Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

GOOGLE EARTH PRO UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Media Digital untuk
Pembelajaran Geografi yang Diampu Oleh :
1. Dr. Ahmad Yani, M.Si
2. Riki Ridwana, S.Pd., M.Sc

Oleh:
Siti Nur Vauziyah 1902726

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
GOOGLE EARTH PRO UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat melakukan digitasi melalui google earth.
2) Mahasiswa dapat melakukan layout peta.

B. Alat dan Bahan


1) Laptop/Komputer + Software Google Earth Pro, TCX Converter, QGIS 3.6 with
Grass GIS, ArcMap
2) Shp kecamatan Bojongloa Kidul.

C. Dasar Teori
Google Earth menjadi media bagi para pendidik (lihat Tabel 1)untuk
mengembangkan kemampuan visual peserta didik (Hilman I. 2012), menggambarkan
permukaan bumi dalam resolusi tinggi yang mendukung proses pembelajaran lapangan
virtual dalam subjek geomorfologi (Thorndycraft, V.R, et al, 2009), menyediakan
tampilan 3D landsekap yang mampu meningkatkan keterampilan membaca topografi
wilayah lebih baik dibandingkan dengan model konvensional (Hsu, H.P. et. Al, 2018).
Keterbatasan dari aplikasi Google Earth dalam pembelajaran geografi antara lain
citra satelit atau foto udara yang digunakan memiliki kualitas gambar yang bervariasi dari
satu area ke area lainnya, resolusi spasial tinggi hanya terdapat di beberapa tempat saja,
kontras, warna atau tingkat tutupan awan yang berbeda- beda; dan gambar dengan
resolusi yang lebih tinggi mungkin tidak diambil pada waktu yang optimal untuk analisis.
Pemetaan dan alat analisis Google Earth dibatasi, meskipun pengukuran luas dan keliling
serta tinggi dan lebar bangunan sudah tersedia (Tooth, S., 2015).
Untuk menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh Google Earth, maka kita dapat
menggunakan perangkat lunak terbuka (open source) lainnya seperti Quantum GIS
(http://qgis.org), sebagai pelengkap alat analisis data spasial dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran atau alat pembelajaran geografi di sekolah.
D. Tahapan Kegiatan
Mendapatkan lokasi elevasi dengan Google Earth
1. Buka Google Earth
2. Drag file shp kecamatan bojongloa kidul ke workspace

3. Tunggu hingga workspace akan mengarah ke lokasi kajian.

4. Aktifkan place ‘Kecamatan Bojongloa Kidul’ dengan cara menceklisnya (region nampak
putih).
5. Klik kanan pada ‘Bojongloa_Kidul.shp’, pilih properties, Atur warna pada kolom style,
color. Pilih outlined agar tampilan menjadi transparan, Klik OK.

8. Sekarang kita mulai menentukan titik elevasi. Pada toolbar pilih New Path. Pada kolom
style, color pilihlah warna merah dan ukuran 2 point agar jelas, Atur jendela pop-up Google
Earth – New Path agar tidak menghalangi workspace
9.. Klik pada workspace untuk memulai gambar, bila ada kesalahan tekan backspace pada
papan tik untuk kembali ke titik sebelumnya. Pastikan seluruh wilayah Kecamatan Beber
terlewati garis, Bila telah selesai, klik OK

10. Untuk menyimpan hasil digitasi tersebut, klik kanan pada jendela places => save place as,
Pilih fomat KML, beri nama dan simpanlah di lokasi yang mudah dijangkau (disarankan buat
folder baru), Klik Save
• Sebetulnya, Google Earth mampu menyajikan data elevasi dari lokasi yang kita pilih, Tetapi
untuk dapat digunakan untuk keperluan analisis dan pembelajaran, kita perlu software lain.

Mendapatkan nilai elevasi dari lokasi terpilih


1. Buka browser dan buka laman mesin pencari, keTik GPS Visualizer Elevation.

3. Pada laman GPS Visualizer, scroll ke bawah hingga menemukan ‘Solution #1: DEM
Database’, Unggah file KML dari Google Earth yang telah kita buat.
4. Lalu klik kolom Convert and add elevation dan pilih GPX file, Tunggu beberapa sata,
hingga muncul laman GPS Visualizer ouput.

5. Klik tulisan download.

6. Sekarang kita buka aplikasi TCX Converter, Klik open file untuk membuka data elevasi
dari yang sudah diunduh dari GPS Visualizer.

7. Pada panel export, pilih Save CSV file, Simpan dan berikan nama, lalu Yes untuk
menggunakan cell separators.
Analisis Kemiringan Lereng dengan QGIS
1. Buka QGIS yang terhubung dengan GRASS.

2. Setelah terbuka, klik menu bar => Layer => add layer => add delimited text layer. Lalu
pilih file CSV yang kita tuju.

3. Setelah itu muncul jendela, data source manager | delimited text.


4. Pada jendela data source manager | delimited text, perhatikan kolom Geometry definition,
Isilah X field, Y field, dan Proyeksi yang akan kita gunakan. Klik add agar muncul titik-titik
ketinggian pada workspace.

5. Pada panel layers, klik kanan layer Titik_Elevasi_Beber dan pilih export => Save feature
as., Simpanlah data spasial tersebut dalam format SHP dan proyeksi UTM zone 49S, Klik
Save.
6. Buka ArcMap, Setelah terbuka, klik Menu Bar >> Layer >> Add Layer >> Add Data. Lalu
pilih file CSV yang kita tuju

7. Setelah itu muncul jendela, Layer CSV, Klik Kanan Pada Layer, Pilih Display XY Data,
Klik Ok, Maka akan muncul Visualisasi data nya
8. Pada panel Layers, klik kanan layer Titik_Elevasi dan pilih Data => Export Data,
Simpanlah data spasial tersebut dalam format SHP dan proyeksi UTM Zone 48S (proyeksi
UTM Zone disesuaikan dengan lokasi kajian), Klik Ok

9. klik search kemudian klik Tools Interpolation > IDW


10. Pada Input Feature, Pilih SHP yang sbeelum nya sudah di save, Sesuaikan komponen lain
dan run agar menghasilkan layer Elevasi

11. Selanjutnya generate nilai kemiringan lereng, Ketik slope pada Seacrh Tool

12. Masukkan Layer Elevasi ke dalam Input Layer Features,Z Values masukan ALT untuk
memasukan data ketinggian, Klik OK
E. Hasil

Anda mungkin juga menyukai