TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
Alexander Boy Yogaswara
NIM : 145114034
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FINAL PROJECT
Arranged by :
NIM : 145114034
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO :
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Permintaan akan kecepatan data yang tinggi tidak di imbangi ketersediaan badwidth
yang cukup, menuntut dikembangkannya suatu alat modulasi yang hemat bandwidth dan
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan yang tinggi. Sejak lama, modulasi Phase
Shift Keying (PSK) menjadi andalan para konsumen data, terutama karena penggunaan
bandwidth yang efisien dan transfer kecepatan data yang tinggi. Pada modulasi M – ary PSK,
semakin besar nilai M akan meningkatkan maksimalitas penggunaan bandwidth. Penerapan
pada modulator 8-PSK belum banyak dilakukan di fakultas ini.Tujuan penelitian ini yaitu
membuat modulator 8-PSK sehingga mempermudah dosen dalam menjelaskan tentang
modulasi 8-PSK dan mempermudah mahasiswa dalam memahaminya.
Modulator 8-PSK memiliki dua blok utama yaitu blok masukan data dan blok pemrosesan
data. Blok masukan data berupa data digital terdiri dari saklar dan register SIPO. Sedangkan
blok pemrosesan data terdiri dari 2 to 4 converter, osilator, integrator, balance modulator,
summing amplifier, dan BPF.
Pergeseran fasa dari modulator 8-PSKsebanding dengan urutan data digital yang keluar
dari demodulator 8-PSK. Modulator 8-PSK memiliki kecepatan data sebesar 20kbps dengan
frekuensi carrier sebesar 100kHz. Untuk mengetahui keluaran data modulator 8-PSK
menggunakan osiloskop menggantikan demodulator 8-PSK.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAC
The demand for high data speeds are not in balance the availability of sufficient
badwidth, demanding developing a bandwidth efficient modulation that tools and is capable of
transmitting data with high speed. Since long, the modulation Phase Shift Keying (PSK)
became a mainstay of the consumer data, mainly because of the efficient use of bandwidth and
high data transfer speeds. On modulation of M – ary PSK, the greater the value of M will
increase maksimalitas bandwidth usage. The application on 8-PSK modulator hasn't been
much done in this faculty. The purpose of the research is to make 8-PSK modulator so
simplify lecturer in describes 8-PSK modulation and facilitate students in understanding them.
8-PSK modulator has two major blocks i.e. block of input data and data processing blocks.
Block data inputs in the form of digital data consisting of the switch and registers SIPO.
Whereas data-processing blocks consist of 2 to 4 converters, oscillators, modulators, balance
integrator, summing amplifier, and BPF.
Phase shift of 8-PSKsebanding modulator with a digital data order out of 8-PSK
demodulator. 8-PSK modulator has a data rate of 20 Kbps with carrier frequencies of 100kHz.
To know the output data 8-PSK modulator using oscilloscope replaces 8-PSK demodulator.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa atas segala kasih dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul Modulator 8 PSK.
Skripsi ini ditulis bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana
teknik pada program studi Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi
ini didasarkan pada hasil-hasil yang penulis peroleh berdasarkan pada perancangan alat,
pembuatan alat, dan sampai pada pengujian alat.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Yesus Kristus sebagai penolong hidupku
2. Bapak Dr. Iswanjono sebagai dosen pembimbing 1 yang telah bersedia memberikan
ide, saran, bimbingan, dan waktu untuk penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
3. Bapak Martanto,S.T,M.T. yang telah bersedia memberikan ide, saran, bimbingan, dan
waktu untuk penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
4. Ibu, simbah, saudaraku Ray, Tio yang selalu mendukung dalam doa, memberikan
semangat dan kasih sayang selama ini
5. Teman – teman seperjuanganku Rinda, Bismar, Angga, Stanly, Antok, Adnan,
Bangun Yudo, Reino Eko, Tegar, mas Sodik, Markus, Joshe dalam membuat
Modulalator 8-PSK untuk kerja selama pembuata tugas akhir, semangat yang
memberikan dan hiburan saat jenuh dan stress di Lab.
6. Teman – teman angkatan 2014 yang memberikan ide masukan dan dorongan
semangat pada penulis untuk cepat lulus Okky, Ardi, Omry, Josh, dan teman -
teman lainnya yang tidak disebutkan satu-persatu.
7. Teman – teman OMK (Orang Muda Khatolik) di gereja Santo Yusup di pakem
yang selalu memberikan semangat dan doanya untuk cepat-cepat ujian.
8. Teman-teman “JonesSquat” yang telah memberikan caci maki, hinaan, penderitaan
tetapi membuat penulis semakin semangat dan motivasi untuk mengerjakan skripsi
ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Quadrature Signal Coefficiens for 8-psk Modulation .................................................. 7
Tabel 2. 2 menunjukkan tabel kondisi keluaran tegangan modulasi 8-PSK ............................. 11
Tabel 3. 1 Pergerakan Dasar Data Melalui Register Geser ....................................................... 28
Tabel 4. 1 Data Pengukuran BPF .............................................................................................. 52
Tabel 4. 2 Data pengukuran BPF............................................................................................... 53
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun penelitian yang telah dilakukan di antaranya dengan membuat alat modulator
Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) [2]. Modulator QPSK yang ada didalam penelitian ini
dapat menggambarkan proses kerja secara sederhana, sehingga mempermudah memahami
proses kerja dari pengiriman dan penerimaan pada teknik modulasi QPSK. Modulator QPSK
tersebut dapat menampilkan sinyal hasil proses dengan masukan n=2 terdiri dari 4 fasa
(quadrature, QPSK).
Metode 8 – PSK merupakan bentuk modulasi fase delapan fungsi pemodulasi fase
gelombang termodulasi berada di antara nilai – nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam proses modulasi ini, fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah – ubah sesuai
dengan perubahan sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai acuan kepada
pengirim dan penerima.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat suatu perangkat modulator 8 –
PSK. Manfaat dari tugas akhir adalah bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan media yang
sesuai dalam materi pembelajaran PSK. Serta peneliti mempunyai pengetahuan dan wawasan
mengenai materi dan media pembelajaran yang sesuai, penerapan media ini dalam
pembelajaran dapat memfasilitasi mahasiswa dalam belajar dan mempelajari materi dengan
mudah dan bermakna.
3. Pengolahan sinyal
Tahap ini adalah mengolah sinyal yang dihasilkan oleh osilator menjadi pulsa yang
diolah dengan bandpass filter lalu dijumlahkan dengan linear summer untuk
menghasilkan sudut fase dari setiap masukan data bit setelah itu akan ditapis kembali
dengan bandpass filter yang menghasilkan sinyal digital.
4. Pengambilan data
Pembuatan peralatan untuk setiap bagian sesuai dengan fungsi masing-masing
dan kemudian diujikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Modulasi
Pengertian modulasi yaitu proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal [2].
Sinyal yang dicampur adalah gelombang pembawa (carrier) berfrekuensi tinggi dan sinyal
pemodulasi berfrekuensi rendah.Tujuan dari modulasi yaitu [4]:
a. Memudahkan pemancaran
b. Menekan derau atau interferensi
c. Memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio
d. Mengatasi keterbatasan hardware
sinyal carrier
Gambar 2.1 Proses Modulasi [2]
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Modulasi
digital
Teknik modulator digital terdiri atas 3 yaitu Amplitude Shift Keying (ASK),
Frequency Shift Keying (FSK), dan PSK. Pada ASK, salah satu bentuk modulasi yang
gelombang pembawa dimodulasi berdasarkan amplitudo sinyal informasi digitalnya. Pada
FSK, bentuk modulasi digital yang gelombang pembawanya dimodulasi berdasarkan
pergeseran frekuensi [5]. Pada PSK, bentuk modulasi yang proses pemodulasi
menggunakan cara pergeseran fase.
2.3. PSK
PSK merupakan proses representasi bit “1” dan bit “0” dengan fasa yang beda. Setiap
bit dipresentasikan dalam fase tertentu. Sinyal keluaran pada PSK ditunjukkan pada Gambar 2.3
Keadaan fasa yang digunakan pada PSK yaitu 2𝑛 . sesuai dengan M – ary coding untuk
modulasi 8 – PSK jumlah n yang digunakan adalah n=3 sehingga menghasilkan beda fase
sebanyak delapan atau M=8. Modulasi 8 – PSK memiliki delapan posisi beda fase yang
masing – masing sebesar 45˚ dengan 3 bit setiap simbol, yaitu 000, 001, 010, 100,
101,011,110, dan 111, untuk n = 1 terdiri atas 2 fasa (binary, BPSK), n = 2 terdiri dari 4 fasa
(quadrature, QPSK).
Pada M-ary PSK, tiap 3 bit direpresentasikan oleh fasa yang berbeda. Perbedaan fasa
pada M – ary PSK sebesar 45˚. Pada QPSK tiap 2 bit direpresentasikan oleh fasa yang berbeda.
Perbedaan fasa pada QPSK sebesar 90˚.Pada BPSK tiap bit direpresentasikan oleh fasa yang
berbeda. Perbedaan fasa pada BPSK sebesar 180˚ [3].
Gambar 2.4 menunjukkan seluruh kemungkinan dari kombinasi yang ada untuk 8-fasa
PSK beserta diagram fasor . Jarak anguler antara kedua fasor yang berdekatan pada 8-PSK yaitu
sebesar 90˚. Karena itu suatu sinyal 8-PSK bisa mengalami pergeseran fasa dari +45˚ ke +135˚
selama transmisi. Kedelapan fasa keluaran pada 8-PSK memiliki amplitudo yang sama. Karena
itu informasi biner harus disandikan dalam bentuk perbedaan fasa sinyal keluaran. Hal ini
merupakan karakteristik yang paling penting pada 8-PSK yang membedakan dengan QAM
(Quadrature Amplitude Modulation).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Spektrum frekuensi untuk modulasi 8-PSK analog sama dengan modulasi BPSK. Hanya,
frekuensi dasarnya adalah fa = fb / 6, yaitu frekuensi terbesar yang terjadi atas kombinasi 3 digit
yang masuk ke serial to parallel converter secara berurutan terdiri atas susunan digit-digit 111
dan 000, atau sebaliknya [30]. Bandwidth modulasi 8-PSK = 2.fa = 2.(fb/6) = fb/3 [30]. Analisis
bandwidth modulasi 8-PSK ditunjukan pada Gambar 2.5.
Pada Teknik modulasi 8-PSK dapat menaikan data rate lebih tinggi dengan memakai
delapan fasa gelombang pembawa yang berbeda. Jika modulation rate sama dengan yang
digunakan pada BPSK, 8-PSK memiliki bit rate tiga kali lebih tinggi daripada BPSK tetapi
menempati pita frekuensi yang sama dengan BPSK. Daya transmisi yang digunakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BPSK dan 8-PSK sama jarak titik sinyal dari titik tengah pada kedua sistem adalah sama.
Tetapi, jarak antar titik sinyal pada 8-PSK jauh lebih berdekatan dibandingkan dengan BPSK
sehingga noise yang jauh lebih rendah akan dapat menyebabkan error di penerima. Karena
jarak antar kedua titik saling berdekatan dengan intensitas noise tertentu sinyal 000 lebih
mudah berubah menjadi 100 (ataupun sebaliknya) [8][9]. Perbedaan bit pada 8-PSK yang
berdekatan adalah 3 bit, contohnya 000, 001,010, 011,100, 101, 110, 111. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisasi terjadinya error dalam penyandian karena 3 bit yang berubah. Gambar
2.6 menunjukan diagram konstelasi 8-PSK. [8].
10
Pada diagram blok modulator 8-PSK, sinyal data yang dibangkitkan oleh rangkaian
pembangkit gelombang acak dibagi menjadi tiga bit serial yang diumpankan ke pembelah bit
sehingga menjadi data parallel dengan menggunakan rangkaian SIPO (Serial Input Paralel
Output) ke kanal I (Inphase), kanal Q (Quadrature) dan kanal C (Coefficiens). Setelah itu
diumpankan kembali ke rangkaian penyearah 2 ke 4 level yang merupakan rangkaian 4 level
PAM (Pulse Amplitude Modulation) dimana kanal I dan kanal Q akan menentukan fasa dari
sinyal keluaran sedangkan keluaran kanal C akan dibagi menjadi dua arah yang pertama
diumpankan ke kanal I untuk menentukan amplitude dan yang kedua kanal C akan di Not
terlebih dahulu sebelum menentukan amplitude.
11
Keluaran modulator dari kanal I yang diperoleh dari hasil perkalian antara sinyal
pemodulasi dan sinyal carrier adalah +sin 𝜔𝑐 t dan - sin 𝜔𝑐 t [2][9]. Sedangkan keluaran
modulator dari kanal Q adalah +cos𝜔𝑐 t dan - cos𝜔𝑐 t [2]. Keluaran modulator tersebut
dijumlahkan sehingga ada 8 fasa yang berbeda yaitu (+sin 𝜔𝑐 t + cos 𝜔𝑐 t), (+sin 𝜔𝑐 t + cos
𝜔𝑐 t), (-sin 𝜔𝑐 t + cos 𝜔𝑐 t), (+sin 𝜔𝑐 t - cos 𝜔𝑐 t), (-sin 𝜔𝑐 t -cos 𝜔𝑐 t), (-sin 𝜔𝑐 t - cos 𝜔𝑐 t), (+sin
𝜔𝑐 t+cos 𝜔𝑐 t). Proses modulasi 8-PSK dinyatakan dengan [9]:
Tabel kondisi keluaran tegangan modulasi 8-PSK di tunjukkan pada Tabel 2.2. Kanal I
dan kanal Q menentukan polaritas sinyal analog keluaran 1+Ve dan 0-Ve, kemudian C atau c
menentukan besar tegangannya (1 = 1,307V dan 0 = -541V ). 2 polaritas dan 2 besaran
tegangan yang keluar akan menentukan 4 kondisi keluaran yang berbeda [9].
I C Output Q C’ Output
0 0 -0,541 0 1 -1,307
0 1 -1,307 0 0 -0,541
1 0 +0,541 1 1 +1,307
1 1 +1,307 1 0 +0,541
Sinyal pemodulasi 00(I,C) maka keluaran pada kanal I dan C adalah – 0,541
sedangkan untuk sinyal pemodulasi 01 (Q,𝐶) keluaran kanal Q dan 𝑐 adalah 1,307. Proses
perkalian BM I dan BM Q ditunjukkan pada Gambar 2.8 dan Gambar 2.9. Dari data yang
diperoleh akan di jumlahkan menggunakan rangkaian Linnear Summer, maka hasil penjumlah
dari Linnear Summer yaitu:
Pemisahan sudut antara dua phasors yang berdekatan di 45 derajat. Jadi sinyal 8-PSK
dapat mengalami pergeseran +22,5 derajat selama transmisi dan masih mempertahankan
integritasnya. Berdasarkan gambar 2.7, rangkaian modulator 8-PSK menggunakan beberapa
test point yang terdiri atas test point saklar toggle, serial to paralel 1, serial to paralel 2, serial
to paralel 3, conver Channel I, conver Channel Q, conver Channel C, Osc, Int, BM I, BM Q,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Summing, Output 8-PSK yang digunakan untuk mengamati ataupun mengukut setiap
rangkaian pendukung pada modulator 8-PSK.
-0,541 V Product
Mod I
0,541 sinωc t
Sinωc t
Product
-1,307 V -1,307 cosωc t
Mod Q
13
5. Test point Int digunakan untuk mengamati adanya pergeseran fasa sebesar +90˚
dari kanal I.
6. Test point BM I dan BM Q digunkana untuk mengamati dan mengukur hasil sinyal
termodulasi dari kanal I dank anal Q.
7. Test point Summing digunakan untuk mengamati dan mengukur hasil pergeseran
fasa setelah sinyal termodulasi dari kanal I dijumlahkan dengan sinyal termodulasi
dari kanal Q.
8. Test point Output 8-PSK digunakan untuk mengamati hasil keluaran dari
modulator 8-PSK setelah ditapis dengan menggunakan BPF.
Saklar toggle ini berukuran kecil memiliki tiga buah tag terminal, yaitu kontak jenis
single pole double throw atau satu kutub dua arah, disingkat dengan istilah saklar SPDT. Tag
terminal yang berada ditengah adalah jalur bersama dan dapat membentuk kontak dengan
salah satu dari kedua tag lainnya. Simbol untuk saklar SPDT seperti terlihat pada gambar 2.10.
14
15
Gambar 2. 12 IC 74LS139[21]
16
Rangkaian ini memiliki dua decoder independen yang masing – masing menerima dua
input biner dan menyediakan empat output Low aktif secara bergantian, setiap decoder
memiliki aktif Low Enable (E). Ketika E tinggi semua output dipaksa tinggi, pengaktifan
dapat digunakan sebagai input data untuk 4-output
2.6.4. Osilator
Osilator berfungsi untuk membangkitkan sinyal sinusoidal. Pada perancangan, osilator
digunakan untuk membangkitkan gelombang carrier. [23] Karakteristik yang terpenting pada
suatu osilator adalah bentuk gelombang, amplitudo serta frekuensi dari sinyal yang
dibangkitkan. Osilasi dapat diperoleh dengan pemberian umpan balik positif pada sebuah
rangkaian penguat (amplifier). Masukan (Vi) dikalikan dengan suatu penguat (A) untuk
memberikan keluaran (Vo). Sebagian kecil dari Vo diumpan balikkan (β) kemudian diberikan
𝐴β = 1 (2.9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.15 menunjukkan bentuk fisik dari IC 74LS393. Frekuensi keluaran dari
osilator dinyatakan dengan [25]
1
ƒo = 𝑅𝐶 (2.8)
18
I5=I6=I12 (2.9)
𝑉−( − φ)
R5 = – 500 Ω (2.10)
𝐼5
Berdasarkan datasheet MC 1496, nilai φ = 0.75 pada suhu TA = 25°C dan V =12V
19
2.6.6 Integrator
Integrator adalah rangkaian yang membentuk suatu operasi matematis yang disebut
integrasi karena dapat menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan integral
masukan [27]. Dalam perancangan, integrator digunakan untuk menggeser fasa dari masukan.
Rangkaian dasar integrator adalah sebuah op-amp yang memiliki komponen umpan balik
berupa suatu kapasitor.
1 𝑡
V0 = - 𝑅𝐶 ∫0 𝑉𝑖𝑛 dt (2.11)
Impedansi masukan (Zi) dan impedansi umpan balik (Zf) integrator dinyatakan dengan
1
𝑍𝑖 = R dan 𝑍𝑓 = 𝐽𝜔𝐶 (2.12)
−1/𝑗𝜔𝐶 −1
H (jω) = (2.13)
𝑅 𝑗𝜔𝑅𝐶
20
1
M(ω) = 𝜔𝑅𝐶 (2.14)
Semua masukan menuju kapasitor. Karena kapasitor dalam keadaan terbuka untuk
sinyal-sinyal DC, maka tidak ada umpan balik negatif pada frekuensi nol. Tanpa umpan balik
negatif pada frekuensi nol, rangkaian akan memperlakukan tegangan offset masukan sebagai
tegangan masukan yang valid.
Offset masukan akhirnya akan mengisi kapasitor dan menggerakkan keluaran menjadi
saturasi positif dan saturasi negatif. Cara untuk menurunkan efek tegangan offset masukan
adalah dengan menurunkan gain tegangan pada frekuensi rendah dengan menyertakan suatu
resistor secara paralel terhadap kapasitor. Hal ini disebut dengan integrator AC [28]. Gambar
2.18 adalah rangkaian integrator AC.
1 𝑅ƒ × 1/𝐽𝜔𝐶 ƒ 𝑅
Zƒ = Rƒ // 𝐽𝜔𝐶 = 1 = 1+𝐽𝜔𝑅 (2.15)
𝑅ƒ +( ) 𝐶 ƒ
𝐽𝜔𝐶
𝑍𝑖 = Ri (2.16)
−𝑅 /𝑅
ƒ 𝑖 ƒ 𝑖 −𝑅 /𝑅
H(Jω) = 1+𝐽𝜔𝑅 = 1+𝐽𝜔𝜏 (2.17)
𝐶 ƒ ƒ
𝑅ƒ /𝑅𝑖 𝑅ƒ /𝑅𝑖
Mω = = (2.18)
√1+(𝜔𝑅ƒ 𝐶)2 √1+( 𝜔𝜏ƒ )2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
22
𝑣1− 𝑣𝑎
ii = (2.20)
𝑅1
𝑣2− 𝑣𝑎
ii = (2.21)
𝑅2
𝑣3− 𝑣𝑎
ii = (2.22)
𝑅3
𝑣𝑎− 𝑣𝑜
ii = (2.23)
𝑅ƒ
𝑅
V0 = - 𝑅 ƒ × Vi (2.24)
1
𝑅 𝑅 𝑅
V0 = - (𝑅 ƒ 𝑣1 + 𝑅 ƒ 𝑣2 + 𝑅 ƒ 𝑣3 ) (2.25)
1 2 3
2.6.8 BPF
Filter adalah rangkaian yang menghasilkan karakteristik tanggapan frekuensi yang telah
ditentukan dengan tujuan melewatkan sinyal dengan rentang frekuensi tertentu dan menekan
atau menolak sinyal dengan rentang frekuensi yang lain [28]. Klasifikasi filter berdasarkan
band terdiri atas LPF (Low Pass Filter), HPF (High Pass Filter). BPF akan melewatkan semua
frekuensi dengan bandwidth tertentu dari frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi. Filter
terdiri atas 2 jenis yaitu filter aktif dan filter pasif. Filter pasif terdiri atas kombinasi resistor,
kapasitor, dan induktor (L). Filter aktif terdiri atas kombinasi RC dan satu atau lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
komponen aktif (seperti op-amp) dengan feedback. Gambar 2.20 menunjukkan karakteristik
ideal BPF.
1. Pass Band, rentang frekuensi yang dilewatkan (ditunjukkan dengan nilai satu)
2. Stop Band, rentang frekuensi yang ditolak (ditunjukkan dengan nilai nol).
Gambar 2.21 merupakan rangkaian BPF aktif 2 pole dengan komponen ternormalisasi
satu.
24
𝜔𝑟 2𝜋ƒ𝑟
Kƒ = = (2.26)
𝜔𝑟 𝜔𝑟
a. bisa fc untuk tapis pelewat rendah dan tapis pelewat tinggi, atau fo untuk BPF dan
BRF (Band Reject Filter).
b. biasanya bernilai 1 rad/dt.
𝐶𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
Cbasic = (2.27)
𝑘ƒ
𝑅𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Kr =
𝑅𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
25
𝐶𝑏𝑎𝑠𝑖𝑐
Caktual = (2.29)
𝐾𝑟
𝑀0
M(ω) = (2.30)
ƒ ƒ 2
√1+Q2 ( − 0 )
ƒ0 ƒ
Dengan M0 adalah penguatan maksimum dalam bidang frekuensi dan f0 sering disebut
dengan frekuensi pusat geometris (geometric center frequency). Parameter Q adalah ukuran
selektifitas atau ketajaman suatu filter. Disarankan nilai Q tidak lebih dari 20. Tanggapan
relatif (dalam decibel), MdB (ω) dinyatakan dengan
ƒ ƒ0 2
MdB (ω) = - 10log [1 + Q2 (ƒ ) ] (2.31)
0 ƒ
Gambar 2.22 menunjukkan kurva tanggapan BPF. Dari gambar menunjukkan bahwa
BPF memiliki frekuensi pusat (fo). Sedangkan BW pada BPF merupakan selisih antara
frekuensi tinggi (f2) dan rendah (f1). Jika f1 dan f2 menyatakan frekuensi tinggi dan rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yang mempunyai tanggapan 1 2 kali tanggapan maksimum (-3,01 dB), maka BW BPF
dinyatakan dengan [28]
BW = f2 – f1 (2.32)
Jika Q meningkat, maka tapis semakin selektif. Artinya BW yang dibatasi oleh atenuasi
3 dB semakin sempit untuk frekuensi pusat tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
PERANCANGAN
Perancangan modulator 8-PSK ini akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu penentuan
diagram blok yang digunakan, penjelasan tentang cara kerja dari diagram blok, dan penentuan
komponen rangkaian yang akan digunakan. Diagram blok modulator 8-PSK mengacu pada
Gambar 2.7.
Saklar yang menggunakan saklar toggle SPDT berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik secara mekanik dan berfungsi sebagai masukan data berupa logic “1”
ketika “ON” dan “0” ketika “0FF”. Kemudian data digital masuk melalui rangkaian SIPO.
Keluaran dari SIPO diumpankan serentak secara paralel. Setiap bit akan diumpankan ke kanal
yang berbeda. Bit yang satu menunjuk ke kanal I , bit menuju ke kanal Q dan bit yang lainnya
menuju ke kanal C. Bit-bit digital akan diubah dari bentuk NRZ unipolar ke bipolar yaitu
logic 0 = -1V dan logic 1 = +1V dengan menggunakan 2 to 4 line decoder. Data –data digital
ini merupakan sinyal pemodulasi. Kanal I memiliki perbedaan fasa sebesar 90֯ dari kanal Q.
Integrator digunakan untuk membedakan fasa. Setiap sinyal pemodulasi yang ada di kanal I
maupun kanal Q masing-masing akan dikalikan dengan frekuensi carrier yang menggunakan
balance modulator. Frekuensi carrier dibangkitkan oleh osilator. Keluaran dari balance
modulator dari kanal I maupun dari kanal Q secara serempak akan dijumlahkan. Kemudian
hasil penjumlahan akan ditapis dengan menggunakan bandpass filter.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar tabel kebenaran 3.1 menunjukan pergerakan dasar data melalui register geser.
Pulsa clock kedua akan mengubah output dari FFA logika “0” dan output dari data QB tinggi
logika “1” sebagai input D memiliki logika “1” tingkat di atasnya dari QA. Logika “1” telah
bergeser satu tempat di sepanjang register ke kanan.
0 0 0 0
1 1 0 0
2 0 1 0
3 0 0 1
4 0 0 0
5 0 0 0
Ketika pulsa clock ketiga nilai logika “1” bergerak ke keluaran FFC (QC) dan kembali
ke tingkat logika “0” karena input ke FFA tetap konstan pada level logika “0”. Efek dari setiap
pulsa clock adalah menggeser isi data dari setiap stage satu tempat ke kanan, pada nilai data
tabel tersebut dapat dibaca langsung dari output QA ke QC kemudian data telah dikonversi
dari sinyal data serial ke output paralel dan saat bersamaan keluaran dari QA,QB,QC akan
dikeluarkan paralel secara serentak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
31
3.3 Osilator
Perancangan osilator menggunakan IC 7400 dan IC 74393. Keluaran pada osilator
akan dihubungkan dengan balance modulator. Rangkaian pada osilator menggunakan
beberapa gerbang NAND (74HCT00 IC) untuk osilator kristal 8Mhz. Kapasitor C2 membantu
menyesuaikan kristal dengan frekuensi yang tepat, Gunakan nilai C2 dari sekitar 22pf hingga
sekitar 82pf untuk mendapatkan osilator pada frekuensi. Dalam prototipe, 68pf bekerja dengan
baik untuk sebagian besar kristal yang diuji. Untuk frekuensi yang tepat, ganti C2 dengan 22pf
dan tambahkan kapasitor pemangkas 50pf secara paralel. Dengan menyesuaikan kapasitor
pemangkas 50pf, dapat dengan mudah mendapatkan kristal tepat pada frekuensi. Gerbang
NAND pertama adalah osilator, sedangkan gerbang NAND kedua bertindak sebagai
penyangga dan mengkondisikan sinyal. Sinyal ini kemudian dimasukkan ke input pulsa jam
dari salah satu penghitung biner 4 bit di IC 74393. Dengan mengambil output dari sinyal
Q3.Sekarang membagi sinyal dengan 16 memberi 500Khz. Sinyal ini sekarang dimasukkan ke
input pulsa clock dari penghitung biner 4 bit kedua. Di konter pertama mengikat garis MR
(reset jam) ke ground.
Di penghitung kedua, diperlukan menghitung ulang ketika mencapai lima biner, yang
akan memungkinkan kita membagi 500Khz dengan 5. Untuk penghitung ini, rangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
osilator menggunakan 2 gerbang NAND tersisa di IC 7400 untuk mendeteksi nilai yang
diinginkan. Ketika mencapai interval reset yang benar, garis MR pergi mengatur ulang tinggi
counter ke nol dan memungkinkan kita untuk secara efektif membagi dengan 5. Output
100Khz diambil dari garis Q2 dan digabungkan melalui kapasitor C4. IC ini bekerja pada
rentang frekuensi antara 0,01Hz sampai 35MHz, sehingga dapat digunakan pada perancangan
yang membangkitkan sinyal carrier dengan frekuensi sebesar 100kHz. IC ini membutuhkan
tegangan catu +12V dan ground.
Rangkaian ini untuk menghasilkan birdie akurat di setiap 100Khz dan akan menjadi
bantuan yang sangat baik dalam mendapatkan rig tua itu tepat pada frekuensi. Keakuratan
birdie 100Khz akan tergantung pada seberapa dekat osilator 8Mhz pada frekuensi. Dengan
kesulitan mendapatkan kristal untuk frekuensi tertentu,
Keluaran amplitudo berupa gelombang sinus yaitu sekitar 60mVpeak setiap 1 kΩ.
Sedangkan berdasarkan datasheet MC1496, amplitudo carrier yang masuk ke balance
modulator disarankan bernilai 60mVrms atau 84,85mVpeak,. Gambar 3.4 menunjukkan
rangkaian osilator.
33
(Amplitude Modulation Double Side Band Supression Carrier). Arus bias internal pada
balance modulator mengacu pada persamaan (2.22). Nilai R5 pada pin 5 mengacu pada
persamaan (2.23), sehingga diperoleh nilai R5 yang dinyatakan dengan
12𝑉−0,75
R5 = − 500Ω (3.6)
1×10−3
= 10750 Ω
Berdasarkan datasheet MC 1496, besarnya arus pada I5 sebesar 1mA. Pada praktek
dipilih R5 = 10kΩ.
34
Pada datasheet MC 1496, grafik hubungan antara keluaran balance modulator terhadap
sinyal carrier dan sinyal pemodulasi menunjukkan bahwa jika sinyal pemodulasi (Vs) sebesar
430mV dan sinyal carrier (Vc) sebesar 84,85mV, maka keluaran dari balance modulator sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
0,45Vrms atau 0,64Vpeak. . Dari grafik tersebut diperoleh keluaran amplitudo pada masing-
masing kanal. Keluaran amplitudo pada balance modulator untuk kanal I dinyatakan dengan :
1. saat Vs = +430mV, dan Vc = 84,85mVsin ωt, Vo = 0,64V sin ωt
2. saat Vs = -430mV, dan Vc = 84,85mVsin ωt, Vo = -0,64V sin ωt
3.5 Integrator
Integrator digunakan untuk menggeser fasa dari sinyal masukan. Sinyal masukan pada
integrator berupa sinyal sinus. Keluaran pada integrator mengacu pada persamaan 2.11.
1 𝑡
Vo = − ∫ sin 𝜔𝑡 (3.7)
𝑅𝐶 0
1
Vo = − (−𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡)
𝑅𝐶
1
Vo = 𝑐𝑜𝑠ωt
𝑅𝐶
Keluaran yang diperoleh dari integrator berupa sinyal kosinus. Perbandingan antara
sinyal masukan dan keluaran yaitu 1. Berdasarkan persamaan (2.27) dapat diperoleh nilai R
dan C.
1
1= (3.8)
2𝜋×100×103 ×𝑅×150×10−12
1
R=
2𝜋×100×103 ×150×10−12
R = 10,610KΩ
Nilai C diasumsi sebesar 150pF karena lebih mudah diperoleh dipasaran. R yang dipilih
sebesar 10kΩ diseri dengan 390Ω dan 220Ω. Untuk mencegah adanya offset yang terjadi pada
integrator, maka ditambahkan sebuah Rf bernilai sangat besar yang terpasang secara paralel
dengan C. Besar nilai Rf [24] dinyatakan dengan
Rf ≥ 10R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sehingga diperoleh nilai Rf sebesar 106,10Ω. Gambar 3.8 menunjukkan hasil perancangan
rangkaian integrator, sedangkan Gambar 3.9 merupakan sinyal keluaran hasil simulasi dari
rangkaian integrator.
37
R1 = 10kΩ
Nilai Rf diasumsikan sebesar 10kΩ karena lebih mudah diperoleh di pasaran. Karena
penguatan pada rangkaian penjumlah sebesar 1, maka nilai R1 =R2 yaitu 10kΩ.
38
3.7 BPF
Keluaran dari balance modulator berupa DSBSC memiliki frekuensi yaitu 97,5kHz
yang merupakan frekuensi lower side band (f LSB), dan 102,5kHz yang merupakan frekuensi
upper side band (f USB). Perancangan BPF pada modulator 8-PSK hanya akan melewatkan
salah satu dari frekuensi tersebut yaitu 97,5kHz, sehingga keluaran dari modulator 8-PSK
yaitu SSB (single side band). Frekuensi center pada BPF adalah 97,5kHz sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
bandwidth sebesar 20kHz, sehingga nilai Q pada BPF diperoleh dengan mengacu pada
persamaan (2.33) yaitu :
97,5×103
Q= (3.11)
20×103
= 4,875 = 5
Perhitungan nilai resistor dan kapasitor menggunakan penskalaan frekuensi dan impedansi
sebagai berikut :
1. Penskalaan frekuensi berdasarkan persamaan (2.26)
2𝜋×90×103
Kf = (3.12)
1
Kf = 612,61k
𝑅 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Kr = (3.14)
𝑅 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
R ternormalisasi untuk R1 = Q = 5. Nilai R1 (aktual) yang dipilih yaitu 20kΩ, karena lebih
mudah diperoleh dipasaran. Nilai Kr dinyatakan dengan
20×103
Kr = (3.15)
5
= 4000 rad/s
Setelah diperoleh nilai Kr, maka nilai Raktual mengacu pada persamaan (2.28)
dinyatakan dengan
R aktual = R ternormalisasi × Kr (3.16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
𝑄
R2 = × 𝐾𝑟
2𝑄2 −1
5
= × 𝐾𝑟
2×52 −1
= 408,16Ω
R3 = R4 = 2Q× 𝐾𝑟
= 2× 5 × 4000
= 40kΩ
Nilai R2 yang digunakan yaitu 408,16Ω. Kemudian nilai R3 = R4 yang digunakan yaitu 40kΩ.
Dengan mengacu pada persamaan (2.37) dan (2.39) maka diperoleh nilai Caktual yang
dinyatakan dengan
𝐶 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
C aktual = (3.17)
𝐾𝑓 .𝐾𝑟
1
C aktual =
612,610×103 ×4000
= 408 pF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian pada perangkat modulator 8-PSK dilakukan dengan pengujian antara sinyal
carrier dengan keluaran modulator. Gambar 4.2 menunjukkan pengujian dengan
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menggunakan osiloskop antara sinyal carrier dan keluaran modulator 8-PSK yang berupa
sinyal termodulasi dengan 8 pergeseran fasa. Channel 1 digunakan untuk mengamati keluaran
sinyal carrier, sedangkan channel 2 digunakan untuk mengamati keluaran dari modulasi 8-
PSK. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa rangkaian modulasi bekerja dengan baik.
44
Data digital
kanal I
Data digital
kanal Q
Data digital
kanal C
Data
digital kanal
Q
45
Gambar 4.3 menunjukkan sinyal keluaran dari rangkaian register SIPO dan Gambar
4.4 menunjukkan sinyal keluaran kanal C dari rangkaian register SIPO. Periode untuk kanal I
pada register SIPO dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.1)
Tkanal I =T2-T1 = 360,0x10−3 - 0 =360x10−3 S
Periode kanal I pada register SIPO sama dengan periode pada kanal Q yaitu -500uS
dengan frekuensi 2,77kHz. Presentase error yang dihasilkan oleh register SIPO untuk kanal I
dan kanal Q setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu
360×10−3 −360×10−3
× 100% = 0 %
360×10−3
Dengan presentase error 0% yang dihasilkan rangkaian SIPO, menunjukkan bahwa rangkaian
dapat bekerja dengan baik karena sesuai dengan perancangan. Presentase error pada register
SIPO tidak mempengaruhi keseluruhan kinerja alat. Secara keseluruhan kecepatan data
modulator 8-PSK sebesar 20 kbps. Penelitian ini tidak dapat dimodulasikan kembali oleh
demodulator 8-PSK karena penelitian ini tidak memakai demodulator 8-PSK tetapi
menggunakan Osiloskop sebagai pengganti demodulator 8-PSK. Frekuensi pada kanal I dan
kanal Q ini merupakan frekuensi pemodulasi yang akan dijumlahkan dan akan dikurangkan
dengan frekuensi carrier pada spektrum frekuensi sinyal termodulasi.
4.2.2.2 2 to 4 Converter
Proses modulasi 8-PSK diawali pada 2 to 4 converter, dimana logic 1 diubah menjadi
+1V dan logic 0 menjadi -1V. Pada Gambar 4.5 terlihat bahwa tegangan register SIPO bernilai
3,16V, yang merupakan tegangan masukan pada 2 to 4 converter. Tegangan masukan ini akan
dibandingkan dengan tegangan refrensi pada 2 to 4 converter sebesar ±5V, kemudian
dilemahkan menjadi 200mVp Sebelum masuk ke balance modulator. Gambar 4.5
menunjukkan hasil keluaran dari 2 to 4 converter untuk kanal I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
200×10−3 −124×10−3
× 100% = 38%.
200×10−3
1−360×10−3
× 100% = 64%
1
47
4.2.2.3 Osilator
Osilator berfungsi sebagai penghasil sinyal carrier dikanal I dengan frekuensi 100kHz.
Pada awal penelitian ini menggunakan osilator tetapi karena terjadi masalah pada keluaran
osilator, maka rangkaian ini akan diganti menggunakan AFG sebagai masukan frekuensi
carrier 100kHz sebagai syarat sinyal masuk ke balance modulator . Perancangan rangkaian
osilator ini dengan nilai keluaran frekuensi 134,9MHz, penyebab osilator tidak dapat bekerja
dengan baik karena terjadi masalah dengan jalur pcb dan rangkaian osilator yang dirancang
oleh penulis kurang sesuai. Presentase error yang dihasilkan pada frekuensi osilator setelah
100×10−3 −66×10−3
dibandingkan dengan perancangan yaitu × 100% = 34%. Dengan
100×10−3
presentase error 34%, rangkaian menghasilkan sinyal frekuensi sebesar 134,9MHz sehingga
rangkaian tidak sesuai dengan perancangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
49
2,5−2,3
amplitude AFG sebesar × 100% = 8%. Dengan presentase error 8% rangkaian masih
2,5
Data keluaran
kanal Q
50
Pada hasil pengambilan data diperoleh sinyal termodulasi dengan amplitude sebesar
780mVpp atau 390mVp. Presentase error yang dihasilkan oleh amplitude dari balance
modulator kanal I setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu
0,64−390×10−3
× 100% = 0,39%
0,64
Pada kanal Q diperoleh sinyal termodulasi dengan amplitudos ebesar 576mVpp atau
288mVp. Presentase error yang dihasilkan oleh amplitude dari balance modulator kanal Q
setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu
0,64×288×10−3
× 100% = 55%
0,64
Presentase error yang diperoleh amplitudo balance modulator pada kanal I dan kanal Q
tidak mempengaruhi kinerja alat sehingga rangkaian
4.2.2.5 Integrator
Integrator berfungsi sebagai penghasil sinyal carrier dikanal Q. Integrator berfungsi
untuk menggeser fasa dari osilator sebesar 90°. Seperti halnya dengan osilator, pada awalnya
amplitudo keluaran dari osilator bernilai 2V Gambar 4.10 menunjukkan sinyal keluaran
integrator.
51
100×10−3 ×100×10−3
dengan perancangan yaitu | | × 100% = 0%. Prosentase error sebesar
100×10−3
o%, tidak begitu mempengaruhi kinerja sistem. Secara keseluruhan rangkaian dapat
menghasilkan snyal termodulasi dengan frekuensi sebesar 100kHz, sehingga rangkaian sudah
dapat bekerja sesuai dengan perancangan.
Sedangkan amplitudo sinyal carrier yang akan masuk ke balance modulator, seperti
pada Gambar 4.14 tidak sama dengan yang disarankan pada datasheet balance modulator
tetapi sebesar 1,76Vpp atau 0,88Vp. Prosentase error yang dihasilkan oleh amplitudo
2−0,88
integrator setelah dibandingkan dengan perancangan sebesar × 100 = 56%.
2
Dengan presentase error 56%, rangkaian tidak bisa bekerja dengan baik sesuai
dengan perancangan. rangkaian pada integrator ini tidak bisa menggeser yg
diharapkan. Selisih periode dari sinyal frekuensi carrier dari AFG terhadap sinyal
integrator seperti pada Gambar 4.13 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4.1)
Tselisih = T2-T1 = 4,36mS – 2,92mS = 1,44mS
52
error 0,46% tidak mempengaruhi kinerja dari alat, sehingga rangkaian summing amplifier
dapat bekerja sesuai dengan perancangan. Pada intinya amplitudo yang diperoleh modulator 8-
PSK dapat dibaca melalui osiloskop untuk memodulasi kembali sinyal. Nilai amplitudo dari
summing amplifier tidak sama dengan perancangan. Hal ini disebabkan karena masukan pada
rangkaian summing amplifier dari kanal Q maupun dari kanal I tidak tepat bernilai 0,64Vp.
4.2.2.7 BPF
Band Pass Filter digunakan hanya untuk melewatkan salah satu pasangan side band
dari sinyal termodulasi yaitu LSB yang merupakan frekuensi rendah dari sinyal tersebut.
Dalam hal ini sinyal termodulasi yang dilewatkan sebesar 97,5kHz. Pada perancangan, BPF
memiliki fc sebesar 90kHz dengan bandwidth yaitu 20kHz yang berada pada rentang frekuensi
80kHz (f1) sampai 100kHz (f2), seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1
Vout AV
frek (kHz) Vin (V) (V) (db)
43,48 1 0,1 0,1
51,95 1 0,2 0,2
62,5 1 0,3 0,3
69,44 1 0,4 0,4
73,53 1 0,5 0,5
77,52 1 0,6 0,6
82,365 1 0,7 0,7
84,96 1 0,8 0,8
87,74 1 0,9 0,9
90 1 1 1
92,6 1 0,9 0,9
96,15 1 0,8 0,8
101,01 1 0,7 0,7
104,17 1 0,6 0,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
54
Bandwidth yang diperoleh dari hasil pengamatan berdasarkan persamaan (2.42) yaitu
BW = f2 – f1 = 101,01kHz – 82,365kHz = 18,645kHz. Prosentase error yang diperoleh pada
bandwidth pada BPF setelah dibandingkan dengan perancangan yaitu
20×103 −18,645×103
× 100% = 6,78%
20×103
Dengan prosentase error 6,78%, rangkaian bisa melewatkan frekuensi LSB dari sinyal
termodulasi sehingga BPF dapat bekerja sesuai dengan perancangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan pengamatan yang telah dilakukan, maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan modulator 8-PSK ini presentase keberhasilan lebih kecil dan lebih
banyak presentase error, karena cara membuat rangkaian pcb kurang teliti atau nilai
komponen yang menurun.
2. Modulator 8-PSK memiliki frekuensi carrier sebesar 100kHz dengan kecepatan data
sebesar 19,8kbps
3. Keluaran pada modulator 8-PSK dapat dibaca dengan baik dengan osiloskop
4. Ketika masukan data menggunakan saklar akan kesulitan menggunakan karena
frekuensi modulasinya sebesar 10kHz
5.2. Saran
Saran bagi pengembangan penelitian ini untuk menuju ke arah lebih baik dan
sempurna diantaranya adalah data digital pada modulator 8-PSK yang memiliki kecepatan
yang lebih kecil, dapat diuji dengan indicator LED untuk membuktikan bahwa data masukan
sudah benar, sehingga tidak perlu menggunakan osiloskop dan untuk pemilihan rangkaian
beserta simulasi pengerjaannya secara teliti sesuai dengan perhitungan.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
[1] Maydhona Saputra, Efa .,Budianto, Prasetya, Budi., 2010, Perancangan dan Realisasi
Modulator dan Demodulator 16-ARY PSK,
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0ahUKEwimy
_ArsvXAhVF4yYKHaF1DRAQFgg2MAI&url=https%3A%2F%2Fopenlibrary.telkomuniversity.ac.i
d%2Fpustaka%2Ffiles%2F91630%2Fresume%2Fperancangan-dan-realisasi-modulator-dan-
demodulator-16-ary-psk.pdf&usg=AOvVaw1ivk7kj5-5lzZKpmXXya_p, diakses pada 12
November 2017.
[2] Novita, Inggit., 2008, Modulator QPSK, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, FST,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
[3] Susilawati, Indah., 2009, Simulasi Pembangkit Sinyal 8-Phase Shift Keying, Teknik
Elektro Universitas Mercu Buana, Yogayakarta.
[7] Ariyanti, Sri., 2013, Analisis Kinerja Penggunaan Modulasi QPSK, 8PSK, 16QAM
Pada satelit Telkom-1,
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=298969&val=7282&title=Analisis%20kinerja%2
0penggunaan%20%20%20modulasi%20QPSK,%208PSK,%2016QAM%20pada%20satelit%20Telkom-1,
diakses pada 5 Maret 2018.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
[13] LM555TIMER,2000,http://eecs.oregonstate.edu/education/docs/datasheets/LM555.pdf,
diakses pada 5 Maret 2018
[14] DRS. Bisman P., M.ENG.SC., 2003, Pengendalian Papan Reklame Dengan
PROM Sistem PLA, USU digital library.http://library.usu.ac.id/download/fmipa/fisika-
bisman2.pdf, diakses pada 5 Maret 2018
[16] _____, ______, 7476, Dual J-K Flip Flops with Preset and Clear, Texas
Instrument Incorporated, 1988.
58
[24] Roddy, D., Coolen, J., Komunikasi Elektronika, edisi ketiga, Prenhallindo,
Jakarta, 2001.
[29] Alexander, K., Sadiku, O., Fundamental of Electrical Circuit, 2nd ed,
McGraw-Hill Companies Inc, New York, 2004
[30] Prof. DR. Zuhal M.Sc.EE, Ir. Zhanggischan., Prinsip Dasar Elektroteknik, Gramedia ,
Jakarta,2004.https://books.google.co.id/books?id=9a4i21Li0A0C&pg=PR3&hl=id&source=gbs_
selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=false (Diakses pada 14 Oktober 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
• Rangkaian Modulator 8-PSK
• Rangkaian Osilator
12V
R1
Pin 14
470
U1:A C1
1
U1:B 1nF D1
3 1N4733A
2 4
6
7400 5
7400
R2 U2:A U2:B U1:C U1:D
1 3 13 11 10 13
10M CLK Q0 CLK Q0
4 10 8 11
Q1 Q1
5 9 9 12
Q2 Q2
2 6 12 8
MR Q3 MR Q3
X1 7400 7400
C2 74393 74393
C4
1nF
22pF
CRYSTAL
C3
1nF
Output
R1
Pin 14
470
U1:A C1
1
U1:B 1nF D1
3 1N4733A
2 4
6
7400 5
7400
R2 U2:A U2:B U1:C U1:D
1 3 13 11 10 13
10M CLK Q0 CLK Q0
4 10 8 11
Q1 Q1
5 9 9 12
Q2 Q2
2 6 12 8
MR Q3 MR Q3
X1 7400 7400
C2 74393 74393
C4
1nF
22pF
CRYSTAL
C3
1nF
Output
L.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L.2
L.3
13 1 0 3.84
14 1 1 3.11
15 1 0 3.89
16 1 0 3.15
17 1 1 2.92
18 1 0 3.81
19 1 0 2.96
20 1 1 3.66
21 1 0 3.03
22 1 0 3.69
23 1 1 3.00
24 1 0 3.30