Anda di halaman 1dari 21

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 1 Of 21
Dibuat oleh : Disetujui oleh :

Imam Arifianto Herbin Siagian


Manager SHE Kepala Teknik Tambang

1 TUJUAN
Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
1.1 Memberikan panduan yang jelas dan konsisten mengenai standar yang
diharapkan untuk pemeriksaan kesehatan bekerja di lingkungan kerja PT. Antang
Gunung Meratus.
1.2 Memastikan bahwa individu sehat untuk melaksanakan tugas yang diberikan
secara efektif tanpa resiko terhadap kesehatan dan keselamatan mereka sendiri
dan orang-orang lain.
1.3 Memandu paramedic setempat untuk melakukan evaluasi dalam tingkat paparan
kesehatan yang terjadi di PT. Antang Gunung Meratus.

2 RUANG LINGKUP
Standard Operation Procedure (SOP) ini berlaku untuk semua karyawan yang bekerja di
area PT. Antang Gunung Meratus di mana saja ditempatkan untuk bekerja. Ketentuan
yang diuraikan dalam Standard Operation Procedure (SOP) ini harus dipatuhi dengan
ketat dengan maksud untuk senantiasa melindungi kesehatan dan keselamatan
karyawan dari paparan terhadap bahaya yang di timbulkan dari kurangnya kesehatan
pekerja / calon pekerja.

3 REFERENSI

3.1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan

3.2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER -


12/MEN/VII/2007
3.3. ISO 14001:2004 klausul 446 Tentang pengendalian oprasional
3.4. OHSAS 18001:2007 Klausul 446 Tentang pengendalian operasional

4 TANGGUNG JAWAB
4.1. Bagian ruang P3K dan kesehatan serta medis
Ruang P3K di PT. Antang Gunung Meratus dan paramedic yang bertugas di lokasi
kerja merupakan suatu pengawas kesehatan dan medis, yang secara “structure” di
bawah departemen HSE. Tim mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 2 of 21

4.1.1 Melaksanakan dan memperlancar MCU untuk semua karyawan


Organisasi yang bekerja di area kerja PT Antang gunung Meratus.
4.1.2 Memastikan bahwa semua karyawan PT Antang gunung Meratus
menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap secara teratur dalam masa
kerja mereka.
4.1.3 Memastikan koordinasi dari bagian HSE dan HRD dengan memeriksa
apakah calon karyawan mempunyai kemampuan fisiologis untuk
melaksanakan tugas hakiki jabatan mereka tanpa bahaya terhadap diri
mereka atau mereka yang bekerja di sekitarnya. serta masalah medis
untuk karyawan yang mengundurkan diri atau pensiun diidentifikasi
(termasuk identifikasi dan penuntasan setiap penyakit yang terkait
dengan pekerjaan)
4.1.4 Memastikan bahwa semua karyawan PT Antang gunung Meratus sehat
untuk bekerja dalam jabatannya mempunyai surat keterangan sehat
untuk bekerja yang sah dari dokter dengan melakukan medical check up (
MCU ).
4.1.5 Memastikan bahwa pekerjaan dan lingkungannya tidak akan berdampak
buruk terhadap kesehatan karyawan atau kondisi kesehatan yang pokok.
4.1.6 Memastikan bahwa status kesehatan karyawan tidak berdampak buruk
terhadap kesehatan karyawan lainnya.
4.1.7 Mengevaluasi dan memantau kesehatan karyawan PT Antang gunung
Meratus berdasarkan pada penemuan pada waktu MCU selama masa
kerja.
4.1.8 Memastikan bahwa setiap perubahan dalam status kesehatan yang
mungkin diakibatkan oleh pekerjaan dapat diidentifikasi secara positif di
masa yang akan datang.
4.1.9 Memberitahu hasil MCU kepada pihak yang bersangkutan (karyawan, HSE
dan HRD, manajemen, kontraktor, dsb) tanpa melanggar prinsip
kerahasiaan.
4.1.10 Mengkoordinasikan dengan HSE dan HRD serta kontraktor untuk
memastikan sistem MCU dan standar kesehatan untuk bekerja dalam
prosedur ini diterapkan.
4.1.11 Mengesahkan hasil MCU dari kontraktor yang diatur oleh HSE dan HRD.
4.1.12 Mengelola data pemeriksaan kesehatan semua karyawan PT Antang
gunung Meratus minimal selama 20 tahun setelah pengunduran diri
karyawan dari Organisasi.
4.1.13 Melaporkan ke Manajemen mengenai kesehatan secara keseluruhan dan
hasil pemeriksaan kesehatan semua karyawan PT Antang gunung Meratus
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 3 of 21

4.1.14 Membuat rekomendasi kepada pihak yang berkepentingan sehubungan


dengan hasil pemeriksaan kesehatan untuk bekerja.

4.2. HRD
4.2.1 Bagian HRD atau personnel departmen di kantor pusat Jakarta,
mempunyai tugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi dan
mengkordinasi pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi kesehatan
karyawan PT Antang gunung Meratus setiap tahun di seluruh wilayah
area kerja.
4.2.2 Bagian HRD diseluruh area kerja mempunyai tugas dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pekerja permanent
atau pun kontrak di setiap proyek bahwa sebelum bekerja harus
melakukan pemeriksaan kesehatan untuk dipekerjakan di setiap lokasi
kerja PT Antang gunung Meratus.
4.2.3 Bekerja sama dengan HSE untuk menangani pemeriksaan kesehatan
pekerja kontraktor untuk sehat bekerja di lokasi kerja PT Antang gunung
Meratus tanpa resiko.

4.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia


Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (HRD) bertanggung jawab
untuk:
4.3.1 Mengkoordinasikan pelatihan dan sosialisasi dengan HSE sehubungan
dengan MCU sebelum bekerja, pra-penggantian dan pra-pensiun.
4.3.2 Memastikan bahwa rekomendasi medis yang diberikan oleh paramedic
mengenai kesehatan untuk bekerja bagi karyawan tertentu ditindak
lanjuti.
4.3.3 Mengelola data deskripsi pekerjaan untuk setiap jabatan yang ada di PT
Antang gunung Meratus, yang akan digunakan sebagai salah satu
parameter untuk menentukan pemantauan kesehatan.
4.3.4 Mengkoordinasikan penerbitan Surat Keterangan Dokter untuk pelatihan,
sertifikasi profesi, penugasan internasional atau nasional dan tujuan dinas
lainnya dengan pihak ketiga.
4.4. Administrasi Sumber Daya Manusia.
Departemen Administrasi Sumberdaya Manusia (HRD) bertanggungjawab untuk:
4.4.1 Memastikan bahwa semua kontraktor mempunyai surat keterangan MCU
yang sah sebagaimana yang disyaratkan dalam departemen HSE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 4 of 21

4.4.2 Bersama dengan HSE, memastikan bahwa semua kontraktor telah


melaksanakan prosedur MCU untuk bekerja.
4.4.3 Memastikan bahwa rekomendasi medis yang dikeluarkan oleh HSE
mengenai kesehatan untuk bekerja untuk karyawan tertentu ditindak
lanjuti.
4.4.4 Memastikan bahwa konsistensi (asal, keabsahan), identifikasi,
pengambilan dan pembaruan dokumen pemeriksaan kesehatan untuk
kontraktor.
4.5. Divisi HSE
Divisi HSE bertanggungjawab untuk:
4.5.1 Menyelidiki penemuan HRD dan paramedic untuk kemungkinan
penyelesaian dalam aspek keselamatan kerja
4.5.2 Menganalisa bahaya kesehatan kerja untuk jenis pekerjaan tertentu di
dalam Organisasi, bersama-sama dengan HRD dan Paramedic.
4.6. Semua Kepala Departemen dan Managemen
Semua Kepala Departemen & Managemen bertanggung jawab untuk:
4.6.1 Mempermudah semua karyawan untuk menjalani MCU selama masa
kerja, termasuk pengaturan jadwal, transportasi dan pemberian dorongan
kepada karyawan
4.6.2 Memastikan bahwa rekomendasi medis yang dikeluarkan oleh HRD dan
paramedic mengenai kesehatan untuk bekerja bagi beberapa pegawai
ditindak lanjuti
4.6.3 Memastikan bahwa semua kontraktor yang bekerja di area PT Antang
gunung Meratus mereka mempunyai surat keterangan kesehatan untuk
bekerja yang sah dengan medical check up (MCU).
4.7. Setiap Karyawan
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk:
4.7.1 Dengan ketat mengikuti isi dan persyaratan yang tertuang dalam
prosedur ini
4.7.2 Menjaga kekesehatan dirinya untuk mampu melaksanakan pekerjaan
yang ditugaskan oleh PT Antang gunung Meratus
4.7.3 Mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh HRD dan paramedic
setelah MCU selama masa kerja.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 5 of 21

4.8. Departemen Hukum dan HRD


Departemen Hukum dan HRD bertanggung jawab untuk menyelesaikan
perselisihan hukum antara karyawan secara hukum mengenai masalah kesehatan
dan medis, melalui koordinasi dengan HSE, fasilitas kesehatan (klinik) dan HRD..

5 DEFENISI
5.1 Dokter Tersertifikasi adalah Dokter umum dengan sertifikat dalam kesehatan
kerja dari IDKI (Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia) dan dengan lisensi dari
kementerian tenaga kerja.
5.2 Paramedic Tersertifikasi adalah petugas kesehatan dengan sertifikat dalam
kesehatan kerja baik dari PERMENAKER TRANS dan dengan lisensi dari
kementrian kesehatan.
5.3 Sehat untuk bekerja adalah mampu untuk melakukan tugas yang diberikan
secara efektif dan tanpa resiko terhadap kesehatan dan keselamatan diri sendiri
dan orang lain.
5.4 Pekerja adalah pekerja yang bekerja untuk PT Antang Gunung Meratus dengan
kontrak pribadi dan karyawan kontrak jasa yang bekerja berdasarkan kontrak
jasa
5.5 Pemantauan kesehatan adalah pemantauan untuk resiko kesehatan kerja,
artinya melakukan prosedur dan pengujian yang benar untuk mengkaji
kesehatan karyawan yang sesungguhnya terpapar atau berpotensi terpapar
terhadap lingkungan kerja tertentu. Ini berarti prosedur dan pengujian yang
diarahkan pada populasi yang berpotensi “terpapar”.
5.6 Pemeriksaan kesehatan atau “Medical Check Up” (MCU) adalah Penilaian
kesehatan untuk mendeteksi dan mengevaluasi tingkat kesehatan karyawan yang
dilakukan oleh dokter kesehatan kerja resmi.
5.7 Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja adalah MCU untuk menilai kesehatan
calon karyawan dalam melakukan pekerjaan yang ditetapkan.
5.8 Pemeriksaan kesehatan selama masa kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan selama masa kerja untuk memantau status kesehatan dan untuk
mendeteksi penyakit akibat kerja dan penyakit umum.
5.9 Penilaian kesehatan adalah melaksanakan prosedur dan pengujian yang benar
dalam memeriksa seseorang untuk memungkinkan seorang profesional medis
memutuskan sehat atau tidaknya seseorang untuk kondisi kerja tertentu.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 6 of 21

6 KEBIJAKAN
6.1. Karyawan bekerja di wilayah pertambangan PT Antang Gunung Meratus.
6.2. Karyawan melakukan pemeriksaan kesehatan berkala maupun pemeriksaan
kesehatan khusus.
6.3. Hasil evaluasi pemeriksaan kesehatan mengindikasikan bahwa karyawan
tersebut Fit With Note/ Temporary Unfit/ Unfit dan harus melakukan tindak
lanjut.
6.4. Berdasarkan hasil evaluasi pemeriksaan kesehatan, Dokter mendiagnose hasil
evaluasi dari pemeriksaan MCU yang pada karyawan.
6.5. Paramedic melakukan evaluasi terhadap MCU dan menginformasikan tentang
hasil MCU kepada karyawan langsung dengan tidak mengindahkan kerahasiaan,
kemudian memberikan rekomendasi kepada karyawan dan untuk melakukan
konsultasi lebih lanjut kepada dokter ( bila diperlukan dokter sepesialis ) serta
menjalani terapi ( bila perlu ).

7 PROSEDUR
7.1 Tujuan pokok pemeriksaan kesehatan adalah untuk menentukan kebugaran untuk
bekerja. Ada 3 jenis pemeriksaan kesehatan yang utama:
7.1.1 Sebelum pekerjaan (MCU sebelum bekerja)
7.1.2 Selama masa kerja (MCU selama masa kerja)
7.1.3 Sebelum pemutusan pekerjaan (MCU pra-pemutusan)
7.1.4 Tamu instalasi lepas pantai (dilakukan apabila memang dianggap penting
karena sesuatu indikasi) penjelasan diberikan dibahwah ini dan diagram
sistem MCU digambar dalam Lampiran M.
7.2 Prinsip
7.2.1 Kerahasiaan: Semua informasi akan diperlakukan secara rahasia sesuai
dengan kode etik paramedic. Keterangan terperinci penemuan kesehatan
seseorang hanya diberikan kepada orang yang diperiksa, terkecuali
pelaporan diharuskan oleh undang undang atau pertimbangan kesehatan
masyarakat yang paling penting, atau kepada dokter lain atas permintaan
tertulis individu yang bersangkutan. Semua yang terlibat dalam pelaksanaan
pemeriksaan kesehatan, termasuk mereka yang berhubungan dengan
formulir pemeriksaan kesehatan, hasil laboratorium dan informasi medis
lainnya, harus memastikan hak kerahasiaan karyawan yang diperiksa.
Laporan pemeriksaan kesehatan harus ditandai rahasia dan diperlakukan
seperti itu. Semua informasi kesehatan yang rahasia, termasuk pada kertas
atau arsip dalam komputer, harus disimpan di lokasi yang aman yang hanya
bisa dimasuki oleh karyawan kesehatan yang berwenang.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 7 of 21

7.2.2 Non Diskriminasi: Pemeriksaan kesehatan hanya semata-mata menilai


kesehatan untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Perlakuan yang
sama harus diberlakukan untuk semua karyawan apapun jabatan,
kewarganegaraan dsb. Jika ada beberapa penilaian medis yang berbeda, itu
semata-mata karena persyaratan tertentu untuk menentukan kesehatan
untuk bekerja, seperti umur, jenis pekerjaan, kondisi kerja, dsb. Penerimaan:
PT. Antang Gunung Meratus hanya akan menerima MCU dan surat
keterangan kekesehatan untuk bekerja dari dokter tersertifikasi di fasilitas
medis. Kontraktor harus konsultasi dengan HRD dan paramedic untuk
mendapatkan persetujuan atas fasilitas medis mereka. Keabsahan: Semua
surat keterangan dokter harus diteliti oleh HRD dan paramedic. Tanpa
penelitian ini, pekerja yang bersangkutan tidak diijinkan bekerja di
lingkungan kerja Organisasi.
7.3 Penilaian Pemeriksaan Kesehatan
7.3.1 Frekuensi Pemeriksaan
Berdasarkan pada peraturan Indonesia, setiap orang harus diperiksa
sebelum pekerjaan dan setelah itu paling sedikit setiap 1 ( satu ) tahun
sekali. Jarak antara penilaian akan bervariasi tergantung pada:
7.3.1.1 Jenis kerja dan tugas yang diusulkan
7.3.1.2 Lingkungan kerja (resiko geografis, paparan perjalanan dan/atau
resiko kesehatan)
7.3.1.3 Sejarah kesehatan masa lalu.
Pada orang dengan kondisi kronis namun tidak menggugurkan, paramedic
pemeriksa dapat menganjurkan peningkatan frekuensi penilaian berkala.
Kesehatan medis untuk bekerja seseorang juga harus dinilai sebelum
kembali bekerja menyusul absen karena cedera, sakit atau operasi. Ini tidak
otomatis melibatkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
7.3.2 Riwayat Kesehatan
Hal ini tidak diwajibkan, kecuali bagian Kesehatan sudah berdiri sendiri
(independence), karena itu HRD dapat mengkomunikasikan ini dengan
bagian kesehatan atau klinik yang memeriksa karyawan setiap tahun atau
pada waktu sebelum mulai bekerja. Daftar pertanyaan riwayat kesehatan
harus mencakup:
7.3.2.1 Informasi administratif (nama, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin,
dsb),
7.3.2.2 Posisi yang akan diusulkan/ saat ini,
7.3.2.3 Sejarah kerja,
7.3.2.4 Sejarah kesehatan dan gigi masa lalu,
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 8 of 21

7.3.2.5 Keluhan kesehatan saat ini,


7.3.2.6 Alergi yang diketahui,
7.3.2.7 Pengobatan saat ini,
7.3.2.8 Gaya hidup (merokok, penggunaan alkohol dan obat-obatan lain,
olah raga),
7.3.2.9 Sejarah kesehatan keluarga,
7.3.2.10 Imunisasi yang diterima.
Semua jawaban positif dalam kuesioner harus dibahas dengan pegawai yang
bersangkutan, dan hasilnya dicatat. Pegawai harus menandatangani
kuesioner yang sudah dijawab yang menyatakan bahwa data itu lengkap dan
benar, dan harus menyadari pentingnya melakukan itu. Contoh kuesioner
Riwayat kesehatan dilampirkan dalam Lampiran A dan B.
7.3.3 Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan lengkap harus dilakukan kalau memang hal itu
dianggap perlu, termasuk bukti pemeriksaan kesehatan gigi dan saraf untuk
semua jenis pemeriksaan kesehatan. Uji diagnostik medis lain seperti analisa
air seni, sinar X dada, pemeriksaan darah, audiometri, spirometri, optometri,
ECG, treadmill, dsb akan dilakukan berdasarkan jenis pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan.
7.3.4 Surat Keterangan dokter dan Kebugaran untuk bekerja.
Setelah selesainya penilaian kesehatan tahunan, paramedic dan HSE harus
mengambil kesimpulan mengenai kesehatan karyawan untuk bekerja. Jika
keraguan mengenai kebugaran timbul, konsultasi dengan dokter
tersertifikasi dan spesialis harus dilakukan. Pada surat keterangan dokter
calon karyawan tidak saja kesehatannya untuk bekerja namun juga kategori
kesehatannya disebutkan. Oleh karena itu akan dibuat surat keterangan
dokter yang berbeda tergantung pada jenis MCU yang dilakukan. Surat
keterangan MCU dari kontraktor harus disetujui oleh HRD, HSE dan
paramedic untuk menjaga standar Organisasi. Contoh pemeriksaan
kesehatan dan surat keterangan kesehatan untuk bekerja dilampirkan pada
Lampiran C & D. Harus diberlakukan dan ditekankan bahwa keputusan akhir
mengenai status kesehatan untuk bekerja ada di tangan HRD, HSE dan
paramedic, namun penerimaan karyawan diputuskan oleh Manajemen.
7.3.5 Penyimpanan Data dan Pelaporan
Data kesehatan tempat kerja tetap merupakan hak milik HSE dan paramedic.
Informasi terkait dengan kesehatan mereka dapat diberikan kepada
karyawan yang diperiksa kesehatannya atas permintaan. Semua MCU dan
kesehatan untuk bekerja bagi semua karyawan akan disimpan oleh HRD dan
paramedic setidaknya selama 20 tahun setelah pegawai berhenti dari
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 9 of 21

Organisasi. Kontraktor harus bertanggung jawab atas penanganan


pencatatan karyawan mereka selama waktu yang sama. Hasil MCU sebelum
bekerja diserahkan oleh HSE dan paramedic hanya kepada HRD dan harus
diperlakukan secara rahasia. Hasil MCU selama masa kerja akan diserahkan
oleh HRD dan paramedic kepada pegawai secara tertulis dengan penjelasan
lisan yang jelas mengenai penemuan. Manajemen berhak untuk diberitahu
mengenai kesehatan medis seseorang berkaitan dengan pekerjaan, namun
tidak berhak atas diagnosa atau informasi terperinci sifat khusus kondisi
kesehatan seseorang. Jika pembatasan dikenakan pada kesehatan seseorang
untuk jabatan tertentu, informasi lebih lanjut mungkin perlu diungkapkan.
Pengungkapan informasi harus tetap menjaga kerahasiaan atau berdasar
kode etik kesehatan.
7.4 Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja
Tujuan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja adalah untuk menilai kesehatan
calon pegawai untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Setiap orang harus
diperiksa kesehatannya sebelum pekerjaan. Karena masa kerja di masa depan
calon karyawan, MCU sebelum bekerja dibagi menjadi 4 kategori, untuk:
7.4.1 Karyawan permanen PT. Antang Gunung Mertus
7.4.2 Karyawan kontraktor: (kontrak permanen atau kontrak 12 bulan atau
lebih, kontrak 3 sampai dengan 12 bulan, kontrak kurang dari 3 bulan )
Penilaian kesehatan yang dilakukan pada semua kategori di atas akan
menentukan status kesehatanan calon pegawai untuk bekerja pada jabatan
tertentu di dalam suatu pekerjaan. Surat keterangan dokter yang diterbitkan
setelah MCU sebelum bekerja hanya akan menentukan status kesehatan calon
pegawai untuk mengisi jabatan tertentu di dalam suatu ruang lingkup pekerjaan.
Contoh surat keterangan dokter MCU sebelum bekerja dilampirkan pada
Lampiran C.
7.5 Karyawan Permanen PT. Antang Gunung Meratus
Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada calon pegawai permanen PT. Antang
Gunung Meratus. Kandidat harus lulus penilaian kesehatan lengkap untuk
menentukan kekesehatannya untuk bekerja di dalam PT. Antang Gunung Meratus.
Penilaian ini lebih lengkap daripada kategori MCU sebelum bekerja lainnya. Isi
penilaian kesehatan yang dilakukan untuk calon karyawan permanen tercantum
dalam Tabel 1. Persyaratan minimal untuk menentukan kekesehatannya. Kandidat
untuk jabatan tertentu harus menjalani pemeriksaan kesehatan tambahan. Jika
ada keraguan mengenai penentuan kekesehatan, diagnosa medis lanjutan atau
konsultasi dengan dokter bersertifikat dan spesialis lain harus dilakukan dengan
persetujuan management.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 10 of 21

7.6 Karyawan Kontraktor dengan Kontrak Permanen, 12 Bulan atau Lebih


MCU dilakukan pada calon karyawan permanen kontraktor yang bekerja selama
masa 12 bulan atau lebih. Isi penilaian kesehatan dalam hal ini tercantum dalam
Tabel 1. Ini merupakan persyaratan minimal untuk menentukan kekesehatan
untuk bekerja dari calon karyawan permanen. Kandidat untuk posisi tertentu
harus menjalani pemeriksaan kesehatan tambahan. Jika ada keraguan mengenai
penentuan kekesehatan, diagnosa medis lanjutan atau konsultasi dengan dokter
bersertifikat dan spesialis lain harus dilakukan dengan persetujuan Management.
7.7 Karyawan Kontraktor dengan Kontrak 3 – 12 Bulan
MCU dilakukan pada calon karyawan kontraktor yang bekerja untuk PT. Antang
Gunung Meratus untuk jangka waktu 3 – 12 bulan. Isi penilaian kesehatan dalam
hal ini tercantum dalam Tabel 1. Ini merupakan persyaratan minimal untuk
menentukan kebugaran untuk bekerja dari calon karyawan permanen. Kandidat
untuk jabatan tertentu harus menjalani pemeriksaan kesehatan tambahan.
7.8 Karyawan Kontrak dengan Kontrak Kurang dari 3 Bulan
Penilaian kesehatan untuk menentukan status kebugaran untuk bekerja bagi
karyawan kontraktor dengan kontrak kurang dari 3 bulan jauh lebih sederhana.
Namun, penilaian itu harus memastikan kesehatannya untuk bekerja tanpa
membahayakan dirinya atau orang lain di sekitarnya. Isi penilaian kesehatan
dalam hal ini tercantum dalam Tabel 1. Ini merupakan persyaratan minimal untuk
menentukan kesehatan untuk bekerja dari calon karyawan permanen. Kandidat
untuk posisi tertentu harus menjalani pemeriksaan kesehatan tambahan.
Table 1: Tabel Penilaian Kesehatan untuk Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja.

Jenis Penilaian Kesehatan Karyawan Untuk Untuk Untuk


Permanen Kontraktor Kontraktor Kontraktor
3 – 12 ≥ 12 bulan
≤ 3 bulan
bulan
Sejarah kesehatan √ √ √ √
Pemeriksaan Fisik Menyeluruh √ √ √ √
Tes Penglihatan dan Buta Warna √ √ √ √
Tes Kebugaran Fisik √ * * *
Pemeriksaan air seni √ √ √ √

Pemeriksaan darah: √ √ √ √

- Jumlah sel dalam darah (CBC) √ √ √ √


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 11 of 21

- Profil lemak √ √** √ √

- Fungsi hati & ginjal √ √ √ √

- Golongan darah & Rhesus √ √ √ √

- Hepatitis B √ √ √ √
- - * *
Pemeriksaan tinja & kultur
Sinar X dada √ √ √ √
EKG- Elektrokardiograf √ √*** √*** √
Treadmill √*** - √*** √***
Spirometri √ * * *
Audiometri √ * * *
Pemeriksaan penyalahgunaan * - - -
obat-2an
Pap smear untuk perempuan √ √ √ √
menikah
Catatan:
* hanya untuk posisi pekerjaan tertentu, (baca pemeriksaan
Kesehatan Khusus)
** hanya kolestrol dan trigliserida
*** untuk laki-laki di atas 35 tahun.
7.9 Pemeriksaan Kesehatan Selama Masa Kerja.
MCU yang dilaksanakan secara teratur selama masa kerja akan mendeteksi
penyakit yang diakibatkan oleh kerja dan penyakit biasa. Perawatan dini, sebagai
hasil dari deteksi dini, akan menghindari memburuknya penyakit yang diperburuk
oleh kondisi kerja. Keselamatan dan kesehatan pegawai dan orang-orang lain di
sekitarnya harus diprioritaskan. Selama masa kerja, 5 jenis pemeriksaan
kesehatan dapat dilakukan:
7.9.1 Pemeriksaan kesehatan berkala atau tahunan
7.9.2 Pemeriksaan kesehatan khusus
7.9.3 Jabatan pekerjaan tertentu
7.9.4 Bahaya kerja tertentu
7.9.5 Pemeriksaan kesehatan pra-pelaksanaan pekerjaan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 12 of 21

7.9.6 Pemeriksaan kesehatan pra-pemindahtugasan


7.9.7 Pemeriksaan kesehatan pelatihan dan penugasan internasional
7.9.8 Pemeriksaan kesehatan ketika akan kembali bekerja setelah sakit atau
cedera serius
7.10 Pemeriksaan Kesehatan Berkala atau Tahunan
Semua karyawan harus menjalani MCU sekali dalam setahun. Kriteria penilaian
kesehatan minimal berbeda-beda tergantung pada umur karyawan. Ada 3
kategori umur yang berbeda dengan penilaian kesehatan yang berbeda:
7.10.1 Kurang dari 35 tahun

7.10.2 Antara 35 dan 45 tahun

7.10.3 Lebih dari 45 tahun.

Karyawan muda tidak perlu menjalani penilaian kesehatan seksama karyawan


yang lebih tua. Informasi terperinci tercantum dalam Tabel 2 di bawah ini.Untuk
karyawan yang mempunyai kondisi kesehatan tertentu, penilaian kesehatan lebih
lanjut dapat dilakukan untuk menganalisa dan merawat kondisi. Untuk beberapa
karyawan pada jabatan tertentu atau menghadapi bahaya tertentu di tempat
kerjanya, penilaian kesehatan tambahan diuraikan dalam bagian MCU Khusus.
Surat keterangan dokter MCU tahunan menentukan kebugaran untuk bekerja
pada jabatan saat ini dan juga status kategori kesehatan karyawan. HRD dan klinik
harus memberitahu manajemen mengenai penemuan yang signifikan yang
berdampak pada kebugaran untuk bekerja dalam jabatan pegawai saat ini tanpa
melanggar prinsip kerahasiaan. Status kategori kesehatan menentukan resiko
masalah kesehatan yang ditemukan dalam penilaian kesehatan. Ada 5 status
kategori kesehatan:
7.10.1 M1 A: tidak ada masalah kesehatan

7.10.2 M1 B: ada masalah kesehatan ringan

7.10.3 M2 : ada masalah kesehatan, status resiko rendah

7.10.4 M3 A: ada masalah kesehatan, status resiko menengah

7.10.5 M3 B: ada masalah kesehatan, status resiko tinggi

7.10.6 M4 dengan cacat fisik untuk melakukan pekerjaan normal

7.10.7 M5 menjalani rawat inap atau status cuti sakit

7.11 Pemeriksaan Kesehatan Khusus


MCU khusus dimaksudkan untuk karyawan dalam posisi tertentu atau
menghadapi bahaya kesehatan tertentu, namun demikian perlu untuk:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 13 of 21

7.11.1 Memeriksa
secara ketat jabatan; misalnya kekuatan fisik pada petugas
pemadam kebakaran, ERT (Tim Tanggap Darurat) dan petugas keamanan.
7.11.2 Memantau dampak kesehatan dari bahaya kerja seperti kebisingan, bahan
kimia, debu, dan lain lain.
7.11.3 Menghindari
resiko menyebarnya penyakit menular ke karyawan lain,
misalnya pemeriksaan khusus bagi karyawan PT. Antang Gunung Meratus.
Ada 2 jenis pemeriksaan kesehatan khusus:
7.11.1 MCU jabatan pekerjaan tertentu

7.11.2 MCU bahaya kerja tertentu.

Table 2: Penilaian Kesehatan untuk Pemeriksaan Kesehatan Berkala


Jenis Penilaian Kesehatan Umur Umur Umur
< 35 thn 35 – 45 thn > 45 thn
Sejarah kesehatan √ √ √
Pemeriksaan Fisik Menyeluruh √ √ √
Tes Penglihatan dan Buta Warna √ √ √
Tes Kebugaran Fisik √ √ √
Pemeriksaan air seni √ √ √
Pemeriksaan darah: √ √ √
- Jumlah sel dalam darah (CBC) √** √ √
- Profil lemak √ √ √
- Fungsi hati & ginjal √** √ √
- Golongan darah & Rhesus √** √** √**
- Hepatitis B √ √ √
Pemeriksaan tinja & kultur * * *
Sinar X dada √ √ √
EKG- Elektrokardiograf √ √ √
Treadmill - √ √
Spirometri * * *
Audiometri * * *
Pemeriksaan penyalahgunaan obat- * * *
2an
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 14 of 21

Pap smear untuk perempuan √ √ √


menikah
Catatan:
* hanya jabatan pekerjaan tertentu dan masalah kesehatan tertentu.
** untuk profil lemak hanya kolestrol dan trigliserida, untuk tes ginjal hanya asam
urik.
7.12 MCU Jabatan Pekerjaan Tertentu
MCU khusus dilakukan untuk karywan yang menempati posisi tertentu di
mana pekerjaan dapat membahayakan karyawan dan orang-orang lain di
sekitarnya seperti berikut ini:
7.12.1 Pegawai Jasa Boga:
Semua karyawan jasa boga harus menjalani pemeriksaan kesehatan
normal sebagaimana yang diuraikan sebelumnya. Untuk penilaian
kesehatan sebelum bekerja dan rutin, jika orang menangani, atau
kemungkinan akan menangani makanan, persyaratan tambahan dan
perhatian khusus harus diberikan terhadap hal-hal berikut ini:
7.12.1 Pemeriksaan klinis yang seksama terhadap lokasi penyakit
menular yang potensial, misalnya kulit, telinga, saluran
pernafasan atas dan saluran pencernaan.
7.12.2 Dianjurkan untuk menyerahkan contoh tinja untuk kultur
keberadaan penyebab penyakit pencernaan pada jarak 6
bulan.
7.12.3 Sinar X dada biasanya termasuk dalam pemeriksaan kesehatan
sebelum bekerja untuk para karyawan jasa boga. Ini hanya
dilakukan bila ada indikasi dan bukan merupakan penilaian
rutin. Konfirmasi tertulis dari, dan salinan laporan mengenai,
pemeriksaan sinar X dada yang memuaskan dalam dua tahun
sebelumnya mungkin sudah cukup. Penyelidikan tambahan
mungkin diperlukan apabila pegawai telah: absen karena
penyakit menular, berhubungan dengan penyakit menular,
mengunjungi area yang diketahui berjangkit penyakit
pencernaan yang endemik atau epidemik.
7.12.2 Operator Keran Angkat, Pengemudi Kendaraan Darat:
Semua operator keran angkat dan pengemudi harus menjalani
pemeriksaan kesehatan normal sebagaimana yang diuraikan
sebelumnya. Perhatian khusus harus diberikan terhadap hal-hal berikut
ini:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 15 of 21

7.12.1 ketajaman penglihatan: minimal harus 6/12, pandangan jauh,


kedua mata tak terkoreksi; terkoreksi, minimal harus 6/9
kedua mata.
7.12.2 jangkauan penglihatan
7.12.3 penglihatan stereoskopis (tiga dimensi)
7.12.4 persepsi warna, sebagaimana yang ditunjukkan dalam tes
Ishihara
7.12.5 mobilitas tak terhalang
7.12.6 koordinasi penuh
7.12.7 tak terbukti mempunyai sejarah penyakit ayan, hipertensi tak
terkendali, dan diabetes mellitus yang bergantung pada
insulin.
7.12.3 Petugas Pemadam Kebakaran dan Keamanan:
Sebagaimana yang berlaku bagi operator keran angkat dan pengemudi
kendaraan darat dengan tambahan tes fisik dengan metode NATFA.
7.12.4 Pelaut dan Awak Pesawat:
Pelaut dan awak pesawat harus mematuhi persyaratan hukum. Jika
memiliki surat keterangan dokter yang sah, maka tidak diperlukan
pemeriksaan khusus lebih lanjut untuk kesehatan untuk bekerja di
lepas pantai.
7.12.5 Penyelam:
Penyelam komersil harus mematuhi persyaratan hukum. Jika memiliki
surat keterangan dokter yang sah, maka tidak diperlukan pemeriksaan
khusus lebih lanjut untuk kesehatan untuk bekerja di lepas pantai.
7.12.6 Anggota Medik atau Emergency Response Team (ERT):
Pekerja perawatan kesehatan dan anggota Tim Tanggap Darurat (ERT)
yang tertular HIV/AIDS, hepatitis B atau hepatitis C harus tidak bugar
untuk bekerja berkaitan dengan kemungkinan resiko terhadap orang
lain. Anggota ERT diharuskan untuk menunjukkan kebugaran
kardiovaskuler minimal yang memadai, oleh karena itu diperlukan
tambahan tes fisik dengan metode NATFA. Perhatian khusus harus
diberikan terhadap standar pandangan mata dan pernafasan. Panduan
tambahan mengenai kondisi kesehatan yang dapat berdampak pada
kecocokan untuk tugas ERT berikut:
7.12.6.1 Penglihatan:standar minimum 6/9 dengan dua mata terbuka
diharuskan dengan menggunakan lensa korektif yang sesuai
yang cocok dengan pemakaian BA jika diperlukan. Jika koreksi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 16 of 21

penglihatan diperlukan, maka diperlukan ketajaman


penglihatan 6/60 dengan kedua mata terbuka. Jangkauan
penglihatan harus normal. Penglihatan satu mata tidak dapat
diterima.
7.12.6.2 Fungsi Pernafasan: Semua anggota ERT yang mungkin
memakai BA maka fungsi pernafasan mereka harus diuji dan
memenuhi standar minimum berikut ini. FEV1 dan FVC harus
80% dari yang diperkirakan dengan rasio FEV1/FVC paling
sedikit 70% dari yang diperkirakan.
7.12.6.3 FungsiKardiovaskuler : Setiap bentuk gangguan jantung atau
kelainan dinding jantung secara normal membuat individu
tidak dapat diterima untuk tugas ERT. Hipertensi ringan
dikendalikan bila perlu dengan obat-obatan mungkin dapat
diterima dengan syarat obat-obatan tersebut (misalnya
penyumbat beta) tidak membatasi toleransi latihan.
7.12.6.4 SistemSaraf: Sejarah penyakit ayan, gangguan kesadaran yang
kambuh, vertigo atau gangguan koordinasi saraf tidak dapat
diterima untuk anggota ERT.
7.12.6.5 Gangguan Psikologis: Kecemasan akibat fobia yang terkait
dengan ketinggian atau ruang tertutup tidak dapat diterima.
Bukti penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan tidak dapat
diterima.
7.12.6.6 Sistem Otot Rangka: Setiap kekurangan yang akan
mengganggu kemampuan anggota ERT untuk melaksanakan
kegiatan fisik yang ditugaskan tidak akan dapat diterima.
Perhatian khusus harus diberikan pada sejarah gangguan
tulang belakang yang kambuh.
7.12.6.7 Gangguan pendengaran: Gangguan pendengaran yang
melebihi 30 dB (rata-rata di atas 0,5, 1, 2 kHz) dapat
menimbulkan keraguan terhadap kemampuan seseorang
untuk mendengar dalam lingkungan yang berbahaya.
7.12.6.8 Penyakit Kelenjar Endokrin: Biasanya akan membuat
seseorang tidak sehat untuk berpartisipasi dalam tugas ERT.
7.12.6.9 Kulit:
Wajah harus bebas dari janggut dan/ atau kumis.
Keduanya dapat mengakibatkan kebocoran Alat Bantu
Pernafasan (BA).
7.12.6.10 Penyakit Menular: Karena kemungkinan tertular,
disarankan untuk melakukan tes terhadap perawat dan
anggota ERT yang berpotensi terpapar terhadap HIV/AIDS dan
hepatitis B & C. Penilaian individu akan menentukan perlunya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 17 of 21

untuk meIakukan vaksinasi terhadap hepatitis B. Semua


individu yang ingin mengikuti pelatihan ERT harus memiliki
surat keterangan dokter yang memberikan konfirmasi bahwa
mereka telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan harus
menjalani pemeriksaan kesehatan awal yang dilakukan oleh
HRD dan Klinik, oleh karena itu pemeriksaan kesehatan
prapelaksanaan pekerjaan harus dilakukan sebelum pelatihan
ERT, (harus dipelajarai lebih rinci lagi)
7.12.7 MCU Bahaya Resiko Pekerjaan Tertentu.
Baca tabel penilaian kesehatan khusus berdasarkan pada bahaya
kesehatan kerja di lokasi kerja dalam Lampiran G.
7.12.7.1 Kebisingan:

Kehilangan Pendengaran Disebabkan Kebisingan (NIHL) harus


dihindari dan dideteksi sedini mungkin. Survei kebisingan
dilakukan di lapangan dengan pengukur tingkat suara dan
pengukur dosis kebisingan. Semua pegawai yang terpapar
terhadap kebisingan yang lebih tinggi dari 85 dBA selama 8 jam
(paparan TWA) harus menjalani tes pendengaran atau
audiometri. Beberapa jabatan pekerjaan yang dapat
memaparkan terhadap bahaya kebisingan termasuk, namun
tidak terbatas pada: Bekerja sebagai operator didaerah
produksi dan proses ataupun pembantunya, pembantu
mekanik generator, teknisi Pemeliharaan (mekanik, teknisi
instrumen, teknisi listrik, dsb), rigger, buruh pelabuhan,
penyelia rig, petugas pendaratan helikopter (HLO), pengemudi
truk laut, penyelia mekanik, dan lain lain.
7.12.7.2 Debu (Asbes dan Silika):

Berdasarkan pada identifikasi, pengukuran dan analisa di


tempat kerja, silika dan asbes adalah debu yang paling
berbahaya. Baca PP mengenai monitoring dan pengukuran K3LL
mengenai dampak yang mungkin terjadi di lokasi kerja. Semua
karyawan yang terpapar terhadap silika dan asbes harus
menjalani tes spirometri dan sinar X dada untuk deteksi dini
kemungkinan adanya kerusakan paru-paru. Beberapa jabatan
pekerjaan yang dapat terpapar terhadap bahaya debu
termasuk, namun tidak terbatas pada: teknisi Mekanis, teknisi
Lindungan Lingkungan, pembantu Pekerjaan Umum, operator
di daerah Produksi, rigger, buruh pelabuhan, penyelia rig,
petugas pendaratan helikopter (HLO), pengemudi truk laut,
penyelia mekanik, dan lain lain.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 18 of 21

7.12.7.3 Radiasi Penghasil Ion

Semua karyawan yang terpapar terhadap radiasi penghasil ion


harus memakai pengukur dosis yang ditetapkan dari BAPETEN.
Peraturan tertentu (internasional, nasional dan internal) harus
dilaksanakan dalam pekerjaan tertentu ini. (Khususnya
mengenai radiasi penghasil ion). Beberapa jabatan pekerjaan
yang dapat memaparkan terhadap bahaya radiasi termasuk,
namun tidak terbatas pada: teknisi sinar X Medis, Inspektor
Korosi dan Las, dan lain lain.
7.12.7.4 Bahan Kimia:

Bahaya bahan kimia di tempat kerja dan dampaknya terhadap


manusia harus dipantau secara terus menerus. Kehadiran
bahan kimia di tempat kerja, terutama yang melebihi Nilai
Ambang Batas (TLV) dapat memaparkan bahaya bagi pegawai
yang bekerja di tempat tertentu itu. Untuk mendeteksi efek dan
memantau efek bahan kimia terhadap pegawai yang terpapar,
diperlukan pemeriksaan laboratorium tambahan. Tidak semua
karyawan yang terpapar terhadap bahan kimia yang berbahaya
akan menjalani penilaian kesehatan. HRD dan Klinik akan
mengambil sampel acak untuk memperkirakan efek paparan
terhadap bahan kimia ini pada manusia. Bahan kimia yang biasa
ditemukan di lingkungan kerja Organisasi yang dapat
diidentifikasi dalam tubuh manusia (pemantauan biologis)
termasuk, namun tidak terbatas pada:Air Raksa, BTX (Benzena,
Toluena & Xylene) dan Timah Hitam. Beberapa jabatan yang
dapat terpapar terhadap bahaya bahan kimia termasuk, namun
tidak terbatas pada: pembantu operator yang bekerja di
Produksi, operator dan penyelia; teknisi Lindungan Lingkungan,
teknisi Laboratorium, dan lain lain. Penilaian kesehatan
tambahan untuk bahaya bahan kimia (pemantauan biologis)
tertuang dalam Lampiran G : Perancah dan Bekerja di
Ketinggian Pegawai yang bekerja di ketinggian dan mendirikan
atau menggunakan perancah tidak memerlukan penilaian
kesehatan tambahan tertentu, namun karena bahaya pekerjaan
yang beresiko tinggi, perhatian khusus harus diberikan
terhadap hal-hal berikut ini:
7.12.7.5 ketajaman
penglihatan: minimal harus 6/12, pandangan jauh,
kedua mata tak terkoreksi; terkoreksi, minimal harus 6/9
kedua mata.
7.12.7.6 jangkauan penglihatan

7.12.7.7 penglihatan stereoskopis (tiga dimensi)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 19 of 21

7.12.7.8 persepsi warna, sebagaimana yang ditunjukkan dalam tes


Ishihara
7.12.7.9 mobilitas tak terhalang

7.12.7.10 koordinasi penuh


7.12.7.11 tak terbukti mempunyai sejarah penyakit ayan, hipertensi
tak terkendali, dan diabetes mellitus yang bergantung pada
insulin.
Untuk orang yang bekerja di ketinggian, pemeriksaan kesehatan pra-
pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan sebelum pekerjaan dimulai,
baca bagian 8.2.3 untuk informasi terperinci. Beberapa jabatan
pekerjaan yang terkait dengan pernacah dan bekerja di ketinggian
termasuk, namun tidak terbatas pada: operator konstruksi sipil dan
lepas pantai, operator telekom, pemeriksa jaringan pipa, operator dan
penyelia produksi, dsb.

7.12.8 Pemeriksaan Kesehatan Pra-pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan beresiko tinggi tertentu mengharuskan karyawan yang
melaksanakannya untuk berada dalam kondisi puncak. Penilaian
kesehatan sebelum pekerjaan resiko tinggi dimulai, seperti bekerja di
lokasi yang sangat tinggi dengan akses yang sulit seperti menara
telekom harus dilakukan pada hari yang sama. Penilaian harus
dilakukan di salah satu fasilitas kesehatan Organisasi terdekat.
Penilaian kesehatan dimulai dengan mengisi kuesioner seperti yang
ditunjukkan dalam Lampiran H dan diikuti dengan pengukuran tanda-
tanda yang vital. Jika semua jawaban negatif dan tanda-tanda yang
vital dalam kisaran normal, orang tersebut dapat dianggap bugar untuk
melaksanakan pekerjaan. Pemeriksaan kesehatan tambahan oleh
dokter Klinik akan dilakukan jika ada paling sedikit satu jawaban positif
atau ditemukan tanda-tanda vital yang abnormal sebelum karyawan
lebih lanjut akan bekerja. Surat keterangan dokter yang menyatakan
kebugaran untuk pekerjaan beresiko tinggi tertentu akan diterbitkan
segera setelah penilaian kesehatan dilakukan dan berlaku selama
maksimal 3 hari.
7.12.9 MCU Kembali Bekerja Setelah Sakit atau Cedera Serius
Setiap kondisi atau cedera yang terjadi selama masa kerja dapat
mempengaruhi kebugaran karyawan untuk bekerja. Pada situasi
tertentu, misalnya gangguan jantung, paru-paru atau sistem saraf
atau kondisi yang memerlukan pegawai untuk tidak bekerja selama
lebih dari 14 hari, pegawai menghadap dokter Klinik atau yang
ditunjuk Organisasi di Daerah Kerja misalnya di Jakarta atau
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 20 of 21

Balikpapan atau Lapangan untuk pemeriksaan ulang bagi penilaian


kebugarannya untuk kembali bekerja. Dokter harus memutuskan
apakah diperlukan pemeriksaan khusus, atau apakah kondisi medis
tidak berbahaya dan tidak memerlukan penilaian lebih lanjut. Ini
adalah pemeriksaan khusus yang terkait dengan kemungkinan efek
penyakit atau cedera tertentu, dan tidak menggantikan persyaratan
untuk penilaian kesehatan berkala atau tahunan.

7.13 Penanganan Karyawan Yang Secara Medis Tidak Bugar


Karyawan atau calon karyawan yang diklasifikasikan secara medis tidak sehat pada
waktu pemeriksaan kesehatan mereka akan diperlakukan berdasarkan pada sifat dan
status hubungan kerjanya:
7.13.1 Sebelum Bekerja (Calon Karyawan)

Surat keterangan sehat dari hasil MCU untuk calon karyawan yang dikeluarkan
oleh dokter Klinik harus diperlakukan secara rahasia dan hanya boleh diberikan
kepada HSE dan HRD. Pada prinsipnya keputusan tidak sehat secara medis untuk
calon karyawan untuk posisi tertentu adalah final. Setiap keputusan untuk
memperkerjakan kandidat yang tidak bugar secara medis adalah wewenang HSE
dan HRD serta manajemen.
7.13.2 Karyawan Permanen

Untuk karyawan permanen, paramedic perusahaan akan menerbitkan surat


keterangan tidak sehat kepada HSE dan HRD, karyawan itu sendiri dan
pimpinannya. HSE dan HRD akan membuat pengaturan yang diperlukan untuk
merelokasikan pegawai tersebut ke jabatan yang lebih sesuai berdasarkan pada
status kesehatannya secara medis. Relokasi harus dilakukan dengan persetujuan
paramedic perusahaan. Jika tidak ada jabatan yang cocok untuk tingkat
kesehatannya, manajemen harus mempertimbangkan status hubungan kerjanya.
7.13.3 Karyawan Kontrak dan Karyawan dari Kontraktor Jasa

Keputusan tidak sehat secara medis untuk karyawan kontrak atau karyawan dari
Kontraktor jasa diputuskan sendiri oleh Kontraktor dengan menggunakan
panduan dari HSE ( paramedic PT Antang Gunung Meratus ). Paramedic PT Antang
Gunung Meratus mempunyai wewenang penuh untuk memutuskan status
kesehatan terakhir bagi pegawai kontrak atau pegawai dari Kontraktor jasa.
Kontraktor jasa sepenuhnya bertanggungjawab atas karyawan kontrak atau
karyawan dari kontrak jasa yang secara medis tidak sehat. Departemen atau
setiap bagian dalam perusahaan tidak akan membuat pengaturan yang diperlukan
untuk merelokasikan karyawan yang tidak sehat itu.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Medical Check Up ( MCU )

DOKUMEN NO : SOP/SHE/ XI-2016/037 REVISI :0


TANGGAL : 05 September 2016 HALAMAN : 21 of 21

8 ALUR PROSES
- Diagram Sistem Pemeriksaan Kesehatan

MCU AWAL / Sebelum Bekerja Selama Masa Kerja

MCU BERKALA /
All Potition Tahunan

MCU KHUSUS
Ket.
MCU PRA
1. FIT
PEMUTUSAN
2. Fit to work
with Note
Posisi Tertentu
3. Unfit
Temporari
4. Unfit Therapy & MCU
Ulang
Penempatan posisi
tertentu, Therapy &
MCU Ulang
FIT TO WORK

9 DAFTAR DOKUMEN PENDUKUNG


9.1. Standar Daftar Parameter MCU
9.2. Formulir Resume Hasil MCU
9.3. Formulir Surat Keterangan Hasil MCU
9.4. Formulir Pernyataan Klien

Anda mungkin juga menyukai