atau
organisme melangsungkan kehidupannya. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya
Keanekaragaman Flora Dan Fauna di Muka Bumi, Setiap zona dan subzona di
permukaan bumi memiliki jenis flora dan fauna yang berbeda sesuai dengan kondisi
lingkungannya.Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh adanya
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain,
ekosistem adalah kesatuan tatanan antara segenap komponen biotik maupun abiotik
yang saling mempengaruhi.
D. Tes Formatif
Jawab:
Keadaan tanah (edafik), humus tanah, ukuran butir tanah (tekstur), tingkat kegemburan,
mineral hara (mineral organik), air tanah, dan kandungan udara.
Jawab:
Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfer yang mendukung
kehidupan organisme.
Modul 2 :
FENOMENA GEOSFER DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 6 :
Antroposfer
Penulis :
Siti Nur Vauziyah (1902726)
Nabila Siti Mardiah (1909540)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran ini kalian diharapkan mampu
Mengidentifikasi dinamika, sumber data, dan mobilitas penduduk.
B. Uraian Materi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
RUANG LINGKUP ANTROPOSFER
A. PENGERTIAN ANTROPOSFER
Antroposfer berasal dari kata ‘antropos’ berarti manusia dan ‘spaira’ berarti
lingkungan. sehingga dapat disimpulkan bahwa, antroposfer berarti lingkungan bagian
dari bumi yang dihuni manusia. Pembahasan dalam materi antroposfer meliputi
kependudukan, pemukiman, dan lingkungan hidup manusia.
Kata kunci untuk memahami materi antroposfer adalah manusia dan berbagai
lingkup bidang penduduk serta kependudukan. Sederhananya, kamu akan
mempelajari mengenai kualitas penduduk, sumber data penduduk, pertumbuhan
penduduk, proyeksi penduduk, angka kelahiran, dan angka harapan hidup.
B. DINAMIKA PENDUDUK
1. Pengertian Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk adalah kondisi disaat struktur penduduk, jumlah dan
persebarannya mengalami perubahan akibat terjadinya proses demografi yaitu
kelahiran, kematian, perpindahan. Dinamika penduduk juga merupakan perubahan
keadaan penduduk. Perubahan perubahan tersebut baik secara kualitas dan kuantitas
tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Dinamika atau perubahan lebih cenderung
pada perkembangan jumlah penduduk suatu negara atau wilayah tersebut. Jumlah
penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu
bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk
dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: Kelahiran (natalitas), Kematian (mortalitas),
dan Migrasi (perpindahan). Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam
pertumbuhan penduduk Indonesia.Oleh karena itu, kita perlu mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kelahiran, kematian dan migrasi.
a. Kelahiran (Natalitas)
Bertambahnya jumlah penduduk suatu daerah salah satunya adalah karena
adanya kelahiran pada daerah tersebut. Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam
suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat
kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta
pembangunan ekonomi. Berikut dikemukakan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap tingkat kelahiran baik yang pro (penunjang), maupun yang kontra
(penghambat) tingkat kelahiran pada suatu wilayah:
1. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain;
● Menikah usia muda.
● Pandangan masyarakat “banyak anak banyak rezeki”.
● Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah.
● Anak merupakan penentu status sosial.
● Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
2. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain sebagai berikut.
● Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB).
● Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan.
● Semakin banyak wanita karir.
b. Kematian (Mortalitas)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap dinamika penduduk adalah tingkat
kematian. Terdapat dua kategori dalam menentukan tingkat kematian, yaitu tingkat
kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age specific death rate).
Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal
pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Tingkat kematian
khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain umur,
jenis kelamin, pekerjaan. Faktor yang menunjang dan menghambat kematian
(mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
1. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain:
● Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
● Fasilitas kesehatan yang belum memadai
● Keadaan gizi penduduk yang rendah
● Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi,
● banjir, Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan
2. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) diantaranya;
● Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
● Fasilitas kesehatan yang memadai
● Meningkatnya keadaan gizi penduduk
● Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
c. Migrasi Penduduk
Faktor berikutnya yang berpengaruh terhadap dinamika penduduk adalah
migrasi penduduk. Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas
penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat non permanen (sementara) misalnya turisme baik nasional
maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
KUALITAS PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN
A. KUALITAS PENDUDUK
Kualitas penduduk adalah tingkat kehidupan penduduk yang berkaitan dengan
kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan seperti pangan, sandang, perumahan,
kesehatan, pendidikan. Manusia selalu senantiasa berusaha untuk memperbaiki
kualitas hidupnya, Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan,
kesehatan, mata pencaharian, dan lain-lain.
1. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pengelompokan Penduduk berdasarkan pendidikan dapat dikategorikan atas
penduduk tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan
tamat Akademi/Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan di Indonesia selalu mengalami
kemajuan, namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, pendidikan
di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh :
a. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
b. Rendahnya pendapatan masyarakat
c. BelummeratanyasaranapendidikandiseluruhwilayahIndonesia.
Berdasarkan fenomena tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya
untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, seperti :
a. Menambah dan meningkatkan kualitas guru
b. Melaksanakan program wajib belajar dan orang tua asuh
c. Membangun sekolah di daerah yang kurang jumlah sekolahnya
d. Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau memerlukan
e. Mengadakan perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana sekolah
2. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Ukuran tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat dilihat dari angka
kematian kasar, angka kematian ibu hamil/saat melahirkan, angka kematian bayi,
angka kematian menurut umur dan angka harapan hidup.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kualitas
kesehatan penduduk yang rendah. Hal ini diakibatkan oleh faktor makanan dan gizi
yang dikonsumsi, kondisi lingkungan, fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga
medis. Salah satu masalah yang diakibatkan rendahnya kesehatan di Indonesia adalah
kekurangan gizi. Kurangnya gizi yang didapat oleh penduduk mengakibatkan
rendahnya ketahanan tubuh, daya kerja, cara berpikir, dan kreativitas.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan tingkat
kesehatan masyarakat adalah :
a. Membangun Posyandu
b. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan dan gizi
c. Mengadakan imunisasi massal yang murah dan gratis
d. Menambah jumlah dan menaikkan kualitas tenaga medis
e. Memperbanyak fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas
f. Sosialisasi dan pencegahan wabah.
3. Kualitas Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara agraris, sehingga banyak
penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai seorang petani. Kemampuan
masyarakat Indonesia untuk bekerja di bidang lain, dirasa masih sangat rendah,
dikarenakan keterampilan penduduk Indonesia yang masih kurang.
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat di negara Indonesia sangat
berkaitan dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia. Semakin tinggi pertambahan
penduduk, maka jumlah angkatan kerja juga semakin banyak. Hal ini berdampak pada
semakin ketatnya persaingan tenaga kerja, karena angkatan kerja muda yang
merupakan tenaga kerja kurang produktif pun ikut bersaing. Masalah tenaga kerja dan
kesempatan kerja harus segera diatasi karena berkaitan dengan ketahanan nasional.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah melakukan beberapa upaya,
diantaranya :
a. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui program melalui Kartu Pra
Kerja,
b. Mengadakan program hubungan dan perlindungan tenaga kerja
c. Mengurangi pengangguran di daerah berpenduduk padat, miskin dan rawan
terhadap bencana alam, misalnya pembangunan desa
d. Meningkatkan penyaluran, penyebaran, dan pemanfaatan tenaga kerja Program
Penggunaan dan Penyebaran Tenaga Kerja (PPTK), Bursa Tenaga Kerja, dan
lain-lain.
B. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Salah satu tahapan dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional
Indonesia adalah pengembangan sumberdaya manusia. Tujuan utama pembangunan
adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur
panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Pada dasarnya
pembangunan manusia adalah sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar
manusia mampu memiliki Iebih banyak pilihan, khususnya dalam pendapatan,
kesehatan dan pendidikan. Secara garis besar pembangunan manusia sebagai ukuran
kinerja pembangunan secara keseluruhan dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi
dasar, yaitu :
● umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)
● pengetahuan (knowledge)
● standar hidup layak (decent standard of living)
Pendekatan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Sehingga IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup,
melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju,
negara berkembang atau negara terbelakang. Ditentukannya IPM menjadikan kita
dapat mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup
manusia. Selain itu, IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Kriteria IPM suatu daerah dapat dibagi atas :
● Jika IPM < 50, maka IPM rendah
● Jika 50 < IPM < 80, maka IPM sedang
● Jika IPM > 80, maka IPM tinggi
Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, dalam arti semakin mendekati nilai
100, maka semakin bagus tingkat pembangunan manusia di daerah tersebut.
GAMBAR
C. BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
Di Dalam ilmu demografi Bonus Demografi terjadi dimana terjadi kondisi
transisi demografi yang sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64
tahun) mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia
nonproduktif (usia 0-14 dan di atas 64 tahun). Karena pada proporsi penduduk ini,
terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati oleh suatu negara sebagai batu
loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan.
Indonesia akan mendapat banyak keuntungan bonus demografi selama rentang
waktu 2020-2035. Puncaknya akan terjadi pada 2030. Jumlah usia angkatan kerja (15-
64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen adalah
penduduk dengan usia non-produktif. Bila dilihat dari jumlahnya, penduduk usia
produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk non-produktif hanya 60
juta.
GAMBAR
Munculnya bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-
ekonomi. Salah satunya menyebabkan tingkat penduduk produktif yang menanggung
penduduk non-produktif akan sangat rendah. Adanya kondisi bonus demografi, tentu
bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan serta
memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia produktif memiliki kualitas
sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap
pembangunan negara.
Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus demografi ini maka,
jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan
khususnya Indonesia. Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini
diperlukan usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta
pemerintah sebagai agen pembangunan yang ada di suatu negara agar manfaat bonus
demografi ini menjadi semakin kuat.
Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan,
keahlian, dan pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga
kerja yang terampil serta memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang
produktivitasnya. Salah satu persiapan dalam hal ini adalah komitmen pemerintah
dalam penganggaran di bidang pendidikan. Agar besarnya anggaran bidang
pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama sumber daya
manusia yang akan masuk dalam bursa kerja dengan memperbanyak cakupan
pendidikan kejuruan dan keterampilan serta melalui Balai-balai Latihan Kerja
terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta
(Industri,perkebunan,pertambangan).
Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh
manfaat besar dari bonus demografi yaitu harus memperhatikan;
a. Sumber daya manusia yang berkualitas. Masyarakat yang berkualitas dapat
meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara apabila ada kesempatan kerja
yang produktif.
b. Daya serap tenaga kerja terhadap diversitas pekerjaan Terserapnya tenaga kerja
menjadi faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan
banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka pengangguran akan berkurang dan
kesejahteraan akan meningkat pesat.
c. Meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki
potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan
untuk orang lain sehingga angka pengangguran menurun.
d. Peranan wanita dalam pasar kerja
e. Peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja akan membantu peningkatan
pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif menjadi benar
benar produktif.
GAMBAR
D. PERMASALAHAN YANG DIAKIBATKAN OLEH DINAMIKA PENDUDUK
Setiap negara mempunyai masalah di bidang kependudukan. Masalah
kependudukan yang dihadapi suatu negara cenderung berbeda dengan negara yang
dihadapi negara lain. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia, memiliki
masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera
diatasi.Permasalahan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut;
1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (jumlah)
a. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan
pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.Masalah jumlah
penduduk yang besar di antaranya adalah:
1) Jumlah penduduk Indonesia menempati nomor empat di dunia Untuk
jumlah penduduk yang ada di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun
2015 sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020
akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa, tentu saja menjadi masalah
yang cukup rumit yaitu:Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya
kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas
masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya
penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan
pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang
terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah
menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971
pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % per tahun, tahun 1971 – 1980 sebesar
2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% per tahun, dan periode
1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun dan periode 2000-2010 sebesar 1,49%,
dan terus meningkat. Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diimbangi
dengan daya dukung lingkungan yang seimbang akan mengakibatkan berbagai
permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi dan sosial. Pertumbuhan
penduduk pada 10 provinsi tertinggi dapat dilihat pada gambar berikut.
GAMBAR
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran
antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.
Sebagai contoh Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh
wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya
dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi
jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau
Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya
hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di
Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan pemukiman dan
industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara
optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar
Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian
tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan
wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Persebaran
penduduk Indonesia dapat dilihat pada peta berikut!
GAMBAR
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami
ketidakseimbangan.Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi
menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya
terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk
terhadap lingkungan hidup seperti:
1) Munculnya permukiman liar.
2) Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah
baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
3) Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
4) Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan
lain-lain.
2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan
penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas
kesehatan penduduk adalah dengan melihat Angka kematian dan Angka
harapan hidup. Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang rendah Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat
kesehatan penduduk yang baik.
GAMBAR
Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan
penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk
membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya
tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikannya penduduk di negara-negara yang sedang
berkembang relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara
maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Orang
yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang
tinggi. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang
dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap
kesejahteraan penduduk.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
1) Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk
tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum selesai.
2) Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang
ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat
tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah.
3) Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan,
sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
4) Dampak yang ditimbulkan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan
terhadap pembangunan adalah: rendahnya penguasaan teknologi maju,
sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini
sungguh ironis, dimana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan
dalam pembangunan.
5) Munculnya pemukiman kumuh sebagai dampak permasalahan
kependudukan
GAMBAR
Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat
menerima hal-hal yang baru. Hal ini tampak dengan ketidakmampuan
masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak
fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan
akan menghambat jalannya pembangunan.
c. Tingkat Pendapatan
Indonesia tidak termasuk negara miskin, namun jumlah penduduk
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2020 menurut
catatan BPS meningkat. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas
sumber daya manusia. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia
penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang
miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.
Pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak
mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai
manusia yang sejahtera.Pendapatan per kapita rendah juga berakibat
kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil
industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila hasil industri terlalu mahal
tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit
berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.Penduduk yang
mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan
menabung menjadi rendah.Bila kemampuan menabung rendah, pembentukan
modal menjadi lambat, sehingga jalannya pembangunan menjadi tidak lancar.
E. UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA
Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan di Indonesia telah diupayakan
melalui:
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk.
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun. Penurunan pertumbuhan penduduk ini
tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program
keluarga berencana di seluruh tanah air.
Upaya Keluarga berencana (KB) merupakan suatu usaha untuk membatasi
jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap
keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga
kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota
keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Selain program keluarga berencana, pertumbuhan penduduk dapat
dikendalikan dengan kewajiban pendidikan dasar dan menengah. Wawasan
masyarakat yang mulai terbuka melalui proses pendidikan menimbulkan paham
kesetaraan antara jenis kelamin sehingga perempuan diberi kesempatan untuk sekolah
yang tinggi dan menempati posisi-posisi pekerjaan strategis dengan jenjang karir jelas
menjadikan perempuan menunda pernikahan untuk mengejar karir atau sekolah.
Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada tidak terjadinya pernikahan dini
sehingga menahan laju tingkat kelahiran penduduk.mengatasi masalah penyebaran
penduduk yang tidak merata.
2. Upaya mengatasi masalah penyebaran penduduk yang tidak merata.
Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah diantaranya:
a. Pemerataan pembangunan.
b. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan
daerah pedesaan.
c. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan
alamnya.
d. Program Transmigrasi, dengan tujuan;
3. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas kesehatan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk
Indonesia yaitu:
a. Melaksanakan program perbaikan gizi, terutama pada balita dengan
POSYANDU
b. Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk,
serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
c. Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
e. Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
f. Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
g. Penyediaan air bersih.
4. Upaya mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan.
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia yaitu:
a. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
b. Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
c. Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah
dimulai tahun ajaran 1994/1995.
d. Pemberian beasiswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi
berprestasi di sekolahnya.
e. Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
f. Menambah sarana pendidikan seperti alat keterampilan dan olahraga.
g. Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan dan keterampilan.
h. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua
daerah di Indonesia.
i. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja
j. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan
milik pemerintah
k. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
l. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga
lembaga pemerintah
5. Upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat pendapatan penduduk.
Upaya menaikan pendapatan perkapita yang dilakukan pemerintah
diantaranya:
a. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
b. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri
sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
c. Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan
program KB dan peningkatan pendidikan.
d. Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan,
perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan)
e. Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu
berkurang.
f. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya
usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
g. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat
lebih banyak menyerap tenaga kerja.
h. Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan fasilitas
umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN
Keterangan:
D (0-14) : Jumlah penduduk yang meninggal di usia 0 -14 tahun
P (0-14) : Jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun K : 1000
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
A. Faktor alami, yaitu kelahiran (natalitas) yang bersifat menambah penduduk
dan kematian (mortalitas) yang bersifat mengurangi jumlah penduduk
B. Faktor Non Alami,yaitu migrasi masuk (migrasi) yang bersifat menambah
jumlah penduduk dan keluar(migrasi) yang bersifat mengurangi jumlah
penduduk.
Kriteria pengukuran tingkat pertumbuhan penduduk adalah :
A. pertumbuhan penduduk rendah: < 1%
B. pertumbuhan penduduk sedang: 1 – 2%
C. pertumbuhan penduduk tinggi: > 2%
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi pertumbuhan penduduk alami,
pertumbuhan penduduk total, pertumbuhan penduduk geometri dan pertumbuhan penduduk
eksponensial. Pertumbuhan penduduk alami, yaitu selisih jumlah kelahiran dengan jumlah
kematian.
Rumus : Pt =Po + (L – M)
Keterangan:
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
Pertumbuhan penduduk total, yaitu selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian
ditambah selisih jumlah migrasi dengan jumlah emigrasi.
Rumus :
Pt = Po + (L – M) + (I – E)
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
I : jumlah imigrasi
E : jumlah emigrasi
Jumlah penduduk geometri
Rumus :
Pt = Po (1 + r) t
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk akhir tahun
Po : jumlah penduduk awal tahun
1 : bilangan konstanta
r : rata-rata tingkat pertumbuhan per tahun
t : lama waktu perhitungan
Pertumbuhan penduduk eksponensial
Rumus :
3. Piramida Penduduk
Piramida penduduk merupakan grafik komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin. Dengan adanya piramida penduduk, kita dapat mengetahui
perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan serta jumlah tenaga kerja dan
struktur penduduk suatu negara. Piramida penduduk memiliki tiga bentuk, yaitu :
● Piramida Ekspansif (muda), jika sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda, ada pada negara yang memiliki angka kelahiran dan
kematian tinggi, pertumbuhan penduduk cepat, rasio ketergantungan besar,
dan butuh lapangan kerja luas. Contoh : Indonesia, Thailand, Filipina
● Piramida Konstruktif (tua), jika jumlah kelompok umur muda sedikit, ada
pada negara yang memiliki tingkat kelahiran rendah, pertumbuhan penduduk
lambat, rasio ketergantungan kecil. Contoh : Jepang, Swedia, dan Amerika
Serikat
● Stasioner, jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama,
kecuali pada kelompok umur tertentu, terdapat pada negara yang memiliki
tingkat kelahiran dan kematian rendah atau seimbang, pertumbuhan penduduk
stabil, rasio ketergantungan hampir nol. Contoh : Belanda, Jerman dan
Perancis
C. Rangkuman
1. DINAMIKA PENDUDUK adalah kondisi disaat struktur penduduk, jumlah dan
persebarannya mengalami perubahan akibat terjadinya proses demografi yaitu
kelahiran, kematian, perpindahan. Dinamika penduduk juga merupakan perubahan
keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut baik secara kualitas dan kuantitas
tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal. Dinamika atau perubahan lebih cenderung
pada perkembangan jumlah penduduk suatu negara atau wilayah tersebut. Jumlah
penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk.
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor
yaitu: Kelahiran (natalitas), Kematian (mortalitas), dan Migrasi (perpindahan).
D. Tes Formatif