Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK


Nomor : 01/KEP/DK/2022

tentang
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)
DALAM LINGKUNGAN TELKOM GROUP

Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Menimbang : 1. Bahwa untuk memperkuat penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (good
corporate governance) maka efektivitas pengendalian internal pada tingkat entitas
perlu terus ditingkatkan;
2. Bahwa berdasarkan peraturan perundangan dan peraturan pasar modal yang
berlaku baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat, Telkom sebagai
perusahaan publik diwajibkan untuk menjalankan kebijakan dan prosedur
penanganan pengaduan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
perusahaan;
3. Bahwa agar penanganan pengaduan dapat berjalan secara efektif, perlu diatur
kebijakan dan prosedur penanganan pengaduan yang ditetapkan dengan
Keputusan Dewan Komisaris.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia


Tbk yang telah diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor 5 tanggal 17 Januari
1992, Tambahan Berita Negara RI Nomor 210, sebagaimana telah beberapa kali
diubah dan terakhir perubahannya telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM
melalui Keputusan Menteri Hukum Kementerian Hukum dan HAM Nomor AHU-
0038942. AH.01.02.Tahun 2021 tanggal 9 Juli 2021 tentang Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk;
2. Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tanggal 21 Juni 2019, tanggal 19 Juni
2020 dan tanggal 28 Mei 2021, sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Ashoya
Ratam, S,H., Nomor 32 Tahun 2019, Nomor 31 Tahun 2020 dan Nomor 37 Tahun
2021;
3. Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 11/KEP/DK/2021 tanggal 29 November
2021, tentang Pedoman Pelaksanaan Kerja (Charter) Komite Audit Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Memperhatikan : 1. Sarbanes-Oxley Act of 2002 Section 301 tentang Public Company Audit
Committee dan Sarbanes-Oxley Act of 2002 Section 404 tentang Management
Assessment of Internal Control;
2. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011, tanggal
1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
09/MBU/2012, tanggal 6 Juli 2012, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan
Perusa
erusaahaan Yang B Baik (Good Corporate Governance)) di Lingkungan
g g
Usaha
Badan Us Negara;
saha Milik Negaara;
Keputusan Dewan Komisaris no mor: 01/KEP/
nomor: KEP/DK
DK//2022

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 21/POJK.04/2015


tanggal 16 November 2015, tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka;
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 32/SEOJK.04/2015 tanggal
17 November 2015, tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka;
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 55/POJK.04/2015 tanggal
23 Desember 2015, tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit;
6. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-12/MBU/2012, tanggal
24 Agustus 2012, tentang Organisasi Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN, sebagaimana telah diubah dengan PER-06/MBU/04/2021,
tanggal 13 April 2021, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT


TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK TENTANG KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
PENANGANAN PENGADUAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) DALAM
LINGKUNGAN TELKOM GROUP

Pasal 1
Menetapkan Kebijakan dan Prosedur Penanganan Pengaduan Pengaduan
(Whitsleblowing System /WBS) dalam lingkungan Telkom Group sebagaimana tersebut
dalam lampiran Keputusan ini.

Pasal 2
Menetapkan Komite Audit Telkom Group sebagai penanggungjawab pengelolaan
pengaduan di lingkungan Telkom Group dan Unit Internal Audit Telkom sebagai
koordinator pelaksana/implementasinya.

Pasal 3
Untuk menjaga independensi dan meningkatkan efektifitas dalam penyelenggaraan
penanganan pengaduan dilingkungan Telkom Group, maka dalam pelaksanaannya
digunakan bantuan tenaga ahli dan atau Konsultan /Pihak Ketiga Independen.

Pasal 4
Kebijakan dan Prosedur Penanganan Pengaduan ini perlu dikomunikasikan dan atau
disosialisasikan kepada seluruh karyawan di lingkungan Telkom Group dan pihak lain
di luar Telkom Group.

Pasal 5
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :
1) Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 03/KEP/DK/2006 tanggal 10 Februari 2006
tentang Kebijakan
j dan Prosedur Penanganan Pengaduan g (Whistleblower)
(
Perusahaan Perseroan (Persero
(Persero) PT Telekomunikasi Indonesia
ndonesia Tbk;;
Keputusan Dewan Komisaris no mor: 01/KEP/
nomor: KEP/DK
DK//2022

2) Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 08/KEP/DK/2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang


Kebijakan Prosedur Penanganan Pengaduan (Whistleblower) Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan anak-Anak Perusahaan
Terkonsolidasi;
3) Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 01/KEP/DK/2018 tanggal 31 Januari 2018
tentang Standard Operating Procedure Whistleblower System Pada Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan Anak-Anak
Perusahaan Terkonsolidasi;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 6
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dalam
penetapannya di kemudian hari dibutuhkan penyesuaian, akan diadakan penyesuaian,
pembetulan dan/atau penambahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 25 Januari 2022

Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

BAM
BA
BAMBANG
MBBANG P.S. BROJONEGORO RIZAL MALARANGENG
Komisaris Utama/Komisaris
Utama/K s Independen Komisaris
K
Komis
ssaris
ariss

Tembusan
embusan Surat Kepu tusan ini disa
Keputusan ampaikaan kepada
disampaikan kepadda Yth. :
1. Dewan Komisariss PT Telkom Indones
Indonesia (Persero)
(Perssero) Tbk;
2. Direksi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk;
3. Komite Audit PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk;
4. SVP Internal Audit PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk;
5. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular;
6. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Multimedia Nusantara;
7. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia International;
8. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk;
9. Komisaris Utama & Direktur Utama PT PINS Indonesia;
10. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Graha Sarana Duta;
11. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Telkom Satelit Indonesia;
12. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia;
13. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Telkom Akses;
14. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Metra-Net;
15. Komisaris Utama & Direktur Utama PT Sigma Tata Sedaya.
KEBIJAKAN DAN PROSEDU
UR PENANGANAN PENGADU
UAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM)
DALAM LINGKUNGAN TELKOM GROUP

LAMPIRAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS


PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK
NOMOR: 01/KEP/DK/2022
Lampiran Keputusan
Keputusan Dewan Kom
Komisar
isaris
is nom or: 01/KE
nomor /KEP
P/DK/
K/2022
2022

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)


DALAM LINGKUNGAN TELKOM GROUP

I. MAKSUD DAN TUJUAN


Dalam rangka peningkatan praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, dibutuhkan implementasi
kebijakan dan prosedur penanganan pengaduan (Whistleblowing System/WBS), untuk :
1. Mengidentifikasi, mendeteksi dan mencegah secara dini kemungkinan adanya tindakan kecurangan
(fraud) dan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku, yang dapat mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan (TELKOM Group);
2. Menyediakan saluran formal bagi karyawan dalam lingkungan TELKOM Group dan pihak ketiga
lainnya untuk menyampaikan pengaduan atau keluhan;
3. Menyediakan kebijakan dan prosedur yang jelas dan konsisten dalam penanganan pengaduan.

II. PIHAK-PIHAK TERKAIT


1. Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk untuk
melakukan pengawasan (oversight) atas kualitas dan integritas pelaporan keuangan perusahaan
dengan ruang lingkup tugasnya mencakup seluruh perusahaan di lingkungan Telkom Group serta
menindak-lanjuti pengaduan yang diterima sesuai kewenangannya.
2. Unit Internal Audit adalah Pengelola WBS yang ditunjuk untuk memantau seluruh pengaduan yang
ditertima dari konsultan independen yang mengelola penerimaan pengaduan dari seluruh kanal
WBS serta menindaklanjuti pengaduan sesuai dengan kewenangannya.
3. Komite lnvestigasi adalah Komite yang dibentuk oleh Direktur Utama Perusahaan untuk
menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan atas pengaduan yang diterima sesuai
kewenangannya.
4. Konsultan/Pihak Ketiga Independen adalah pihak ketiga yang ditunjuk oleh Telkom untuk ikut serta
dan berperan aktif dalam menerima dan mendistribusikan pengaduan dan/atau berperan aktif dalam
proses penyelesaian pengaduan yang diterima melalui sistem pengelolaan pengaduan.

III. JENIS PENGADUAN


Pengaduan yang diterima melalui WBS meliputi :
1. Permasalahan akuntansi dan pengendalian internal atas pelaporan keuangan yang berpotensi
mengakibatkan salah saji material dalam laporan keuangan perusahaan.
2. Permasalahan audit terutama yang rnenyangkut independensi Kantor Akuntan Publik.
3. Pelanggaran terhadap peraturan perundangan dan peraturan pasar modal yang berkaitan dengan
operasi perusahaan.
4. Pelanggaran terhadap peraturan internal yang berpotensi mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan.
5. Kecurangan (fraud) dan/atau penyalahgunaan jabatan yang dilakukan oleh pejabat dan/atau
karyawan dilingkungan TELKOM Group.
6. Perilaku Dewan Komisaris, Organ Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan karyawan perusahaan
yang tidak terpuji seperti namun tidak terbatas pada: tidak jujur, benturan kepentingan (conflict of
interest) dan memberi informasi yang menyesatkan kepada publik yang langsung maupun tidak
langsung berpotensi mencemarkan reputasi atau mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

IV. SYARAT PENGADUAN


Pengaduan yyangg diterima baik dari internal Telkom Group maupun dari pihak ketiga lainnya harus
p
ditempatkan p
dalam kerangka peningkatan ola Perusahaan Yang
Tata Kelola Ya g Baik (Good
( Corporate
Lampiran Keputusan
Keputusan Dewan Kom
Komisar
isaris
is nom or: 01/KE
nomor /KEP
P/DK/
K/2022
2022

Governance). Oleh karena itu, pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan penuh rasa
tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang.
Untuk menjaga prinsip-prinsip tersebut, pengaduan yang diterima dan yang akan ditindak lanjuti paling
sedikit memuat :
1. Informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalahan yang dilaporkan, seperti disebutkan
dalam butir III angka 1 sampai dengan 6 tersebut di atas, dimana, kapan dan siapa yang terlibat
dalam permasalahan tersebut.
2. lnformasi harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

V. PROSEDUR PENYAMPAIAN PENGADUAN


Pengaduan yang memenuhi kriteria seperti tersebut pada butir III dan IV disampaikan kepada Tim
WBS Telkom group melalui media :
1. Website (Situs Whistleblowing)
2. Saluran telepon
3. Faksimili
4. Email
5. Surat Pos
6. Short Message Services (SMS)
7. WhatsApp

VI. PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN


Terhadap pengaduan yang diterirna, dilakukan proases penanganan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Unit organisasi atau pihak lain yang ditunjuk sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penerimaan
pengaduan dalam whistleblowing system memantau pengaduan yang masuk dari seluruh saluran
distribusi yang ada sebagaimana disebutkan dalam butir V di atas;
2. Terhadap pengaduan yang diterima dilakukan penelaahan dan verifikasi untuk memastikan bahwa
pengaduan tersebut telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai pengaduan yang valid
dan akan diproses lebih lanjut. Sedangkan pengaduan yang tidak memenuhi persyaratan tidak
diproses dan disimpan sebagai arsip pengelola whistleblowing.
3. Terhadap pengaduan yang memeniuhi syarat dan akan diproses lebih lanjut, dipilah berdasarkan
tingkat/leveling yang diadukan dan disampaikan kepada :
a. Dewan Komisaris melalui Komite Audit, untuk pengaduan terhadap salah satu atau lebih
anggota Direksi Telkom (termasuk Direktur Utama), karyawan yang bertugas di Unit
Internal Audit Telkom atau karyawan di lingkungan organ pendukung Dewan Komisaris;
b. Direktur Utama Telkom melalui SVP Internal Audit, untuk semua pengaduan terhadap
seluruh karyawan Telkom Group termasuk anggota Direksi dan/atau Komisaris anak
perusahaan, kecuali Direksi Telkom dan karyawan Telkom yang bertugas di Unit Internal
Audit;
c. Kementerian BUMN, untuk pengaduan terhadap Dewan Komisaris.
4. Terhadap pengaduan yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam butir 3.a. dan 3.b. di
atas, dilakukan pendalaman melalui permeriksaan pendahuluan oleh Unit Internal Audit Group (IAG)
perusahaan atau pihak independen lainnya jika diperlukan, dan dibuatkan Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) Pendahuluan untuk disarnpaikan kepada Komite Audit dan Direktur Utama;
5. Berdasarkan LHP Pendahuluan yang diterima dari Unit IAG atau pihak independen, Komite Audit
dan atau Direktur Utama melalui Tim yang ditunjuk, akan mengevaluasi dan memutuskan apakah
hasil pemeriksaan tersebut perlu ditindak-lanjuti dan diproses lebih lanjut atau tidak perlu ditindak-
lanjuti dan disimpan sebagai arsip;
6. Terhadap LHP yang pertu ditindaklanjuti dan memerlukan bantuan pihak independen, akan
dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris. Sedangkan angkan tindak lanjut
lanju LHP yang tidak
memerlukan
emerlukan bantuan
a tuan pihak
ban p independen,
ndeppenden, dibuatkan
indep dibuattkan Surat Permintaan
Peerrminta tigasi Internal
rmintaan lnvestigasi Int e nal dari Komite
nter
nt Ko
Lampiran Keputusan
Keputusan Dewan Kom
Komisar
isaris
is nom or: 01/KE
nomor /KEP
P/DK/
K/2022
2022

Audit dan atau IAG kepada Direktur Utama; yang kemudian menugaskan Komite Investigasi untuk
melakukan investigasi;
7. Dalam hal Dewan Komisaris menyetujui untuk menggunakan bantuan Konsultan/Pihak Ketiga
Independen, maka Komite Audit akan melakukan seleksi, menunjuk dan menugaskan
Konsultan/Pihak Ketiga Independen terseleksi untuk melakukan investigasi dan membuat LHP atas
investigasi atau pemeriksaan yang telah dilakukannya;
8. Dalam hal Dewan Komisaris tidak menyetujui penggunaan bantuan pihak independen, maka
terhadap LHP yang pertu ditindaklanjuti tersebut diproses dengan membuat Surat Perrnintaan
lnvestigasi Internal kepada Direktur Utama seperti disebutkan dalam butir 6 di atas.

VII. PROSES INVESTIGASI


Proses investigasi sebagai tindak lanjut dari LHP Pendahuluan dilakukan oleh Komite lnvestigasi yang
dibentuk oleh Direktur Utama dengan prosedur sebagai berikut :
1. Komite lnvestigasi menelaah permasalahan yang akan diinvestigasi sebagaimana yang tertuang
dalam LHP Pendahuluan untuk menentukan apakah dalam proses investigasi diperlukan bantuan
Tenaga Ahli atau apakah menyangkut anak perusahaan (susbsidiary). Apabila proses investigasi
menyangkut personal dan/atau Unit di anak perusahaan, maka Komite lnvestigasi akan
rnenyampaikan hal tersebut kepada Komisaris Utama dan Direksi anak perusahaan dimaksud;
2. Dalam hal diperlukan bantuan Tenaga Ahli, maka Komite lnvestigasi akan meminta kepada Direktur
Utama untuk memproses penunjukan dan penugasan Tenaga Ahli untuk menangani investigasi
dimaksud;
3. Apabila investigasi tidak memerlukan bantuan Tenaga Ahli, maka Komite lnvestigasi akan
membentuk Tim lnvestigasi yang anggotanya termasuk personil dari anak perusahaan (jika
diperlukan) guna melakukan investigasi yang diperlukan dan membuat Laporan Hasil lnvestigasi;
4. Laporan Hasil lnvestigasi disampaikan kepada Direktur Utama dan atau Komite Audit Telkom
sebagai bahan evaluasi manajemen perusahaan untuk ditindaklanjuti ke tahapan berikutnya
(apabila diperlukan).

VIII. PENUTUP
Dengan diberlakukannya kebijakan prosedur penanganan pengaduan (WBS) ini, diharapkan semua
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan baik dari dalam lingkungan perusahaan maupun dari
pihak ketiga di luar perusahaan dapat dengan mudah dan dengan penuh tanggung jawab ikut berperan
dalam mewujudkan peningkatan efektivitas pengendalian internal dan memperkuat good corporate
governance di lingkungan Telkom Group.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 25 Januari 2022

Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

BAMBANG
BAMBANG P P.S.
S BROJONEGORO RO RIZAL MALARANGENG
MA
Komisariss Utama/Komisaris In
K Independen
nden Komisaris
Ko
omisaris

Anda mungkin juga menyukai