Anda di halaman 1dari 9

STANDARD OPERATIONAL PROSEDUR ( SOP )

Judul Dokumen : Prosedur Pengelolaan Kesehatan Karyawan – R2

Nomor Dokumen : SNS.HSE-SOP-0030

Pemilik Proses : HSE Tanggal Efektif : 15 Jul 2020

Pengendali Dokumen : HSE Dept Berlaku Untuk : JBG Project

Dibuat Oleh Dievaluasi Oleh Disetujui Oleh

Natan Saung Cornelius M. Hatta

Safety Officer HSE Superintendent Penanggung Jawab Operasional

Dokumen ini merupakan milik PT. Sinar Nirwana Sari. Dilarang menyalin
sebagian atau seluruh bagian dokumen ini tanpa persetujuan tertulis dari
PT. Sinar Nirwana Sari. Isi dari dokumen ini diperuntukan untuk digunakan
di lingkungan PT. Sinar Nirwana Sari.

Sistem Manajemen SNS Page 2 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

1. Latar belakang, Tujuan dan Ruang Lingkup

1.1. Latar belakang


1.1.1. PT. Sinar Nirwana Sari menyadari perlunya diadakan medical check up untuk
semua karyawan yang bekerja di PT. SNS demi kepentingan Bersama, baik dari
karyawan yang bersangkutan maupun PT. SNS.
1.1.2. Adanya Kepmen 1827K/30/MEM/2018, dimana pada Lampiran III tertuang tentang
Pemeriksaan Kesehatan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan bagi karyawan

1.2. Tujuan
1.2.1. Prosedur ini dibuat untuk memberikan panduan dalam pengelolaan kesehatan
karyawan di area kerja PT. SNS

1.2.2. Memastikan pemenuhan terhadap standar kerja perusahaan dan membantu


mengurangi timbulnya penyakit akibat kerja

1.3. Ruang Lingkup


1.3.1. Prosedur pengelolaan kesehatan karyawan dengan ruang lingkupnya mencakup
area kerja PT. Sinar Nirwana Sari site Project JBG.

Sistem Manajemen SNS Page 3 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

2. Definisi-definisi

Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis


Sebelum Bekerja yang memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan sebelum calon pekerja diterima di perusahaan
Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap
Berkala tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga medis yang memiliki
wewenang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis
Khusus yang memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu
Pelayanan Kesehatan Usaha kesehatan yang dilaksankan dengan tujuan :
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam
penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutama
dalam penyesuaian pekerja dengan tenaga kerja
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan
kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan
kerja
3. Meningkatkan kesehatan bada, kondisi mental (rohani)
dan kemampuan fisik tenaga kerja
4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi
bagi tenaga kerja yang menderita sakit

Penyakit Akibat Kerja Setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja

Sistem Manajemen SNS Page 4 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

3. Prinsip Dasar, Tugas dan Tanggung Jawab

3.1. Prinsip Dasar


3.1.1. Karyawan yang akan / bekerja di PT. SNS wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan
sesuai peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.
3.1.2. Hasil dari pemeriksaan kesehatan inilah yang akan menyatakan bahwa karyawan
yang bersangkutan Fit/Unfit untuk menempati suatu posisi / jenis pekerjaan tertentu.
3.1.3. Hasil dari pemeriksaan kesehatan ini juga yang akan digunakan sebagai standard
dalam penetapan penyakit akibat kerja (PAK) dalam hubungannya dengan BPJS
Ketenagakerjaan.
3.1.4. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada awal proses Recruitment dan kemudian
akan dilakukan secara berkala setiap tahun nya.
3.1.5. Pemeriksaan untuk penentuan Fit/Unfit pada posisi tertentu.

3.2. Tugas danTanggung Jawab


3.2.1 Manager bertanggung jawab untuk:
3.2.1.1. Menetapkan prosedur pengelolaan kesehatan karyawan untuk memastikan
bahwa setiap karyawan telah melakukan pemeriksaan kesehatan saat akan
bekerja pertama kali, setiap tahun, dan pemeriksaan khusus karena paparan
sumber penyakit yang ada dipekerjaan tertentu
3.2.2 Superintendent bertanggung jawab untuk :
3.2.2.1 Memastikan bahwa seluruh aktivitas yang berpotensi terhadap timbulnya
penyakit akibat kerja dan atau penyakit yang timbul saat berhubungan
dengan pekerjaan telah terindentifikasi dalam IBPRPP
3.2.2.2 Memantau pelaksanaan semua langkah pengendalian yang terkait dengan
perlindungan kesehatan kerja pada karyawan yang menjadi tanggung
jawabnya
3.2.2.3 Melakukan tindakan perbaikan atas peralatan kerja, bahan kerja, dan
pekerjaan apabila ditemukan dan direkomendasikan dari hasil analisa
medical check up karyawan oleh pihak yang berwenang
3.2.2.4 Memastikan bahwa semua karyawan yang bekerja di departemennya telah
melakukan pemeriksaan kesehatan awal sebelum menjadi karyawan dan
pemeriksaan kesehatan rutin
3.2.3 Departemen HR bertanggung jawab untuk :
3.2.3.1 Mengatur pelaksanaan pemeriksaan kesehatan terhadap semua calon
pekerja sebagai bagaian dari proses penerimaan karyawan
3.2.3.2 Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan tahunan kesehatan
karyawan
3.2.3.3 Mengatur pelaksanaan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi calon
karyawan
3.2.3.4 Melakukan tindaklanjut dari hasil pemeriksaan tahunan karyawan

Sistem Manajemen SNS Page 5 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

3.2.3.5 Menyusun analisis kesehatan karyawan sesuai dengan kesimpulan


(resume) pemeriksaan kesehatan karyawan
3.2.3.6 Bersama dengan Departemn HSE dan pihak tenaga medis yang memiliki
wewenang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang ditunjuk
menentukan parameter kesehtn yang memadai untuk pengelolaan
kesehatan karyawan melalui medical check up
3.2.4 Departemen HSE bertanggung jawab untuk :
3.2.4.1 Melakukan upaya-upaya kegiatan promotif kesehatn kerja secara berkala
dan konsisten melalui media komunikasi internal, seperti poster, spanduk,
bulletin dan lain lain
3.2.4.2 Mengevaluasi efektifitas dan konsistensi langkah pengendalian di IBPRPP
terkait dengan potensi-potensi bahaya yang menyebabkan timbulnya
penyakit akibat kerja dan atau penyakit yang timbul karena pekerjaa
3.2.4.3 Bersama Departemen HR melakukan identifikasi langkah perbaikan dari
analisa yang diperoleh dari hasil medical check up
3.2.4.4 Memastikan bahwa hasil rekomendasi dari pemeriksaan tahunan karyawan
ditindaklanjuti
3.2.4.5 Memastikan IBPRPP direview oleh departemen terkait dengan
terindentifikasinya potensi bahaya lain yang menyebabkan timbulnya potensi
penyakit akibat kerja yang lain
3.2.5 Karyawan bertanggung jawab untuk :
3.2.5.1 Melakukan pemeriksan awal sebeum bekerja dan melakukan pemeriksaan
kesehatan tahunan
3.2.5.2 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan
3.2.5.3 Bekerja sesuai dengan prosedur bekerja dengan aman dan melaporkan ke
atasan mengenai posisi kerja, peralatan kerja, dan bahan kerja yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja dan atau penyakit yang
hubungan dengan kerja

Sistem Manajemen SNS Page 6 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

4. Alur Proses / Prosedur

4.1. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja


4.1.1. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada proses recruitment sebelum Offering Letter.
4.1.2. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada tempat ( Klinik / Laboratorium / Rumah
Sakit ) yang sudah menjalin kerjasama dengan PT. SNS.
4.1.3. Dokter penanggung jawab dari Klinik / Laboratorium / Rumah Sakit yang ditunjuk
akan memberikan hasil analisa dari pemeriksaan kesehatan tersebut beserta
rekomendasi kepada Departemen HR.
4.1.4. Hasil tersebut diberikan kepada Paramedic untuk diketahui dan diregistrasi.
4.1.5. Keputusan akhir akan dilaksanakan oleh Departemen HR dengan meminta
pertimbangan dari Management jika diperlukan.
4.2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
4.2.1. Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala, setahun sesudah karyawan
bekerja di PT. SNS.
4.2.2. Departemen HR akan melakukan pendataan setiap bulan dari data Man Power, dan
menentukan siapa saja yang sudah selayaknya menjalani pemeriksaan kesehatan
berkala.
4.2.3. Departemen HR dan Paramedic akan berkoordinasi dengan pihak ketiga
penyelenggara pemeriksaan kesehatan yang sudah bekerjasama dengan PT. SNS
untuk penentuan waktu pemeriksaan kesehatan.
4.2.4. Departemen HR dan Paramedic akan memberitahukan kepada karyawan yang
bersangkutan tentang waktu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan apa saja
yang harus dipersiapkan / dilakukan oleh karyawan sebelum pemeriksaan
kesehatan.
4.2.5. Dokter penanggung jawab dari Klinik / Laboratorium / Rumah Sakit yang ditunjuk
akan memberikan hasil analisa dari pemeriksaan kesehatan tersebut beserta
rekomendasi kepada Departemen HR.
4.2.6. Hasil tersebut diberikan kepada Paramedic untuk diketahui apakah terjadi Penyakit
Akibat Kerja (PAK) atau tidak.
4.2.7. Review akan dilakukan oleh Departemen HR.
4.2.8. Jika seandainya terjadi perubahan terhadap kondisi pemeriksaan kesehatan
karyawan, Departemen HR akan berkonsultasi dengan Paramedic dan Management
tentang tindakan apa yang akan dilakukan terhadap karyawan.
4.2.9. JIka ditemukan dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala bahwa karyawan terdapat
penyakit kronis yang menahun, akan ditinjau kembali oleh Departemen HR dengan
paramedic dan Management tentang tindakan apa yang akan dilakukan terhadap
karyawan.

Sistem Manajemen SNS Page 7 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

4.3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus


4.3.1. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan secara berkala, untuk penetuan Fit / Unfit
pada posisi tertentu :
4.3.1.1 Untuk Mekanik : Audiometric
4.3.1.2 Untuk Welder : Audiometric, Jantung, Paru-Paru
4.3.1.3 Untuk Karyawan yang berhubungan dengan Genset : Buta Warna
4.3.1.4 Untuk Operator Dozer : Kimia Darah.
4.3.1.5 Untuk Fuelman / Driver Fuel Truck : Kimia Darah, Hipertensi
4.3.1.6 Untuk Karyawan yang berumur 50 tahun keatas : Jantung
4.3.2. Departemen HR akan melakukan pendataan siapa saja yang sudah selayaknya
menjalani pemeriksaan kesehatan khusus.
4.3.3. Departemen HR dan Paramedic akan berkoordinasi dengan pihak ketiga
penyelenggara pemeriksaan kesehatan yang sudah bekerjasama dengan PT. SNS
untuk penentuan waktu pemeriksaan kesehatan khusus.
4.3.4. Departemen HR dan Paramedic akan memberitahukan kepada karyawan yang
bersangkutan tentang waktu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan khusus dan apa
saja yang harus dipersiapkan / dilakukan oleh karyawan sebelum pemeriksaan
kesehatan khusus.
4.3.5. Dokter penanggung jawab dari Klinik / Laboratorium / Rumah Sakit yang ditunjuk
akan memberikan hasil analisa dari pemeriksaan kesehatan tersebut beserta
rekomendasi kepada Departemen HR.
4.3.6. Hasil tersebut diberikan kepada Paramedic untuk diketahui apakah terjadi Penyakit
Akibat Kerja (PAK) atau tidak.
4.3.7. Review akan dilakukan oleh Departemen HR.
4.3.8. Jika seandainya terjadi perubahan terhadap kondisi pemeriksaan kesehatan
karyawan, Departemen HR akan berkonsultasi dengan Paramedic dan Management
tentang tindakan apa yang akan dilakukan terhadap karyawan.
4.3.9. JIka ditemukan dari hasil pemeriksaan kesehatan khusus bahwa karyawan terdapat
penyakit kronis yang menahun, akan ditinjau kembali oleh Departemen HR dengan
paramedic dan Management tentang tindakan apa yang akan dilakukan terhadap
karyawan.

Sistem Manajemen SNS Page 8 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

5 Flow Chart / Alur Diagram


Flow Chart / Alur diagram terlampir

6 Referensi
7.1 UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
7.1.1 Pasal 3 syarat-syarat keselamatan Kerja
7.2 Kepres 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
7.3 Permenaker 05/1996 Sistem Manajen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
7.3.1. Pasal 3 dan Pasal 4, Penerapan SMK3
7.4 Kepmen 1827K/30/MEM/2018 Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik
Lampiran III.A.2 Kesehatan Kerja Pertambangan dan/atau Permurnian
7.5 Kepmen 333/Men/1989 Diagnosis dan pelaporan penyakit akibat kerja
7.6 Kepmen 03/Men 1982 Pelayanan Kesehatan tenaga kerja
7.7 Permenaker 01/Men/1981 kewajiban melapor penyakit akibat kerja
7.8 Permenaker 02/Men/1980 pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan
keselamatan kerja
7.9 ISO 14001 : 2004 Sistem manajemen lingkungan
7.9.1 Klausul 4.4.6 Pengendalian Operasional
7.10 OHSAS 18001:2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7.10.1 Sub Pasal 4.4.6 Pengendalian Operasi

7 Daftar Dokumen Pendukung


7.1 SNS.HSE-FRM-0058 Formulir Pemeriksaan Fatique Karyawan
7.2 SNS.HSE-FRM-0059 Formulir Daily Fatique Check

8 Riwayat Perubahan

Sistem Manajemen SNS Page 9 of 9


Pengelolaan Kesehatan Karyawan
SNS.HSE-SOP-0030

Jenis Dokumen Standar Parameter Nilai Ambang Batas (NAB) FISIKA


Nomor Dokumen SNS.HSE-STD-0000 Revisi : R00 Dibuat oleh Disetujui Oleh
Pemilik proses QHSE
Pengendali Dokumen Quality System (QS)
Tanggal Efektif
Berlaku untuk JBG Project
Tingkat Kerahasiaan Tidak terbatas

Waktu Pemaparan
Nilai Ambang Batas
No Obyek ukur Satuan yang diperkenankan Acuan
(NAB)
per hari
1 Kebisingan 85 8 Jam
88 4 Jam
91 2 Jam
dBA Kepmenaker No. 51/MEN/1999
94 1 Jam
97 30 Menit
100 15 Menit
2 Getaran (terhadap 4 (0,40 Gram) 4 sd 8 Jam
lengan & tangan) 6 (0,61 Gram) 2 sd < 4 Jam Kepmenaker No. 51
m/det2
8 (0,81 Gram) 1 sd < 2 Jam 1 Gram =9,81 m/det2
12 (1,22 Gram) < 1 Jam
Kepmenaker no.
3 Pencahayaan Minimal 300 Lux Minimal 300
261/MENKES/SK/II/1998
4 Indeks Suhu Basah 30
dan Bola (Heat (Beban Kerja Ringan) Kepmenaker No. 51/MEN/1999
Stress) 1. Beban kerja Ringan = 100-200 Kkal/Jam
26,7 o
C 8 Jam 2. Beban kerja Ringan = 200-350 Kkal/Jam
(Beban Kerja sedang) 1. Beban kerja Ringan = 350-500 Kkal/Jam
25
(Beban Kerja Berat)

Referensi :
1. Kepmenaker RI No. 51/MEN/1999 – Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di tempat kerja
2. Kepmenkes RI No. 261/MENKES/SK/II/1998 – Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
3.

Sistem Manajemen SNS Page 10 of 9

Anda mungkin juga menyukai