Anda di halaman 1dari 11

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PENGURUS KORPRI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Jl. Pulau Bangka, Air Itam - Pangkalpinang, 33418 Email : sekretariatkorpribabel@gmail.com

NOTULEN
Sidang/Rapat : Webinar KORPRI Menyapa ASN “ASN yang Berwawasan Kebangsaan”
Hari/Tanggal : Selasa
Waktu : 08.30 WIB
Panggilan
Waktu : 08.30 WIB s.d. selesai
sidang/rapat
Acara : 1. Pembukaan
2. Paparan tentang tujuan dan masalah yang akan dibahas di rapat
3. Penutup
Pimpinan
Sidang/Rapat
Ketua :
Pembuka Rapat :
Pencatat :

Peserta : ASN Seluruh Indonesia


Sidang/Rapat

Kegiatan : 1. Penyampaian Materi


Sidang/Rapat 2. Pembahasan

1. Kata : Disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Prof.
Pembukaan Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH.

2. Pembahasan : Yang dibahas dalam rapat ini adalah :


a. Pembukaan
Oleh Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Prof. Dr.
Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH.
Disampaikan bahwa KORPRI adalah Organisasi tempat
berhimpunnya Aparatur Sipil Negara untuk mengabdi demi
kemaslahatan bangsa , sehingga peran KORPRI sangat startegis
yaitu sebagai “ Aparatur Pemerintah, Abdi Negara dan Abdi
Masyarakat”. Pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan
masyarakat yang diemban oleh seluruh anggota KORPRI telah
memberikan kontribusi Konstruktif dalam proses pembangunan
selama ini.
Dan KORPRI itu adalah Sebagai wadah yang menaungi aspirasi bagi
Aparatur Sipil Negara untuk meningkatkan eksistensinya sebagai
aparatur Pemerintah yang sehat guna mencapai kinerja yang lebih
baik.
b. Materi I tentang Wawasan Kebangsaan
Oleh Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhamnas
RI, Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, SE., MM., M.Tr. Opsla.
1. Hakekat Nilai Kebangsaan, merupakan nilai yang disepakat dan
dipandang baik, yang melekat pada diri setiap Warga Negara
Indonesia, berupa norma-norma dan etika kebaikan yang
terkandung dan menjadi ciri kepribadian Bangsa Indonesia yang
bersumber dari nilainilai Pancasilan, UUD 1945, NKRI dan
Bhineka Tunggal Ika.
2. Keragaman adalan kekuatan, Pancasila titik temunya. Dan
Pancasila adalah satu alat pemersatu.
3. Hendaknya ASN perlu bijak menyikapi dampak globalisasi dan
dampak negatif media sosial.
4. Nilai Kebangsaan Indonesia.
Prinsip-prinsip moral sebagai pedoman perilaku bagi segenap
WNI, yang sangat diperlukan untuk dapat mengomunikasikan
berbagai perbedaan yang menjadi cir masyarakat Indonesia, serta
membangun kesadaran kolektifsehingga terwujud suasana
kehidupan yang selara/harmonis, serta dapat menyatukan
segenap potensi dan upaya demi tercapainya tujuan dan cita-cita
hidup bersama sebagai Bangsa Indonesia.
5. Nilai-nilai Kebangsaan bersumber dari Pancasila, yaitu nilai
religius, nilai kekeluargaan, nilai keselarasan, nilai kerakyatan dan
nilai keadilan.

c. Materi II tentang Meningkatkan Wawasan kebangsaan bagi ASN “


Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) Sebagai Perekat Persatuan
Bangsa Untuk Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) Dalam Keberagaman.
Oleh Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan
Lemhannas RI, Dr. Drajat Wisnu Setyawan, M.M.
1. Sesuai UU RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN)
- ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintahan dengan perjanjian kerja yg bekerja pada instansi
Pemerintah
- Pegawai Sipil Aparatur Negara (pegawai ASN ) adalah pegawai
sipil dan pegawai pemerintah dgn perjanjian kerja yg diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan per UU
- PNS adalah warga negara Indonesia , yang memenuhi syarat
tertentu diangkat sbg pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
kepegawaian utk menduduki jabatan pemerintahan
- Pegawai pemerintah dgn perjanjian kerja (PPPK) adlh WNI yg
memenuhi syarat tertentu yg diangkat berdasarkan perjanjian
kerja utk jangka wkt tertentu dlm rangka melaksanakan tugas
pemerintahan

2. Fungsi Aparatur Sipil Negara


- Pelaksana Kebijakan Publik
- Pelayan Publik
- Perekat dan Pemersatu Bangsa

3. Startegi Penguatan Bangsa


Dalam UPAYA PENGUATAN PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA, kita perlu membangun kembali rasa, paham dan
semangat kebangsaan dengan nuansa baru selaras dengan
kebutuhan dan tantangan perkembangan jaman dengan tetap
mempertahankan dan mengacu kepada 4 (EMPAT) KONSENSUS
DASAR BERBANGSA DAN BERNEGARA yaitu:
- Pancasila sebagai Ideologi dan dasar negara,
- UUD 1945 sebagai landasan konstitusional,
- NKRI sebagai bentuk negara bangsa, serta
- Bhinneka Tunggal Ika sbg semboyan negara yang merupakan
modal untuk bersatu dalam kemajemukan.

4. Pemilu 2024 ASN harus netral


Tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan, mulai dari pendaftaran
partai politik, penyusunan DPS, dan sekarang ini masa
pendaftaran bakal calon anggota DPR, DPD dan DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota hingga nanti hari H pemungutan dan
penghitungan suara pada 14 Februari 2024. Di sini peran serta
masyarakat sangat diperlukan dalam bentuk partisipasi pada
Pemilu maupun Pilkada.
Partisipasi politik secara harfiah berarti keikutsertaan, dalam
konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga
dalam berbagai proses politik seperti Pemilu dan Pilkada.
Keikutsertaan warga dalam proses politik tidak hanya berarti
warga mendukung keputusan atau kebijakan yang telah digariskan
para pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka istilah yang
tepat adalah mobilisasi politik.
Namun Partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala
tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan sampai
dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut
serta dalam pelaksanaan keputusan politik tersebut.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi_politik)
Dalam sistem Pemilu, partisipasi masyarakat sangat penting.
Keberadaan partai politik sebagai peserta Pemilu menjadi salah
salah satu penggerak partisipasi masyarakat untuk terlibat secara
aktif dalam Pemilu tersebut. Dalam hal ini, yang dimaksud
partisipasi masyarakat adalah partisipasi politik.
Di mana yang yang dimaksud sebagai partisipasi politik adalah
kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara
aktif dalam kehidupan politik. Antara lain dengan jalan memilih
pemimpin negara dan, secara langsung atau tidak langsung,
mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).
Partisipasi politik masyarakat menjadi salah satu indikator dalam
setiap gelaran Pemilu dan Pilkada. Karena semakin tinggi tingkat
partisipasi masyarakatnya, maka semakin tinggi tingkat
legitimasinya.

3. Kesimpulan : 1. Pelaksanaan system merit.


2. ASN di daerah bisa mengembangkan karirnya dengan tanpa
melanggar aturan tetapi tetap harus netral.
3. ASN mempunyai tugas yang sangat penting sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Apa saja yang telah dilakukan ASN selama ini
adalah untuk mewujudkan apa yang terdapat di UUD 1945.

Demikian Notulen Webinar ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIMPINAN RAPAT,

Dr. Drs. Naziarto, SH.,MH


Pembina Utama
NIP. 19640321 199103 1 009

Anda mungkin juga menyukai