Anda di halaman 1dari 11

JurnalNetwork MediaVol: 3 No.

2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

PENGEMBANGAN KESADARAN MASYARAKAT DI PERDESAAN


DALAM MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA
SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI EFEKTIF
DEVELOPMENT OF COMMUNITY AWARENESS IN RURAL
AREAS IN USING INDONESIAN AS AN EFFECTIVE
COMMUNICATION TOOL

Suhariyanti
Universitas Dharmawangsa
suhariyanti@dharmawangsa.ac.id

ABSTRAK

Penelitianini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana proses pengembangan kesadaran


masyrakat di perdesaan dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi efektif (2)
bagaimana hasil pengembangan kesadaran masyarakat di perdesaan dalam menggunakan bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi efektif . Untuk mengungkap fenomena tersebut peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif . Peneliti menggunakan metode ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan pengguna bahasa Indonesia diperdesaan. Metode
kualitatif digunakan karena metode ini merupakan salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.Hasil dari
penelitian menunjukan 100% masyarakat membutuhkan adanya kegiatan pemberdayaan yang
sifatnya positif dan membangun. Setelah dilakukannya pengembangan kepada masyarakat mengenai
bahasa data menunjukan adanya pengaruh yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, seperti
mulainya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia dalam aktivitas sehari-hari, timbulnya rasa
percaya diri dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Kata Kunci :pengembangan, kesadaran, masyarakat perdesaan, komunikasi efektif

ABSTRACT
This study aims to find out (1) how the process of developing community awareness in rural
areas in using Indonesian as an effective communication tool (2) how the results of the
development of community awareness in rural areas in using Indonesian as an effective
communication tool. To uncover this phenomenon researchers used qualitative research
methods. Researchers use this method to find out and describe the development of Indonesian
language users in rural areas. The qualitative method is used because this method is one of
the research procedures that produces descriptive data in the form of speech or writing and
the behavior of the people being observed. The results of the study show that 100% of the
community requires empowerment activities that are positive and constructive. After the
development of the community about the language of the data shows the influence that occurs
in people's lives, such as the start of the community using Indonesian in daily activities, the
emergence of confidence in using Indonesian.
Keywords: development, awareness, rural communities, effective communication

66
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

A. PENDAHULUAN Muncul kekhawatiran,tidak semua orang


Upaya pengembangakanmasyarakat paham istilah-istilah asing itu, munculnya
khususnya di perdesaan perlu diperhatikan. kesenjangan informasi bisa terjadi.Imbauan-
Mengingat pentingnya berbahasa Indonesia imbauan pemerintah terkait bagaimana cara
sebagai upaya meningkatkan kemampuan mencegah penyebaran virus corona dinilai
berpikir , berkomunikasi, alat kontrol sosial belum dipahami kelompok masyarakat
yang tujuannya untuk mengembangkan potensi menengah ke bawah. Padahal kelompok ini
intelektual, emosional, dan sosial. Bahasa termasuk paling rentan terjangkit
sangat fungsional dalam kehidupan manusia. penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh
Peranan bahasa dalam manusia sangat besar virus itu.Guru besar sosiologi Fakultas Ilmu
sekali. Hampir dalam semua kegiatan, manusia Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
memerlukan bantuan bahasa. Seiring dengan Surabaya, Bagong Suyanto, menuturkan
perkembangan zaman, bahasa Indonesia bahwa pemerintah dan media seharusnya lebih
mengalami perkembangan, baik ke arah positif banyak menggunakan istilah yang dipahami
maupun negatif. Keadaan yang ada sekarang kalangan terbatas saja.
adalah fungsi bahasa Indonesia mulai tergeser. Mengamati studi kasus di atas peneliti
Yusuf Cahyo Saputro berpendapat dalam mengamati bahwa istilah asing yang sedang
jurnalnya berjudul Pengutamaan bahasa populer ditengah wabah covid-19 tidak efektif
Indonesia sebagai bahasa nasional dalam digunakan di Indonesia.Ketidak efektifan itu
menyongsong era generasi milenial menimbulkan kesalah pemahaman istilah-
menyatakan bahwa Gerakan disiplin Nasional istilah asing terkait pencegahan virus corona
pada tahun 1995 untuk mengutamakan bahasa bisa menimbulkan multitafsir.Multitafsir ini
Indonesia sudah meredup. Redupnya dapat terjadi pada penerima pesan dikarenakan
pengutamaan bahasa negara di ruang publik beberapa hal, seperti perbedaan
seolah-olah mengonfirmasi bahwa sekat-sekat tentangpemahaman suatu bahasa, pendidikan,
geografis negara Indonesia dengan negara lain budaya, dan usia. Mengingat Indonesia
dan tanda-tanda kekhasan identitas bangsa ini memiliki ratusan ragam bahasa yang tersebar
telah mulai runtuh. Keruntuhan simbolik luas di Indonesia. Ragam bahasa merupakan
negara bangsa seperti itu tengah terjadi oleh variasi bahasa menurut pemakaian, berbeda-
karena agendaglobalisasi dan kemajuan beda menurut topik tertentu, hubungan
teknologi informasi serta komunikasi yang pembicara dengan lawan bicara, orang yang
telah diproyeksi sebagai modernisasi era dibicarakan, serta media pembicara. Ragam
revolusi industri 4,0. Oleh karena itu, sebagai bahasa berdasarkan topik pembicaraan
gambaran, di kalangan masyarakat terasa tidak mengacu pada penggunaan bahasa dalam hal
asing dan dipandang lebih keren bentuk dan bidang tertentu. Ragam bahasa lisan dan
Bahasa seperti e-money, e-banking, dan etoll. tulis merupakan variasi bahasa yang
Belakangan ini wabah virus corona yang dikategorikan berdasarkan media pembicaraan
muncul sejak Desember 2019 lalusangat ( Nasucha, dkk,2010:11). Kalangan pengguna
menggemparkan dunia. Virus yang berasal bahasa berbeda-beda seperti kalangan
dari kota Wuhan, China, ini tercatat telah masyarakat menengah atas dan kalangan
menyebar ke 16 negara di dunia salah satunya masyarakat menengah kebawah.
Indonesia.Di tengah popularitasvirus corona Kalangan masyarakat menengah atas,
atau covid-19 ada beberapa istilah yang selalu perkembangan ilmu teknologi lebih mudah
berseliweran di tengah-tengah masyarakat mendapatkan dan mengakses dan memperoleh.
Indonesia. Kadang, istilah tersebut membuat Berbeda dengan kalangan masyarakat
masyarakat atau orang awam bingung. menegah bawah misalnya masyarakat
Dikutip dari berita online beralamat diperdesaan belum adanya perkembangan
https://news.detik.com/berita/d4948316/istilah teknologi dan yang masih kental kearifan lokal
-asing-bertebaran-saat-darurat-corona-perlu- serta ketradisionalnya jika diamati keadaan itu
bahasa-lebih-mudah/3.Istilah populer saat sangat memperihatinkan masyarakat di
mewabahnyavirus corona 2019 perdesaan cenderung menyukai penggunaan
diantaranyasuspect, social bahasa daerah. Pemerintah daerah sebaiknya
distancing, lockdown, tracing, hand sanitizer, menerjemahkan istilah-istilah asing ke dalam
physical distancing rapid test, swab test. bahasa daerah masing-masing yang lebih

67
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

mudah dipahami masyarakat sampai pada berbahasa Indonesia bagi rakyat. Kesadaran ini
tingkat RT/RW dengan mengikutsertakan bermakna bahwa individu yang hidup dan
tokoh masyarakat agar dapat tersosialisasikan terikat dalam kaidah serta naungan di bawah
dengan baik mengenai bahaya virus corona Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dan bagaimana cara pencegahannya. memiliki sikap dan perilaku positif yang
tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi
Menilik fenomena itu perlu dilakukannya keikhlasan berbuat demi kebaikan bahasa,
pendekatan yang sifatnya positif. Seperti bangsa dan negara.
melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Hasil temuan peneliti di desa Pir Trans
sekelompok masyarakat yang memiliki Sosa IIIA, Kecamatan Hutaraja Tinggi,
pengetahuan lebih kepada masyarakat yang Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara.
kurang memiliki pengetahuan guna membawa Hasil pengamatan menunjukan kurangnya
pengaruh positif untuk mencapai perubahan. minat dikalangan masyarakat untuk belajar
Munculnya pemberdayaan masyarakat ini tak bahasa Indonesia, kurangnya generasi pemuda
lepas dari adanya masalah yang terjadi di dibidang akademis, dialek akan bahasa daerah
masyarakat.Masalah yang terjadi adalah sangat kental.
kurangnya kesadaran masyarakat akan
keberadaan bahasa persatuan yaitu bahasa Berbagai kebijakan kebahasaan pernah
Indonesia dalam kehidupan. Masyarakat dilakukan, tetapi tampak tidak memberikan
berlatarbelakang tinggal di perdesaan, hasil memuaskan. Bahkan dengan
cenderung mengutamakan bahasa daerah. dipaksakannya ragam baku sebagai model
Pengutamaan penggunaan bahasa daerah bahasa Indonesia yang hendak dipertahankan,
disebabkan sulitnya menggunakan bahasa justru membuat sebagian besar masyarakat
Indonesia yang baik dan benar. Sehingga menjauhinya. Pada akhirnya untuk masa-masa
banyaknya masyarakat di perdesaan tidak sekarang ini, realitas dari konsep bahasa
peduli dan tidak memperhatikan kaidah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bukannya
Indonesia saat berkomunikasi. tercapai, namun justru tinggal slogan kosong
yang sudah dicabut dari referensi simbol
Argumen di atas senada dengan penelitian asalnya. Oleh karena itu, peneliti akan
Marsudi, Siti Zahrok, dan Usman Arief (2013) melakukan pengembangan kesadran pada
dalam jurnalnya berjudul Kesadaran Pemakai masyarakat khususnya diperdesaan untuk
Bahasa IndonesiadiEraTeknologi menyatakan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
bahwa Era teknologi informasi dan komunikasi efektif.
komunikasi banyak tantangan yang dihadapi
bangsa Indonesia, antara lain kesadaran Menilik permasalah di atas maka peneliti
pemakai bahasa Indonesia. Kurangnya akan merusumuskan menjadi dua Rumusan
kesadaran menghargai bahasa bangsa sendiri masalah yaitu (1) Bagaimana proses
menjadi masalah besar bahasa Indonesia. Jika pengembangan kesadaran masyarakat di
bangsa Indonesia tidak memiliki kesadaran perdesaan dalam menggunakan bahasa
berbahasa yang baik dan benar, bahaya besar Indonesia sebagai alat komunikasi efektif ? (2)
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dan Bagaimana hasil pengembangan kesadaran
akan mengakibatkan bangsa ini akan terjadi masyarakat di perdesaan dalam menggunakan
disintegrasi dan terombang-ambing .Oleh bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
sebab itu, kesadaran berbahasa Indonesia harus efektif ?
menjadi perhatian serius oleh pemakai
sekaligus pemilik bahasa dan pihak legeslatif, Penelitian ini bertujuan untuk (1)
yudikatif, ekskutif, dan terutama aparat mendeskripsikan proses mengembangan
pemerintah untuk memberi pemahaman dan kesadaran masyarakat di perdesaan dalam
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat
teladan.
komunikasi efektif ? (2) mendeskripsikan
Pemerintah harus tegas untuk hasil mengembangan kesadaran masyarakat di
menegakkan Undang-Undang Bahasa perdesaan dalam menggunakan bahasa
Indonesia dan bertanggung jawab mengemban Indonesia sebagai alat komunikasi efektif ?
amanat untuk memberikan kesadaran

68
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

B. LANDASAN TEORI disamakandengan kondisi bangun serta


1. Pengembangkan implikasikeadaan bangun. Implikasi
Seels & Richey (dalam Alim Sumarno, keadaanbangun akan meliputi
2012) pengemabangkanberarti proses kemampuanmempersepsi, berinteraksi,
membuka, merancangan untuk mencapai sertaberkomunikasi dengan
perubahan menjadi lebih maju. Tessmer dan lingkunganmaupun dengan orang lain
Richey(Alim Sumarno, 2012)pengembangkan secaraterpadu.Pengertian ini
merupakan memusatkan perhatiannya tidak menggambarkankesadaran bersifat tingkatan
hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu- yaitu darikondisi bangun, tidur sampai koma,
isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti (b)kesadaran sebagai pengalaman.Pengertian
analisis kontekstual. Pengembangan bertujuan kedua iniadalah menyamakankesadaran
untuk menghasilkan produk berdasarkan dengan isi pengalaman dariwaktu ke waktu:
temuan-temuan uji lapangan. seperti apa rasanyamenjadi seorang tertentu
sekarang.Kesadaran ini menekankan
Iskandar Wiryokusumo (2011) pada dimensikualitatif dan subjektif
dasarnya mengembangkan adalah upaya yang pengalaman,serta (c) kesadaran sebagai
dilaksanakan secara sadar baik dari jalur pikiran (mind).Kesadaran digambarkan
formal maupun non formal yang dilaksanakan sebagaikeadaan mental yang berisi dengan hal-
secara, berencana, terencana, terarah, teratur , halproposisional, seperti misalnyakeyakinan,
dalam rangkamemperkenalkan, meningkatkan harapan, kekhawatiran, dankeinginan.
menumbuhkan, mengarah, membimbing,
mengembangkan suatu dasar kepribadian yang Kesadaran adalah keadaan di mana
seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, seseorang menyadari tentang keberadaannya
keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan dan lingkungan disekitarnya, maka penyadaran
serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal adalah suatu proses, cara, atau perbuatan
atas prakarsa sendiri untuk menyadarkan yang diberikan kepada seseorang
meningkatkan,mengembangkan diri ke arah agar ia mengerti tahu sadar akan
tercapainya martabat, mutu dan kemampuan keberadaannya (diri), orang lain, dan
manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri. lingkungan (realitas). Ada beberapa konsep
kesadaran yang ditulis kemudian menjadi teori
2. Kesadaran tentang Kesadaran itu sendiri.
Kesadaran berasal dari kata "sadar” yang
berarti marasa, tahu, dan ingat (kepada Antonio Gramsci, menyatakan bahwa
keadaan yang sebenarnya) atau keadaan ingat kesadaran merupakan kondisi di mana kita
(tahu) akan dirinya. Dalam kamus istilah karya memahami situsi dan kondisi watak
tulis ilmiah kata “sadar” diartikan dengan masyarakat di mana kita hidup, dan kemudian
menyadari, insyaf, sadar, dan sadar diri. Gramsci mempersempit bahwa kita di sini
Dijelaskan bahwa sadar memiliki tiga makna adalah intelektual.Perlu ditegaskan bahwa
yaitu:Pertama, memahami atau mengetahui perubahan-perubahan internal semacam ini
pada suatu tingkat pengamatan atau pemikiran memiliki manifestasi eksternal yang sangat
yang terkendali.Kedua, mampu atau ditandai signifikan, karena perilaku seseorang sangat
oleh pemikiran, kemampuan, rancangan atau dipengaruhi oleh bagaimana cara berfikir
persepsi.Ketiga, berbuat atau bertindak dengan orang tersebut. Kesadaran sangat berkaitan
pemahaman kritis. Selain itu, kata “sadar” erat dengan pola pikir dan tindakan yang
dalam kamus filsafat diartikan sebagai dilakukan oleh manusia, sadar dalam artian
kegiatan yang sadar untuk memperhatikan apa yang sederhana merupakan berfungsinya
yang dialami. seluruh organ yang ada dalam diri manusia.
Makna dan hakikat praxis dapat dilihat dalam
Dicky Hastjarjo (2005) dalam jurnalnya gambar di bawah ini :
berjudulSekilas Tentang Kesadaran
(Consciousness)menjelaskan bahwakesadaran
memiliki tiga arti pokok, yaitu (a)
kesadaransebagai kondisi
bangun/terjaga.Kesadaran secara umum

69
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

Bertindak
Masyarakat desa merupakan potensi
sumber daya manusiautama dalam
membangun desa.Tanpa peran dan
Berpikir Berpikir partisipasiseluruh mayarakat, pembangunan
desa tidak mungkin terlaksanadengan
baik.Beberapa karakter masyarakat desa yang
Bertindak perludipertimbangkan dalam upaya
Toto Raharjo dalam bukunya berjudul pembangunan masyarakat desaadalah sebagai
Pendidikan Popular : Membangun Kesadaran berikut.
Kritis(2010:65) a. Nilai budaya gotong royong yang masih
tetap berurat danberakar pada masyarakat
3. Masyarakat perdesaan desa. Perlu dilestarikan seiringdengan
Jamaludin dalam bukunya berjudul kemajuan zaman. Jika tidak ada upaya
Sosiologi Perdesaan (2015:66) memaparkan untukmetestarikan nilai ini, lambat laun
masyarakat merupakan sekumpulan individu tatanan budaya yangselama ini
yang membentuksistem sosial tertentu dan dilestarikan akan pudar dengan
secara bersama-sama memiliki tujuanbersama sendirinya.
yang hendak dicapai, dan hidup dalam satu b. Taraf hidup dan tingkat pendapatan rata-
wilayahtertentu (dengan batas daerah tertentu), rata masyarakatdesa masih rendah karena
serta memiliki pemerintahanuntuk mengatur struktur mata pencaharianpenduduk
tujuan-tujuan kelompoknya atau individu masih dominan di sektor pertanian.
dalamorganisasinya. Dalam masyarakat, Akibat positifdari kondisi ini, hubungan
secara perlahan terbentuksuatu struktur yang antara masyarakat desa akanlebih erat
jelas, yaitu terbentuknya kebiasaan, sebab ada perasaan senasib dan
cara(usage), nilai, dan norma serta adat sepenanggungandi antara mereka.
istiadat. Struktur sosial yangterbentuk ini c. Masyarakat desa dengansegala
kemudian lama-kelamaan menyebabkan kemajemukannya dan denganstruktur
adanyaspesialisasi dalam masyarakat yang sosial kemasyarakatannya masih terikat
mengarah terciptanya statussosial yang dengannorma/adat istiadat yang
berbeda antarindividu. berlangsung secara turuntemurun.Bagi
mereka, apa pun aktivitas mereka,
Koentjaraningrat dalam bukunya berjudul tidakboleh bertentangan dengan norma
Pengantar Ilmu Antropologi (2002:144) atau adat yang berlaku,dimengerti
memaparkan masyarakat dan pedesaan atau ataupun tidak.
desa, dua kata yang mempunyai arti d. Adanya sifat keterbukaan dari masyarakat
tersendiri.Untuk mendapatkan pengertian dari desa, terutamauntuk menerima ide-ide
dua kata ini harus diartikan terlebih dahulu baru. Sifat terbuka ini sangatberperan
kata perkata. Misalnya, Masyarakat diartikan dalam menentukan srategi dan arah
golongan besar atau kecil yang terdiri dari pembangunandesa yang dilakukan.
beberapa manusia dengan atau karena e. Tidak suka menonjolkan diri (sifat
sendirinya bertalian secara golongan dan conform) pada masyarakatdesa.
pengaruh-mempengaruhi satu sama lain.
Masyarakat dapat juga diartikan sebagai 4. Pemberdayaan Masyarakat
sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Wisnu Indrajit dkk.(2014:16)
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu
Pemaparan diatas sudah di jelaskan arah kebijakan yang sangat penting dalam
bahwasanya masyarakat pedesaan adalah dua program penanggulangan ketertinggalan.
kata yang terpisah atau mempunyai arti Penanggulan masyarakat dalam ketertinggalan
tersendiri, untuk bisa mendapatkan pengertian bertujuan agar masyarakat dapat mengakses
dari dua kata tersebut maka harus diartikan peningkatan kualitas kehidupan dalam
terlebih dahulu dari kata perkata sehingga dari berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan,
dua kata tersebut bisa di jadikan satu arti yang kesejahteraan, dan lainnya. Upaya untuk
seperti di harapkan. merealisir tujuan itu diperlukan adanya
program percepatan penanggulangan yang

70
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

benar-benar dapat menyentuh kebutuhan adanya kemampuan dasar yang dimiliki orang
masyarakat. kemudian dibantu sehingga mereka memiliki
Hal ini dilihat seperti halnya yang telah kekuatanatau kemampuan dalam:(a)
dilakukan oleh pemerintah memberikan dana Memenuhi dalam mengembangkan kebutuhan
stimulus melalui program-program yang dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
digolongkan ke dalam program percepatan (freedom). (b) Menjangkau sumber-sumber
penanggulangan kemiskinan, melalui produktif yang memperoleh barang-barang dan
pemberian dana yang dikategorikan dana jasa-jasayang mereka perlukan.(c)
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan
Bantuan itu memiliki tujuan untuk keputusan-keputusan yang memengaruhi
peningkatan kapasitas keberdayaan dan mereka.
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
Penanggulangan kemiskinan bagi Pemberdayaan di atas merujuk pada
masyarakat dengan diluncurkannya Program serangkaian proses atau tindakan yang
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dilakukan untuk memperoleh daya atau
Mandiri pada tahun 2007 di Palu, Sulawesi kemampuan dari pihak yang memiliki
Tengah oleh Presiden Susilo Bambang kekuatan kepada pihak yang memiliki
Yudhoyono. Dalam pelaksanaannya program- kemampuan terbatas atau lemah atau kurang
program pemberdayaan masyarakat melalui beruntung. Dengan kemampuan/potensinya
PNPM Mandiri yang memberikan harapan walau terbatas menjadi dasar untuk mengubah
bagi kelangsungan masyarakat, khususnya dan mengembangkan potensi tersebut ke arah
bagi masyarakat miskin dalam memperoleh tindakan nyata menuju keberdayaan. Kondisi
bantuan dana melalui dana ekonomi produktif. ini lebih tercipta dengan baik, dikarenakan
Kegiatan menolong memberikan masyarakat menyadari memiliki potensi dasar
pemahaman bahwa adanya usaha untuk untuk diarahkan, ditumbuh-kembangkan,yang
mengubah potensi-potensi yang dimiliki oleh pada gilirannyamemperoleh atau
masyarakat ke arah suatu keadaan yang lebih meningkatkan daya kekuatannya dan memiliki
baik dibanding dengan keadaan sebelumnya. keberdayannya sendiri.
Pemberian bantuan seyogyanya diberikan
kepada masyarakat yang memiliki dasar 5. Bahasa Indonesia
kemampuan tertentu; lalu ditingkatkan baik Bahasa Indonesia adalah bahasa
aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek persatuan yang lahir berdasarkan hasil
keberlanjutannya. keputusan dan persetujuan. Bahasa Indonesia
diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1945,
Upaya itu sangat memungkinkan orang- menjadi bahasa nasional. Bahasa Indonesia
orang yang mendapatkan bantuan memiliki ditetapkan sebagai bahasa pemerintahan dan
kemampuan untuk meningkat kualitas administrasi yang digunakan di dalam situasi
hidupnya menuju pengembangan yang lebih formal seperti pidato kenegaraan, komunikasi
baik.Namun sebaliknya manakala lisan di sekolah, kampus , buku pelajaran,
bantuan/pengembangan dimulai dari sesuatu penulisan di media masa resmi seperti televisi,
hal yang belum ada, ibarat bantuan itu sifatnya radio, koran dan majalah dan lain-lain.
memanjakan masyarakat. Banyak kita lihat
dan saksikan bantuan yang diberikan hanya Perkembangannya bahasa Indonesia
sebagai bahan konsumtif yang menyebabkan menjadi tombak kekuatan yang menyatukan
masyarakat tidak mampu untuk meningkatkan bangsa Indonesia. Sebuah proses yang
tarap kehidupan yang layak. Kondisi itu harus menakjubkan dan dikagumi oleh banyak ahli
dicegah karena tidak sesuai dengan hakekat bahasa di seluruh dunia. Bayangkan, rakyat
makna pemberdayaan. Inti daripemberdayaan suatu negara kepulauan yang terdiri dari
mengandung makna sebagai suatu usaha agar berpuluh puluh suku dengan bahasanya yang
kondisi masyarakat menjadi lebih meningkat berbeda beda berhasil digiring untuk
kemampuannya. menerima satu bahasa di luar bahasa daerah
mereka sebagai bahasa persatuan bangsa,
Sebagiamana telah dicontohkan oleh Edi bahasa nasional.
Suharto bahwa pemberdayaan menunjuk pada

71
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

Idealnya, bangsa Indonesia dari segala simbol,tanda, atau tingkah laku yang umum
generasi harus mampu menggunakan Bahasa (Handayani, 2011:275).
Indonesia yang baik dan benar, baik secara
lisan maupun tulisan. Hal ini sangat penting, Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa
mengingat Bahasa Indonesia merupakan Inggris“communication”), secara etimologis
bahasa nasional yang memersatukan negeri ini. atau menurut asal katanyaadalah dari bahasa
Otomatis, bahasa nasional ini harus dipakai Latin communicatus, dan perkataan
dalam segala kegiatan yang bersifat formal dan inibersumber pada kata communis.Dalam kata
kelembagaan, termasuk segala kegiatan di communis inimemiliki makna ‘berbagi’ atau
bidang pendidikan. Namun kenyataan yang ‘menjadi milik bersama’ yaitusuatu usaha
terjadi adalah bahasa gaul yang seharusnya yang memiliki tujuan untuk kebersamaan
hanya menjadi bahasa pergaulan telah masuk ataukesamaan makna.Komunikasi secara
ke ruang praktis pendidikan. terminologis merujuk pada adanyaproses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
Bahasa Indonesia menjadi media kepadaorang lain. Jadi dalam pengertian ini
komunikasi utama masyarakat Indonesia. Ada yang terlibat dalamkomunikasi adalah
kalanya Bahasa Indonesia menjadi bahasa manusia.
kedua, setelah bahasa ibunya oleh karena Merujuk padateori Ruben dan
masyarakat Indonesia berada dalam tataran Steward(1998:16) mengenai
situasi bilingual atau multilingual. Hal itu juga komunikasimanusia Human communication is
dipengaruhi oleh perkembangan zaman, dan the process through which individuals in
fenomena berbahasa sesuai usia dan relationships, group, organizations and
lingkungan pemakainya pada suatu masa societies respond to and create messages to
tertentu. Di awal abad ke-20 para pejuang adapt to the environment and oneanother.
kemerdekaan Indonesia sudah menyadari Bahwa komunikasi manusia adalah proses
pentingnya kebutuhan satu bahasa nasional yangmelibatkan individu-individu dalam suatu
yang mampu menyatukan seluruh rakyat hubungan,kelompok, organisasi dan
Indonesia jika negera ini ingin merdeka dari masyarakat yang merespon danmenciptakan
penjajahan Belanda. Dengan Sumpah Pemuda, pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan
pada tanggal 28 Oktober 1928, sekelompok satusama lain.
pemuda tersebut bersumpah menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Komunikasi efektif merupakan satu alat
yang palingpenting dari transformasi sosial,
Padatanggal 28Oktober politik, budaya, dan ilmiah. Secara umum,
1928,bahasaIndonesia resmimenjadi bahasa komunikasiefektif dapatdidefinisikan sebagai
persatuan ataubahasanasional.Namabahasa proses pertukaran informasi dari penyedia
Indonesiatersebutsifatnya adalah informasi melalui metodeverbal dan non-
politis,karenasetujuan verbal kepada penerima informasi (Fini &
dengannamanegarayangdiidam-idamkan Fini, 2015). Komunikasi efektif jugadasar dari
yaituBangsaIndonesia.Sifatpolitikditimbulk segala interaksi manusia dan fungsi
an karenakeinginanagar kelompok.Komunikasi menjadisangat penting
bangsaIndonesiamempunyaisemangatjuang ketika sekelompok orang bekerja bersama
bersama-sama dalam untuk mencapai tujuan.Anggotakelompok
memperolehkemerdekaan harus mengirim dan menerima pesan secara
agarlebihmerasaterikatdalamsatuikatan:Satu efektif supaya setiap anggotanya dapatsaling
TanahAir,SatuBangsa,SatuBahasa.Persatua bertukar dan menyampaikan informasi
ndankesatuanbangsaIndonesiadiikrarkanmel
(Johnson dan Johnson, 2012:27).
aluibutir-butirSumpahpemuda.
Jenis Komunikasi
6. Komunikasi Efektif Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu
Komunikasi adalahketerampilan manusia komunikasi secara verbal dan komunikasi
dalam berbahasayang paling luar biasa. nonverbal.Komunikasi verbal dalam
Komunikasi adalahsuatu proses dengan mana pemakaiannya menggunakan bahasa lisan
informasi antarindividual ditukarkan melalui ataupun tulisan, sedangkan komunikasi
nonverbal menggunakan isyarat dalam

72
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

berkomunikasi. Maksudnya komunikasi itu Lokasi penelitian dilakukan diDesa Pir


dapat dilakukan secara lisan atau verbal yang Trans Sosa III A, Kecamatan Hutaraja Tinggi,
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Kabupaten Padanglawas, Sumatera
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat Utara.Dalam penelitian ini, teknik penelitian
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih data/teknik pengumpulan data yang gunakan
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak- yaitu dengan cara memberikan seperangkat
gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu pertanyaan tertulis kepada responden untuk
sepertitersenyum, mengangkat bahu dan dijawabnya(kuesioner atau angket).Alasan
sebagainya.Komunikasi tersebut dalah menggunakan teknik kuesioner sebab teknik
komunikasi nonverbal. ini lebih efisien, selain itu teknik kuesioner
atau angket cocok dengan penelitian ini
Secara kesimpulan komunikasi efektif mengingat responden yang diteliti cukup
dapat didefinisikan seperangkat kata yang banyak.
telah disusun secara berstruktur
sehinggamenjadi himpunan kalimat Penentuan jenis sampel, peneliti
yangmengandung arti.Komunikasi yang baik menggunakan sampel nonprobability sampling
memiliki banyak fungsi,namun sekurang- denganteknik purposive sampling yang
kurangnya ada tiga fungsiyang erat merupakan teknik pengambilan sampel dengan
hubungannya dalam menciptakankomunikasi pertimbangan tertentu.Pertimbangan tertentu
yang efektif, yakni: yang dimaksudkan adalah sampel yang dipilih
nantinya adalahorang-orang dianggap paling
tahu tentang data yang peneliti harapkan
2. 3. sehinggamemudahkanpeneliti menganalisis
1. mencipta membina
mempela
fenomena yang terjadi.Sampel yang diambil
kan ikatan- hubungan
jari tentang ikatan yang baik berjumlah 32 orang meliputi kepala desa
dunia dalam diantara (lurah),kepala lorong, ketua RT,
kehidupan sesama selebihnyamasyarakat biasa.
manusia manusia
Pengumpulan data menggunakan
model interaktif berdasarkan teori Miles dan
Komunikasi memegang peranan penting bukan Faisal (dalam Sujarweni 2014:34-36) meliputi;
saja dalam hubungan antarmanusia, tetapijuga 1) Reduksi data, yaitu menulisdata dalam
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan bentuk laporan atau data yang rinci. Laporan
pewarisan nilai-nilaibudaya dari generasi yang disusun berdasarkan data yangdiperoleh
pendahulu kepada generasi penerus. kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal
pokok dan difokuskan pada hal-hal yang
7. METODE PENELITIAN penting.2) Penyajian data, datadikategorikan
Penelitian ini menggunakan metode menurut pokokpermasalahan dan dibuat dalam
kualitatif.Pendekatan kualitatif berguna bentuk bagan sehingga memudahkan peneliti
untukmenggambarkan suatu realita dan untuk melihatpola-pola hubungan satu data
kondisi sosial dalam masyarakat.Penelitian ini dengan data lainnya. 3) Penyimpulan dan
dilakukan dari observasi atau pengamatan verifikasi, yaitumengambil kesimpulkan
langsung, pengumpulan data, pelaksanaaan sementara dan kemudian akan diverivikasi.
pengumulan data, tahap analisis. Alasan 4) Kesimpulan akhir,yaitu melakukan
peneliti menggunakan metode ini adalah untuk kesimpulan dari kesimpulan sementara yang
mengetahui dan mendeskripsikan telah diverifikasi. Kesimpulanakhir ini
perkembangan pengguna bahasa Indonesia diperoleh setelah semua data dikumpulkan,
diperdesaan. Metode kualitatif digunakan direduksi dan diverifikasi.
karena metode ini merupakan salah satu
prosedurpenelitian yang menghasilkan data 8. HASIL DAN PEMBAHASAN
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan 1. Deskripsi Desa Pir Trans Sosa III A
perilaku orang-orangyang diamati (Bodg dan
Taylor dalam Sujarweni, 2014:19). Desa Pir Trans Sosa III A merupakan
salah satu desa yang ada di Kecamatan

73
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

Hutaraja Tinggi, Kabupaten Proses pelaksanaan Tahap kedua yaitu


Padanglawas.Provinsi Sumatera Utara.Desa melakukankegiatan pemberdayaan
Pir Trans Sosa III A, memiliki jumlah masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
penduduk 1066 jiwa dan 294 kartu keluarga. merupakan suatu arah kebijakan yang sangat
penting dalam program penanggulangan
2. Proses pengembangan kesadaran ketertinggalan.Penanggulan masyarakat dalam
masyarakat di perdesaan dalam ketertinggalan bertujuan agar masyarakat
menggunakan bahasa Indonesia sebagai dapat mengakses peningkatan kualitas
alat komunikasi efektif kehidupan dalam berbagai aspek, seperti
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan
Proses pelaksanaan pengembangan lainnya (Wisnu Indrajit dkk, 2014:6). Fokus
kesadaran masyarakat di perdesaan dalam peneliti dalam kegiatan pemberdayaan ialah
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat pada penggunaan bahasa Indonesia sebagai
komunikasi efektifdilakukan secara bertahap alat komunikasi efektif.
untuk dapat mengungkapkan hasil penelitian
yang dilakukan. Tahap pertama yaitu Kegiatan pemberdayaan dilakukan di
melakukan analisis masalah untuk rumah peneliti tepatnya di halaman depan
mengumpulkan informasi dengancara rumah, kegiatan terhitung tanggal 27 April
membagikan angket kepada 32 masyarakat di sampai 30 April 2020, peneliti memberikan
Desa Pir Trans Sosa IIIA.Angket berisi 5 undangan kepada 32 orang sebagai sampel
pertanyaan. yang telah ditentukan. Peneliti dibantu oleh
Subardi (Ayah) dan Raisya Bella
N Pertanyaan Y Tida % (Adik).Berikut Jadwal rincian kegiatan.
o a k
1 Apakah Anda bangga 29 3 90.6 Tanggal Kegiatan Peserta waktu
menggunakan Bahasa % 27 April Pembukaan 32 10.00
Indonesia? beserta kata s/d
2 Apakah Anda percaya 5 27 15.6 sambutan dari 11.45
diri ketika % peneliti dan WIB
menggunakan Bahasa kepala desa.
Indonesia? 28 April  Pengenalan 30 09.15
3 Apakah Anda lancar 10 22 31 % sejarah bahasa s/d
dalam menggunakan Indonesia. 11.45
Bahasa Indonesia ?  Penjelasan WIB
4 Apakah Anda paham 4 26 12% istilah asing
dengan istilah yang yang beredar
sedang populer saat ini saat pandemi
dengan mewabahnya virus corona
virus corona, seperti 29 April Peran bahasa 28 09.15
istilah, sosial Asing, bahasa s/d
distancing, lockdown,h Daerah terhadap 11.45
and sanitizer, suspect, bahasa Indonesia WIB
physical distancing ? 30 April Cindera mata, 30 09.15
5 Apakah dalam 30 2 93.7 game dan s/d
berkomunikasi, % penutup 11.45
Anda lebih mudah WIB
menggunakan Bahasa
daerah daripada Bahasa
Indonesia ?
3. Hasil pengembangan kesadaran
masyarakat di perdesaan dalam
Hasil analisis angket yang dibagikan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai
terungkap bahwa sebagian besar masyarakat
alat komunikasi efektif
di desa pir trans sosa III Amembutuhkan
adanya pemberdayaan untuk mengembangkan
Hasil pengembangan diperoleh dari tahap
pemahaman dalam penggunaan bahasa
pengembangan I sampai tahap ke II dengan
Indonesia sebagai alat komunikasi efektif.
merujuk pada tahapan pengembangan Borg

74
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

dan Gall (Sanjaya, 2014:136) Hasil Hasil dari penelitian menunjukan 100%
pengembangan tersebut akan diuraikan sebagai masyarakat membutuhkan adanya kegiatan
berikut.Proses pelaksanaan pengembangan pemberdayaanyang sifatnya positif dan
bahan ajar pada tahap I yaitu memunculkan membangun.Setelah dilakukannya
ide/gagasan dengan melaksanakan studi pengembangan kepada masyarakat adanya
pendahuluan.Studi pendahuluan yang pengaruh yang terjadi dalam kehidupan
dilakukan yaitu dengan melakukan survei masyarakat, seperti mulainya masyarakat
lapangan (analisis kebutuhan) dan survei menggunakan bahasa Indonesia dalamaktivitas
literatur. Analisis kebutuhan merupakan proses sehari-hari atau informal, timbulnya rasa
untuk menentukan prioritas kebutuhan percaya diri dalam menggunakan bahasa
pendidikan, mengumpulkan informasi, dan Indonesia.
memecahkan masalah. Untuk menentukan
hasil survei lapangan (analisis kebutuhan) Peneliti berupaya membawa perubahan
diperoleh dengan cara membagikan angket dari adanya ketertinggalan. Penanggulan
kepada 32 orang di desa pir trans sosa III A . masyarakat dalam ketertinggalan bertujuan
agar masyarakat dapat mengakses peningkatan
Hasil angket yang disebarkan kepada 32 kualitas kehidupan dalam berbagai aspek,
orang di Desa Pir Trans Sosa III A diperoleh seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan,
kesimpulan sebagai berikut. (a) Sebagian dan lainnya.
masyarakat 10% menyatakan tidak bangga
menggunakan bahasa Indonesia sedangkan
90% menyatakan bangga menggunakan bahasa DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. (b) Masyarakat menyatakan 15.6% Anggorowati, Noor, A. R. (2017). Komunikasi
tidak percaya diri menggunakan bahasa Efektif Dalam Praktek Kolaborasi
Indonesia. (c) Masyarakat menyatakan 31% Interprofesi Sebagai Upaya
tidak lancer menggunakan bahasa Indonesia. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
(d) Masyarakat menyatakan 12% tidak paham Journal of Health Studies, Vol. 1,
dengan istilah yang sedang populer saat No.1,Maret 2017: 65-71.
mewabahnya virus corona. (e) Masyarakat Arum Putri Rahayu (2015) Menumbuhkan
menyatakan 93% lebih mudah menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan
bahasa daerah daripada bahasa Indonesia. Benar dalam Pendidikan dan
Pengajaran.Jurnal paradigma
Tahap ke II dari hasil pemberdayaan, Volume 2, Nomor 1, November 1-15
dengan sampel berjumlah 32 orang diberi Asep Muhyidin (2012) masa depan bahasa
angket kembali sebagai evalusi kinerja peneliti Indonesia sebagai pemersatu bangsa
untuk penelitian berikutnya.Hasil menunjukan dalam bingkai multikulturalisme
100% masyarakat membutuhkan adanya Chaer, Abdul dan Agustina, Leoni, (2010).
kegiatan pemberdayaan yang sifatnya positif Sosiolinguistik perkenalan awal.
dan membangun.Masyarakat memiliki Jakarta: Rineka Cipta
ketertarikan serta membawa pengaruh positif Chaer, Abdul, (2007). Linguistik Umum.
bagi kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta
Hamid, Darmadi, (2011). Metode Penelitian
9. KESIMPULAN Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Kesimpulan Hedi Heryadi1, Hana Silvana. (2013)
Pengembangan kesadaran berbahasa Komunikasi Antarbudaya Dalam
Indonesia sebagai alat komunikasi efektif Masyarakat Multikultur Jurnal
dilakukan sebagai upaya menjunjung tinggi Kajian Komunikasi, Volume 1, No. 1,
sejarah bahasa dan bangsa Indonesia.Dengan Juni hlm 95-108
adanya kesadaran berbahasa Indonesia akan Hindayani (2015) Pola Komunikasi untuk
mampumenumbuhkan semangat dalam Pemberdayaan Kelompok Informasi
berbahasaIndonesia sebagai bukti kecintaan Masyarakat dalam Menyukseskan
terhadap bangsa Indonesia serta menjunjung Program Swasembada Pangan Jurnal
tinggi bahasa sesuai ikrar ketiga sumpah Pekommas, Vol. 18 No. 2, Agustus
pemuda. : 127 – 138

75
JurnalNetwork MediaVol: 3 No. 2 Agustus 2020 | ISSN (P) : 2569 – 6446 | ISSN (E) : 2722-9319

Indrajit, Wisnu dkk., 2014, Pemberdayaan Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 28


Masyarakat dan Pembangunan - 36
Gagasan Manajemen Pengembangan Wahyu (2015) Modal Sosial dan Mekanisme
Masyarakat Untuk Memutus Mata Adaptasi Masyarakat Pedesaan dalam
Rantai Kemiskinan, Malang: Intans Pengelolaan dan Pembangunan
Publishing. Infrastrukturmasyarakat: Jurnal
Halimah (2008) Pemberdayaan Lingkungan Sosiologi, Vol. 20, No. 1 :81-97.
Sebagai Sumber Belajardalam Wisnu Indrajit dkk.(2014) Pemberdayaan
Upaya Meningkatkan Kompetensi Masyarakat dan Pembangunan
Berbahasa Indonesia Siswa Kelas 4 Gagasan Manajemen
SD Laboratorium UPI Kampus Pengembangan Masyarakat Untuk
Cibiru Jurnal Pendidikan Dasar Memutus Mata Rantai Kemiskinan.
vol: 10. No.1-15 Malang: Intans Publishing.
Marsudi, Siti Zahrok, dan Usman Arief Zuchdi, Darmayati dkk. 2010. Pendidikan
(2013) Kesadaran Pemakai Bahasa Karakter dengan Pendekatan
Indonesiadi Era Teknologi. Jurnal Komprehensif Terintegrasi dalam
Sosial Humaniora, Vol 6 No.2, Perkuliahan dan Pengembangan
November 159-170 KulturUniversitas. Yogyakarta: UNY
Mawardi (2018) Karakteristik Ragam Bahasa Press.
Hukum Dalam Teks Qanun Aceh.
Master Bahasa Vol. 6 No. 2 Mei
2018:183−194.
Mohammad Arif Aditya (2017)Sikap
Berbahasa Masyarakat Desa Pauh
Terhadap Bahasa Indonesia dan
Bahasa Melayu. Hal 4-22
Padangaran, Ayub M.2011.Manajemen
Proyek Pengembangan Masyarakat,
Konsep, Teori, dan Praktek, Kendari:
Unhalu Press.
Riris Andono Ahmad (2020) Efektivitas
Bahasa Daerah dalam Sosialisasi
Pencegahan Covid-19 di Media Sosial
Suharto (2010) Membangun Masyarakat
MemberdayakanMasyarakat,
Bandung: Refika Aditama.
Supratiknya (2010) Komunikasi Antarpribadi
dan Tinjauan Psikologis, Kanisius:
Kanisius
Suyadi (2013) Strategi Pembelajaran
Pendidikan Kreatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Tanjung, Akbar. (1990) Peranan Bahasa
Indonesia dalam Pembinaan Generasi
Muda. Dalam Kongres Bahasa
Indonesia V. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaaan dan
Pengembangan Bahasa.(2004).
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
IV. Jakarta: Balai Pustaka.
Wanto Paju dan Luky Dwiantoro(2018)
Upaya Meningkatkan Komunikasi
Efektif Perawat – PasienJurnal

76

Anda mungkin juga menyukai