850 2002 1 SM
850 2002 1 SM
Suhariyanti
Universitas Dharmawangsa
suhariyanti@dharmawangsa.ac.id
ABSTRAK
ABSTRACT
This study aims to find out (1) how the process of developing community awareness in rural
areas in using Indonesian as an effective communication tool (2) how the results of the
development of community awareness in rural areas in using Indonesian as an effective
communication tool. To uncover this phenomenon researchers used qualitative research
methods. Researchers use this method to find out and describe the development of Indonesian
language users in rural areas. The qualitative method is used because this method is one of
the research procedures that produces descriptive data in the form of speech or writing and
the behavior of the people being observed. The results of the study show that 100% of the
community requires empowerment activities that are positive and constructive. After the
development of the community about the language of the data shows the influence that occurs
in people's lives, such as the start of the community using Indonesian in daily activities, the
emergence of confidence in using Indonesian.
Keywords: development, awareness, rural communities, effective communication
66
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
67
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
mudah dipahami masyarakat sampai pada berbahasa Indonesia bagi rakyat. Kesadaran ini
tingkat RT/RW dengan mengikutsertakan bermakna bahwa individu yang hidup dan
tokoh masyarakat agar dapat tersosialisasikan terikat dalam kaidah serta naungan di bawah
dengan baik mengenai bahaya virus corona Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dan bagaimana cara pencegahannya. memiliki sikap dan perilaku positif yang
tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi
Menilik fenomena itu perlu dilakukannya keikhlasan berbuat demi kebaikan bahasa,
pendekatan yang sifatnya positif. Seperti bangsa dan negara.
melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Hasil temuan peneliti di desa Pir Trans
sekelompok masyarakat yang memiliki Sosa IIIA, Kecamatan Hutaraja Tinggi,
pengetahuan lebih kepada masyarakat yang Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara.
kurang memiliki pengetahuan guna membawa Hasil pengamatan menunjukan kurangnya
pengaruh positif untuk mencapai perubahan. minat dikalangan masyarakat untuk belajar
Munculnya pemberdayaan masyarakat ini tak bahasa Indonesia, kurangnya generasi pemuda
lepas dari adanya masalah yang terjadi di dibidang akademis, dialek akan bahasa daerah
masyarakat.Masalah yang terjadi adalah sangat kental.
kurangnya kesadaran masyarakat akan
keberadaan bahasa persatuan yaitu bahasa Berbagai kebijakan kebahasaan pernah
Indonesia dalam kehidupan. Masyarakat dilakukan, tetapi tampak tidak memberikan
berlatarbelakang tinggal di perdesaan, hasil memuaskan. Bahkan dengan
cenderung mengutamakan bahasa daerah. dipaksakannya ragam baku sebagai model
Pengutamaan penggunaan bahasa daerah bahasa Indonesia yang hendak dipertahankan,
disebabkan sulitnya menggunakan bahasa justru membuat sebagian besar masyarakat
Indonesia yang baik dan benar. Sehingga menjauhinya. Pada akhirnya untuk masa-masa
banyaknya masyarakat di perdesaan tidak sekarang ini, realitas dari konsep bahasa
peduli dan tidak memperhatikan kaidah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bukannya
Indonesia saat berkomunikasi. tercapai, namun justru tinggal slogan kosong
yang sudah dicabut dari referensi simbol
Argumen di atas senada dengan penelitian asalnya. Oleh karena itu, peneliti akan
Marsudi, Siti Zahrok, dan Usman Arief (2013) melakukan pengembangan kesadran pada
dalam jurnalnya berjudul Kesadaran Pemakai masyarakat khususnya diperdesaan untuk
Bahasa IndonesiadiEraTeknologi menyatakan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
bahwa Era teknologi informasi dan komunikasi efektif.
komunikasi banyak tantangan yang dihadapi
bangsa Indonesia, antara lain kesadaran Menilik permasalah di atas maka peneliti
pemakai bahasa Indonesia. Kurangnya akan merusumuskan menjadi dua Rumusan
kesadaran menghargai bahasa bangsa sendiri masalah yaitu (1) Bagaimana proses
menjadi masalah besar bahasa Indonesia. Jika pengembangan kesadaran masyarakat di
bangsa Indonesia tidak memiliki kesadaran perdesaan dalam menggunakan bahasa
berbahasa yang baik dan benar, bahaya besar Indonesia sebagai alat komunikasi efektif ? (2)
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dan Bagaimana hasil pengembangan kesadaran
akan mengakibatkan bangsa ini akan terjadi masyarakat di perdesaan dalam menggunakan
disintegrasi dan terombang-ambing .Oleh bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
sebab itu, kesadaran berbahasa Indonesia harus efektif ?
menjadi perhatian serius oleh pemakai
sekaligus pemilik bahasa dan pihak legeslatif, Penelitian ini bertujuan untuk (1)
yudikatif, ekskutif, dan terutama aparat mendeskripsikan proses mengembangan
pemerintah untuk memberi pemahaman dan kesadaran masyarakat di perdesaan dalam
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
teladan.
komunikasi efektif ? (2) mendeskripsikan
Pemerintah harus tegas untuk hasil mengembangan kesadaran masyarakat di
menegakkan Undang-Undang Bahasa perdesaan dalam menggunakan bahasa
Indonesia dan bertanggung jawab mengemban Indonesia sebagai alat komunikasi efektif ?
amanat untuk memberikan kesadaran
68
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
69
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
Bertindak
Masyarakat desa merupakan potensi
sumber daya manusiautama dalam
membangun desa.Tanpa peran dan
Berpikir Berpikir partisipasiseluruh mayarakat, pembangunan
desa tidak mungkin terlaksanadengan
baik.Beberapa karakter masyarakat desa yang
Bertindak perludipertimbangkan dalam upaya
Toto Raharjo dalam bukunya berjudul pembangunan masyarakat desaadalah sebagai
Pendidikan Popular : Membangun Kesadaran berikut.
Kritis(2010:65) a. Nilai budaya gotong royong yang masih
tetap berurat danberakar pada masyarakat
3. Masyarakat perdesaan desa. Perlu dilestarikan seiringdengan
Jamaludin dalam bukunya berjudul kemajuan zaman. Jika tidak ada upaya
Sosiologi Perdesaan (2015:66) memaparkan untukmetestarikan nilai ini, lambat laun
masyarakat merupakan sekumpulan individu tatanan budaya yangselama ini
yang membentuksistem sosial tertentu dan dilestarikan akan pudar dengan
secara bersama-sama memiliki tujuanbersama sendirinya.
yang hendak dicapai, dan hidup dalam satu b. Taraf hidup dan tingkat pendapatan rata-
wilayahtertentu (dengan batas daerah tertentu), rata masyarakatdesa masih rendah karena
serta memiliki pemerintahanuntuk mengatur struktur mata pencaharianpenduduk
tujuan-tujuan kelompoknya atau individu masih dominan di sektor pertanian.
dalamorganisasinya. Dalam masyarakat, Akibat positifdari kondisi ini, hubungan
secara perlahan terbentuksuatu struktur yang antara masyarakat desa akanlebih erat
jelas, yaitu terbentuknya kebiasaan, sebab ada perasaan senasib dan
cara(usage), nilai, dan norma serta adat sepenanggungandi antara mereka.
istiadat. Struktur sosial yangterbentuk ini c. Masyarakat desa dengansegala
kemudian lama-kelamaan menyebabkan kemajemukannya dan denganstruktur
adanyaspesialisasi dalam masyarakat yang sosial kemasyarakatannya masih terikat
mengarah terciptanya statussosial yang dengannorma/adat istiadat yang
berbeda antarindividu. berlangsung secara turuntemurun.Bagi
mereka, apa pun aktivitas mereka,
Koentjaraningrat dalam bukunya berjudul tidakboleh bertentangan dengan norma
Pengantar Ilmu Antropologi (2002:144) atau adat yang berlaku,dimengerti
memaparkan masyarakat dan pedesaan atau ataupun tidak.
desa, dua kata yang mempunyai arti d. Adanya sifat keterbukaan dari masyarakat
tersendiri.Untuk mendapatkan pengertian dari desa, terutamauntuk menerima ide-ide
dua kata ini harus diartikan terlebih dahulu baru. Sifat terbuka ini sangatberperan
kata perkata. Misalnya, Masyarakat diartikan dalam menentukan srategi dan arah
golongan besar atau kecil yang terdiri dari pembangunandesa yang dilakukan.
beberapa manusia dengan atau karena e. Tidak suka menonjolkan diri (sifat
sendirinya bertalian secara golongan dan conform) pada masyarakatdesa.
pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.
Masyarakat dapat juga diartikan sebagai 4. Pemberdayaan Masyarakat
sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Wisnu Indrajit dkk.(2014:16)
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu
Pemaparan diatas sudah di jelaskan arah kebijakan yang sangat penting dalam
bahwasanya masyarakat pedesaan adalah dua program penanggulangan ketertinggalan.
kata yang terpisah atau mempunyai arti Penanggulan masyarakat dalam ketertinggalan
tersendiri, untuk bisa mendapatkan pengertian bertujuan agar masyarakat dapat mengakses
dari dua kata tersebut maka harus diartikan peningkatan kualitas kehidupan dalam
terlebih dahulu dari kata perkata sehingga dari berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan,
dua kata tersebut bisa di jadikan satu arti yang kesejahteraan, dan lainnya. Upaya untuk
seperti di harapkan. merealisir tujuan itu diperlukan adanya
program percepatan penanggulangan yang
70
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
benar-benar dapat menyentuh kebutuhan adanya kemampuan dasar yang dimiliki orang
masyarakat. kemudian dibantu sehingga mereka memiliki
Hal ini dilihat seperti halnya yang telah kekuatanatau kemampuan dalam:(a)
dilakukan oleh pemerintah memberikan dana Memenuhi dalam mengembangkan kebutuhan
stimulus melalui program-program yang dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
digolongkan ke dalam program percepatan (freedom). (b) Menjangkau sumber-sumber
penanggulangan kemiskinan, melalui produktif yang memperoleh barang-barang dan
pemberian dana yang dikategorikan dana jasa-jasayang mereka perlukan.(c)
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan
Bantuan itu memiliki tujuan untuk keputusan-keputusan yang memengaruhi
peningkatan kapasitas keberdayaan dan mereka.
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
Penanggulangan kemiskinan bagi Pemberdayaan di atas merujuk pada
masyarakat dengan diluncurkannya Program serangkaian proses atau tindakan yang
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dilakukan untuk memperoleh daya atau
Mandiri pada tahun 2007 di Palu, Sulawesi kemampuan dari pihak yang memiliki
Tengah oleh Presiden Susilo Bambang kekuatan kepada pihak yang memiliki
Yudhoyono. Dalam pelaksanaannya program- kemampuan terbatas atau lemah atau kurang
program pemberdayaan masyarakat melalui beruntung. Dengan kemampuan/potensinya
PNPM Mandiri yang memberikan harapan walau terbatas menjadi dasar untuk mengubah
bagi kelangsungan masyarakat, khususnya dan mengembangkan potensi tersebut ke arah
bagi masyarakat miskin dalam memperoleh tindakan nyata menuju keberdayaan. Kondisi
bantuan dana melalui dana ekonomi produktif. ini lebih tercipta dengan baik, dikarenakan
Kegiatan menolong memberikan masyarakat menyadari memiliki potensi dasar
pemahaman bahwa adanya usaha untuk untuk diarahkan, ditumbuh-kembangkan,yang
mengubah potensi-potensi yang dimiliki oleh pada gilirannyamemperoleh atau
masyarakat ke arah suatu keadaan yang lebih meningkatkan daya kekuatannya dan memiliki
baik dibanding dengan keadaan sebelumnya. keberdayannya sendiri.
Pemberian bantuan seyogyanya diberikan
kepada masyarakat yang memiliki dasar 5. Bahasa Indonesia
kemampuan tertentu; lalu ditingkatkan baik Bahasa Indonesia adalah bahasa
aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek persatuan yang lahir berdasarkan hasil
keberlanjutannya. keputusan dan persetujuan. Bahasa Indonesia
diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1945,
Upaya itu sangat memungkinkan orang- menjadi bahasa nasional. Bahasa Indonesia
orang yang mendapatkan bantuan memiliki ditetapkan sebagai bahasa pemerintahan dan
kemampuan untuk meningkat kualitas administrasi yang digunakan di dalam situasi
hidupnya menuju pengembangan yang lebih formal seperti pidato kenegaraan, komunikasi
baik.Namun sebaliknya manakala lisan di sekolah, kampus , buku pelajaran,
bantuan/pengembangan dimulai dari sesuatu penulisan di media masa resmi seperti televisi,
hal yang belum ada, ibarat bantuan itu sifatnya radio, koran dan majalah dan lain-lain.
memanjakan masyarakat. Banyak kita lihat
dan saksikan bantuan yang diberikan hanya Perkembangannya bahasa Indonesia
sebagai bahan konsumtif yang menyebabkan menjadi tombak kekuatan yang menyatukan
masyarakat tidak mampu untuk meningkatkan bangsa Indonesia. Sebuah proses yang
tarap kehidupan yang layak. Kondisi itu harus menakjubkan dan dikagumi oleh banyak ahli
dicegah karena tidak sesuai dengan hakekat bahasa di seluruh dunia. Bayangkan, rakyat
makna pemberdayaan. Inti daripemberdayaan suatu negara kepulauan yang terdiri dari
mengandung makna sebagai suatu usaha agar berpuluh puluh suku dengan bahasanya yang
kondisi masyarakat menjadi lebih meningkat berbeda beda berhasil digiring untuk
kemampuannya. menerima satu bahasa di luar bahasa daerah
mereka sebagai bahasa persatuan bangsa,
Sebagiamana telah dicontohkan oleh Edi bahasa nasional.
Suharto bahwa pemberdayaan menunjuk pada
71
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
Idealnya, bangsa Indonesia dari segala simbol,tanda, atau tingkah laku yang umum
generasi harus mampu menggunakan Bahasa (Handayani, 2011:275).
Indonesia yang baik dan benar, baik secara
lisan maupun tulisan. Hal ini sangat penting, Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa
mengingat Bahasa Indonesia merupakan Inggris“communication”), secara etimologis
bahasa nasional yang memersatukan negeri ini. atau menurut asal katanyaadalah dari bahasa
Otomatis, bahasa nasional ini harus dipakai Latin communicatus, dan perkataan
dalam segala kegiatan yang bersifat formal dan inibersumber pada kata communis.Dalam kata
kelembagaan, termasuk segala kegiatan di communis inimemiliki makna ‘berbagi’ atau
bidang pendidikan. Namun kenyataan yang ‘menjadi milik bersama’ yaitusuatu usaha
terjadi adalah bahasa gaul yang seharusnya yang memiliki tujuan untuk kebersamaan
hanya menjadi bahasa pergaulan telah masuk ataukesamaan makna.Komunikasi secara
ke ruang praktis pendidikan. terminologis merujuk pada adanyaproses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
Bahasa Indonesia menjadi media kepadaorang lain. Jadi dalam pengertian ini
komunikasi utama masyarakat Indonesia. Ada yang terlibat dalamkomunikasi adalah
kalanya Bahasa Indonesia menjadi bahasa manusia.
kedua, setelah bahasa ibunya oleh karena Merujuk padateori Ruben dan
masyarakat Indonesia berada dalam tataran Steward(1998:16) mengenai
situasi bilingual atau multilingual. Hal itu juga komunikasimanusia Human communication is
dipengaruhi oleh perkembangan zaman, dan the process through which individuals in
fenomena berbahasa sesuai usia dan relationships, group, organizations and
lingkungan pemakainya pada suatu masa societies respond to and create messages to
tertentu. Di awal abad ke-20 para pejuang adapt to the environment and oneanother.
kemerdekaan Indonesia sudah menyadari Bahwa komunikasi manusia adalah proses
pentingnya kebutuhan satu bahasa nasional yangmelibatkan individu-individu dalam suatu
yang mampu menyatukan seluruh rakyat hubungan,kelompok, organisasi dan
Indonesia jika negera ini ingin merdeka dari masyarakat yang merespon danmenciptakan
penjajahan Belanda. Dengan Sumpah Pemuda, pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan
pada tanggal 28 Oktober 1928, sekelompok satusama lain.
pemuda tersebut bersumpah menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Komunikasi efektif merupakan satu alat
yang palingpenting dari transformasi sosial,
Padatanggal 28Oktober politik, budaya, dan ilmiah. Secara umum,
1928,bahasaIndonesia resmimenjadi bahasa komunikasiefektif dapatdidefinisikan sebagai
persatuan ataubahasanasional.Namabahasa proses pertukaran informasi dari penyedia
Indonesiatersebutsifatnya adalah informasi melalui metodeverbal dan non-
politis,karenasetujuan verbal kepada penerima informasi (Fini &
dengannamanegarayangdiidam-idamkan Fini, 2015). Komunikasi efektif jugadasar dari
yaituBangsaIndonesia.Sifatpolitikditimbulk segala interaksi manusia dan fungsi
an karenakeinginanagar kelompok.Komunikasi menjadisangat penting
bangsaIndonesiamempunyaisemangatjuang ketika sekelompok orang bekerja bersama
bersama-sama dalam untuk mencapai tujuan.Anggotakelompok
memperolehkemerdekaan harus mengirim dan menerima pesan secara
agarlebihmerasaterikatdalamsatuikatan:Satu efektif supaya setiap anggotanya dapatsaling
TanahAir,SatuBangsa,SatuBahasa.Persatua bertukar dan menyampaikan informasi
ndankesatuanbangsaIndonesiadiikrarkanmel
(Johnson dan Johnson, 2012:27).
aluibutir-butirSumpahpemuda.
Jenis Komunikasi
6. Komunikasi Efektif Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu
Komunikasi adalahketerampilan manusia komunikasi secara verbal dan komunikasi
dalam berbahasayang paling luar biasa. nonverbal.Komunikasi verbal dalam
Komunikasi adalahsuatu proses dengan mana pemakaiannya menggunakan bahasa lisan
informasi antarindividual ditukarkan melalui ataupun tulisan, sedangkan komunikasi
nonverbal menggunakan isyarat dalam
72
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
73
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
74
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
dan Gall (Sanjaya, 2014:136) Hasil Hasil dari penelitian menunjukan 100%
pengembangan tersebut akan diuraikan sebagai masyarakat membutuhkan adanya kegiatan
berikut.Proses pelaksanaan pengembangan pemberdayaanyang sifatnya positif dan
bahan ajar pada tahap I yaitu memunculkan membangun.Setelah dilakukannya
ide/gagasan dengan melaksanakan studi pengembangan kepada masyarakat adanya
pendahuluan.Studi pendahuluan yang pengaruh yang terjadi dalam kehidupan
dilakukan yaitu dengan melakukan survei masyarakat, seperti mulainya masyarakat
lapangan (analisis kebutuhan) dan survei menggunakan bahasa Indonesia dalamaktivitas
literatur. Analisis kebutuhan merupakan proses sehari-hari atau informal, timbulnya rasa
untuk menentukan prioritas kebutuhan percaya diri dalam menggunakan bahasa
pendidikan, mengumpulkan informasi, dan Indonesia.
memecahkan masalah. Untuk menentukan
hasil survei lapangan (analisis kebutuhan) Peneliti berupaya membawa perubahan
diperoleh dengan cara membagikan angket dari adanya ketertinggalan. Penanggulan
kepada 32 orang di desa pir trans sosa III A . masyarakat dalam ketertinggalan bertujuan
agar masyarakat dapat mengakses peningkatan
Hasil angket yang disebarkan kepada 32 kualitas kehidupan dalam berbagai aspek,
orang di Desa Pir Trans Sosa III A diperoleh seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan,
kesimpulan sebagai berikut. (a) Sebagian dan lainnya.
masyarakat 10% menyatakan tidak bangga
menggunakan bahasa Indonesia sedangkan
90% menyatakan bangga menggunakan bahasa DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. (b) Masyarakat menyatakan 15.6% Anggorowati, Noor, A. R. (2017). Komunikasi
tidak percaya diri menggunakan bahasa Efektif Dalam Praktek Kolaborasi
Indonesia. (c) Masyarakat menyatakan 31% Interprofesi Sebagai Upaya
tidak lancer menggunakan bahasa Indonesia. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
(d) Masyarakat menyatakan 12% tidak paham Journal of Health Studies, Vol. 1,
dengan istilah yang sedang populer saat No.1,Maret 2017: 65-71.
mewabahnya virus corona. (e) Masyarakat Arum Putri Rahayu (2015) Menumbuhkan
menyatakan 93% lebih mudah menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan
bahasa daerah daripada bahasa Indonesia. Benar dalam Pendidikan dan
Pengajaran.Jurnal paradigma
Tahap ke II dari hasil pemberdayaan, Volume 2, Nomor 1, November 1-15
dengan sampel berjumlah 32 orang diberi Asep Muhyidin (2012) masa depan bahasa
angket kembali sebagai evalusi kinerja peneliti Indonesia sebagai pemersatu bangsa
untuk penelitian berikutnya.Hasil menunjukan dalam bingkai multikulturalisme
100% masyarakat membutuhkan adanya Chaer, Abdul dan Agustina, Leoni, (2010).
kegiatan pemberdayaan yang sifatnya positif Sosiolinguistik perkenalan awal.
dan membangun.Masyarakat memiliki Jakarta: Rineka Cipta
ketertarikan serta membawa pengaruh positif Chaer, Abdul, (2007). Linguistik Umum.
bagi kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta
Hamid, Darmadi, (2011). Metode Penelitian
9. KESIMPULAN Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Kesimpulan Hedi Heryadi1, Hana Silvana. (2013)
Pengembangan kesadaran berbahasa Komunikasi Antarbudaya Dalam
Indonesia sebagai alat komunikasi efektif Masyarakat Multikultur Jurnal
dilakukan sebagai upaya menjunjung tinggi Kajian Komunikasi, Volume 1, No. 1,
sejarah bahasa dan bangsa Indonesia.Dengan Juni hlm 95-108
adanya kesadaran berbahasa Indonesia akan Hindayani (2015) Pola Komunikasi untuk
mampumenumbuhkan semangat dalam Pemberdayaan Kelompok Informasi
berbahasaIndonesia sebagai bukti kecintaan Masyarakat dalam Menyukseskan
terhadap bangsa Indonesia serta menjunjung Program Swasembada Pangan Jurnal
tinggi bahasa sesuai ikrar ketiga sumpah Pekommas, Vol. 18 No. 2, Agustus
pemuda. : 127 – 138
75
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319
76