Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH : SOSIO ANTROPOLOGI
PENGAMPU : DR.BASTIANA,M.SI

DISUSUN OLEH
OKTAVIA PAULUS (220405500010)
ELISABETH ANA HERLIN (220405502011)
KRISTIANA (220405501043)
HERIANSYAH (220405501038)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNM


PENDIDIKAN KHUSUS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Sosiologi ini tepat
padawaktunya. Makalah ini telah kmi susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Adapun judul dari
makalah ini “PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT” dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana .
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang
oleh krna itu kami harapkan kepada parah pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini .sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini yang kedepannya akan lebih baik .
Harapan kami semoga makalah ini membantu dan menambah pengetahuan,pengalaman bagi para
pembaca dan dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam studi sosiologi Pendidikan .
DAFTAR ISI
Bab 1 pendahuluan ............................................................................................................
A.Latar belakang .............................................................................................................
B.Rumusan masalah ........................................................................................................
C.Tujuan .........................................................................................................................
Bab 2 kajian Pustaka ..........................................................................................................
A.Pengertian masyarakat ................................................................................................
B.Masyarakat sebagai sumber belajar ............................................................................
C.Peran masyarakat dalam sekolah ................................................................................
Bab 3 penutup ....................................................................................................................
A.Kesimpulan .................................................................................................................
B.Saran ...........................................................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................................................
Bab 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak


didik. Pendidikan berkaitan erat dengan transmisi atau penyalur ilmu pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda.
Kelakuan manusia hakikatnya hampir keseluruhannya bersifat sosial, yakni yang
dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya.
Masyarakat modern umumnya telah memandang pendidikan sebagai peranan
penting dalam mencapai tujuan sosial. Harapan masyarakat terhadap pendidikan
adalah berupa proses pendidikan yang berupaya menuju kearah tujuan pembangunan
nasional. Pendidikan hendaknya dapat mengembangkan wawasan anak terhadap
ideologi, politik, agama, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan secara tepat dan
benar, sehingga dapat membawa kemajuan individu, masyarakat, dan negara untuk
dapat mencapai pembangunan nasional.
Maka pada kesempatan inilah kami akan membahas tentang pendidikan dan
masyarakat yang saling berpengaruh besar dalam pembangunan nasional guna
menghasilkan anak didik yang berkualitas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pendidikan dan masyarkat ?
2. Apa yang dimaksud Masyarakat sebagai sumber belajar ?
3. Apa peran masyarakat dalam sekolah ?

C. TUJUAN
1. Untuk mencari tahu arti dari Pendidikan dan fungsi sesunggunya didalam
kehidupan masyarakat .
2. Peran masyarakat sebagai sumber belajar
3. Untuk mengembangkan Pendidikan sebagai subjek atau pelaku Pendidikan
Bab 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan dan masyarakat

 Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah dimana upaya yang dilakukan untuk memeberikan kemajuan ataupun
pengembangan bagi potensi-potensi dari peserta didik itu sendiri baik itu secara perilaku dan
tindakanya yang nyata maupun pemikirannya yang memepengaruhi dalan perjalanan
hidupnya seabgai manusia sosial yang berdampingan dengan baik didalam sebuah
masyarakat. Pondasi dari dari sebuah pendidikan adalah tercapainya cita-cita seseorang untuk
kelangsungan hidupnya yang menyeluruh sebagai pribadi dalam keseimbangan, kesatuan,
organis , harmonis, dinamis, berharap dengan mencapai hal yang diinginkan dengan alat yang
digunakan sebagai pegangan yang di cantumkan ataaupun diberlakukan dalam sebuah
organisasi didalam sekolah yakni cara dimana pengajaran dengan pemberian kurikulum
maupun aturan hal lainya yang menuntunnya lebih baik untuk kemajuan dan kelangsungan
masa hidupnya  yang dimana situasi dan kondisi serta perkembangan zaman selalu berubah-
ubah.

 Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup secara bersama-sama di suatu
wilayah dan membentuk sebuah sistem, baik semi terbuka maupun semi tertutup, dimana
interaksi yang terjadi di dalamnya adalah antara individu-individu yang ada di kelompok
tersebut.

Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang


artinya hubungan (interaksi). Sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia
yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan saling berinteraksi dalam komunitas yang
teratur.

Suatu masyarakat terbentuk karena setiap manusia menggunakan perasaan, pikiran, dan
hasratnya untuk bereaksi terhadap lingkungannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia
adalah mahluk sosial yang secara kodrati saling membutuhkan satu sama lainnya

 Pengertian masyarakat menurut para ahli

1.Paul B.Harton
Menurut Paul B. Harton, pengertian masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu relatif cukup lama, mendiami suatu wilayah
tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam
kelompok manusia tersebut.

2. Ralp Linton
Menurut Ralp Linton, pengertian masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebaga suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan secara jelas.

3. John J. Macionis
Menurut John J. Macionis, definisi masyarakat adalah orang-orang yang berinteraksi dalam
suatu wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama.

4. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian masyarakat adalah proses terjadinya interaksi sosial,
suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu
interaksi sosial dan komunikasi

5. Selo Sumardjan
Menurut Selo Sumardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan suatu kebudayaan

B. Masyarakat sebagai sumber belajar

Istilah sumber belajar dalam bidang Pendidikan bukanlah istilah yang baru melainkan telah menjadi
istilah keseharian kita khususnya sebagai guru yang bertugas mengkondisikan anak untuk
belajar.Dalam proses pembelajaran banyak sumber yang dapat dimanfaatkan dan dikelola, baik
secara sengaja disediakan maupun yang telah banyak tersedia disekeliling kita.

Dalam proses pembelajaran semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran memerlukan sumber
yang dapat menunjang proses pembelajaran. Association for Educational Communication and
Technology (AECT)(Zaman, 2006=:1) memberikan Batasan sumber belajar sebagai segala sesuatu
yang berupa pesan, manusia, bahan (software), peralatan (hardware), Teknik (metode), dan
lingkungan yang digunakan secara sendiri-sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi
terjadinya kegiatan belajar.Muhtadi (2006:4) menyimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar menampilkan
kompetensinya.

Beberapa faktor sebagai dasar pertimbangan yang menjadi kriteria perlu diperhatikan dalam
pemilihan sumber belajar (Kustiawan, 2013:176) diantaranya sebagai berikut:
1) Tujuan, sumber belajar yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pemakai yang
dilayani serta mendukung Pendidikan .
2) Anak, sumber dan media pembelajaran yang kita pilih hendaknya benar-benar sesuai dengan
tingkatan kemampuan anak baik dari segi visualisasinya, tingkat kosakatanya maupun
pendekatannya terhadap tema maupun bidang pengembangan tertentu.
3) Ketepatgunaan, sumber belajar dan media pembelajaran yang dipilih perlu didasarkan atas
asas manfaat dalam mengembangkan bidang kemampuan tertentu, untuk apa dan mengapa
sesuatu perlu dijadikan sumber belajar dipilih.
4) Kepentingan, pemilihan sumber belajar hendaknya berposisi ganda baik berada pada sudut
pandang pemakai (guru dan siswa) maupun dari kepentingan Lembaga.
5) Edukatif, pemilihan sumber belajar harus didasarkan pada kajian edukatif dengan
memperhatikan program Pendidikan yang berlaku, cakupan bidang pengembangan yang
dikembangkan, karakteristik peserta didik serta aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan
pengembangan Pendidikan dalam arti luas.
6) Kualitas teknis, bahan-bahan yang dipilih hendaknya memenuhi persyaratan yaitu
berdasarkan tujuan artinya pemanfaatannya untuk membangkitkan minat, mendorong
partisipasi, meransang pertanyaan, memperjelas masalah dan lain-lain.
7) Keseimbangan fungsi, dalam pemilihan sumber belajar hendaknya memperhatikan pola
keseimbangan koleksi (well rounded collection) termasuk sumber belajar pokok dan bahan
penunjang sesuai dengan program Pendidikan anak baik untuk kegiatan Pendidikan maupun
sumber belajar penunjang untuk pembinaan bakat, minat dan keterampilan yang terkait.
8) Jaringan, untuk memudahkan memilih sumber belajar yang baik perlu kiranya menyertakan
alat bantu penelusuran informasi seperti catalog, kajian buku, review atau bekerjasama
dengan sesame komponen fungsional seperti guru.
9) Biaya, antara biaya yang dikeluarkan hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil yang
dapat dicapai.
10) Ketersediaan, walaupun suatu media dikatakan tepat dan baik untuk mencapai tujuan tertentu
tetapi bila ternyata media tersebut tidak ada, tentu saja dalam waktu yang cepat kita harus
mengambil keputusan.

Dinamika yang terjadi di masyarakat, dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran, baik formal dan non formal, yang nantinya akan menjadikan masyarakat
sebagai pusat belajar.
1. Masyarakat sebagai tempat terjadinya proses-proses sosial
Masyarakat merupakan sebuah system yang saling berhubungan anatara satu manusia
dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan.Manusia sebagai makhluk
sosial membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, mereka tidak
dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat, akibatnya timbulah timbal balik atau
interaksi antar manusia, dengan kriteria-kriteria (Sitorus, 2003:16) sebagai berikut:
1) Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu
2) Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol
3) Ada dimensi waktu (lampau, kini, mendatang) yang menetukan sifat aksi yang
sedang berlangsung.
4) Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkiran pengamat.
Interkasi yang berlansung selama hidup manusia menimbulkan sebuah kontak dan komunikasi sosial,
dimana kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari jika dua orang manusia
bertemu.Kontak sosial terjadi jika seseorang atau beberapa orang melakukan hubungan dengan orang
lain dan tidak harus berupa hubungan secara langsung atau fisik.Kontak sosial dapat berlangsung
Ketika sesorang berbicara dengan orang lain baik secara langsung maupun lewat telpon, guru
mengajar siswanya di dalam kelas, pedagang melayani pembeli di pasar, teler melayani nasabah yang
ingin menabung di sebuah bank , dokter mengobati pasien di rumah sakit, bermain sepak bola
berhadapan antar tim dan sebagainya.
Dengan demikian kontak sosial adalah Tindakan seseorang dalam berbagai cara yang menjadikan
sebab orang lain yang menerima Tindakan tersebut melakukan Tindakan sebagai akibat apa yang
diterimanya.Kontak sosial dapat dibedakan menjadi beberapa macam (Sitorus, 2003:6) diantaranya
adalah: jika dilihat dari caranya, ada dua :
1) Kontak sosial langsung.
2) Kontak sosial tidak langsung
Jika dilihat dari sifatnya ada 3:
1) Kontak soial antara individu dan individu
2) Kontak sosial antara individu dan kelompok
3) Kontak sosial anatara kelompok dan kelompok
Jika dilihat dari bentuknya ada 2:
1) Kontak sosial positif
2) Kontak sosial negative
Jika di lihat dari tingkat hubunganya , ada dua ;
1) Kontak sosial primer
2) Kontak sosial sekunder

Senada dengan kontakl sosial, komunikasi merupakan Tindakan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dengan cara saling memberikan arti terhadap symbol,tanda,
Gerakan,suara maupun tulisan tersebut melakukan Tindakan sesuai yang diberikan oleh
seseorang yang memberikannya.

2. Masyarakat sebagai tempat sosialisasi

Manusia sebagai anggota masyarakat terikat oleh sebuah aturan yang berlaku di
dalam masyarakatnya.Aturan tersebut diwujudkan dalam bentuk norma dan nilai
yang berbeda-beda antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.Hal ini
disebabkan karena kubutuhan, kebiasaan,kepercayaaan, kesenian, Bahasa serta tata
kelakuan yang berbeda antara masyarakat di suatu daerah dengan daerah lainnya.
Dengan adanya norma dan nilai tersebut kehidupan masyarakat akan menjadi tertur
dan terkendali sehingga terciptalah kondidi yang kondosif dalam melangsungkan
hidupnya.Norma dan nilai pada suatu masyarakat bentuknya berupa tradisi yang turun
temurun dan bahkan kadang dalam bentuk yang tidak tertulis.Namun masyarakat
memiliki norma tersebut senantiasa menjaganya dengan selalu membiasakan norma
dan nilai yang ada kepada generasi penerus mereka, baik dalam kepercayaan,
kesenian, Bahasa atau dalam bentuk lainnya.
Proses belajar mengenal sebuah norma atau nilai pada suatu masyarakat dalam bentuk
kebiasaan inilah yang dinamakan dengan sosialisasi.Berikut ini adalah Batasan
sosialisasi yang diberikan oleh para pakar :
1) Soerdjono Soekamto, sosialisasi merupakan proses dimana anggota
masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat
dimana ia menjadi anggota (Murdiyatmoko,2004:94)
2) Bruce J.Cohen, mendefinsikan sosialisasi sebagai proses-proses manusia
mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat, untuk memperoleh
kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok (Idianto, 2004:115)
Melalui proses sosialisasi sesorang atau sekelompok orang menjadi pengetahuan dan
memahami bagaimana ia atau mereka harus bertingkahlaku di lingkungan
masyarakatnya, juga mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya
berdasarkan peranan-peranan yang dimilikinya.Dalam pelaksanaannya, sosialisasi
dilakukan dengan dua cara (Setiadi, 2013:159), yaitu
1) Sosialisasi represif (repressive socialization) adalah sosialisasi yang di dalamnya
terdapat sanksi jika pihak-pihak yang tersosialisasi seperti anak atau masyarakat
melakukan pelanggaran. Contohnya: orang tua yang memberikan hukuman fisik
kepada anak yang dianggap melakukan pelanggaran
2) Sosialisasi partisipatif (participative socialization) adalah sosialisasi yang berupa
rangsangan tertentu agar pihak yang tersosialisasi mau melakukan suatu tindakan,
rangsangan tersebut misalnya berupa hadiah (rewards). Contoh: seorang anak
yang giat belajar dan natinya naik kelas bisanya orang tua merangsangnya dengan
menjanjikan hadiah kepada anak.

C .Peran masyarakat dalam sekolah

Masyarakat dan peningkatan mutu sekolah merupakan dua hal yang tak dapat
dipisahkan karena, salah satu prinsip yang ada dalam MBS yaitu adanya Partisipasi/
peran serta masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah/ pendidikan.

Namun, selama ini peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam
penyelenggaraan pendidikan masih sangat minim. Partisipasi masyarakat selama ini
pada umumnya sebatas pada dukungan dana, sementara dukungan lain seperti
pemikiran, moral, dan barang/jasa kurang diperhatikan oleh karena itu untuk
memperbaikinya perlu dilakukan suatu upaya-upaya perbaikan, salah satunya adalah
melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan dengan melibatkan peran serta
masyarakat melalui manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Masyarakat
memegang peran penting dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan
terutama dalam mendidik moralitas/agama, menyekolahkan anaknya, dan membiayai
keperluan pendidikan anak-anaknya.

Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mereka juga
mempunyai kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan
penyelenggaraan proses pendidikan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang –
Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB IV yang
didalamnya memuat bahwasannya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Masyarakat juga dapat terlibat dalam
memberikan bantuan dana, pembuatan gedung, area pendidikan, teknis edukatif
seperti proses belajar mengajar, menyediakan diri menjadi tenaga pengajar,
mendiskusikan pelaksanaan kurikulum, membicarakan kemajuan belajar dan lain-lain.
Banyak hal yang bisa disumbangkan dan dilakukan oleh masyarakat untuk membantu
terlaksananya pendidikan yang bermutu, mulai dari menggunakan jasa pelayanan
yang tersedia sampai keikutsertaannya dalam pengambilan keputusan. Peran serta
masyarakat dalam peningkatan mutu sekolah mencakup seluruh stake holder (orang
tua, masyarakat dan komite sekolah) DalamUU No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Pada
Bab XV Pasal 54 dinyatakan bahwa:

1.)Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan,


kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan.

2.)Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber pelaksana dan pengguna hasil
pendidikan.

3.)Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dan (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Bentuk-bentuk peran
serta masyarakat dalam peningkatan mutu sekolah diantaranya:

a.Menggunakan jasa sekolah

b.Memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga

c.Membantu anak belajar di rumah

d.Berkonsultasi masalah pendidikan anak

e.Terlibat dalam kegiatan ekstra kurikuler dan

f.Pembahasan kebijakan sekolah.

Dukungan masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan sekolah melibatkan


peran serta tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama, dunia usaha dan dunia industri,
serta kelembagaan sosial budaya. Penyertaan mereka dalam pengelolaan sekolah
hendaknya dilakukan secara integral, sinergis, dan efektif, dengan memperhatikan
keterbukaan sekolah untuk menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab
masyarakat dalam meningkatkan mutu sekolah.

Bab 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan pada makalah yang berjudul PENDIDIKAN DAN
MASYARAKAT ini adalah sebagai berikut:

a) Peran masyarakat sangat penting dalam Pendidikan karena Pendidikan tidak hanya
diambil di sekolah melainkan linkungan .
b) Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membangun moral yang baik
serta terdidik ..
c) Pendidikan berrlangsung melalui interaksi sosial, interaksi dimulai dari lingkup
keluarga, masyarakat dan lingkugan sekolah.
d) Sekolah sebagai lembaga pendidikan berupaya mempersiapkan anak didik untuk
suatu pekerjaan, memberi keterampilan dasar, tenaga pembangunan untuk masyarakat
dan negara

SARAN
a) Dengan adanya tugas dan peranan guru dalam dunia Pendidikan khususnya dalam
proses belajar mengajar diharapkan guru dapat mengetahui serta menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya dengan baik dan diharapkan terjalin hubungan antara
peserta didik sebagai subjek dan objek pembelajaran sehingga tujuan Pendidikan
mudah tercapai.
b) Sekolah tetap membutuhkan peran pengawas sebagai tangan dari pemerintah dan
tugas pengewasannya terhadap kepala sekolah dilaksanakan secara objektif dan
maksimal, sehingga kualitas kedua belah pihak tetap terjaga yang dilaksanakan
memperhatikan profesionalitas kepala sekolah, pendidik, dan tenaga pendidik
supaya terjaga sinergitasnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, S,1995, Sosiologi Pendidikan, Cet 1 : Bumi Aksara, Jakarta

https://www.kompasiana.com/ichey_trezna/552bf29c6ea83402758b4571/peran-
masyarakat-dalam-peningkatan-mutu-sekolahpendidikan

peran setiap anggota kelompok


1) Kristiana : moderator
2) Oktavia Paulus : pembawah materi
3) Elisabeth ana herlin : pembawah materi
4) Heriyansya :pembawah materi

Anda mungkin juga menyukai