SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
Untuk Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Oleh:
RIFKI OKTAVIANTO
NIM. 17.12.2.1.103
NOTA PEMBIMBING
Hal : Skripsi Sdr. Rifki Oktavianto
Lamp : -
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
UIN Raden Mas Said Surakarta
Triyono, S.Sos.I.,M.Si.
NIK. 198210122017011170
II
HALAMAN PENGESAHAN
STRATEGI PENYULUH AGAMA DALAM MENCEGAH PERNIKAHAN
DINI DI KECAMATAN PADAMARA KABUPATEN PURBALINGGA
Disusun Oleh:
RIFKI OKTAVIANTO
NIM. 17.12.2.1.103
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Prodi Bimbingan dan
Konseling Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri
Raden Mas Said Surakarta
Pada hari Kamis, tanggal 10 Februari 2022
Dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial
Surakarta, 10 Februari 2022
Penguji Utama,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
III
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Rifki Oktavianto
NIM.17.12.2.1.103
IV
PERSEMBAHAN
Segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat,
nikmat, dan hidayahnya serta dukungan juga do’a dari orang-orang tersayang,
akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh
karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya ucapkan rasa syukur. Saya
persembahkan, khususnya untuk:
1. Kedua orangtua saya tercinta Bapak Eko Sularno dan Ibu Sugini yang telah
berjuang dan doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan saya.
2. Kepada Paman dan Bibi saya Bapak Hadi Paino dan Ibu Paini karena
dengan dukungan dari mereka berdua saya dapat memperoleh kesuksesan
saya.
3. Adik saya Frans Alfin Nur Hasan saudara saya yang menjadi penyemangat
saya, semoga kita bisa menjadi anak yang membanggakan untuk orang tua.
4. Saudara-saudaraku dan seluruh keluarga besarku yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu terimakasih atas doa restunya semoga diridhoi Allah
SWT.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah yang telah
mendidik dan membimbing saya selama perkuliahan saya hingga sekarang,
semoga Allah melimpahkan keberkahan hidup kepadanya.
6. Rayna Adzallo Rakhman S.H., yang selalu menemani saya dan selalu
memberi support dalam keadaan apapun.
7. Sahabat-sahabatku di perantauan Anang Syahrir Shidiq, Nur Qhoiriyah,
Titis Nugraha, Affan Rafsanjani, Erni Rakhmawati, Natalia Setiya, dll yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih karena telah memberi
semangat, dukungan, dan bantuannya.
8. Keluarga Bimbingan dan Konseling Islam tahun 2017, khususnya kelas C
yang sudah menjadi keluarga yang telah menemani setiap perjalanan mencari
ilmu, selalu memberi semangat dan dukungan satu sama lain.
V
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
Fonem konsonan Bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf, sedangkan dalam transliterasi ini sebagian
dilambangkan dengan tanda dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf
serta tanda sekaligus. Daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf
latin adalah sebagai berikut :
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ب Ba B Be
ت Ta T Te
ج Jim J Je
د Dal D De
VI
atas)
ر Ra R Er
س Sin S Es
غ Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Ki
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
VII
و Wau W We
ه Ha H Ha
ى Ya Y Ye
2. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal Tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Lain Nama
َ Fath}ah A A
ِ Kasrah I I
ُ Dammah U U
Contoh:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. كتب Kataba
2. ذكر Z}ukira
3. يذهب Yaz}habu
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf maka trasliterasinya gabungan huruf, yaitu:
VIII
Tanda Dan Nama Gabungan Nama
Huruf Huruf
Contoh :
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. كيف Kaifa
2. حول H}aula
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut :
Harakat Nama Huruf dan Nama
Dan Huruf Tanda
Contoh:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. قال Qa>la
2. قيل Qi>la
3. يقول Yaqu>lu
4. رمي Rama>
IX
4. Ta Marbutah
Trasliterasi untuk Ta Marbutah ada dua:
a. Ta Marbutah hidup atau yang mendapatkan harakat fathah, kasrah atau
dammah trasliterasinya adalah /t/.
b. Ta Marbutah mati atau mendapat harakat sukun transliterasinya adalah /h/.
c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya Ta Marbutah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang /al/ serta bacaan kedua kata itu terpisah
maka Ta Marbutah itu ditrasliterasikan dengan /h/.
Contoh:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
2. طلحة T{alhah
5. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau Tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda yaitu tanda Syaddah atau Tasydid. Dalam transliterasi
ini tanda Ssyaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang
sama dengan huruf yang diberi tanda Syaddah itu.
Contoh:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. َرّبََا Rabbana
6. Kata Sambung
Kata sandang dalam bahasa Arab dilambankan dengan huruf yaitu ال.
Namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang
X
yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah dengan kata sandang yang diikuti oleh
huruf Qamariyyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah ditrasliterasikan sesuai
dengan bunyinya yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf
yang langsung mengikuti kata sandang itu. Sedangkan kata sandang yang
diikuti oleh huruf Qamariyyah ditrasliterasikan sesuai dengan aturan yang
digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik didikuti dengan huruf
Syamsiyyah atau Qomariyah, kata sandang ditulis dari kata yang mengikuti
dan dihubungkan dengan kata sambung.
Contoh:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. اَر ُُ ُل
ب Ar-Rajulu
2. اَالل Al-Jala>lu
7. Hamzah
Sebagaimana telah di sebutkan di depan bahwa Hamzah ditranslitesaikan
denga apostrof, namun itu hanya terletak di tengah dan di akhir kata. Apabila
terltak di awal kata maka tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa huruf alif. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. أكل Akala
2. تأخذون Ta’khuz}u>na
3. اََؤ An-Nau’u
8. Huruf Kapital
Walaupun dalam sistem bahasa Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi
dalam trasliterinya huruf kapital itu digunakan seperti yang berlaku dalam
XI
EYD yaitu digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan
kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandangan maka yang ditulis
dengan huruf kapital adalah nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata
sandangnya.
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan tersebut
disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan,
maka huruf kapital tidak digunakan.
Contoh:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
2. ل رب اَعاَمين
اَحمد ا Al-hamdu lillhi rabbil 'a>lami>na
9. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi’il, isim maupun huruf ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tetentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah
lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang
dihilangkan maka penulisan kata tersebut dalam transliterasinya bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu bisa dipisahkan pada setiap kata atau bisa
dirangkaikan.
Contoh:
No. Kata Bahasa Arab Transliterasi
XII
MOTTO
“Yang dibawah kita bimbing, yang sejajar kita ajak kerjasama, yang diatas kita
hormati”
(Rifki Oktavianto)
XIII
ABSTRAK
RIFKI OKTAVIANTO, NIM 17.12.2.1.103 “STRATEGI PENYULUH
AGAMA DALAM MENCEGAH PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN
PADAMARA KABUPATEN PURBALINGGA, JAWA TENGAH”. Skripsi,
Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah,
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta 2022.
XIV
ABSTRACT
The consequenses of this study demonstrate that the technique did likewise
laborers agt the KUA of Padamara District just recorded 10 instances of early
marriage, like mentoring to schools, improving pre-wedding programs, recitations,
encouraged town projects can forestall early marriage in Padamara District.
XV
KATA PENGANTAR
Bissmillahrrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, kenikmatan, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penlitian skripsi ini dengan judul “Strategi
Penyuluh Agama dalam Mencegah Pernikahan Dini Di Kecamatan
Padamara Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah”. Skripsi ini di susun untuk
memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh perkuliahan guna memperoleh
gelar Sarjana Sosial pada Prodi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi mulai dari sebelum penyusunan skripsi sampai dengan
akhir pengerjaan skripsi, penulis banyak menerima bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Mudhofir, S.Ag., M.Pd., Rektor Universitas Islam Negeri
Raden Mas Said Surakarta yang telah memberikan kesempatan dalam
menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said
Surakarta.
2. Dr. Islah., M. Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas
Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.
3. Dr. H. Lukman Harahap, S.Ag., M.Pd., ketua Prodi Bimbingan dan
Konseling Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam
Negeri Raden Mas Said Surakarta.
4. Triyono., M.Si., dosen pembimbing Skripsi.
5. Nur Muhlasin, S.Psi, M.A. selaku penguji 1 atau sekertaris sidang dalam
sidang Munaqosah.
6. Dr. Hasanatul Jannah, M.Si. selaku penguji 2 dalam sidang proposal dan
Munaqosah.
XVI
7. Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Purbalingga serta
jajarannya yang sudah mempermudah peneliti dalam proses penelitian.
8. Bapak Abdul Latif., S. Ag. Selaku Kepala KUA Padamara Kabupaten
Purbalingga.
9. Teman-teman mahasiswa BKI C angkatan 17 yang telah menerima saya
serta telah mebersamai saya dari masuk perkuliahan hingga lulus.
Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, dukungan, dan do’anya dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan untuk
keikhlasannya yang telah di berikan serta di mudahkan dalam segala urusannya.
Rifki Oktavianto
NIM. 17.12.21.103
XVII
DAFTAR ISI
NOTA PEMBIMBING........................................................................................... II
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................III
SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................IV
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................V
TRANSLITERASI.................................................................................................VI
HALAMAN MOTTO.........................................................................................XIII
ABSTRAK..........................................................................................................XIV
ABSTRACT.........................................................................................................XV
KATA PENGANTAR........................................................................................XVI
DAFTAR ISI....................................................................................................XVIII
DAFTAR TABEL...............................................................................................XXI
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................XXII
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................XXIII
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................9
C. Pembatasan Masalah...................................................................................10
D. Rumusan Masalah.......................................................................................10
E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 11
F. Manfaat Penelitian.......................................................................................11
1. Manfaat Teoritis....................................................................................11
2. Manfaat Praktis..................................................................................... 11
A. Kajian Teori................................................................................................13
XVIII
2. Pernikahan Dini.................................................................................... 16
3.Strategi................................................................................................... 21
C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 28
2. Waktu Penelitian...................................................................................33
B. Pendekatan Penelitian................................................................................. 34
C. Subjek Penelitian........................................................................................ 35
1. Observasi.............................................................................................. 36
2. Wawancara............................................................................................37
3. Dokumentasi......................................................................................... 38
E. Keabsahan Data...........................................................................................38
1. Pengumpulan Data................................................................................39
2. Reduksi Data.........................................................................................40
3. Penyajian Data...................................................................................... 40
2. Temuan Penelitian..................................................................................47
3. Analisis...................................................................................................59
XIX
BAB V PENUTUP.................................................................................................64
1. Kesimpulan............................................................................................64
2. Saran.......................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 67
XX
DAFTAR TABEL
XXI
DAFTAR GAMBAR
XXII
DAFTAR LAMPIRAN
XXIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
batin antara seorang laki-laki dan perempuan yang memiliki peran masing-
masing sebagai suami dan istri. Ikatan lahir dan batin itu memiliki tujuan
Sedangkan dasar dari ikatan lahir batin dan tujuan membentuk keluarga
saja akan tetapi pernikahan mempunyai makna yang lebih dalam yaitu sesuatu
yang sakral, serta memiliki akibat hukum dan diantara kedua pasangan
timbulah hak dan kewajiban antara keduanya. Artinya suami dan istri sama
sama memiliki hak dan kewajiban masing masing yang sudah diatur dalam
undang-undang.
Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan tujuan dari pernikahan itu sendiri
1
yang sah harus dengan pernikahan yang sah juga. Selain itu juga sebagai
tanggung jawab. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia memiliki
syahwat yang harus disalurkan dengan baik melalui pernikahan yang sah, jika
syahwat tersalurkan dengan baik maka akan menghindarkan dari hal yang
pihak perempuan ketika sudah mencapai umur 16 Tahun. Akan tetapi dalam
tahun harus dengan izin orang tua. Sedangkan menurut Hardani (2015) pasal
tersebut bisa dengan mudah kondisi itu dimanfaatkan ketika terdapat seorang
remaja yang akan menikah dibawah umur dapat disahkan oleh undang-undang
2
dengan adanya izin tertulis orang tua kepada hakim Pengadilan Agama.
mempelai baik laki-laki dan perempuan masih dibawah batas umur yang
usia dini di Provinsi Jawa Tengah terjadi kenaikan sebanyak 8.338 kasus atau
remaja. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa orang tua sangat berperan
dalam terjadinya pernikahan dini pada remaja. Tingkat pendidikan orang tua
faktor pendidikan remaja yang rendah juga memiliki peran dalam melakukan
tinggi. Akan tetapi faktor yang memiliki peranan lebih banyak adalah faktor
peranan orang tua. Hal itu juga serupa dengan pendapat menurut Adam (2019)
disebabkan karena peranan dari orang tua. Selain peranan orang tua,
dijelaskan dalam Redjeki et al. (2016) faktor kemiskinan atau ekonomi juga
3
terjaminnya kemanan sosial dan finansial membuat orang tua lebih memilih
menikahkan anaknya.
Dampak dari pernikahan dini menurut Rosdiyah & Listya (2019) salah
satunya adalah dampak secara fisik, remaja masih dalam proses menuju
kematangan alat reproduksi sehingga belum siap digunakan, hal itu tentunya
akan menimbulkan dampak buruk terhadap remaja itu sendiri. Adapun resiko
yang mengancam jika remaja dibawah umur sudah hamil di bawah umur 20
pendarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya, kondisi sel telur remaja
dilahirkan dalam kondisi cacat secara fisik, resiko mengalami kanker serviks
karena semakin muda umur remaja melakukan hubungan seks maka semakin
dampak fisik yang disebabkan pernikahan dini juga rentannya salah satu
lebih rentan terjadi terhadap perempuan karena menjadi pihak yang lebih
lemah. Selain itu menurut Bastomi (2016) laki laki belum cukup mampu
pekerjaan rumah tangga yang banyak terlebih lagi ketika sudah mempunyai
remaja.
4
Sedangkan secara psikis, menurut Maudina (2019) pasangan secara
mental belum siap menghadapi perubahan peran dan masalah yang terjadi
cenderung akan tidak percaya diri terhadap lingkungannya. Semua hal yang
siap dan belum paham tentang berhubungan seks maka akan menimbulkan
trauma psikis terhadap remaja yang melakukan pernikahan dini dan remaja
akan cenderung murung dan menyesali hidupnya yang dia sendiri tidak
anak, konflik rumah tangga, dan masalah ekonomi dalam rumah tangga maka
pernikahan dini secara emosi belum matang dan cenderung timbul emosi
menyenangkan.
5
Dengan banyaknya dampak yang disebabkan oleh pernikahan dini
demi tujuan yang harus dicapai. Strategi menurut Usman & Raharjo (2013)
suatu organisasi melalui daya saing yang berkelanjutan. Selain itu menurut
dicapai oleh organiasasi. Inti dari Strategi adalah suatu alat yang digunakan
organisasi. Dalam lingkup penelitian ini adalah penyuluh Agama dan Kantor
Seperti yang sudah dijelaskan diatas pihak yang bertugas sebagai yang
pemberian bantuan terhadap individu atau masyarakat luas agar mampu hidup
sesuai dengan ketentuan dan petunjuk dari Allah SWT, sehingga dapat
rangka pembinaan baik mental, moral dan ketakwaan kepada Allah SWT,
6
agama. Adapun menurut Barmawie & Humaira (2018) Penyuluh Agama
SWT dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT. Dengan tujuan
tugas seorang Penyuluh Agama Islam sama dengan fungsi dari Penyuluh
7
konsultatif adalah menerima konsultasi dan pengaduan dari suami atau istri
berkenaan dengan masalah yang terjadi dalam rumah tangga. Yang terakhir
adalah fungsi advokatif yaitu penyuluh menjadi mediator antar suami dan istri
pemahaman agama.
tanggal 28 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB, pada Kantor Kemenag Kabupaten
sedikit pada tiga tahun terakhir adalah Kecamatan Padamara. Data tersebut
Tahun
No Kecamatan
2019 2020 2021 Jumlah
1 Kec. Bobotsari 8 9 15 32
2 Kec. Bojongsari 11 27 49 87
3 Kec. Bukateja 12 5 3 20
4 Kec. Kaligondang 13 23 28 64
5 Kec. Kalimanah 3 3 21 27
6 Kec. Karanganyar 4 31 19 54
7 Kec. Karangjambu 18 19 18 55
8 Kec. Karangmoncol 12 8 16 36
9 Kec. Karangreja 11 16 2 29
8
10 Kec. Kejobong 7 9 27 43
11 Kec. Kemangkon 2 15 5 22
12 Kec. Kertanegara 5 9 11 25
13 Kec. Kutasari 2 13 38 53
14 Kec. Mrebet 4 17 26 47
15 Kec. Padamara 3 5 2 10
16 Kec. Padamara 5 4 5 14
17 Kec. Purbalingga 4 15 7 26
18 Kec. Rembang 2 7 7 16
pernikahan dini di kecamatan tersebut relatif sedikit dari tahun 2019 sampai
2021. Kedua, dikarenakan belum ada yang meniliti tentang pernikahan dini di
Purbalingga. Untuk itu perlu adanya penelitian yang mengkaji tentang upaya
karena itu perlu dikaji mengenai strategi penyuluhan yang dilakukan dalam
Tengah”.
B. Identifikasi Masalah
9
Dari latar belakang masalah yang telah diurai diatas, maka diambil
pernikahan dini itu terjadi karena pernikahan diluar nikah maka remaja
dalam usia yang masih muda berakibat pada cacatnya bayi yang
C. Pembatasan Masalah
terhindari. Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas dan dapat
mencapai hasil yang sesuai maka peneliti memberikan batasan pada masalah
D. Rumusan Masalah
10
Bertitik tolak dari latar belakang dan penegasan judul di atas, maka
Purbalingga?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
11
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
pernikahan dini. Sehingga orang tua bisa menjadi pihak utama yang
pernikahan dini.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
pembangunan.
13
menerangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan
14
khususnya di bidang pernikahan merupakan tenaga profesional
baik pra maupun pasca pernikahan dengan dasar nilai nilai agama.
berpegang teguh pada nilai nilai yang ada pada agama Islam.
Islam.
merusak akhlak.
15
Sedangkan Strategi menurut Jaya (2017) secara bahasa
2. Pernikahan Dini
16
Triningtyas & Muhayati (2017) bahwa pernikahan (Marriage)
laki dan perempuan yang telah menginjak umur yang dewasa atau
Tahun. Peraturan itu selara juga dengan peraturan yang dibuat oleh
17
signifikan. Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya orang tua
dari faktor internal dan faktor eksternal. Wafiq & Santoso (2013)
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
adalah menikah.
2) Faktor Eksternal
18
Remaja yang menjalin hubungan dengan lawan jenis akan
Oleh karena itu banyak dari orang tua yang anaknya sedang
b) Ekonomi
c) Teknologi
tangga.
d) Adat Istiadat
19
Pernikahan dini juga bisa terjadi karena kebiasaan
1) Dampak Positif
20
istri sebelum menikah dan tentunya mencegah hamilnya remaja
2) Dampak Negatif
d. Strategi
21
menghasilkan rancangan rencana yang memiliki suatu tujuan
dilakukan.
Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, untuk menghindari kesamaan
yang akan penulis laksanakan berikut akan dipaparkan beberapa karya ilmiah
22
dilakukan oleh
pemerintah setempat
seperti, sosialisasi UU
pernikahan,
tingkat KUA
mengeluarkan edaran
tentang usia minimal
menikah serta sanksi bagi
yang melakukan
pernikahan dini.
3 (Fator Rohman, Moh Penelitian Kualitatif Dampak positif
Ziyadul Haq Anajih, dengan cara bimbingan konseling bagi
2021) Observasi, disharmoni nikah dini
Bimbingan dan Wawancara dan seperti. Mendukung
Konseling Islam dalam Dokumentasi. emosional, keluarga jadi
mengatasi harmonis,Meminimalisir
Disharmonisasi terjadinya KDRT,
Pernikahan Dini Mengurangi tingkat
perceraian. Dampak
negatif bimbingan
konseling bagi
disharmoni nikah dini
sebagai berikut. Enggan
menceritakan masalah,
Terjadi kecemburuan
sosial, tidak percaya diri.
4 (Halimatus Sakdiyah, Penelitian Kualitatif faktor pendorong
Kustiwati Ningsih, dengan cara menikah usia dini adalah
2013) Wawancara faktor ekonomi, faktor
Mencegah Pernikahan sebanyak 50 diri sendiri, faktor
Dini untuk Membentuk Responden dengan pendidikan, dan faktor
Generasi Berkualitas Metode Simple orang tua. Pembinaan dan
Random Sampling. penyuluhan tentang
pembentukan generasi
berkualitas dan dampak
dari pernikahan dini dari
instansi terkait di Desa
Pamoroh sangat
diperlukan. Bentuk
pembinaan yang
diharapkan oleh
masyarakat adalah
program kegiatan
penyuluhan dan diskusi-
diskusi. Strategi aktif
pembinaan dari tokoh
23
masyarakat dan tokoh
agama sangat diperlukan
sebagai upaya untuk
mencegah terjadinya
pernikahan dini dengan
menggalakkan sosialisasi
tentang UU Perkawinan
No. 1 Tahun 1974.
5 (Ahmad Khoiri, 2020) Penelitian Tulisan ini akan
Pernikahan Dini Ditinjau kualitatif deskriptif mendiskusikan
dari Undang-Undang dengan fenomena pernikahan
dan Psikologi pendekatan studi dini dalam konteks
pustaka. undang-undang dan
psikologis. Namun tak
jarang juga seseorang
yang melakukan
pernikahan dini akan
mengalami tekanan
kejiwaan seperti stress,
mudah marah,
kecemasan dan depresi.
6 (Nabilah Lukman Manu, Penelitian kualitatif Strategi penyuluh agama
Ahmad subekti, dengan dalam memberikan
Fathurrahman Alfa, menggunakan bimbingan kepada calon
2020) observasi, memepelai terdapat
peranan Penyuluh wawancara dan tantangan atau hambatan.
Agama dalam dokumentasi. Pemberian bimbingan
memberikan Bimbingan kepada calon mempelai
terhadap calon mempelai yang akan menikah
di kantor urusan agama menjadi sangat penting
kecamatan klojen kota dikarenakan calon
malang mempelai harus bisa
membangun keluarga
yang harmonis, bertakwa,
serta bahagia di dunia
dan akhirat.
7 ( Ramli Liputo, 2019) Penelitian kualitatif Penyuluh Agama Islam
Eksistensi Penyuluh deskriptif dengan melakukan kegiatan
Agama Islam dalam pengumpulan data dalam menangkal atau
Menangkal Faham menggunakan mencegah faham
Radikalisme di Kec. observasi, radikalisme, melalui
Suwawa Timur Bone wawancara dan gerakan dakwa baik
Bolango dokumentasi. secara langsung maupun
tidak langsung dengan
membentuk majelis-
majelis taklim, taman
24
pengajian, serta bekerja
sama dengan berbagai
lembaga keagamaan dan
pemerintah desa.
Dukungan dan kesadaran
para penyuluh dalam
menjalankan tugasnya
menjadi sangat penting
sebagai sebuah solusi
disetiap hambatan yang
ditemui dalam hal
gerakan dakwah anti
radikalisme di tengah
masyarakat muslim
Kecamatan Suwawa
Timur Kabupaten Bone
Bolango.
8 (Theodora Rahmawati, Penelitian Kualitatif praktik pernikahan dini
Qorry ‘Aina, 2019) deskriptif analitik masih terjadi di wilayah
Efektivitas Pencegahan dengan pendekatan KUA Gondomanan.
Pernikahan Dini Pada normatif dan yuridis Meskipun angka
Kantor Urusan Agama pernikahan dini tahun
Kecamatan 2014-2015 tidak
Gondomanan sebanyak tahun
Yogyakarta Tahun 2014- sebelumnya, namun
2015 dalam hal ini tetap
menjadi catatan tersendiri
KUA Gondomanan untuk
terus melakukan upaya
pencegahan pernikahan
dini ini. Upaya yang
dilakukan oleh KUA
sebagai lembaga yang
berwenang dalam
meminimalisir angka
pernikahan dini sebagai
tindakan yang preventif
di antaranya,
mengadakan sosialisasi
atau penyuluhan-
penyuluhan dengan
konsentrasi terhadap
remaja, melakukan
pembinaan-pembinaan
baik terhadap remaja
maupun orang tua, serta
25
berkerja sama dengan
instansi terkait seperti
BP4, PUSKESMAS
maupun PLKB.
9 (Dian Anugerah, Amir Penelitian kualitatif peran pemerintah daerah
Muhiddin, Adnan dengan teknik dalam menangani
Ma’ruf, 2020) observasi, pernikahan dini di
peranan Pemerintah wawancara dan Kecamatan Sinjai Selatan
Daerah dalam dokumentasi Kabupaten Sinjai ada
Menangani Pernikahan yang tergolong optimal
Dini Kecamatan Sinjai dan belum optimal
Selatan Kabupaten apabila dibahas dari
Sinjai aspek. sosialisai, regulasi,
dan sanksi.
10 (Nurkholis, Istifianah, Penelitian kualitatif Para Penyuluh dalam
A. Syafi’I Rahman, deskriptif mendukung pelaksanaan
2020) DBKS di desa Dlingo
peran Penyuluh Agama tidak bergerak jauh lebih
dalam Program Desa dari sesuai tugas dan
Binaan Keluarga Fungsinya sebagi
Sakinah Di Desa Dlingo penyuluh. peran serta
masyarakat banyak dan
kelompok binaan sangat
diperlukan dalam
penyuluhan penyuluhan
ditingkat masyarakat,
agar terbentuk sebuah
keluarga yang mandiri
dan sejahtera menurut
ajaran Agama islam dan
terbentuk keluarga yang
skainah, mawadah
warahmah.
11 (Pajar Hatma Indra Jaya, Penelitian kualitatif Hasil penelitian
2017) deskriptif menunjukan bahwa
Revitalisasi Peran penyuluh agama tidak
Penyuluh Agama dalam boleh hanya berfungsi
Fungsinya sebagai sebagai agen informatif-
Konselor dan edukatif yang mewujud
Pendamping Masyarakat dalam ceramah agama,
namun penyuluh agama
harus bisa menjadi
pemungkin (enabler)
dalam menyelesaikan
semua persoalan
masyarakat, baik masalah
26
keagamaan ataupun non-
keagaman.Penyuluh
agama dapat memainkan
peran sebagai broker
yang menghubungkan
kebutuhan masyarakat
berkolaborasi dengan
pihak-pihak terkait.
12 (Diana Ariswanti Penelitian Kualitatif Hasil penelitian
Triningtyas, Siti Deskriptif menunjukkan faktor yang
Muhayati, 2017) melatar belakangi
Konseling Pranikah: terjadinya pernikahan
Sebuah Upaya dini di Kecamatan
Mereduksi Budaya Pulung, Kabupaten
Pernikahan Dini di Ponorogo yaitu, faktor
Kecamatan Pulung, kurangnya perhatian dari
Kabupaten Ponorogo orang tua, faktor
pendidikan rendah dan
faktor budaya
masyarakat. Dampak
yang ditimbulkan dari
pernikahan dini adalah
ekonomi, sosial,
psikologis.
13 (Dzurri wahidah, Penelitian Kualitatif Temuan penelitian
Karismawati, Retno dengan Pendekatan menunjukkan bahwa
lukitaningsih, 2013) Studi Kasus faktor yang memotivasi
Studi Tentang Faktor- remaja untuk melakukan
Faktor Yang Mendorong pernikahan dini di
Remaja Melakukan Kecamatan Kemlagi,
Pernikahan Dini Di Kabupaten Mojokerto
Kecamatan Kemlagi, disebabkan oleh faktor
Kabupaten Mojokerto internal yang
berhubungan dengan
Kebutuhan akan cinta,
sedangkan faktor
eksternal berhubungan
dengan faktor ekonomi
dan pendidikan
masyarakat Kecamatan
Kemlagi, Kabupaten
Mojokerto yang rendah,
pengaruh budaya
terhadap pola pikir
masyarakat, pengaruh
teman sebaya, orangtua
27
ingin menghindari aib,
serta keinganan kuat
remaja untuk melakukan
pernikahan dini.
14 (Siti Nur Cholifah, Penelitian Kompetensi guru
Supriyo, Ninik Kuantitatif dengan bimbingan dan konseling
Setyowani, 2013) Pendekatan tergolong tinggi 78,71%.
Meningkatkan Deskriptif Dengan perincian sub
pemahaman orang tua variabel yaitu menguasai
terhadap pernikahan dini konsep dan memahami
melalui layanan kondisi kebutuhan
bimbingan kelompok masalah klien sebesar
77.58%, menguasai
kerangka teoritik 81,4%,
merancang program BK
77,11%,
mengimplementasikan
program BK 79%,
menilai proses dan hasil
BK 76,14%, kesadaran
etika profesional 81,4%.
Dari data tersebut
menunjukkan guru BK
SMP Negeri Sekota
Cilacap dapat menguasai
dan mengaplikasikan
kompetensi
profesionalnya didalam
pelaksanaan pelayanan
BK dengan kriteria
tinggi.
15 (Hamzanwadi, 2020) Penelitian Proses bimbingan dan
Konseling Pranikah Kuantitatif dengan konseling pra-nikah
dengan Pendekatan Pendekatan merupakan salah satu
Islami bagi Remaja Deskriptif cara agar konseli
Menggunakan Al-Qur- memiliki bekal membina
an dalam Meminimalisir rumah tangga. Secara
Perceraian umum memiliki tujuan
agar individu
mempersiapkan dan
mengembangkan seluruh
potensi yang dimilikinya
dalam memasuki jenjang
pernikahan,menyesuaikan
diri dengan lingkungan,
keluarga.
28
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan peneliti yang
penelitian dari siapapun, adapun kesamaan dengan penelitian orang lain hanya
C. Kerangka Berfikir
dini itu sendiri seperti, faktor dorongan pribadi, faktor rendahnya pendidikan.
Lalu faktor eksternal dari pernikahan dini seperti, faktor orang tua yang
adanya pernikahan dini ini akan menimbulkan masalah dari segi dampak yang
dihasilkan. Dampak dari pernikahan dini itu sendiri terdapat dampak positif
perzinahan. Lalu dampak negatif yang disebabkan dari pernikahan dini seperti,
29
Berdasarkan teori yang mendukung penelitian ini, maka dibuatlah suatu
30
1.1 Gambar Kerangka Berfikir
2. Pengajian/MAJELIS
3. Pengoptimalan BIMWIN
4. Penyuluhan ke Sekolah
5. Penyuluhan ke IRMAS
Dampak Negatif
1. Kekerasan rumah
Faktor Eksternal tangga
1. Orang tua 2. Tidak bisa
2. Ekonomi beradaptasi dengan
3. Adat lingkungan
4. Tehnologi 3. Tidak mampu
menyelesaikan
masalah
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
b. Kondisi Geografis
menjadi lahan sawah dan sisanya lahan kering. Desa yang terluas
32
c. Kondisi Ekonomi
d. Kondisi Penduduk
e. Kondisi Pendidikan
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian di mulai dari bulan Mei sampai penelitian ini selesai.
33
B. Pendekatan Penelitian
pengamatan manusia dan dilakukan dalam situasi yang wajar atau bisa
Dan tahap demi tahap disimpulkan selama proses berlangsung dari awal
perempuan, olah raga, seni dan budaya, dan lain-lain sehingga dapat dijadikan
Johan (2018) Penelitian Kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar
data, data yang kita dapat tersebut kemudian di analisis dan oleh peneliti di
interpretasikan.
34
Adapun tahapan penelitian kualitatif menurut Yusuf (2017) menyajikan
partisipan wawancara yang potensial. Kelima, analisis data. Data yang sudah
didapat oleh peneliti kemudian dianalisis. Data yang begitu luas kemudian
diringkas dan diklasifikasikan. Ide yang sama disatukan, gagasan yang baru
Terdapat ciri -ciri penelitian kualitatif Anggito & Johan (2018) meliputi,
(1) aturan yang alami sebagai sumber langsung dari tanggal, dan peneliti
bentuk kalimat atau gambar bukan angka (3) penelitian kualitatif berfokus
induktif, (5) penelitian kualitatif lebih mementingkan makna atau data yang
bisa teramati.
C. Subjek Penelitian
35
ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu beberapa teknik
adalah salah satu aspek penting yang ada di KUA, penyuluh Agama disini
yaitu Penyuluh Agama keluarga sakinah yaitu Bapak Sarip. Sehingga peneliti
1. Observasi
itu menurut Anggito & Johan (2018) observasi merupakan suatu penelitian
36
observasi dapat berhasil dengan baik, salah satu hal yang harus dipenuhi
2. Wawancara
secara mendalam; (b) hubungan dapat dijalin dengan baik dan diharapkan
responden dapat menjawab pertanyaan secara bebas dan nyaman.; (c) jika
terdapat pertanyaan yang kurang jelas dari kedua belah pihak dapat di
jelaskan kembali. Adapun tahapan yang dilakukan oleh peneliti adalah (a)
37
dan memelihara agar wawancaranya tetap produktif; (d) menghentikan
3. Dokumentasi
terekam. Dalam dokumen tertulis bisa berupa catatan harian, daftar tamu,
Purbalingga.
E. Keabsahan Data
keabsahannya secara ilmiah. Oleh karena itu perlu adanya pengecekan data-
teknik triangulasi.
data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk
38
keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data yang bersangkutan.
Analisis data menurut Wijaya (2018) adalah suatu proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang ditemukan oleh peneliti dari hasil
mana yang penting dan yang akan dipelajari, kemudian dibuatlah kesimpulan
dari data tersebut sehingga mudah dipahami oleh orang lain maupun diri
sendiri. Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dibagi menjadi 4
tahapan, yaitu:
1. Pengumpulan Data
saat bahkan pada akhir penelitian. Herdiansyah (2019) Bahwa peneliti yang
dokumentasi.
39
2. Reduksi Data
Menurut Siyoto & Sodik (2015) reduksi data sama halnya merangkum,
pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian.
Dengan kata lain dalam melakukan reduksi data ini peneliti akan mendapat
yang sangat rumit dan juga ada data-data yang tidak seharusnya ada namun
tercampur di dalam data inti tersebut. Maka dengan kondisi seperti itu perlu
tetapi juga untuk memastikan data yang diolah merupakan data yang
3. Penyajian Data
40
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan. Penyajian data ini dilakukan
tertentu dari penelitian tersebut. Dalam tahap ini peneliti menyajikan dan
data dilakukan untuk mencari makna akan data yang sudah diperoleh
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
(Terlampir)
42
c. Letak Geografis Kantor Urusan Agama Kecamatan Padamara
Padamara berjarak kurang lebih satu setengah kilometer dari pusat Kota
1) Visi
harmonis.”
2) Misi
43
a) Administrasi nikah, rujuk, organisasi dan tata laksana.
3) Motto
e. Kondisi Pemerintahan
Padamara sebanyak 14 desa yaitu (a) Desa Padamara (b) Desa Karang
Sentul (c) Desa Karang Pule (d) Desa Gemuruh (e) Desa Bojanegara (f)
Desa Dawuhan (g) Desa Sokawera (h) Desa Prigi (i) Desa Purbayasa (j)
Desa Karang Jambe (k) Karanggambas (l) Desa Mipiran (m) Desa
44
dini yang terjadi di Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga dan
pelengkap dari hasil observasi dan wawancara yang diperoleh oleh peneliti.
a. Izin Penelitian
hal itu bukanlah cara meneliti yang baik oleh sebab itu dengan
45
tingkat pernikahan dini yang paling rendah di Kabupaten
Purbalingga.
46
baru masuk dan masihh dalam proses penginputan surat masuk,
karena dari pihak Kasi Bimas Islam yang memiliki data tersebut
sesuai dengan arahan dari Kasi Bimas Islam. Pada hari ketiga
data usia pernikahan tahun 2019 dan 2020 untuk usia nikah pada
data dari tahun 2019 sampai tahun 2021 data tentang usia
47
menjadi data pernikahan dini di Kabupaten Purbalingga Tahun
2019-2021.
48
Padamara yang bernama Sarip. Pak Sarip menjadi salah satu
selesai dilakukan.
B. Temuan Penelitian
dini di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan oleh salah satu garda terdepan
49
profesional terutama dalam penelitian yang dilakukan adalah mengenai
Kecamatan lain.
ada di sini sebanyak 8 orang. Karena hal tersebut sudah diatur oleh
para penyuluh yang ada disitu seperti, Keluarga Sakinah, Zakat, Wakaf,
50
wewenang terhadap kegiatan yang berkaitan dengan penyuluhan
Padamara
tersebut. Salah satu penyebab masih adanya pernikahan dini adalah salah
51
Hal tersebut juga di dukung dengan pendapat dari wawancara (S1-
remaja sudah siap secara umur yang sudah ditentukan oleh UU No. 16
tahun 2019.
52
4. Strategi Penyuluh dalam mencegah pernikahan dini di Kecamatan
Padamara.
pernikahan dini.
pernikahan dini.
menyebutkan bahwa:
53
Oleh karena itu salah satu upaya atau Strategi yang dilakukan
dampaknya.
memiliki 2 desa binaan, fungsi dari program desa binaan ini tujuannya
dengan penanggung jawab desa binaan ada yang dua minggu sekali
54
Dari penjelasan tersebut diatas tujuan dibentuknya desa binaan
Padamara. Dan sasarannya orang tua karena orang tua yang paling
Kecamatan Padamara.
55
agar remaja memahami bagaimana pernikahan dini itu sehingga mereka
merupakan program pokok yang sudah ada di KUA akan tetapi dengan
orang tua dan calon pengantin mengenai dampak negatif yang didapat
56
pencegahan pernikahan dini. Hal tersebut sesuai dengan wawancara
pernikahan dini dilakukan dengan berbagai upaya atau cara yang sudah
tentang pernikahan dini dilakukan juga terhadap orang tua dari calon
57
5. Strategi penyuluh dengan kondisi yang ada di masyarakat.
5 Kasus dan pada tahun 2021 sebanyak 2 Kasus. Dan jumlah akumulatif
dari tahun 2019 sampai dengan 2021 menjadi 10 kasus dan merupakan
Purbalingga berjalan dengan lancar. Pendapat itu juga sejalan dengan hasil
kecamatan Padamara:
58
melakukan kegiatan penyuluhan tidak menemukan adanya hambatan yang
303) yaitu:
dapat melakukan semua programnya sendiri tentunya ada pihak lain yang
C. Analisis Penelitian
perempuan menjadi sepasang suami dan istri akan tetapi belum mencapai
minimal umur seseorang menikah yaitu 19 tahun. Haal itu sesuai dengan UU
No. 16 tahun 2019 yang sebelumnya dalam UU No. 01 tahun 1974 seorang
diubah umur minimal seorang perempuan boleh menikah adalah sama dengan
59
segudang dampak yang dihasilkan apabila seseorang melakukannya, seperti
melakukan pernikahan dini dengan umur yang masi dini akan mengakibatkan
kondisi tertekan dan stress salah satunya akibat hilangnya waktu bermain,
kontrol terhadap emosi diri, hal tersebut dapat memicu pertengkaran yang
ketika menikah pasangan belum siap dalam aspek ekonominya tentunya akan
seseorang yang akan melakukan pernikahan dini karena murni dari kemauan
dirinya sendiri dan tidak terdapat paksaan dari pihak lain baik orang tua
maupun orang lain. Pernikahan dini juga bisa terjadi akibat peristiwa-
peristiwa insidental atau mendesak seperti hamil diluar nikah, karena ketika
tahun maka mau tidak mau akan menikahkan nya segera karena bagi
60
masyarakat ketika anaknya hamil diluar nikah maka merupakan sebuah aib
bagi keluarga yang mengalami hal tersebut. Faktor internal lainnya bisa
dini karena ketika seseorang setelah lulus SD atau SMP tidak melanjutkan
Faktor eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar seseorang bisa
yang pertama yaitu terjadinya pernikahan dini karena ada dorongan atau
kemauan dari orang tuanya. Maksudnya remaja diperintahkan oleh orang tua
atau dijodohkan oleh orang tua. Kebanyakan motif orang tua menjodohkan
anaknya karena kondisi ekonomi keluarga yang rendah oleh karena itu orang
tua menjodohkan anaknya dengan orang dengan tingkat ekonomi yang lebih
tinggi. Selanjutnya pernikahan dini bisa terjadi karena tradisi. Maksud dari
dewasa dan tidak kunjung memiliki pasangan akan dianggap sebagai aib
karena menjadi orang yang tidak laku dan ketika anaknya melakukan
pernikahan dini akan bangga. Selain tradisi, pernikahan dini dapat terjadi
sekarang ini melalui internet, akan tetapi banyak sekali dampak negatif
61
seharusnya dilakukan, oleh karena itu apabila terjadi hamil diluar nikah akan
dini yaitu penyuluh agama. Karena dengan pengetahuan dari penyuluh agama
yang dialami oleh masyarakat. Strategi yang dilakukan oleh penyuluh agama
agama keluarga sakinah seperti yang dijelaskan Bapak Sarip selaku Penyuluh
pernikahan dini, ketika calon yang akan menikah belum mencukupi umur
umur calon pengantin mencukupi dan apabila emang tidak bisa ditunda dapat
62
dilakukan terhadap calon pengantin tentunya orang tua dari calon pengantin
menikah karena persetujuan dari orang tua, makanya apabila ada kasus
pernikahan dini bisa datang karena kemauan dari orang tua remaja.
dari program desa binaan tersebut. Yang pertama adalah setiap penyuluh yang
berjumlah 8 memiliki desa binaan masing masing satu dan ada penyuluh yang
masing. Dan program desa binaan juga didukung dengan penyuluhan melalui
yang memiliki audien dari mulai remaja hingga orang tua, tujuannya adalah
Selain itu juga untuk meneruskan program tersebut bekerja sama dengan
63
penyuluh agama terbukti bisa mencegah pernikahan dini. Pernikahan dini di
terutama penyuluh agama sendiri, selain itu dari pihak KUA yang selalu
yang dapat bekerja sama dengan baik. Dengan dukungan dari berbagai pihak
dicegah.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dini terendah yaitu 10 Kasus sejak tahun 2019 sampai dengan 2021. dan
masyarakat yang sudah maju membuat seseorang yang akan menikah lebih
65
B. Saran
penelitian ini:
pernikahan dini.
2. Bagi orang tua remaja yang akan menikahkan anaknya dalam usia yang
dini sudah menjadi masalah nasional bukan masalah yang hanya dihadapi
66
5. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang sama tentang strategi
67
DAFTAR PUSTAKA
Anggito, A., & Johan, S. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Jejak publisher.
Jaya, pajar hatma indra. (2017). Revitalisasi Penyuluh agama dalam fungsinya
sebagai konselor dan pendamping masyarakat. Jurnal Bimbingan Dan
Konseling Islam, 8(2), 335–355.
68
konselor dan pendamping masyarakat. Konseling Religi, 8(2).
Mudhiiah, K., & Atabik, A. (2014). Pernikahan dan hikmahnya perspektif hukum
islam. Yudisia, 5(2), 1–314.
Redjeki, dwi sogi sri, Hestiyana, N., & Herusanti, R. (2016). Faktor-faktor
penyebab pernikahan dini di kecamatan hampang kabupaten kotabaru.
Dinamika Kesehatan, 7(2).
Rosdiyah, E. N., & Listya, A. (2019). Infografis dampak fisik dan psikologis
pernikahan dini bagi remaja perempuan.
69
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif.
Setyawan, J., Marita, rizka hasna, Kharin, I., & Jannah, M. (2016). Perkawinan
Remaja Di Jawa Timur. Penelitian Psikologi, 07(02), 15–39.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi media
publishing.
Usman, H., & Raharjo, nuryadin eko. (2013). Peran Kepemimpinan Pembelajaran
Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013. Cakrawala Pendidikan, 1, 1–
13.
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pedoman Observasi
jumlah pernikahan dini yang paling sedikit ada di Kecamatan Padamara, dan
Padamara.
a. Tujuan
b. Instrumen observasi
pernikahan dini
71
Lampiran II Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara
a. Tujuan
Tengah.
b. Aspek-aspek
1) Strategi Penyuluh
2) Penyuluh agama
3) Pernikahan dini
c. Pertanyaan Pendahuluan
1) Namanya siapa?
2) Alamat tinggal?
d. Identitas
1) Nama Lengkap :
2) Alamat tinggal :
3) Jabatan :
72
4) Lama menjadi penyuluh :
5) Waktu :
e. Pedoman Wawancara
Padamara?
sebaliknya?
73
kecamatan Padamara?
di Kec. Padamara?
lalu
PNS?
penyuluhan?
pernikahan dini?
74
6. Siapa saja sasaran penyuluhan yang bapak
bapak mengatasinya
75
Lampiran III Checklist Dokumentasi
Checklist Dokumentasi
1) Tujuan
2) Instrumen Dokumentasi
NO Indikator Checklist
5 Dokumentasi Penelitian
76
Lampiran IV Jadwal Penelitian
N Kegiatan Bulan
O Januari Maret- Agustus Septem Novem Desemb Januari
-21 21 -21 ber-21 ber-21 er-21 -22
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Outline
2 Bimbingan
Judul
3 Penyusuna
n Proposal
4 Seminar
Proposal
5 Revisi
Proposal
6 Pengambil
an Data
7 Penyusuna
n Skripsi
77
Lampiran V Hasil Observasi
Observasi
Islam)
paling sedikit
78
Observasi 1
tepatnya bagian kasi bimas islam memiliki data terkait usia pernikahan
mentah rentang pernikahan dari usia 10 tahunan - 65 tahun lebih lalu oleh
peneliti diolah dan dianalisis menjadi data yang lebih ringkas lagi yaitu
Observasi 2
tengah membuat KUA Padamara sangat strategis dan di Ketuai oleh Bapak
79
penelitian ini peneliti memiliki fokus terhadap satu orang penyuluh yaitu
Tahun
No Kecamatan Jumlah
2019 2020 2021
1 Kec. Bobotsari 8 9 15 32
2 Kec. Bojongsari 11 27 49 87
3 Kec. Bukateja 12 5 3 20
4 Kec. Kaligondang 13 23 28 64
5 Kec. Kalimanah 3 3 21 27
6 Kec. Karanganyar 4 31 19 54
7 Kec. Karangjambu 18 19 18 55
8 Kec. Karangmoncol 12 8 16 36
9 Kec. Karangreja 11 16 2 29
10 Kec. Kejobong 7 9 27 43
11 Kec. Kemangkon 2 15 5 22
12 Kec. Kertanegara 5 9 11 25
13 Kec. Kutasari 2 13 38 53
14 Kec. Mrebet 4 17 26 47
15 Kec. Padamara 3 5 2 10
16 Kec. Pengadegan 5 4 5 14
80
17 Kec. Purbalingga 4 15 7 26
18 Kec. Rembang 2 7 7 16
JUMLAH 660
81
Lampiran VI Transkip Wawancara
Kode Keterangan
P Peneliti
N Narasumber
S1 Subjek 1
S2 Subjek 2
W1 Wawancara 1
W2 Wawancara 2
82
Verbatim Wawancara
(S1,W1)
Purbalingga.
Kecamatan Padamara
83
lain.
pak.”
84
wawancaranya, eee pertama
menurut bapak?”
85
sekarang untuk proses menikah
Agama”.
di jenjang pernikahan
cenderung menghindari
86
pernikahan dini.
ya pak?”
melangsungkan pernikahan
pernikahan lebih
tradisi melangsungkan
87
bahkan sebelum itu lamaran
lebih mempersiapkan
Padamara Pak?”
disini.”
masyarakat di Kecamatan
88
Padamara bagaimana ya Pak?”
di Kecamatan Padamara,
pegawai negeri.”
ujungya mengarah ke
89
peralihan menuju dewasa sudah
Padamara?”
maksudnya penyuluh
90
orang tua agar memahami resiko
91
dengan membuat desa binaan,
dampak buruk.
92
jumlah penyuluh sendiri berapa
ya pak?
narkotika/HIV.”
penyuluhan?”
93
ketergantungan dengan
ceramah, mengetahui
masyarakat.”
tua.”
94
oleh pihak KUA dalam
diinginkan?
penyuluh alhamdulillah
harapan kami.”
hambatan apapun.
Alhamdulillah apabila
95
para penyuluh dapat meminta
Verbatim Wawancara
(S2,W2)
pak.”
96
melakukan penelitian di sini.
dini.”
N “Oya mas.” 30
97
N “Untuk jumlah penyuluh yang 33-38
mas.”
pak.”
98
dahulu nanti saya kabari
jamnya.”
99
Lampiran VII Dokumentasi
Dokumentasi
NO Indikator Checklist
5 Dokumentasi Penelitian √
100
2. Struktur Organisasi dan Penyuluh KUA Padamara
101
3. Denah Wilayah Kerja KUA Kecamatan Padamara
102
4. Data - data pernikahan dini
103
5. Dokumentasi Penelitian
104
105
106
Lampiran VIII Daftar Riwayat Hidup
A. Identitas Diri
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Telpon : +6281-233-993-981
Email : rifkioktav@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1 TK TK 1 Pangempon - 2005
107