Anda di halaman 1dari 3

No : PR-00-SHE-170

PROSEDUR Tgl terbit : 10-05-16


PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 00
Halaman : 1 dari 3

TUJUAN : 1.1 Menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan pengelolaan Fatigue dilingkungan


kerja.
1.2 Memastikan bahwa kecelakaan yang disebabkan oleh Fatigue dapat dicegah
dan dikendalikan.
RUANG LINGKUP : 2.1. Prosedur ini mencakup seluruh site kerja PT. CK.
REFERENSI : 3.1 OHSAS 18001 klausul 4.4.6 tentang pengendalian Operasional.
3.2 National Transport Commission Australia. (Agustus, 2007). “Guideline For
Managing Heavy Vehicle Driver Fatigue”. Melbourne : NTC Office
4. PROSEDUR
Dokumen
Diagram Alir Keterangan
Pendukung PIC
Karyawan 1. Pekerja yang mengoperasikan alat bergerak
Mulai diharuskan untuk :
a. Istirahat yang cukup ( minimum selama 6 jam per
hari dan atau 42 jam selama seminggu )
Karyawan Istirahat b. Lingkungan sekitar dikelola dengan baik ( suhu
kamar dibuat sejuk, hindari suara bising,
mengurangi pencahayaan di kamar )
c. Hindari olahraga berat 1 jam sebelum tidur (biarkan
tubuh santai dan tenang sebelum tidur )
Karyawan Berangkat
Ketempat kerja Karyawan 2. Pengguna moda transportasi harus menjaga
keselamatan selama perjalanan, baik yang
menggunakan :
a. Bus / Light Vehicle yang disediakan oleh
Pemeriksaan perusahaan,
Karyawan sebelum b. Motor / Mobil moda transportasi pribadi,
mulai bekerja Form P2H Karyawan 3. Pekerja yang mengoperasikan alat bergerak harus
FM-00-OPR-010 mengisi kolom kesiapan bekerja pada lembar P2H.
4. Hasil pemeriksaan :
Pengawas a. Fit : karyawan diizinkan bekerja
Fit A Lapangan b. Tidak Fit : tidak diizinkan untuk bekerja hingga
Tdk
dilakukan tindak lanjut karyawan fatigue
Ya
Manual 5. Selama bekerja karyawan harus :
Karyawan a. Mematuhi peraturan K3L di tambang
Fatigue Alarm
Karyawan
b. Merespon Fatigue Alarm yang terpasang didalam
bekerja
unit
c. Cukupi kebutuhan makan (bergizi seimbang) dan
minum (min 2 liter air per hari)
d. Hindari makan yang mengandung gula berlebih
e. Gunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya
Pemeriksaan Form Survey Pengawas 6. Ketentuan inspeksi fatique :
karyawan saat Fatigue Lapangan &
FM-00-SHE-109 a. Menggunakan form Survey Fatigue ( interaksi
bekerja
QSHE Crew langsung atau melalui komunikasi radio )
b. Dilakukan setiap hari, pukul 01.00 – 06.00 (potensi
terjadi kelelahan)
B c. Jumlah sampel diambil dari unit yang beroperasi
(30% dari setiap jenis unit OHT / ADT )
d. Menjadi akuntabilitas (kewajiban) pengawas
lapangan dibantu oleh tim medis dan QSHE crew
e. Semua temuan fatigue dicatat dan ditindaklanjuti
berdasarkan opsi didalam Form Survey Fatigue
dan dilaporkan ke QSHE ( dimasukkan ke Fatigue
Summary Report )
f. Jika terjadi pelanggaran ( akibat fatigue)
maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan
Pedoman Perusahaan K3L (PPK3L)
No : PR-00-SHE-170
PROSEDUR Tgl terbit : 10-05-16
PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 00
Halaman : 2 dari 3

Form Observasi 7. Jika hasil pemeriksaan dinyatakan “ Fatigue”, maka


B
Fatigue team medis atau QSHE crew melakukan tindak lanjut
kepada karyawan tersebut menggunakan form
Observasi Fatigue (pemeriksaan klinis, fisik dan
Tdk Rombergh test atau tes keseimbangan ) dengan tindak
Fatigue C
lanjut penanganan sebagai berikut :
a. Pekerja harus berhenti, lakukan olahraga ringan,
Ya cuci muka, minum air putih **
b. Istirahat singkat selama 1 jam **
Form Observasi Pengawas
Tindak Fatigue c. Rotasi Tugas – pemindahan ke tipe unit lain atau
lanjut FM-00-SHE-110 Lapangan & aktivitas
karyawan A QSHE Crew d. Stand by-kan pekerja dan mengganti dengan
fatigue
Pekerja dengan Spare
** Untuk point a &b akan dilakukan penilaian kembali
oleh pengawas dan team medis/QSHE crew terhadap
karyawan yang akan mengoperasikan unitnya
Fit to
Work Tdk Pengawas 8. Dilakukan pemeriksaan kembali setelah selesai di
Lapangan & observasi , jika hasilnya masih fatigue, maka diganti
Ya QSHE Crew dengan pekerja cadangan.

Pengawas
Kembali 9. Jika tidak mengalami gejala fatigue maka, dapat
C Lapangan &
bekerja melanjutkan aktivitas kerja secara normal
Karyawan

Karyawan
Pulang kerja 10. Karyawan yang kembali ke tempat tinggal, hendaknya
kembali mengikuti point 1,2, 5c dan 5d
ketempat
tinggal

Selesai

5. DEFINISI

5.1 Fatigue adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan secara subjektif yang
terjadi akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga menyebabkan
ketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh
yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik.
5.2 Fatigue alarm adalah sebuah device alert sound yang berbunyi secara periodic, yang
terpasang didalam kabin unit dan mengeluarkan bunyian bagi operator agar selalu alert
(waspada) pada saat mengoperasikan unit
5.3 Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan gejala-gejala fatigue secara fisik yakni seperti kondisi
mata, tubuh dan lain-lain.
5.4 Pemeriksaan keseimbangan atau Rombergh test adalah pemeriksaan neurologis yang
didasarkan pada kemampuan seseorang untuk menjaga keseimbangan tubuhnya dalam
posisi berdiri.
5.5 Alat bergerak yang dioperasikan oleh Operator adalah : OHT, ADT, DT, Suppeq Truck,
Dozer, Motor Grader, Excavator, LV, BUS/Manhaul.
No : PR-00-SHE-170
PROSEDUR Tgl terbit : 10-05-16
PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 00
Halaman : 3 dari 3

5.6 Makanan bergizi seimbang adalah makanan yang memiliki 3 kegunaan, yakni berperan
sebagai zat pembangun, zat pengatur dan zat tenaga, contohnya makanan yang
mengandung protein tinggi (ikan, daging tanpa lemak, dan lain-lain) dan makanan dengan
kadar lemak rendah (ayam dan ikan), serta karbonhidrat kompleks (gandum, jagung, nasi
merah, dan lain-lain)

Kolom Pengesahan

Riwayat Revisi

Tanggal Penjelasan Perubahan Diajukan Disetujui


No Revisi
Oleh Oleh
00 10-05-16 Prosedur baru Mas Achmad Johannes
Faisal Simanjuntak

Anda mungkin juga menyukai