Anda di halaman 1dari 11

Amdhani dkk.

/ Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

JURNAL
MANAJEMEN DEWANTARA
Terbit online : http://jurnal.ustjogja.ac.id

ANALISIS PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR MATIC BEAT OLEH MAHASISWA UNDHARI

Rian Amdhani1
Eka Erma Wati2
Kelik Purwanto3
1,2,3
Program Studi Manajemen, Fakultas Hukum Ekonomi Bisnis, Universitas
Dharmas Indonesia
Email: malaikatazazil649@gmail.com1, eka.ermawati91@gmail.com2,
klkpurwanto@gmail.com3

Informasi Naskah Abstrak


Diterima: 5 September This study analyzes the effect of promotion, product quality, and brand
2022 image on purchasing decisions. The population and sample of this
Revisi: 14 September research are students of Dharmas Indonesia University who use beat
2022 motors as many as 100 respondents. The type of data used in this study
Terbit: 30 November is primary data. Methods of data collection using a questionnaire and
2022 processing using SPSS 2.6. The results showed that the promotion
Kata Kunci: Promotion, variable (X1) had a positive and significant effect with a significance
Brand Image, value of 0.001 < 0.05 and a value of 3.444 > 1.985, so sig > 0.05, the
Purchasing Decisions independent variable had a positive and significant effect on the
dependent variable. Product quality (X2) based on the results of the t-
test shows that the significant value of product quality implementation
on shopping interest is 0.000 <0.05 and the value is 5.992 > 1.985
indicating that there is a significant influence between product quality
variables on purchasing decisions. Brand image (X3) based on the
results of the t-test shows that the significant value of brand image
implementation on purchasing decisions is 0.078 > 0.05 and the value of
1.780 < 1.985 indicates a positive but not significant effect between
brand image variables on purchasing decisions. The results show that
promotion (X1) product quality (X2) and brand image (X3) have a
significant simultaneous effect on purchasing decisions (Y) with an F
value with F because the F value is greater than the F value (53.730 >
2.699). F value 53,730 with a significant level (0.000 < 0.05).

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman serta tuntutan mobilitas yang tinggi kendaraan
merupakan suatu alternatif yang baik untuk mendukung aktivitas tersebut. Dari usia muda sampai
usia tua pun sekarang memerlukan transportasi untuk digunakan untuk beraktifitas dikeseharianya,
Sehingga para produsen motor melihat peluang pasar akan mode transportasi tersebut dengan
memproduksi kendaraan roda dua sebagai alternatif yang jitu bagi masyarakat.seperti yang dijelaskan
oleh (Zainudin, 2011) Sehingga untuk memenuhi permintaan dari konsumen pihak-pihak ATPM

281
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

seperti Honda, Yamaha dan Suzuki saling berkompetisi untuk menciptakan kendaraan dengan model
dan jenis yang beragam.
Dengan munculnya beragam produk dari berbagai merek motor dapat menciptakan persaingan
pasar yang sangat tinggi diungkapkan oleh (Wijaya, 2019) pasar sepeda motor sport dan bebek turun
dikarenakan konsumen ingin kepraktisan. Akan tetapi akhir-akhir ini memang tren penggunaan jenis
scutic meningkat seiring dengan minat masyarakat terhadap sepeda motor jenis bebek yang
memadukan kelincahan dan kenyamanan berkendara sepeda motor bebek dan kemudahan transmisi
otomatik. Jalanan yang berlubang membutuhkan sepeda motor yang lincah bermanuver tanpa perlu
sering ganti gigi persneling, menjadi alasan lainnya.
Penulis mengamati bahwa produk matic banyak digemari kalangan muda khususnya para
wanita dengan transisi yang automatic dan kemudahan dalam mengoprasikanya berbeda dari sepeda
motor jenis lainnya. Begitu juga dijelaskan menurut (Zainudin, 2011) bahwa konsep itu juga digemari
kalangan muda khususnya para wanita yang senang dengan bentuk sandaran kaki yang berbeda dari
sepeda motor jenis lainnya. Terbukti dengan semakin populer kendaraan roda dua bertransmisi
otomatis dan ternyata mampu menguasai pasar sepeda motor Indonesia pada pertengahan tahun 2010.
Wijaya (2021) selaku Marketing Director mengatakan selama tahun 2020 kemarin untuk skuter
matik yang paling laris penjualan di pasar domestik yakni Honda BeAT. kurang lebih hampir 950
ribu unit, Selain itu skutik produk Honda yang termasuk empat besar penjualannya selama tahun 2020
selain Honda Beat yakni Scoopy, Vario dan PCX. Sedangkan untuk tahun 2021 penjualan motor
matic atau skutik masih dikuasai dari Honda terbukti dari data berikut:

Tabel 1
Penjualan metic/skutik tahun 2021
Merek skutik Penjualan tahun 2021
Honda 2.855.654 unit
Yamaha 1.063.866 unit.
Kawasaki 43.540 unit
Suzuki 18.380 unit
TVS 2.942 unit
Total 3.984.382 unit
Sumber.https://www.gridoto.com/read/223100198/merek-motor-terlaris-sepanjang-2021-honda-tembus-3-
juta-unit.

Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah banyaknya peminat motor skuter yang bertransmisi
otomatik atau yang biasa disebut motor matic. Motor matic kini menjadi salah satu kendaraan yang
paling populer dikalangan masyarakat, kelincahan bermanuver tanpa sering ganti gigi persneling
menjadi alasan banyak diminati konsumen yang awalnya ditujukan kepada kaum wanita, tetapi kini
tidak hanya dari kalangan wanita saja tetapi hampir semua kalangan pria maupun wanita, dari yang
muda sampai yang tua dengan alasan mudah digunakan atau sekedar bergaya karena tampilan yang
elegan dan stylis. Seperti pabrikan Astra Honda Motor (AHM) disini mengeluarkan motor matic
Honda Beat yang modis dan irit bahan bakar. Produk tersebut dipasarkan dipenjuru wilayah di
Indonesia begitu juga wilayah Sumatera Barat. Seperti yang penulis amati pada pengguna sepeda
motor dilingkungan Universitas Dharmas Indonesia, pada pengamatan hari pertama dari 100 orang
pengendara penulis amati 70% banyak yang menggunakan motor beat. Pada pengamatan hari kedua
dari 100 orang pengendara, penulis melihat 67% menggunakan motor beat.
Maka dari itu penulis ingin mengetahui mengapa banyak mpahasiswa Universitas Dharmas
Indonesia menggunakan motor Beat. Apakah minat mahasiswa/i tersebut dipengaruhi oleh promosi
yang dilakukan oleh perusahaan Honda, atau memang kualitas produk dari Honda tersebut yang
membuat daya tarik mahasiswa/i untuk membelinya, atau brand image dari motor Honda memang
sudah melekat dibenak mahasiswa/i sehingga produk Honda menjadi pilihan oleh mahasiswa/i.
Adapun obyek penelitian ini adalah Mahasiswa/i Universitas Dharmas Indonesia yang
memakai motor berjenis skutik yaitu Honda Beat. Dengan fenomena yang dijelaskan diatas penulis
282
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

ingin melakukan penelitian tersebut dalam lingkungan UNDHARI, mengapa mahasiswa/i memilih
motor Beat sebagai kendaraan yang menjadi primadonanya, bagaimana produk tersebut bisa
membuat mahasiswa/i dapat tertarik. Apakah disebabkan oleh promosi, kualitas produk dan merek
(brand image) dari produk tersebut sehingga penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dalam
bentuk skripsi yang berjudul ANALISIS PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN BRAND IMAGE
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR MATIC BEAT OLEH MAHASISWA
UNDHARI.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS


Promosi
Promosi penjualan sudah semestinya dapat diprogramkan secara sistematis dan berkelanjutan
sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen yang pada akhirnya dapat omset
penjualan ritel (Budi Prasetiyo & Rismawati, 2018). Menurut Laksana (2019:129) “promosi adalah
suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan
untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”.
Menurut Tjiptono (2015, p.387) promosi merupakan elemen bauran pemasaran yang berfokus
pada upaya menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan kembali konsumen akan merek dan
produk perusahaan. Sedangkan menurut menurut Buchory dan Saladin dalam Aris Jatmika Diyatma
(2017) promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan
untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.
Indikator Promosi Menurut Kotler dan Keller (2016:272) dalam penelitian (Syahputra & Dkk,
2020) adalah:
1. Pesan Promosi Merupakan tolak ukur seberapa baik pesan promosi dilakukan dan
disampaikan kepada pasar.
2. Media Promosi Adalah media yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan promosi.
3. Waktu Promosi Merupakan lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan
4. Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam suatu waktu.

Kualitas Produk (Product Quality)


Pengertian kualitas produk memiliki inti pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan yang bertujuan untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong
(2014:11), kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal
ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi
produk, juga atribut produk lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk adalah
kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa
yang diinginkan pelanggan. Sedangkan menurut Mowen (2012:61), kualitas produk merupakan
proses evaluasi secara keseluruhan kepada pelanggan atas perbaikan kinerja suatu produk. Ada
beberapa pendapat mengenai dimensi kualitas produk, antara lain menurut Kotler (2016:203) apabila
perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar maka perusahaan harus
mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang
dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Kualitas produk menggunakan 4 indikator yang diadopsi dari Kotler dan Armstrong 2015;
Gravin dan Lovelock, 2004) yaitu:
1. Kinerja
Kinerja (Performance) merupakan karakteristik operasi dan produk inti yang dibeli. Misalnya
kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.
2. Fitur
Fitur produk yang melengkapi fungsi dasar suatu produk tersebut.

283
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

3. Keandalan (keandalan produk)


Ukuran kemungkinan produk tidak akan mengalami kerusakan atau kegagalan dalam periode
waktu tertentu.
4. Konformasi
Tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan

Brand Image (Citra Merek)


Menurut Kotler and Keller (2012:315), Brand image adalah persepsi dan keyakinan yang
dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.
Suatu brand image yang kuat dapat memberikan keunggulan utama bagi bank salah satunya dapat
menciptakan keunggulan bersaing. Brand image merupakan persepsi konsumen terhadap merek suatu
produk yang dibentuk dari informasi yang didapatkan konsumen melalui pengalaman menggunakan
produk tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut menunjukkan bahwa suatu merek akan kuat apabila
didasarkan pada pengalaman dan mendapat informasi yang banyak. Menurut Low dan Lamb (2000:4)
indikator citra merek adalah sebagai berikut:
1. Merek dikenal oleh masyarakat luas.
2. Merek menambah citra diri penggunanya.
3. Merek memiliki ciri khas yang berbeda dengan merek lain.

Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), keputusan pembelian adalah perilaku yang
diperlihatkan konsumen dalam mencari, memberi menggunakan mengevaluasi dan
menghabiskan suatu produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhannya.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008), keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan
mengevaluasi seberapa baik masing- masing alternatif tersebut dapat memecahkan
masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Seorang konsumen tidak
dengan sendirinya memiliki keputusan dalam pembelian barang atau jasa. Konsumen terlebih
dahulu mencari informasi dari orang terdekat atau orang yang benar-benar dipercaya untuk
membantunya dalam pengambilan keputusan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181)
indikator keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
Kemantapan membeli setelah mengetahui informasi produk.
1. Memutuskan membeli karena merek yang paling disukai.
2. Membeli karena sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
3. Membeli karena mendapat rekomendasi dari orang lain.

Hipotesis Penelitian
H1 : Diduga Promosi berpengaruh positif terhadap keputusan Pembelian motor matic beat oleh
mahasiswa Undhari.
H2 : Diduga Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan Pembelian motor matic beat
oleh mahasiswa Undhari.
H3 : Diduga brand image berpengaruh positif terhadap keputusan Pembelian motor matic beat oleh
mahasiswa Undhari.
H4 : Diduga Promosi, Kualitas produk, dan Brand image berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian motor beat oleh mahasiswa undhari.

METODE PENELITIAN
Menurut (Sugiyono, 7: 2013) penelitian kuantitatif adalah data yang diperoleh melalui
pertanyaaan yang terstruktur berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya
untuk diolah. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan metode yang datanya berbentuk kata,
kalimat atau gambar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian menggunkan
284
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

penelitian data kuantitatif dan dibantu dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner. Adapun
yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Dharmas
Indonesia melalui sebar kuisioner. Dari penjabaran arti populasi penelitian tersebut, maka Populasi
dari penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Universitas Dharmas Indonesia yang berjumlah 1.539
yaitu,
perempuan : 1129
laki – laki : 410
Penentuan jumlah sampel minimum untuk SEM menurut (Hair et al, 2010) adalah:
Jumlah indikator x (5 sampai 10 kali) Berdasarkan pedoman tersebut, maka jumlah sampel
maksimal untuk penelitian ini berdasarkan kriteria adalah sebagai berikut:
Mahasiswa/i Manajemen Universitas Dharmas Indonesia.
Mahasiswa/i yang menggunakan motor Beat.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :
Sampel = jumlah indikator x 5
= 20 x 5
= 100
Metode pengupulkan data yang digunakan dengan menggunakan angket atau kuisioner.
Jawaban setiap instrument mempunyai nilai sangat positif sampai dengan sangat negatif. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-
angka dan perhitungan metode yang dibantu dengan Software SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Normalitas

Tabel Hasil Uji Normalitas variabel Saluran Penjualan (X1) Kualitas Produk (X2)
Loyalitas Pelanggan (Y)
Unstandardized
Predicted Value
N 110
Normal Parametersa Mean 31.6727273
Std. Deviation 1.43293644
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .056
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .918
Asymp. Sig. (2-tailed) .369
a. Test distribution is Normal.
Sumber data :spss 20.0, 2022.

Dari data diatas di olah dengan memakai uji kolmogorov-Smirnov karena data yang dimiliki
dari 110 orang dan untuk melakukan penilaian mengacu kepada angka signifikansi dengan tingkat
signifikansi >0,05. Dan dari data di atas dapat di simpulkan bahwasanya hasil dan data penelitian ini
bersifat normal. Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikan 0,369 >0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
Uji ini juga didukung oleh plot kenormalan. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat
grafik. Normalitas dapat dilihat dengan sebaran plot pada grafik P-P plot berbentuk linear dan
tertumpu disekitar garis diagonal P-P plot. Dari uji normalitas yang dilakukan terhadap data penelitian
ini didapatkan hasil sebagai berikut:

285
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

Gambar 1P-Plot Kenormalan

Berdasarkan gambar di atas gambar 1 menunjukan bahwa adanya persebaran data (titik) pada
sumbu diagonal yang terlihat sangat mendekati garis diagonal. Syarat dalam uji normalitas jika
persebaran data (titik) mengikuti atau mendekati garis diagonal, maka data penelitian berdistribusi
berifat normal. Uji lainnya untuk uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat gambar histogram di
bawah ini:

Gambar 2 Histogram Kenornamalan

Gambar 2 diatas menunjukkan bahwa data yang disajikan normal. Hal ini dilihat dari kurva
pada grafik histogram yang seimbang atau tidak ada kemencengannya baik menceng kekiri maupun
kekanan, oleh karena itu bisa dikatakan memenuhi normalitas data. Data yang dikatakan normal
apabila grafik yang dihasilkan oleh histogram seimbang.

Uji Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Saluran Penjualan (X1) Kualitas Produk
(X2) Loyalitas Pelanggan (Y)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2.703 1.936 1.397 .165
1 Saluran Penjuala .764 .054 .785 14.224 .000
Kualitas Produk .124 .049 .141 2.560 .012
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber data :spss 20.0, 2022.

286
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

Uji Multikolinearitas
Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada
hubungan diantara variabel bebas. Multikorelasi dapat dilihat dari nilai VIF (variance-inflating
factor). Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas, jika nilai VIF > 10 maka terjadi
gejalah multikolerasitas. Berikut adalah hasil pengujiannya.

Tabel Hasil Multikolinearitas Variabel Saluran Penjualan (X1) Kualitas Produk (X2)
Loyalitas Pelanggan (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (
2.703 1.936 1.397 .165
Constant)
Saluran
.764 .054 .785 14.224 .000 .869 1.151
Penjualan
Kualitas
.124 .049 .141 2.560 .012 .869 1.151
Produk
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelaggan
Sumber data :spss 20.0, 2022.

Dari hasil tabel di atas, yang akan di nilai adalah nilai tolerance dan juga VIF nya, jika nilai
tolerance dan juga VIF > 0,10 maka tidak terjadi multikolineriaritas, jika nilai tolerance dan juga VIF
< 0,1 maka terjadi multikolineriaritas. Jadi nilai tolerance variabel saluran penjualan (X1)=
0,869>0,10, dan variabel kualitas produk (X2)=0,869>0,10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinierriaritas sedangkan nilai VIF variabel saluran penjualan (X1)= 1,151>0,10 dan variabel
kualitas produk (X2)= 1,151>0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolineriaritas.

Analisis Pengaruh Variabel Promosi Terhadap Keputusan pembelian Motor Beat


Menurut Laksana (2019:129) “promosi adalah suatu komunikasi daripenjual dan pembeli yang
berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk
tersebut”. Ini memungkinkan bahwa Semakin tinggi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, akan
membuat tingginya keputusan konsumen dalam melakukan pembelian dan berlanggan terhadap
produk/jasa tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan pengujian
parsial diketahui bahwa variabel kepercayaan terlihat t-hitung 3,444 dan t-tabel 1.985 dimana t-
hitung lebih besar dari t-tabel (3,444 > 1.985) ini menunjukan variabel bebas berpengaruh terhadap
variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. Dan tingkat signifikan lebih kecil dari dari alpha (0,001
<0,05) maka dapat diperoleh H0 ditolak H1 diterima artinya promosi (X1) berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap minat berbelanja (Y). Artinya semakin tinggi promosi yang dilakukan maka
semakin besar keputusan pembelian motor beat dikalangan mahasiswa/i manajemen Universitas
Dharmas Indonesia dan sebaliknya jika variabel promosi rendah maka keputusan pembelian motor
beat menurun dikalangan mahasiswa/i manajemen Universitas Dharmas Indonesia. Penelitian ini
didukung oleh (Sutriyani, 2019) bahwa promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi promosi yang dilakukan oleh perusahaan maka
semakin tinggi juga keputusan pembelian motor beat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas
Dharmas Indonesia. Serta didukung oleh penelitian (Yanti, 2017) kesimpulan adanya pengaruh
Promosi dan Harga terhadap keputusan pembelian Viva kosmetik pada mahasiswi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.

287
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

Analisis Pengaruh Variabel Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian


Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk adalah kemampuan suatu barang
untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan
pelanggan. Untuk itu Produk berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk keputusan
yang dilakukan oleh pelanggan. Semakin berkualitas produk yang diberikan, maka kepuasan yang
dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat
menimbulkan keuntungan bagi perusahaan itu. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier
berganda dengan pengujian parsial diketahui bahwa variabel kulitas produk terhadap keputusan
pembelian adalah 0,000 < 0,05 dan nilai 5,992 > 1.985 maka h0 ditolak dan h2 diterima, artinya
terdapat pengaruhpositif dan signifikan antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada
kalangan mahasiswa/i Universitas Dharmas Indonesia. Artinya semakin berkualitas sebuah produk
maka semakin besar keputusan pembelian motor beat mahasiswa/i Universitas Dharmas Indonesia
dan sebaliknya jika variabel kualitas produk rendah maka keputusan pembelian motor beat menurun
dikalangan mahasiswa/i Universitas Dharmas Indonesia.
Hal ini didukung oleh penelitian (Hidayat, 2018) bahwa Terdapat Pengaruh Positif Pengaruh
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa variabel
Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada pembeli gula
aren sawit di Desa Sipang Empat Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Sergai Provinsi Sumut

Analisis Pengaruh Variabel Brand Image terhadap keputusan pembelian


Menurut Kotler and Keller (2012:315), Brand image adalah persepsi dan keyakinan yang
dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.
Suatu brand image yang kuat dapat memberikan keunggulan utama bagi bank salah satunya dapat
menciptakan keunggulan bersaing.maka dari itu sebuah merek yang memiliki citra yang positif atau
disukai dianggap dapat mengurangi resiko pembelian. Hal inilah yang menyebabkan para konsumen
sering kali menggunakan brand image sebuah produk sebagai salah satu acuan dalam membuat
sebuah keputusan pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan
pengujian parsial diketahui bahwa variabel brand image terhadap keputusan pembelian adalah 0,078
> 0,05 dan nilai 1,780 < 1.985 maka h0 diterima dan h3 ditolak, artinya vairabel (X3) berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan antara brand image terhadap keputusan pembelian pada kalangan
mahasiswa/i Universitas Dharmas Indonesia. Artinya brand image berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa/i Universitas Dharmas
Indonesia dalam pembelian motor beat. Ini menunjukan bahwa rendahnya pengaruh brand image
yang ada dalam lingkungan mahasiswa UNDHARI dalam membentuk keputusan pembelian motor
beat.
Didalam penilitian (Rosyta Arum Pambudi, 2021) Hasil analisis menunjukkan bahwa Brand
image berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian melalui Brand trust.
Berdasarkan uji hipotesis menunjukkan nilai t statistik 1,563 atau < 1,967 maka pengaruhnya tidak
signifikan dan nilai P-Value 0.118 atau > 0,05 yang berati ada pengaruh positif brand image terhadap
keputusan pembelian melalui brand trust sebagai variabel intervening

Analisis Pengaruh Variabel Promosi, Kualitas Produk Dan Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian secara simultan.
Secara simultan dilihat pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung
dengan Ftabel karena nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel (53,730 > 2,699). Nilai F 53,730 dengan
tingkat signifikan (0,000 < 0,005). Maka diperoleh Ho ditolak dan H3 diterima, yang berarti hal ini
dilakukan secara bersama-sama antara promosi, kualitas produk dan brand image berpengaruh
posoitif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian.

288
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

PENUTUP
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut; Promosi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
keputusan pembelian motor beat oleh mahasiswa/i UDHARI berdasarkan hasil uji t menunjukkan
bahwa nilai signifikan promosi terhadap keputusan pembelian motor beat adalah 0,001 < 0,05 dan
nilai 3,444 > 1.985 maka sig > 0,05 maka variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat. Hal ini menunjukkan bahwa jika promosi bernilai positif dan meningkat maka minat
berbelanja pada kalangan pada kalangan mahasiswa/i juga meningkat.
Kualitas produk (X2) berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikan implementasi
kualitas produk terhadap minat berbelanja adalah 0,000 < 0,05 dan nilai 5,992> 1.985 menunjukkan
bahwa adanya pengaruh signifikan antara variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian
pada kalangan pada kalangan mahasiswa/i Universitas Dharmas Indonesia. Hal ini menunjukkan
bahwa jika kualitas produk menjadi acuan maka keputusan pembelian pada kalangan pada kalangan
mahasiswa/i meningkat.
Brand image (X3) berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikan implementasi brand
image terhadap keputusan pembelian adalah 0,078 > 0,05 dan nilai 1,780 < 1.985 menunjukkan
bahwa adanya pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara variabel brand image terhadap keputusan
pembelian pada kalangan pada kalangan mahasiswa/i Universitas Dharmas Indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa jika brand image tidak menjadi acuan mahasiswa/i UDHARI sebagai
pengambilan keputusan pembelian motor beat.
Berdasarkan hasil uji F diperoleh hasil bahwa promosi (X1) kualitas produk (X2) dan brand
image (X3) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai
F dengan F karena nilai Flebih besar dari nilai F (53,730 > 2,699). Nilai F 53,730 dengan tingkat
signifikan (0,000 < 0,05). Ini menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara
variabel (X) terhadap (Y) secara simultan.

REFERENSI
Ahmad, W. (2019). Analisis Pengaruh Promosi, Kualitas Produk Dan Brand Image Matic Honda
Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus
Pengguna Sepeda Motor Matic Honda Beat (KOTA BOGOR). 948(6).
Budi Prasetiyo, & Rismawati, Y. (2018). Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan
Pembelian Pada PT Harjagunatama Lestari. Jurnal Ilmiah Manajemen Ekonomi Dan Akuntansi,
21(8), 793–794.
Diyatma, Aris Jatmika. 2017. Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Instagram Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Saka Bistro & Bar, e-Proceeding of Management: Vol. 4, No. 1
April
Fatmawati, N., & Soliha, E. (2017). Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga Terhadap
Proses Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Matic “Honda.” Jurnal Manajemen
Teori Dan Terapan | Journal of Theory and Applied Management, 10(1), 1.
https://doi.org/10.20473/jmtt.v10i1.5134
Garvin, D. A. dan Lovelock. 2004. Strategi Marketing. Yogyakarta: Andi
Hair, Joseph F. Jr. et al. 2010, Multivariate Data Analysis 7th Edition. Pearson Education Limited.
Harlow. England
Hidayat, R. R. (2018). Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi
kasus pada Pembeli Gula Aren Sawit di desa Simpang Empat Kecamatan Sei Rampah
Kabupaten Sergai Provinsi Sumut). 1–107.
Jaya, K. R. (2020). Pengaruh People, Process, Dan Physical Evidence Terhadap Kualitas Murid Di
Sekolah Musik Indonesia (Smi) Sidoarjo. STIE Mahardhika.
Kotler, Philip & Gerry Armstrong, (2014): Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey: Pearson
Pretice Hall.

289
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

Kotler, Philip and Garry Amstrong. (2015). Principles Of Marketing, (15 th Edition). England :
Pearson Prentice Hall.
Kotler, Phipil dan Garry Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Dua Belas. Jilid Pertama.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, P and K. L. Keller. 2012. Marketing Management, 14th ed. Upper Saddle River, NJ: Pearson
Education Inc
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller.(2016). Manajemen Pemasaran edisi 12 Jilid 1 & 2.Jakarta: PT.
Indeks.
Laksana, M. F. (2019). Praktis Memahami Manajemen Pemasaran. Sukabumi: CV Al Fath Zumar.
Low, George S., Lamb Jr, Charles W. 2000. The Measurement and Dimensionality of Brand
Associations, Journal of Product and Brand Management. Vol. 9 No. 6.
Mowen, John C dan Minor, Micheal. (2012). Perilaku Konsumen dialihbahasakan oleh Dwi Kartika
Yahya. Jakarta : Erlangga.
Nopiani, M. (2018). Pengaruh Promosi, Kualitas Produk dan Brand Image Motor Matic Yamaha
NMAX Terhadap Keputusan Pembelian (studi kasus Mahasiswa/ Mahasiswi UIN Raden Fatah
Palembang).
Padmalia, D. J. & M. (2013). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembeliaan.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Pamelia, A., & Sudarwanto, T. (2022). Pengaruh Kualitas Produk Dan Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian Motor Matic Honda Beat ( Studi Pada Warga Perumahan Pesona
Permata Ungu Krian Sidoarjo ) Pada era mobilitas yang tinggi persaingan sangat ketat
sehingga masyarakat perlu menerapkan sist. 10(1).
Prastiyani, M., & Suhartono, S. (2020). Analisis Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Smartphone Advan Melalui Citra Merek Sebagai Variabel Intervening Di Wilayah
Yogyakarta. Jurnal Riset Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Program
Magister Manajemen, 7(1), 58–74. https://doi.org/10.32477/jrm.v7i1.188
Rosyta Arum Pambudi. (2021). Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui Brand Trust Sebagai Variabel Intervening. Skripsi.
Schiffman, Leon, & Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Consumer Behaviour 7 th. Edition. (Perilaku
Konsumen). Jakarta: PT. Indeks
Setiawati, B. (2006). Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Kerupuk Rambak “Dwijoyo” Di Desa Penanggulan Kec.Pegandon Kab. Kendal. Fakultas
Ekonomi Manajemen, S1. https://lib.unnes.ac.id/4044/1/8110.pdf
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV
Sutriyani. (2019). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Pt
. Kumala Celebes Motor ( Mazda Makassar ) Sutrayani. Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Makassar, 1–129.
Syahputra, R. R., & Dkk. (2020). Pengaruh Promosi Dan Fasilitas Terhadap Keputusan Menginap Di
Os Hotel Batam. Jurnal Ilmiah Kohesi, 4(3), 62–70.
Tjiptono, Fandy. 2008 .Strategi Pemasaran, Edisi III, Yogyakarta : CV. Andi Offset
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran, Edisi 4, Andi Offset, Yogyakarta.
Widiyono. (2014). Motivasi Konsumen, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan dan Sikap terhadap
Keputusan Pembelian Motor Satria FU. Journal Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim, Malang, 44–62.
Wulan suciningtyas. (2012). Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, Dan Media Communication
Terhadap Keputusan Pembelian. Management Analysis Journal, 1(1).
https://doi.org/10.15294/maj.v1i1.505
Yanti, F. (2017). Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Viva Kosmetik Pada
Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis, 150 halaman.
Zainudin, D. (2011). Analisis Pengaruh Promosi, Kualitas Produk dan Brand Image Motor Matic
290
Amdhani dkk. / Jurnal Manajemen Dewantara Volume 6, No 3 (2022): 281-291

Honda Terhadap Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Zikril Hakim. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Matik Honda Beat. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 7(3), 1–16.

291

Anda mungkin juga menyukai