391-Article Text-724-1-10-20201221
391-Article Text-724-1-10-20201221
php/2
18 JURNAL CAHAYA BAGASKARA VOL. 1 NO. 1 – Januari 2017
ABSTRACT
In the globalization era, There are many multistoried buildings with different heights scale. This is also due to
facilitate community activities at the same place, so we need some elevator control system design that serves as a means of
transportation that is connecting vertically between floors of a building. Simulation tool consists of a series of DC motor
controller which is governed by the system microcontroller with input push button switchs . In the circuit of DC motor
controllers, direction of rotation and speed set by the driver motor. For microcontroller as controller, selected from types
Arduino Uno R3 with the programming C language. In the process control, elevators will move vertically either move up or
move down in accordance input selector button.
MOTOR PENGGERAK
MIKROKONTROLER MOTOR DRIVER
KABIN
MOTOR PENGGERAK
PINTU
START
YA YA YA
- Tombol Pemanggil dan Tombol dalam Kabin Motor pintu Motor pintu Motor pintu
(diparalelkan) bergerak
menutup pintu
bergerak
menutup pintu
bergerak
menutup pintu
- Sensor posisi lantai
- Sensor pintu (buka)
- Sensor pintu (tutup) END
Output:
3. Metodologi
Daftar Pustaka
Metodologi perancangan yang dilakukan pada sistem
kendali pada prototype lift tiga lantai berbasis Artikel jurnal:
arduino adalah observasi dan ekperimental. Liman Hartawan, 2010. Perancangan Sistem Kendali
Observasi dilakukan dengan mengkaji lift yang sudah Miniatur Lift tiga Lantai.
ada, dan melakukan pemilihan komponen-komponen Buku:
sensor dan aktuator yang mudah diperoleh, dan Iswanto, Belajar Mikrokontroler AT89S51 Dengan
memiliki prinsip kerja yang sederhana. Untuk Bahasa C, ANDI
perancangan Software penulis melakukan OFFSET, Yogyakarta, 2011.
pengamatan dan mempelajari secara langsung Muhammad Syahwil, Panduan Mudah Simulasi dan
mengenai cara penggunaan software arduino sebagai Praktik
programmingnya, sehingga mempermudah dalam Mikrokontroler Arduino, ANDI, Yogyakarta,
pembuatan prototype lift tiga lantai ini. 2013.
W.Bolton, Sistem Instrumentasi dan Sistem Kontrol,
4. Hasil dan Pembahasan Erlangga, Jakarta,
2006.
Pemilihan komponen dilakukan terhadap sensor dan Internet:
aktuator yang akan digunakan terlebih dahulu. Wikipedia, “H Bridge”,
Penggerak lift atau kabin menggunakan satu buah website: https://en.wikipedia.org/wiki/H_bridge.
motor DC High Torque dengan tegangan suplay 12- Dickson Kho, Pengertian Optocoupler dan Sistem
24V yang dilengkapi dengan gear box. Penggerak Kerjanya, 2014,
pintu di setiap lantai menggunakan motor DC 12V, website:
motor driver DC digunakan sebagai pengendali arah http://teknikelektronika.com/pengertian-
putaran motor DC. Keberadaan posisi kabin di setiap optocoupler-fungsi-prinsip-kerja-optocoupler/
lantai ditentukan oleh sensor optocupler. Terdapat Nono Haryono, OTOSENSING Limit Switch, 2012,
tiga sensor optocoupler yaitu pada lantai 1, 2, dan 3. website:
http://otosensing.blogspot.com/2010/09/limit-
Instrumen yang diterapkan pada prototype ini terdiri switch.html
dari : 3 switch push button untuk tombol pemanggil, Dickson Kho, Prinsip Kerja DC Power Supply, 2014,
3 switch push button untuk tombol di dalam kabin. website: http://teknikelektronika.com/prinsip-
Semua tombol berfungsi sebagai perintah permintaan kerja-dc-power-supply-adaptor/
lantai tujuan. 3LED sebagai indikator posisi kabin,
dan 1 LED sebagai indikator pergerakan kabin,
buzzer sebagai indikator gerak pintu.
5. Kesimpulan