Anda di halaman 1dari 1

PENANAMAN POHON vs PENGELOLAAN HUTAN

    PENANAMAN POHON VS PENGELOLAAN HUTAN


Oleh :
Prof. Dr. Ir. Endang Suhendang, MS
Guru Besar Ilmu Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Menanam pohon, baik sebagai upaya untuk membangun hutan baru dari yang tadinya lahan
kosong dengan peruntukan bukan untuk kawasan hutan maupun untuk mempermudakan kembali
tegakan hutan pada lahan kosong atau memiliki kerapatan pohon yang rendah akibat pemanenan
yang peruntukannya kawasan hutan, seluruhnya merupakan salah satu kegiatan dalam
pengelolaan hutan. Akan tetapi tidak setiap kegiatan penanaman pohon dilakukan dalam rangka
pengelolaan hutan, oleh karena penanaman pohon dapat saja dilakukan pada lahan yang dikelola
dengan skema pengelolaan yang tidak memiliki dua sifat unik pengelolaan hutan seperti
diutarakan di muka. Sungguhpun demikian, penanaman pohon baik dalam rangka pengelolaan
hutan maupun tidak dalam rangka pengelolaan hutan, seluruhnya termasuk ke dalam penanaman
pohon dalam rangka pembangunan hutan secara umum.
Luas hutan nyata yang terdapat pada suatu wilayah pada suatu waktu tertentu adalah luas hutan
hasil pembangunan hutan secara umum. Luas hutan nyata inilah sebenarnya yang akan secara
langsung berpengaruh terhadap peningkatan kualitas lingkungan dari wilayah tersebut. Luas
hutan nyata yang terdapat dalam suatu wilayah pengelolaan hutan (propinsi atau kabupaten/kota)
pada suatu waktu tertentu (L, dalam hektar, ha) dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

L = L1 + L2

di mana : L1 = luas hutan pada areal yang dikelola dengan skema pengelolaan hutan (ha)
              L2 = luas hutan pada areal yang dikelola tidak dengan skema pengelolaan hutan (ha)

Persamaan L di muka mengandung arti bahwa di manapun kita menanam pohon, termasuk di
dalam areal  yang dikelola tidak dengan skema pengelolaan hutan (L2), akan dapat
mengakibatkan bertambah besarnya L yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap
kualitas lingkungan dilihat dari segi luas hutan yang tersedia di dalam wilayah pengelolaan hutan
tersebut. Akan tetapi perubahan nilai L2 yang lazimnya berupa pengurangan, akan sangat cepat
oleh karena proses pembentukan hutan pada areal ini tidak dirancang untuk berkelanjutan
(pengulangan yang tidak berhingga).

Anda mungkin juga menyukai