BAB 1-Ozie
BAB 1-Ozie
PENDAHULUAN
dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada
keadaan remaja saat ini. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian
serius bagi orang tua, praktisi pendidikan ataupun remaja itu sendiri. Remaja
yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan tahap
dan kesehatan remaja menjadi sangat penting untuk menilai keadaan remaja
(Aryani. 2015).
pada semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Remaja putri
Anemia yang terjadi pada rematri juga dapat berisiko pada saat hamil dan
2021).
anemia adalah kekurangan zat besi. Besi merupakan zat gizi mikro yang
sering terjadi pada remaja dan dapat mengenai semua kelompok umur
(Fitriany, 2018).
populasi penduduk dunia. Anemia banyak terjadi pada semua kelompok usia
terutama pada wanita usia subur (WUS) yakni sekitar 29% WUS yang tidak
hamil mengalami anemia dan 38% wanita hamil mengalami anemia. Sekitar
(WHO. 2018)
(Riskesdas) tahun 2013 sekitar 37,1% dan meningkat pada Riskesdas 2018
pemberian TTD pada remaja putri di Jawa Barat tahun 2021 sebesar 21,2%..
3.551 orang anemia ringan dari total 59.278 orang remaja putri.
Darah (TTD) yaitu satu tablet setiap minggu untuk mengurangi separuh (50%)
prevalensi anemia pada remaja putri dan WUS pada tahun 2025. Tablet
tambah darah yang diberikan adalah folat yang setiap tablet mengandung 200
RI, 2021).
tingkat pusat dan daerah mengadakan TTD secara mandiri sehingga intervensi
efektif dengan cakupan dapat dicapai hingga 90%. (Kemenkes RI. 2016) .
Anemia pada remaja putri selain dari konsumsi tablet tambah darah
makanan sumber Fe, hal ini karena Fe merupakan zat gizi yang berperan
terjadinya anemia (Dewi, dkk, 2013). Pola konsumsi remaja yang tidak
tubuhnya untuk proses sintesis pembentukan hemoglobin (Hb). Bila hal ini
ter-jadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kadar Hb terus
2017).
Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri.
Hasil kajian pustaka atau literature review menunjukkan bahwa pola konsumsi
zat gizi yang baik berpengaruh terhadap terjadinya anemia pada remaja putri.
Apabila asupan zat besi, energy, protein dan vitamin C tercukupi maka kadar
hemoglobin dalam darah juga akan normal. Pola menstruasi juga berpengaruh
menstruasi maka semakin banyak juga zat besi yang dikeluarkan dari tubuh
sehingga akan menyebabkan terjadinya anemia. Konsumsi tablet tambah darah
yang rutin setiap bulannya membantu menggantikan zat besi yang dikeluarkan
oleh WHO adalah dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD). Tablet
tambah darah diberikan dengan komposisi yang terdiri dari 0.4 mg asam folat
dan 60 mg zat besi elemental (dalam bentuk simpanan ferro sulfat, ferro
Dosis pemberian TTD sebelum nya yaitu 1 tablet setiap minggunya dan
pada saat haid diberikan 1 tablet setiap hari selama 10 hari. Rekomendasi para
mudah dan TTD yang diberikan lebih efektif. Perubahan pelaksaan pemberian
setiap minggunya sepanjang tahun, sasaan pemberian TTD adalah remaja putri
yang berusia 12-18 tahun, dan pendistribusian TTD kepada remaja putri yaitu
melalui UKS di institusi pendidikan (SMP dan SMA atau sederajat) dengan
penentuan hari minum TTD bersama di sekolah setiap minggunya sesuai
dengan kesepakatan.
Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Fauzaniyah
Kab. Garut Prov. Jawa Barat. Sekolah ini memiliki jumlah siswa putra
sebanyak 517 siswa dan siswa putri sebanyak 438 siswi. Sekolah berada di
belajar dan cepat lelah ketika disekolah, mereka juga mengatakan kadang
tidak sarapan dipagi hari dan kurang mengonsumsi protein dan zat besi
ada keluhan seperti pusing, lelah, mengantuk ketika kegiatan belajar dan tetap
mengonsumsi tablet tambah darah satu tablet setiap minggu dan 4 orang
mengatakan mengonsumsi tablet tambah darah jika mereka ingat. Dari hasil
Tahun 2023.
penelitian ini ialah “Apakah terdapat Hubungan Pola Makan dan Kepatuhan
Tahun 2023
Kabupaten Garut
tablet tambah darah dan pola makan dengan kejadian anemia pada Remaja
Putri .
mata ajar kesehatan pada remaja putri ajar bagi beberapa jurusan juga
dan institusi