Daftar Undangan:
221 Pimpinan HRD Raacha Tokyo Hub Pik 2 ( PT Champ Resto Indonesia Tbk. )
Jakarta
252 Pimpinan HRD China Construction Fourth Engineering Division Co., Ltd.,
Representative Office In Indonesia, Jakarta
256 Pimpinan HRD PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Jakarta Simprug
263 Pimpinan HRD PT. Krakatau Wajatama Osaka Steel Marketing, Jakarta
273 Pimpinan HRD PT Mukrindo Berkah Aditama ~ Industrial & Trading, Jakarta
BRIEF INFORMATION
SINKRONISASI SEKTOR PEMERINTAH DAN SWASTA
“KOLABORASI PENGUATAN PELAYANAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA MELALUI PENINGKATAN PERAN
PENGANTAR KERJA DAN PETUGAS ANTAR KERJA DI ERA DIGITAL”
Pesimisme ini muncul di era digital saat pekerjaan di masa depan mungkin lebih
efisien, akan jauh lebih sedikit menggunakan tenaga kerja manusia, dan
pengangguran massal akan terjadi. Walaupun digitalisasi telah membuka lapangan
kerja baru, misalnya e-commerce, transportasi berbasis online, dan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis kemitraan akan tetapi sektor yang terbuka
lebih banyak pada sektor informal. Sektor informal menjadi alternatif baru bagi
tenaga kerja yang terkena disrupsi digital. Hal ini membuat risiko tenaga kerja di
Indonesia, yang sebelumnya banyak orang bekerja di sektor formal dan manufaktur,
setelah alih teknologi, mereka yang kurang mampu mengakses teknologi tergusur
dari sektor formal.
Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi (2020 – 2030), di mana penduduk
usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Jika bonus
demografi ini dapat dikelola dengan baik, kondisi ini akan menjadi modal penting
-9-
untuk membangun untuk menuju 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045. Namun,
jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi boomerang dan menjadi beban bagi
negara. Jumlah usia produktif yang diperkirakan mencapai 60%-70% dari total
penduduk. Jika kesempatan ini tidak disalurkan dengan baik, bukan tidak mungkin
malah menjadi bencana bagi suatu negara.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahan dalam mengatasi permasalah tersebut
salah satunya adalah dengan membuka peluang pekerjaan, sehingga resiko angka
pengangguran yang dikhawatirkan akan membludak akan terminimalisir. Untuk
memperoleh kandidat yang sesuai dengan informasi lowongan yang ditawarkan
perusahaan dapat berkoordinasi dengan Pengantar Kerja. Pengantar Kerja dan
Petugas Antar Kerja memiliki peran penting dalam memfasiltasi tenaga kerja untuk
mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat, bakat dan keterampilannya.
Mengingat pentingnya keberadaan Pengantar Kerja dan Petugas Antar Kerja dalam
upaya pengurangan penganggur, maka diharapkan setiap Dinas Ketenagakerjaan
memiliki Pengantar Kerja dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja memiliki
Petugas Antar Kerja. Aturan mengenai Pengantar Kerja terdapat pada Permen
PANRB Nomor 1 Tahun tentang Pejabat Fungsional Pengantar Kerja. Sedangkan
terkait dengan Petugas Antar Kerja diatur pada Permenaker Nomor 6 Tahun 2021
tentang Penetapan Standar Kegiatan Usaha dan / Produk Jasa Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor Ketenagakerjaan,
- 10 -
dimana salah satu persyaratan khusus usaha adalah bersedia memiliki minimal 1
(satu) orang Petugas Antar Kerja.
Diharapkan melalui kegiatan Sinkronisasi Sektor Pemerintah dan Swasta ini dapat
tercipta sinergi, khususnya dengan memperkuat peran Pengantar Kerja dan
Petugas Antar Kerja dengan dukungan dari perusahaan yang dapat memberikan
informasi lowongan pekerjaan dan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
industri. Sehingga bonus demografi 2030 bisa menjadi momentum Indonesia untuk
menjadi negara maju karena terciptanya lapangan kerja yang didukung dengan
tersedianya tenaga kerja kompeten.
● Tujuan
- Terwujudnya kesamaan sudut pandang antar pemangku kepentingan
terkait penguatan peran Pengantar Kerja dan Petugas Antar Kerja dalam
pelayanan penempatan tenaga kerja
- Terhimpunnya masukan atas permasalahan-permasalahan terkait
pelaksanaan pelayanan penempatan tenaga kerja oleh Pemerintah dan
Swasta
- Terbukanya akses informasi pasar kerja dalam mendukung pelaksanaan
peran Pengantar Kerja dan Petugas Antar Kerja
- Terselaraskannya peran Pengantar Kerja dan Petugas Antar Kerja dalam
pelayanan penempatan tenaga kerja
- Terciptanya sinergisitas antar pemangku kepentingan dalam mendukung
peran Pengantar Kerja dan Petugas Antar Kerja
- 11 -
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh:
- 300 peserta secara luring, peserta berasal dari Kementerian/Lembaga,
Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (BKK, LPTKS, LPPRT, Job
Portal, P3MI), UPTP di lingkungan Kemnaker dan binaannya (UPTD, BLK
Komunitas, LPK), perusahaan di kawasan industri Jabodetabek, APINDO, dan
Himpunan Kawasan Industri.
- 1.000 peserta secara daring yang berasal dari Dinas Prov/Kab/Kota yang
membidangi ketenagakerjaan, Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta
(BKK, LPTKS, LPPRT, Job Portal, P3MI), UPTP di lingkungan Kemnaker dan
binaannya (UPTD, BLK Komunitas, LPK), perusahaan di kawasan industri
Jabodetabek, APINDO, dan Himpunan Kawasan Industri.
b. Kemendagri
Materi : Penguatan peran Pengantar Kerja dan Petugas Antar
Kerja dalam Meningkatkan Penempatan Tenaga
Kerja.
Cakupan : - Penguatan SOTK bidang Ketenagakerjaan di
daerah (Prov/Kab/Kota).
- Penyusunan formasi dan pengadaan Pengantar
Kerja.
- Kebijakan untuk tidak memindahkan Jabatan
Fungsional Pengantar Kerja ke instansi/Dinas yang
tidak membidangi ketenagakerjaan.
- Penguatan anggaran untuk meningkatkan
kapasitas Pengantar Kerja di daerah.
c. APINDO
Materi : Sinergitas peran Pengusaha dan Pengantar
Kerja/Petugas Antar Kerja dalam Pelayanan
Penempatan Tenaga Kerja
Cakupan : - Kondisi dunia usaha/industri terkini.
- Kebutuhan tenaga kerja sesuai dunia
usaha/industri.
- Implementasi inergi pengusaha dengan Pengantar
Kerja dan Petugas Antar Kerja.
HARI / KETERANGAN
WAKTU KEGIATAN
TANGGAL
Kamis, 9
08.00 - 09.00 Registrasi Peserta Panitia
Maret 2023
Pembukaan :
- MC Opening Maria Christy
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Panitia
Kemnaker
Panitia
- Tarian Pembuka (Tari Saman)
Panitia
- Pembacaan Doa
Direktur Bina Pengantar
- Laporan Penyelenggaraan
Kerja
09.00 – 10.00
- Sambutan sekaligus membuka acara secara Dirjen Binapenta dan
resmi PKK
- Keynote Speech “Arah Kebijakan Sekjen Kemnaker
Penguatan Peran Pengantar Kerja dan
Petugas Antar Kerja dalam Pelayanan
Penempatan Tenaga Kerja”
DISKUSI PANEL :
1. Bappenas (Optimalisasi peran Pengantar Kerja
dan Petugas Antar Kerja dalam mengatasi link
and match di Pasar Kerja)
2. Kemendagri (Penguatan peran Pengantar Kerja
dan Petugas Antar kerja dalam Meningkatkan Moderator
10.00 - 13.00 Penempatan Tenaga Kerja) Maria Christy
3. APINDO (Sinergitas peran Pengusaha dan
Pengantar Kerja/Petugas Antar Kerja dalam
Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja)
4. Perwakilan SMK Industri (Best Practice
pelayanan penempatan tenaga kerja di Bursa
Kerja Khusus)