Bab Iii Kajian Permasalahan
Bab Iii Kajian Permasalahan
No. Jenis Sarana Standar Jumlah Penduduk Jumlah Sarana Jumlah Sarana Jumlah
Pendidikan (Jiwa Per Unit) Tahun 2024 Eksisting Sesuai Standar Tambahan
(Jiwa) (Unit) (Unit) Kebutuhan
Sarana
(Unit)
1. TK 1250 7 15 8
2. Sekolah Dasar 1600 8 11 3
3. SMP 4.800 18.871 3 4 1
4. SMA 4.800 6 4 0
5. Taman Bacaan 2.500 0 7 7
Berdasarkan hasil analisis, kebutuhan sarana pendidikan di Kelurahan Bontoa-Bontoa yaitu TK sebanyak 15 unit, SD
sebanyak 11 unit, SMP sebanyak 4 unit, SMA sebanyak 4 unit, dan Taman Bacaan sebanyak 7 unit. Jumlah tambahan
kebutuhan sarana pendidikan di Kelurahan Bontoa-Bontoa tahun 2024 yaitu TK sebanyak 8 unit, SD sebanyak 3 unit, SMP
sebanyak 1 unit, dan Taman Bacaan sebanyak 2 unit.
No. Jenis Sarana Standar Jumlah Penduduk Jumlah Sarana Jumlah Sarana Jumlah
Pendidikan (Jiwa Per Unit) Tahun 2024 Eksisting Sesuai Standar Tambahan
(Jiwa) (Unit) (Unit) Kebutuhan
Sarana
(Unit)
1. Mushollah 250 18.871 2 75 73
2. Mesjid Warga 2500 13 7 0
Berdasarkan hasil analisis, kebutuhan sarana peribadatan di Kelurahan Bontoa-Bontoa yaitu Mushollah sebanyak 75 unit
dan Mesjid Warga sebanyak 7 unit. Jumlah tambahan kebutuhan sarana peribadatan di Kelurahan yaitu 73 unit Mushollah.
4) Analisa Kebutuhan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kelurahan Bontoa-Bontoa Tahun 2024
Mengacu pada SNI 03-1733-2004 maka dilakukan analisis untuk kebutuhan fasilitas perdagangan dan jasa pada Tahun
2024 dengan menggunakan hasil proyeksi penduduk tahun 2024. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Kebutuhan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kelurahan Bontoa-Bontoa Tahun 2024
No. Jenis Fasilitas Standar Jumlah Penduduk Jumlah Sarana Jumlah Sarana Jumlah
Perdagangan dan (Jiwa Per Unit) Tahun 2024 Eksisting Sesuai Standar Tambahan
Jasa (Jiwa) (Unit) (Unit) Kebutuhan
Sarana
(Unit)
1. Mini Market 6.000 2 3 1
2. Bank 120.000 18.871 2 - 0
3. Koperasi Pegawai 6.000 1 3 2
4. Warung/Toko 250 280 75 0
Berdasarkan hasil analisis, kebutuhan sarana Perdagangan dan Jasa di Kelurahan Bontoa-Bontoa pada tahun 2024 yaitu
Toko/Warung sebanyak 280 unit, Koperasi Pegawai 3 unit, dan Mini Market 3 unit. Jumlah tambahan jenis sarana
perdagangan dan jasa yang dibutuhkan yaitu mini market sebanyak 1 unit dan koperasi pegawai 2 unit.
5) Analisa Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kelurahan Bonto-Bontoa Tahun 2024
Mengacu pada SNI 03-1733-2004 maka dilakukan analisis untuk kebutuhan fasilitas ruang terbuka hijau pada Tahun 2024
dengan menggunakan hasil proyeksi penduduk tahun 2024. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Kebutuhan Fasilitas Ruang Terbuka Hijau Kelurahan Bonto-Bontoa 2024
No. Jenis Fasilitas Standar Jumlah Penduduk Jumlah Sarana Jumlah Sarana Jumlah
RTH (Jiwa Per Unit) Tahun 2023 Eksisting Sesuai Standar Tambahan
(Jiwa) (Unit) (Unit) Kebutuhan
Sarana
(Unit)
1. Taman 250 18.871 1 75 74
2. TPU 120.000 - - -
Berdasarkan hasil analisis, kebutuhan sarana Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Bonto-Bontoa pada tahun 2024 yaitu
Taman sebanyak 75 unit sehingga diperlukan penambahan taman sebanyak 74 unit.
A. Proyeksi Prasarana Kelurahan
1) Jaringan Jalan
Untuk proyeksi jaringan jalan dilihat dari kondisi eksisting jaringan jalan berdasarkan fungsi jalan di Kelurahan Bonto-
Bontoa. Kondisi eksisting yang dinilai dari segi kondisi perkerasan dan kondisi pedestrian. Yang selanjutnya berdasarkan
pemaparan kondisi eksisting maka dilakukan analisis untuk menentukan strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Tabel 3.5. Analisa Jaringan Jalan di Kelurahan Bonto-Bontoa
2) Jaringan Drainase
Analisis jaringan drainase untuk merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Untuk
permasalahan dan strategi terkait jaringan drainase di Kelurahan Bonto-Bontoa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6. Analisa Saluran Drainase di Kelurahan Bonto-Bontoa
Permasalahan Analisa
Terdapat sumbatan di saluran drainase Telah terdapat rencana normalisasi saluran drainase
Drainase lingkungan lebih rendah dari drainase
sekunder
Saluran tidak terkoneksi
Kualitas konstruksi kurang baik
Terdapat permukiman yang belum dilalui saluran
drainase
Sumber : Hasil Analisis Data 2020
Berdasarkan analisis didapatkan bahwa prasarana jaringan drainase masih terdapat permasalahan seperti belum adanya
saluran, jaringan drainase yang tersumbat sehingga kapasitasnya tidak mampu menampung air, dan konstruksi yang kurang
baik. Untuk menghadapi permasalahan tersebut telah tertuang dalam kajian sektoral buku putih sanitasi Kabupaten Gowa
yang telah diprogramkan dan sementara dilaksanakan normalisasi drainase di beberapa ruas saluran samping jalan di
Kelurahan Bonto-Bontoa.
3) Jaringan Air Minum
Sumber air dalam pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk Kelurahan Bonto-Bontoa yaitu sistem perpipaan yang dikelola
oleh PDAM dan air tanah melalui sumur dangkal dan sumur pompa dangkal. Untuk sistem perpipaan dikelola oleh PDAM
Kabupaten Gowa. Sedangkan untuk kebutuhan air bersih non perpipaan pelayanan kebutuhan air bersih dilakukan secara
komunal pada tiap rumah tangga. Untuk kebutuhan air bersih sistem perpipaan, sumber air baku untuk sarana air bersih
berasal dari air tanah. Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kelurahan Bonto-Bontoa tentunya disertai dengan
meningkatnya jumlah kebutuhan air bersih. Untuk kebutuhan air bersih Kelurahan Bonto-Bontoa 5 tahun mendatang
dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 3.7. Analisa Kebutuhan Air Bersih di Kelurahan Bonto-Bontoa
Pentagonal Asset
Sumber Daya Manusia (SDM)
3
2
Sumber Daya Alam Sosial
1
0
Keuangan Infrastuktur
No Pentagonal Aset Potensi Masalah Kebutuhan
1 Sumber Daya Manusia
Pendidikan Rata-rata - Penduduk Bonto- - Masih ada Perlu diadakan
Pendidikan Bontoa rata-rata pengangguran sosialisai dan pelatihan
SMP dan SMA masih berusia mengenai keterampilan
produktif berwirausaha
- Ibu-ibu mempunyai
semangat dan
kemampuan untuk
meningkatkan
kesejahteraan
keluarga
Mata Pencarian Mayoritas - Di daerah Kelurahan - Kesenjangan ekonomi - Perlu adanya
pencarian Bonto-Bontoa banyak dan sosial karena penambahan
dalam bidang perdagangan merupakan bermata penambahan modal
perdagangan - Banyak pedagang pencarian perdagangan baik hibah maupun
dan jasa perlunya untuk - Keterbatasan modal pinjaman yang lunak,
kegiatan pelatihan untuk mengembangkan syarat mudah dan
masyarakat setempat. usaha tidak merepotkan
- Banyak kegiatan - Keterbatasan - Penataan dan
home industry (servis manajemen pemasaran pelebaran akses jalan
hp / computer, aneka sehingga agak sulit yang memadai untuk
makanan dan jajanan, untuk menjual produk menunjang aktivitas
dll) (pemasaran local) transportasi kegiatan
- Beberapa warung - Terbatasnya ruang usaha
sudah bermitra publik yang nyaman - Penataan tempat
dengan Go-Food untuk akses usaha dan usaha yang layak dan
(online) bersosialisasi nyaman
- Ada usaha laundry - Limbah laundry belum - Penyediaan ruang
dikelola dengan baik terbuka publik untuk
kegiatan usaha
- perlu pembuatan
pengoalahan limbah
laundry yang baik
Rata-rata Pendapatan < Rata-rata mata - Kurangnya - Perlu adanya
pendapatan 3,5 juta pencaharian keterampilan untuk penambahan
masyarakat setempat berwirausaha penambahan modal
adalah dagang dan jasa - Belum ada ketersediaan baik hibah maupun
ruang terbuka publik pinjaman yang lunak,
untuk kegiatan usaha syarat mudah dan
- Masih membutuhkan tidak merepotkan
akses permodalan yang - Membutuhkan
lunak pelatihan tentang
usaha
- Penyediaan Ruang
Terbuka Publik untuk
kegiatan
Jumlah Kepala
Lokasi MBR Non-MBR
Rumah Tangga
RT001-RW001 55 46 101
RT002-RW001 73 93 166
Jumlah Kepala
Lokasi MBR Non-MBR
Rumah Tangga
RT004-RW001 28 53 81
RT005-RW001 49 31 80
RT002-RW002 61 3 64
RT006-RW002 91 70 161
RT003-RW003 21 29 50
RT005-RW003 68 46 114
RT001-RW004 82 26 108
RT003-RW004 53 14 67
Total 581 411 992
Sumber : Pendataan MBR Tahun 2020
MBR disuatu kawasan menunjukkan kecenderungan tingkat perekonomian yang rendah di kawasan tersebut. Dengan demikian
di Kelurahan Bonto-Bontoa dengan tingkat perekonomian yang rendah berada pada RT002-RW003. Tingkat perekonomian
erat kaitannya dengan pengentasan kekumuhan karena berpengaruh pada pembangunan suatu wilayah. Sebagian besar
penduduk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bermukim di permukiman kumuh. Perbandingan selisih jumlah
penduduk MBR dan Non-MBR juga berpengaruh pada tingkat partisipasi masyarakat disuatu lingkungan. Karena
kecenderungan rumah tangga MBR dan Non-MBR sulit untuk membaur dalam peran serta masyarakat dalam kegiatan sosial
yang diadakan di suatu Kelurahan. Hal tersebut juga disebabkan oleh perbedaan aktivitas setiap masyarakat.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat Kelurahan Bonto-Bontoa dalam bidang perdagangan dan jasa. Kondisi perekonomian
masyarakat di Kelurahan Bonto-Bontoa tergolong dalam kondisi perekonomian yang baik, walaupun demikian masih perlu
adanya peningkatan perekonomian yang mandiri dan berkelanjutan agar mampu berdaya saing. Hal tersebut dapat didukung
dengan adanya usaha mikro dan home industry.
Sumber Daya Sumber Daya Gambar 3.4. Grafik Pentagonal Asset Aspek
Aspek Sosial Keuangan Infrastruktur
Manusia Alam Jalan Lingkungan Kelurahan Bonto-Bontoa
Pengetahuan Kelestarian Aksesibilitas u/ Aspek
Jalan
mengenai Kerja bakti alam keg. ekonomi Infrastrruktur Jalan Lingkungan
Lingkungan
standar teknis terabaikan masyarakat
Tidak berdampak Sangat Mendukung SUMBER DAYA MANUSIA
Sangat Paham (5) Rutin setiap hari (5) Biasa saja (5)
(5) (5) 5
INFRASTRUKTUR 2 SOSIAL
Rutin satu kali Kurang Sedikit menghambat Kurang Mendukung
Indikator Kurang Paham (3)
sebulan (3) berdampak (3) (3) (3) 1
0
Tidak Mendukung
Tidak Paham (2) Tidak rutin (2) Berdampak (2) Menghambat (2)
(2)
Sangat Tidak Paham Sangat berdampak Sangat menghambat Sangat Tidak
Tidak pernah (1)
(1) (1) (1) mendukung (1)
KEUANGAN SUMBER DAYA ALAM
Penilaian 2 2 1 4 4
Penilaian 3 2 3 1 3
Sumber Daya Sumber Daya Gambar 3.6. Grafik Pentagonal Asset Aspek
Aspek Sosial Keuangan Infrastruktur
Manusia Alam Air Minum Kelurahan Bonto-Bontoa
Sumber Daya Sumber Daya
Aspek Sosial Keuangan Infrastruktur
Manusia Alam
Air
Kesadaran dan Menyebabkan Sumur sebagai Pengeluaran
Minum / Infrastruktur
PHBS penyakit sumber untuk biaya
Air Bersih
Tidak berdampak Sangat mencukupi Sangat Mendukung
Sangat Paham (5) Biasa saja (5)
(5) (5) (5)
Sedikit berdampak Tidak memberatkan
Paham (4) Mencukupi (4) Mendukung (4)
(4) (4)
Indikator
Kurang berdampak Kurang Sedikit Kurang Mendukung
Kurang Paham (3)
(3) mencukupi (3) memberatkan (3) (3)
Tidak mencukupi Tidak Mendukung
Tidak Paham (2) Berdampak (2) Memberatkan (2)
(2) (2)
Sangat Tidak Paham Sangat berdampak Sangat tidak Sangat Sangat Tidak
(1) (1) mencukupi (1) memberatkan (1) mendukung (1)
Penilaian 2 3 3 2 3
Aspek Sumber Daya Sosial Sumber Daya Keuangan Infrastruktur Gambar 3.7. Grafik Pentagonal Asset Aspek
Manusia Alam Sanitas Kelurahan Bonto-Bontoa
Sanitasi Kesadaran dan Menyebabkan Laut/sempadan Pengeluaran Infrastruktur Aspek
PHBS penyakit sungai/jar.drai untuk biaya Sanitasi
Sangat Paham (5) Tidak berdampak Tidak mencemari Biasa saja (5) Sangat Mendukung SUMBER DAYA MANUSIA
(5) (5) (5) 5
4
Paham (4) Sedikit berdampak Sedikit mencemari Tidak memberatkan Mendukung (4)
3
(4) (4) (4) INFRASTRUKTUR 2 SOSIAL
Kurang Paham (3) Kurang berdampak Kurang Sedikit Kurang Mendukung 1
Indikator (3) mencemari (3) memberatkan (3) (3) 0
Tidak Paham (2) Berdampak (2) Tidak mencemari Memberatkan (2) Tidak Mendukung
(2) (2)
Sangat Tidak Paham Sangat berdampak Sangat mencemari Sangat Sangat Tidak KEUANGAN SUMBER DAYA ALAM
(1) (1) (1) memberatkan (1) mendukung (1)
Penilaian 2 1 4 2 3
Aspek Sumber Daya Sosial Sumber Daya Keuangan Infrastruktur Gambar 3.8. Grafik Pentagonal Asset Aspek
Manusia Alam Persampahan Kelurahan Bonto-Bontoa
Persampahan Kesadaran Kerja bakti Lahan Iuran sampah Infrastruktur
masyarakat
Sangat Paham (5) Rutin setiap hari (5) Ada “Legal” (5) Biasa saja (5) Sangat Mendukung
(5)
Paham (4) Rutin satu kali Ada “Tidak Tidak memberatkan Mendukung (4)
seminggu (4) Legal” (4) (4)
Kurang Paham (3) Rutin satu kali Tidak ada “Legal” Sedikit Kurang Mendukung
Indikator sebulan (3) (3) memberatkan (3) (3)
Tidak Paham (2) Tidak rutin (2) Tidak ada “Ilegal” Memberatkan (2) Tidak Mendukung
(2) (2)
Sangat Tidak Paham Tidak pernah (1) Tidak ada (1) Sangat Sangat Tidak
(1) memberatkan (1) mendukung (1)
Penilaian 2 2 2 3 3
Sumber Daya Sumber Daya Gambar 3.9. Grafik Pentagonal Asset Aspek
Aspek Sosial Keuangan Infrastruktur
Manusia Alam Proteksi Kebakaran Kelurahan Bonto-Bontoa
Proteksi Kesadaran Menyebabkan Usaha industri Aspek
Lahan Infrastruktur
Kebakaran masyarakat penyakit rumahan Kebakaran
Indikator Sangat Paham (5) Tidak berdampak Ada “Legal” (5) Biasa saja (5) Sangat Mendukung
SUMBER DAYA MANUSIA
(5) (5) 5
Paham (4) Sedikit berdampak Ada “Tidak Tidak merugikan (4) Mendukung (4) 4
Tidak Paham (2) Berdampak (2) Tidak ada “Ilegal” Merugikan (2) Tidak Mendukung
(2) (2)
Sangat Tidak Paham Sangat berdampak Tidak ada (1) Sangat merugikan Sangat Tidak
(1) (1) (1) mendukung (1) KEUANGAN SUMBER DAYA ALAM
Penilaian 3 3 1 3 2
Pentagonal Asset
Indikator Modal SDM Modal Sosial Modal SDA Modal Keuangan Modal Infrastruktur
Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah
Memiliki Tingkat Permukiman Beberapa Bebrapa Kurangnya Perdagangan dan Pengeluaran Beberapa hunian Beberapa bangunan
sumber pemahaman dan yang rapat hunian hunian penataan jasa sebagai sumber terhadap biaya digunakan hunian tidak sesuai
daya kesadaran sehingga dengan memiliki berdampak pada utama pencaharian pemeliharaan sebagai home standar teknis
manusia pentingnya berdampak kerapatan pekarangan kelestarian alam masyarakat bangunan industri Beberapa bangunan
usia pendidikan masih pada hubungan yang tinggi yang asri berupa kurang Terdapat usaha berdampak bagi Infrastruktur memiliki kerapatan
produktif kurang masyarakat berdampak asrinya industri rumahan masyarakat jalan, limbah dan yang tinggi
Kurangnya yang baik dan pada lingkungan akibat Masyarakat proteksi Beberapa bangunan
pemahaman akrab kerawasan terbatasnya RTH berpenghasilan kebakaran sudah tua dengan
masyarakat Tidak terdapat bencana atau pekarangan rendah dengan mendukung untuk kondisi fisik kurang
mengenai standar konflik sosial kebakaran Kurangnya kemampuan bangunan hunian baik dan tidak
Bangunan
teknis bangunan Tingginya rasa maupun penataan ekonomi masyarakat beraturan
Hunian
layak huni kekeluargaan persampahan permukiman akan menengah Beberapa
Kurangnya Penduduk Tidak menyebabkan kebawah infrastruktur tidak
kesadaran masih terdapat perhatian mendukung
terhadap membawa sifat aturan terhadap
kelestarian dan perilaku bersama kelestarian alam
lingkungan kehidupan yang untuk ditaati terabaikan
Sebagian besar terjalin dalam berkaitan
masyarakat ikatan dengan
berpenghasilan kekeluargaan penataan
rendah yang erat bangunan
Jaringan Jalan Terdapat Masih kurang Ketersediaan Tidak rutin Jalan Sebagian besar Industri rumahan di Ruas jalan yang Hampir sebagian Jaringan jalan masih
organisasi pengetahuan akses utama dilakukan lingkungan jaringan jalan sepanjang jalan tidak sesuai besar jaringan belum mencakup
masyarakat mengenai standar masyarakat kerja bakti yang ada tidak memiliki utama standar teknis jalan dengan semua lokasi
Pentagonal Asset
Indikator Modal SDM Modal Sosial Modal SDA Modal Keuangan Modal Infrastruktur
Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah
Adanya teknis jaringan Terdapat dalam sebagian besar jalur hijau Aksesibilitas sehingga kondisi baik Masih ada beberapa
unit jalan organisasi pemeliharaan sesuai dengan Jaringan jalan jaringan jalan tidak menghambat Jaringan jalan ruas jalan dengan
pengelola Masih kurang masyarakat jaringan jalan persyaratan yang sempit menghambat pergerakan mendukung akses kondisi buruk
lingkungan kesadaran Ketua RT-RW Organisasi teknis berdampak pada kegiatan ekonomi mobilisasi barang ke permukiman Masih ada beberapa
perawatan berpartisipasi sosial masih sulitnya akses setempat dan jasa masyarakat ruas jalan tanpa
jaringan jalan dalam proses kurang aktif motor sampah Jaringan jalan saluran samping dan
pembangunan Kurangnya sehingga mendukung tanpa jalur hijau
kesadaran berdampak pada kegiatan ekonomi
masyarakat/ke pencemaran dan sosial
lompok dalam lingkungan
menjaga (persampahan)
kualitas dan sulitnya
jaringan jalan masuk kendaraan
pemadam
kebakaran
Sebagian Kurangnya Terdapat Organisasi Sistem drainase Kondisi Adanya industri Limbah industri Normalisasi dan Kondisi drainase
besar pemahaman organisasi sosial kurang aktif yang terhubung drainase rumahan dibuang ke peningkatan kurang mendukung
masyarakat masyarakat Adanya regulasi Tidak rutin dengan sistem mencemari saluran drainase kualitas drainase dan tidak sesuai
bermata mengenai perilaku normalisasi dan dilakukan drainase sumber air Pengelolaan Sebagian besar standar teknis
pencaharian hidup bersih dan peningkatan kerja bakti Sekunder bersih drainase yang jalan lingkungan Drainase tersumbat
perdaganga sehat (PHBS) kualitas Kurangnya Berpotensi buruk yang sudah dilengkapi oleh sampah
n dan jasa Masih kurang drainase kesadaran terjadinya banjir berdampak pada dengan drainase Sedimentasi
sehingga kesadaran Kondisi masyarakat akibat saluran banjir juga
Jaringan
mampu pemeliharaan jaringan untuk drainase yang berdampak pada
Drainase
menjadi jaringan drainase drainase tidak berpartisipasi tidak lancar industri
modal bagi berdampak pada dalam rumahan dan
masyarakat kesehatan kegiatan kerja kegiatan lainnya
dalam masyarakat bakti Pengeluaran
pemelihara untuk biaya
an drainase drainase
sekitar memberatkan
hunian masyarakat
Air Minum / Sumber Perlu peningkatan Terdapat Kondisi Terdapat sumur Distribusi dan Terdapat usaha Pengeluaran air Terdapat Infrastruktur air
Air Bersih daya kesadaran dan organisasi sosial kualitas air bor sebagai frekuensi serta masyarakat sebagai bersih distribusi air minum dan bersih
manusia pemahaman minum dan air sumber air baku kuantitas sumur pemasok kebutuhan memberatkan bersih oleh kurang mendukung
usia pengelolaan air bersih sedikit yang sebagai sumber air minum berupa masyarakat PDAM Jaringan perpipaan
produktif minum dan pola berdampak dimanfaatkan air bersih tidak air galon Terdapat sumur yang tidak
hidup bersih dan bagi kesehatan masyarakat mencukupi sebagai sumber melingkupi seluruh
sehat masyarakat kebutuhan air air bersih permukiman
Organisasi minum, mandi,
sosial kurang cuci masyarakat
aktif dan Kualitas air
kurang cenderung keruh
pemahaman dan berbau
pengelolaan
air minum
dan/atau air
Pentagonal Asset
Indikator Modal SDM Modal Sosial Modal SDA Modal Keuangan Modal Infrastruktur
Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah Potensi Masalah
bersih
Sumber Perlu peningkatan Terdapat Kondisi
Ketersediaan System Sumber mata Berdampak pada Pengelolaan Tidak terdapat
daya kesadaran dan organisasi sosial sanitasi lahan untuk pembuangan pencaharian kualitas produksi sanitasi secara pengelolaan air
manusia pemahaman berdampak pengembangan limbah rumah perdagangan dan komunal limbah sesuai
usia pengelolaan pada pengelolaan air tangga yang jasa standar teknis
produktif sanitasi dan pola kesehatan limbah langsung ke Pengeluaran untuk
hidup bersih dan masyarakat drainase sanitasi tidak
sehat Tidak terdapat Sanitasi memberatkan
Jaringan aturan mencemari / masyarakat
Limbah / bersama untuk mengganggu
Sanitasi ditaati saluran drainase
berkaitan
dengan
pengelolaan
sanitasi
Sumber Perlu peningkatan Terdapat Organisasi Terdapat lahan Membuang Ada iuran Kurangnya Terdapat motor Sistem pengelolaan
daya kesadaran dan organisasi sosial sosial masih untuk sampah tidak pada pembayaran sampah keterampilan sampah persampahan belum
manusia pemahaman kurang aktif dimanfaatkan tempatnya / secara Iuran sampah tidak masyarakat dalam Pengangkutan menyeluruh
usia pengelolaan persampahan sebagai lokasi ilegal dilahan memberatkan pemanfaatan sampah rutin 2-3 Infrastruktur
produktif persampahan dan Tidak rutin sarana kosong (tidak sampah menjadi kali seminggu persampahan kurang
Pekerjaan pola hidup bersih dilakukan persampahan memiliki lahan) barang ekonomis / mendukung dalam
mayoritas dan sehat kerja bakti Pencemaran daur ulang penanganan
Persampahan
dalam Perilaku lingkungan cukup persampahan seperti
bidang membuang tinggi jaringan jalan yang
perdaganga sampah tidak pada sempit yang
n (kios tempatnya menyulitkan motor
kelontong) sampah menjangkau
seluruh kawasan
permukiman
Memiliki Kurangnya Penguatan SDM belum Terdapat Tingkat kerapatan Terdapat usaha Beban biaya Adanya prasarana Tidak tersedia
sumber kesadaran kapasitas memiliki sumber pasokan bangunan yang masyarakat dalam secara materi proteksi sarana proteksi
daya masyarakat masyarakat keterampilan air untuk cukup tinggi mengelola posakan cukup besar kebakaran kebakaran
manusia mengenai terhadap sigap secara khusus proteksi sehingga rentan air apabila terjadi Beberapa ruas jalan
Proteksi
usia mitigasi/proteksi kebencanaan terhadap terhadap ancaman Kondisi proteksi resiko kebakaran sempit sehingga
Kebakaran
produktif kebakarn Tidak kebencanaan kebakaran kebakaran tidak menyulitkan akses
berdampak pada Tidak ada lahan merugikan usaha kendaraan pemadam
kesehatan untuk proteksi industri kebakaran
masyarakat kebakaran
Faktor Internal Potensi (S) Strenght Kelemahan (W) Weakness
1. Kawasan permukiman didukung 1. Kondisi bangunan dengan kerapatan dan
dengan keberadaan kawasan strategis keteraturan yang kurang baik
perkotaan 2. Beberapa ruas jalan masih sempit dan
2. Kawasan permukiman didukung kondisi buruk serta tidak ada saluran
dengan fasilitas sosial (pendidikan, samping
kesehatan, peribadatan, perdagangan 3. Sebagian besar kondisi drainase tidak
dan jasa) sesuai dengan standar teknis
3. Kepemilikan lahan dominan berstatus 4. Kualitas sumber air bersih tidak
hak pakai memadai, beberapa hunian belum
4. Hampir sebagian besar kawasan terlayani air bersih
permukiman telah dihubungkan 5. Tidak semua terhubung ke IPAL, limbah
dengan akses jalan utama dan sesuai bercampur di saluran drainase
standar teknis 6. Pencemaran limbah rumah tangga dan
5. Terdapat sumber air bersih berupa industri
Faktor Eksternal sumur bor dan beberapa rumah telah 7. Tidak tersedia sarana proteksi kebakaran
terlayani PDAM 8. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
6. Terdapat kendaraan angkutan sampah pemeliharaan sarana dan prasarana
dan sistem pengangkutan 2-3x lingkungan serta pola hidup bersih dan
seminggu sehat (PHBS)
7. Terdapat prasarana proteksi kebakaran 9. Konflik pemanfaatan lahan cukup tinggi
yang mendukung
8. Terdapat sarana perdagangan dan jasa
baik home industri, usaha kecil,
industri dan pergudangan yang
representatif untuk mendukung
aktifitas ekonomi