RAHAYU DAMAYANTI - 1610201049 - ILMU KEPERAWATAN - Naspub
RAHAYU DAMAYANTI - 1610201049 - ILMU KEPERAWATAN - Naspub
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
RAHAYU DAMAYANTI
1610201049
Disusun oleh:
RAHAYU DAMAYANTI
1610201049
1
Thesis Title
2
Student of Nursing Program, Faculty of Health Sciences, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
3
Lecturer of Nursing Program, Faculty of Health Sciences, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
iv
PENGARUH EDUKASI DM PADA KELUARGA
TERHADAP PENGETAHUAN CARA MERAWAT
ANGGOTA KELUARGA DENGAN DM TIPE 2
DI DESA PUTAT, PATUK, GUNUNGKIDUL
1
Judul Skripsi.
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
v
PENDAHULUAN 2018, Provinsi DIY mengalami peningkatan
angka pasien DM berdasarkan diagnosis
Penyakit tidak menular saat ini dokter pada usia ≥15 tahun dengan
menjadi masalah kesehatan yang cukup menduduki urutan ke 4 dari 32 provinsi di
berat pada masyarakat di Indonesia. Hal ini Indonesia. Prevalensi DM berdasarkan
ditandai dengan adanya pergeseran pola pemeriksaan gula darah pada penduduk usia
penyakit secara epidemiologi dari penyakit ≥15 tahun didapatkan hasil yang meningkat
menular yang cenderung menjadi Penyakit dari 6,9 % pada tahun 2013 menjadi 8,5%
Tidak Menular (PTM). PTM merupakan pada tahun 2018 (Riskesdas Kemenkes,
penyakit yang tidak dapat ditularkan ke 2018).
orang lain meskipun terdapat kontak fisik
dengan pasien. PTM biasanya terjadi karena Laporan dari profil kesehatan
faktor keturunan, gaya hidup yang tidak Kabupaten Gunungkidul tahun 2016 jumlah
sehat dan termasuk ke dalam penyakit kasus diabetes sebanyak 1240 kasus dengan
degeneratif. Kejadian PTM secara global pengelompokkan penyakit DM sebagai
meningkat di dunia dan secara nasional telah berikut yaitu DM yang tidak terspesifikasi
menduduki sepuluh besar penyakit penyebab adalah 659 kasus, DM tidak bergantung
kematian, kasus terbanyak yang diantaranya pada insulin adalah 473 kasus, DM yang
adalah penyakit Diabetes Melitus (DM) bergantung pada insulin adalah 108 kasus.
(SKM, 2017). Berdasarkan laporan profil kesehatan
Kabupaten Gunungkidul tahun 2017 tingkat
American Diabetes Association prevalensi DM meningkat sebanyak 3,0 %
(ADA) mendefinisikan DM sebagai suatu dari prevalensi DM tahun 2016 (Faidah,
kelompok penyakit metabolik dengan 2017).
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin Keberhasilan perawatan diri pada
atau kedua-duanya. Sedangkan menurut klien DM dipengaruhi oleh banyak hal,
World Health Organization (WHO) 1980 salah satunya peran dukungan keluarga.
menyatakan bahwa DM merupakan suatu Dukungan keluarga adalah bentuk bantuan
kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang diberikan salah satu anggota keluarga
akibat dari sejumlah faktor dimana didapat untuk memberi kenyamanan fisik dan
defisiensi insulin absolut atau relatif dan psikologis pada saat seseorang mengalami
gangguan fungsi insulin (Perkeni, 2011 sakit (Friedman, 2014). Keluarga
dalam Ernawati, 2013). mempunyai peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup klien DM. Menurut
Berdasarkan laporan dari hasil Riset penelitian yang dilakukan Skarbec (2006)
Kesehatan Dasar dan Kementerian dalam Jatmika, et al., (2018) menyatakan
Kesehatan tahun 2013, Daerah Istimewa bahwa peran keluarga mempunyai hubungan
Yogyakarta (DIY) termasuk dalam empat yang kuat terhadap status kesehatan pasien
peringkat teratas dengan jumlah kasus DM DM, dimana kurangnya dukungan keluarga
terbanyak berdasarkan diagnosis dokter pada akan mempengaruhi kontrol gula darah dan
usia ≥15 tahun. DM tipe 2 menduduki menajemen DM sehingga kualitas hidup
urutan ke 4 dari 10 penyakit yang ada di akan menurun. Maka, dapat disimpulkan
Puskesmas ataupun Rumah Sakit di Daerah bahwa dukungan keluarga sangat penting
Istimewa Yogyakarta dengan jumlah 5.161 dan berpengaruh terhadap kualitas hidup
kasus. Laporan dari hasil Riset Kesehatan klien DM.
Dasar dan Kementerian Kesehatan tahun
1
2
Puskesmas Patuk II dan Posbindu Desa Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari
Putat pada bulan September 2019 yaitu 19 responden yang mempunyai anggota
sebanyak 30 orang yang merupakan pasien keluarga dengan DM Tipe 2 di Desa Putat,
DM Tipe 2 di Desa Putat, Patuk, Patuk, Gunungkidul tahun tahun 2019,
Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan sebagian besar responden berjenis kelamin
non-probability sampling dengan teknik perempuan yaitu 17 responden (89,5%) dan
total sampling, yaitu teknik pengambilan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2
sampel sama dengan jumlah populasi responden (10,5%). Responden dengan
sebanyak 30 sampel (Nursalam, 2017). kelompok usia 20-40 tahun yaitu 4
responden (21,1%), kelompok terbanyak di
Alat pengumpulan data yang usia 41-60 tahun yaitu berjumlah 15
digunakan pada penelitian ini adalah responden (78,9%). Penelitian ini diberikan
kuesioner. Analisa data didapatkan melalui oleh 19 responden yang mayoritas
uji statistika yaitu uji Wilcoxon Matched mempunyai tingkat pendidikan SD yaitu
Pairs dengan uji tersebut dapat melihat sebanyak 9 responden (47,4%), sedangkan
perbedaan antara mean pre-test dan post- tingkat pendidikan SMP yaitu 5 responden
test. (26,3%), dan SMA sebanyak 5 responden
HASIL DAN PEMBAHASAN (26,3%).
3,00. Selain itu, data dari positive ranks Pengetahuan merupakan hasil tahu
(selisih positif) antara hasil pengetahuan seseorang terhadap objek melalui indera
cara merawat anggota keluarga dengan DM yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
Tipe 2 untuk pretest dan posttest terdapat 14 sebagainya) yang sangat berpengaruh dalam
data positif (N) yang artinya ke-14 intensitas perhatian dan persepsi terhadap
responden mengalami peningkatan objek (Notoatmodjo, 2010).
pengetahuan setelah di edukasi DM tipe 2 Penelitian ini sejalan dengan
dari nilai pretest ke posttest. Mean Ranks Carolina (2018) bahwa terdapat kesamaan
(rata-rata peningkatan) tersebut adalah 8,36 antara fakta dan teori tingkat pengetahuan.
sedangkan jumlah Sum of Ranks 117,00. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan
Ties yaitu kesamaan nilai pretest dan tingkat pengetahuan mengenai pencegahan
posttest dari hasil pengaruh edukasi DM DM dominan memiliki pengetahuan yang
pada keluarga terhadap pengetahuan cara kurang dari hasil pre-test sedangkan hasil
merawat anggota keluarga dengan DM Tipe post-test dominan memiliki pengetahuan
2 adalah 4 sehingga dapat disimpulkan yang baik. Hasil yang diperoleh dari
bahwa terdapat nilai yang sama antara penelitian saat pre-test didapatkan hasil
pretest dan posttest. mayoritas responden mempunyai
Hasil uji Wilcoxon Matched Pairs pengetahuan kurang sebanyak 20 responden
diperoleh p-value 0,001 (<0,05), sehingga (67%), pengetahuan cukup sebanyak 8
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh responden (26%), dan responden yang
edukasi dm yang signifikan terhadap memperoleh pengetahuan baik hanya 2
pengetahuan cara merawat anggota keluarga responden (7%) (Carolina, 2018).
dengan DM Tipe 2 di Desa Putat, Patuk,
Gunungkidul. 2. Tingkat pengetahuan keluarga
tentang cara merawat anggota
B. Pembahasan keluarga DM tipe 2 sesudah diberikan
1. Tingkat pengetahuan keluarga edukasi perawatan DM tipe 2
tentang cara merawat anggota
keluarga DM tipe 2 sebelum diberikan Berdasarkan penelitian yang telah
edukasi perawatan DM tipe 2 dilakukan pada responden dengan latar
belakang yang berbeda didapatkan hasil
Hasil penelitian sebelum (pre-test) (posttest) diberikan edukasi DM Tipe 2
diberikan edukasi DM Tipe 2 menunjukkan menunjukkan bahwa responden yang
responden yang memperoleh pengetahuan memperoleh pengetahuan baik yaitu 2
kurang sebanyak 2 responden (10,5%), responden (10,5%), responden yang
responden yang memperoleh pengetahuan memperoleh pengetahuan pengetahuan
cukup sebanyak 16 responden (84,2%), dan dengan kategori cukup yaitu sebanyak 16
responden yang memperoleh pengetahuan responden (84,2%), dan kategori
baik yaitu 1 responden (5,3%). Rata-rata pengetahuan kurang yaitu berjumlah 1
responden menjawab pertanyaan kuesioner responden (5,3%). Berdasarkan tabel 4.3
tentang terapi obat dan perawatan kaki menunjukkan bahwa dari hasil negative
dengan jawaban salah karena kurangnya ranks (selisih negatif) antara hasil
informasi yang didapatkan baik dari tenaga pengetahuan cara merawat anggota keluarga
kesehatan Puskesmas maupun kader dengan DM tipe 2 untuk pretest dan posttest
kesehatan. terdapat 1 data pada nilai N yang artinya 1
responden mengalami peningkatan
5