Anda di halaman 1dari 142

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan

Kementerian Dalam Negeri


Copyright © 2020
PETUNJUK
TEKNIS
125

Pendahuluan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Standar Pelayanan Minimum (SPM) Sub-Urusan Bencana
merupakan bentuk kewajiban daerah dalam memberikan

Kementerian Dalam Negeri


pelayanan kepada masyarakatnya.. SPM terdiri atas 3
layanan dasar yang diturunkan menjadi 12 sub kegiatan.

Copyright © 2020
Petunjuk teknis memberikan Anda penjelasan tentang
bagaimana suatu daerah dapat menerapkan tiap-tiap
Sub Kegiatan pada SPM sebagaimana mestinya, sesuai
komponen-komponen yang telah digariskan dengan
memperhatikan target capaian dan mutu layanannya.
Petunjuk teknis SPM ini dilengkapi dengan penjelasan
fitur-fitur yang terkandung di dalam SPM, sebagai
penterjemahan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimun Sub-Urusan
Bencana. Daerah Kabupaten/Kota.
:
126

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
127

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
128

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
129

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
130

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
131
Bagaimana Petunjuk Teknis ini
membantu Anda dalam memahami
implementasi SPM?

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Petunjuk Teknis ini memberikan Anda penjelasan Pembahasan kasus memungkinkan Anda Data tersebut akan digunakan dalam
detail sub kegiatan demi sub kegiatan yang harus memahami bagaimana menerapkan SPM di menyelesaikan kasus-kasus pada setiap Sub
dilakukan dalam penerapan SPM. Fitur-fitur yang daerah Anda. Contoh kasus yang diberikan pada Kegiatan SPM. Anda disarankan untuk membahas
ada pada SPM digunakan pada petunjuk teknis ini petunjuk teknis ini merupakan satu rangkaian kasus-kasus sembari mempelajari dan membuka
untuk memudahkan Anda memahami bagaimana yang berkaitan. Hal ini bermaksud untuk Form Monitoring Evaluasi SPM yang kami berikan
menghitung, merencanakan, mengeksekusi, dan menunjukkan kepada Anda bagaimana dalam bentuk CD bersama buku ini.
memastikan ketercapaian implementasi SPM di keterkaitan antar tahapan implementasi, sekaligus
daerah Anda. menunjukkan bagaimana keterkaitan antar sub Nama dan data yang digunakan pada contoh
kegiatan dalam penerapan SPM. kasus tersebut merupakan rekaan/fiktif, jika
Buku ini juga dilengkapi contoh kasus. terdapat kesamaan nama, tempat, dan angka, hal
Pembahasan kasus disusun mengikuti elemen Pada bagian ini, Anda akan diberikan data suatu tersebut bukanlah suatu kesengajaan melainkan
dan alur fikir pada Grand Desain Penerapan SPM. daerah yang akan mengimplementasikan SPM. suatu kebetulan semata.
Data ini digunakan dalam pembahasan
132
contoh kasus pada tiap-tiap Sub Kegiatan
SPM

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


DATA DAERAH DAN PENDUDUK DI DAERAH RAWAN BENCANA
Nama Daerah Kementerian Dalam Negeri
: Kabupaten Beringin
Jumlah Kecamatan : 2 (dua)
Jumlah Desa : 7 (tujuh)
Copyright © 2020
Secara geografis Kabupaten Beringin terletak di Di Desa Sanjai, Kecamatan Suka Makmur, terdapat Di Desa Gurindam, Kecamatan Maju Bersama,
pesisir pantai dan memiliki perbukitan yang potensi bencana tanah longsor. Pada desa terdapat potensi bencana tsunami dan
dilewati hulu Sungai Uwan. Melihat letak geografis tersebut terdapat 16.500 jiwa yang terdiri dari gelombang lau ekstrim. Pada desa tersebut
dan catatan kejadian bencana, Kabupaten 3.200 Kepala Keluarga (Kk). terdapat 17.500 jiwa yang terdiri dari 3.500 Kepala
Beringin memiliki potensi bencana gempabumi, Keluarga (Kk).
tsunami, banjir, tanah longsor, dan gelombang Di Desa Papeda, Kecamatan Suka Makmur,
laut ekstrim. terdapat 9.500 jiwa yang terdiri dari 2.000 Kepala Di Desa Honai, Kecamatan Maju Bersama,
Keluarga (Kk). terdapat potensi bencana tsunami dan
Seluruh penduduk desa di Kabupaten Beringin, gelombang ekstrim. Pada desa tersebut terdapat
sebanyak 103.250 jiwa yang terdiri dari 20.900 KK Sementara di Desa Karawitan, Kecamatan Maju 18.750 jiwa yang terdiri dari 3.750 Kepala Keluarga
berada di daerah rawan bencana gempabumi. Bersama, terdapat 13.000 jiwa yang terdiri dari (Kk).
2.750 Kepala Keluarga (Kk). Di Desa Tembang,
Di Desa Lemper, Kecamatan Suka Makmur yang Kecamatan Maju Bersama, terdapat potensi Data rekapitulasi jumlah penduduk di daerah
dilalui oleh aliran Sungai Uwan, terdapat potensi bencana tanah longsor. Pada desa tersebut rawan bencana dapat Anda lihat pada Form 1.1B.
bencana banjir. Pada desa tersebut terdapat terdapat 10.000 jiwa yang terdiri dari 2.200 Kepala Anda bisa mendapatkan form-form tersebut pada
18.000 jiwa yang terdiri dari 3.500 Kepala Keluarga Keluarga (Kk). CD yang kami sertakan pada buku ini..
(Kk).
133

DATA APARAT DAN PETUGAS DI KAWASAN RAWAN BENCANA


Nama Daerah : Kabupaten Beringin
Jumlah Kecamatan : 2 (dua)
Jumlah Desa : 7 (tujuh)

Di Desa Lemper, Kecamatan Suka Makmur, Di Desa Tembang, Kecamatan Maju Bersama, Di Desa Karawiitan, Kecamatan Maju Bersama,
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
terdapat 2.345 orang aparatur yang berdomisili di
desa tersebut.. 1500 orang diantaranya adalah
terdapat 1.645 orang aparatur yang berdomisili di
desa tersebut.. 1000 orang diantaranya adalah
terdapat 1.735 orang aparatur yang berdomisili di
desa tersebut.. 960 orang diantaranya adalah PNS,
PNS, 20 orang TNI, dan 125 anggota Polri. PNS, 25 orang TNI, dan 75 anggota Polri. 95 orang TNI, dan 90 anggota Polri. Sementara
Kementerian Dalam Negeri
Sementara sisanya, 200 orang adalah aparat
Satlinmas dan 500 orang lainnya adalah Tenaga
Sementara sisanya, 195 orang adalah aparat
Satlinmas dan 350 orang lainnya adalah Tenaga
sisanya, 190 orang adalah aparat Satlinmas dan
400 orang lainnya adalah Tenaga Kontrak di
Kontrak di pemerintahan.
Copyright © 2020
Di Desa Sanjai, Kecamatan Suka Makmur, terdapat
1.900 orang aparatur yang berdomisili di desa
Kontrak di pemerintahan.
Di Desa Gurindam, Kecamatan Maju Bersama,
terdapat 2.745 orang aparatur yang berdomisili di
pemerintahan.
Data rekapitulasi jumlah aparat dan petugas di
Kabupaten Beringin dapat Anda lihat pada Form
tersebut.. 950 orang diantaranya adalah PNS, 30 desa tersebut.. 1650 orang diantaranya adalah 1.1C dan Form 1.1E. Anda bisa mendapatkan form-
orang TNI, dan 150 anggota Polri. Sementara PNS, 40 orang TNI, dan 140 anggota Polri. form tersebut pada CD yang kami sertakan
sisanya, 220 orang adalah aparat Satlinmas dan Sementara sisanya, 215 orang adalah aparat sebagai bagian dari buku ini..
550 orang lainnya adalah Tenaga Kontrak di Satlinmas dan 700 orang lainnya adalah Tenaga
pemerintahan. Kontrak di pemerintahan. Data-data yang kami sajikan berfokus kepada
data rekapitulasi yang dibutuhkan untuk
Di Desa Papeda, Kecamatan Suka Makmur, Di Desa Honai, Kecamatan Maju Bersama, pembahasan kasus pada setiap sub kegiatan SPM.
terdapat 1.460 orang aparatur yang berdomisili di terdapat 2.900 orang aparatur yang berdomisili di Oleh karena disebabkan data-data rekapitulasi
desa tersebut.. 500 orang diantaranya adalah PNS, desa tersebut.. 1700 orang diantaranya adalah tersebut sesungguhnya merupakan penjumlahan
20 orang TNI, dan 60 anggota Polri. Sementara PNS, 60 orang TNI, dan 135 anggota Polri. dari data spesifik yang bersifat by name by adress,
sisanya, 230 orang adalah aparat Satlinmas dan Sementara sisanya, 230 orang adalah aparat maka data-data spesifik pada Form 1.1A, 1.1D, 1.2A,
650 orang lainnya adalah Tenaga Kontrak di Satlinmas dan 775 orang lainnya adalah Tenaga 1,2B, maupun 1,2C, sengaja tidak kami sajikan
pemerintahan. Kontrak di pemerintahan. secara lengkap.
PETA DAERAH KABUPATEN BERINGIN

132

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
135

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sub Kegiatan 1.1.
Penyusunan
Kajian Risiko Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat : LAYANAN POKOK
Struktur Komponen : KOMPONEN TERPADU
Syarat Pelaksanaan : -
Pedoman Teknis Pelaksanaan : Peraturan Kepala BNPB No 2 Tahun 2012

Sasaran: Indikator:
Tersedianya data/informasi tentang jenis dan Persentase (%) penyelesaian dokumen sampai
risiko bencana dalam bentuk dokumen yang dinyatakan sah/legal
sah/legal
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Kajian Risiko Bencana (KRB) adalah dokumen KRB meliputi peta risiko bencana yang meliputi Penyusunan Kajian Risiko Bencana merupakan
wajib daerah yang berisi pedoman umum yang peta ancaman, peta kerentanan dan peta layanan pokok yang memberikan dasar untuk
137 digunakan daerah sebagai dasar untuk kapasitas sebagai landasan penentuan tingkat pelaksanaan Sub Kegiatan Komunikasi,
menyusun kebijakan penanggulangan bencana. risiko bencana dan kebijakan minimum Informasi dan Edukasi Rawan Bencana, Sub
penanggulangan bencana daerah yang Kegiatan Rencana Penanggulangan Bencana
KRB disusun oleh BPBD dengan melibatkan ditujukan untuk mengurangi jumlah jiwa dan Sub Kegiatan Rencana Kontinjensi.
seluruh pihak terkait penanggulangan bencana terpapar, kerugian harta benda dan kerusakan
baik dari instansi pemerintah, maupun non lingkungan.
pemerintah.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Penyusunan KRB merupakan Setiap komponen memiliki target capaian dalam Sedangkan jika daerah Anda telah memiliki
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
komponen terpadu, yang antar komponennya
saling terkait dan harus dilaksanakan secara
satuan paket dengan bobot kepentingannya
masing-masing. Bobot kepentingan berguna
dokumen KRB yang legal, maka target capaian
implementasi sub kegiatan Penyusunan Kajian
bersamaan. Komponen Penyusunan Kajian pada saat melakukan penilaian kinerja dan Risiko Bencana di daerah Anda adalah dalam

1.
Kementerian Dalam Negeri
Risiko Bencana terdiri atas:
Penyediaan tenaga ahli yang kompeten
capaian pelaksanaan sub kegiatan Penyusunan
Kajian Risiko Bencana. Jika pada tahun berjalan
bentuk laporan efektivitas pemanfaatan KRB di
daerah Anda pada tahun berjalan. Dengan
daerah Anda belum menyusun dokumen KRB, demikian, meskipun daerah Anda telah memiliki
2. Copyright © 2020
dalam penyusunan dokumen KRB
Diskusi publik terhadap dokumen KRB yang
sudah disusun untuk disempurnakan dan
maka ketersediaan dokumen KRB dan Legalitas
Dokumen KRB merupakan target yang harus
dokumen KRB yang legal, namun daerah Anda
tetap memiliki kewajiban memberikan laporan
dicapai oleh daerah Anda pada masa efektivitas pemanfaatan dokumen KRB untuk
ditetapkan menjadi dokumen yang penyusunan KRB. memenuhi target capaian SPM setiap tahunnya.
sah/legal.

Tabel 1. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 1.1. Penyusunan Kajian Risiko Bencana

BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Penyediaan tenaga ahli yang 1. Penyediaan Dokumen KRB Paket 40% 100% Penghitungan Target Capaian pada
kompeten dalam penyusunan KRB masa penyusunan KRB
2 Diksusi Publik terhadap dokumen KRB 2. Legalitas Dokumen KRB Paket 60%
yang telah disusun untuk 3. Laporan Efektivitas Paket 100% Penghitungan Target Capaian pada
disempurnakan dan ditetapkan Pemanfaatan KRB masa pemanfaatan KRB
menjadi dokumen yang sah/legal
C. MUTU LAYANAN
Mutu layanan adalah kualitas minimum target Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
capaian pada tiap-tiap komponen dalam tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
penerapan SPM, Sub Kegiatan Penyusunan untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian 138
Kajian Risiko Bencana memiliki 3 target capaian penyusun sub kegiatan. komponennya..
yang masing-masing memiliki kualitas minimum
yang harus dicapai.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Penyediaan Tenaga ahli yang kompeten dalam penyusunan dokumen KRB
Target Capaian : Penyediaan Dokumen KRB
Total Bobot Maks : 40%

Tabel 2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 1.1. Penyusunan Kajian Risiko Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
LINGKUP
Waktu pelaksanaan
MUTU LAYANAN
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dan rencana biaya
BOBOT
2.5%

Kementerian Dalam Negeri


Profil Kebencanaan
Kabupaten/Kota
1) Profil hidrometeorologi daerah
2) Profil geologi daerah
3) Profil Sosial Budaya dan Ekonomi daerah
2.5%
2.5%
2.5%

Album Peta
Copyright © 2020
4) Profil Kesehatan Masyarakat
5) Profil bencana kabupaten/kota
1) Peta Bahaya untuk tiap-tiap bencana yang ditetapkan
2.5%
2.5%
2.5%
2) Peta kerentanan daerah 2.5%
3) Peta kapasitas daerah 2.5%
4) Peta risiko bencana untuk tiap-tiap bencana yang ditetapkan 2.5%
5) Peta risiko bencana multi bahaya 2.5%
6) Menggunakan peta skala 1:50.000 untuk tingkat kabupaten 2.5%
7) Menggunakan peta skala 1:25.000 untuk tingkat kota
Indeks Risiko 1) Analisa potensi jumlah jiwa terdampak (dalam satuan orang) yang mungkin timbul akibat tiap-tiap bencana 2.5%
Bencana yang dikaji pada tiap-tiap desa/kelurahan
2) Analisa potensi kerugian (dalam satuan rupiah) yang mungkin timbul akibat tiap-tiap bencana yang dikaji pada 2.5%
tiap-tiap desa/kelurahan
3) Analisa potensi kerusakan lingkungan (dalam hektra) yang mungkin timbul akibat tiap-tiap bencana yang dikaji 2.5%
pada tiap-tiap desa/kelurahan
4) Rekomendasi pengelolaan risiko bencana. 2.5%
2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2
Komponen : Diskusi publik terhadap dokumen KRB yang sudah disusun untuk
disempurnakan dan ditetapkan menjadi dokumen yang sah/legal
Target Capaian : Legalitas Dokumen KRB
139 Total Bobot Maks : 60%

Tabel 3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 1.1. Penyusunan Kajian Risiko Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Keterwakilan Peserta diskusi publik minimal setingkat kepala seksi di pemerintahan atau sederajat, berasal dari elemen : 7.5%
1. Pemerintah; 2.masyarakat; 3.Dunia Usaha; 4. Akademisi; 5.Jurnalis.
Berita Acara 1) Kesepakatan data dan peta-peta dasar yang digunakan 7.5%
2) Kesepakatan peta bahaya yang digunakan 7.5%
3) Kesepakatan nilai kapasitas yang digunakan 7.5%
4) Rekomendasi Pengelolaan Risiko Bencana 7.5%
5) Rekomendasi pembaruan KRB 7.5%

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Dokumen Legal 1) Dokumen legal KRB yang disepakati oleh seluruh komponen pemerintah dan non pemerintah
2) Dokumen perencanaan daerah yang disesuaikan dengan KRB
7.5%
7.5%

Kementerian Dalam Negeri


3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3
Komponen : Diskusi publik terhadap dokumen KRB yang sudah disusun untuk

Target Capaian
Copyright © 2020
disempurnakan dan ditetapkan menjadi dokumen yang sah/legal
: Laporan Efektivitas Pemanfaatan KRB
Total Bobot Maks : 100%

Tabel 4. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3 pada Sub Kegiatan 1.1. Penyusunan Kajian Risiko Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Rapat Koordinasi 1) Capaian target Sub Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi Rawan Bencana dalam tahun berjalan 40%
Monev Pemanfaatan 2) Capaian target Sub Kegiatan Rencana Penanggulangan Bencana dalam tahun berjalan 40%
KRB 3) Capaian target Sub Kegiatan Pembuatan Rencana Kontinjensi (Renkon) dalam tahun berjalan 20%

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Kerangka penganggaran digunakan dalam Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan Sedangkan untuk personil dan rangkaian
merancang menyusun Kerangka Acuan Kerja dengan kondisi dan standar biaya yang berlaku pekerjaan yang bersifat wajib, hendaklah
maupun Rencana Anggaran Biaya. di daerah Anda mengikuti kerangka pendanaan ini.
Tabel 5. Kerangka Penganggaran Sub Kegiatan 1.1. Penyusunan Kajian Risiko Bencana
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI
1. Penyediaan A. Tim Ahli
Tenaga Ahli a. Team Leader/  Profil bencana 1 org n bln Lulusan S2 personil wajib 140
yang Manajemen kabupaten/kota Manajemen
Kompeten Penanggulangan komprehensif Penanggulangan
dalam Bencana  Rekomendasi pengelolaan Bencana;
Penyusunan risiko bencana. Pengalaman minimal
KRB  Analisa potensi jumlah jiwa 5 tahun pada
terdampak (dalam satuan pekerjaan
orang) yang mungkin timbul penanggulangan
akibat tiap-tiap bencana yang bencana; atau
dikaji pada tiap-tiap Lulusan S1 Ahli
desa/kelurahan Madya Teknik
 Analisa potensi kerugian Lingkungan/ Teknik
Sipil/Geografi/
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
(dalam satuan rupiah) yang
mungkin timbul akibat tiap-
tiap bencana yang dikaji pada
pengalaman minimal
7 tahun dalam
penanggulangan
Kementerian Dalam Negeri 
tiap-tiap desa/kelurahan
Analisa potensi kerusakan
lingkungan (dalam satuan
bencana

Copyright © 2020 hektar) yang mungkin timbul


akibat tiap-tiap bencana yang
dikaji pada tiap-tiap
desa/kelurahan

b. Ahli Hidrologi  Penyusunan profil 1 org n-1 bln Lulusan S2 Hidrologi, Bila ada salah
hidrometeorologi daerah pengalaman minimal satu bencana
 Dukungan Penyusunan Peta 3 tahun pada yang dikaji, maka
Bahaya untuk bencana : pekerjaan ahli ini wajib
 Banjir penanggulangan terlibat dalam
 Tanah Longsor bencana; atau lulusan penyusunan KRB
 Kekeringan S1 Teknik
 Kebakaran Hutan dan Lingkungan/Teknik
Lahan Sipil pengalaman
 Rekomendasi pengelolaan minimal 5 tahun
risiko bencana dalam
hidrometeorologi. penanggulangan
bencana
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI
c. Ahli Geologi/  Penyusunan Profil geologi 1 org n-1 bln Lulusan S2 Bila ada salah
Vulkanologi/ daerah Geodesi/Geologi, satu bencana
Geodesi  Dukungan Penyusunan Peta pengalaman minimal yang dikaji, maka
141 3 tahun pada ahli ini wajib
Bahaya untuk bencana :
 Gempabumi pekerjaan terlibat dalam
 Tsunami penanggulangan penyusunan KRB
 Letusan Gunung Api bencana; atau lulusan
 Tanah Longsor S1 Geodesi/Geologi
pengalaman minimal
 Rekomendasi pengelolaan 5 tahun dalam
risiko bencana geologi penanggulangan
bencana
d. Ahli Kesehatan  Profil Kesehatan Masyarakat 1 org n-1 bln Lulusan S1 di bidang Bila jenis bencana
Masyarakat  Dukungan Penyusunan Peta kesehatan; ini masuk, maka
Bahaya untuk bencana : pengalaman minimal ahli wajib terlibat

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan



Epidemi Wabah Penyakit
Rekomendasi pengelolaan
risiko bencana.
5 tahun dalam
penanggulangan
bencana
dalam
penyusunan KRB

Kementerian Dalam Negeri


e. Ahli Sosial 


Profil Sosial Budaya dan
Ekonomi daerah
Dukungan Penyusunan Peta
1 org n-1 bln Lulusan S1
Pertanian/Sosial
Ekonomi/Sosial,
personil wajib

Copyright © 2020

Kerentanan Daerah
Rekomendasi pengelolaan
risiko bencana.
pengalaman minimun
5 tahun dalam
kebencanaan
f. Ahli GIS  Peta Bahaya untuk tiap-tiap 1 org n bln Lulusan S1 personil wajib
bencana yang ditetapkan Geografi/Geodesi/P
 Peta kerentanan daerah ertanian, pengalaman
 Peta kapasitas daerah minimal 5 tahun
 Peta risiko bencana untuk dalam pemetaan
tiap-tiap bencana yang kebencanaan
ditetapkan berbasis GIS, dengan
 Peta risiko bencana multi kualifikasi sertifikasi
bahaya Analis Madya GIS.
 Analisa potensi jumlah jiwa
terdampak (dalam satuan
orang) yang mungkin timbul
akibat tiap-tiap bencana yang
dikaji pada tiap-tiap
desa/kelurahan
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI
 Analisa potensi kerugian
(dalam satuan rupiah) yang
mungkin timbul akibat tiap-
tiap bencana yang dikaji pada 142
tiap-tiap desa/kelurahan
 Analisa potensi kerusakan
lingkungan (dalam hektar)
yang mungkin timbul akibat
tiap-tiap bencana yang dikaji
pada tiap-tiap
desa/kelurahan
B. Tenaga Pendukung
a. Drafter GIS Dukungan Ahli GIS untuk A org n bln Lulusan S1 Geografi jumlah
menyusun peta dan analisa yang pengalaman minimal disesuaikan
dibutuhkan 3 tahun dalam dalam dengan ketentuan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan pemetaan


kebencanaan
berbasis GIS, atau
berlaku

Kementerian Dalam Negeri Lulusan D3 GIS atau


Kursus bersertifikasi
dengan pengalaman

Copyright © 2020 minimal 5 tahun


dalam pembuatan
peta berbasis GIS
b. Fasilitator Kesepakatan-kesepakatan 1 org n-1 bln Memiliki pengalaman
bersama dalam rapat dan/atau minimal 50 jam
diskusi publik sesuai dengan memfasilitasi
permintaan para ahli pertemuan publik
(konsultasi publik,
workshop, dan
sejenisnya)
c. Penyusun Dokumen 1. Dokumen Kajian Risiko Bencana 1 org n bln Memiliki pengalaman
2. Album Peta Risiko Bencana minimal 3 tahun
dalam kebencanaan.
Memiliki kemampuan
yang baik dalam
mengoperasikan Ms.
Words, Ms. Excell,
dan Ms. Power Point.
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI
d. Surveyor/ Tingkat Kesiapsiagaan E = (B/10) org 10 hari Lulusan SMA/SMK jumlah
enumerator Kabupaten/Kota dari gabungan seluruh jurusan disesuaikan
nilai kesiapsiagaan desa sampling dengan pengalaman dengan
143 pelaksanaan survey kententuan
dengan metode berlaku
wawancara
mendalam
e. Tenaga Administrasi Penyusunan laporan 1 org n bln Lulusan D3 dengan
pertanggungjawaban pengalaman 3 tahun
pelaksanaan kegiatan dalam
pengadministrasian
laporan
C. Tim Teknis Daerah dan Tim Asistensi Daerah
a. Tim Asistensi 1) Memastikan kelengkapan
Daerah data-data yang digunakan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


1) Kepala Daerah
2) Sekretaris
Daerah
dalam penyusunan KRB
2) Memastikan kualitas
substansi KRB
1
1
1
org
org
org
1
1
1
Ls
Ls
Ls

Kementerian Dalam Negeri


3) Kepala
Pelaksana BPBD
4) Kepala Bappeda
3) Menjaga proses legalisasi
KRB dalam bentuk aturan
daerah
1 org 1 Ls

Copyright © 2020
b. Tim Teknis Daerah
1) Ketua
2) Sekretaris
1
1
org
org
1
1
Ls
Ls
setingkat Kepala
Bidang/Kepala Seksi
3) Anggota z-2 org 1 Ls terkait
penanggulangan
bencana di
instansinya
D. Pendukung
a. Peta DEMNAS 1 pkt 1 bh Citra Digital
b. Peta Zona Gempabumi (respon spektra percepatan 1.0 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
detik (S1) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas
terlampaui 10% dalam 50 tahun (redaman 5%)
c. Peta Jaringan Sungai 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
d. Peta Administrasi 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
e. Peta RTRW 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
f. Peta Geologi 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
g. Peta Penggunaan Lahan 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
h. Peta Jenis Tanah 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI
i. Peta Curah Hujan 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
j. Peta Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (PVMBG) 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
k. Peta Daerah Rawan Bencana 1 pkt 1 bh Spasial/SHP
l. Data luas wilayah per Desa 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word 144
m. Data Jumlah penduduk per Desa (PODES) 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
n. Data Jumlah penduduk menurut usia per Desa (PODES) 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
o. Data Jumlah Penduduk Miskin 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
p. Data Jumlah Penduduk Cacat 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
q. Data Pendapatan Regional Bruto (PDRB) 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
r. Data Jumlah Rumah (Permanen, Semi Permanen, Tidak 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
Permanen)
s. Data Jumlah fasilitas Umum 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
t. Data Nilai Pengganti Kerusakan Bangunan akibat 1 pkt 1 bh Tabular/excel/word
bencana
2. Diskusi A. Rapat Sosialisasi dan Koordinasi Awal
Publik
terhadap
Dokumen
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
a. Transport Peserta 7+C org 1 kali Minimal setingkat
kepala seksi di
pemerintahan atau
KRB yang
telah disusun
untuk
Kementerian Dalam Negeri1) Komitmen institusi terkait
untuk memberikan dukungan
sama tingkatannya di
lembaga non
pemerintah 7 orang peserta,
disempurnak
an dan
ditetapkan
Copyright © 2020
b. Perbanyakan Materi
Rapat
data dan informasi serta
pendapat dan saran dalam
penyusun KRB
7+C org 1 pkt 1. List data dasar dan
sumber data yang
merupakan tim
substansi wajib, 5
disepakati orang dari BPBD,
menjadi 2) Kesepakatan data dasar yang
2. List usulan nama 2 orang dari
dokumen akan digunakan seperti: data
tim substansi Bappeda.
yang jumlah penduduk, data
penyusunan KRB Peserta lain (C)
sah/legal wilayah adminsitrasi dan
3. List jadwal berasal dari
sebagainya.
pelaksanaan institusi beragam,
3) Usulan Nama Tim Substansi
kegiatan dan titik yaitu dari
Penyusunan KRB
kritis pemerintah,
4) Kesepakatan rancangan
c. Akomodasi dan 7+C+D org 1 kali Tempat pertemuan, media, akademisi,
detail jadwal pelaksanaan
Konsumsi Rapat kursi, meja, sound wakil masyarakat
kegiatan dan titik kritis
system, perangkat dan dunia usaha
kegiatan
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI
B. Survey Kesiapsiagaan Masyarakat
a. Peserta Survey 5 org B desa/ Gabungan dari wakil
Kapasitas kel/ pemerintah
145 nagari kelurahan (minimal
setingkat Kasie), 2 orang dari
1) Tingkat Kesiapsiagaan tokoh masyarakat pemerintah
Masyarakat per desa dan pemuda kelurahan, 2
b. Perbanyakan sampling 1 pkt B desa/ orang tokoh
Kuesioner 2) Tingkat Kesiapsiagaan kel/ masyarakat (pria
Masyarakat tingkat nagari dan wanita), 1
c. Akomodasi dan Kabupaten/Kota 5 org B desa/ Tempat pertemuan, orang tokoh
Konsumsi Survey kel/ kursi, meja, sound pemuda/i
nagari system, perangkat
presentasi, dan
konsumsi pertemuan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


C. Lokakarya Verifikasi Hasil Survey Kapasitas dan Peta Bahaya
a. Transport Peserta 3+A+B+C org 1 kali sedapat mungkin
orang yang terlibat

Kementerian Dalam Negeri


b. Perbanyakan Materi 3+A+B+C pkt 1 kali
pada kegiatan 2.A.
dan 2.B.
1. Draft Peta Bahaya

Copyright © 2020
Lokakarya
1) Verifikasi Draft Awal Peta
Bahaya
seluruh Bencana
yang dikaji minimal
dalam Skala A1
2) Verifikasi Tingkat (ditempel di
3 orang peserta,
Kesiapsiagaan Masyarakat dinding)
merupakan wakil
Tingkat Desa dan Tingkat 2. Perbanyakan
dari tim substansi
Kabupaten/Kota kesimpulan hasil
wajib, 2 orang dari
3) Kajian Ketahanan Daerah tingkat
BPBD, 1 orang
4) Rekomendasi Aksi untuk kesiapsiagaan
dari Bappeda.
pengelolaan risiko bencana masyarakat desa/
dan wilayah prioritas kelurahan tingkat
pengelolaan desa dan tingkat
kabupaten/ kota
c. Akomodasi dan 3+A+B+C+ org 1 kali Tempat pertemuan,
Konsumsi D+F kursi, meja, sound
Lokakarya system, perangkat
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI
D. Rapat Substantif
a. Transport Peserta Periode I = 2 kali rapat; 3+A+C+F org 3 kali Tim Substansi yang
menghasilkan bahan untuk telah di SK kan
b. Perbanyakan Materi Konsultasi/Diskusi Publik 3+A+C+F pkt 3 kali Peta Bahaya, 146
Rapat  Verifikasi Peta Kerentanan Kerentanan,
dan Kapasitas Kapasitas, dan Risiko
 Verifikasi Peta Risiko dan tiap-tiap ancaman
Risiko Multi dengan skala 1:25.000
 Verifikasi Tingkat Risiko dan (kota) dan 1:50.000
(kabupaten) 3 orang peserta,
Hasil Analisa Risiko dengan
merupakan wakil
c. Akomodasi dan kesesuaian data serta peta 3+A+C+D+ org 3 kali Tempat pertemuan,
dari tim substansi
konsumsi rapat yang telah ada F kursi, meja, sound
wajib, 2 orang dari
system, perangkat
BPBD, 1 orang
Periode II= 1 kali rapat presentasi, dan
dari Bappeda.
menghasilkan draft kekuatan konsumsi pertemuan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


hukum untuk KRB, yaitu :
 Ketetapan bentuk payung
hukum untuk KRB (minimal

Kementerian Dalam Negeri


peraturan kepala daerah)
Rancangan Draft Naskah
Akademis untuk payung

Copyright © 2020
E. Konsultasi/Diskusi Publik
a. Transport Peserta
hukum KRB

3+A+C+F+2 org 1 kali Unsur dari


5 pemerintah, 3 orang peserta,
masyarakat, dunia merupakan wakil
1) Draft Akhir Peta bahaya, usaha, dan akademisi dari tim substansi
kerentanan, kapasitas, dan dengan jabatan wajib, 2 orang dari
risiko dengan skala 1:25.000 setingkat Kepala BPBD, 1 orang
untuk tingkat kota dan skala Seksi di dari Bappeda.
1:50.000 untuk tingkat pemerintahan atau 25 orang peserta
kabupaten sederajat tambahan berasal
b. Perbanyakan Materi 3+A+C+F+2 pkt 1 kali dari wakil
Lokakarya 2) Kesepakatan rekomendasi 5 masyarakat, dunia
c. Akomodasi dan kebijakan pengelolaan risiko 3+A+C+D+ org 1 kali Tempat pertemuan, usaha, media,
Konsumsi bencana dan kawasan F+25 kursi, meja, sound bisnis dan
Lokakarya prioritas untuk pengelolaan system, perangkat akademisi serta
risiko bencana presentasi, dan pemerintah
konsumsi pertemuan
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KET.
SPESIFIKASI

3) Komitmen bersama (terutama


BPBD, Bappeda, BLH, dan
147 Dinas PU) untuk
menindaklanjuti Dokumen
KRB menjadi dokumen yang
sah/legal dan digunakan
dalam perencanaan
pembangunan daerah
F. Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan KRB
a. Akomodasi dan Laporan evaluasi KRB tahun 3+A+B+C pkt 1 kali Unsur dari
Konsumsi Rapat berjalan pemerintah,
masyarakat, dunia
3 orang peserta,
usaha, dan akademisi
merupakan wakil
dengan jabatan
dari tim substansi
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan setingkat Kepala
Seksi di
pemerintahan atau
wajib, 2 orang dari
BPBD, 1 orang
dari Bappeda.
Kementerian Dalam Negeri
b. Bahan materi dan
ATK Rapat
3+A+B+C pkt 1 kali
sederajat
Materi Paparan

KETERANGAN
Copyright © 2020
A = x/3
Bila A< 1; tidak dibutuhkan drafter GIS
Bila A>1; berlaku pembulatan ke bawah untuk jumlah drafter GIS yang dibutuhkan
B = y/(1+(y*0,0225)
C = jumlah tim substansi daerah yang berasal di luar BPBD dan Bappeda
D = panitia yang ikut dalam kegiatan di luar peserta dari BPBD dan Bappeda
E = B/10
F = jumlah tim ahli yang terlibat

x = jumlah bencana yang dikaji


y = jumlah seluruh desa yang ada di kabupaten/kota
z = jumlah tim teknis daerah (disesuaikan dengan hasil identifikasi)
n = untuk KRB yang mengkaji kurang dari 5 bencana = 4 bulan
untuk KRB yang mengkaji lebih dari 5 bencana = 6 bulan
Sub Kegiatan 1.2.
Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi Rawan Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat
Struktur Komponen
:
:
LAYANAN LANGSUNG
KOMPONEN PILIHAN
Syarat Pelaksanaan : -
Pedoman Teknis Pelaksanaan : -

Sasaran: Indikator:
Terselenggaranya komunikasi, informasi dan Persentase (%) jumlah penduduk di kawasan
edukasi rawan bencana kepada masyarakat per rawan bencana yang memperoleh informasi
jenis ancaman bencana. rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Komunikasi, Informasi dan Edukasi Rawan Berdasarkan UU 24 tahun 2007 tentang Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Bencana adalah tahapan penerapan SPM Penanggulangan Bencana, pemberian informasi Rawan Bencana merupakan layanan langsung
149 berupa pelaksanaan pemenuhan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat merupakan yang pelaksanaannya dipengaruihi oleh sub
dasar pemberian informasi dan edukasi bagi salah satu isu penting yang menjadi mandat kegiatan penyusunan kajian risiko bencana
penduduk yang berada di kawasan rawan untuk diselenggarakan oleh pemerintah. (KRB) dan Rencana Penanggulangan Bencana
bencana. (RPB).

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Komponen Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Setiap komponen memiliki target capaian dalam
Edukasi memiliki struktur komponen pilihan. terdiri atas: satuan orang dan buah, dengan bobot
kepentingannya masing-masing.

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Oleh karena itu, dalam implementasinya Anda
dapat memilih komponen mana terlebih dahuu
yang akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi
1.

2.
Sosialisasi melalui tatap muka dengan
penduduk di daerah rawan bencana
Sosialisasi melalui media sosial dan
Bobot kepentingan berguna pada saat
melakukan penilaian kinerja dan capaian

Kementerian Dalam Negeri


dan ketersediaan sumber daya di daerah Anda.
3.
wahana multimedia
Penyediaan rambu evakuasi dan papan
informasi publik.
pelaksanaan sub
Informasi, dan Edukasi.
kegiatan Komunikasi,

Copyright © 2020
Tabel 6. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Sosialisasi Melalui Tatap Muka dengan 1. Peserta sosialisasi tingkat orang 50%
Penduduk Di Daerah Rawan Bencana desa
100%
2. Peserta sosialisasi tingkat orang 50%
keluarga
2 Sosialisasi Melalui Media Sosial dan 3. Papan Multi Media buah 25%
Wahana Multi Media 4. Poster/Pamflet/ Brosur buah 25%
5. Media Sosial/ Media buah 25% 100%
Elektronik
6. Media Cetak buah 25%
3 Penyediaan Dan Pemasangan Rambu 7. Rambu Evakuasi buah 50%
Evakuasi Dan Papan Informasi Publik 8. Papan Informasi Daerah buah 50% 100%
Rawan Bencana
C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Penyusunan Komunikasi, Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
Informasi, dan Edukasi memiliki 8 target capaian tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
yang masing-masing memiliki mutu layanan untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian komponennya. 150
sebagai kualitas minimum yang harus dicapai. penyusun sub kegiatan.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 dan 2


Komponen : Sosialisasi melalui tatap muka dengan penduduk di daerah rawan bencana
Capaian : 1. Jumlah peserta sosialisasi tingkat desa
2. Jumlah sosialisasi tingkat keluarga
Total Bobot Maks : 1. Jumlah peserta sosialisasi tingkat desa = 50%
2. Jumlah sosialisasi tingkat keluarga = 50%

Tabel 7. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 dan 2 pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


LINGKUP
SOSIALISASI TINGKAT DESA
MUTU LAYANAN BOBOT

Kementerian Dalam Negeri


A. Sosialisasi Desa Rawan Bencana
Keterwakilan peserta Peserta sosialisasi tatap muka dari kelompok: 7.5%
1. Pemerintah;
Copyright © 2020
2.
3.
Aparat Desa/Kelurahan;
Kepala Keluarga.
Rekomendasi Rekomendasi upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan untuk risiko bencana tinggi di tingkat desa 7.5%
pengelolaan risiko
Materi sosialisasi 1) Penyebab (G, T,B,L,GA,AT,LE,K,H,W) 1.5%
2) Tanda alam sebelum kejadian (T,B,L,GA,AT,LE) 1.5%
G=Gempabumi
T=Tsunami 3) Tingkat risiko kawasan tempat dilaksanakan sosialisasi (G,T,B,L,GA,AT,LE,K,H,W) 1%
B=Banjir 4) Cara penyelamatan diri dan penanganan awal (G,W) 1.5%
L=Tanah Longsor 5) Upaya pengurangan risiko bencana (G,T,B,L,AT,LE,K,H,W) 1.5%
GA=Letusan Gunung Api 6) Rencana evakuasi daerah/kawasan (T,B,GA,LE) 1.5%
AT=Angin Topan
7) Rencana evakuasi rumah tangga (T,B,L,GA) 1.5%
LE=Gelombang Laut
Ekstrim
K=Kekeringan
H=Karhutla
W=Epidemi Wabah
Penyakit
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
B. Sosialisasi Kerjasama Lintas Desa untuk Pengurangan Risiko Bencana
Keterwakilan peserta Peserta sosialisasi tatap muka dari kelompok: 7.5%
1. Pemerintah;
151 2. Aparat Desa/Kelurahan;
3. Wakil Kepala Keluarga;
Peserta merupakan penduduk dari desa-desa yang berhubungan
Rekomendasi Rekomendasi upaya kerjasama lintas desa untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana 7.5%
pengelolaan risiko
Materi sosialisasi 1) Penyebab (T,B,GA,K,H,W) 2%
2) Tanda alam sebelum kejadian (T,GA) 2%
T=Tsunami
B=Banjir
3) Tingkat risiko kawasan (T,B,GA,K,H,W) 2%
GA=Letusan Gunung Api 4) Upaya pengurangan risiko bencana (B,K,H,W) 2%
K=Kekeringan 5) Rencana evakuasi daerah dan penanganan awal (T,B,GA,W) 2%
H=Karhutla
W=Epidemi & Wabah

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


SOSIALISASI TINGKAT KELUARGA
Keterwakilan peserta Peserta sosialisasi tatap muka dari kelompok: 15%

Rekomendasi
Kementerian Dalam Negeri
1.
2.
Kepala Keluarga.
Anggota Keluarga
Rekomendasi upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan untuk risiko bencana tinggi di tingkat keluarga 15%
pengelolaan risiko
Materi sosialisasi Copyright © 2020
1) Penyebab (G, T,B,L,GA,AT,LE,K,H,W)
2) Tanda alam sebelum kejadian (T,B,L,GA,AT,LE)
3%
3%
G=Gempabumi
T=Tsunami 3) Tingkat risiko rumah tangga tempat dilaksanakan sosialisasi (G,T,B,L,GA,AT,LE,K,H,W) 2%
B=Banjir 4) Cara penyelamatan diri dan penanganan awal (G,W) 3%
L=Tanah Longsor 5) Upaya pengurangan risiko bencana di rumah tangga (G,T,B,L,AT,LE,K,H,W) 3%
GA=Letusan Gunung Api 6) Pengenalan rencana evakuasi daerah/kawasan (T,B,GA,LE) 3%
AT=Angin Topan
7) Rencana evakuasi rumah tangga (T,B,L,GA) 3%
LE=Gelombang Laut
Ekstrim
K=Kekeringan
H=Kebakaran Hutan dan
Lahan
W=Epidemi Wabah
Penyakit
2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3
Komponen : Sosialisasi Melalui Media Sosial dan Wahana Multi Media
Capaian : Papan multi media
Total Bobot Maks : 25%
152
Tabel 8. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3 pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT


Penempatan Papan multimedia yang telah ada 2%
Materi Informasi 1) Tingkat risiko kawasan (G,T,B,L,GA,AT,LE,H) 2%
2) Langkah-langkah kesiapsiagaan (G) 2%
G=Gempabumi
T=Tsunami 3) Tanda alam sebelum kejadian (T) 2%
B=Banjir 4) Informasi peringatan dini (T,B,L,GA,AT,LE,W) 2%
L=Tanah Longsor 5) Rencana evakuasi daerah (T,B,GA,LE) 2%
GA=Letusan Gunung Api 6) Rencana evakuasi rumah tangga (T,GA) 2%
AT=Angin Topan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


LE=Gel.. Laut Ekstrim
K=Kekeringan
H=Karhutla
7) Upaya pencegahan (pengelolaan sampah, reboisasi, pengelolaan hutan, sumur resapan, biopori) (B)
8) Informasi arahan dan larangan selama berada di lokasi berisiko tinggi (L,K,H,W)
9) Tanda alam sebelum kejadian (GA)
2%
2%
2%

Penayangan &
Kementerian Dalam Negeri
W=Epidemi & wabah 10) Informasi kejadian bencana (GA,W)
1) Penayangan informasi peringatan dini bencana hidrometeorologi, dan epidemi
2%
1%
pembaruan informasi 2) Stop press informasi peringatan dini bencana geologi
Copyright © 2020
3) Informasi kondisi normal dan pesan pengurangan risiko bencana
1%
1%

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4


Komponen : Sosialisasi Melalui Media Sosial dan Wahana Multi Media
Capaian : Poster/Pamflet/Brosur
Total Bobot Maks : 25%

Tabel 9. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4 pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT


Penempatan 1) Ruang/ bidang ruang yang tersedia di Kawasan bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan keagamaan 2,5%
2) Papan informasi di terminal angkutan darat, laut dan udara 2,5%
Penayangan & Pembaruan informasi paling lama setiap 2 tahun 2,5%
pembaruan informasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Materi Informasi 1) Tanda alam sebelum kejadian (T,L,GA) 2,5%
G=Gempabumi 2) Tingkat risiko kawasan (G,T,B,GA,AT,LE,H) 2,5%
T=Tsunami 3) Upaya pengurangan risiko bencana (G,B) 2,5%
153 B=Banjir 4) Rencana evakuasi daerah/kawasan (T,B,GA) 2,5%
L=Tanah Longsor 5) Rencana evakuasi rumah tangga (T,GA,LE) 2,5%
GA=Letusan Gunung Api
6) Informasi arahan dan larangan selama berada di lokasi berisiko tinggi (L,K,H,W) 2,5%
AT=Angin Topan
LE=Gelombang Laut 7) Peringatan dini epidemi wabah penyakit (W) 2,5%
Ekstrim
K=Kekeringan
H=Kebakaran Hutan dan
Lahan
W=Epidemi Wabah
Penyakit

4. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5


Komponen
Capaian
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
: Sosialisasi Melalui Media Sosial dan Wahana Multi Media
: Media Sosial/Media Elektronik
Total Bobot Maks : 25%
Kementerian Dalam Negeri
Tabel 10. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5 pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
LINGKUP
Penempatan Copyright © 2020
1)
2)
MUTU LAYANAN
Minimal 3 media sosial pemerintah dan 10 media sosial lembaga mitra penyebarluas
Siaran radio dan televisi pemerintah dan swasta daerah
BOBOT
2%
2%
Penayangan & 1) Penayangan informasi peringatan dini bencana hidrometeorologi, dan epidemi 2%
pembaruan informasi 2) Stop press informasi peringatn dini bencana geologi 2%
3) Postingan/Liputan khusus pengurangan risiko bencana 2%
Materi Informasi 1) Tanda alam sebelum kejadian (T,GA) 2%
G=Gempabumi 2) Tingkat risiko kawasan (G,T,B,L,GA,AT,LE,H) 1%
T=Tsunami 3) Informasi peringatan dini (T,B,L,GA,AT,LE,W) 2%
B=Banjir 4) Informasi kejadian (G,T,B,L,GA,AT,LE,K,H,W) 2%
L=Tanah Longsor 5) Informasi arahan dan larangan selama berada di lokasi berisiko tinggi (L,K,H,W) 2%
GA=Letusan Gunung Api 6) Upaya pengurangan risiko bencana (G,B) 2%
AT=Angin Topan
LE=Gel. Laut Ekstrim 7) Rencana evakuasi daerah/kawasan (T,B,GA,LE) 2%
K=Kekeringan 8) Rencana evakuasi rumah tangga (T,B,GA,LE) 2%
H=Kebakaran Hutan dan
Lahan
W=Epidemi & Wabah
5. Mutu Layanan 5 untuk Target Capaian 6
Komponen : Sosialisasi Melalui Media Sosial dan Wahana Multi Media
Capaian : Media Cetak
Total Bobot Maks : 25%
154
Tabel 11. Mutu Layanan untuk Target Capaian 6 pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Penempatan 1) Koran harian daerah 2%
2) Majalah periodik daerah 2%
Materi Informasi 1) Tanda alam sebelum kejadian (T,GA) 2%
2) Tingkat risiko kawasan (G,T,B,L,GA,AT,LE,H) 2%
G=Gempabumi
T=Tsunami 3) Informasi peringatan dini (GA,AT,LE,W) 2%
B=Banjir 4) Informasi kejadian (G,T,B,L,GA,AT,LE,K,H,W) 2%
L=Tanah Longsor 5) Informasi arahan dan larangan selama berada di lokasi berisiko tinggi (L,K,H,W) 2%
GA=Letusan Gunung Api 6) Upaya pengurangan risiko bencana (G,B) 2%
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
AT=Angin Topan
LE=Gelombang Laut
Ekstrim
7)
8)
Rencana evakuasi daerah/kawasan (T,B,GA,LE)
Rencana evakuasi rumah tangga (T,B,GA,LE)
2%

K=Kekeringan
Kementerian Dalam Negeri
H=Kebakaran Hutan dan
Lahan
2%

W=Epidemi & Wabah


Penayangan & Copyright © 2020
pembaruan informasi
Rubrik khusus pengurangan risiko bencana
5%

6. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7


Komponen : Penyediaan Dan Pemasangan Rambu Evakuasi dan Papan Informasi Publik
Capaian : Rambu Evakuasi
Total Bobot Maks : 50%

Tabel 12. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7 pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Penempatan dan Pada tiap persimpangan utama jalan kabupaten/kota, jalan provinsi dan jalan nasional di daerah berisiko bencana
visualisasi Rambu
12,5%
Evakuasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Materi Rambu 1) Rambu Panah penunjuk arah jalur aman (T,B,GA,LE) 12,5%
Evakuasi 2) Rambu titik kumpul (T,B,GA,LE) 12,5%
T= Tsunami 3) Rambu kawasan aman (T,B,GA,LE) 12,5%
B= Banjir
155
GA=Letusan Gunung Api
LE= Gelombang Laut
Ekstrim

7. Mutu Layanan untuk Target Capaian 8


Komponen : Penyediaan Dan Pemasangan Rambu Evakuasi dan Papan Informasi Publik
Capaian : Papan Informasi Daerah Rawan Bencana
Total Bobot Maks : 50%

Tabel 13. Mutu Layanan untuk Target Capaian 8 pada Sub Kegiatan 1.2. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


LINGKUP
Penempatan dan
visualisasi Papan
1)
2)
MUTU LAYANAN
Pada tiap masuk dan keluar pada jalan umum di kawasan rawan bencana
Terminal angkutan darat, laut dan udara
BOBOT
6%
6%
Informasi Publik
Materi Papan
Informasi
Kementerian Dalam Negeri
3)
1)
2)
Lokasi yang telah ada
Tanda alam sebelum kejadian (T,GA)
Tingkat risiko kawasan (T,B,L,GA,LE,H)
6%
8%
8%
T=Tsunami
B=Banjir
L=Tanah Longsor
Copyright © 2020
3)
4)
Peta rencana evakuasi daerah/kawasan (T,GA,LE)
Tindakan larangan atau ajakan kepada masyarakat untuk mencegah bencana (B,L,H)
8%
8%

GA=Letusan Gunung Api


LE=Gelombang Laut
Ekstrim
H=Kebakaran Hutan dan
Lahan

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Kerangka penganggaran digunakan dalam Sebagai Sub Kegiatan Komunikasi, Informasi, Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan
merancang menyusun KAK maupun RAB. dan Edukasi dengan struktur komponen pilihan, dengan kondisi dan standar biaya yang berlaku
Komponen biaya yang terdapat pada tabel maka Anda diharapkan memperhatikan di daerah Anda.
kerangka penganggaran dapat mempermudah kerangka penganggaran sesuai komponen yang
Anda dalam merancang perencanaan kegiatan, akan diterapkan di daerah Anda.
Tabel 14. Kerangka Penganggaran Sub Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Rawan Bencana
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
1. Sosialisasi A. Sosialisasi Rawan Bencana Tingkat Desa dan Keluarga
Melalui Tatap a. Narasumber Jumlah 156
Muka dengan 1) Narasumber Materi Sosialisasi Gempabumi: 1 org na desa Personil BPBD/Dinas narasumber
Penduduk Di Gempabumi,  Penyebab Terkait/Akademisi/ disesuaikan
Daerah Tsunami, dan  Tingkat risiko kawasan tempat Praktisi Kebencanaan dengan jenis
Rawan Letusan Gunung dilaksanakan sosialisasi /Tenaga Profesional, ancaman yang
Bencana Api  Rumah aman gempa yang memahami ada di Desa
 Cara penyelamatan diri lingkup materi
sosialisasi
Materi Sosialisasi Tsunami:
 Penyebab
 Tanda alam sebelum kejadian
 Tingkat risiko kawasan
 Upaya mitigasi (bumper/
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
greenbelt; tata ruang)
 Rencana evakuasi daerah
 Rencana evakuasi rumah
Kementerian Dalam Negeri tangga

Materi Sosialisasi Letusan


Copyright © 2020 Gunung Api:
 Penyebab
 Tanda alam sebelum kejadian
 Tingkat risiko kawasan
 Rencana evakuasi keluarga
 Rencana evakuasi kawasan
2) Narasumber Materi Sosialisasi Banjir: 1 org nb desa Personil BPBD/Dinas
Banjir dan Tanah  Penyebab Terkait/Akademisi/
Longsor  Tanda alam sebelum kejadian Praktisi Kebencanaan
 Tingkat risiko kawasan /Tenaga Profesional,
 Upaya pencegahan yang memahami
(pengelolaan sampah, lingkup materi
reboisasi, pengelolaan hutan sosialisasi
dan area resapan, sumur
resapan, bio pori)
 Upaya mitigasi (pemeliharaan
drainase, dll)
 Rencana evakuasi banjir
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
Materi Sosialisasi Tanah Longsor:
 Penyebab
 Tanda alam sebelum kejadian
157
 Tingkat risiko kawasan
 Upaya pencegahan (teras
sering, penguatan lereng,
perbaikan tutupan lahan
lereng, dll)
 Upaya mitigasi (dinding
penahan longsor)
 Rencana evakuasi longsor
tingkat keluarga
3) Narasumber Materi Sosialisasi Angin Topan: 1 org nc desa Personil BPBD/Dinas
Angin Topan,  Penyebab Terkait/Akademisi/
Kekeringan, dan  Tanda alam sebelum kejadian Praktisi Kebencanaan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Gelombang Laut
Ekstrim
 Tingkat Risiko Kawasan
 Upaya mitigasi (penguatan
struktur atap dsb)
/Tenaga Profesional,
yang memahami
lingkup materi

Kementerian Dalam Negeri


Materi Sosialisasi Kekeringan:
sosialisasi

Penyebab
Copyright © 2020
 Tingkat risiko kawasan
 Upaya pencegahan
 Upaya mitigasi
 Upaya kesiapsiagaan
kekeringan

Materi Sosialisasi Gelombang


Laut Ekstrim:
 Penyebab
 Tanda alam sebelum kejadian
 Tingkat risiko kawasan
 Upaya mitigasi
 Rencana Evakuasi masyarakat
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
4) Narasumber Materi Sosialisasi Kebakaran 1 org nd desa Personil BPBD/Dinas
Kebakaran Hutan Hutan dan Lahan: Terkait/Akademisi/
dan Lahan  Penyebab Praktisi Kebencanaan
/Tenaga Profesional, 158
 Tingkat risiko kawasan
 Upaya pencegahan yang memahami
 Upaya mitigasi lingkup materi
 Upaya kesiapsiagaan sosialisasi
5) Narasumber Materi Sosialisasi Epdemi dan 1 org ne desa Personil BPBD/Dinas
Epidemi dan Wabah Penyakit: Terkait/Akademisi/
Wabah Penyakit  Penyebab Praktisi Kebencanaan
 Tingkat risiko kawasan / Profesional, yang
 Upaya pencegahan memahami lingkup
 Upaya penanganan awal materi sosialisasi
b. Fasilitator Kesepakatan bersama terkait 1 org n desa Memiliki pengalaman
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
rekomendasi upaya pencegahan,
mitigasi dan kesiapsiagaan untuk
risiko bencana tinggi di tingkat
minimal 15 jam
memfasilitasi
pertemuan
Kementerian Dalam Negeri
desa partisipatif di tingkat
komunitas

Copyright © 2020
c. Transport Peserta Jumlah peserta minimum yang
menghadiri pertemuan sosialisasi
di tiap-tiap desa
A+B+C=25 org n desa Tokoh masyarakat
desa yang dapat
menjadi simpul-
Jumlah peserta
(A+B+C):
minimum: 25 org
simpul penyebaran maksimum: 60 org
informasi optimum: 45 org
d. Perbanyakan Materi Penggandaan materi untuk tiap- A+B+C=25 org n desa Kumpulan materi
tiap jenis materi sosialisasi di sedapat mungkin
tiap-tiap desa dijilid dengan ukuran
A4
e. Akomodasi dan NS+F+A+B org n desa Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi Rapat +C+D sound system,
perangkat presentasi,
dan konsumsi
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
B. Sosialisasi Kerjasama Lintas Desa untuk Pengurangan Risiko Bencana
a. Narasumber
1) Narasumber Materi Sosialisasi Tsunami: 1 org ka kawa- Personil BPBD/Dinas Kerjasama lintas
159
Tsunami, dan  Penyebab san Terkait/Akademisi/ desa diprioritaskan
Letusan Gunung  Tanda alam sebelum kejadian Praktisi Kebencanaan kepada desa
Api  Tingkat risiko kawasan / Profesional, yang penerima
 Rencana evakuasi daerah memahami lingkup pengungsian
materi sosialisasi
Materi Sosialisasi Letusan
Gunung Api:
 Penyebab
 Tanda alam sebelum kejadian
 Tingkat risiko kawasan
 Rencana evakuasi kawasan
2) Narasumber Materi Sosialisasi Banjir: 1 org kb kawa- Personil BPBD/Dinas Kerjasama lintas

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Banjir dan
Kekeringan
 Penyebab
 Tingkat risiko kawasan
 Upaya pencegahan
san Terkait/Akademisi/
Praktisi Kebencanaan
/ Profesional, yang
desa diprioritaskan
kepada desa di
hulu sungai

Kementerian Dalam Negeri


(pengelolaan sampah,
reboisasi, pengelolaan hutan
dan area resapan, sumur
memahami lingkup
materi sosialisasi

Copyright © 2020 resapan, bio pori)


 Rencana evakuasi banjir

Materi Sosialisasi Kekeringan:


 Penyebab
 Tingkat risiko kawasan
 Upaya pencegahan
 Upaya kesiapsiagaan
kekeringan

3) Narasumber Materi Sosialisasi Kebakaran 1 org kc kawa- Personil BPBD/Dinas Kerjasama lintas
Kebakaran Hutan Hutan dan Lahan: san Terkait/Akademisi/ desa diprioritaskan
dan Lahan  Penyebab Praktisi Kebencanaan kepada desa yang
 Tingkat risiko kawasan / Profesional, yang saling
 Upaya pencegahan memahami lingkup berdampingan
 Upaya mitigasi materi sosialisasi dan memiliki risiko
 Upaya kesiapsiagaan sama
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
4) Narasumber Materi Sosialisasi Epdemi dan 1 org kd kawa- Personil BPBD/Dinas Kerjasama lintas
Epidemi dan Wabah Penyakit: san Terkait/Akademisi/ desa diprioritaskan
Wabah Penyakit Penyebab Praktisi Kebencanaan kepada desa yang
 Tingkat risiko kawasan / Profesional, yang saling 160
 Upaya pencegahan memahami lingkup berdampingan
 Upaya penanganan awal materi sosialisasi dan memiliki risiko
sama
b. Fasilitator Rekomendasi upaya kerjasama 1 org k kawa- Memiliki pengalaman
lintas desa untuk pencegahan san minimal 15 jam
dan kesiapsiagaan bencana memfasilitasi
pertemuan
partisipatif di tingkat
komunitas
c. Transport Peserta Jumlah peserta minimum yang (A+B+C) * org k kawa- Tokoh masyarakat Jumlah peserta
menghadiri pertemuan sosialisasi (nk) san desa yang dapat (A+B+C):

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


di tiap-tiap desa menjadi simpul-
simpul penyebaran
informasi
minimum: 15
org/desa
maksimum: 20

Kementerian Dalam Negeri


d. Perbanyakan Materi Penggandaan materi untuk tiap-
tiap jenis materi sosialisasi di
tiap-tiap desa
(A+B+C) *
(nk)
org k kawa-
san
Kumpulan materi
sebaiknya dijilid
dengan ukuran A4
org/desa
optimum: 17
org/desa

Copyright © 2020
e. Akomodasi dan
Konsumsi
Pertemuan
(NS+F+D) +
((A+B+C) *
(nk))
org k kawa-
san
Tempat pertemuan,
kursi, meja, sound
system, perangkat
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
2. Sosialisasi A. Tenaga Penyusun Konten Sosialisasi
Melalui a. Tenaga Penyusun Materi informasi bencana 1 pkt 1 kali Personil BPBD/Dinas Disesuaikan
Media Sosial Konten Gempabumi, gempabumi: Terkait/Akademisi/ dengan jumlah
dan Wahana Tsunami, dan  Tingkat risiko kawasan (P, M, S, Praktisi Kebencanaan dan jenis ancaman
Multi Media Letusan Gunung Api E) / Profesional, yang bencana yang ada
 Langkah-langkah memahami lingkup di kabupaten/kota
kesiapsiagaan (P, M, S, E) materi poster/
 Informasi kejadian gempa (S, pamflet/brosur yang
E) akan disusun
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
Materi informasi Tsunami:
 Tanda alam sebelum kejadian Moda komunikasi,
(P, M, S, E) informasi, dan
161  Tingkat risiko kawasan (P, M, S, edukasi yang
E) digunakan:
 Rencana evakuasi daerah (P, (P) : poster/
M, S, E) brosur/pamflet
 Rencana evakuasi rumah (M) : papan
tangga (P, M, S, E) multimedia
 Informasi peringatan dini (S) : Media Sosial
tsunami (M, E) dan Elektronik
 Informasi kejadian tsunami (S, (E) : Media Cetak
E)
Materi informasi bencana
Letusan Gunung Api (LGA):

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


 Tanda alam sebelum kejadian
(P, M, S, E)
 Tingkat risiko kawasan (P, M, S,

Kementerian Dalam Negeri


E)
 Rencana evakuasi keluarga (P,
M, S, E)

Copyright © 2020
 Rencana evakuasi kawasan (P,
M, S, E)
 Informasi Peringatan Dini LGA
(M, S, E)
 Informasi kejadian Bencana
LGA (M, S, E)
b. Tenaga Penyusun Materi informasi bencana Tanah 1 pkt 1 kali Personil BPBD/Dinas
Konten Banjir dan Longsor: Terkait/Akademisi/
Tanah Longsor  Tingkat risiko kawasan (P, M, S, Praktisi Kebencanaan
E) / Profesional, yang
 Informasi arahan dan larangan memahami lingkup
selama berada di lokasi materi poster/
berisiko tinggi bencana tanah pamflet/brosur yang
longsor (P, M, S, E) akan disusun
 Informasi peringatan dini
longsor (M, S)
 Informasi kejadian longsor (S,
E)
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
Materi informasi bencana Banjir:
 Tingkat risiko kawasan (P, M,
S,E)
 Upaya pencegahan 162
(pengelolaan sampah,
reboisasi, pengelolaan hutan
dan area resapan, sumur
resapan, bio pori) - (P, M, S,E)
 Rencana evakuasi banjir (P, M,
S, E)
 Informasi peringatan dini banjir
(M, E)
 Informasi kejadian banjir (S, E)
c. Tenaga Penyusun Materi informasi Angin Topan: 1 pkt 1 kali Personil BPBD/Dinas
Konten Angin  Tingkat Risiko Kawasan (P, M, Terkait/Akademisi/

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Topan, Kekeringan,
dan Gelombang
Laut Ekstrim
S, E)
 Peringatan dini cuaca ekstrim
(M, S, E)
Praktisi Kebencanaan
/ Profesional, yang
memahami lingkup

Kementerian Dalam Negeri


 Informasi kejadian bencana
cuaca ekstrim khususnya
badai dan topan (S, E)
materi poster/
pamflet/brosur yang
akan disusun

Copyright © 2020
Materi informasi bencana
Gelombang Laut Ekstrim:
 Tingkat risiko kawasan (P, M, S,
E)
 Rencana Evakuasi masyarakat
(P, M, S, E)
 Peringatan dini gelombang
ekstrim (M, S, E)
 Informasi kejadian gelombang
ekstrim (S, E)

Materi informasi Kekeringan:


 Informasi arahan dan larangan
di daerah berisiko tinggi
bencana kekeringan (P, M, S, E)
 Informasi kejadian kekeringan
(S, E)
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
d. Tenaga Penyusun Materi informasi bencana 1 pkt 1 kali Personil BPBD/Dinas
Konten Kebakaran Kebakaran Hutan dan Lahan: Terkait/Akademisi/
Hutan dan Lahan  Tingkat risiko kawasan (P, M, S, Praktisi Kebencanaan
163 E) / Profesional, yang
 Informasi arahan dan larangan memahami lingkup
selama berada di kawasan materi poster/
berisiko tinggi bencana pamflet/brosur yang
kebakaran hutan dan lahan (P, akan disusun
M, S, E)
 Informasi kejadian bencana
kebakaran hutan dan lahan (P,
M, S, E)
e. Tenaga Penyusun Materi informasi bencana 1 pkt 1 kali Personil BPBD/Dinas
Konten Epidemi dan Epidemi dan Wabah Penyakit: Terkait/Akademisi/
Wabah Penyakit  Informasi arahan dan larangan Praktisi Kebencanaan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


di daerah berisiko tinggi
terkena epidemi (P, M, S, E)
 Peringatan dini epidemi wabah
/ Profesional, yang
memahami lingkup
materi poster/

Kementerian Dalam Negeri penyakit (P, M, S, E)


 Informasi kejadian epidemi
wabah penyakit dan daerah
pamflet/brosur yang
akan disusun

B.
a.
Copyright © 2020
Tenaga Desain
karantina (M, S, E)
Sosialisasi melalui Poster/Pamflet/Brosur (P)
1 pkt x kali Personil BPBD/Dinas
Grafis Terkait/ Akademisi/ x = Jumlah jenis
 Jenis poster/pamflet/brosur
Praktisi Kebencanaan potensi bencana
untuk setiap jenis ancaman
/Profesional memiliki berisiko tinggi di
bencana yang ada di
pengalaman dalam kabupaten/kota
kabupaten/kota
desain grafis/ multi-
 Pembaruan informasi setiap 2
media minimal 1 thn y = Jumlah fasilitas
tahun
b. Perbanyakan x pkt y eksem- umum, fasilitas
 Penempatan
Poster/Pamflet/ plar publik, dan sentra
poster/pamflet/brosur di
Brosur keramaian di
ruang/ bidang ruang yang
c. Distribusi 1 org y hari Estimasi 1 org dapat kab/kota
tersedia di kawasan bisnis,
/25 mendistribusikan 25
pemerintahan, pendidikan, dan
pamflet/poster
keagamaan, serta terminal
/brosur per hari
angkutan (laut, air, dan udara)
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
C. Sosialisasi melalui Papan Multimedia (M)
a. Tenaga Teknis  Menayangkan Informasi 1 pkt x kali Personil BPBD/Dinas x= Jumlah jenis
Multimedia peringatan dini bencana Terkait/Akademisi/ potensi bencana
hidrometeorologi dan epidemi Praktisi Kebencanaan berisiko tinggi di 164
yang diperbarui setiap jam /Tenaga Profesional kabupaten/kota
 Menayangkan Stop Press memiliki pengalaman
informasi peringatan dini dalam desain grafis/
bencana geologi selama multimedia minimal 1
perintah evakuasi masih tahun
b. Pulsa Data berlaku 1 pkt 12 bulan Menggunakan Papan
Penayangan  Menayangkan Pesan layanan Multimedia yang
informasi masyarakat untuk telah ada
c. Pemeliharaan Papan pengurangan risiko bencana 1 1 pkt 12 bulan
Multimedia jam per hari pada jam sibuk
D. Sosialisasi melalui Media Sosial dan Media Elektronik (S)

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


a. Tenaga Operator
Admin Media Sosial
1 pkt 12 bulan Personil BPBD/Dinas
Terkait/ Akademisi/
Praktisi Kebencanaan

Kementerian Dalam Negeri / Tenaga Profesional


memiliki pengalaman
dalam media sosial

Copyright © 2020
b. Pulsa Data Media
 Menayangkan Informasi
peringatan dini bencana
hidrometeorologi dan epidemi
1 pkt 12 bulan
dan media elektronik
minimal 1 tahun
3 media sosial
yang diperbarui setiap 24 jam
Sosial pemerintah dan 10
 Menayangkan Stop Press
media sosial lembaga
informasi peringatan dini
mitra
bencana geologi selama
c. Pulsa Data Media 1 pkt 12 bulan Radio dan Televisi
perintah evakuasi masih
Elektronik pemerintah dan
berlaku
swasta daerah
 Menayangkan
d. Pengadaan 1 pkt 1 kali Laptop/PC, Tablet,
postingan/liputan khusus
perangkat operasi untuk pengoperasian
pengurangan risiko bencana 1
untuk media sosial media sosial
kali sebulan
e. Pemeliharaan 1 pkt 12 bulan
perangkat operasi
untuk media sosial
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
E. Sosialisasi melalui Media Cetak (E)
a. Penulis 1 z 12 bulan Personil BPBD/Dinas z = Jumlah koran
Terkait/ Akademisi/ harian dan majalah
165 Praktisi Kebencanaan periodik daerah di
Penanyangan pada rubrik khusus
/ Tenaga Profesional kab/kota
pengurangan risiko bencana 1
yang menulis pada
kali sebulan
media cetak
b. Pulsa Data Media 1 z 12 bulan
Cetak
3. Penyediaan A. Tim Teknis
dan  Mengidentififkasi daerah 9 org 1 kali Minimal setingkat 3 org dari BPBD, 1
Pemasangan rawan per jenis bencana yang kepala seksi di org dari Bappeda,
Rambu ada di kab/kota pemerintahan atau 1 org dari PU
Evakuasi Dan  Merekomendasikan titik-titik sama tingkatannya di (Bidang terkait
Papan penempatan rambu evakuasi lembaga non RTRW), 1 org dari
Informasi
Publik Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
dan papan informasi public

 Memfasilitasi perizinan dan


pemerintah

Personil BPBD/Dinas
DPKAD, 1 org dari
akademisi/
profesional, 2 org

Kementerian Dalam Negeri


penyediaan lokasi
penempatan rambu evakuasi
dan papan informasi public
Terkait/Akademisi/
Praktisi
Kebencanaan/
dari praktisi PRB di
masyarakat

Copyright © 2020 Memastikan kualitas hasil


pengadaan rambu evakuasi
dan papan informasi public
Tenaga Profesional
memiliki pengalaman
dalam desain grafis/
 Memastikan ketepatan multimedia minimal 1
pemasangan rambu evakuasi tahun
dan papan informasi publik
sesuai perencanaan
B. Survey dan Perizinan Lokasi Penempatan
a. Survey Lokasi  Jumlah titik penempatan R titik 1 kali Titik-titik
penempatan rambu rambu evakuasi tiap-tiap jenis persimpangan utama
evakuasi ancaman jalan kabupaten
 Jenis rambu evakuasi dan /kota, jalan provinsi
jumlah tiap-tiap Jenis rambu dan jalan nasional di
evakuasi untuk tiap-tiap jenis daerah berisiko tinggi
ancaman khususnya bencana
tsunami, letusan
gunung api, dan
banjir
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
b. Survey Lokasi  Jumlah titik penempatan T titik 1 kali  Titik masuk dan
penempatan papan papan informasi publik tiap- keluar pada jalan
informasi publik tiap jenis ancaman umum di kawasan
 Jenispapan informasi publik berisiko tinggi 166
dan jumlah tiap-tiap Jenis khususnya
papan informasi publik untuk bencana tsunami,
tiap-tiap jenis ancaman gunung api, banjir,
longsor,
gelombang laut
ekstrim, kebakaran
hutan dan lahan
 Terminal angkutan
darat, laut dan
udara di daerah
berisiko tinggi

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan khususnya


gempabumi
 Lokasi lain yang

Kementerian Dalam Negeri telah ditempatkan


papan informasi
publik

Copyright © 2020
c. Perizinan dan
penyediaan lokasi
penempatan
Surat izin
penggunaan/penempatan
rambu evakuasi dan/atau papan
R+T titik 1 kali Ditandatangani oleh
pemangku
kebijakan/pihak
informasi publik berwenang yang
bertanggung jawab
pada daerah titik
penempatan rambu
evakuasi dan papan
informasi publik
C. Pengadaan
a. Pengadaan rambu  Rambu Panah penunjuk arah R bh 1 kali disesuaikan dengan Untuk bencana
evakuasi jalur aman standar dan aturan tsunami, banjir,
 Rambu titik kumpul teknis yang ada letusan gunung
 Rambu kawasan aman api, dan
gelombang laut
ekstrim
KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN CAPAIAN YANG DIHARAPKAN QTT VOL KETERANGAN
SPESIFIKASI
b. Pengadaan papan Papan informasi publik yang T bh 1 kali disesuaikan dengan Kode jenis
informasi publik bermaterikan: standar dan aturan bencana:
 Tanda alam sebelum kejadian teknis yang ada (b) : banjir
167 (t,ga) (h) : kebakaran
 Tingkat risiko kawasan (t, b, l, hutan dan lahan
ga, ge, h) (l) : tanah longsor
 Peta rencana evakuasi (t, ga, (t) : tsunami
ge) (ga) : letusan
 Tindakan larangan atau ajakan gunung api
kepada masyarakat untuk (ge) : gelombang
mencegah bencana (b, l) laut ekstrim
 Informasi arahan dan larangan
selama berada di kawasan
berisiko tinggi (h)
D. Pemasangan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


a. Transportasi
pemasangan
b. Akomodasi
R+T

R+T
titik

titik
1

2
kali

kali
Terpasang permanen

Terpasang permanen

KETERANGAN
Kementerian Dalam Negeri
pemasangan

A
B
Copyright © 2020
=
=
Unsur pemerintah daerah
Unsur pemerintah desa/kelurahan (Aparat Desa, Babinsa, Babinkamtibmas)
C = Kepala keluarga di desa/kelurahan
D = Panitia yang ikut diluar peserta, narasumber dan fasilitator
F = Jumlah Fasilitator
NS = Jumlah Narasumber
R = Jumlah total kebutuhan rambu evakuasi
T = Jumlah total kebutuhan papan informasi publik
na; nb; nc; nd; ne = Jumlah desa dengan tingkat risiko tinggi untuk jenis bencana terkait
n = Jumlah desa dengan jenis bencana-bencana berisiko tinggi
n = (na + nb + bc + nd + ne)
nk = Jumlah desa dalam satu kawasan
k = Jumlah Kawasan
k = (ka +kb +kc + kd)
ka; kb; kc; kd = Jumlah kawasan dengan tingkat risiko tinggi untuk jenis bencana terkait
Sub Kegiatan 2.1.
Penyusunan
Rencana Penanggulangan Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat
Struktur Komponen
: LAYANAN POKOK
: KOMPONEN TERPADU
Syarat Pelaksanaan : Berdasarkan hasil Penyusunan Kajian Risiko Bencana pada Sub
Kegiatan 1.1
Pedoman Teknis Pelaksanaan : Peraturan Kepala dan NSPK yang dikeluarkan oleh BNPB

Sasaran: Indikator:
Tersedianya data/informasi tentang rencana Persentase (%) penyelesaian dokumen sampai
penanggulangan bencana dalam bentuk dinyatakan sah/legal .
dokumen resmi.
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) RPB meliputi penetapan kebijakan Penyusunan Rencana Penanggulangan
adalah dokumen wajib daerah yang berisi pembangunan di kawasan yang berisiko Bencana merupakan layanan pokok yang
169 perencanaan periode 5 tahun untuk seluruh timbulnya bencana, rencana kegiatan dan aksi memberikan dasar untuk pelaksanaan Sub
institusi yang terlibat dalam penanggulangan pengurangan risiko bencana, kerangka Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
bencana baik pemerintah maupun non penanggulangan kedaruratan bencana dan Rawan Bencana, Sub Kegiatan Pembuatan
pemerintah. RPB disusun oleh BPBD dengan kerangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca Rencana Kontinjensi dan Sub Kegiatan Pelatihan
melibatkan seluruh pihak terkait bencana. Pencegahan dan Mitigasi.
penanggulangan bencana baik dari instansi
pemerintah, maupun non pemerintah.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Penyusunan Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB) merupakan
komponen terpadu, yang antar komponennya
Setiap komponen memiliki target capaian dalam
satuan paket dengan bobot kepentingannya
masing-masing. Bobot kepentingan berguna
Sedangkan jika daerah Anda telah memiliki
dokumen RPB yang legal, maka target capaian
implementasi sub kegiatan Penyusunan RPB
saling terkait dan
Kementerian Dalam Negeri
harus dilaksanakan
bersamaan. Komponen Penyusunan RPB terdiri
atas:
pada saat melakukan penilaian kinerja dan
capaian pelaksanaan sub kegiatan Penyusunan
RPB. Jika pada tahun berjalan daerah Anda
adalah dalam bentuk laporan efektivitas
pemanfaatan RPB di daerah Anda pada tahun
berjalan. Dengan demikian, meskipun daerah
1.

2.
Copyright © 2020
Penyediaan tenaga ahli yang kompeten
dalam penyusunan RPB
Diskusi publik terhadap dokumen RPB yang
belum menyusun dokumen RPB, maka
ketersediaan dokumen RPB dan Legalitas
Dokumen RPB merupakan target yang harus
Anda telah memiliki dokumen RPB yang legal,
namun daerah Anda tetap memiliki kewajiban
memberikan laporan efektivitas pemanfaatan
dicapai oleh daerah Anda pada tahun tersebut. dokumen RPB untuk memenuhi target capaian
sudah disusun untuk disempurnakan dan SPM setiap tahunnya.
ditetapkan menjadi dokumen sah/legal.

Tabel 15. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 2.1. Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana

BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Penyediaan Tenaga Ahli yang Kompeten 1. Penyediaan Dokumen RPB Paket 40% Penghitungan Target Capaian pada
dalam Penyusunan Dokumen RPB 100% masa penyusunan RPB
2 Diskusi Publik terhadap dokumen RPB 2. Legalitas Dokumen RPB Paket 60%
yang sudah disusun untuk 3. Laporan Efektivitas Paket Penghitungan Target Capaian pada
disempurnakan dan ditetapkan menjadi Pemanfaatan RPB 100% masa pemanfaatan RPB
dokumen yang sah/legal
C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Penyusunan RPB memiliki 3 target Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
capaian yang masing-masing memiliki mutu tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
layanan sebagai acuan kualitas minimum yang untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian komponennya. 170
harus dicapai. penyusun sub kegiatan.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Penyediaan Tenaga ahli yang kompeten dalam penyusunan dokumen RPB
Capaian : Dokumen RPB
Total Bobot Maks : 40%

Tabel 16. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 2.1. Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Periode Penyusunan

Identifikasi Akar
1)
2)
1)
Penyusunan Periode 5 tahunan
Pembaruan atas kejadian Bencana Besar
Akar malasah pada elemen risiko hidrometeorologi
1%
1%
2%
Masalah
Kementerian Dalam Negeri
2)
3)
Akar malasah pada elemen risiko geologi daerah
Akar malasah pada elemen risiko Sosbud dan Ekonomi daerah
2%
2%

Copyright © 2020
Penetapan Kebijakan
4)
5)
1)
Akar malasah elemen risiko pada Kesehatan Masyarakat
Indikator yang harus dipenuhi berdasarkan Indeks Ketahanan Daerah
Korelasi dengan strategi RPJMN yang berlaku
2%
2%
2%
Strategis 2) Korelasi dengan RPJMD Provinsi yang berlaku 2%
3) Korelasi dengan visi misi Bupati/Walikota atau RPJMD yang berlaku 2%
4) Strategi untuk menyelesaikan akar masalah 2%
5) Strategi untuk mencapai target Indeks Ketahanan Daerah 2%
Penetapan Rencana 1) Aksi pengurangan risiko bencana 2%
Aksi 2) Kerangka Aksi Penanganan Darurat Bencana 2%
3) Kerangka Aksi Penanganan Pasca Bencana 2%
4) Pelaksana dan pendukung implementasi Aksi 2%
5) Indikator keberhasilan Aksi 2%
6) Rencana Tahun pelaksanaan Aksi 2%
7) Kesesuaian dengan strategi dan akar masalah 2%
Penetapan Lokasi 1) Gambaran kawasan tempat timbulnya akar masalah 2%
Pelaksanaan Aksi 2) Lokasi pelaksanaan aksi-aksi pengurangan risiko bencana 2%
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Penetapan Strategi 1) Rencana kerja untuk menjamin di implementasikannya aksi-aksi 2%
Pengarusutamaan 2) Rencana pengintegrasian RPB ke dalam RPJMD dan Renstra OPD 2%
3) Pelibatan kelompok akademisi, media, dunia usaha, filantropi, dan ormas, selain lembaga eksekutif dan 2%
171 legislatif daerah untuk implementasi aksi
Rencana Monitoring 1) Mekanisme monitoring dan evaluasi 2%
dan Evaluasi 2) Tim monitoring evaluasi 2%
implementasi RPB

2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2


Komponen : Diskusi publik terhadap dokumen RPB yang sudah disusun untuk
disempurnakan dan ditetapkan menjadi dokumen yang sah/legal
Capaian : Legalitas Dokumen RPB
Total Bobot Maks : 60%

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


LINGKUP
Tabel 17. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 2.1. Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
MUTU LAYANAN BOBOT
Keterwakilan

Prioritas Aksi
Kementerian Dalam Negeri
Peserta diskusi publik minimal setingkat kepala seksi di pemerintahan atau sederajat, berasal dari elemen :
1. Pemerintah; 2.masyarakat; 3.Dunia Usaha; 4. Akademisi; 5.Jurnalis.
1) Aksi prioritas
10%

5%

Copyright © 2020
2) Periode pelaksanaan aksi prioritas
3) Kawasan prioritas
5%
5%
Berita Acara 1) Kesepakatan Prioritas aksi 5%
2) Kesepakatan Prioritas Kawasan 5%
3) Kesepakatan mekanisme pengarusutamaan 5%
4) Kesepakatan mekanisme monitoring dan evaluasi 5%
5) Pembaruan RPB 5%
Dokumen Legal Dokumen legal RPB yang disepakati oleh seluruh komponen pemerintah dan non pemerintah 10%

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3


Komponen : Diskusi publik terhadap dokumen RPB yang sudah disusun untuk
disempurnakan dan ditetapkan menjadi dokumen yang sah/legal
Capaian : Laporan Efektivitas Pemanfaatan RPB
Total Bobot Maks : 100%
Tabel 18. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3 pada Sub Kegiatan 2.1. Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Rapat Koordinasi Capaian target Sub Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi Rawan Bencana dalam tahun berjalan 30%
Monev Capaian target Sub Kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana dalam tahun berjalan 40%
Pemanfaatan RPB Capaian target Sub Kegiatan Pembuatan Rencana Kontinjensi (Renkon) dalam tahun berjalan 30% 172

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Komponen-komponen biaya yang terdapat Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan Namun demikian, untuk personil dan rangkaian
pada tabel kerangka penganggaran dapat dengan kondisi dan standar biaya yang berlaku pekerjaan yang bersifat wajib, hendaklah
mempermudah Anda dalam merancang di daerah Anda mengikuti kerangka pendanaan ini.
Kerangka Acuan Kerja dan RAB.

Tabel 19. Kerangka Penganggaran pada Sub Kegiatan 2.1. Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana

KOMPONEN Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


URAIAN
CAPAIAN YANG
DIHARAPKAN
QTT VOL
KUALIFIKASI/
SPESIFIKASI
KET.
1. Penyediaan
Tenaga Ahli
yang
Kementerian Dalam Negeri
A. Tim Ahli
a) Team Leader/ Ahli
Manajemen
 Pembaruan sejarah atas
kejadian bencana besar
1 org n bulan Lulusan S2
Manajemen
personil wajib

Kompeten
dalam
Penyusunan
Copyright © 2020
Penanggulangan
Bencana
 Identifikasi dan analisis
Akar masalah kab/kota
komprehensif
Penanggulangan
Bencana;
Pengalaman minimal
Dokumen  Analisis komprehensif hasil 5 tahun pada
RPB penilaian ketahanan pekerjaan
daerah penanggulangan
 Analisis strategi bencana; atau
penanggulangan bencana Lulusan S1 Ahli
generik untuk mencapai Madya Teknik
target Indeks Ketahanan Lingkungan/Teknik
Daerah Sipil/Geografi/
 Analisis korelasi strategi pengalaman minimal
penanggulangan bencana 7 tahun dalam
dengan arah perencanaan penanggulangan
pembangunan nasional, bencana
provinsi, kab/kota,
dan/atau visi misi kepala
daerah
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
 Analisis korelasi dan
kesesuaian strategi
penanggulangan bencana
173
dengan akar masalah
penanggulangan bencana
 Rencana pengintegrasian
RPB ke dalam RPJMD dan
Renstra OPD
 Menyusun mekanisme
monitoring dan evaluasi
 Pelibatan kelompok
akademisi, media, dunia
usaha, filantropi, dan
ormas, selain lembaga
eksekutif dan legislatif

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


b) Ahli Kebijakan Publik 
daerah untuk
implementasi aksi.
Analisis komprehensif hasil 1 org n bulan Lulusan S1 semua personil wajib

Kementerian Dalam Negeri



penilaian IKD
Analisis strategi
penanggulangan bencana
jurusan; pengalaman
minimum 5 tahun
dalam

Copyright © 2020 
generik untuk mencapai
target IKD
Analisis korelasi strategi
penanggulangan
bencana. Diutamakan
lulusan Teknik
penanggulangan bencana Lingkungan/
dengan arah perencanaan Pertanian/ Hukum/
pembangunan nasional, Administrasi Negara
provinsi, kab/kota,
dan/atau visi misi kepala
daerah
 Menyusun rencana aksi
pengurangan risiko
bencana secara
komprehensif
 Analisis korelasi dan
kesesuaian strategi
penanggulangan bencana
dengan akar masalah
penanggulangan bencana
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
 Rencana pengintegrasian
RPB ke dalam RPJMD dan
Renstra OPD
 Analisis penentuan 174
indikator evaluasi terpilih
c) Ahli Hidrologi  Identifikasi dan analisis 1 org n-1 bulan Lulusan S2 Hidrologi, Bila ada salah satu
Akar masalah dan pengalaman minimal bencana
kawasannya pada elemen 3 tahun pada hidrometeorologi
risiko hidrometeorologi pekerjaan yang dikaji, maka
 Analisis strategi penang- penanggulangan ahli ini wajib
gulangan bencana pada bencana; atau lulusan terlibat dalam
aspek hidrometeorologi S1 Ahli Madya Teknik penyusunan RPB
 Analisis hasil penilaian Lingkungan/Teknik
ketahanan daerah pada Sipil pengalaman
aspek hidrometeorologi minimal 5 tahun

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


 Menyusun rencana aksi
pengurangan risiko
bencana, indikator aksi,
dalam
penanggulangan
bencana

Kementerian Dalam Negeri


lokasi, dan tahun
pelaksanaan aksi, pada
aspek hidrologi
Copyright © 2020
d) Ahli Geologi/
Vulkanologi
/Geodesi
 Identifikasi dan analisis
Akar masalah dan
1 org n-1 bulan Lulusan S2
Geodesi/Geologi,
pengalaman minimal
Bila ada salah satu
bencana geologi
yang dikaji, maka
kawasannya pada elemen
risiko geologi daerah 3 tahun pada ahli ini wajib
 Analisis strategi pekerjaan terlibat dalam
penanggulangan bencana penanggulangan penyusunan RPB
dan hasil penilaian bencana; atau lulusan
ketahanan daerah pada S1 Geodesi/Geologi
aspek geologi dan pengalaman minimal
vulkanologi 5 tahun dalam
 Menyusun rencana aksi penanggulangan
pengurangan risiko bencana
bencana, indikator aksi,
lokasi, dan tahun
pelaksanaan aksi, pada
aspek geologi dan
vulkanologi
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
e) Ahli Kesehatan  Identifikasi dan analisis 1 org n-1 bulan Lulusan S1 di bidang Bila ada bencana
Masyarakat Akar masalah dan kesehatan; epidemi wabah
kawasannya pada elemen pengalaman minimal penyakit yang
175
risiko pada Kesehatan 5 tahun dalam dikaji, maka ahli ini
Masyarakat penanggulangan wajib terlibat
 Analisis strategi bencana dalam penyusunan
penanggulangan bencana RPB
pada aspek kesehatan
 Analisis hasil penilaian
ketahanan daerah pada
aspek kesehatan
 Menyusun rencana aksi
pengurangan risiko
bencana, indikator aksi,
lokasi, dan tahun

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


pelaksanaan aksi, pada
aspek kesehatan

Kementerian Dalam Negeri


f) Ahli Sosial  Identifikasi dan analisis
Akar masalah dan
kawasannya pada elemen
1 org n-1 bulan Lulusan S1
Pertanian/Sosial
Ekonomi/Sosial,
personil wajib

Copyright © 2020
risiko Sosial Budaya dan
Ekonomi daerah
 Analisis strategi
pengalaman minimun
5 tahun dalam
penanggulangan
penanggulangan bencana bencana
pada aspek sosial budaya
dan ekonomi
 Analisis hasil penilaian
ketahanan daerah pada
aspek sosial budaya dan
ekonomi
 Menyusun rencana aksi
pengurangan risiko
bencana, indikator aksi,
lokasi, dan tahun
pelaksanaan aksi, pada
aspek sosial budaya dan
ekonomi
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
g) Ahli Penataan Ruang  Identifikasi dan analisis 1 org n-1 bulan Lulusan S1 Planologi;
Akar masalah dan pengalaman minimal
kawasannya pada aspek 5 tahun di bidangnya
penataan ruang 176
 Analisis strategi
penanggulangan bencana
pada aspek penataan
ruang dan lintas kawasan
 Menyusun rencana aksi
pengurangan risiko
bencana, indikator aksi,
lokasi, dan tahun
pelaksanaan aksi, pada
aspek penataan ruang
B. Tenaga Pendukung

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


a) Fasilitator Kesepakatan-kesepakatan
bersama dalam rapat
dan/atau diskusi publik
1 org n-1 bulan Memiliki pengalaman
minimal 50 jam
memfasilitasi

Kementerian Dalam Negeri


sesuai dengan permintaan
para ahli
pertemuan publik
(konsultasi publik,
workshop, dan
Copyright © 2020
b) Penulis Dokumen  Dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana
1 org n bulan
sejenisnya)
Memiliki pengalaman
minimal 3 tahun
personil wajib

 Lampiran Rencana Aksi dalam


Penanggulangan Bencana penanggulangan
 Lampiran Kerangka Kerja bencana. Memiliki
Logis Monitoring dan kemampuan yang
Evaluasi RPB baik dalam
 Lampiran Gambar Sebaran mengoperasikan Ms.
Lokus Aksi Words, Ms. Excell,
Penanggulangan Bencana dan Ms. Power Point.
c) Tenaga Administrasi Penyusunan laporan 1 org n bulan Lulusan D3 dengan
pertanggungjawaban pengalaman 3 tahun
pelaksanaan kegiatan dalam administrasi
dan pelaporan
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
C. Tim Teknis Daerah dan Tim Asistensi Daerah
a) Tim Asistensi Daerah  Memastikan akar masalah
177  Kepala Daerah penanggulangan bencana 1 org 1 Ls
 Sekretaris Daerah dianalisa dengan baik 1 org 1 Ls
 Kalak BPBD sesuai kondisi sebenarnya 1 org 1 Ls
 Kepala Bappeda  Memastikan kualitas 1 org 1 Ls
b) Tim Teknis Daerah substansi RPB setingkat Kepala
 Ketua  Menjaga proses legalisasi 1 org 1 Ls Bidang/Kepala Seksi
 Sekretaris RPB dalam bentuk aturan 1 org 1 Ls terkait kebencanaan
 Anggota daerah z-2 org 1 Ls di instansinya
D. Pendukung
a) Dokumen Kajian Risiko Bencana 1 bh 1 rangkap soft file berwarna
b) Album Peta Kajian Risiko Bencana
 Peta bahaya x bh 1 rangkap soft file berwarna

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


 Peta kerentanan
 Peta kapasitas
x
x
bh
bh
1
1
rangkap
rangkap
soft file berwarna
soft file berwarna
 Peta risiko bencana x bh 1 rangkap soft file berwarna
Kementerian Dalam Negeri
c) Matriks risiko bencana
d) Profil kab/kota (kab/kota dalam angka)
1
1
set
set
1
1
rangkap
rangkap
soft file berwarna
hardcopy/soft file

Copyright © 2020
e) Data Ekoregion kab/kota
f) Dokumen RPJMD kab/kota
g) Dokumen RPJMD provinsi
1
1
1
set
set
set
1
1
1
rangkap
rangkap
rangkap
soft file
hardcopy/ soft file
hardcopy/ soft file
h) Dokumen RPJMN 1 set 1 rangkap hardcopy/ soft file
i) Dokumen KLHS kab/kota 1 set 1 rangkap hardcopy/ soft file
j) Susunan SOTK kab/kota 1 set 1 rangkap hardcopy/ soft file
2. Diskusi Publik A. Persiapan Umum
terhadap RPB a) Akomodasi dan Sosialisasi rencana A org 1 kali Kepala BPBD/OPD
yang sudah Konsumsi Rapat penyusunan dokumen RPB dan jajaran eselon di
disusun untuk kepada internal BPBD/ OPD BPBD/OPD
disempurna- b) Bahan materi dan penanggungjawab 1 pkt 1 kali  Dasar Hukum
kan dan ATK Rapat penyusunan RPB  Dokumen Pagu
ditetapkan anggaran
menjadi  Dokumen Kajian
dokumen Risiko Bencana
yang sah/
 Pedoman
legal
penyusunan RPB
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
B. Diskusi Publik 1
a) Audiensi ke Kepala Daerah
1) Akomodasi dan  Komitmen politis unsur 7+D org 1 kali Tempat pertemuan,
178
Konsumsi Rapat pimpinan daerah dalam kursi, meja, sound
penyusunan dan system, perangkat
implementasi RPB presentasi, dan Kepala Daerah : 1
 Dukungan dari Kepala konsumsi pertemuan org
2) Bahan materi Daerah untuk 1 pkt 1 kali  KAK kegiatan Sekretaris Daerah :
dan ATK Rapat pembentukan tim teknis  Surat atau Nota 1 org
daerah dinas pengajuan BPBD : 3 org
 Penentuan waktu audiensi Bappeda : 2 org
pelaksanaan untuk  Dokumen Kajian BPKAD : 2 org
kegiatan Rapat Koordinasi Risiko Bencana
Pimpinan OPD yang masih berlaku
 Materi paparan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
b) FGD Internal Persiapan Loka Karya Koordinasi Pimpinan OPD
1) Akomodasi dan 5+B+F org 1 kali Tempat pertemuan, BPBD : 3 org
Konsumsi Rapat kursi, meja, sound Bappeda : 2 org
Kementerian Dalam Negeri
 Analisis dan identifikasi
stakeholders
system, perangkat
presentasi, dan
Peserta lain (B) :
berasal dari
 Daftar Awal calon tim
Copyright © 2020
2) Bahan materi dan
ATK Rapat
teknis daerah 1 pkt 1 kali
konsumsi pertemuan
 KAK kegiatan
 Materi paparan
institusi terkait PB

Jumlah peserta : 15
org
c) Loka Karya Koordinasi Pimpinan OPD
1) Akomodasi dan 5+B+D+ org 1 kali Ruangan, kursi, meja, BPBD : 3 org
Konsumsi Rapat F sound system, Bappeda : 2 org
 Sosialisasi dan Internalisasi perangkat presentasi, Peserta lain (B) :
Penyusunan Dokumen dan konsumsi berasal dari
2) Bahan materi dan RPB kepada praktisi 1 pkt 1 kali  KAK kegiatan perwakilan DPRD,
ATK Rapat kebencanaan di kab/kota  Daftar Awal Calon Dinas/Instansi
 Komitmen teknis pimpinan Tim Teknis Daerah terkait PB, media,
OPD dalam penyusunan  Draft SK Tim Teknis akademisi, wakil
dan implementasi RPB Daerah masyarakat dan
 Draft Final SK Tim Teknis  Materi paparan dunia usaha
3) Transport Daerah 5+B org 1 hari Setingkat Pimpinan
Peserta OPD pada instansi Jumlah peserta :
pemerintahan 40-45 org
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
C. Diskusi Publik 2
a) FGD Internal Persiapan Loka Karya/ Rapat Teknis
179 1) Akomodasi dan 3+C+F org 1 kali Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi Rapat sound system, BPBD : 2 org
perangkat presentasi, Bappeda : 1 org
 Analisis dokumen Kajian
dan konsumsi Peserta (C) :
Risiko Bencana,
merupakan
2) Bahan materi dan  Dokumen Perencanaan 1 pkt 1 kali  Dokumen Kajian
struktur inti Tim
ATK Rapat Pembangunan dan Risiko Bencana.
Teknis Daerah
Dokumen referensi  Dokumen
pendukung lainnya perencanaan yang Jumlah peserta : 10
telah ada di daerah org
dan masih berlaku
b) Loka Karya/ Rapat Teknis
1) Akomodasi dan 3+C+D+ org 3 kali Ruangan, kursi, meja, 3 orang peserta
Konsumsi Rapat F sound system, merupakan wakil
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
 Analisis bencana prioritas
 Identifikasi dan analisis
akar masalah
perangkat presentasi,
dan konsumsi
dari tim teknis
wajib, 2 orang dari
2) Bahan materi dan 1 pkt 3 kali  Dokumen Kajian BPBD, 1 orang dari
Kementerian Dalam Negeri
ATK Rapat
 Rumusan Isu Strategis
 Analisis isu strategis-isu
strategis prioritas
Risiko Bencana
yang telah disusun
Bappeda.

Peserta (C) :
Copyright © 2020
3) Transport
 Perumusan rencana aksi
 Integrasi dokumen dan
pelaku 3+C org 3 kali
sebelumnya
 Materi Paparan
Tim Teknis Daerah
merupakan Tim
Teknis Daerah
Peserta yang telah di SK kan selain 3 orang tim
teknis wajib
D. Diskusi Publik 3
1) Akomodasi dan 3+C+D+ org 1 kali Ruangan, kursi, meja, 3 orang peserta,
Konsumsi Rapat F sound system, merupakan wakil
perangkat presentasi, dari tim teknis
 Perumusan rencana dan konsumsi wajib: 2 orang dari
2) Bahan materi dan Monev dalam 1 pkt 1 kali  Dokumen KRB BPBD, 1 orang dari
ATK Rapat implementasi RPB  Hasil Loka Karya/ Bappeda.
 Perumusan rencana Rapat Teknis
pengarusutamaan dan  Materi Paparan Peserta (C) :
3) Transport legalisasi RPB 3+C org 1 kali Tim Teknis Daerah merupakan Tim
Peserta yang telah di SK kan Teknis Daerah
selain 3 orang tim
teknis wajib
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
E. Diskusi Publik 4
a) FGD Persiapan Loka Karya Konfirmasi
1) Akomodasi dan 6+C org 2 kali Tempat pertemuan, 6 orang peserta
180
Konsumsi Rapat kursi, meja, sound merupakan
system, perangkat perwakilan dari: 2
presentasi, dan orang dari BPBD, 2
konsumsi pertemuan orang dari
2) Bahan materi dan  Penyampaian hasil 1 pkt 2 kali  Draft Dokumen Bappeda, 2 orang
ATK Rapat penyusunan RPB kepada RPB dari BPKAD
Bappeda dan BPKAD  Materi Paparan setingkat pimpinan
3) Transport  Penyampaian tanggapan 6+C org 2 kali Setingkat Pimpinan (diluar tim teknis
Peserta Bappeda dan BPKAD OPD pada instansi daerah)
terhadap hasil penyusunan pemerintahan
RPB Peserta (C)
 Penyempurnaan RPB merupakan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


berdasarkan tanggapan
dari Bappeda dan BPKAD
perwakilan dari
Tim Teknis Daerah

Kementerian Dalam Negeri Jumlah peserta : 10


orang

Copyright © 2020
b) Loka Karya Konfirmasi
1) Akomodasi dan 5 + B + C+ org 1 kali Tempat pertemuan, BPBD : 3 org
Konsumsi Rapat D+F kursi, meja, sound Bappeda : 2 org
system, perangkat
presentasi, dan Peserta lain (B) :
konsumsi pertemuan berasal dari
2) Bahan materi dan  Masukan untuk 1 pkt 1 kali  Laporan Umum perwakilan DPRD,
ATK Rapat penyempurnaan akhir Kegiatan Dinas/Instansi
Draft Dokumen RPB  Draft Dokumen terkait PB, media,
 Kesepakatan dan RPB akademisi, wakil
komitmen terhadap Draft  Materi Paparan masyarakat dan
3) Transport Final Dokumen RPB 5 + B+ C org 1 kali Setingkat Pimpinan dunia usaha
Peserta OPD pada instansi
pemerintahan Jumlah peserta :
40-45 org
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
F. Audiensi Tim Teknis kepada Kepala Daerah
1) Akomodasi dan 5+C+F org 1 kali Tempat pertemuan, Sebaiknya
Konsumsi Rapat kursi, meja, sound dilakukan sebelum
181
system, perangkat Diskusi Publik 4
presentasi, dan
konsumsi pertemuan 5 org peserta
2) Bahan materi dan 1 pkt 1 kali  Laporan Umum terdiri dari: Kepala
ATK Rapat Kegiatan Daerah, Sekretaris
 Draft Dokumen Daerah, BPBD,
RPB Bappeda, BPKAD
Tindak lanjut komitmen  Materi Paparan
Peserta lain (C) :
politis unsur pimpinan daerah
merupakan
dalam implementasi RPB
perwakilan dari
Tim Teknis Daerah

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Peserta lain (F) :


merupakan

Kementerian Dalam Negeri perwakilan dari


Tim Ahli

Copyright © 2020
G. Asistensi
Jumlah peserta : 10
org

1) Akomodasi dan C+E+F org 2 kali Tempat pertemuan,


Konsumsi Rapat kursi, meja, sound
system, perangkat Asistensi 1:
presentasi, dan sebelum Diskusi
 Masukan untuk konsumsi pertemuan Publik 1
2) Bahan materi dan penyempurnaan proses 1 pkt 2 kali  KAK Asistensi 2:
ATK Rapat dan hasil penyusunan  Draft Dokumen sebelum Diskusi
Dokumen RPB RPB Publik 3
 Kesepakatan dan  Materi Paparan
3) Transport komitmen terhadap Draft C+E org 2 kali Tim Asistensi Peserta (C) :
Peserta Final Dokumen RPB Nasional ditentukan merupakan
oleh BNPB sesuai perwakilan dari
aturan yang berlaku Tim Teknis Daerah
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KET.
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
H. Finalisasi dan Legalisasi
1) Akomodasi dan 5+C+F org 1 kali Tempat pertemuan, BPBD : 2 org
Konsumsi Rapat  Draft Final Dokumen RPB kursi, meja, sound Bappeda : 1 org
 Draft Peraturan system, perangkat 182
Peserta lain (C) :
Daerah/Peraturan Kepala presentasi, dan merupakan
Daerah untuk pengesahan konsumsi pertemuan struktur inti Tim
Dokumen RPB
2) Bahan materi dan 1 pkt 1 kali  Draft Dokumen Teknis Daerah
ATK Rapat  Draft Naskah Akademis Jumlah peserta : 10
RPB
Dokumen RPB org
 Materi Paparan
I. Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan RPB
1) Akomodasi dan 5+C+F org 1 kali Tempat pertemuan, BPBD : 2 org
Konsumsi Rapat kursi, meja, sound Bappeda : 1 org
system, perangkat Peserta lain (C) :
Laporan evaluasi RPB tahun presentasi, dan merupakan
berjalan konsumsi pertemuan struktur inti Tim
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
2) Bahan materi dan
ATK Rapat
1 pkt 1 kali Materi Paparan Teknis Daerah
Jumlah peserta : 10
org
Kementerian Dalam Negeri KETERANGAN
A
B
C
=
=
=
Copyright © 2020
jumlah pejabat di lingkungan BPBD
jumlah undangan lain yang berasal di luar BPBD dan Bappeda
tim teknis daerah
D = panitia yang ikut dalam kegiatan di luar peserta undangan
E = jumlah tim Asistensi
F = jumlah tim ahli yang terlibat
x = jumlah bencana yang dikaji
z = jumlah tim teknis daerah (disesuaikan dengan hasil identifikasi)
n = lama waktu penyusunan RPB = 6 bulan
183

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sub Kegiatan 2.2.
Penyusunan
Rencana Kontinjensi
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat
Struktur Komponen
Syarat Pelaksanaan
: LAYANAN POKOK
: KOMPONEN TERPADU
: Disusun untuk setiap jenis bencana yang menjadi prioritas
penanganan di daerah
Pedoman Teknis Pelaksanaan : Peraturan Kepala dan NSPK yang dikeluarkan oleh BNPB

Sasaran: Indikator:
Tersedianya data/informasi tentang rencana Persentase (%) penyelesaian dokumen sampai
kontinjensi dalam bentuk dokumen resmi dengan dinyatakan sah/legal.
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Rencana Kontinjensi adalah suatu proses Rencana Kontinjensi disusun oleh BPBD dengan Sub Kegiatan Penyusunan Rencana Kontijensi
perencanaan ke depan terhadap keadaan yang melibatkan seluruh pihak terkait merupakan layanan pokok yang memberikan
185 tidak menentu untuk mencegah, atau penanggulangan bencana baik dari instansi dasar bagi pelaksanaan Sub Kegiatan Gladi
menanggulangi secara lebih baik dalam situasi pemerintah, mau pun non pemerintah. Kesiapsiagaan terhadap Bencana; Pengendalian
darurat atau kritis dengan menyepakati skenario Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana
dan tujuan, menetapkan tindakan teknis dan Bagi daerah yang telah menetapkan dokumen Kesiapsiagaan terhadap Bencana; Penyediaan
manejerial, serta tanggapan dan pengerahan Rencana Kontinjensi, maka kegiatannya dapat Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan
yang telah disetujui bersama. berupa pemutakhiran dokumen Rencana Terhadap Bencana, serta Aktivasi Sistem
Kontinjensi. Komando Penanganan Darurat Bencana.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Penyusunan Rencana Kontinjensi Setiap komponen memiliki target capaian dalam Sedangkan jika daerah Anda telah memiliki
(Renkon) merupakan komponen terpadu, yang satuan paket dengan bobot kepentingannya dokumen Renkon yang legal, maka target
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
antar komponennya saling terkait dan harus
dilaksanakan secara bersamaan. Komponen
Renkon terdiri atas:
masing-masing. Bobot kepentingan berguna
pada saat melakukan penilaian kinerja dan
capaian pelaksanaan sub kegiatan Penyusunan
capaian implementasi sub kegiatan Penyusunan
Renkon di daerah Anda adalah dalam bentuk
laporan efektivitas pemanfaatan Renkon di
1. Kementerian Dalam Negeri
Penyediaan tenaga ahli yang kompeten
dalam penyusunan Dokumen Rencana
Renkon. Jika pada tahun berjalan daerah Anda
belum menyusun dokumen Renkon, maka
ketersediaan dokumen Renkon dan Legalitas
daerah Anda. Dengan demikian, meskipun
daerah Anda telah memiliki dokumen Renkon
yang legal, namun daerah Anda tetap memiliki
2.
Kontinjensi
Copyright © 2020
Diskusi Publik terhadap Dokumen Rencana
Kontinjensi yang sudah disusun untuk
Dokumen Renkon merupakan target yang harus
dicapai oleh daerah Anda pada masa
penyusunan Renkon.
kewajiban memberikan laporan efektivitas
pemanfaatan dokumen Renkon untuk
memenuhi target capaian SPM setiap tahunnya.
disempurnakan dan ditetapkan menjadi
dokumen yang sah/legal..

Tabel 20. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 2.2. Penyusunan Rencana Kontinjensi
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Penyediaan Tenaga Ahli yang 1. Penyediaan Dokumen Paket Penghitungan Target Capaian pada
Kompeten dalam Penyusunan Renkon 40% masa penyusunan Renkon
100%
Dokumen Rencana Kontinjensi
2 Diskusi Publik terhadap Dokumen 2. Legalitas Dokumen Renkon Paket 60%
Rencana Kontinjensi yang sudah 3. Laporan Efektivitas Paket Penghitungan Target Capaian pada
disusun untuk disempurnakan dan Pemanfaatan Renkon masa pemanfaatan Renkon
100%
ditetapkan menjadi dokumen yang
sah/legal
C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Penyusunan Rencana Kontinjensi Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
memiliki 3 target capaian yang masing-masing tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
memiliki mutu layanan sebagai kualitas untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian komponennya. 186
minimum yang harus dicapai. penyusun sub kegiatan.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Penyediaan Tenaga ahli yang kompeten dalam penyusunan dokumen
Rencana Kontinjensi
Capaian : Dokumen Rencana Kontinjensi
Total Bobot Maks : 40%

Tabel 21. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 2.2. Penyusunan Rencana Kontinjensi

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


LINGKUP
Periode Penyusunan
MUTU LAYANAN
Sesuai dengan kerangka acuan kerja dan rencana biaya
BOBOT
2%

Kementerian Dalam Negeri


Skenario Kejadian Skenario kejadian untuk satu bencana yang telah teridentifikasi sedang mengancam kabupaten/kota yang
menimbulkan dampak terparah berdasarkan:
1) Sejarah kejadian 2%

Skenario dampak Copyright © 2020


2) Analisa dan referensi ahli
1) Berdasarkan Kajian Risiko Bencana dan Sejarah Kejadian
2) Untuk dampak utama dan turunannya pada komponen :
2%
1%

a) penduduk 1%
b) sarana prasarana transportasi 1%
c) sarana prasarana air bersih 1%
d) sarana prasarana perekonomian daerah 1%
e) sarana prasarana energi dan listrik 1%
f) sarana prasarana domestik 1%
g) sarana prasarana pemerintahan 1%
Sasaran dan Strategi Strategi-strategi disusun untuk mengatasi dampak bencana dalam skala prioritas untuk:
operasi Penanganan 1) menyelamatkan nyawa 2%
Darurat Bencana 2) stabilitas keadaan darurat 2%
3) pengamanan properti dan aset di kawasan terdampak 2%
Keorganisasian 1) Unit-unit operasi pelaksana strategi operasi 2%
penanganan darurat 2) Lembaga-lembaga yang terlibat dalam unit operasi 2%
bencana 3) Struktur organisasi yang disusun dengan prinsip kesatuan komando dan rentang kendali 2%
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Fasilitas operasi 1) Fasilitas operasi yang diaktifkan 2%
penanganan darurat 2) Peta penempatan fasilitas operasi 2%
bencana 3) Fungsi fasilitas operasi aktif 2%
Pengelolaan sumber 1) Ketersediaan sumber daya 2%
187
daya 2) Kebutuhan sumber daya pada tiap-tiap unit operasi untuk melaksanakan strategi operasi 2%
3) Rencana pemenuhan kebutuhan sumber daya, terkait :
a) Kerjasama dengan daerah tetangga 1%
b) Bantuan mandiri masyarakat dan lembaga non pemerintah 1%
c) Bantuan pemerintah vertikal 1%
d) Pengadaan sumber daya 1%

2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2


Komponen : Diskusi publik terhadap dokumen Rencana Kontinjensi yang sudah disusun
untuk disempurnakan dan ditetapkan menjadi dokumen yang sah/legal
Capaian
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
: Legalitas Dokumen Rencana Kontinjensi
Total Bobot Maks : 60%

LINGKUP
Kementerian Dalam Negeri
Tabel 22. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 2.2. Penyusunan Rencana Kontinjensi
MUTU LAYANAN BOBOT
Keterwakilan

Komitmen operasi
Copyright © 2020
Peserta diskusi publik minimal setingkat kepala seksi di pemerintahan atau sederajat, berasal dari elemen :
1. Pemerintah; 2.masyarakat; 3.Dunia Usaha; 4. Akademisi; 5.Jurnalis.
1) Kontribusi sumber daya operasi penanganan darurat bencana
10%
10%
gabungan 2) Satu komando operasi dan rentang kendali operasi penanganan darurat yang ditetapkan oleh kepala daerah 10%
Berita acara 1) Kesepakatan berbagi sumber daya dalam operasi penanganan darurat bencana 5%
2) Kesepakatan rantai komando 5%
3) Kesepakatan rencana kontinjensi sebagai dasar penetapan status keadaan darurat 5%
4) Kesepakatan rencana kontinjensi sebagai dasar penyusunan rencana operasi penanganan darurat bencana 5%
Dokumen Legal Dokumen legal Renkon Bencana yang disepakati oleh seluruh komponen pemerintah dan non pemerintah 10%

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3


Komponen : Diskusi publik terhadap dokumen Rencana Kontinjensi yang sudah disusun
untuk disempurnakan dan ditetapkan menjadi dokumen yang sah/legal
Capaian : Laporan Efektivitas Pemanfaatan Rencana Kontinjensi
Total Bobot Maks : 100%
Tabel 23. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3 pada Sub Kegiatan 2.2. Penyusunan Rencana Kontinjensi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Rapat Koordinasi 1) Capaian target Sub Kegiatan Gladi Kesiapsiagaan terhadap Bencana dalam tahun berjalan 30%
Monitoring dan 2) Capaian target Sub Kegiatan Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan Terhadap
20%
Evaluasi Bencana dalam tahun berjalan 188
Pemanfaatan 3) Capaian target Sub Kegiatan Penyediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dalam
Rencana 20%
tahun berjalan
Kontinjensi 4) Capaian target Sub Kegiatan Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana jika terjadi bencana dalam
30%
tahun berjalan

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Komponen-komponen biaya yang terdapat Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan Namun demikian, untuk personil dan rangkaian
pada tabel kerangka penganggaran dapat dengan kondisi dan standar biaya harga yang pekerjaan yang bersifat wajib, hendaklah
mempermudah Anda dalam merancang berlaku di daerah Anda. mengikuti kerangka pendanaan ini.

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kerangka Acuan Kerja dan RAB.

Kementerian Dalam Negeri


Tabel 24. Kerangka Penganggaran pada Sub Kegiatan 2.2. Penyusunan Rencana Kontinjensi
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/

1.
KOMPONEN
Penyediaan
Tenaga Ahli
Copyright © 2020
URAIAN
A. Tenaga Ahli
a) Team Leader/
DIHARAPKAN

 Skenario dampak dan


QTT

1 org
VOL

n bulan
SPESIFIKASI

Lulusan S2
KETERANGAN

personil wajib
yang Manajemen kejadian untuk satu jenis Manajemen
Kompeten Penanggulangan bencana yang telah Penanggulangan
dalam Bencana teridentifikasi sedang Bencana;
Penyusunan mengancam kabupaten/ Pengalaman minimal
Dokumen kota yang menimbulkan 5 tahun pada
Rencana dampak terparah pekerjaan
Kontinjensi berdasarkan sejarah penanggulangan
kejadian bencana serta bencana; atau
analisa dan referensi ahli Lulusan S1 Ahli
 Menyusun Briefing Madya Teknik
keselamatan petugas Lingkungan/Teknik
 Menganalisa sasaran dan Sipil/Geografi/
strategi penanganan pengalaman minimal
darurat bencana 7 tahun dalam PB
komprehensif
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
 Menganalisa
keorganisasian dan
skenario kebutuhan
189 sumber daya
komprehensif
b) Ahli Kebijakan Publik  Menyusun sasaran dan 1 org n bulan Lulusan S1 semua personil wajib
strategi untuk mengatasi jurusan; pengalaman
dampak bencana dalam minimum 5 tahun
skala prioritas untuk: dalam kebencanaan.
1. menyelamatkan nyawa Diutamakan memiliki
2. stabilitas keadaan pengalaman dibidang
darurat Incident Command
3. pengamanan properti System (ICS) atau
dan aset di kawasan sejenis.
terdampak

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


 Menyusun keorganisasian
penanganan darurat
bencana:

Kementerian Dalam Negeri 1. unit-unit operasi


pelaksana strategi
operasi

Copyright © 2020 2. lembaga-lembaga


yang terlibat dalam
unit operasi
3. struktur organisasi
yang disusun dengan
prinsip kesatuan
komando dan rentang
kendali
 Menyusun rencana
kebutuhan fasilitas operasi:
1. Fasilitas operasi yang
diaktifkan
2. Peta penempatan
fasilitas operasi
3. Fungsi fasilitas operasi
aktif
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
c) Ahli Hidrologi Skenario dampak utama dan 1 org n-1 bulan Lulusan S2 Hidrologi, personil wajib jika
turunannya berdasarkan pengalaman minimal Renkon yang
Kajian Risiko Bencana 3 tahun pada disusun adalah
Hidrorologi (banjir, pekerjaan untuk menghadapi 190
kekeringan, tanah longsor, penanggulangan ancaman bencana
kebakaran hutan dan lahan) bencana; atau lulusan Hidrologi
dan Skenario Kejadian: S1 Ahli Madya Teknik
1. Penduduk Lingkungan/Teknik
2. sarana prasarana Sipil pengalaman
transportasi minimal 5 tahun
3. sarana prasarana air dalam
bersih penanggulangan
4. sarana prasarana bencana
perekonomian daerah
5. sarana prasarana energi

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


dan listrik
6. sarana prasarana
domestik

Kementerian Dalam Negeri


d) Ahli Geologi/
7. sarana prasarana
pemerintahan
Skenario dampak utama dan 1 org n-1 bulan Lulusan S2 personil wajib jika

Copyright © 2020
Vulkanologi/
Geodesi
turunannya berdasarkan KRB
Geologi (gempabumi, tanah
longsor, letusan gunung api,
Geodesi/Geologi,
pengalaman minimal
3 tahun pada
Renkon yang
disusun adalah
untuk menghadapai
tsunami) dan Skenario pekerjaan ancaman bencana
Kejadian, pd komponen: penanggulangan Geologi/
1. penduduk bencana; atau lulusan Vulkanologi
2. sarana prasarana S1 Geodesi/Geologi
transportasi pengalaman minimal
3. sarana prasarana air 5 tahun dalam
bersih penanggulangan
4. sarana prasarana bencana
perekonomian daerah
5. sarana prasarana energi
dan listrik
6. sarana prasarana
domestik
7. sarana prasarana
pemerintahan
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
e) Ahli Kesehatan Skenario dampak utama dan 1 org n-1 bulan Lulusan S1 di bidang personil wajib jika
Masyarakat turunannya berdasarkan kesehatan; Renkon yang
Kajian Risiko Bencana pengalaman minimal disusun adalah
191 Epidemi wabah penyakit dan 5 tahun dalam untuk menghadapai
Skenario Kejadian, pada penanggulangan ancaman bencana
komponen : bencana Epidemi wabah
1. Penduduk penyakit
2. sarana prasarana
transportasi
3. sarana prasarana air
bersih
4. sarana prasarana
perekonomian daerah
5. sarana prasarana energi
dan listrik

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


6. sarana prasarana
domestik
7. sarana prasarana

Kementerian Dalam Negeri


f) Ahli Manajemen
Sumber Daya
pemerintahan
 Ketersediaan sumber daya
 Menyusun keorganisasian
1 org n bulan Lulusan S1 Teknik
Sipil/Arsitektur/Plan

Copyright © 2020
penanganan darurat
bencana:
1. unit-unit operasi
ologi. Pengalaman
minimal 5 tahun di
bidang
pelaksana strategi penanggulangan
operasi bencana
2. lembaga-lembaga
yang terlibat dalam
unit operasi
3. struktur organisasi
yang disusun dengan
prinsip kesatuan
komando dan rentang
kendali
 Menyusun kebutuhan
sumber daya pada tiap-
tiap unit operasi untuk
melaksanakan strategi
operasi
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
 Menyusun rencana
pemenuhan kebutuhan
sumber daya, terkait :
1. Kerjasama dengan 192
daerah tetangga
2. Bantuan mandiri
masyarakat dan
lembaga non
pemerintah
3. Bantuan pemerintah
vertical
4. Pengadaan sumber
daya
g) Ahli Prasarana  Menyusun rencana 1 org n-1 bulan Lulusan S2
Wilayah kebutuhan fasilitas operasi: Manajemen Sumber

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


1. Fasilitas operasi yang
diaktifkan
2. Peta penempatan
Daya Manusia
dengan pengalaman
minimal 3 tahun di

Kementerian Dalam Negeri


fasilitas operasi
3. Fungsi fasilitas operasi
aktif
bidang
penanggulangan
bencana; atau

Copyright © 2020
 Strategi pemenuhan
kebutuhan dan
Lulusan S1 Teknik
Sipil/Arsitektur/Plan
ologi/ Manajemen,
keberfungsian: pengalaman minimal
1. sarana prasarana 5 tahun di bidang
transportasi penanggulangan
2. sarana prasarana air bencana
bersih
3. sarana prasarana
perekonomian daerah
4. sarana prasarana
energi dan listrik
5. sarana prasarana
domestik
6. sarana prasarana
pemerintahan
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
B. Tenaga Pendukung
a) Fasilitator  Kesepakatan-kesepakatan 1 org n bulan Memiliki pengalaman personil wajib
bersama dalam rapat minimal 50 jam
193 memfasilitasi
dan/atau diskusi publik
sesuai dengan permintaan pertemuan publik
para ahli (konsultasi publik,
 Penyusunan dokumen workshop, dan
Rencana Kontinjensi sejenisnya)
b) Tenaga Administrasi  Penyusunan laporan 1 org n bulan Lulusan D3 dengan personil wajib
pertanggungjawaban pengalaman 3 tahun
pelaksanaan kegiatan dalam
pengadministrasian
laporan
C. Materi Pendukung
a) Dokumen Kajian Risiko Bencana 1 bh 1 rangkap soft file berwarna

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


b) Album Peta Kajian Risiko Bencana
1) Peta bahaya
2) Peta kerentanan
1
1
bh
bh
1
1
rangkap
rangkap
soft file berwarna
soft file berwarna
sesuai jenis
bencana yang

Kementerian Dalam Negeri


3) Peta kapasitas
4) Peta risiko bencana
5) Matriks risiko bencana
1
1
1
bh
bh
set
1
1
1
rangkap
rangkap
rangkap
soft file berwarna
soft file berwarna
soft file berwarna
disusun Renkon
nya

Copyright © 2020
c) Profil kab/kota 1 set 1 rangkap hardcopy/sof file Kab/Kota dalam
angka
d) Daftar sumber daya dan aset kab/kota 1 set 1 rangkap hardcopy/sof file
2. Diskusi Publik A. Persiapan Umum
terhadap a) Akomodasi dan Sosialisasi rencana A org 1 kali Kepala BPBD/OPD
Dokumen Konsumsi Rapat penyusunan dokumen dan jajaran eselon di
Renkon yang Renkon kepada internal BPBD/OPD
sudah b) Bahan materi dan BPBD/ OPD 1 pkt 1 kali a) Dasar Hukum
disusun untuk ATK Rapat penanggungjawab b) Dokumen Pagu
disempurna- penyusunan Rencana anggaran dan
kan dan Kontinjensi Kerangka Acuan
ditetapkan Kerja
menjadi c) Dokumen Kajian
dokumen Risiko
yang
sah/legal
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
B. Loka Karya Koordinasi Pimpinan OPD/Instansi terkait Penanganan Darurat Bencana
a) Akomodasi dan  Sosialisasi kegiatan 5 + B + D + org 1 kali Tempat pertemuan,
Konsumsi Rapat penyusunan Rencana F kursi, meja, sound
Kontinjensi system, perangkat 194
 Komitmen para presentasi, dan BPBD : 3 org
stakeholders untuk konsumsi pertemuan TNI/POLRI : 2 org
b) Bahan materi dan berkontribusi terhadap 1 pkt 1 kali a) KAK kegiatan Peserta lain (B) :
ATK Rapat pemenuhan sumber daya b) Daftar Awal berasal dari
operasi penanganan Calon Tim Teknis perwakilan DPRD,
darurat bencana Daerah Dinas/Instansi
 Komitmen para c) Draft SK Tim terkait PB, media,
stakeholders untuk satu Teknis Daerah akademisi, wakil
komando operasi dan d) Materi paparan masyarakat dan
c) Transport Peserta rentang kendali dalam 5 + B org 1 hari Setingkat Pimpinan dunia usaha
operasi penanganan OPD pada instansi Jumlah peserta :

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


darurat yang ditetapkan
oleh kepala daerah
 Pembentukan Tim Teknis
pemerintahan 40-45 org

C.
a)
Kementerian Dalam Negeri
Rapat Teknis
Akomodasi dan
Daerah

 Analisis skenario kejadian 3 + C + D + org 5 kali Tempat pertemuan, 3 orang peserta

Copyright © 2020
Konsumsi Rapat bencana
 Pendetailan skenario
dampak kejadian bencana
F kursi, meja, sound
system, perangkat
presentasi, dan
merupakan wakil
dari tim teknis
wajib, 1 orang dari
 Breifing keselamatan konsumsi pertemuan BPBD, 1 orang dari
b) Bahan materi dan petugas 1 pkt 5 kali a) KAK TNI, 1 org dari
ATK Rapat.  Sasaran dan Strategi b) Materi Paparan POLRI.
Penanganan Darurat c) Peta Risiko
Bencana Bencana terkait Peserta (C) :
 Pemetaan Fasilitas Operasi d) Matriks risiko merupakan Tim
 Struktur Fungsional bencana terkait Teknis Daerah
Keorganisasian Komando e) Daftar Sumber selain 3 orang tim
tanggap darurat bencana Daya yang teknis wajib
 Analisis kesenjangan tersedia
c) Transport Peserta sumber daya 3 + C org 5 kali Tim Teknis Daerah
yang telah di SK kan
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
D. Diskusi Publik
a) Akomodasi dan  Kesepakatan rantai 3 + B + C+ org 1 kali Tempat pertemuan, 3 orang peserta
Konsumsi Rapat komando D+F kursi, meja, sound merupakan wakil
195 system, perangkat dari tim teknis
 Masukan untuk
penyempurnaan akhir presentasi, dan wajib, 1 orang dari
Draft Dokumen Rencana konsumsi pertemuan BPBD, 1 orang dari
b) Bahan materi dan Kontinjensi 1 pkt 1 kali a) Materi Paparan TNI, 1 org dari
ATK Rapat  Kesepakatan dan b) Draft Rencana POLRI.
komitmen terhadap Kontinjensi:
Dokumen Rencana  Skenario Peserta lain (B) :
Kontinjensi yang disusun Kejadian dan berasal dari
dampak perwakilan DPRD,
 Briefing Dinas/Instansi
keselamatan terkait PB, media,
petugas akademisi, wakil

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan  Sasaran dan


Strategi
 Pengelolaan
masyarakat dan
dunia usaha

Kementerian Dalam Negeri sumber daya


 Struktur
Komando
Jumlah peserta :
40-45 org

Copyright © 2020 Penanganan


Darurat
Bencana
 Peta Operasi
c) Transport Peserta 3 + B+ C org 1 kali Setingkat Kepala
Bidang pada instansi
pemerintahan
E. Audiensi dengan Unsur Pimpinan Daerah
a) Akomodasi dan  Komitmen politis unsur 7+C+F org 1 kali Ruangan, kursi, meja, 7 org peserta terdiri
Konsumsi Rapat pimpinan daerah sound system, dari: Unsur
 Kesepakatan sistem dasar perangkat presentasi, Forkopimda, Ketua
penanggulangan dan konsumsi. DPRD, Sekretaris
b) Bahan materi dan kedaruratan bencana 1 pkt 1 kali a) Materi Paparan Daerah
ATK Rapat kab/kota b) Draft Rencana
 Kesepakatan berbagi Kontinjensi: Peserta lain (C) :
sumber daya dalam  Skenario merupakan
operasi penanganan Kejadian dan perwakilan dari Tim
darurat bencana dampak Teknis Daerah
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
 Kesepakatan rencana  Briefing
kontinjensi sebagai dasar keselamatan Peserta lain (F) :
penetapan status darurat petugas merupakan
 Kesepakatan rencana  Sasaran dan perwakilan dari Tim 196
kontinjensi sebagai dasar Strategi Ahli
penyusunan rencana  Pengelolaan
operasi penanganan sumber daya Jumlah peserta : 15
darurat bencana  Struktur org
Komando
Tanggap
Darurat
Bencana
c) Draft Berita Acara
Kesepakatan
F. Loka Karya Sosialisasi Akhir (dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Gladi Kesiapsiagaan)

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


a) Akomodasi dan
Konsumsi Rapat
 Komitmen untuk
berkontribusi terhadap
pemenuhan sumber daya
3 + B + C+ org
D+F
1 kali Tempat pertemuan,
kursi, meja, sound
system, perangkat

Kementerian Dalam Negeri


b) Bahan materi dan
operasi penanganan
darurat bencana
 Komitmen satu komando 1 pkt 1 kali
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
a) Materi Paparan
3 orang peserta
merupakan wakil
dari tim teknis

Copyright © 2020
ATK Rapat operasi dan rentang
kendali operasi
penanganan darurat yang
b) Draft Rencana
Kontinjensi:
 Skenario
wajib, 1 orang dari
BPBD, 1 orang dari
TNI, 1 org dari
ditetapkan oleh kepala Kejadian dan POLRI.
daerah dampak
 Briefing Peserta lain (B) :
keselamatan berasal dari
petugas perwakilan DPRD,
 Sasaran dan Dinas/Instansi
Strategi terkait PB, media,
 Pengelolaan akademisi, wakil
sumber daya masyarakat,dll
 Struktur
Komando Jumlah peserta :
Penanganan 40-45 org
Darurat
Bencana
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
c) Transport Peserta 3 + B+ C org 1 kali Setingkat Kepala
Bidang pada instansi
pemerintahan
197 G. Finalisasi dan Legalisasi
a) Akomodasi dan Dokumen legal Renkon 3+C+D+ org 1 kali Ruangan, kursi, meja, 3 orang peserta dari
Konsumsi Rapat Bencana yang disepakati F sound system, tim teknis wajib: 1
oleh seluruh komponen perangkat presentasi, orang dari BPBD, 1
pemerintah dan non dan konsumsi. orang dari TNI, 1
b) Bahan materi dan pemerintah 1 pkt 1 kali Tim Teknis Daerah org dari POLRI.
ATK Rapat yang telah di SK kan
Peserta (C) :
merupakan Tim
Teknis Daerah
selain 3 orang tim
teknis wajib

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


H. Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Renkon
a) Akomodasi dan
Konsumsi Rapat
Laporan Evaluasi Rencana
Kontinjensi tahun berjalan
3+C+D+
F
org 1 kali Ruangan, kursi, meja,
sound system,
3 orang peserta dari
tim teknis wajib, 1

Kementerian Dalam Negeri


b) Bahan materi dan 1 pkt 1 kali
perangkat presentasi,
dan konsumsi.
Materi Paparan
orang dari BPBD, 1
orang dari TNI, 1
org dari POLRI.

Copyright © 2020
ATK Rapat
Peserta (C) :
merupakan Tim
Teknis Daerah
selain 3 orang tim
teknis wajib

KETERANGAN
A = jumlah pejabat di lingkungan BPBD
B = jumlah undangan lain yang berasal di luar BPBD dan Bappeda
C = jumlah tim teknis daerah
D = panitia yang ikut dalam kegiatan di luar peserta undangan
E = jumlah tim Asistensi
F = jumlah tim ahli yang terlibat
n = lama waktu penyusunan Rencana Kontinjensi = 5 bulan
Sub Kegiatan 2.3.
Pelatihan
Pencegahan dan Mitigasi
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat : LAYANAN LANGSUNG
Struktur Komponen : KOMPONEN PILIHAN
Syarat Pelaksanaan : -
Pedoman Teknis Pelaksanaan : -

Sasaran: Indikator:
Terlatihnya aparatur yang menangani sub Persentase (%) jumlah aparatur dan warga
urusan bencana dan warga negara yang berada negara yang ikut pelatihan.
di kawasan rawan bencana
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Pelatihan pencegahan dan mitigasi merupakan Penyelenggaraan pelatihan pencegahan dan Sasaran penerima pelatihan pencegahan dan
tahapan penerapan SPM berupa peningkatan mitigasi bencana bertujuan untuk meningkatkan mitigasi adalah aparatur yang menangani sub
199 kapasitas, baik skill maupun pengetahuan kesadaran, kepedulian, kemampuan, urusan bencana dan warga negara yang berada
tentang pencegahan dan mitigasi bencana yang keterampilan, serta sikap masyarakat dan di daerah rawan bencana.
ditujukan bagi warga negara maupun aparatur. aparatur dalam menghadapi bencana.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Komponen Sub Kegiatan Pelatihan Pencegahan Pelatihan bagi aparatur dilaksanakan sesuai Setiap komponen memiliki target capaian dalam
dan Mitigasi terdiri atas: banyaknya aparat terkait penanggulangan satuan orang dengan bobot kepentingannya
bencana yang ada di daerah, sedangkan masing-masing. Bobot kepentingan berguna
1. Pelatihan penanggulangan bencana bagi pelatihan bagi warga negera dilaksanakan pada saat melakukan penilaian kinerja dan
2.
aparatur
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Pelatihan penanggulangan bencana bagi
warga negara
sesuai banyaknya KK (Kepala Keluarga) yang
ada di daerah Anda
capaian pelaksanaan sub kegiatan Pelatihan
Pencegahan dan Mitigasi.

.
Kementerian Dalam Negeri
Tabel 25. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi

NO
1
Copyright © 2020
KOMPONEN SPM
Pelatihan Penanggulangan Bencana
TARGET CAPAIAN
1. Sertifikat Pelatihan Pengkajian
SATUAN
Orang
BOBOT
KEPENTINGAN
12,5%
KETERANGAN

bagi Aparatur Risiko Bencana


2. Sertifikat Pelatihan Rencana Orang 12,5%
Penanggulangan Bencana 50%
3. Sertifikat Pelatihan Forum PRB Orang 12,5%
4. Sertifikat Pelatihan Destana & Orang 12,5%
Katana
2 Pelatihan Penanggulangan Bencana 5. Sertifikat peserta pelatihan Orang 15%
bagi Warga Negara pengenalan risiko bencana
6. Sertifikat Peserta Pelatihan Orang 15%
50%
Penanggulangan Bencana
7. Sertifikat peserta pelatihan Orang 20%
Destana dan Katana
C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
Mitigasi memiliki 7 target capaian yang masing- tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
masing memiliki mutu layanan sebagai kualitas untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian komponennya 200
minimum yang harus dicapai. penyusun sub kegiatan.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Aparatur
Capaian : Sertifikat Pelatihan Pengkajian Risiko Bencana
Total Bobot Maks : 12,5%

Tabel 26. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Pelatihan Dasar
Pengkajian Risiko
Bencana
1)
2)
3)
Prinsip dan konsep kajian risiko bencana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah
Fungsi dan penggunaan kajian risiko bencana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah
Mekanisme pencatatan perubahan dan pembaruan data risiko ke sistem informasi bencana nasional
8%

Kementerian Dalam Negeri


Pelatihan Lanjut
Pengkajian Risiko
Bencana
1)
2)
3)
Penyusunan Peta Bahaya
Penyusunan Peta Kerentanan
Penyusunan Peta Kapasitas
4,5%

Copyright © 2020
4)
5)
Penyusunan Peta Risiko Bencana
Penyusunan Peta Risiko Multi Bahaya

2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2


Komponen : Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Aparatur
Capaian : Sertifikat Pelatihan Rencana Penanggulangan Bencana
Total Bobot Maks : 12,5%

Tabel 27. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pelatihan Dasar 1) Prinsip dan konsep rencana penanggulangan bencana daerah berbasis kajian risiko bencana 8%
Rencana 2) Fungsi dan penggunaan rencana penanggulangan bencana daerah
Penanggulangan 3) Strategi pengarusutamaan untuk implementasi rencana penanggulangan bencana daerah
Bencana 4) Strategi Monitoring dan Evaluasi implementasi Rencana Penanggulangan Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pelatihan Lanjut 1) Identifikasi akar masalah 4,5%
Rencana 2) Identifikasi aksi
Penanggulangan 3) Korelasi antar perencanaan
Bencana 4) Penyusunan Rencana Aksi Penanggulangan Bencana
201 5) Penyusunan Strategi Pengarusutamaan
6) Penyusunan Strategi Monitoring dan Evaluasi
7) Penyusunan Peta Risiko Multi Bahaya

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3


Komponen : Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Aparatur
Capaian : Sertifikat Pelatihan Forum PRB
Total Bobot Maks : 12,5%

Tabel 28. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3 pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
LINGKUP
Pelatihan Dasar 1) Fungsi Forum PRB
MUTU LAYANAN BOBOT
8%
Forum PRB
Pelatihan Lanjut
Forum PRB
Kementerian Dalam Negeri
2)
1)
2)
Pembentukan Forum PRB
Advokasi mobilisasi sumberdaya forum PRB
Forum PRB sebagai mitra sejajar sebagai mekanisme kontrol penyelenggaraan penanggulangan bencana
4,5%

Copyright © 2020
4. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4
Komponen : Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Aparatur
Capaian : Sertifikat Pelatihan Destana & Katana
Total Bobot Maks : 12,5%

Tabel 29. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4 pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pelatihan Dasar 1) Pengenalan Destana 8%
Destana dan Katana 2) Mekanisme pembentukan Destana
Pelatihan Lanjut 1) Pelatihan untuk instruktur Pembentukan Destana 4,5%
Destana dan Katana 2) Monitoring dan Evaluasi Destana
3) Advokasi dan Pengembangan Destana
5. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5
Komponen : Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Warga Negara
Capaian : Sertifikat Pelatihan Pengenalan Risiko Bencana
Total Bobot Maks : 15%
202
Tabel 30. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5 pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pelatihan Dasar 1) Pengenalan prinsip dan konsep risiko bencana 9%
Pengenalan Risiko 2) Fungsi pengenalan risiko bencana dalam mengurangi dan/atau mengantisipasi risiko bencana
Bencana 3) Mengenali tingkat risiko bencana kawasan
Pelatihan Lanjut 1) Penyusunan peta risiko bencana partisipatif 6%
Pengenalan Risiko 2) Pelatihan untuk instruktur pengenalan risiko bencana pada komuitas
Bencana

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


6. Mutu Layanan untuk Target Capaian 6
Komponen : Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Warga Negara
Capaian
Kementerian Dalam Negeri
: Sertifikat Pelatihan Penanggulangan Bencana
Total Bobot Maks : 15%

LINGKUP
Copyright © 2020
Tabel 31. Mutu Layanan untuk Target Capaian 6 pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
MUTU LAYANAN BOBOT
Pelatihan Dasar 1) Pengenalan prinsip dan konsep rencana penanggulangan bencana dan hubungannya dengan kajian risiko 9%
Rencana bencana
Penanggulangan 2) Pengenalan arah kebijakan dan program pemerintah
Bencana 3) Pengenalan aksi atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah pada daerahnya
Pelatihan Lanjut 1) Penyusunan Rencana Aksi Komunitas berdasarkan kajian risiko bencana partisipatif 6%
Rencana 2) Strategi advokasi menggalang kontribusi sumber daya untuk pelaksanaan aksi secara partisipatif
Penanggulangan 3) Penyelarasan rencana penanggulangan bencana antar desa dalam satu kawasan
Bencana

7. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7


Komponen : Pelatihan Penanggulangan Bencana Bagi Warga Negara
Capaian : Sertifikat Pelatihan Destana dan Katana
Total Bobot Maks : 20%
Tabel 32. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7 pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pelatihan Dasar Pengenalan konsep dan prinsip Destana dan Katana 10%
Destana dan Katana
203 Pelatihan Lanjut 1) Seluruh indikator Destana yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas masyarakat desa dan kelurahan 10%
Destana dan Katana 2) Latihan Fasilitator dasar bagi anggota kelompok untuk mengembangkan Destana
3) Penyusunan Kajian Risiko Bencana Desa
4) Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Desa
5) Penyusunan Rencana kontinjensi Bencana Tingkat Desa

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Kerangka penganggaran merupakan detail Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan Namun demikian, untuk substansi pada capaian
spesifikasi komponen biaya dalam pelaksanaan dengan kondisi dan standar biaya harga yang dan kualifikasi/spesifikasi hendaklah tetap

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


kegiatan Komponen-komponen biaya yang
terdapat pada tabel kerangka penganggaran
dapat mempermudah Anda dalam merancang
berlaku di daerah Anda. Jika daerah Anda masih
belum memiliki standar biaya, dapat mengacu
kepada standar biaya di tingkat provinsi maupun
mengikuti kerangka pendanaan ini dengan
memperhatikan keterangan-keterangan yang
terdapat pada tabel ini.

Kementerian Dalam Negeri


Kerangka Acuan Kerja dan RAB. yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.

Tabel 33. Kerangka Penganggaran pada Sub Kegiatan 2.3. Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi

KOMPONEN
Copyright © 2020
URAIAN
CAPAIAN YANG
DIHARAPKAN
QTT VOL
KUALIFIKASI/
SPESIFIKASI
KETERANGAN
1. Pelatihan A. Pelatihan Pengkajian Risiko Bencana Tingkat Dasar
Penanggu- a) Pelatih 1) Prinsip dan konsep kajian Memiliki pengalaman minimal 1 orang
langan 1) Transportasi risiko dalam penanggu- N org 1 PP dalam penyelengga-
Bencana 2) Uang Harian langan bencana daerah N org 1 hari raan pendataan
bagi 3) Honor 2) Fungsi dan penggunaan N org 1 hari bencana dan peng-
Aparatur kajian risiko benacana kajian risiko bencana
b) Transport Peserta dalam penyelenggaraan O org 1 hari Minimal seluruh
penanggulangan bencana Kepala Bidang/
daerah Kepala Seksi BPBD
c) Perbanyakan Materi 3) Mekanisme pencatatan O pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya perubahan dan
d) Akomodasi dan pembaruan data risiko ke N+O pkt 1 hari Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi sistem informasi bencana sound system,
nasional perangkat presentasi,
dan konsumsi
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
B. Pelatihan Pengkajian Risiko Bencana Tingkat Lanjut
a) Pelatih 1) Penyusunan Peta Bahaya Memiliki pengalaman minimal 1 orang
1) Transportasi 2) Penyusunan Peta N org 1 PP dalam
2) Penginapan Kerentanan N org 3 malam penyelenggaraan 204
Pelatih 3) Penyusunan Peta pendataan bencana
3) Uang Harian Kapasitas N org 3 hari dan pengkajian risiko
4) Honor 4) Penyusunan Peta Risiko N org 3 hari bencana
b) Transport Peserta Bencana O org 3 hari Minimal seluruh
5) Penyusunan Peta Risiko Kepala Bidang/
Multi Bahaya Kepala Seksi BPBD
c) Perbanyakan Materi O pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya
d) Akomodasi dan N+O pkt 3 hari Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi sound system,
perangkat presentasi,

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


C. Pelatihan Rencana Penanggulangan Bencana Tingkat Dasar
a) Pelatih 1) Prinsip dan konsep
dan konsumsi

Memiliki pengalaman minimal 1 orang


Kementerian Dalam Negeri
1) Transportasi
2) Uang Harian
3) Honor
rencana penanggulangan
bencana daerah berbasis
kajian risiko bencana
N
N
N
org
org
org
1
1
1
PP
hari
hari
dalam penyusunan
Rencana Penanggu-
langan Bencana
Copyright © 2020
b) Transport Peserta 2) Fungsi dan penggunaan
rencana penanggulangan
O org 1 hari Minimal seluruh
Kepala Bidang/
bencana daerah Kepala Seksi BPBD
3) Strategi pengarusutamaan dan Bidang Program
untuk implementasi BAPPEDA
c) Perbanyakan Materi rencana penanggulangan O pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya bencana daerah
d) Akomodasi dan 4) Strategi Monitoring dan N+O pkt 1 hari Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi Evaluasi implementasi sound system,
Rencana Penanggulangan perangkat presentasi,
Bencana dan konsumsi
D. Pelatihan Rencana Penanggulangan Bencana Tingkat Lanjut
a) Pelatih 1) Identifikasi akar masalah Memiliki pengalaman minimal 1 orang
1) Transportasi 2) Identifikasi aksi N org 1 PP dalam penyusunan
2) Penginapan 3) Korelasi antar N org 3 malam Rencana
3) Uang Harian perencanaan N org 3 hari Penanggulangan
4) Honor pembangunan N org 3 hari Bencana
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
b) Transport Peserta 4) Penyusunan Rencana Aksi O org 3 hari Minimal seluruh
Penanggulangan Bencana Kepala
5) Penyusunan Strategi Bidang/Kepala Seksi
205 Pengarusutamaan BPBD dan Bidang
6. Penyusunan Strategi Program BAPPEDA
c) Perbanyakan Materi Monitoring dan Evaluasi O pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya
d) Akomodasi dan N+O pkt 3 hari Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi sound system,
perangkat presentasi,
dan konsumsi
E. Peningkatan Kapasitas Forum PRB
a) Pelatih/Narasumber TINGKAT DASAR: Memiliki pengalaman minimal 1 orang
1) Transportasi 1) Fungsi Forum PRB N org 1 PP dalam pengurangan
2) Uang Harian 2) Pembentukan Forum PRB N org 3 hari risiko bencana

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


3) Honor
b) Transport Peserta TINGKAT LANJUT:
1) Advokasi mobilisasi
N
O
org
org
3
3
hari
hari
berbasis komunitas
Anggota Forum PRB
aktif

Kementerian Dalam Negeri


c) Perbanyakan Materi
Lokakarya
d) Akomodasi dan
sumberdaya forum PRB
2) Forum PRB sebagai mitra
sejajar sebagai mekanisme
O

N+O
pkt

pkt
1

3
kali

hari
Materi Paparan

Ruangan, kursi, meja,


Copyright © 2020
Konsumsi kontrol penyelenggaraan
penanggulangan bencana
sound system,
perangkat presentasi,
dan konsumsi

F. Pelatihan Desa Tangguh Bencana Tingkat Dasar


a) Pelatih/Narasumber 1) Pengenalan Destana Memiliki pengalaman minimal 1 orang
1) Transportasi 2) Mekanisme pembentukan N org 1 PP dalam pengurangan
2) Uang Harian Destana N org 1 hari risiko bencana
3) Honor N org 1 hari berbasis komunitas
b) Transport Peserta O org 1 hari Calon pengelola dan
pelaksana Destana
c) Perbanyakan Materi O pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya
d) Akomodasi dan N+O pkt 1 hari Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi sound system,
perangkat presentasi,
dan konsumsi
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
G. Pelatihan Desa Tangguh Bencana Tingkat Lanjut
a) Pelatih 1) Pelatihan untuk instruktur Memiliki pengalaman minimal 1 orang
1) Transportasi Pembentukan Destana N org 1 PP dalam pengurangan
2) Penginapan 2) Monitoring dan Evaluasi N org 3 malam risiko bencana 206
Pelatih Destana berbasis komunitas
3) Uang Harian 3) Advokasi dan N org 3 hari
4) Honor Pengembangan Destana N org 3 hari
b) Transport Peserta O org 3 hari Pengelola dan
pelaksana kegiatan
Desa Tangguh
Bencana
c) Perbanyakan Materi O pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya
d) Akomodasi dan N+O pkt 3 hari Ruangan, kursi, meja,
Konsumsi sound system,

2. Pelatihan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
A. Pelatihan Pengenalan Risiko Bencana dan Rencana Penanggulangan Bencana
perangkat presentasi,
dan konsumsi

Penanggulan
gan Bencana
bagi Warga
Kementerian Dalam Negeri
a) Pelatih/Narasumber
1) Transportasi
2) Uang Harian
1) Pengenalan prinsip dan
konsep risiko bencana
2) Fungsi pengenalan risiko
N org
N org
1
1
PP
hari
Memiliki pengalaman
dalam penyusunan
Kajian Risiko Bencana
minimal 1 orang utk
Kajian Risiko
Bencana dan 1
Negara
Copyright © 2020
3) Honor bencana dalam
mengurangi dan/atau
mengantisipasi risiko
N org 1 hari dan Rencana
Penanggulangan
Bencana
orang untuk
Rencana
Penanggulangan
bencana Bencana
b) 2.Transport Peserta 3) Mengenali tingkat risiko D + K org 1 hari Aparat
bencana kawasan Desa/Kecamatan
4) Pengenalan prinsip dan terkait
konsep rencana Penanggulangan
penanggulangan bencana Bencana
c) Perbanyakan Materi dan hubungannya dengan D + K pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya kajian risiko bencana
d) Akomodasi dan 5) Pengenalan arah kebijakan D + K pkt 1 hari Tempat pertemuan,
Konsumsi dan program pemerintah kursi, meja, sound
6) Pengenalan aksi atau system, perangkat
kegiatan yang akan presentasi, dan
dilaksanakan oleh konsumsi pertemuan
pemerintah daerah pada
daerahnya
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
B. Pelatihan Risiko Bencana Tingkat Lanjut
a) Pelatih/Narasumber 1) Penyusunan peta risiko Memiliki pengalaman minimal 1 orang
1) Transportasi bencana partisipatif N org 1 PP dalam penyusunan
207 2) Pelatihan untuk instruktur Kajian Risiko Bencana
2) Uang Harian N org 2 hari
3) Honor pengenalan risiko bencana N org 2 hari secara partisipatif
b) Transport Peserta pada komunitas D+K org 2 hari Aparat
Desa/Kecamatan
terkait
Penanggulangan
Bencana
c) Perbanyakan Materi D+K pkt 1 kali Kumpulan materi
Lokakarya sedapat mungkin
dijilid dengan ukuran
A4
d) Akomodasi dan D+K pkt 2 hari Tempat pertemuan,

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Konsumsi kursi, meja, sound
system, perangkat
presentasi, dan

Kementerian Dalam Negeri


C. Pelatihan Rencana Penanggulangan Bencana Tingkat Lanjut
a) Pelatih/Narasumber 1) Penyusunan Rencana Aksi
konsumsi pertemuan

Memiliki pengalaman minimal 1 orang

Copyright © 2020
1) Transportasi
2) Uang Harian
3) Honor
Komunitas berdasarkan
kajian risiko bencana
partisipatif
N
N
N
org
org
org
1
2
2
PP
hari
hari
dalam penyusunan
Rencana
Penanggulangan
2) Strategi advokasi Bencana
b) Transport Peserta menggalang kontribusi D+K org 2 hari Aparat
sumber daya untuk Desa/Kecamatan
pelaksanaan aksi secara terkait
partisipatif Penanggulangan
3) Penyelarasan rencana Bencana
c) Perbanyakan Materi penanggulangan bencana D+K pkt 1 kali Kumpulan materi
Lokakarya antar desa dalam satu sedapat mungkin
kawasan dijilid dengan ukuran
A4
d) Akomodasi dan D+K pkt 2 hari Tempat pertemuan,
Konsumsi kursi, meja, sound
system, perangkat
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
D. Pelatihan Desa Tangguh Bencana
a) Pelatih 1) Pengenalan konsep dan Memiliki pengalaman minimal 1 orang
1) Transportasi prinsip Destana N org 1 PP dalam pengurangan
2) Penginapan 2) Seluruh indikator Destana N org 3 malam risiko bencana 208
Pelatih yang ditujukan untuk berbasis komunitas
3) Uang Harian peningkatan kapasitas N org 3 hari
4) Honor masyarakat desa dan N org 3 hari
b) Transport Peserta kelurahan D+K org 3 hari Pengelola dan
3) Latihan Fasilitator dasar pelaksana kegiatan
bagi anggota kelompok Desa Tangguh
untuk mengembangkan Bencana
c) Perbanyakan Materi Destana D+K pkt 1 kali Materi Paparan
Lokakarya 4) Penyusunan Kajian Risiko
d) Akomodasi dan Bencana Desa D+K pkt 3 hari Tempat pertemuan,
Konsumsi 5) Penyusunan Rencana kursi, meja, sound

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Penanggulangan Bencana
Desa
6) Penyusunan Rencana
system, perangkat
presentasi, dan
konsumsi pertemuan

Kementerian Dalam Negeri kontinjensi Bencana


Tingkat Desa

KETERANGAN
N
Copyright © 2020
= jumlah Pelatih/ Narasumber
O = jumlah Peserta Pelatihan
D = jumlah aparat desa
K = jumlah aparat kecamatan
209

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sub Kegiatan 2.4.
Gladi Kesiapsiagaan
terhadap Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat
Struktur Komponen
:
:
LAYANAN LANGSUNG
KOMPONEN TERPADU
Syarat Pelaksanaan : -
Pedoman Teknis Pelaksanaan : Pedoman Latihan Kesiapsiagaan yang dikeluarkan oleh Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (Pusdiklat BNPB)

Sasaran: Indikator:
Terlatihnya warga negara dalam rangka Persentase (%) jumlah aparatur dan warga
kesiapsiagaan terhadap bencana. negara yang ikut pelatihan.
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Gladi Kesiapsiagaan terhadap Bencana Tujuan utama dilakukannya Gladi Kesiapsiagaan Sasaran penerima Gladi Kesiapsiagaan terhadap
merupakan tahapan penerapan SPM berupa uji terhadap Bencana adalah: terbentuknya Bencana adalah :
211 sistem kesiapsiagaan daerah yang dilakukan sinergitas antar aparat pemerintah daerah
secara berjenjang, bertingkat, dan berlanjut. maupun antara aparat dengan masyarakat 1. Petugas operasi tanggap darurat bencana di
untuk upaya penanganan bencana terutama daerah rawan bencana berdasarkan wilayah,
Teknis pelaksanaan gladi kesiapsiagaan dapat pada saat tanggap darurat, agar penanganan
merujuk kepada Pedoman Latihan Kesiap- 2. Kelompok warga negara di daerah rawan
darurat bencana dapat berjalan lebih optimal. bencana berdasarkan wilayah.
siagaan yang dikeluarkan oleh Pusdiklat BNPB.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Gladi Kesiapsiagaan terhadap Komponen Sub Kegiatan Gladi Kesiapsiagaan Setiap komponen pada Sub Kegiatan Gladi

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Bencana merupakan komponen terpadu, yang
antar komponennya saling terkait dan harus
dilaksanakan/dicapai secara keseluruhannya.
terdiri atas :
1. Simulasi dalam ruang (table top exercise)
Kesiapsiagaan terhadap Bencana, memiliki
target capaian dalam satuan orang, dengan
bobot kepentingannya masing-masing. Bobot
Gladi Kementerian Dalam Negeri
kesiapsiagaan diarahkan terhadap
bencana-bencana dengan risiko tinggi atau
2. Gladi lapang
Kedua komponen tersebut saling berkaitan dan
dikerjakan secara berurutan.
kepentingan berguna pada saat melakukan
penilaian kinerja dan capaian pelaksanaan sub
kegiatan Gladi Kesiapsiagaan terhadap

Copyright © 2020
sering terjadi di daerah Bencana.

Tabel 34. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 2.4. Gladi Kesiapsiagaan terhadap Bencana
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Simulasi Dalam Ruangan (table top 1. Sertifikat warga negara dan Orang 50%
exercise) petugas yang menjadi
peserta Simulasi dalam
Ruangan (table top exercise) 100%
2 Gladi Lapang 2. Sertifikat warga negara dan Orang 50%
petugas yang menjadi
peserta Geladi lapang
C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
Bencana memiliki 2 target capaian yang tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
masing-masing memiliki mutu layanan sebagai untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian komponennya. 212
kualitas minimum yang harus dicapai. penyusun sub kegiatan.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Simulasi Dalam Ruangan (table top exercise)
Capaian : Sertifikat warga negara dan petugas yang menjadi peserta Simulasi dalam
Ruangan (table top exercise)
Total Bobot Maks : 50%

Tabel 35. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 2.4. Gladi Kesiapsiagaan terhadap Bencana

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


LINGKUP
Peserta
MUTU LAYANAN
Multi Institusi, pemerintah dan non pemerintah, TNI, POLRI
1) Seminar
BOBOT
5%
3%
Kementerian Dalam Negeri
Jenis dan Tingkatan
Latihan yang diikuti
2) Workshop
3) Gladi Ruangan
3%
3%

Copyright © 2020
4) Permainan
1) Kelompok berbeda dari peserta dan penilai latihan
2) Produk perancangan :
3%
2%

a. Pedoman Latihan untuk Pelaku/Peserta 2%


Perancangan Latihan
b. Pedoman Latihan untuk Perancang dan Pengedali 2%
c. Silabus latihan 2%
d. Pedoman Penilaian latihan 2%
1) Rekomendasi Perbaikan Prosedur 4%
Produk Latihan
2) Rekomendasi perbaikan sarana prasarana penanganan darurat bencana 4%
1) Uji dan/atau perbaikan Prosedur peringatan dini bencana 3%
2) Uji dan/atau perbaikan Prosedur pengelolaan masa krisis 3%
Konten Latihan 3) Uji dan/atau perbaikan prosedur penetapan status dan tingkat kedaruratan 3%
4) Uji dan/atau perbaikan prosedur pengelolaan operasi penanganan darurat bencana 3%
5) Uji dan/atau perbaikan prosedur penghentian status darurat bencana 3%
2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2
Komponen : Simulasi Gladi Lapang
Capaian : Sertifikat warga negara dan petugas yang menjadi peserta Geladi lapang
Total Bobot Maks : 50%
213
Tabel 36. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 2.4. Gladi Kesiapsiagaan terhadap Bencana

LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT


Peserta Multi Institusi, pemerintah dan non pemerintah, TNI, POLRI 5%
Jenis dan Tingkatan 1) Uji coba hingga berhasil (drill) 4%
Latihan yang diikuti 2) Gladi Posko 4%
3) Gladi Lapang 4%
Perancangan Latihan 1) Kelompok berbeda dari peserta dan penilai latihan 2%
2) Produk perancangan :
a. Pedoman Latihan untuk Pelaku/Peserta 2%

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


b. Pedoman Latihan untuk Perancang dan Pengedali
c. Silabus latihan
d. Pedomoan Penilaian latihan
2%
2%
2%
Produk latihan
Kementerian Dalam Negeri
1) Rekomendasi Perbaikan Prosedur
2) Rekomendasi perbaikan sarana prasarana penanganan darurat bencana
4%
4%
3) Daftar Nilai Kelulusan Peserta 2%
Konten Latihan Copyright © 2020
1) Uji dan/atau perbaikan Prosedur peringatan dini bencana
2) Uji dan/atau perbaikan Prosedur pengelolaan masa krisis
2%
3%
3) Uji dan/atau perbaikan prosedur penetapan status dan tingkat kedaruratan 3%
4) Uji dan/atau perbaikan prosedur pengelolaan operasi penanganan darurat bencana 3%
5) Uji dan/atau perbaikan prosedur penghentian status darurat bencana 2%

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Kerangka penganggaran merupakan detail Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan Namun demikian, untuk substansi pada capaian
spesifikasi komponen biaya dalam pelaksanaan dengan kondisi dan standar biaya harga yang dan kualifikasi/spesifikasi hendaklah tetap
kegiatan Komponen-komponen biaya yang berlaku di daerah Anda. Jika daerah Anda masih mengikuti kerangka pendanaan ini dengan
terdapat pada tabel kerangka penganggaran belum memiliki standar biaya, dapat mengacu memperhatikan keterangan-keterangan yang
dapat mempermudah Anda dalam merancang kepada standar biaya di tingkat provinsi maupun terdapat pada tabel ini.
Kerangka Acuan Kerja dan RAB. yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Tabel 37. Kerangka Penganggaran pada Sub Kegiatan 2.4. Gladi Kesiapsiagaan terhadap Bencana

CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/


KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
1. Simulasi A. Rapat Perancang Latihan.
dalam a) Akomodasi dan P org 3 kali Tempat pertemuan, 214
Ruangan Konsumsi Rapat kursi, meja, sound
(table top system, perangkat Perancang Latihan
exercise) 1) Direktif Latihan minimal terdiri dari:
presentasi, dan
2) Kepanitiaan latihan konsumsi pertemuan. Ketua
RGB Penyelenggara
b) Bahan materi dan 1 pkt 3 kali a) KAK Kegiatan
ATK Rapat 3) Silabus Latihan, Bidang
b) Materi paparan
4) Rencana Induk Latihan Teknis Latihan,
c) Flipchart/Kertas
5) Rencana Operasi Latihan Bidang Pendukung
Plano
6) Buku Dokumen Latihan Latihan, dan
d) Spidol Sekretariat Latihan
c) Transport Peserta P org 3 kali Panitia yang telah di
SK kan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
B. Latihan Dalam Ruangan
a) Biaya Narasumber 1) Menjelaskan konsep dan Memiliki pengalaman

Kementerian Dalam Negeri


1) Transportasi
2) Penginapan
3) Uang Harian 2)
prinsip penanggulangan
kedaruratan bencana
Menjelaskan lingkup dan
N
N
N
org
org
org
1
1
1
PP
malam
hari
dalam
penyelenggaraan
latihan kesiapsiagaan

Copyright © 2020
4) Honor
ketangguhan sistem
maupun sub-sistem
penanggulangan
N org 2 jam
dan penanggulangan
kedaruratan bencana

kedaruratan bencana
3) Menjelaskan hubungan
antar sub sistem
penanggulangan
kedaruratan bencana

b) Biaya Fasilitator 1) Sebagai moderator pada Memiliki pengalaman


1) Transportasi saat paparan oleh F org 1 PP minimal 50 jam
2) Penginapan Narasumber F org 3 malam memfasilitasi
2) Sebagai Fasilitator pada pertemuan publik
3) Uang Harian F org 3 hari
saat diskusi dan Simulasi (konsultasi publik,
4) Honor F org 3 hari workshop, dan
dalam ruangan
sejenisnya)
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
c) Biaya Kepanitiaan Panitia yang telah di Perancang Latihan,
1) Transportasi P+Q org 1 PP SK kan ditambah dengan
2) Penginapan P+Q org 3 malam Tim Pengendali dan
215
Tim Evaluasi
3) Uang Harian P+Q org 3 hari
4) Honor P+Q org 3 hari
d) Biaya Peserta Penyelenggaraan Simulasi Setingkat Kepala
1) Transportasi dalam ruangan yang dapat 2*D org 3 hari Bidang pada instansi
2) Penginapan menguji coba dan 2*D org 3 hari pemerintahan
3) Uang Harian menyempurnakan 2*D org 3 hari
ketangguhan sistem
e) Biaya Gedung 1 pkt 3 hari Tempat pertemuan,
penanggulangan
kursi, meja, sound
kedaruratan bencana
system, dan
perangkat presentasi
f) Konsumsi P+Q+F+ org 3 hari Makan dan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
g) Bahan materi dan
N + (2 * D)
P+Q+F+ org 1 paket
Snack/Coffee Break
Seminar Kit, ATK,

Kementerian Dalam Negeri


ATK Rapat
C. Laporan Pelaksanaan Latihan
a) Laporan Kegiatan 1) Proses pelaksanaan
N + (2 * D)

L pkt 1 kali
Bahan Materi, dll

Copyright © 2020
b) Laporan Hasil
Evaluasi Simulasi
kegiatan
2) Pembelajaran
3) Perbaikan sistem
L pkt 1 kali

kedaruratan bencana
2. Gladi Lapang A. Rapat Perancang Latihan
a) Akomodasi dan P org 3 kali Tempat pertemuan,
Konsumsi Rapat kursi, meja, sound
system, perangkat Perancang Latihan
1) Direktif Latihan minimal terdiri dari:
presentasi, dan
2) Kepanitiaan latihan konsumsi pertemuan Ketua
3) RGB Penyelenggara
b) Bahan materi dan 1 pkt 3 kali a) KAK Kegiatan
ATK Rapat 4) Silabus Latihan, Bidang
b) Materi paparan
5) Rencana Induk Latihan Teknis Latihan,
c) Flipchart/Kertas
6) Rencana Operasi Latihan Bidang Pendukung
Plano
7) Buku Dokumen Latihan Latihan, dan
d) Spidol Sekretariat Latihan
c) Transport Peserta P org 3 kali Panitia yang telah di
SK kan
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
B. Pelaksanaan Latihan
a) Biaya Fasilitator 1) Memfasilitasi jalannya Memiliki pengalaman
1) Transportasi Simulasi dan Geladi N org 1 PP minimal 50 jam 216
2) Memfasilitasi Briefing memfasilitasi
2) Penginapan N org 3 malam pertemuan publik
Pengendali, Breifing Tim
3) Uang Harian Evaluasi dan Penilai, serta N org 3 hari (konsultasi publik,
Briefing Pelaku workshop, dan
4) Honor N org 3 hari
3) Mendukung Tim sejenisnya)
Pengendali, Tim Evaluasi,
dan Tim Penilai dalam
menyelenggarakan
Latihan
b) Biaya Kepanitiaan Panitia yang telah di Perancang Latihan,
1) Transportasi P+Q org 1 PP SK kan ditambah dengan

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


2) Penginapan
3) Uang Harian
P+Q
P+Q
org
org
3
3
malam
hari
Tim Pengendali,
Tim Evaluasi, dan
Tim Penilai

Kementerian Dalam Negeri


4) Honor
c) Biaya Peserta
P+Q org 3 hari
Setingkat Kepala

Copyright © 2020
1) Transportasi
2) Penginapan
Penyelenggaraan Latihan
yang dapat menguji coba
dan menyempurnakan
2*D
2*D
org
org
3
3
hari
hari
Bidang pada instansi
pemerintahan
ketangguhan sistem
3) Uang Harian 2*D org 3 hari
penanggulangan
d) Biaya Gedung kedaruratan bencana 1 pkt 3 hari Tempat pertemuan,
kursi, meja, sound
system, perangkat
presentasi
e) Konsumsi P+Q+F+ org 3 hari Makan dan
N + (2 * D) Snack/Coffee Break
f) Bahan materi dan P+Q+F+ org 1 paket Seminar Kit, ATK,
ATK Rapat N + (2 * D) Bahan Materi, dll
g) Mobilisasi Peralatan 1 pkt 1 kali BBM, Peralatan,
dan Perlengkapan Kendaraan Taktis, dll
Latihan Geladi
Lapang
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
C. Laporan Pelaksanaan Latihan
a) Laporan Kegiatan 1) Proses pelaksanaan L pkt 1 kali
217 b) Laporan Hasil kegiatan L pkt 1 kali
Evaluasi Simulasi 2) Pembelajaran
3) Perbaikan sistem
kedaruratan bencana

KETERANGAN
P = jumlah Perancang Latihan (biasanya berjumlah 10-15 orang)
Q = jumlah total Tim Evaluasi, Tim Penilai, dan Tim Pengendali (biasanya berjumlah 5-10 orang)
N = jumlah Narasumber (tergantung pada kebutuhan sesuai Silabus latihan)
F = jumlah Fasilitator (tergantung pada kebutuhan sesuai Silabus latihan)
D = jumlah stakeholders terkait penanggulangan kedaruratan bencana
L = jumlah penggandaan Laporan Pelaksanaan Latihan (sesuai kebutuhan)
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sub Kegiatan 2.5.
Pengendalian Operasi dan
Penyediaan Sarana Prasarana
Kesiapsiagaan
Ditjen Bina Administrasi terhadap Bencana
Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat : LAYANAN LANGSUNG
Struktur Komponen : KOMPONEN PILIHAN
Syarat Pelaksanaan : -
Pedoman Teknis Pelaksanaan : Peraturan Kepala BNPB No. 3 Tahun 2016

Sasaran: Indikator:
Tersedianya layanan Pusdalops penanganan Persentase (%) jumlah warga negara yang
bencana dan sarana prasarana kesiapsiagaan mendapat layanan Pusdalops dan sarana
terhadap bencana prasarana kesiapsiagaan bencana.
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Pengendalian operasi dan penyediaan sarana Pengendalian operasi dan penyediaan sarana Untuk menjamin efektivitas penyelenggaraan
prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana penanggulangan bencana, maka implementasi
219 merupakan tahapan penerapan SPM dalam dibutuhkan sebagai upaya untuk mengurangi sub kegiatan ini diarahkan kepada perkuatan
memberikan kepastian pengendalian operasi dampak bencana terutama korban jiwa manusia terhadap sistem prosedur kerja maupun
untuk mendukung kesiapsiagaan bencana. pada suatu wilayah dan waktu tertentu. kelengkapan sarana dan prasarana.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Pengendalian Operasi dan 1. Koordinasi Teknis Pemantapan 9. Penyediaan Sarana Prasarana Berupa Alat
Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan terhadap Bencana Komunikasi Dan Sistem Peringatan Dini
terhadap Bencana merupakan komponen 2. Penyediaan Sarana Prasarana Operasional Kebencanaan Berbasis Masyarakat
pilihan yang meskipun saling berkaitan, namun dan Kesiapsiagaan Bencana
Setiap komponen memiliki target capaian dalam
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
penerapan tiap-tiap komponennya tidak harus
berurutan dan dapat dibagi dalam beberapa
tahun anggaran.
3. Penyediaan Layanan Pesan Singkat secara
broadcast
4. Penyediaan Obat-obatan dan Vaksin
satuan paket, orang, unit, dan buah, dengan
bobot kepentingannya masing-masing. Bobot
kepentingan berguna untuk menghitung kinerja
Kementerian Dalam Negeri
Sub Kegiatan Pengendalian Operasi dan
Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan
5. Tata Laksana/ Pengobatan dan Vaksinasi
6. Penyediaan Peralatan Kesehatan
7. Penyediaan Peralatan Laboratorium
dan capaian pelaksanaan Sub Kegiatan
Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana
terhadap Bencana terdiri atas 9 (sembilan) Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana.
komponen, yaitu: Copyright © 2020 8. Penyediaan Layanan Biosekuriti

Tabel 38. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Koordinasi Teknis Pemantapan 1. Prosedur operasi standar Paket 25%
Kesiapsiagaan Terhadap Bencana kesiapsiagaan bencana
2. Strategi antisipasi bencana Paket 25%
yang terdeteksi berpotensi
terjadi
100%
3. Rencana evakuasi Paket 25%
masyarakat
4. Jejaring sumberdaya Paket 25%
sarana prasarana logistik
untuk kesiagaan darurat
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
2 Penyediaan Sarana Prasarana 5. Sarana prasarana Unit 15%
Operasional dan Kesiapsiagaan penerima informasi
Bencana peringatan dini dari
kementerian/lembaga 220
penyedia layanan
peringatan dini
6. Sarana prasarana analisa Unit 15%
rekomendasi arahan
evakuasi
7. Sarana prasarana Unit 15%
komunikasi langsung ke
rantai pimpinan daerah
100%
8. Sarana prasarana Unit 15%
penyebaran arahan
evakuasi ke masy.

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


9. Sarana prasarana
penerimaan informasi
pelaporan dan pengaduan
Unit 10%

Kementerian Dalam Negeri 10.


dari masyarakat (hotline)
Sarana prasarana rapat
pimpinan
Unit 15%

Copyright © 2020 11. Sarana prasarana istirahat


petugas jaga Pusdalops
Unit 15%

3 Penyediaan Layanan Pesan Singkat 12. Jumlah akses kepada Orang


100%
secara broadcast media
4 Penyediaan Obat-obatan dan Vaksin 13. Jumlah masyarakat yang Orang 20%
memiliki kapabilitas untuk
mengakses obat-obatan
dan vaksin
5 Tata Laksana/ Pengobatan dan 14. Jumlah warga negara yang Orang 20%
Vaksinasi menerima pengobatan dan
vaksinasi 100%
6 Penyediaan Peralatan Kesehatan 15. Jumlah warga negara yang Orang 20%
memanfaatkan peralatan
kesehatan
7 Penyediaan Peralatan Laboratorium 16. Jumlah warga negara yang Orang 20%
memanfaatkan peralatan
laboratorium
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
8 Penyediaan Layanan Biosekuriti 17. Jumlah warga negara yang Orang 20%
memanfaatkan layanan
biosekuriti
221 9 Penyediaan Sarana Prasarana Berupa 18. Sarana Penerima Unit 20%
Alat Komunikasi Dan Sistem Peringatan Peringatan Dini
Dini Kebencanaan Berbasis Masyarakat 19. Moda Penyebaran Arahan Unit 20%
20. Frekuensi Radio buah 20% 100%
Komunikasi
21. Jalur Evakuasi buah 20%
22. Tempat Pengungsian buah 20%

C. MUTU LAYANAN

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Sub Kegiatan Pengendalian Operasi dan
Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan
terhadap Bencana memiliki 22 target capaian
Setiap mutu layanan pada target capaian
tersebut memiliki nilai bobot yang berguna
untuk menilai ketercapaian komponen
Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
adalah sama dengan nilai maksimum bobot
kepentingan pada target capaian komponennya

Kementerian Dalam Negeri


yang masing-masing memiliki mutu layanan
sebagai kualitas minimum yang harus dicapai.
penyusun sub kegiatan.

Copyright © 2020
1. Layanan untuk Target Capaian 1, 2, 3, dan 4
Komponen : Koordinasi Teknis Pemantapan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
Capaian : 1) Prosedur operasi standar kesiapsiagaan bencana
2) Strategi antisipasi bencana yang terdeteksi berpotensi terjadi
3) Rencana evakuasi masyarakat
4) Jejaring sumberdaya sarana prasarana logistik untuk kesiagaan darurat
Total Bobot Maks : 100%

Tabel 39. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1, 2, 3, dan 4,


pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Regulatif 1) Status siaga darurat bencana 5%
2) Pengesahan prosedur prosedur operasi standar 10%
3) Pengesahan pembaruan prosedur operasi standar 10%
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Antisipasi Bencana 1) Strategi antisipasi bencana yang terdeteksi berpotensi terjadi 25%
2) Rencana evakuasi masyarakat 25%
3) Jejaring sumberdaya sarana prasarana logistik untuk kesiagaan darurat 25%
222
2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5, 6, ,7, 8, 9, 10, dan 11
Komponen : Penyediaan Sarana Prasarana Operasional dan Kesiapsiagaan Bencana
Capaian : 1) Sarana prasarana penerima informasi peringatan dini dari kementerian/lembaga penyedia layanan peringatan dini
2) Sarana prasarana analisa rekomendasi arahan evakuasi
3) Sarana prasarana komunikasi langsung ke rantai pimpinan daerah
4) Sarana prasarana penyebaran arahan evakuasi ke masyarakat
5) Sarana prasarana penerimaan informasi pelaporan dan pengaduan dari masyarakat (hotline)
6) Sarana prasarana rapat pimpinan
7) Sarana prasarana istirahat petugas jaga Pusdalops
Total Bobot Maks : 100%

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Tabel 40. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5, 6, ,7, 8, 9, 10, dan 11,
pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana

Pusdalops
Kementerian Dalam Negeri
LINGKUP
Ruang Operator 1)
MUTU LAYANAN
Sarana prasarana penerima informasi peringatan dini dari kementerian/lembaga penyedia layanan peringatan
dini
BOBOT
12.5%

Copyright © 2020
2)
3)
Sarana prasarana analisa rekomendasi arahan evakuasi
Sarana prasarana komunikasi langsung ke rantai pimpinan daerah
12.5%
12.5%
4) Sarana prasarana penyebaran arahan evakuasi ke masyarakat 12.5%
5) Sarana prasarana penerimaan informasi pelaporan dan pengaduan dari masyarakat (hotline) 12.5%
Ruang Krisis
Sarana prasarana rapat pimpinan 12.5%
Pusdalops
Waktu Operasi
24/7 (24 jam setiap harinya, 7 hari setiap minggunya) 12.5%
Pusdalops
Ruang Istirahat
Sarana prasarana istirahat petugas jaga pusdalops 12.5%
Pusdalops

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 12


Komponen : Penyediaan Layanan Pesan Singkat secara broadcast
Capaian : Jumlah akses kepada media
Total Bobot Maks : 100%
Tabel 41. Mutu Layanan untuk Target Capaian 12
pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana

LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT


Jenis Informasi 1) Informasi daerah rawan bencana 25%
223
2) Informasi peringatan dini bencana dan klarifikasinya 25%
3) Informasi perintah evakuasi 25%
Distribusi informasi Minimal 2 operator telepon seluler 25%

4. Mutu Layanan untuk Target Capaian 13


Komponen : Penyediaan Obat-obatan dan Vaksin
Capaian : Jumlah masyarakat yang memiliki kapabilitas untuk mengakses obat-obatan
dan vaksin
Total Bobot Maks : 20%

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Tabel 42. Mutu Layanan untuk Target Capaian 13
pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana

vaksin
LINGKUP
Kementerian Dalam Negeri
Penyediaan obat dan 1)
2)
MUTU LAYANAN
Memenuhi standar minimal ketersediaan obat-obatan dan vaksin pada daerah endemik wabah/zoonosis
Ketersediaan vaksin dan obat-obatan untuk kelompok usia rentan di daerah endemic wabah/zoonosis
BOBOT
4%
4%
Pemeliharaan obat
dan vaksin
Sosialisasi
Copyright © 2020
1)
2)
Memenuhi standar pemeliharaan obat dan vaksin
Check berkala batas kadaluarsa serta kelaikan obat dan vaksin
4%
4%
Ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas/Pustu di daerah endemic wabah/zoonosis 4%
pendistribusian vaksin

5. Mutu Layanan untuk Target Capaian 14


Komponen : Tata Laksana/Pengobatan dan Vaksinasi
Capaian : Jumlah warga negara yang menerima pengobatan dan vaksinasi
Total Bobot Maks : 20%

Tabel 43. Mutu Layanan untuk Target Capaian 14


pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana

LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT


Sumber Daya 1) Tenaga pelaksana terlatih 10%
Manusia 2) Ketersediaan bahan dan alat pendukung 10%
6. Mutu Layanan untuk Target Capaian 15
Komponen : Penyediaan Peralatan Kesehatan
Capaian : Jumlah warga negara yang memanfaatkan peralatan kesehatan
Total Bobot Maks : 20%
224
Tabel 44. Mutu Layanan untuk Target Capaian 15
pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Alat kesehatan 1) Perlengkapan perlindungan diri tenaga pelaksana/petugas 8%
2) Ketersediaan bahan kesehatan habis pakai 6%
3) Ketersediaan dan perawatan alat kesehatan 6%

7. Mutu Layanan untuk Target Capaian 16


Komponen : Penyediaan Peralatan Laboratorium

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Capaian : Jumlah warga negara yang memanfaatkan peralatan laboratorium
Total Bobot Maks : 20%

Kementerian Dalam Negeri Tabel 45. Mutu Layanan untuk Target Capaian 16
pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP
Pengambilan,
pengepakan,
Copyright © 2020
1)
2)
Efektivitas jumlah spesimen yang diambil
MUTU LAYANAN

Prosedur pengambilan, pengepakan, dan pengiriman spesimen


BOBOT
5%
5%
pengiriman specimen
Pemeriksaan 1) Jangka waktu pemeriksaan 5%
specimen 2) Akurasi hasil pemeriksaan 5%

8. Mutu Layanan untuk Target Capaian 17


Komponen : Penyediaan Layanan Biosekuriti
Capaian : Jumlah warga negara yang memanfaatkan layanan biosekuriti
Total Bobot Maks : 20%

Tabel 46. Mutu Layanan untuk Target Capaian 17


pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Layanan biosekuriti Optimalitas penggunaan alat dan bahan pengendali faktor risiko (spray, disinfektan, dll) 20%
9. Mutu Layanan untuk Target Capaian 18
Komponen : Penyediaan Sarana Prasarana Berupa Alat Komunikasi Dan
Sistem Peringatan Dini Kebencanaan Berbasis Masyarakat
Capaian : Sarana Penerima Peringatan Dini
225 Total Bobot Maks : 20%

Tabel 47. Mutu Layanan untuk Target Capaian 18


pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Rentang Komunikasi Seluruh wilayah kabupaten/kota 10%
Deteksi Dini Potensi awal kemungkinan terjadinya bencana 10%

10. Mutu Layanan untuk Target Capaian 19


Komponen

Capaian
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
: Penyediaan Sarana Prasarana Berupa Alat Komunikasi Dan Sistem Peringatan
Dini Kebencanaan Berbasis Masyarakat
: Moda Penyebaran Arahan

Kementerian Dalam Negeri


Total Bobot Maks : 20%

Tabel 48. Mutu Layanan untuk Target Capaian 19

LINGKUP
Copyright © 2020
pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
MUTU LAYANAN BOBOT
Target Diseminasi 1) Petugas unit operasi penanganan darurat bencana 2%
informasi 2) Kawasan hunian domestik 2%
3) Kawasan industri 2%
4) Kawasan pariwisata 2%
5) Tempat yang telah dialokasikan untuk tempat pengungsian 2%
6) Kelompok masyarakat:
a. Nelayan 2%
b. Petani 2%
c. Disabilitas 2%
d. Turis 2%
Moda Penyebaran 7) Seluruh kawasan dan kelompok layanan target diseminasi informasi mendapat informasi penyebaran arahan
2%
Arahan Evakuasi minimal dari 2 moda berbeda
11. Mutu Layanan untuk Target Capaian 20
Komponen : Penyediaan Sarana Prasarana Berupa Alat Komunikasi Dan Sistem Peringatan
Dini Kebencanaan Berbasis Masyarakat
Capaian : Frekuensi Radio Komunikasi
Total Bobot Maks : 20% 226

Tabel 49. Mutu Layanan untuk Target Capaian 20


pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
1) Frekuensi Khusus untuk Laporan Kondisi Harian 5%
Frekuensi Darurat 2) Frekuensi khusus untuk penyebaran perintah evakuasi 5%
3) Frekuensi khusus untuk operasi penanganan darurat bencana 10%

12. Mutu Layanan untuk Target Capaian 21

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Komponen

Capaian
: Penyediaan Sarana Prasarana Berupa Alat Komunikasi Dan Sistem Peringatan
Dini Kebencanaan Berbasis Masyarakat
: Jalur Evakuasi

Kementerian Dalam Negeri


Total Bobot Maks : 20%

Tabel 50. Mutu Layanan untuk Target Capaian 21

LINGKUP
Copyright © 2020
pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
MUTU LAYANAN BOBOT
Jalur evakuasi Masyarakat yang mengungsi tiba di daerah aman/pengungsian sebelum bencana terjadi dengan aman 20%

13. Mutu Layanan untuk Target Capaian 22


Komponen : Penyediaan Sarana Prasarana Berupa Alat Komunikasi Dan Sistem Peringatan
Dini Kebencanaan Berbasis Masyarakat
Capaian : Tempat Pengungsian
Total Bobot Maks : 20%

Tabel 51. Mutu Layanan untuk Target Capaian 22


pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Tempat Pengungsian Memberikan perlindungan kepada pengungsi selama bencana masih berpotensi terjadi atau sedang terjadi 20%
D. KERANGKA PENGANGGARAN
Kerangka penganggaran merupakan detail Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan Namun demikian, untuk substansi pada capaian
spesifikasi komponen biaya dalam pelaksanaan dengan kondisi dan standar biaya harga yang dan kualifikasi/spesifikasi hendaklah tetap
227 kegiatan Komponen-komponen biaya yang berlaku di daerah Anda. Jika daerah Anda masih mengikuti kerangka pendanaan ini dengan
terdapat pada tabel kerangka penganggaran belum memiliki standar biaya, dapat mengacu memperhatikan keterangan-keterangan yang
dapat mempermudah Anda dalam merancang kepada standar biaya di tingkat provinsi maupun terdapat pada tabel ini.
Kerangka Acuan Kerja dan RAB. yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.

Tabel 52. Kerangka Penganggaran pada Sub Kegiatan 2.5. Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan terhadap Bencana
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
1. Koordinasi A. Penyusunan SOP
Teknis a) Tenaga Ahli dan Pendukung
Pemantapan 1) Ahli 1) Referensi dan analisa 1 org n bulan Lulusan S2; Personil wajib
Kesiap- Manajemen Sistem Penanggulangan Pengalaman minimal
siagaan
Terhadap
Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Penanggulang
an Bencana
Kedaruratan Bencana
secara komprehensif
2) Analisa mekanisme masa
5 tahun pada
pekerjaan
penanggulangan
Kementerian Dalam Negeri
krisis dan peralihan dari
masa krisis ke tanggap
darurat bencana
bencana; atau
Lulusan S1 Ahli
Madya Teknik
Copyright © 2020
3) Analisa peralihan rencana
kontinjensi menjadi
rencana operasi
Lingkungan/Teknik
Sipil/Geografi/
pengalaman minimal
7 tahun dalam
penanggulangan
bencana
2) Ahli 1) Referensi sistem 1 org n bulan Lulusan S1 semua Personil wajib
Manajemen penanganan darurat jurusan; pengalaman
Darurat bencana minimum 5 tahun
Bencana 2) Struktur Komando dalam
Penanganan Darurat penanggulangan
Bencana bencana. Diutamakan
3) Rantai Komando memiliki pengalaman
a. Prosedur Tanggap dibidang Incident
Darurat Bencana Command System
b. Prosedur SAR dan (ICS) atau sejenis.
Evakuasi
c. Prosedur Kaji Cepat
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
d. Prosedur Penetapan
Status Darurat Bencana
e. Prosedur Operasi
Tanggap Darurat 228
(Pemenuhan Kebutuhan
Dasar, Perlindungan
Kelompok Rentan,
Pemulihan Fasilitas
Kritis, dsb)
f. Prosedur Pengakhiran
Status Tanggap Darurat
Bencana
3) Ahli Sistem 1) Referensi sistem 1 org n bulan Lulusan S1; S1 Geologi/
Peringatan Dini peringatan dini bencana pengalaman Geofisika/ Geodesi,
2) Analisa model sistem minimum 5 tahun jika SOP terkait

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


peringatan dini
3) Rantai peringatan dini
bencana
dalam
penanggulangan
bencana
bencana Geologi;
S1 Teknik
Sipil/Hidrologi, jika

Kementerian Dalam Negeri


4) Prosedur peringatan dini:
a. Prosedur deteksi dini
b. Prosedur penerimaan
SOP terkait
bencana
Hidrometeorologi

Copyright © 2020 informasi peringatan


c. Prosedur analisa
informasi dan legitimasi
S1 di bidang
kesehatan, jika SOP
terkait bencana
arahan Epidemi.
d. Prosedur penyebaran
arahan
e. Prosedur respon
terhadap arahan
f. Prosedur pengakhiran
peringatan dini
4) Ahli 1) Referensi dan analisa 1 org n bulan Lulusan S1 Teknik
Manajemen mekanisme pengelolaan Sipil/Arsitektur/Plan
Sumber Daya sumber daya darurat ologi. Pengalaman
2) Kesatuan Komando dan minimal 5 tahun di
Rentang Kendali bidang
3) Prosedur check list penanggulangan
bencana
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
5) Fasilitator Kesepakatan-kesepakatan 1 org n bulan Memiliki pengalaman
bersama dalam rapat minimal 50 jam
dan/atau diskusi publik memfasilitasi
229 sesuai dengan permintaan pertemuan publik
para ahli (konsultasi publik,
workshop, dan
sejenisnya)
6) Penyusun 1) Dokumen SOP 1 org n bulan Memiliki pengalaman Personil wajib
Dokumen Penanganan Darurat minimal 3 tahun
Bencana dalam kebencanaan..
2) Naskah Hukum SOP Memiliki kemampuan
yang baik dalam
mengoperasikan Ms.
Words, Ms. Excell,
dan Ms. Power Point.

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


b) Diskusi Publik 1
1) Narasumber
 Transportasi
1) Menjelaskan konsep dan
prinsip penanggulangan N org 1*R PP
Memiliki pengalaman
dalam operasi

Kementerian Dalam Negeri


 Penginapan
 Uang Harian
 Honor
kedaruratan bencana
2) Menjelaskan praktik-
praktik penerapan SOP
N
N
N
org
org
org
1*R
1*R
2*R
malam
hari
jam
penanggulangan
kedaruratan bencana

Copyright © 2020 pada peringatan dini, masa


krisis, maupun operasi
tanggap darurat bencana
2) Transport 3 + B + C+ org R kali Minimal setingkat 3 orang dari tim
Peserta D+F Kepala Seksi pada teknis wajib, 1 orang
instansi pemerintahan dari BPBD, 1 orang
1) Kerangka sistem
3) Perbanyakan 3 + B + C+ pkt R kali Materi Paparan dari TNI, 1 org dari
peringatan dini dan
Materi D+F POLRI.
penanganan darurat
4) Akomodasi dan bencana 3 + B + C+ pkt R kali Tempat pertemuan,
Konsumsi D+F kursi, meja, sound Peserta lain (B) : dari
2) Rantai Komando dan
system, perangkat perwakilan DPRD,
Rantai Peringatan
presentasi, dan Dinas/Instansi
3) Kerangka Umum Prosedur
konsumsi pertemuan terkait PB, media,
Peringatan Dini
akademisi, dunia
4) Kerangka Umum Prosedur
usaha, masyarakat .
Tanggap Darurat
Jumlah peserta :
40-45 org
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
c) Diskusi Publik 2
1) Transport 1) Prosedur Operasi Standar 3+C org 5 kali Tim Teknis Daerah
Peserta Tanggap Darurat Bencana yang telah di SK kan
2) Perbanyakan a. Prosedur SAR dan 3+C pkt 5 kali a) KAK kegiatan 230
Materi Evakuasi b) Draft SK Tim Teknis
Lokakarya b. Prosedur Kaji Cepat Daerah
c. Prosedur Penetapan c) Materi paparan
3) Akomodasi dan Status Darurat Bencana 3+C pkt 5 kali Tempat pertemuan,
Konsumsi d. Prosedur Operasi kursi, meja, sound 3 orang peserta
Tanggap Darurat system, perangkat merupakan wakil
e. Prosedur Pengakhiran presentasi, dan dari tim teknis
Status Tanggap Darurat konsumsi pertemuan wajib, 1 orang dari
BPBD, 1 orang dari
2) Prosedur Operasi Standar TNI, 1 org dari
Peringatan Dini Bencana POLRI.

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


a. Prosedur deteksi dini
b. Prosedur penerimaan
informasi peringatan
Peserta (C) :
merupakan Tim

Kementerian Dalam Negeri


c. Prosedur analisa
informasi dan legitimasi
arahan
Teknis Daerah
selain 3 orang tim
teknis wajib

Copyright © 2020 d. Prosedur penyebaran


arahan
e. Prosedur respon
terhadap arahan
f. Prosedur pengakhiran
peringatan dini

d) Diskusi Publik 3
1) Narasumber 1) Menjelaskan lingkup dan
 Transportasi fitur ketangguhan sistem N org 1*R PP
 Penginapan maupun sub-sistem N org 1*R malam Memiliki pengalaman
 Uang Harian penanggulangan N org 1*R hari dalam
kedaruratan bencana
 Honor N org 2*R jam penyelenggaraan
2) Menjelaskan hubungan
penanggulangan
antar sub sistem
kedaruratan bencana
penanggulangan
kedaruratan bencana
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
2) Transport 3 + B + C+ org R kali Setingkat Kepala 3 peserta adalah
Peserta D+F Bidang/Kepala Seksi wakil dari tim teknis
pada instansi wajib, 1 orang dari
231 pemerintahan BPBD, 1 orang dari
3) Perbanyakan 3 + B + C+ pkt R kali Materi Paparan TNI, 1 org dari
Materi 1) Sosialisasi sistem D+F POLRI.
Lokakarya peringatan dini dan
4) Akomodasi dan penanganan darurat 3 + B + C+ pkt R kali Tempat pertemuan, Peserta lain (B) :
Konsumsi bencana D+F kursi, meja, sound berasal dari
2) Sosialisasi Prosedur system, perangkat perwakilan DPRD,
Peringatan Dini presentasi, dan Dinas/Instansi
3) Sosialisasi Prosedur konsumsi pertemuan terkait PB, media,
Tanggap Darurat akademisi, wakil
masyarakat dan
dunia usaha

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Jumlah peserta :


40-45 org

Kementerian Dalam Negeri


e) Legalisasi SOP
1) Akomodasi dan
Konsumsi
3+C pkt 1 kali Tempat pertemuan,
kursi, meja, sound

Copyright © 2020
Rapat
1) Draft Akhir SOP
2) Naskah Hukum SOP
system, perangkat
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
2) Bahan materi 3+C pkt 1 kali a) Draft Akhir SOP
dan ATK Rapat b) Bahan Paparan
B. Penguatan antisipasi kesiapsiagaan bencana
a) Fasilitator 1 org d desa Memiliki pengalaman
minimal 15 jam
memfasilitasi
pertemuan
partisipatif di tingkat
Penyusunan Rencana komunitas
b) Transport Peserta Evakuasi Masyarakat G+H+I=30 org d desa Tokoh masyarakat Jumlah peserta
desa yang dapat (G+H+I):
menjadi simpul- optimum 30 orang
simpul dalam
evakuasi masyarakat
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
c) Perbanyakan Materi G+H+I=30 org d desa Bahan materi
d) Akomodasi dan D+F+G+H+I org d desa Tempat pertemuan,
Konsumsi Rapat kursi, meja, sound
system, perangkat 232
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
C. Koordinasi Perkuatan jaringan sumber daya sarana prasarana logisitik darurat bencana
a) Akomodasi dan Rapat koordinasi dan S org 12 bulan Tempat pertemuan,
Konsumsi Rapat silaturrahmi gabungan kursi, meja, sound
system, perangkat
presentasi, dan
konsumsi pertemuan
2. Penyediaan a) Perkuatan Sarana 1) Ruangan Operasi U unit P pkt a) Minimal 3 peralatan
Sarana Prasarana Ruang Pusdalops pberbeda yang
Prasarana Operator Pusdalops 2) Ruang Istirahat Petugas berfungsi baik 24/7
Operasional
dan Kesiap-
siagaan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Pusdalops
3) Sarana prasarana
penerima informasi
untuk penerimaan
dan penyebaran
arahan evakuasi
Bencana
Kementerian Dalam Negeriperingatan dini
4) Sarana prasarana
komunikasi langsung ke
b) Minimal 3 peralatan
berbeda untuk
komunikasi

Copyright © 2020 rantai pimpinan daerah


5) Sarana prasarana
penyebaran arahan
langsung ke rantai
pimpinan daerah
c) Minimal 2 hotline
evakuasi ke masyarakat berfungsi 24/7
6) Sarana prasarana
penerimaan informasi
pelaporan dan pengaduan
dari masyarakat (hotline)
7) Sarana prasarana istirahat
petugas Pusdalops
b) Perkuatan Sarana 1) Ruangan Rapat U unit P pkt Ruangan rapat
Prasarana Ruang Pimpinan/Ruang Krisis standar pimpinan
Kirisis Pusdalops 2) Sarana prasarana rapat
pimpinan
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
3. Penyediaan a) Pengadaan Sarana U unit P pkt Mampu menyebar-
Layanan Teknologi Informasi kan pesan broadcast
Pesan Komunikasi informasi daerah
233 Singkat rawan bencana,
secara peringatan dini, dan
broadcast Sarana Teknologi Informasi perintah evakuasi
Komunikasi untuk kepada stakeholder
penyebaran informasi : utama dalam
1) Informasi daerah rawan penanganan darurat
bencana
b) Operasional
2) Informasi peringatan dini
Teknologi Informasi
bencana dan klarifikasinya
Komunikasi
3) Informasi perintah
1) Data Internet P pkt 12 bulan Jaringan internet
evakuasi
untuk operasional
Teknologi Informasi

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


2) Pulsa Seluler P pkt 12 bulan
Komunikasi
Minimal 2 operator
telepon seluler
4. Penyediaan
obat-obatan
dan vaksin
Kementerian Dalam Negeri
a) Penyediaan obat
dan vaksin
b) Pemeliharaan obat
Ketersediaan obat-obatan
dan vaksin untuk mencegah
P

P
pkt

pkt
n

n
bulan

bulan
penularan penyakit/wabah
Copyright © 2020
dan vaksin
c) Sosialisasi dan
pendistribusian
zoonosis pada daerah-
daerah endemik
P pkt n bulan

5. Tatalaksana/ a) Pelatihan Tenaga Pelaksana


pengobatan 1) Narasumber 1) Menjelaskan konsep dan
dan vaksinasi  Transportasi prinsip penatalaksanaan N org 1*R PP
Memiliki pengalaman
 Penginapan medis pada kasus N org 1*R malam dalam
 Uang Harian endemik wabah/zoonosis N org 1*R hari penatalaksanaan
 Honor 2) Menjelaskan praktik- N org 1*R jam pengobatan/vaksin
praktik penerapan dan
pada daerah endemik
SOP pada peringatan dini,
wabah/zoonosis
masa krisis, maupun
prioritas
keadaan darurat Kejadian
Luar Biasa
2) Transport F org R kali
Peserta
3) Perbanyakan F pkt R kali
Materi
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
4) Akomodasi dan F pkt R kali
Konsumsi
b) Bahan dan Alat P unit n pkt
Pendukung 234
c) Biaya Perjalanan F org R kali
d) Operasional P unit n pkt
6. Penyediaan a) Penyediaan F org R kali
alat peralatan keadaan
kesehatan darurat
b) Penyediaan alat F org R kali
pelindung
c) Pelatihan
penggunaan alat
1) Narasumber 1) Menjelaskan konsep dan
Memiliki pengalaman
 Transportasi prinsippenggunaan alat N org 1*R PP
dalam
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
 Penginapan
 Uang Harian
medis pada kasus
endemik wabah/zoonosis
2) Menjelaskan praktik-
N
N
org
org
1*R
1*R
malam
hari
penatalaksanaan
pengobatan/vaksin
 Honor N org 1*R jam pada daerah endemik
Kementerian Dalam Negeri praktik penerapan dan
SOP pada keadaan darurat
Kejadian Luar Biasa
wabah/zoonosis
prioritas

Copyright © 2020
2) Transport
Peserta
3) Perbanyakan
F

F
org

pkt
R

R
kali

kali
Materi
Lokakarya
4) Akomodasi dan F pkt R kali
Konsumsi
7. Penyediaan a) Pengambilan, U pkt R kali
peralatan pengepakan,
laboratorium pengiriman
spesimen
b) Pemeriksaan U pkt R kali
spesimen
8. Penyediaan a) Penyediaan alat dan bahan pengendalian faktor risiko
layanan bio 1) Sprayer U pkt R kali
sekuriti 2) Disinfektan U pkt R kali
3) Kaporit U pkt R kali
4) Lain-lain U pkt R kali
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
b) Pelatihan Petugas pelaksana
1) Narasumber 1) Menjelaskan konsep dan
 Transportasi prinsip penggunaan alat N org 1*R PP Memiliki pengalaman
235 pengendalian faktor risiko dalam
 Penginapan N org 1*R malam
 Uang Harian pada kasus endemik N org 1*R hari penatalaksanaan
wabah/zoonosis pengobatan/vaksin
 Honor N org 1*R jam
2) Menjelaskan praktik- pada daerah endemik
praktik penerapan dan wabah/zoonosis
SOP pada keadaan darurat prioritas
Kejadian Luar Biasa
2) Transport F org R kali
Peserta
3) Perbanyakan F pkt R kali
Materi
Lokakarya

9. Penyiapan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
4) Akomodasi dan
Konsumsi
a) Pengadaan Peralatan penyebaran arahan
F

U
pkt

unit
R

P
kali

pkt a) Mampu
Sarana
Prasarana
Berupa Alat
Kementerian Dalam Negeri
Peralatan
Penyebaran
Perintah Evakuasi
evakuasi yang mampu
menjangkau petugas operasi
dan komunitas di daerah
menjangkau
petugas operasi
b) Mampu
Komunikasi
Dan Sistem
Peringatan
Copyright © 2020
kepada Masyarakat rawan bencana menjangkau
komunitas di
daerah rawan:
Dini  Kawasan hunian
Kebencanaan domestik
Berbasis  Kawasan industry
Masyarakat  Kawasan
pariwisata
 Tempat yang
telah
dialokasikan
untuk tempat
pengungsian
 Kelompok
masyarakat
petani, nelayan,
disabilitas, turis,
dsb.
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
c) Seluruh kawasan
dan kelompok
layanan target
mendapat 236
informasi
penyebaran arahan
minimal dari 2
moda berbeda
b) Pengadaan Alat Alat komunikasi khusus U unit P pkt a) Frekuensi Khusus
Komunikasi Darurat untuk petugas operasi untuk Laporan
Bencana Kondisi Harian
b) Frekuensi khusus
untuk penyebaran
perintah evakuasi
c) Frekuensi khusus

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan untuk operasi


penanganan
darurat bencana

Kementerian Dalam Negeri


c) Penyediaan Jalur
Evakuasi
Masyarakat yang mengungsi
tiba di daerah aman/
sebelum bencana terjadi
L km P pkt a) Jalur evakuasi
b) Rambu/petunjuk
arah evakuasi

Copyright © 2020
d) Penyediaan Tempat
Evakuasi Sementara
dengan aman
Memberikan perlindungan
kepada pengungsi selama
U unit P pkt a) Tempat evakuasi
b) Petunjuk tempat
bencana masih berpotensi evakuasi
terjadi atau sedang terjadi

KETERANGAN
A = jumlah tim ahli yang terlibat L = panjang jalur evakuasi yang dibutuhkan
B = jumlah undangan lain yang berasal di luar Tim wajib/inti N = jumlah Pelatih/ Narasumber
C = jumlah tim teknis daerah U = jumlah unit sarana prasarana
D = panitia yang ikut dalam kegiatan di luar peserta undangan P = jumlah jenis sarana prasarana
F = jumlah Fasilitator/tenaga teknis yang terlibat R = jumlah rapat/pertemuan/pelatihan
H = Unsur pemerintah desa/kelurahan (Aparat Desa, S = jumlah seluruh unsur stakeholders penanggulangan bencana di
Babinsa/Babinkamtibmas) daerah
G = Unsur pemerintah daerah d = jumlah desa yang berada di daerah rawan bencana
I = Kepala keluarga di desa/kelurahan n = jumlah bulan pelaksanaan kegiatan
237

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sub Kegiatan 2.6.
Penyediaan Peralatan Perlindungan
dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat
Struktur Komponen
:
:
LAYANAN LANGSUNG
KOMPONEN PILIHAN
Syarat Pelaksanaan : -
Pedoman Teknis Pelaksanaan : -

Sasaran: Indikator:
Tersedianya peralatan perlindungan terhadap Persentase (%) jumlah warga negara yang
bencana mendapat peralatan perlindungan.
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Sub Kegiatan Penyediaan Peralatan Penyediaan peralatan perlindungan dan Pemenuhan penyediaan peralatan perlindungan
239
Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap kesiapsiagaan terhadap bencana dibutuhkan kesiapsiagaan terhadapa bencana dilakukan
Bencana difokuskan kepada penyediaan sebagai upaya untuk mengurangi dampak berdasarkan analisis kebutuhan pada
peralatan perlindungan dan penyelamatan diri bencana terutama korban jiwa manusia pada Perencanaan Kontinjensi.
bagi warga negara di daerah rawan bencana.. suatu wilayah dan waktu tertentu.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Penyediaan Peralatan Hanya terdapat 1 (satu) komponen pada Sub Bobot kepentingan berguna pada saat
Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Kegiatan Penyediaan Peralatan Perlindungan melakukan penilaian kinerja dan capaian
Bencana memiliki struktur komponen pilihan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana ini, yaitu: pelaksanaan Sub Kegiatan Penyediaan
yang meskipun saling berkaitan namun Penyediaan Peralatan Penyelamatan Diri. Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan
penerapan tiap-tiap komponennya tidak harus Komponen tersebut memiliki target capaian terhadap Bencana..
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
berurutan dan dapat dibagi dalam beberapa
tahun anggaran.
dalam satuan unit dan paket dengan bobot
kepentingannya masing-masing.

Kementerian Dalam Negeri


Tabel 53. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 2.6. Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana

NO Copyright © 2020
KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN
BOBOT
KEPENTINGAN
KETERANGAN
1 Penyediaan Peralatan Penyelamatan Diri 1. Peralatan Keselamatan Unit
40%
Pribadi
2. Peralatan Keselamatan Paket 100%
30%
Keluarga
3. Peralatan Petugas Paket 30%

C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Penyediaan Peralatan Per- Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
lindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
memiliki 3 target capaian yang masing-masing untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian
memiliki mutu layanan sebagai kualitas penyusun sub kegiatan. komponennya..
minimum yang harus dicapai.
1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1
Komponen : Penyediaan Peralatan Penyelamatan Diri
Capaian : Peralatan Keselamatan Pribadi
Total Bobot Maks : 40% 240

Tabel 54. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


pada Sub Kegiatan 2.6. Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana

LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT


Peralatan
Moda pemanggil tim pencari saaat terperangkap 40%
Keselamatan Pribadi

2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2


Komponen : Penyediaan Peralatan Penyelamatan Diri
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Capaian : Peralatan Keselamatan Keluarga
Total Bobot Maks : 30%

Kementerian Dalam Negeri Tabel 55. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2
pada Sub Kegiatan 2.6. Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana

LINGKUP
Copyright © 2020
1) Ruang Panik
MUTU LAYANAN BOBOT
3%
2) Cadangan sumber energi 3%
Peralatan 3) Cadangan makanan siap saji 6%
Keselamatan 4) Radio transistor 6%
Keluarga 5) Radio komunikasi UHF/VHF 3%
6) Pakaian ganti 3%
7) Obat-obatan 6%

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3


Komponen : Penyediaan Peralatan Penyelamatan Diri
Capaian : Peralatan Keselamatan Petugas
Total Bobot Maks : 30%
Tabel 56. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3
pada Sub Kegiatan 2.6. Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
241 1) Pelindung Kepala 5%
2) Pelindung Mata 5%
3) Pelindung Tangan 4%
Peralatan
4) Pelindung Kaki 4%
Keselamatan Petugas
5) Pelampung 4%
6) Alat Penerangan 4%
7) Rain Coat 4%

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Kerangka penganggaran merupakan detail Kerangka penganggaran ini dapat disesuaikan Namun demikian, untuk substansi pada capaian
spesifikasi komponen biaya dalam pelaksanaan dengan kondisi dan standar biaya harga yang dan kualifikasi/spesifikasi hendaklah tetap
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
kegiatan Komponen-komponen biaya yang
terdapat pada tabel kerangka penganggaran
dapat mempermudah Anda dalam merancang
berlaku di daerah Anda. Jika daerah Anda masih
belum memiliki standar biaya, dapat mengacu
kepada standar biaya di tingkat provinsi maupun
mengikuti kerangka pendanaan ini dengan
memperhatikan keterangan-keterangan yang
terdapat pada tabel ini.
Kementerian Dalam Negeri
Kerangka Acuan Kerja dan RAB. yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.

KOMPONEN
Copyright © 2020
Tabel 57. Kerangka Penganggaran pada Sub Kegiatan 2.6. Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana
URAIAN
CAPAIAN YANG
QTT VOL
KUALIFIKASI/
KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
1. Penyediaan a) Pengadaan Moda pemanggil tim pencari U unit S titik a) Sederhana
Peralatan perlengkapan saat terperangkap, baik yang b) Dapat diakses oleh
Penyelamatan keselamatan bersifat manual maupun korban
Diri personal di ruang berbasis teknologi c) Memiliki prosedur
publik tertentu penggunaan yang
jelas
b) Penyediaan Penduduk di daerah rawan P pkt K buah a) Cadangan sumber
perlengkapan bencana mendapatkan akses energi
keselamatan terhadap perlengkapan b) Cadangan
keluarga keselamatan keluarga makanan siap
santap
c) Radio transistor
d) Pakaian ganti
e) Obat-obatan, dsb...
CAPAIAN YANG KUALIFIKASI/
KOMPONEN URAIAN QTT VOL KETERANGAN
DIHARAPKAN SPESIFIKASI
c) Pengadaan perlengkapan keselamatan petugas operasi tanggap darurat bencana
1) Pelindung J org L kali 242
Kepala
2) Pelindung Mata J org L kali
3) Pelindung J org L kali Sesuai briefing
Tangan Petugas menggunakan keselamatan
4) Pelindung Kaki peralatan keselamatan J org L kali petugas pada
Sesuai SNI
standar pada saat operasi di Rencana
5) Pelampung lapangan J org L kali Kontinjensi/
6) Alat J org L kali Rencana Operasi
Penerangan
7) Rain Coat J org L kali
8) Lain-lain J org L kali

KETERANGANDitjen Bina Administrasi Kewilayahan


U = jumlah unit perlengkapan
S
P
K
Kementerian Dalam Negeri
=
=
=
jumlah fasilitas publik/titik penempatan unit perlengkapan
jumlah jenis perlengkapan keselamatan keluarga
jumlah Kepala Keluarga (KK) di daerah rawan bencana
J
L Copyright © 2020
=
=
jumlah petugas operasi tanggap darurat
jumlah penugasan
243

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sub Kegiatan 3.1
Respon Cepat Kejadian Luar
Biasa (KLB) Penyakit/
Wabah
Ditjen Bina Administrasi Zoonosis Prioritas
Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat : LAYANAN LANGSUNG
Struktur Komponen : KOMPONEN TERPADU
Syarat Pelaksanaan : Berdasarkan Hasil Informasi Peringatan
Pedoman Teknis Pelaksanaan : -

Sasaran: Indikator:
Teresponnya secara cepat setiap hasil Persentase (%) kecepatan respon kurang dari
penetapan status KLB kurang dari 24 jam 24 jam untuk setiap kasus KLB.
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Upaya respon cepat KLB penyakit/wabah Layanan respon cepat kejadian luar biasa (KLB) Respon cepat kejadian luar biasa (KLB)
245 zoonosis melingkupi; investigasi/ penyelidikan penyakit/wabah zoonosis prioritas dilakukan penyakit/wabah zoonosis prioritas perlu
penyebab dan dampak kejadian, penetapan secara terpadu. Tiap komponen penyusun dilakukan untuk melindungi segenap warga
status keadaan darurat epidemi, dan tindakan layanan harus dilakukan secara tuntas untuk negara dari dampak keterpaparan wabah di
cepat untuk penanganan epidemi. menjamin optimalitas layanan. wilayah endemik penyakit/wabah zoonosis.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Respon Cepat Kejadian Luar Biasa 1. Investigasi/penyelidikan epidemiologi isolasi/pengebalan/pengobatan/komunika
(KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas terpadu/wabah (zoonosis prioritas) untuk si risiko)
merupakan komponen terpadu yang antar penemuan faktor risiko, penemuan kasus
komponennya saling berkaitan. Setiap baru, penemuan kontak, pengambilan, Sub Kegiatan ini hanya dilakukan pada saat
komponen memiliki target capaian dengan pengepakan, pengiriman dan pengujian kejadian KLB Penyakit/Wabah Zoonosis. Oleh
karena itu, jika pada tahun berjalan daerah Anda
berguna Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
bobot kepentingannya masing-masing. yang
untuk menghitung
implementasi Sub Kegiatan ini.
kinerja 2.
spesimen serta konfirmasi laboratorium.
Penetapan status keadaan
epidemi/wabah (zoonosis prioritas)
darurat tidak mengalami kejadian KLB Penyakit/Wabah
Zoonosis, maka kinerja untuk Sub Kegiatan ini

Cepat Kejadian
Kementerian Dalam Negeri
Komponen penyusun Sub Kegiatan Respon
Luar Biasa (KLB)
3. Tindakan cepat penanganan epidemi/
wabah penyakit (zoonosis prioritas), yang
direspon 24 jam setelah laporan, deteksi
tetap dihitung 100%, dengan catatan telah ada
alokasi penanganan KLB Penyakit/Wabah
Zoonosis pada Biaya Tak Terduga (BTT) di

. Copyright © 2020
Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas adalah: dini, dan tindakan teknis (tata laksana kasus/ daerah Anda.

Tabel 58. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Investigasi/penyelidikan 1. Jumlah Petugas TRC KLB Orang Dianggap tercapai 100% jika BTT
10%
epidemiologi terpadu/ wabah yang ditugaskan Hari telah dianggarkan namun tidak
(zoonosis prioritas) untuk penemuan 2. Dokumen Laporan investigasi Set 10% terjadi bencana pada tahun
faktor risiko, penemuan kasus baru, epidemiologi terpadu/ berjalan
penemuan kontak, pengambilan, wabah (zoonosis prioritas)
pengepakan, pengiriman dan untuk penemuan faktor risiko,
30%
pengujian spesimen serta konfirmasi penemuan kasus baru,
laboratorium penemuan kontak,
pengambilan, pengepakan,
pengiriman dan pengujian
spesimen serta konfirmasi
laboratorium
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
3. Surat Pernyataan Set 10%
Rekomendasi status keadaan
246
darurat bencana
2 Penetapan status keadaan darurat 4. SK Status dan Tingkat Set 15% Dianggap tercapai 100% jika BTT
epidemi/wabah (zoonosis prioritas) Kedaruratan Bencana telah dianggarkan namun tidak
5. SK Struktur Komando Set 15% 30% terjadi bencana pada tahun
Penanganan Darurat berjalan
Bencana
3 Tindakan cepat penanganan 6. Jumlah Petugas PPE KLB Orang 20% Dianggap tercapai 100% jika BTT
epidemi/ wabah penyakit (zoonosis yang ditugaskan Hari telah dianggarkan namun tidak
prioritas), yang direspon 24 jam 7. Alat, Bahan dan Fasilitas yang Paket 20% terjadi bencana pada tahun
setelah laporan, deteksi dini, dan digunakan untuk tindakan 40% berjalan
tindakan teknis (tata laksana kasus/ cepat penanganan epidemi/
isolasi/pengebalan/ wabah penyakit (zoonosis
pengobatan/komunikasi risiko)
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan prioritas)

C. MUTU LAYANAN Kementerian Dalam Negeri

Copyright © 2020
Sub Kegiatan Respon Cepat Kejadian Luar Biasa
(KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
memiliki 7 target capaian yang masing-masing
Setiap mutu layanan pada target capaian
tersebut memiliki nilai bobot yang berguna
untuk menilai ketercapaian komponen
Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
adalah sama dengan nilai maksimum bobot
kepentingan pada target capaian
memiliki mutu layanan sebagai kualitas penyusun sub kegiatan.
minimum yang harus dicapai.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Investigasi/penyelidikan epidemiologi terpadu/ wabah (zoonosis prioritas)
untuk penemuan faktor risiko, penemuan kasus baru, penemuan kontak,
pengambilan, pengepakan, pengiriman dan pengujian spesimen serta
konfirmasi laboratorium
Capaian : Jumlah Petugas TRC KLB yang ditugaskan
Total Bobot Maks : 10%
Tabel 59. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1
pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
247 1) Petugas penanganan awal 2.5%
Mobilisasi sumber 2) Petugas pengambil sampel spesimen 2.5%
daya TRC 3) Petugas pendukung 2.5%
4) Peralatan pendukung 2.5%

2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2


Komponen : Investigasi/penyelidikan epidemiologi terpadu/ wabah (zoonosis prioritas)
untuk penemuan faktor risiko, penemuan kasus baru, penemuan kontak,
pengambilan, pengepakan, pengiriman dan pengujian spesimen serta
konfirmasi laboratorium
Capaian : Dokumen laporan investigasi epidemiologi terpadu/ wabah (zoonosis

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


prioritas) untuk penemuan faktor risiko, penemuan kasus baru, penemuan
kontak, pengambilan, pengepakan, pengiriman dan pengujian spesimen serta
konfirmasi laboratorium

Kementerian Dalam Negeri


Total Bobot Maks : 10%

Tabel 60. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2

LINGKUP
Copyright © 2020
pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
MUTU LAYANAN BOBOT
1) Penemuan faktor risiko 2.5%
Investigasi dan kajian 2) Penemuan kasus baru 2.5%
awal kasus epidemic 3) Penemuan kontak 2.5%
4) Pengambilan, pengepakan, pengiriman, dan pengujian spesimen 2.5%

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3


Komponen : Investigasi/penyelidikan epidemiologi terpadu/ wabah (zoonosis prioritas)
untuk penemuan faktor risiko, penemuan kasus baru, penemuan kontak,
pengambilan, pengepakan, pengiriman dan pengujian spesimen serta
konfirmasi laboratorium
Capaian : Rekomendasi status keadaan darurat bencana
Total Bobot Maks : 10%
Tabel 61. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3
pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
1) Luas paparan 2% 248
Analisis hasil
2) Rekomendasi status keadaan darurat 4%
investigasi
3) Rekomendasi kebijakan dan tindak darurat 4%

4. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4


Komponen : Penetapan status keadaan darurat epidemi/wabah (zoonosis prioritas)
Capaian : SK Status dan Tingkat Kedaruratan Bencana
Total Bobot Maks : 15%

Tabel 62. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4


pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


LINGKUP
Status keadaan
1)
MUTU LAYANAN
Jangka waktu penetapan status dan tingkat kedaruratan
BOBOT
5%

Kementerian Dalam Negeri


darurat epidemi
2)
3)
Kekuatan hukum penetapan status dan tingkat kedaruratan
Aksesibilitas terhadap dana darurat (BTT maupun DSP)
5%
5%

Copyright © 2020
5. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5
Komponen : Penetapan status keadaan darurat epidemi/wabah (zoonosis prioritas)
Capaian : SK Struktur Komando Penanganan Darurat Bencana
Total Bobot Maks : 15%

Tabel 63. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5


pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pengendalian dan 1) Aktivasi Struktur Komando Penanganan Darurat Bencana Epidemi 7.5%
pelaksanaan operasi 2) Aktivasi Fasilitas operasi penanganan darurat bencana epidemi 7.5%
tanggap darurat
epidemi
6. Mutu Layanan untuk Target Capaian 6
Komponen : Tindakan cepat penanganan epidemi/ wabah penyakit (zoonosis prioritas),
yang direspon 24 jam setelah laporan, deteksi dini, dan tindakan teknis (tata
249
laksana kasus/ isolasi/pengebalan/ pengobatan/komunikasi risiko)
Capaian : Jumlah Petugas PPE KLB yang ditugaskan
Total Bobot Maks : 20%

Tabel 64. Mutu Layanan untuk Target Capaian 6


pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Tindakan 1) Pilihan tindakan yang diambil 10%
penanganan 2) Durasi keadaan darurat epidemi 10%

7. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7


Komponen
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
: Tindakan cepat penanganan epidemi/ wabah penyakit (zoonosis prioritas),
yang direspon 24 jam setelah laporan, deteksi dini, dan tindakan teknis (tata
laksana kasus/ isolasi/pengebalan/ pengobatan/komunikasi risiko)
Capaian
Kementerian Dalam Negeri
: Alat, Bahan dan Fasilitas yang digunakan untuk tindakan cepat penanganan
epidemi/ wabah penyakit (zoonosis prioritas)
Total Bobot Maks : 20%

Copyright © 2020 Tabel 65. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7


pada Sub Kegiatan 3.1. Respon Cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Penatalaksanaan Optimalitas penatalaksanaan kasus 20%
kasus

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Sub Kegiatan Respon Cepat Kejadian Luar Biasa Penggunaan anggaran tersebut mengacu Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa
(KLB) Penyakit/Wabah Zoonosis Prioritas kepada persyaratan dan ketentuan yang diatur daerah Anda telah menyatakan status keadaan
merupakan jenis kegiatan yang dapat dibiayai oleh aturan perundang-undangan, melalui darurat bencana sebelum menggunakan pos
melalui mekanisme penganggaran darurat mekanisme penetapan status keadaan darurat anggaran untuk Biaya Tak Terduga maupun
bencana, baik melalui Belanja Tak Terduga yang dikeluarkan oleh daerah terkait. mengajukan penggunaan Dana Siap Pakai ke
(BTT) di daerah maupun Dana Siap Pakai (DSP) tingkat nasional
di nasional.
250

Sub Kegiatan 3.2


Respon Cepat
Darurat Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat : LAYANAN LANGSUNG
Struktur Komponen : KOMPONEN TERPADU
Syarat Pelaksanaan : Berdasarkan Hasil Informasi Peringatan
Pedoman Teknis Pelaksanaan : Sesuai Rencana Kontinjensi tiap-tiap jenis bencana

Sasaran: Indikator:
Teresponnya secara cepat setiap hasil Persentase (%) kecepatan respon kurang dari
penetapan status darurat bencana kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana.
24 jam
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Respon Cepat Darurat Bencana adalah bencana dan sebelum diaktivasinya Struktur situasi dan dampak kejadian bencana. Hasil kaji
251 penerapan SPM untuk memberikan layanan Komando Penanganan Darurat Bencana cepat akan menjadi salah satu bahan
sesegera mungkin penanganan bagi warga (SKPDB). Oleh karena itu, efektivitas respon rekomendasi penetapan status keadaan darurat
negara terpapar kejadian bencana untuk cepat sebagai bagian dari penanganan masa bencana oleh pemerintah daerah, Penetapan
melindungi segenap warga negara dari dampak krisis bencana perlu didukung dengan status keadaan darurat bencana memiliki
bencana yang sedang terjadi. pengaktifan Rencana Kontinjensi. implikasi diaktifkannya penggunaan Dana Siap
Pakai (DSP) di tingkat nasional maupun Biaya
Respon cepat dilakukan pada masa krisis Respon cepat dimulai dengan penyelenggaraan Tak Terduga (BTT) di daerah.
sebelum ditetapkannya status keadaan darurat kaji cepat untuk mendapatkan analisa awal
.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Respon Cepat Darurat Bencana Komponen pada Sub Kegiatan ini memiliki 4 Sub Kegiatan ini hanya dilakukan pada saat
merupakan komponen terpadu yang antar (empat) target capaian dalam satuan orang hari, kejadian bencana di daerah Anda. Oleh karena
komponennya saling berkaitan. unit, dan set. Setiap target capaian mempunyai itu, jika pada tahun berjalan daerah Anda tidak
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Komponen penyusun layanan respon cepat
darurat bencana adalah: berupa penyediaan
dengan bobot kepentingan yang berguna pada
saat melakukan penilaian kinerja dan capaian
mengalami kejadian bencana, maka kinerja
untuk Sub Kegiatan ini tetap dihitung 100%,
pelaksanaan Sub Kegiatan Respon Cepat dengan catatan telah ada alokasi penanganan
darurat bencana. Kementerian Dalam Negeri
dokumen kaji cepat dan penetapan status Darurat Bencana.. darurat bencana pada Biaya Tak Terduga (BTT)
di daerah Anda.

Copyright © 2020
Tabel 66. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 3.2. Respon Cepat Darurat Bencana
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Penyediaan dokumen kaji cepat dan 1. Personil TRC aktif Orang Dianggap tercapai 100% jika BTT
25%
penetapan status darurat bencana Hari telah dianggarkan namun tidak
2. Peralatan kaji cepat untuk terjadi bencana pada tahun berjalan
Unit 25%
setiap personil TRC
3. Laporan kaji cepat sebagai
100%
rekomendasi untuk
Set 25%
penetapan status keadaan
darurat bencana
4. SK Penetapan Status
Set 25%
Keadaan Darurat Bencana
C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Respon Cepat Darurat Bencana Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
memiliki 4 (empat) target capaian yang masing- tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
252
masing memiliki mutu layanan sebagai kualitas untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian
minimum yang harus dicapai. penyusun sub kegiatan.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Penyediaan dokumen kaji cepat dan penetapan status darurat bencana
Capaian : Personil TRC aktif
Total Bobot Maks : 25%

Tabel 67. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 3.2. Respon Cepat Darurat Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Kesatuan Komando Satu orang hanya menerima arahan dari satu atasan 12.5%
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Rentang Kendali Satu orang maksimal menerima laporan dari 7 orang, minimal 3 orang, optimal 5 orang 12.5%

Kementerian Dalam Negeri


2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2
Komponen
Capaian Copyright © 2020
: Penyediaan dokumen kaji cepat dan penetapan status darurat bencana
: Peralatan kaji cepat untuk setiap personil TRC
Total Bobot Maks : 25%

Tabel 68. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 3.2. Respon Cepat Darurat Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
1) Penerimaan informasi kejadian 8%
Penanganan masa
2) Analisis informasi kejadian 8%
krisis
3) Keberfungsian Renkon untuk pengendalian masa krisis 9%

3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3


Komponen : Penyediaan dokumen kaji cepat dan penetapan status darurat bencana
Capaian : Laporan kaji cepat sebagai rekomendasi untuk penetapan status keadaan
darurat bencana
Total Bobot Maks : 25%
Tabel 69. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3 pada Sub Kegiatan 3.2. Respon Cepat Darurat Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Laporan Kaji cepat 1) Estimasi dampak bencana 4%
253 kepada unsur 2) Estimasi kemampuan sumber daya daerah untuk menangani dampak bencana yang ada 4%
pimpinan daerah
3) Estimasi perkembangan dampak bencana 2%
Ikhtisar situasi awal 4) Tindakan yang telah dilakukan 2%
5) Rekomendasi tindakan yang harus dilakukan 3%
6) Penggunaan Renkon dalam menentukan sasaran awal operasi 2.5%
7) Sasaran operasi berdasarkan prioritas
Sasaran awal operasi a) Keselamatan nyawa (petugas dan korban) 2.5%
b) Stabilitas keadaan darurat 2.5%
c) Pemeliharaan properti 2.5%

4. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4


Komponen
Capaian
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
: Penyediaan dokumen kaji cepat dan penetapan status darurat bencana
: SK Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana
Kementerian Dalam Negeri
Total Bobot Maks : 25%

Tabel 70. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4 pada Sub Kegiatan 3.2. Respon Cepat Darurat Bencana
LINGKUP
Penetapan status
Copyright © 2020
1)
MUTU LAYANAN
Jangka waktu penetapan status dan tingkat kedaruratan
BOBOT
8%
keadaan darurat 2) Kekuatan hukum penetapan status dan tingkat kedaruratan 8%
bencana 3) Aksesibilitas terhadap dana darurat (BTT maupun DSP) 9%

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Sub Kegiatan Respon Darurat Bencana Penggunaan anggaran tersebut mengacu darurat bencana sebelum menggunakan pos
merupakan jenis kegiatan yang dapat dibiayai kepada persyaratan dan ketentuan yang diatur anggaran untuk Biaya Tak Terduga maupun
melalui mekanisme penganggaran darurat oleh aturan perundang-undangan, melalui mengajukan penggunaan Dana Siap Pakai ke
bencana, baik melalui Belanja Tak Terduga mekanisme penetapan status keadaan darurat tingkat nasional
(BTT) di daerah maupun Dana Siap Pakai (DSP) yang dikeluarkan oleh daerah terkait.
di nasional.
Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa
daerah Anda telah menyatakan status keadaan
Sub Kegiatan 3.3
Aktivasi Sistem Komando
Penanganan Darurat Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat
Struktur Komponen
:
:
LAYANAN POKOK
KOMPONEN TERPADU
Syarat Pelaksanaan : Setelah status keadaan darurat bencana ditetapkan
Pedoman Teknis Pelaksanaan : Perka BNPB Nomor 3 tahun 2016

Sasaran: Indikator:
Terlaksananya koordinasi sistem komando oleh Persentase (%) jumlah petugas yang aktif
Pusdalops Penanggulangan Bencana dalam dalam penanganan darurat bencana.
penyiapan petugas penanganan darurat
bencana
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN
Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat bencana dan menanggulangi dampak pada saat Aktivasi SKPDB dilakukan sejalan dengan
255 Bencana (SKPDB) adalah penerapan SPM untuk keadaan darurat bencana. penetapan status keadaan darurat bencana.
memberikan layanan pokok untuk pengelolaan Pengaktivan SKPDB bertujuan agar pengelolaan
operasi penanganan darurat bencana. SKPDB bersifat fungsional yang terdiri dari multi operasi tanggap darurat bencana dapat berjalan
stakeholders terkait penanggulangan secara optimal. Oleh karena itu penyusunan
SKPDB merupakan satu kesatuan upaya kedaruratan bencana, yang dipimpin oleh SKPDB harus memperhatikan aspek kesatuan
terstruktur dalam satu komando yang seorang Komandan. Dalam menjalankan komando dan rentang kendali, agar arahan
digunakan untuk mengintegrasikan kegiatan fungsinya, Komandan dbantu oleh beberapa dapat diterima dan dikendalikan secara cepat
penanganan darurat secara efektif dan efisien bidang sesuai kebutuhan dan perkembangan dan akurat.
dalam mengendalikan ancaman/ penyebab situasi

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Sub Kegiatan Aktivasi Sistem Komando Komponen pada Sub Kegiatan ini memiliki 2 Sub Kegiatan ini hanya dilakukan pada saat
Penanganan
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Darurat Bencana
merupakan komponen terpadu yang antar
komponennya saling berkaitan. Komponen
(SKPDB) (dua) target capaian dalam satuan orang hari,
dan paket. Setiap target capaian mempunyai
dengan bobot kepentingan yang berguna pada
kejadian bencana di daerah Anda. Oleh karena
itu, jika pada tahun berjalan daerah Anda tidak
mengalami kejadian bencana, maka kinerja

Kementerian Dalam Negeri


penyusun layanan pada sub kegiatan ini adalah
berupa koordinasi teknis pelaksanaan lapangan
dalam penanganan darurat bencana (aktivasi
saat melakukan penilaian kinerja dan capaian
pelaksanaan Sub Kegiatan Aktivasi Sistem
Komandoo Penanganan Darurat Bencana
untuk Sub Kegiatan ini tetap dihitung 100%,
dengan catatan telah ada alokasi penanganan
darurat bencana pada Biaya Tak Terduga (BTT)
posko tanggap darurat).
Copyright © 2020 (SKPDB). di daerah Anda.

Tabel 71. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 3.3. Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN BOBOT KEPENTINGAN KETERANGAN
1 Koordinasi teknis pelaksanaan lapangan 1. Jumlah Petugas Posko Orang
50%
dalam penanganan darurat bencana Hari 100%
(aktivasi posko tanggap darurat) 2. Peralatan Posko Paket 50%

C. MUTU LAYANAN
Sub Kegiatan Aktivasi Sistem Komando Setiap mutu layanan pada target capaian Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) memiliki tersebut memiliki nilai bobot yang berguna adalah sama dengan nilai maksimum bobot
2 (dua) target capaian yang masing-masing untuk menilai ketercapaian komponen kepentingan pada target capaian
memiliki mutu layanan sebagai kualitas penyusun sub kegiatan.
minimum yang harus dicapai.
1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1
Komponen : Koordinasi teknis pelaksanaan lapangan dalam penanganan darurat bencana
Capaian : Jumlah petugas Pos Komando (Posko)
Total Bobot Maks : 50% 256

Tabel 72. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 3.3. Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pengelolaan Pos 1) Jumlah shift dan mekanisme pergantian shift di Pos Lapangan 15%
Lapangan 2) Pengerahan sumber daya ke lokasi terdampak 15%
3) Penghitungan, penyiapan, pengerahan, pelacakan, pemulihan sumber daya operasi tanggap darurat bencana 20%

2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2


Komponen : Koordinasi teknis pelaksanaan lapangan dalam penanganan darurat bencana
Capaian : Peralatan Posko

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Total Bobot Maks : 50%

Kementerian Dalam Negeri


Tabel 73. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 3.3. Aktivasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pengelolaan Pos 1) Aktivasi Fasilitas Operasi 10%
Komando Copyright © 2020
2)
1)
Perlengkapan dan peralatan Pos Komando
Penentuan sasaran operasi berdasarkan prioritas::
10%

a) Keselamatan nyawa (petugas dan korban)


10%
Penyusunan Rencana b) Stabilitas keadaan darurat
Operasi c) Pemeliharaan properti
2) Penyusunan Strategi dan taktik operasi berdasarkan ketersediaan sumber daya 10%
3) Pemberian arahan kepada setiap petugas operasi dalam kerangka kesatuan komando dan rentang kendali 10%

D. KERANGKA PENGANGGARAN
Sub Kegiatan Aktivasi Sistem Komando Penggunaan anggaran tersebut mengacu Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa
Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) kepada persyaratan dan ketentuan yang diatur daerah Anda telah menyatakan status keadaan
merupakan jenis kegiatan yang dapat dibiayai oleh aturan perundang-undangan, melalui darurat bencana sebelum menggunakan pos
baik melalui Belanja Tak Terduga (BTT) di mekanisme penetapan status keadaan darurat anggaran untuk Biaya Tak Terduga maupun
daerah maupun Dana Siap Pakai (DSP) di yang dikeluarkan oleh daerah terkait. mengajukan penggunaan Dana Siap Pakai ke
nasional. tingkat nasional
257

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sub Kegiatan 3.4
Pencarian, Pertolongan, dan
Evakuasi Korban Bencana
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020
Sifat
Struktur Komponen
:
:
LAYANAN LANGSUNG
KOMPONEN TERPADU
Syarat Pelaksanaan : Berdasarkan Hasil Aktivasi SKPDB
Pedoman Teknis Pelaksanaan : -

Sasaran: Indikator:
Terlaksananya pencarian, pertolongan dan Persentase jumlah korban berhasil dicari,
evakuasi korban bencana ditolong dan dievakuasi.
A. GAMBARAN UMUM SUB KEGIATAN

259
Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban Sebagai bagian dari operasi penanganan
bencana adalah tahapan penerapan SPM untuk bencana dibutuhkan sebagai upaya darurat bencana, maka pelaksanaan pencarian,
memberikan layanan pencarian, pertolongan, penyelamatan dan evakuasi korban bencana pertolongan, dan evakuasi korban bencana
dan memindahkan korban ke tempat aman sesegera mungkin dalam proses penanganan tetap dilakukan dibawah komando dan kendali
pada saat tanggap darurat bencana. darurat bencana. SKPDB.

B. KOMPONEN DAN TARGET CAPAIAN


Komponen penyusun layanan pada sub Sub Kegiatan Pencarian, Perotolongan, dan Sub Kegiatan ini hanya dilakukan pada saat
kegiatan ini adalah: Evakuasi Korban merupakan komponen terpadu kejadian bencana di daerah Anda. Oleh karena
yang antar komponennya saling berkaitan. itu, jika pemerintah daerah Anda telah
1. Koordinasi pembagian zona/wilayah mengalokasikan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk
2. Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
pencarian, pertolongan dan evakuasi
Penyediaan sarana dan prasarana
pertolongan dan evakuasi dan pembuatan
Komponen pada Sub Kegiatan ini memiliki 12
target capaian dalam satuan orang hari, paket,
dan shift. Setiap target capaian mempunyai
penanganan darurat bencana pada tahun
berjalan, sementara daerah Anda tidak

3. Kementerian Dalam Negeri


jalur pertolongan dan evakuasi.
Operasional penyelamatan melalui
pencarian, pertolongan dan evakuasi korban
dengan bobot kepentingan yang berguna pada
saat melakukan penilaian kinerja dan capaian
pelaksanaan Sub Kegiatan Kegiatan Pencarian,
mengalami kejadian bencana pada tahun
tesebut, maka kinerja daerah Anda untuk Sub
Kegiatan Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi
bencana
Copyright © 2020 Perotolongan, dan Evakuasi Korban.
Korban tetap dihitung 100%..

Tabel 74. Komponen dan Target Capaian pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
1 Koordinasi pembagian zona/wilayah 1. Jumlah Petugas Pos Lapangan Orang 10%
pencarian, pertolongan dan evakuasi Hari
20%
korban bencana 2. Peralatan pendukung operasional Paket 10%
Pos Lapangan
2 Penyediaan sarana dan prasarana 3. Peralatan pencarian dan fasilitas Paket 7.5%
pertolongan dan evakuasi dan penanganan orang hilang
pembuatan jalur pertolongan dan 4. Peralatan pencarian dan fasilitas Paket 7.5%
evakuasi penanganan orang meninggal 30%
5. Peralatan dan fasilitas penanganan Paket 7.5%
medis
6. Peralatan dan fasilitas pengungsian Paket 7.5%
BOBOT
NO KOMPONEN SPM TARGET CAPAIAN SATUAN KETERANGAN
KEPENTINGAN
3 Operasional penyelamatan melalui 7. Jumlah petugas PPE yang Orang 8%
pencarian, pertolongan dan evakuasi ditugaskan dalam operasi Hari
260
korban bencana penyelamatan melalui pencarian,
pertolongan dan evakuasi korban
bencana
8. Jumlah korban meninggal Orang 8% 40%
9. Jumlah korban hilang Orang 8%
10. Jumlah korban butuh perawatan Orang 8%
medis Hari
11. Jumlah pengungsi Orang 8%
Hari
4 Laporan akhir pertolongan, 12. Dokumen Laporan operasi PPE set shift
penyelamatan, evakuasi korban dan 10%
dampak bencana

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


C. MUTU LAYANAN
Kementerian Dalam Negeri
Sub Kegiatan Pencarian, Perotolongan, dan
Evakuasi Korban Bencana memiliki 12 target
capaian yang masing-masing memiliki mutu
Setiap mutu layanan pada target capaian
tersebut memiliki nilai bobot yang berguna
untuk menilai ketercapaian komponen
Nilai maksimum jumlah bobot mutu layanan
adalah sama dengan nilai maksimum bobot
kepentingan pada target capaian

dicapai. Copyright © 2020


layanan sebagai kualitas minimum yang harus penyusun sub kegiatan.

1. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1


Komponen : Koordinasi pembagian zona/wilayah pencarian, pertolongan dan evakuasi
korban bencana
Capaian : Jumlah Petugas Pos Lapangan
Total Bobot Maks : 10%

Tabel 75. Mutu Layanan untuk Target Capaian 1 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Zonasi Pembagian zona pengelolaan operasi untuk seluruh daerah di suatu kabupaten/kota 2.5%
Aksesibilitas 1) Sarana prasarana pembangunan jembatan darurat 2.5%
pencarian orang 2) Sarana prasarana pembuka jalan alternatif 2.5%
hilang 3) Sarana prasarana transportasi bantuan 2.5%
2. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2
Komponen : Koordinasi pembagian zona/wilayah pencarian, pertolongan dan evakuasi
korban bencana
261
Capaian : Peralatan pendukung operasional Pos Lapangan
Total Bobot Maks : 10%

Tabel 76. Mutu Layanan untuk Target Capaian 2 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Komunikasi Darurat 1) Saluran dan/atau Frekuensi khusus komunikasi antar komando penanganan darurat 2%
2) Saluran dan/atau Frekuensi khusus komunikasi antar pengelola operasi penanganan darurat bencana 2%
3) Saluran dan/atau Frekuensi khusus komunikasi antar unit operasi penanganan darurat bencana 2%
4) Fasilitas utama peralatan komunikasi darurat 2 arah 2%
5) Fasilitas cadangan peralatan komunikasi darurat 2 arah 1%
6) Pencatatan komunikasi darurat tertentu 1%

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


3. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3
Komponen Kementerian Dalam Negeri
: Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertolongan dan evakuasi dan Pembuatan
Jalur Pertolongan dan Evakuasi
Capaian
Copyright © 2020
: Peralatan pencarian dan fasilitas penanganan orang hilang
Total Bobot Maks : 7,5%

Tabel 77. Mutu Layanan untuk Target Capaian 3 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Fasilitas pencarian 1) Sarana dan prasarana pencarian korban 4.0%
korban hilang 2) Sarana prasarana penyelamatan korban terjebak di lokasi bencana 3.5%

4. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4


Komponen : Operasional penyelamatan melalui pencarian, pertolongan dan evakuasi
korban bencana
Capaian : Peralatan pencarian dan fasilitas penanganan orang meninggal
Total Bobot Maks : 7,5%
Tabel 78. Mutu Layanan untuk Target Capaian 4 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Fasilitas penanganan Peratalan Rescue 7.5%
korban meninggal 262

5. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5


Komponen : Operasional penyelamatan melalui pencarian, pertolongan dan evakuasi
korban bencana
Capaian : Peralatan dan fasilitas penanganan medis
Total Bobot Maks : 7,5%

Tabel 79. Mutu Layanan untuk Target Capaian 5 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Fasilitas penanganan 1) Peralatan dan fasilitas penanganan medis lapangan 3%
medis
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
2)
3)
Peralatan Medis Gawat Darurat
Transportasi darurat medis (Ambulans)
2.5%
2%

Kementerian Dalam Negeri


6. Mutu Layanan untuk Target Capaian 6
Komponen

Capaian
Copyright © 2020
: Operasional penyelamatan melalui pencarian, pertolongan dan evakuasi
korban bencana
: Peralatan dan fasilitas pengungsian
Total Bobot Maks : 7,5%

Tabel 80. Mutu Layanan untuk Target Capaian 6 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Sarana prasarana Sarana dan prasarana evakuasi untuk pengungsian masyarakat dari lokasi bencana 1.5%
evakuasi
1) Ruang hidup pengungsi 1%
2) Bantuan Pangan 1%
Fasilitas Tempat 3) Bantuan Non Pangan 1%
Pengungsian 4) Bantuan Sandang 1%
5) Bantuan Air Bersih dan Sanitasi 1%
6) Bantuan Layanan Kesehatan 1%
7. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7
Komponen : Operasional penyelamatan melalui pencarian, pertolongan dan evakuasi
korban bencana
263
Capaian : Jumlah petugas PPE yang ditugaskan dalam operasi penyelamatan melalui
pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana
Total Bobot Maks : 8%

Tabel 81. Mutu Layanan untuk Target Capaian 7 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Aktivasi unit operasi Pembagian unit operasi pencarian pertolongan dan evakuasi di zona-zona terdampak 8%

8. Mutu Layanan untuk Target Capaian 8


Komponen

Capaian
Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
: Laporan akhir pertolongan, penyelamatan, evakuasi korban dan dampak
bencana
: Jumlah korban meninggal

Kementerian Dalam Negeri


Total Bobot Maks : 8%

Tabel 82. Mutu Layanan untuk Target Capaian 8 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP
Pendataan
Copyright © 2020
Pendataan korban meninggal
MUTU LAYANAN BOBOT
8%

9. Mutu Layanan untuk Target Capaian 9


Komponen : Laporan akhir pertolongan, penyelamatan, evakuasi korban dan dampak
bencana
Capaian : Jumlah korban hilang
Total Bobot Maks : 8%

Tabel 83. Mutu Layanan untuk Target Capaian 9 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pendataan Pendataan korban hilang 8%
10. Mutu Layanan untuk Target Capaian 10
Komponen : Laporan akhir pertolongan, penyelamatan, evakuasi korban dan dampak
bencana
Capaian : Jumlah korban butuh perawatan medis 264
Total Bobot Maks : 8%

Tabel 84. Mutu Layanan untuk Target Capaian 10 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pendataan Pendataan korban butuh perawatan medis 8%

11. Mutu Layanan untuk Target Capaian 11


Komponen : Laporan akhir pertolongan, penyelamatan, evakuasi korban dan dampak
bencana

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Capaian : Jumlah pengungsi
Total Bobot Maks : 8%

Kementerian Dalam Negeri


Tabel 85. Mutu Layanan untuk Target Capaian 11 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Pendataan
Copyright © 2020
Pendataan pengungsi 8%

12. Mutu Layanan untuk Target Capaian 12


Komponen : Laporan akhir pertolongan, penyelamatan, evakuasi korban dan dampak
bencana
Capaian : Dokumen Laporan operasi PPE
Total Bobot Maks : 10%

Tabel 86. Mutu Layanan untuk Target Capaian 12 pada Sub Kegiatan 3.4. Pencarian, Perotolongan, dan Evakuasi Korban Bencana
LINGKUP MUTU LAYANAN BOBOT
Laporan operasi 1) Data korban terpilah 2.5%
2) Data pengungsi terpilah 2.5%
3) Data koordinat lokasi pengungsian 2.5%
4) Data kebutuhan tiap-tiap titik pengungsian 2.5%
D. KERANGKA PENGANGGARAN
Sub Kegiatan Pencarian, Perotolongan, dan Penggunaan anggaran tersebut mengacu Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa
265 Evakuasi Korban Bencana merupakan jenis kepada persyaratan dan ketentuan yang diatur daerah Anda telah menyatakan status keadaan
kegiatan yang dapat dibiayai melalui oleh aturan perundang-undangan, melalui darurat bencana sebelum menggunakan pos
mekanisme penganggaran darurat bencana, mekanisme penetapan status keadaan darurat anggaran untuk Biaya Tak Terduga maupun
baik melalui Belanja Tak Terduga (BTT) di yang dikeluarkan oleh daerah terkait. mengajukan penggunaan Dana Siap Pakai ke
daerah maupun Dana Siap Pakai (DSP) di tingkat nasional
nasional.

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan


Kementerian Dalam Negeri
Copyright © 2020

Anda mungkin juga menyukai