Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR

Oleh Khaerudin, S.Pd

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Umum
1. Mata Pelajaran : IPS Sosiologi
2. Nama Penulis : Khaerudin, S. Pd
3. Asal Instansi : SMA Negeri 13 Semarang
4. Fase/Kelas :E/X
5. Jenjang : SMA
6. Tahun Pelajaran : 2022/2023
7. Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 JP)
8. Moda Pembelajaraan : Tatap Muka
9. Sub materi : bentuk-bentuk interaksi sosial.

2. Kompetensi Awal
Peserta didik mampu memahami bentuk-bentuk interaksi sosial sebagai individu maupun sebagai kelompok
masyarakat

3. Profil Pelajar Pancasila


a. Mandiri
Siswa memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
b. Bernalar Kritis
Siswa memiliki kemampuan memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan
mengambil keputusan.
c. Kreatif
siswa berinovasi dalam menentukan/menemukan rumus-rumus yang digunakan dalam pemecahan
soal

4. Sarana dan Prasarana


Laptop, LCD Proyektor, Alat Tulis, Buku Sosiologi

5. Target Peserta Didik


 Siswa Reguler jumlah peserta didik 34

6. Metode/Model Pembelajaran yang digunakan:


 Moda Pembelajaran : Tatap Muka
 Model Pembelajaran : Problem Based Learning
 Metode Pembelajaran : Role Playing
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Elemen Keterampilan Proses
Capaian Pelajaran Peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi
sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji
masyarakat. Di samping itu peserta didik mampu
mengenal identitas diri, menjelaskan tindakan sosial,
menjelaskan hubungan sosial, menjelaskan peran
lembaga sosial dalam mewujudkan tertib sosial, dan
memahami berbagai ragam gejala sosial yang ada di
masyarakat multikultural melalui konsep- konsep
dasar sosiologi.

Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan pembelajaran berdiferensiasi


dengan model pembelajaran Problem Based
Learning. Peserta didik mampu Mengidentifikasi
bentuk hubungan sosial yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat melalui Role Playing

2. Pemahaman Bermakna
Melalui Model Role Playing peserta didik akan lebih terampil dalam memahami bentuk-bentuk interaksi
social dimasyarakat.

3. Pertanyaan Pemantik
a. Apakah setiap orang di bumi ini melakukan interaksi?
b. Mengapa seseorang melakukan interaksi dengan manusia lain?

4. Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Pembelajaran
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru memandu serta mengarahkan siswa untuk mengingat kembali
materi sebelumnya.Siswa diminta untuk menyampaikan pengalaman belajarnya.

Pertemuan 1 : BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL


Pembukaan (15 menit)
1. Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan berdoa
2. Guru dan peserta didik mempersiapakan pembelajaran, dengan melakukan presensi, motivasi
dan mengkondisian kelas
3. Guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya
4. Guru memberikan apersepsi mengenai bentuk-bentuk interaksi apa saja di
masyarakat?Melalui Video :
https://www.youtube.com/watch?v=PJf5bVhWy5s

5. Guru menyampaiakan tujuan dan topik pembelajaran


Kegiatan Inti (60 menit)
1) Guru menjelaskan bentuk-bentuk interaksi sosial
2) Guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengajukan pendapat dan pertanyaan
3) Siswa membentuk kelompok diskusi
ORIENTASI PESERTA DIDIK PADA MASALAH
1. Guru menampilkan video terkait permasalahan interaksi sosial:
https://www.youtube.com/watch?v=bQLewUrfsgQ

MENGORGANISASIKAN PESERTA DIDIK UNTUK BELAJAR:


1. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok pembagian tugas : Role Playing
2. Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur
pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan
3. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya : Berkolaborasi (dimensi Profil Pelajar
Pancasila; gotong royong) untuk memahami Kebutuhan dan Keinginan melalui proyek Role
Playing dengan bantuan LKPD dan materi
• Peserta didik bergaya belajar auditory : mendengarkan melalui video/penjelasan
langsung dari guru tentang Role Playing
• Peserta didik bergaya belajar visual : melihat infografis/artikel/video tentang Role
Playing
• Peserta didik bergaya belajar kinestetik : praktik alat peraga Role Playing
4. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan dan kontrak belajar tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan)
5. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi
perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan
6. Guru membimbing proses pemaparan proyek Role Playing, menanggapi hasil, selanjutnya
guru dan peserta didik merefleksi/kesimpulan

Penutup (15 menit)


1) Guru dan peserta didik melakukan refleksi diri dari proses pembelajaran yang sudah
dilakukan melalui g form.
2) Guru memberikan penguatan belajar materi selanjutnya untuk membahas tugas kelompok
3) Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa

E. Assesmen
1. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostic kognitif dan non kognitif) : menggunakan kuosioner,
survey
2. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif) : kuis, unjuk kerja, produk
3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif) : tes tertulis

F. Pengayaan dan Remidial


1. Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar
mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Bagi siswa yang mengikuti pengayaan
diberikan tambahan materi mengenai Interaksi Sosial
2. Remidial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang

G. Refleksi pembelajaran
Guru dan peserta didik melakukan refleksi diri dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan melalui
gform , yang berisi : materi apa sajakah yang sudah dipelajari?, manfaat apa yang dapat diambil dari proses
pembelajaran?, materi apa sajakah yang belum dipahami?, apakah model pembelajaran yang digunakan
menyenangkan? hal apa sajakah yang diinginkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang akan
datang?

Mengetahui, Semarang, Januari 2022


Kepala SMA N 13 Semarang Guru Mata Pelajaran Sosiologi
a

Rusmiyanto, S. Pd., M.Pd Khaerudin, S. Pd


NIP.19690812 199803 1 013 NIP.19800812 200903 1004
LAMPIRAN
1. Bahan Bacaan Guru & Siswa
Pertemuan 1 dan 2 interaksi sosial
TINDAKAN SOSIAL, HUBUNGAN SOSIAL DAN IDENTITAS SOSIAL,
SUB BAB MATERI: INTERAKSI SOSIAL
A. Interaksi Sosial
1. Hakikat Interaksi Sosial
Interaksi antar manusia terjadi karena manusia saling membutuhkan. Disamping itu manusia secara kodrati
adalah makhluk sosial. Di dalam dirinya terdapat hasrat untuk berkomunikasi, bergaul, dan bekerjasama
dengan manusia lain. Karena itulah, interaksi dengan orang lain merupakan kebutuhan mendasar dalam diri
manusia.
 Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara
individu dan kelompok, dan antarkelompok. Sementara itu, Gillin mendefinisikan interaksi sosial
sebagai hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara
individu dan kelompok, atau antarkelompok.
Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan
interaksi, baik formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam interaksi
sosial, salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan pihak lain memberikan respon atau reaksi.
2. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
 Kontak Sosial
Kata “kontak” diturunkan dari Bahasa Latin: cum yang berarti bersama-sama dan tangere yang berarti
menyentuh. Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut. Kontak sosial dapat bersifat positif
atau negative. Kontak sosial positif mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak sosial negative
mengarah pada pertentangan atau konflik.
Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi ketika para peserta
interaksi bertatap muka secara langsung. Sementara itu, kontak sekunder terjadi ketika interaksi
berlangsung melalui pelantara, misalnya percakapan melalui telepon.

 Komunikasi
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Lima unsur pokok dalam komunikasi:
1) Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan kepada pihak lain
2) Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang menerima pesan
3) Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator
4) Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan
5) Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapatkan pesan dari
komunikator

Kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi. Misalnya, seseorang berbicara dalam Bahasa
Batak kepada orang yang hanya mengerti Bahasa Sunda. Dengan demikian kontak sosial tanpa
komunikasi bukan merupakan interaksi sosial.
Secara umum, interaksi sosial dapat terjadi antarindividu, antara individu dan kelompok,
serta antarkelompok. Interaksi sosial dapat bersifat positif maupun negative. Interaksi sosial positif
artinya saling menguntungkan, sedangkan interaksi negative artinya merugikan salah satu pihak atau
keduanya.
B. Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor psikologis yaitu,
 Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk,
misalnya gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebisaaan, pola piker, serta apa saja yang dimiliki atau
dilakukan oleh seseorang.
 Sugesti
Sugesti berlangsung ketika seseorang memberi pandangan atau pernyataan sikap yang dianutnya dan
diterima oleh orang lain. Sugesti bisaanya muncul ketika si penerima sugesti tidak dapat berpikir
rasional. Ia akan langsung menerima segala anjuran atau nasihat yang diberikan dan meyakini
kebenarannya. Pada umumnya, sugesti berasal dari hal-hal berikut.
1) Orang yang berwibawa, karismatik, atau memiliki pengaruh yang kuat terhadap penerima
sugesti.
2) Orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari penerima sugesti
3) Kelompok mayoritas terhadap minoritas
4) Reklame atau iklan di media massa
Sugesti bukan hanya karena faktor si pemberi sugesti, tapi juga karena beberapa faktor di dalam diri
si penerima sugesti.
 IdentifikasI
Identifikasi merupakan kecendrungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
lain (meniru secara keseluruhan). Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi karena dapat
membentuk kepribadian seseorang.
 Simpati
Simpati merupakan kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain. Ketika bersimpati, seseorang
menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau
dirasakan orang lain.
 Empati
Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang.
Contohnya, seorang ibu yang ikut merasakan penderitaan anaknya yang mengidap kanker darah. Ibu
tersebut sangat sedih sehingga ia pun jatuh sakit.

C. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial asosiatif meliputi bentuk-bentuk antara lain kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi. :
1. Kerja sama didefinisikan sebagai usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Menurut Charles H. Cooley, kerjasama timbul apabila seseorang menyadari dirinya
mempunyai kepentingan atau tujuan yang sama dengan orang lain.
 Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memiliki lima bentuk.
1) Kerukunan atau gotong royong
2) Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua
organisasi atau lebih. Dalam bargaining prinsip keadilan sangat ditekankan
3) Kooptasi, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan
politik organisasi sebagai satu-satunya cara menghindari konflik yang dapat mengguncang
organisasi
4) Koalisi, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
5) Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu
 Selain itu bebeapa ahli juga membagi kerja sama dalam beberapa bentuk berikut
1) Kerja sama spontan (kerja sama serta merta)
2) Kerja sama langsung (hasil dari perintah atasan atau penguasa)
3) Kerja sama kontrak (kerja sama atas dasar tertentu)
4) Kerja sama tradisional (kerjasama sebagai bagian antarunsur dalam sistem sosial)
2. Akomodasi
Akomodasi memiliki dua pengertian, yakni sebagai keadaan dan sebagai proses. Akomodasi sebagai
keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok berkaitan dengan nilai
dan norma sosial yang berlaku. Akomodasi sebagai proses mengacu pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan pertentangan agar tercipta keseimbangan.
 Akomodasi sebagai sebuah proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu:
1) Koersi, yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun
psikologis
2) Kompromi, yaitu bentuk akomodasi ketika pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian
3) Arbitrase, yaitu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak
sanggup mencapainya sendiri. Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih
oleh kedua belah pihak.
4) Mediasi hampir menyerupai arbitrase. Dalam proses mediasi, kedudukan pihak ketiga
hanya sebagai penasihat. Pihak ketiga tidak memiliki wewenang mengambil keputusan
untuk menyelesaikan masalah
5) Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai
untuk mencapai kesepakatan.
6) Toleransi, bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal.
7) Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang
hingga akhirnya kedua pihak menghentikan pertikaian tersebut.
8) Ajudikasi, yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan
9) Segregasi, yaitu bentuk akomodasi ketika masing-masing pihak memisahkan diri dan
saling menghindar untuk mengurangi ketegangan
10) Eliminasi, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena
mengalah
11) Subjugation atau domination, yaitu bentuk akomodasi ketika pihak yang kuat meminta
pihak yang lebih lemah mentaatinya.
12) Keputusan mayoritas, yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam
voting
13) Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang
hati oleh pihak minoritas
14) Konversi, yaitu penyelesaian konflik ketika salah satu pihak bersedia mengalah dan mau
menerima pendirian pihak lain
15) Gencatan senjata, yaitu penundaan permusuhan dalam jangka waktu tertentu

3. Asimilasi
Asimilasi merupakan usaha mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai
satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Dalam asimilasi terjadi proses
identifikasi diri dengan kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok melakukan asimilasi,
maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok yang baru.

4. Akulturasi
Akulturasi adalah berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru
dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.

Proses sosial yang Bersifat Disosiatif


Proses sosial disosiatif atau oposisi dibedakan ke dalam tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan
pertentangan.
1. Persaingan
Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu ciri dari
persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai dan sportif (fair play), artinya persaingan
selalu menjungjung tinggi batasan dan aturan.
2. Kontravensi
Kontravensi pada hakikatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan
pertentangan. Kontravensi ditandai dengan ketidakpuasan seseorang, perasaan tidak suka yang
disembunyikan, kebencian, dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi cenderung
bersifat rahasia. Perang dingin merupakan salah satu contoh kontravensi karena tujuannya membuat
lawan tidak tenang atau resah. Dalam hal ini lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis.
3. Pertentangan
Pertentangan atau konflik adalah perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan
dengan cara menentang pihak lawan. Bisaanya, konflik disertai dengan ancaman atau kekerasan.
Pertentangan tidak selalu bersifat negative. Pertentangan juga dapat menjadi alat untuk menyesuaikan
norma-norma yang telah ada dengan kondisi baru yang sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Pertentangan dapat pula menghasilkan kerja sama karena masing-masing pihak dapat saling
berintrospeksi dan memperbaiki diri.

Glosarium
Kerja sama : usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama
Akomodasi : proses mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan agar tercipta
keseimbangan.
Asimilasi :usaha mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan
berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama.
Akulturasi :berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak
menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.

Daftar Pustaka
Harmanto, Gatot. 2013. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Sosiologi. Bandung: Yrama
Widya
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Maryati, Kun dkk. 2016. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarata: Erlangga.
Maryati, Kun dkk.Sosiologi dan Antropologi Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta
Mulyadi, Yad. 2011. Panduan Sosiologi. Jakarta : Yudhistira Muin, Idianto. 2004.
SosiologiSMA/MA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Priyatna, Haris. 2013. Kamus Sosiologi. Bandung: Nuansa Cendekia .
Daftar Pustaka e-Modul

MEDIA PEMBELAJARAN
2. SOAL DAN KISI-KISI
 PENILAIAN SUMATIF
SOAL: Identitas, Tindakan Sosial Dan Hubungan Sosial
2. Sebagai makhluk sosial, pelajar menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi sosial di
sekolah. Interaksi sosial di lingkungan sekolah ditunjukkan oleh pernyataan...
A. peserta didik membaca naskah drama untuk Panen Raya P5
B. peserta didik menyaksikan video dokumenter tentang konflik sosial
C. ketua osis mengumumkan peraturan baru mengenai pengeras suara sekolah
D. Bu Sasya mengajar Sosiologi Materi Kesetaraan Sosial di kelas XI IPS 1
E. peserta didik kelas 12 melaksanakan tryout ujian nasional di ruang laboratorium

3. Perhatikan pernyataan berikut!


1) Danu bermain gitar sambil bernyanyi di kamar
2) Guntur berpamitan kepada orang tua untuk pergi merantau
3) Pak Putra menjelaskan konsep pertanian organik kepada petani
4) Aulia membantu ibunya mencuci piring di dapur
5) Feli bercanda dengan temannya saat pulang sekolah
Pernyataan yang memenuhi syarat interaksi sosial ditunjukkan oleh angka...
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 4)
D. 2), 3), dan 5)
E. 2), 4), dan 5)

4. Sudah 2 tahun Indah tidak dapat pulang kampung semenjak pandemic covid 19 melanda dunia. Oleh karena
itu, Indah menjalin interaksi sosial dengan ibunya melalui video call. Berdasarkan proses berlangsungnya,
jenis kontak sosial yang terjadi adalah...
A. Primer
B. Negatif
C. Sekunder
D. Antarindividu
E. Antara individu dan kelompok

5. Perhatikan contoh interaksi berikut!


1) Azwar membiasakan diri berjabat tangan saat bertemu temannya di sekolah
2) Marita mengetuk pintu saat masuk ruang guru untuk bertemu wali kelas
3) Zaky berdiskusi dengan Putra terkait program kerja bakti di sekolah
4) Pak Harun melambaikan tangan melepas anaknya berangkat sekolah
5) Bagus dan ayahnya berdebat tentang tim sepakbola yang akan menang adu penalti
Contoh kontak sosial ditunjukkan oleh angka...
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 3), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

6. Pemerintah daerah melakukan relokasi didaerah rawan bencana ke tempat yang lebih aman. Untuk itu
pemerintah daerah setempat melakukan dialog dengan para warga yang akan dipindah agar warga
memahami tujuan dilakukan relokasi. Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial pada ilustrasi
tersebut adalah…
A. usaha untuk bersaing dengan warga sekitar
B. adanya keinginan untuk menahan pengaruh dari luar
C. keinginan untuk hidup didaerah aman dari bencana
D. kerja sama yang baik antara dua pihak yang bekerja sama
E. merealisasikan keinginan untuk hidup lebih maju dan nyaman

7. Seorang siswa merasa tidak bisa bernyanyi dengan bagus, sehingga dia kurang percaya diri pada saat praktik
pelajaran seni musik. Keseriusan berlatih secara rutin dengan mendorong dirinya sambil membayangkan
seperti penyanyi idola yang sedang konser diatas panggung sehingga akhirnya dia mendapatkan nilai bagus
dari gurunya. Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial tersebut adalah...
A. Imitasi
B. Sugesti
C. Simpati
D. Empati
E. Motivasi
8. Safira tergugah hatinya saat membaca informasi bahwa masyarakat lereng gunung berjuang mencari air
bersih untuk minum dan memasak. Kemudian, Safira menghubungi pihak pengumpul donasi dan
menyatakan ingin berdonasi. Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial tersebut adalah...
A. Imitasi
B. Sugesti
C. Simpati
D. Empati
E. Motivasi
9. Faoza sangat tertarik dan menyukai tindakan gubernur dalam menjalankan pemerintahan. Selanjutnya, ia
mengirim surat kepada gubernur untuk menyampaikan aspirasi dan harapannya tentang pembangunan di
kotanya. Setelah seminggu, ia menerima balasan surat dari gubernur. Faktor yang memengaruhi interaksi
sosial antara Jodi dan gubernur adalah...
A. Identifikasi
B. Simpati
C. Sugesti
D. Imitasi
E. Empati
10. Nizar mendapat tugas mencari sponsor dalam kegiatan pentas seni. Ia mengajukan proposal kepada pabrik
garmen di daerahnya. Pemimpin pabrik menginginkan menjadi sponsor utama dalam pentas seni. Nizar
menjelaskan bahwa permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi karena sudah ada sponsor lain. Setelah
berdiskusi, pemimpin pabrik menerima tawaran Nizar menjadi sponsor meskipun bukan sponsor utama.
Berdasarkan ilustrasi tersebut proses sosial terjadi karena adanya...
A. Kontravensi antara pemimpin pabrik garmen dengan sponsor lain
B. Kompetisi antarpihak untuk menjadi sponsor utama kegiatan pensi
C. Kooptasi antara pihak sekolah dan masyarakat dalam memberi sponsor
D. Koalisi antarpihak dalam memberikan sponsor untuk doorprize kegiatan
E. Bargaining antara Nizar dan pemimpin pabrik garmen untuk tetap menjadi sponsor
KISI-KISI

Indikator Soal Level Kognitif/ Bentuk Soal Skor


Literasi
Siswa mampu menjelaskan tindakan sosial C1/L1 PG 10
yang dilakukan dengan pertimbangan
Siswa mampu mengidentifikasi tindakan C1/L1 PG 10
sosial berupa ibadah agama
Siswa mampu menjelaskan pengaruh yang C1/L1 PG 10
diberikan pihak lain dalam tindakan sosial
Siswa mampu mengidentifikasi bentuk C2/L1 PG 10
interaksi berupa penolakan
Siswa mampu menjelaskan dengan contoh C2/L1 PG 10
berupa penyangkalan
Siswa disajikan ilustrasi mampu C3/L2 PG 10
menjelaskan proses disosiatif
Siswa mampu menyebutkan unsur-unsur C3/L2 PG 10
kebudayaan yang mudah diterima
Siswa mampu menjelaskan upaya untuk C3/L2 PG 10
mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak yang berselisih
Siswa mampu menjelaskan keseimbangan C4/L3 PG 10
dalam kehidupan sosial
Siswa mampu menyebutkan syarat interaksi C2/.L1 PG 10
sosial
5. ASESMEN
2. ASESMEN DIAGNOSTIK
A) Diagnotis Non-Kognitif
Mengetahui keaktivan belajar siswa melalui observasi dan wawancara singkat
B) Diagnotis Kognitif
Apa yang kalian ketahui tentang interaksi sosial?

(Diagnosis ini digunakanuntuk mengetahui kemampuan awal siswa)

3. ASESMEN FORMATIF
A) LKPD
B) Presentasi Unjuk Kerja

B. Perangkat Asesmen

 RUBRIK PENILAIAN LKPD

Tingkat Pemahaman Ciri Jawaban Siswa Nilai


Paham Seluruhnya (P) Jawaban benar dan mengandung seluruh konsep 100

Paham Sebagian (PS) Jawaban benar dan mengandung paling sedikit satu konsepserta tidak 80
mengandung suatu kesalahan konsep
Miskonsepsi Sebagian Jawaban Memberikan sebagian informasi yang benar tetapi 70
(MS) juga menunjukkan adanya kesalahan konsep dalam
menjelaskannya
Miskonsepsi (M) Jawaban menunjukkan kesalahan pemahaman yang 60
mendasar tentang konsep yang dipelajari
Tidak Paham (TP) Jawaban salah, tidak relevan, hanya mengulang pertanyaanserta 50
jawaban kosong

 RUBRIK PRESENTASI

No Aspek yang Dinilai SB B C K


1 Penguasaan materi
2 Kemampuan mengkomunikasikan
3 Kemampuan menjawab pertanyaan
INDIKATOR
1. Penguasaan materi
1) Sesuai dengan Rubrik LKPD
2. Kemampuan mengkomunikasikan
1) Siswa presentasi dengan membaca keseluruhan dan menghindari kontak
mata denganaudien (<70)
2) Siswa presentasi dengan memadukan membaca dan menjelaskan
dengan tidakmenghindari kontak mata dengan audien (71-85)
3) Siswa presentasi tanpa membaca dan menunjukan rasa kepercayaan diri
dengan tidakmenghindari kontak mata dengan audien (86-100)
3. Kemampuan menjawab pertanyaan
1) Siswa menanggapi pertanyaan dari kelompok lain tanpa menggunakan
konsep yang dipelajari (<70)
2) Siswa menanggapi pertanyaan dari kelompok lain dengan menggunakan
konsep yang di pelajari (71-85)
3) Siswa menanggapi pertanyaan dari kelompok lain dengan menggunakan
konsep yang dipelajari dan mengkaitkan dengan pengalaman nyata (86-100)

4. Keterangan Penilaian :
SB= Sangat Baik (poin nilai 90-100) B = Baik (poin nilai 80-89)
C = Cukup (poin nilai 70-79)
K = Kurang (poin nilai <70)

Pedoman Skor
Jumlah total : 4 = Nilai
 RUBRIK PENIALAIN AFEKTIF
No Sikap Krieria Penilaian Strategi Penilaian
Deskripsi Skor
1 Mandiri Peserta didik memiliki kesadaran akan Pengamatan aktivitas peserta didik dalam
diri dan situasi yang dihadapi serta diskusi,pengumpulan tugas dan kehadiran
regulasi diri di kelas
1. Selalu
2. Sering 4
3. Jarang 3
4. Sangat Jarang 2
1
2 Bernalar Peserta didik memiliki kemampuan Pengamatan aktivitas peserta didik dalam
Kritis memperoleh dan memproses informasi diskusi, bertanya dan menjawab
dan gagasan, menganalisis dan pertanyaan, dan mempresentasikan hasil
mengevaluasi penalaran,
merefleksikan pemikiran dan
berproses berpikir dan mengambil
keputusan
1. Selalu
2. Sering
3. Jarang
4
4. Sangat Jarang
3
2
1

 Instrumen : Lembar Observasi


No. Nama Pengamatan Sikap
Mandiri Bernalar Kritis Catatan
1
2
dst

Anda mungkin juga menyukai