Anda di halaman 1dari 28

 HIDRAULIKA

Oleh
TAHADJUDDIN
Energi Spesifik dan Kedalaman Kritis
Pert. POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
11 Energi Spesifik, Kedalaman Kritis  Energi Spesifik
 Saluran bentuk persegi
 Saluran bentuk non persegi

Tujuan Pembelajaran Khusus :


Setelah membaca modul, mengikuti perkuliahan, dan menyelesailkan contoh soal,
mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan penggunaan energi spesifik untuk
menentukan aliran kritis, super kritis, dan sub kritis.
Pendahuluan
• Di dalam praktek aliran saluran terbuka tidak selalu merupakan aliran seragam
dengan kedalaman normal. Apabila dilihat lebih mendalam lagi maka akan
tampak bahwa aliran tidak seragam banyak terjadi, sebelum itu diperlukan
penjelasan mengenai suatu konsep penting yaitu energi spesifik (specific
energy).

Gambar 7.1
Ilustrasi jenis aliran
Sumber :
https://www.slideshare.net/Bahar0
3Saing/pertemuan-iv-hidrolika-dan-
jenis-aliran-dalam-saluran
y

Gambar 7.2
Tinggi energi dilihat pada suatu penampang memanjang saluran terbuka berubah lambat laun

Penampang aliran, yaitu: potongan melintang yang tegak lurus pada arah aliran.
Kedalaman penampang aliran d (depth of flow section), yaitu: kedalaman aliran diukur
tegak lurus arah aliran.
Kedalaman aliran y (depth off low) yaitu : jarak vertical dari titik terendah dari
penampang saluran sampai ke permukaan air
Apabila kemiringan dasar saluran
mempunyai sudut sebesar θ terhadap
bidang horizontal, maka hubungan
antara kedalaman aliran y dan
kedalaman penampang aliran d dapat
dinyatakan dalam suatu persamaan
sebagai berikut:

Untuk sudut θ kecil sekali maka y = d .

Taraf/ duga air (stage), yaitu: elevasi dari permukaan air Dan apabila pada aliran tersebut diambil
diukur dari satu bidang persamaan tertentu (datum). suatu penampang O dimana di dalamnya
terdapat suatu titik A pada suatu garis
Suatu aliran saluran terbuka dengan penampang
arus dari aliran tersebut, maka tinggi
memanjang seperti pada gambar tersebut diatas
energi (total head) pada penampang
dimana kemiringan dasar saluran (io) tidak sama
tersebut adalah :
dengan kemiringan permukaan air (iw) dan tidak
sama pula dengan kemiringan garis energi (if) atau
dengan perkataan lain dasar saluran, garis tekanan
dan garis energi tidak sejajar satu sama lain (io ≠ iw
≠ if ) serta mempunyai kemiringan (θ) besar.
H = Tinggi energi diukur dari datum.......(ft atau m)
zA = Tinggi titik A diatas datum.................(ft atau m)
dA = Kedalaman titik A diukur dari permukaan air (ft atau m)
θ = Sudutkemiringandasarsaluran
VA2 /2g = Tinggi kecepatan dari arus yang melalui titik A (m)

Karena pembagian kecepatan pada


penampang tidak seragam maka
besarnya tinggi energi untuk suatu
penampang harus diberi koreksi
sebesar α (koefisien energi),
sehingga :

Selanjutnya menurut hukum


ketetapan energi, bahwa tinggi
energi pada penampang hulu
(penampang 1) sama dengan tinggi
energi pada penampang hilir
(penampang 2) ditambah jika θ kecil, maka :
kehilangan energi yang terjadi di
sepanjang aliran (hf).
Energi Spesifik
Energi spesifik pada suatu penampang Dimana:
saluran dinyatakan sebagai energi tiap satuan E = energi spesifik ( ft atau m)
berat diukur dari dasar saluran. d = kedalaman penampang aliran (ft atau m)
Jadi apabila harga z = 0 dimasukkan ke dalam y = kedalaman aliran (ft atau m)
persamaan maka dapat dinyatakan sebagai α = koefisien energi (tanpa satuan)
berikut : θ = sudut kemiringan dasar saluran (derajat)

Kemudian karena V =Q/A, maka persamaan


dapat diubah menjadi:

Untuk aliran dengan kemiringan kecil,


d cos θ = y dan α = 1 (kecepatan dianggap Untuk suatu harga Q tetap dan untuk luas
sama dengan kecepatan rata-rata), maka penampang A yang juga merupakan fungsi
persamaan berubah menjadi: dari y, maka energi spesifik hanya merupakan
fungsi dari y saja, atau dapat dinyatakan
sebagai berikut:

Energi E merupakan fungsi dari y


Dengan demikian akan tergambar
suatu lengkung hubungan antara
energi spesifik dan kedalaman aliran y
seperti gambar di samping.

Gambar 7.3
Lengkung (kurva) Energi Spesifik

Dari kurva di atas, untuk suatu debit tertentu Q Maka :


terdiri dari 2 (dua) lengkung yaitu lengkung AC a) Untuk satu harga E akan terdapat dua y
dan lengkung BC. yakni y1 dan y2. (y2 sebagai kedalaman
• Lengkung AC ke arah kanan bawah mendekati alternatif dari y1)
sumbu horisontal di tak-berhingga. (apabila b) Harga E minimum didapat bila dE/dy = 0
kedalaman aliran y = 0 maka E tak-berhingga).
Dalam hal ini sumbu E merupakan asymtot
dari lengkung
• Lengkung CB ke arah kanan atas mendekati menghasilkan
garis yang membentuk sudut 45 terhadap
sumbu horisontal atau vertikal. (apabila
kedalaman aliran y = E maka y tak-berhingga). Dikenal dengan Bilangan Froude
Kedalaman kritis
Aliran Kritis
Aliran kritis terjadi bila bilangan Froude = 1, Hubungan kedalaman aliran dengan jenis
dan kedalaman aliran disebut kedalaman aliran dijelaskan sebagai berikut :
kritis yc.
• y = yc ........... FR = 1 (Aliran kritis )
FR = .............aliran kritis • y < yc ........... FR > 1 (Aliran super kritis)
• y > yc ........... FR < 1 (Aliran sub kritis)
Dapat ditulis juga :
Perubahan aliran dari subkritis ke superkritis
artinya aliran kritis terjadi pada nilai tinggi atau sebaliknya sering terjadi.
kecepatan sama dengan setengah dari
kedalaman hidrolik. Jika perubahan aliran ini terjadi pada jarak
yang pendek maka aliran dapat dikatakan
Untuk harga   1 dan  besar maka berubah dengan cepat yang dikenal dengan
selanjutnya bilangan Froude kita tulis gejala lokal (local phenomena). Perubahan
tersebut dapat berupa air terjun (water
FR =
drop) atau loncatan air (hydraulic jump).
Penggunaan kurva energi spesifik untuk air terjun dan loncatan air
dapat dilihat pada contoh berikut:

Gambar 7.4
Suatu air terjun diinterpertasikan dengan
menggunakan kurva energi spesifik

Gambar 7.5
Suatu loncatan air diinterpertasikan dengan
menggunakan lengkung energi spesifik
CONTOH SOAL
Aliran Kritis
Energi Spesifik
Kurva ini disebut “rating curve” yang biasa digunakan
pada penampang pengukuran debit.

Anda mungkin juga menyukai