Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI)

Vol. 1, No. 1, Juni 2020, 57 - 67

available online at: http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/sisteminformasi

ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENEMBAAN EKOWISATA


DAERAH PENYANGA TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Sigi Pramono1, Imam Ahmad2, Rohmat Indra Borman3


Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,Universitas Teknokrat Indonesia1,2
Sistem Informasi Akuntansi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,Universitas Teknokrat Indonesia3

Sigit.brselebah@gmail.com1

Received: (9 Mei 2020) Accepted: (15 Juni 2020) Published: (22 Juni 2020)

Abstract
Current advances in information technology can not be denied as information becomes one of
the main resources in each organization to enhance competitiveness. Dissemination of
information technology has added to various key midwives in tourism midwives. One of the tours
currently being enjoyed by the community is ecotourism activities. The Kambas Way National
Park is a complementary area of natural resources both flora and fauna. Way Kambas National
Park is surrounded by 39 buffer villages, one of which is Braja Harjosari Village. The village
declared itself as a tourism village, but its implementationdoes not yet have a marketing system
using information technology that requires existing potentials for development because it saves
the end and does not have a strong enough competitiveness to compete in the current information
technology era. Therefore, it is necessary to analyze the development of the system which is able
to increase the potential of ecotourism and the strategy of developing ecotourism in order to
increase visits and competitiveness with similar tourism. SWOT analysis is to determine the
development of a promotion system by formulating alternative strategies that can be used as well
as completing the marketing system based on alternative existing strategies. The results of this
analysis use technology according to quadrant 1, which means the village must utilize the power
to see the opportunities that exist. Marketing strategies that can be done is through web media
that can be reached by everyone.

Keywords: Ecotourism, Marketing, SWOT,Tourism, Waykambas.

Abstrak
Kemajuan teknologi informasi saat ini tidak dipungkiri lagi bahwa informasi menjadi salah satu
sumber daya utama padasetiap oranisasi untuk meningkatkan daya saing. Penyebaran teknologi
informasi sudah merambah keberbagai bidan terutama dalam bidan pariwisata. Salah satu
pariwisata yang saat ini sedang di gemari oleh masyarakat adalah kegiatan ekowisata. Taman
nasional way kambas merupakan daerah konservasi sumber daya alam baik itu flora dan fauna.
Taman nasional way kambas di kelilingi 39 desa penyangga, salah satunya desa braja harjosari.
Desa mencanangkan diri sebagai desa wisata, namun dalam pelaksanaannya belum memiliki
sistem pemasaran menggunakan teknologi Informasi sehingga potensi-potensi yang ada sulit
untuk berkembang karena kurangnya penujung dan tidak memiliki daya saing yang cukup kuat
untuk bersaing di era teknologi informasi saat ini. Oleh karena itu di perlukan analisis pengem-
bangan sistem yang mampu meningkatkan potensi-potensi ekowisata dan strategi pengem-
bangan ekowisata guna meninkatkan kunjungan dan daya saing dengan wisata sejenis.SWOT
analisis menentukan pengembangan sistem promosi dengan merumuskan strategi alternatif yang
dapat digunakan serta merancang suatu sistem pemasaran berdasarkan alternatif strategi yang
ada. Hasil dari analisis tersebut penggunaan teknologi terletak pada kuadran 1 yang berarti desa
braja harjosari harus memanfaatkan kekuatan untuk melihat peluang yang ada. Strategi
pemasaran yang bisa dilakukan yaitu melalui media web yan dapat di jankau semua orang.

Kata Kunci: Ekowisata, Pemasaran, Pariwisata, SWOT, Waykambas.

57
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

To cite this article:


Pramono, Ahmad, Borman. (2020). Analisis Potensi Dan Strategi Penembaan Ekowisata Daerah Penyanga Taman Nasional Way
Kambas. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, Vol(1), 57 - 67.

1. Pendahuluan komponennya dengan maksud mengidentifikasi


dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
Kemajuan teknologi informasi saat ini tidak hambatan-hambatan yang terjadi, dan kebutuhan-
dipungkiri bahwa informasi menjadi salah satu kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di
sumber daya utama pada setiap organisasi untuk usulkan perbaikannya.”
meningkatkan daya saing. Teknologi informasi.
Penyebaran teknologi informasi sudah merambah 2.2 Tahapan Analisis
ke berbagai bidang terutama dalam bidang Menurut (Fatta, 2007), “Tahapan analisis
pariwisata. Salah satu pariwisata yang saat ini adalah tahap dimana sistem yang berjalan dipelajari
sedang di gemari masyarakat adalah kegiatan dan sistem pengganti diusulkan”. Dalam tahap ini
ekowisata. Taman nasional way kambas merupakan ada lima aktifitas utama antara lain:
kawasan yang mengembangkan ekowisatayang 1. Pengumpulan informasi
bekerja sama dengan desa penyanga taman 2. Mendefinisikan sistem requirement
nasional. Taman nasional way kambas sediri 3. Memprioritaskan kebutuhan
tetapkan sebagai kawasan hutan tropis yang di 4. Menyusun dan mengevaluasi alternatif
kelilingi oleh 10 kecamatan dan terdapat 39 desa 5. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen
penyangga salah satunya adalah desa Braja
Harjosari. Namun dalam pelaksanaanya desa wisata 2.3 Potensi
belum memiliki system pemasaran mengunakan Menurut (Kartasapoetra & Sutedjo, 1987)
teknologi informasi sehingga potensi-potensi “Potensi ialah segala sesuatu hal yang dapat
ekowisata itu sulit untuk berkembang dikarenakan dijadikan sebagai bahan atau sumber yang akan
kurangnya pengujung dan daya saing dengan dikelola baik melalui usaha yang dilakukan
competitor lain yang sejenis. manusia maupun yang dilakukan melalui tenaga
Proses bisnis yang sedang berjalan pada desa mesin dimana dalam pengerjaannya potensi dapat
wisata Braja Harjosari yaitu melalui penawaran juga diartikan sebagai sumber daya yang ada di
yang dilakukan oleh pihak taman nasional way sekitar kita”.
kambas kepada tamu maupun pengujung yang
datang. Solusi yang dapat diberikan untuk 2.4 Pengertian sistem
pengembangan potensi-potensi yang ada, dengan Menurut (Jogiyanto, 2005) “system di
melakukan analisis dan pengembangan system yang definisikan sebagai kumpulan daei elemen-elemen
bisa digunakan untuk menarik wisatawan dalam yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
berkunjung kedesa wisata. Tujuan dari penelitian ini tertentu.”
adalah merumuskan system yang digunakan untuk
menarik wisatawan berkunjung ke desa wisata braja 2.5 Karakteristik Sistem
harjosari dan Untuk membagun sebuah system atau Model umum sebuh system terdiri dari input,
aplikasi yang dapat membantu dalam proses, dan output. Hal ini merupakan konsep
pengembangan potensi-potensi wisata yang ada di sebuah system yang sederhana mengigat sebuah
desa. system dapat mempunyai karakteristik atau sifat-
sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut
2. Landasan Teori bias dikatakan suatu system. menurut (Jogiyanto,
2005) suatu system mempunyai karakteristik atau
2.1 Analisis sifat-sifat tertentu, yaitu “mempunyai komponen
Menurut (Fatta, 2007) menyatakan bahwa (components), batas system (boundary), lingkungan
“Analisis adalah teknik pemecahan masalah yang luar system (environment), penghubung (interface),
menguraikan bagian-bagian komponen dengan maukan (input), keluaran(output), dan sasaran
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian (onjectivies) atau tujuan (goal).”
komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan mereka”. 2.6 SWOT
Menurut (Jogiyanto, 2005) menyatakan Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
bahwa “Analisis adalah penguraian dari sistem faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian perusahaan (Rangkuti, 2015).

58
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

threats-opportunitty-eaknesses-strenght(TOWS),
matrix strategy position and action evaluation
2.7 Analisis SWOT (SPACE). Berikut menganalisis matriks, tahap
Suatu konsep manajemen strategi dengan pencocokan/ alternatif strategi:
penyesuaian perusahaan dengan lingkungan a. The threat, opportunity, weaknesses, and
internal dan eksternal. Di dalam analisis strategi stranght matrix (TOWS)
organisasi menggunakan alternatif strategi Matriks threat, opportunity, weaknesses, and
sehingga bisnis yang dijalankan mampu stranght matrix (TOWS) merupakan
menghasilkan strategi yang tepat, dalam jangka perangkat pencocokan yang penting yang
pendek mendatangkan returns, di dalam jangka membantu manajer mengembangkan empat
menengah mampu menciptakan produk dan jasa tipe strategi. Strategi SO (stranght-
yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan opportunity), strategi WO (weaknesses-
dalam jangka panjang mampu menciptakan opportunity), strategi ST (stranght -threat),
peluang baru untuk menciptakan pasar baru strategi WT(weaknesses-threat). Mencocokan
(Triynto, 2013). faktor-faktor eksternal dan internal kunci
Analisis strategi yang tepat dapat menjadi merupakan bagian yang sulit dalam
pilihan strategi bisnis untuk dapat memilih strategi mengembangkan matriks SWOT dan
diperlukan beberapa tahapan: merupakan penilaian yang baik dan karena
1. Tahap masukan biasanya tidak ada sekumpulan kecocokan
Tahapan merumuskan kerangka matriks EFE yang paling baik.
(evaluation Faktor external), dan matriks EFI
(evaluation Faktor Internal), tahap ini meringkas
informasi masukan dasar yang diperlukan untuk
merumuskan strategi. Pada tahap ini terbai menjadi
2 matriks:
a. Evaluation Faktor External Matrix (EFE)
Perencanaan strategi meringkas dan
mengevaluasi informasi yang berhubungan
dengan faktor ekonomi, sosial budaya, Gambar 1. Threat, Opportunity, Weaknesses, And
demografi, lingkungan, politik pemerintah, Stranght Matrix (TOWS)
hukum, teknologi, dan persaingan. Faktor – Sumber: (Triynto, 2013)
faktor yang dipilih adalah faktor yang
berpengaruh pada bisnis yang dijalankan dan b. SPACE matrix
dianggap dapat mendatangkan pemasalahan di Alat ini terdiri dari kerangka empat kuadran
kemudian hari. Pemilihan faktor dilakukan yang menujukan apakah strategi agresif,
melalui forum group discussion (FGD)atau konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling
observasi langsung pada bisnis yang di cocok untuk suatu organisasi. Sumbu matriks
jalankan melalui field study atau melalui in SPACE menggambarkan dua dimensi internal:
depth interview dengan pelaku bisnis yang kekuatan keuangan (FS- Finansial Strenght) dan
berhubungan dengan perusahaan. keunggulan kompetitif (CA-Competiitive
b. Evaluation Faktor InternalMatrix (EFI) Advantage) dan dua dimensi eksternal: stabilitas
EFI merupakan alat perumusan strategi untuk lingkungan (ES -Environmental Stability) dan
meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kekuatan industri (IS-Industry Stranght). Keempat
kelemahan utama dalam berbagai bidang faktor merupakan penentu paling penting dari posisi
fungsional dalam suatu bidang usaha. Matriks strategis organisasi secara keseluruhan.
ini menjadi landasan mengidentifikasi dan
mengevaluasi hubungan diantara bidang-
bidang ini.

2. Tahap pencocokan
Tahap ini hanya berfokus pada upaya
menghasilkan strategi alternatif yang dapat di
jalankan (feasible) dengan memadukan faktor
internal dan eksternal. Tahap ini terdiri dari matriks

59
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

4. Strategi pertumbuhan, yakni dengan


mengembangkan kapasitas produksi secara
signifikan, melakukan ekspasi ke dalam
pemasaran global,
melakukandivesifikasiproduk/jasa, atau
mengintegrasikan kedalam produk/jasa.
5. Strategi aliansi, yakni membentuk hubungan
dan aliansi bisnis yang baru dengan
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan
lain

2.9 Pengembangan
Gambar 2. Martix SPACE Menurut (Pressman, 2012),“Pengembangan
Sumber: H.Howe, R. Mason, dan K.dickel, adalah rancangan peringkat komponen diperhalus
Strategic Management and Business Police: A dan ditinjau ulang. Kode-kode program dihasilkan,
methodoligica Aprroach didalam (Triynto, 2013) ditinjau, dikompilasi, dan diuji. Matrik-matrik
dibuat untuk semua pekerjaan yang penting serta
2.8 Teknologi Informasi untuk setip hasil pekerjaan”. Sedangkan menurut
Menurut (Kadir & Triwahyuni, 2013)“ Nadler (harjana, 2001):“Pengembangan adalah
teknologi informasi baik secara implisit maupun kegiatan-kegiatan belajar yang diadakan dalam
exsplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, jangka waktu tertentu guna memperbesar
tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.” kemungkinan untuk meningkatkan kinerja.”
Sedangkan menurut (Kadir, 2014)“ teknologi Jad ipengembangan (development) adalah
informasi adalah bagian dari sistem informasi. proses meliputi kesempatan belajar yang bertujuan
Secara umum teknologi informasi adalah segala untuk lebih meningkatkan pengetahuan
bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses (knowledge) dan keahlian (skill) yang diperlukan
dan mengirimkan informasi dalam bentuk dalam pekerjaan yang sedang dijalani. Pengem-
elektronis.” bangan lebih difokuskan untuk jangka panjang.
Berdasarkan pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah 2.10 Ekowisata
bentuk teknologi baik itu teknologi komputer (The Ecotourism Society,2000) mengatakan
maupun teknologi komunikasi yang digunakan ekowisata suatu bentuk perjalananwisata ke daerah
untuk memproses dan menyebarluaskan informasi alami yang dilakukan dengan aturan mengenai
secara elektronik. Teknologi informasi sendiri konservasi lingkungan dan pelestarian kehidupan
dapat digunakan untuk membentuk strategi untuk serta kesejahteraan penduduk setempat dan
menujukan keunggulan yang kompetitif. Beberapa ekowisata adalah bentuk baku dari perjalanan
strategi tersebut dapat berupa seperti berikut: bertanggung jawab di daerah alami dan
1. Strategi biaya rendah, yakni menjadikan berpetualangan yang dapat menciptakan industri
produsen dengan biaya yang rendah, pariwisata. Menurut peraturan Gubenur Lampung
memberikan harga yang lebih murah terhadap Nomor 6 Tahun 2012 Pasal 1 ayat 28 menyatakan
pelanggan, menurunkan biaya pasokan, atau bahwa Ekowisata adalah kunjungan yang
meningkatkan biaya pesaing untuk tetap bertangung jawab ke suatu wilayah yang masih
bertahan di industri. alami untuk menikmati dan mengapresiasi keadaan
alamnya (beserta segala aspek budaya yang ada -
2. Strategi diferensiasi, yakni mengembangkan
baik pada masa lalu maupun saat ini),
cara-cara untuk membedakan produk/jasa
mengembangkan kegiatan konservasi, menimbul-
yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing
kan dampak kunjungan yang minimal serta ada
sehingga pelanggan menggunakan keterlibatan penduduk setempat dalam memperoleh
produk/jasa karena adanya atau fitur yang keuntungan serta sosial ekonomi.
unik.
3. Strategi inovasi, yakni memperkenalkan
produk/jasa yang unik, atau membuat 2.11 Metode Pengembangan Sistem
perubahan yang radikal dalam proses bisnis Pengembangan sistem merupakan penyusun
yang menyebabkan perubahan-perubahan sistem baru untuk mengganti sistem lama secara
yang mendasar dalam pengelolaan bisnis. keseluruhan atau memperbaiki bagian-bagian

60
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

tertentu. Metode yang digunakan dalam pengem- 4. Hasil dan Pembahasan


bangan sistem yaitu dengan siklus klasik/air terjun
(waterfall). Dalam metode air terjun setiap tahap 4.1 Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA)
harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh Hasil dari penelitian yang dilakukan terdapat
sebelum diteruskan ketahap berikutnya untuk 16 objek dan dayatarik wisata di desa wisata braja
menghindari pengulangan tahapan. Metode air harjosari dan taman nasional way kambas. Objek
terjun (waterfall) dapat dilihat pada gambar 2.2 dan daya tarik alam yang terdapat di desa wisata
berikut ini: desa brajaharjosari dan taman nasional way kambas
secara rinci sebagai berikut:
1. Danau
2. Hutan
3. Sungai
4. Dusun budaya
5. Sabana
Gambar 3. Model Air Terjun/ Waterfall 6. Aktivitas masyarakat
Sumber: (Pressman, 2012) 7. Pembudidayaan jamur tiram
8. Kebun nangka
2.12 Unified Modeling Language (UML) 9. Kebun jambu kristal
UML adalah Salah satu standar bahasa yang 10. Rumah bibit
banyak digunakan di dunia industri untuk 11. Pusat pelatihan gajah
mendefinisikan requirement, membuat analisis & 12. Way kanan
desain, serta menggambarkan arsitektur dalam 13. Kuala kambas
pemrograman berorientasi objek. (Rosa A.S. dan 14. Suaka rhino sumatra
Shalahudin, 2013). 15. Pantai sekapuk
16. Restorasi bambangan
3. Metode Penelitian
4.2 Analisis SWOT
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei Analisis SWOT digunakan untuk
2017.Teknik pengumpulan data yang digunakan pengumpulan kebutuhan dengan menganalisis
dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman situasi
primer. Data primer yang diperoleh dara wawancara perusahaan saat ini untuk menentukan strategi yang
dan pengamatan secara langsung di lapangan, digunakan untuk ke depannya. Analisis SWOT
sedangkan data sekunder yang diperoleh instansi membandingkan antara faktor eksternal dan
terkait, hasil penelitian terdahulu yang berkaitan peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
dengan tujuan penelitian. Pengambilan data yang dengan faktor internal kekuatan (strenghs) dan
dilakukan dengan wawancara dan kuisioner guna kelemahan (weaknesses)Analisa SWOT adalah
menentukan sistem yang akan digunakan. sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran).
3.1 Teknik analisis
Dalam penelitian ini teknik analisis yang 4.3 Tahap Masukan
digunakan adalah analisis SWOT dengan melihat Tahapan ini merupakan tahapan perumusan
faktor internal dan eksternal. kerangka matriks ekternal dan interna, tahap ini
meringkas informasi masukan yang di perlukan
3.2 Pengujian sistem untuk merumuskan strategi.
Pengujian sistem dilakukan untuk memastikan
bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dengan a. EFI (Evaluation Faktor Internal)
desain dan semua fungsi dapat dipergunakan Tabel 1. Analisis SWOT EFI
dengan beberapa kesalahan yang ada. Dalam
penelitian ini dilakukan pengujian menggunakan
black box yang selanjutnya akan dilakukan
wawancara dan pengisian angket kuisoner untuk
mengetahui sistem apa yang tepat untuk promosi
ekowisata guna menarik penujung datang ke desa
wisata braja harjosari.

61
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

(Opportunities) dan faktor ancaman (Threaths)


yaitu 198185 – ( -0,80345) = -1,1784.

4.4 Tahap Pencocokan


Tahap ini memfokuskan pada upaya mengha-
silkan strategi alternatif yang dapat dijalankan
dengan memadukan faktor internal dan eksternal.

a. SPACE Matrix
Space matrik merupakan alat yang penentu
dalam perumusan strategi. Alat ini terdiri dari 4
kuadran yaitu agresif, konservatif, defensif, dan
bersaing.

Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai rating Gambar 4. Diagram SPACE Matrix Perencanaan
dan bobot faktor internal strategi pengembangan Pemasaran
system ekowisata desa wisata braja harjosari dan
taman nasional way kambasdapat diperoleh hasil Berdasarkan diagram SWOT tesebut, posisi
pengurangan antara faktor kekuatan (Strenghts) dan usaha untuk pemanfaatan teknologi informasi desa
kelemahan (Weakness) yaitu 1,93105– (-1,0767) = wisata Braja Harjosari berada pada kuadran I,
0,85435 dimana pada posisi ini sebuah usaha maupun
industri memiliki posisi yang kuat dan berpeluang
b. EFE (Evaluation Faktor Eksternal) untuk berkembang jadi system informasi yang
Tabel 2. Analisis SWOT EFE digunakan pada desa wisata Braja Harjosai adalah
strategi pengembangan agresif dalam pemanfaatan
teknologi informasi untuk pemasaran ekowisata
yaitu dengan memanfaatkan kekuatan internal dan
memanfaatkan peluang yang ada. Pemanfaatan
teknologi informasi berdasarkan analisis tersebut
adalah dengan mengunakan system informasi
berbasis web yang dapat menjangkau semua
kalangan, dan dapat di akses di mana saja.

4.5 Arsitektur Pengguna Sistem


Arsitektur sistem untuk menyatakan
bagaimana mendefinisikan komponen-komponen
yang lebih spesifik secara terstruktur dengan tujuan
agar struktur yang dirancang dapat menjawab
kebutuhan saat ini dan nanti. Berikut arsitektur
pengguna sistem dapat dilihat pada gambar 4.2.

Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai rating


dan bobot faktor eksternal tersebut dapat diperoleh
hasil pengurangan antara faktor peluang

62
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

Smartphone

User Internet
Leptop / PC Server Database

Admin Leptop / PC

Gambar 5. Arsitektur Pengguna Sistem

4.6 Desain Sistem


Gambar7. Activity Diagram yang diusulkan
4.6.1 Usecase Diagram
Use case diagram menggambarkan manfaat 4.6.3 Class diagram
sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang Diagram Kelas atau Class Diagram meng-
berada di luar sistem (actor). gambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun
sistem.

Gambar 6. Usecase Diagram yang diusulkan

4.6.2 Activity Digram


Diagram aktivitas atau activity diagram
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau
menu yang ada pada perangkat lunak. Diagram
aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan Gambar 8. Class Diagram yang diusulkan
apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan oleh sistem. 5. Implementasi

5.1 Implementasi pada teknologi pemasaran


memalui website
5.1.1 Halaman utama dari website
Halaman ini merupakan halaman awal yang
akan tampil jika user dan admin mengakses web ini.
Berikut adalah gambar halaman utama yaitu:

63
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

Gambar 9. Halaman Utaman Gambar 12. Halaman Profile Desa Braja Harjosari

5.1.2 Halaman ProfilePengelola 5.1.5 Halaman Sejarah Desa


Halaman ini menampilkan mengenai Halaman ini berisi informasi mengenai
gambaran umum desa wisata braja harjosari dan berdirinya desa Braja Harjosari. Berikut tampilan
taman nasional way kambas. halaman sejarah desa:

Gambar 10. Halaman Profil Gambar 13. Halaman Sejarah Desa

5.1.3 Halaman Daftar penginapan 5.1.6 Halaman Cara Reservasi/ Pemesanan


Halaman ini berisi informasi penginapan yang Halaman ini berisi informasi mengenai tata
berada di daerah wisata yang dituju. Berikut cara pemesanan paket maupun penginapan. Berikut
tampilan halaman penginapan: tampilan halaman cara reservasi/pemesanan:

Gambar11. Halaman Daftar Penginapan Gambar 14. Halaman Cara Reservasi/Pemesanan

5.1.4 Halaman Profile Desa Braja Harjosari 5.1.7 Halaman wisata


Halaman ini menampilkan mengenai Halaman ini menampilkan seluruh wisata
gambaran umum desa wisata braja harjosari. yang ada di desa braja harjosari dan taman nasional.
Berikut tampilan halaman profil desa Braja Pengujung juga dapat melihat secara detail
Harjosari: mengenai objek wisata yang di inginkan.

64
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

Gambar 17. Halaman Wisata Gamar 20. Halaman Budaya

5.1.8 Halaman Paket Wisata 6. Kesimpulan


Halaman ini menampilkan seluruh paket
wisata yang di tawarkan oleh desa wisata braja Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini
harjosari dan taman nasional way kambas. adalah :
Pengujung juga dapat memesan paket wisata yang 1. Berdasarkan analisis menggunakan menggu-
disediakan dan melihat secara detail kegiatan apa nakan SWOT matrik diperolah bahwa faktor
saja yang ditawarkan. internal memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu
1,98185 dibandingkan dengan faktor eksternal
yang hanya 1,1784. Hasil tersebut posisi usaha
untuk pemasaran desa wisata Braja Harjosari
menempati pada kuadran 1, dinama pada
posisi tersebut usaha memiliki posisi yang
kuat dan berpeluang dengan strategi agresif
dalam pemasaran produk ekowisata yang
dimiliki. Strategi yang dapat di ambil dalam
pemasaran agresif adalah melakukan peman-
Gambar 18. HalamanPaket Wisata faatan teknologi informasi yang berkembang
saat ini, yaitu dengan mengunakan sistem
5.1.9 Halaman Kuliner Khas informasi berbasis web yang dapat menjang-
kau semua kalangan, dan dapat di akses di
Halaman ini berisi informasi mengenai
mana saja.
kuliner yang dapat di nikmati oleh pengujung ke
2. Diharapkan sistem ini diharapkan potensi-
tika datang ke desa wisata braja harjosari. Berikut
potensi yang ada pada desa wisata dapat
tampilan halaman kuliner khas:
berkembang dan dapat bersaing dengan
wisatasejenis

Daftar Pustaka

[1] Fatta, H. A., 2007. Analisis & Perancangan


Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
[2] Hadinoto & Kusudianto, 1996. Perencanaan
Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta:
Ui pres.
Gambar 19. Halaman Kuliner Khas
[3] Harjana, A. M., 2001. Traning SDM yang
5.1.10 Halaman Budaya Efektif. Yogyakarta: Kanisius.
Halaman ini berisi informasi kebudayaan [4] Haris I, Ahmad I, 2016.Rancang Bangun
dan seni yanada di desa wisata braja harjosari. Sistem Tiket Masuk Pada Objek Wisata Pantai
Berikut tampilan halaman budaya: Mutun. Vol. 2 No. 2. Pp. 61-71. Jurnal Ilmiah
Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi
[5] Jogiyanto, H., 2005. Analisis dan Desain
Sistem Informasi Pendekatan Tersetruktur
Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
Andi.

65
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

[6] Kadir, A., 2014. Pengenalan Sistem Informasi. pembobotan studi kasus kabupaten jepara.
Revisi penyunt. Yogyakarta: Andi. udinus: fasikom.
[7] Kadir, A. & Triwahyuni, T. C., 2013. [23] Sangadji, E. M. & Sopiah, 2010. Metode
Pengantar Teknologi Informasi. Revisi Penelitian. - penyunt. Yogyakarta: Andi.
penyunt. Yogyakarya: Andi. [24] Sayekti, H. w., 2015. Analisis Perbandingan
[8] Kartasapoetra, A. G. & Sutedjo, M. M., 1987. Penilaian Kinerja Pengemudi PT Daya Mitra
Teknologi Konservasi Tanah dan Air.. Jakarta: Serasi Menggunkan Metode Scoring Sistem
PT. Bina Aksara. dam Topsis. Bandarlampung: Perguruan Tinggi
[9] Karyono, A. H., 1997. Kepariwisataan. Teknorat.
Jakarta: Grasindo. [25] Septiyani, J., 2016. Sistem Informasi Reservasi
[10] Kurniawan, A., SIahaan, D. O. & Wibisono, A., Kamar Hotel Berbasis Web (Studi kasus Hotel
2013. sistem informasi pariwisata Enggal Bandatlampung). - penyunt. Lampung:
menggunakan ontologi. teknik POMITS, 2(1), Perguruan Tinggi Teknokrat.
pp. A-^ - A11. [26] Society, . T. I. . E., 2000. ecotourism statistical
[11] Kurniawan, P., 2016. analisis dan fact sheet. USA: nort bennington.
implementasi E-marketingsebagai media [27] Soemarwoto, 1985. Lingkungan Hidup dan
promosi dengan menggunakan metode sostec Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
(studi kasus: konveksi AHM Bandarlampung). [28] Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Bandarlampung: Perguruan TInggi Teknokrat. Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.
[12] Ladjamudin, A.-b. B., 2005. Analisi dan [29] Suguarto, A., 2013. Pengebangan Sistem
Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Kearsipan Elektronik Berbasis Client - Server.
Ilmu. Yogyakarta: Aiti.
[13] Mulyadi, 2010. Sistem Informasi Akutansi. [30] Susanto, N., 1999. Analisis SWOT Untuk
Jakarta: s.n. Identifikasi Faktor-Faktor Strategik PT. Nayati
[14] M Mohamad, I Ahmad, Y Fernando, 2017, Sndonesia. Tesis. semarang : Prodi Megister
Pemetaan Potensi Pariwisata Kabupaten Manajemen: universitas Diponegoro.
Waykanan Menggunakan Algoritma Dijkstra, [31] Sutanto, E., 2005. Pengantar Teknologi
Vol.3 No.2 pp.169-178. Jurnal Komputer Informasi. - penyunt. Yogyakarta: Graha ILmu.
Terapan [32] Suyanto, A. H., 2009. Step by Step Web Desing
[15] Nurhayati, S., 2009. Analisis Stratei Sistem theory and Practices. 2 penyunt. Yogyakarta:
Teknologi Informasi denan pendekatan Andi.
Analisis SWOT. Yoyakarta, UPN "veteran", pp. [33] Triynto, P., 2013. Strategi Manajemen dan
E-149 - E-154. Model Bisnis. Semarang: Edukasi Mitra Grfika.
[16] Pressman, R. S., 2012. Rekayasa Perangkat [34] Umum, K., sudiyarto & winarno, s. t., 2015.
Lunak. Yogyakarta: Andi. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove
[17] Rangkuti, F., 2004. Analisis SWOT Teknik Wonorejo Surabaya. Jurnal Ilmiah, pp. 38-42.
Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gamedia [35] Wakyudi, Hadi, S. & Rusdiana, O., 2015.
Pustaka Utama. Analisis Potensi Lanskap Ekowisata di Daerah
[18] Rangkuti, F. & David, 2009. Strategic Penyangga Kawasan Taman Nasional Ujung
Management: Manajemen Strategi Konsep Kulon Provinsi Banten. Jurnal Ilmiah, pp. 135-
Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. 143.
[19] Rosnawati, 2014. Analisis dan Perancangan E- [36] Wati, H. I., Fahrizal & Idham, M., 2015.
Librari pada SMA Gajah Mada Bandar Potensi Objek dan Daya tarik Pulau Potiyanak
Lampung. bandarlampung: Perguruan Tinggi Sebagai Wisata Alam di Kecamatan Jawi
Teknokrat. Selatan Kabupaten Sambas. Jurnal ILmiah
[20] S. wearing, n. j., 2009. Ecotourism Impact, Lestari, pp. 65-73.
Potensial and Possibilities. Second Edition [37] Yasin, V., 2012. Rekayasa Perangkat Lunak
penyunt. united kingdom hungary: elsevier. berorientasi objek. Yogyakarta: Mitra Wacana
[21] Salahuddin, M. & Rosa, A. S., 2016. Rekayasa Media.
Perangkat Runak. Bandung: Informatika. [38] Yuniarto, S. R., 2011. desain sistem informasi
[22] Salahudin, M., 2015. SIG untuk memetakan reservasi paket wisata pada Usaha kecil dan
daerah banjir dengan metode skoring dan menengah sektor jasa trevel. Jurnal Akutansi,

66
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol:1, No: 1, 57 - 67

Menejemen Bisnis dan Sektor Publik, pp. 197- tourism berbasis android sebaai strategi
211. promosi pariwisata lampung. Bali, IBI
[39] Yusendra, E. M. A., Herlina, Yulmaini & Darmajaya.
Karnila, S., 2015. penembanan aplikasi E-

67

Anda mungkin juga menyukai