PTK Cerpen Kusmini
PTK Cerpen Kusmini
PENDAHULUAN
keterampilan menulis.
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis ialah menurunkan atau
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik
Salah satu aspek keterampilan menulis yang harus dikuasi oleh peserta didik
kelas IX D yaitu menulis teks cerpen. Kemampuan menulis teks cerpen terdapat
seringkali menjadi hal yang menakutkan bagi peserta didik. Bahkan bukan
rahasia lagi bila masih banyak peserta didik kurang suka pada cerpen.
1
Hal ini berdampak pula pada kegiatan menulis cerpen yang dianggap
sebagai kegiatan yang sulit, dan membosankan. Pada saat pembelajaran menulis
cerpen peserta didik merasa dihadapkan pada sebuah pekerjaan berat yang
sering menimbulkan rasa cemas dan bimbang karena merasa tidak berbakat.
Ini terjadi karena kemampuan peserta didik dalam menggali imajinasi masih
sangat terbatas. Meskipun sebenarnya ide itu bisa didapatkan dari mana saja,
misalnya dari pengalaman mengesankan dari diri sendiri; dari cerita orang lain;
menemukan inspirasi.
Selain itu peserta didik langsung diberi tugas untuk menulis cerpen
pelaksanaannya.
2
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan, diketahui bahwa
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Peserta didik terlihat kesulitan dalam
menemukan ide cerita ketika akan memulai menulis cerpen. Oleh karena itu,
rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi
peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting
tercapai.
penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru, serta segala fasilitas terkait yang digunakan
pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang
3
memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau
mencari dan mengolah data, dan akhirnya membuat kesimpulan. Problem Based
Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktif peserta didik dalam
sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan kreatif,
menggunakan metode, teknik ataau cara yang dikuasai oleh peserta didik itu
Selain model pembelajaran, ada hal lain yang perlu diperhatikan demi
Oleh karena itu, penggunaan media gambar seri diharapkan akan menumbuhkan
4
minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Dengan media gambar seri,
Problem Based Learning diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat dalam
SMP Negeri 2 Panggul Trenggalek. Penggunaan model dan media yang tepat
Based Learning dengan Media Gambar Seri pada Peserta Didik Kelas IX D
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
Based Learning dengan Media Gambar Seri pada Peserta Didik Kelas IX D SMP
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu peserta didik dalam
2. Bagi guru
dalam pembelajaran menulis teks cerpen. Selain itu, penelitian ini dapat
3. Bagi Sekolah
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Menulis Cerpen
kelas.
yang harus dikuasai peserta didik. Menurut pendapat Saleh Abbas (dalam
gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
7
atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan
orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
menuangkan imajinasi atau khayalan pada sebuah cerita. Selain itu cerpen juga
atau mendapatkan teguran atau juga sebuah nasihat dari sebuah cerpen.
3. Hakikat Cerpen
Cerita pendek atau yang sering disingkat dengan cerpen adalah sebuah karya
sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan tentang suatu permasalahan
yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan sampai akhir dari
permasalahan yang dialami oleh tokoh.Selain itu, cerpen juga memiliki ciri-ciri,
antara lain panjang cerita berkisar antara 3 sampai 10 halaman atau kurang dari
10.000 kata; selesai dibaca dalam sekali duduk, hanya memiliki satu insiden yang
mendominasi jalan cerita; konflik yang terjadi tidak menimbulkan perubahan nasib
tokohnya; hanya memiliki satu alur cerita (plot); perwatakan serta penokohan
Unsur pembangun sebuah cerpen meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu
sendiri. Jika salah satu unsur ini hilang, maka karya tulis tersebut tidak bisa disebut
sebagai cerpen.
8
Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh dan penokohan, alur cerita,
latar/setting, gaya bahasa sudut pandang amanat. Berikut penjelasan ketujuh unsur
cerpen tersebut.
4.1. Tema
Dalam sebuah cerpen tema merupakan ruh atau nyawa. Dengan kata lain
cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang
4.2 Alur
Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh
alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan agar cerita
Ada dua macam alur yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yaitu
Alur maju dan alur mundur. Alur maju menggambarkan jalan cerita yang urut
dari awal perkenalan tokoh, situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak
konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju
9
tidak urut. Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu
Tokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam
sebuah cerpen. Tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam
cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran
a. Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan
b. Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan
c. Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara
antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
Penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode yaitu
analitik dan dramatik. Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis
mengenai sifat atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung.
10
Seperti : keras kepala, penakut, pemberani, pemalu dan lain sebagainya. Sedangkan
dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya
cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita pendek.
Ada tiga jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana.
untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga.
Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di
luar cerita.
tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan
4.7. Amanat
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita
petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya
Sedangkan Tersirat artinya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan
11
5. Struktur Teks Cerpen
Struktur dalam cerita pendek terdiri dari empat bagian, yaitu orientasi, rangkaian
5.1. Orientasi
terduga.
5.3. Komplikasi
Berisi konflik atau masalah yang memengaruhi latar waktu dan karakter.
karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena
5.4. Resolusi
Untuk lebih jelasnya perhatikan peta konsep struktur teks cerpen berikut.
12
6. Langkah-langkah menulis teks cerpen.
adalah garis besar cerita yang akan ditulis. Setelah kita memilih cerita
13
B. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan
peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang
tidak terstruktur dengan baik. Dua definisi di atas mengandung arti bahwa PBL atau
permasalahan sehari-hari.
Menurut Boud dan Felleti (1991, dalam Saptono, 2003) menyatakan bahwa
problem as a stimulus and focus on student activity”. H.S. Barrows (1982), sebagai
pakar PBL menyatakan bahwa definisi PBL adalah sebuah metode pembelajaran
yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai
titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru.. PBL
adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
peserta didik untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk
14
mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan
subyek. PBL menyiapkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis,
yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari
knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan
utama dalam penerapan PBL. PBL merupakan satu proses pembelajaran di mana
demikian, masalah yang ada digunakan sebagai sarana agar anak didik dapat belajar
Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang
akan dilakukan agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa
pembelajaran. Hal ini untuk memberi konsep dasar kepada peserta didik. Guru
harus bisa memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
15
Pada tahap ini, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
ditemukan tersebut.
Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi
Pada tahap ini guru membantu peerta didik dalam menganalisis data yang telah
terkumpul pada tahap sebelumnya, sesuaikah data dengan masalah yang telah
Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan
aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Guru dan
16
C. Media Gambar Seri
1. Pengertian Media
aktivitas, yang dimana sifatnya dapat mempermudah bagi siapa saja yang
didengar, dan dibaca. Adapun batasan yaitu bahwa media adalah segala
terjadi.
2.Tujuan Media
17
belajar kepada sisw. Situmorang (dalam Resume Mahapeserta didik PGSD
S-1 UNNES:2017).
tuntutan zaman.
18
dibentangkan di dalam kelas diharapkan para peserta didik memperoleh
dengan media gambar seri membantu peserta didik untuk memecahkan kesulitan
digunakan peneliti untuk membantu peserta didik agar lebih aktif dalam
akan terpusat pada aktivitas peserta didik sehingga proses belajar akan lebih
berwarna. Jadi dalam pembelajaran, peneliti akan bertanya jawab atau melakukan
curah pendapat dengan peserta didik sehingga peserta didik terlibat lebih aktif.
Peserta didik juga diberi banyak kesempatan untuk menyampaikan pendapat yang
mereka ketahui.
Pada tahap kegiatan pendahuluan, yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran ini adalah tiga tahap yaitu orientasi, apersepsi, dan motivasi. Pada
tahap orientasi peserta didik menjawab salam dari guru, kemudian guru meminta
salah satu dari peserta didik untuk memimpin doa. Setelah itu peserta mengecek
19
Pada tahap apersepsi peserta didik dikondisikan untuk siap mengikuti
serta manfaat yang akan diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.
kerangka cerpen, dan contoh pengembangannya (teks cerpen utuh). Peserta didik
dan guru mencermati gambar seri dan cerpen tersebut. Guru membantu peserta
kebahasan dari contoh cerpen yang dibaca. Guru menjelaskan materi secara singkat
guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal yang
peserta didik untuk melanjutkan diskusi dalam kelompok. Dengan di bimbing guru,
peserta didik menulis teks cerpen secara individu berdasarkan gambar seri dan
kerangka menjadi cerpen yang utuh . Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan.
yang diperoleh dan meminta salah satu peserta didik untuk menyimpulkan
20
Pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri bertujuan untuk
proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang
D. Hipotesis Penelitian
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
empat tahapan yang harus dilalui untuk melakukan penelitian dengan metode
dalam membentuk sebuah siklus. Jika siklus I nilai rata-rata belum mencapai
target yang telah ditentukan, akan dilakukan tindakan siklus II. Kelebihan yang
akan diperbaiki pada siklus II. Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK
tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral.
22
Penelitian ini menggunakan pendekatan proses, yaitu dengan mengamati
proses kegiatan dari siklus pertama hingga siklus kedua. Adapun prosedur yang
1. Perencanaan
Pada tahap ini meliputi rencana kegiatan penelitian dari awal sampai akhir
penelitian agar hasil dari penelitian ini sesuai yang diharapkan oleh peneliti.
Based Learning dengan media gambar seri (2) menyusun instrumen tes berserta
jurnal guru dan peserta didik, lembar wawancara, dan dokumentasi video, (3)
menyiapkan hadiah atau reward bagi peserta didik terbaik yang nilainya
2. Tindakan
telah Dipersiapkan. Tahap ini terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan
berikut :
1) Pendahuluan
Orientasi
Pada tahap orientasi peserta didik menjawab salam dari guru, kemudian
guru meminta salah satu dari peserta didik untuk memimpin doa. Setelah
Apersepsi
tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
24
Pada kegiatan ini, guru menayangkan contoh gambar seri, kerangka
cerpen, dan contoh pengembangannya (teks cerpen utuh). Peserta didik dan
guru mencermati gambar seri dan cerpen tersebut. Guru membantu peserta
dengan penulisan teks cerpen. Kemudian peserta didik menulis teks cerpen
berdasarkan gambar seri dan kerangka cerpen pada LKPD. Setelah itu
3) Penutup
hari ini. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan datang. Guru dan
25
3. Observasi
berlangsung dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat oleh
peneliti. Hal yang harus diamati oleh observer adalah aktivitas peserta didik
4. Refleksi
dianalisis, dijelaskan, dan disimpulkan pada tahap refleksi. Tujuan dari refleksi
dilakukan siklus lanjutan. Apabila ratarata tes belum memenuhi target yang
ditentukan, maka akan dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Masalah-
penerapan pembelajaran pada siklus I, hanya saja dilakukan lebih cermat dan
memperhatikan hal-hal yang masih belum tercapai pada saat siklus I. Hal ini
26
dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun langkah-langkahnya
1. Perencanaan
berikut.
3) Menyiapkan hadiah atau reward bagi peserta didik terbaik yang nilainya
2. Tindakan
telah ditulis peserta didik. Kemudian peserta didik diberi bimbingan dan arahan
agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis cerpen pada siklus II menjadi lebih
baik. Sistem pada pembelajaran siklus II masih sama seperti siklus I. Pada
27
Kemudian setelah 50 menit peserta didik mempresentasikan hasil karya. Pada
c. guru mengulas kembali hasil tes peserta didik pada siklus I, dan
Tahap yang kedua yaitu tahap inti, guru melakukan kegiatan pembelajaran
sebagai berikut :
b. peserta didik menulis tesk cerpen berdasarkan gambar seri dan kerangka
cerpen.
pembelajaran berlangsung.
28
3. Observasi
pembelajaran dengan menggunakan model PBL dengan media gambar seri. Dalam
3. Refleksi
refeksi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model PBL
dengan media gambar seri untuk melihat peningkatan keterampilan menulis cerpen
dan mengetahui perubahan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.
guru Bahasa Indonesia di sekolah itu dan mengajar kelas IX D .Oleh karena itu
29
pengalaman atau gagasan dan mampu menyusun cerita pendek berdasarkan
pada hari Senin, tanggal 02 September 2019, dari 30 siswa kelas IX D yang terdiri
dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan, siswa yang tuntas belajar sebanyak
12 siswa atau 60% sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 18 siswa
atau 60% dengan rata-rata kelas 62,50. Nilai yang diperoleh siswa tersebut belum
C. Instrumen Penelitian
tindakan kelas ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk
dengan model gambar seri. Sedangkan instrumen nontes yang terdiri atas pedoman
1. Instrumen Tes
Bentuk instrumen yang berupa tes yaitu, berupa perintah menulis cerpen
berdasarkan gambar seri dan kerangka cerpen.Tes. yang berupa soal esai
30
D. Teknik Pengumpulan Data
penelitian ini merupakan deskripsi data selama dan sesudah pembelajaran. Data
dalam penelitian ini deskripsi hasil tes siswa selama pembelajaran. Tes ini
1. Data Prestasi
a. Mengolah Nilai
nilai menggunakanrumusberikut.
∑ B X 100
N=
∑I
Keterangan :
N = Nilai akhir
31
b. Menentukan Rata-rata
∑N
M =
∑I
Keterangan :
M = Mean (Rata-rata)
∑I = Jumlah Siswa
∑ ST X 100%
P =
∑S
Keterangan :
P= Persentase Ketuntasan
∑S = Jumlah Siswa
E. Indikator Kinerja
lebih.
32
BAB IV
A. Paparan Prasiklus
banyak dijumpai siswa kelas IX D yang tidak mampu menemukan ide atau gagasan
yang akan dijadikan cerpen karena siswa tidak merasa tertarik dengan materi
tersebut sehingga keterampilan belajar pada indikator tersebut diatas hasilnya tidak
memuaskan.
struktur teks dan kebahasaan di kelas IX D pada hari Senin tanggal 7 Oktober 2019
dari 30 siswa kelas IX D yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa
perempuan, siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 siswa atau 40% sedangkan siswa
yang tidak tuntas belajar sebanyak 18 siswa atau 60% dengan rata-rata kelas 62,50.
Nilai yang diperoleh siswa tersebut belum mencapai KKM Bahasa Indonesia yang
33
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti berinisiatif mengadakan penelitian
siswa.
pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 14 Oktober 2019 jam ke 1-2 sedangkan
kegiatan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2019 jam
ke 5-6.
sebagai berikut.
1. Perencanaan
a) Menyusun Silabus.
b) Menyusun RPP.
d) Menyusun instrumen.
2. Pelaksanaan
Pertemuan I
34
Guru menawarkan kepada satu peserta didik yang bersedia memimpin doa
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk bersiap mengikuti
(Pengondisian kelas)
Contoh:
(Saintifik: Menanya)
35
Motivasi
Meyakinkan kepada peserta didik bahwa peserta didik dapat menulis cerita
(Literasi)
Peserta didik mengamati dan memahami materi dan contoh membuat kerangka
dibagikan guru)
Guru dan peserta didik saling bertanya jawab (melakukan curah pendapat)
Peserta didik mencari data / informasi yang diperlukan untuk membuat kerangka
teks cerpen. (Pada kegiatan ini, peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi
gambar seri yang akan dibuat menjadi kerangka karangan yang tersaji pada
LKPD 4).
Dengan dipandu guru, secara individu peserta didik menulis kerangka cerpen
(Saintifik menalar/mengasosiasi)
Menanya)
hasil karyanya
(COMMUNICATION)
berikut:
Guru memberi intruksi kepada peserta didik untuk membuat rangkuman dari
hasil pembelajaran.
37
Salah satu peserta didik mewakili untuk menyimpulkan kembali materi yang
dipelajari.
Pertemuan II
pembelajarannya sama dengan siklus 1, tetapi yang berbeda pada kegiatan inti, jika
pada pertemuan pertama masih membuat kerangka karangan, maka pada pertemuan
sebagai berikut :
Literasi)
Peserta didik mengamati dan memahami materi dan contoh mengembangkan
kerangka cerpen menjadi teks cerpen yang utuh melalui media gambar seri yang
disajikan oleh guru.
(Saintifik: Mengamati) (Sebelumnya materi menulis cerpen sudah dibagikan guru)
Guru dan peserta didik saling bertanya jawab (melakukan curah pendapat)
Guru mempersilakan peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut materi
menulis teks cerpen.
Pengorganisasian, dengan langkah-langkah sebagi berikut ini :
kerangka teks cerpen menjadi teks cerpen utuh. (Pada kegiatan ini, peserta
38
didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman dan guru.)
Menanya)
3. Observasi
a) Siswa masih merasa kesulitan membuat kerangka cerpen. Hal ini terlihat dari
b) Siswa masih merasa kesulitan untuk menuangkan kerangka cerpen yang telah
39
dibuat menjadi cerpen.
pembelajaran selanjutnya.
4. Refleksi
Dari hasil penelitian siklus I yang belum maksimal dan belum menunjukkan
keterampilan belajar siswa yang sesuai dengan harapan maka peneliti merefleksi
atau 3% dengan jumlah nilai 95 dan masuk kategori tuntas, siswa yang memperoleh
nilai 90 sebanyak 2 siswa atau 7% dengan jumlah nilai 180 dan masuk kategori
tuntas, siswa yang memperoleh nilai 85 sebanyak 2 siswa atau 7% dengan jumlah
nilai 170 dan masuk kategori tuntas, siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 4
siswa atau 13% dengan jumlah nilai 320 dan masuk kategori tuntas, siswa yang
memperoleh nilai 75 sebanyak 8 siswa atau 27% dengan jumlah nilai 600 dan
masuk kategori tuntas, siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 5 siswa atau 17%
nilai 325masuk kategori belum tuntas dan siswa yang memperoleh nilai 60
sebanyak 3 siswa atau 10% dengan jumlah nilai 180 dan masuk kategori belum
tuntas juga. Jumlah nilai seluruhnya 2220 dengan rata-rata nilai 74,00 dan
dilaksanakan pada hari Senin, 21 Oktober 2019 jam ke 1-2 sedangkan kegiatan
siklus 2 pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2019 jam ke 5-6.
langkah pembelajaran pada Siklus 1 tetapi yang berbeda adalah obyek gambar
41
1. Perencanaan
a) Menyusun RPP.
c) Menyusun instrumen.
2. Pelaksanaan
Pertemuan I
Guru menawarkan kepada satu peserta didik yang bersedia memimpin doa
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk bersiap mengikuti
(Pengondisian kelas)
42
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan :
Contoh:
(Saintifik: Menanya)
Motivasi
Meyakinkan kepada peserta didik bahwa peserta didik dapat menulis cerita
43
Diteruskan dengan kegiatan inti dengan langkah-langkah sebagai berikut ini :
(Literasi)
Peserta didik mengamati dan memahami materi dan contoh membuat kerangka
dibagikan guru)
Guru dan peserta didik saling bertanya jawab (melakukan curah pendapat)
Peserta didik mencari data / informasi yang diperlukan untuk membuat kerangka
teks cerpen. (Pada kegiatan ini, peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi
gambar seri yang akan dibuat menjadi kerangka karangan yang tersaji pada
LKPD 4).
Dengan dipandu guru, secara individu peserta didik menulis kerangka cerpen
(Saintifik menalar/mengasosiasi)
44
Peserta didik dipersilakan untuk bertanya jika mengalami kesulitan .(Sintifik
Menanya)
hasil karyanya
(COMMUNICATION)
berikut:
Guru memberi intruksi kepada peserta didik untuk membuat rangkuman dari
hasil pembelajaran.
Salah satu peserta didik mewakili untuk menyimpulkan kembali materi yang
dipelajari.
kegiatan inti, jika pada pertemuan pertama masih membuat kerangka karangan,
Literasi)
Peserta didik mengamati dan memahami materi dan contoh mengembangkan
kerangka cerpen menjadi teks cerpen yang utuh melalui media gambar seri yang
disajikan oleh guru.
(Saintifik: Mengamati) (Sebelumnya materi menulis cerpen sudah dibagikan guru)
Guru dan peserta didik saling bertanya jawab (melakukan curah pendapat)
Guru mempersilakan peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut materi
menulis teks cerpen.
Pengorganisasian, dengan langkah-langkah sebagi berikut ini :
kerangka teks cerpen menjadi teks cerpen utuh. (Pada kegiatan ini, peserta
Menanya)
5. Observasi
a) Siswa tidak merasa kesulitan lagi dalam membuat kerangka cerpen. Hal ini
maupun gurunya.
b) Siswa sudah mulai bisa untuk menuangkan kerangka cerpen yang telah dibuat
menjadi cerpen.
c) Sebagian besar siswa sudah aktif untuk melaksanakan tugasnya. Dan tidak
47
Seluruh kejadian yang ditemui pada siklus 2 inimenunjukkan bahwa
pembelajaran materi meulis cerpen dengan metode PBL sudah berjalan sesuai
3. Observasi
a. Siswa telah aktif dalam menerima dan mempelajari materi Menulis Cerita
Pendek .
Dari fakta ini peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas dan motivasi siswa
dalam materi Menulis Cerita Pendek ,selama mengikuti kegiatan siklus II ini sudah
mengalami peningkatan.
4. Refleksi
Hasil penelitian siklus II ini menunjukkan bahwa keterampilan belajar siswa lebih
baik dibanding penelitian siklus I. Hasil tes siklus II terlihat dalam tabel berikut :
48
Tabel 4.2 Hasil Tes Siklus II
Deskripsi tabel diatas adalah, ada 3 siswa yang memperoleh nilai 100
atau jika diprosentase 10% dan masuk kategori tuntas, siswa yang memperoleh
nilai 95 sebanyak 1 siswa atau 3% dengan jumlah nilai 95 dan masuk kategori
tuntas, siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa atau 10% dengan jumlah
nilai 270 dan masuk kategori tuntas, siswa yang memperoleh nilai 85 sebanyak 5
siswa atau 17% dengan jumlah nilai 425 dan masuk kategori tuntas, siswa yang
memperoleh nilai 80 sebanyak 4 siswa atau 13% dengan jumlah nilai 320 dan
masuk kategori tuntas, siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 7 siswa atau 23%
dengan jumlah nilai 525 dan masuk kategori tuntas, siswa yang memperoleh nilai
70 sebanyak 4 siswa atau 13% dengan jumlah nilai 280 dan masuk kategori tuntas.
nilai 195 masuk kategori belum tuntas dan tidak ada siswa atau 0% yang
49
memperoleh nilai 60. Jumlah nilai seluruhnya 2410 dengan rata-rata nilai 80,33
Hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II pada materi Menulis Cerpen yang
telah dianalisis diatas dapat dibandingkan. Pada pembelajaran siklus I hasil tes
terlihat masih rendah jika dibandingkan dengan hasil tes siklus II. Hal ini
dibuktikan dengan hasil tes siklus I jumlah nilai seluruhnya 2220 dengan rata-rata
nilai 74 dan persentase ketuntasan 73% sedangkan hasil tes siklus II jumlah nilai
seluruhnya 2410 dengan nilai rata-rata 80,33 dan presentase ketuntasan 90%.
Dengan demikian hasil tes siklus I dan siklus II dapat dibandingkan seperti
1 Rata-rata 74 80,33
2 Ketuntasan 73 90
nilai 74 dan ketuntasan 73%. Sedangkan hasil tes siklus II dengan rata-rata nilai
50
Diagram 4.1 Perbandingan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II
Chart Title
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I Siklus II
1 Rata-rata 2 Ketuntasan
berikut :
2 Ketuntasan 73 90 2
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata siklus I sebesar 74 siklus
sebesar 73%, siklus II sebesar 90% sehingga terjadi peningkatan sebesar 17%.
Dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa adalah melalui model
51
Cerpen pada siswa kelas IX D Semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 di SMP
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dibandingkan dengan hasil tes siklus II. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes siklus I
jumlah nilai seluruhnya 2220 dengan rata-rata nilai 74 dan persentase ketuntasan
73% sedangkan hasil tes siklus II jumlah nilai seluruhnya 2410 dengan nilai rata-
rata 80,33 dan presentase ketuntasan 90%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa hasil penelitian siklus II mengalami peningkatan dari hasil penelitian siklus
Dari analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa adalah melalui model
53
B. Saran
yang baik bagi sekolah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kegiatan
54
DAFTAR PUSTAKA
Aksara.
Malang
Pembinaan Bahasa
https://www.kompasiana.com/akipeffendy/550eb183a33311b12dba83af/
hakikat-keterampilanmenulis
https://nuranita2017.wordpress.com/2017/07/03/media-gambar-seri/
http://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-pembelajaran-
picture-picture/
http://voice-teacher.blogspot.com/2015/06/4-langkah-pelaksanaan-
penelitian.html
https://blog.ruangguru.com/unsur-unsur-intrinsik-cerita-pendek
https://www.kompasiana.com/ajiseptiaji/5a436e0f5e1373752f7a5f23/
keterampilan-berbahasadalam-pembelajaran-bahasa-indonesia?page=all
https://saptohadiwibowo.wordpress.com/2017/03/26/tujuan-fungsi-manfaat
media-pembelajaran/
55