KeMenKeu - Diklat Keuangan Umum - Kebijakan Publik - 10 Juli 2023 - Policy Process (Evaluation)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

Public

Policy Process
(Evaluation)

Dr. Roy V. Salomo, M.Soc.Sc.


Evaluation
• Evaluation adalah sebuah proses
sistematis untuk melakukan assessment
terhadap outcomes/impact dari
kebijakan, progam, termasuk, bagi
sebagian ahli, implementasi kebijakan
dan terhadap kinerja organisasi.
• Menetapkan Kriteria Evaluasi sejak awal
akan membantu evaluasi tetap fokus
dan obyektif.
• Evaluasi merupakan proses multi-aktor,
multi-level serta melibatkan pihak-pihak
terkait atau tertentu.
• Evaluasi juga mempunyai peran yang
sangat penting dalam fungsi
akuntabilitas, terutama pada saat yang
digunakan adalah ‘public funds’.
Tujuan Evaluasi Kebijakan:
• Untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian terhadap tujuan2
dan dampak dari suatu
kebijakan;
• Apa saja kendala atau faktor
sukses dari ketercapaian tujuan
kebijakan;
• Lesson learned apa yang dapat
diambil dari sebuah kebijakan.
Evaluasi Kebijakan Publik: Proses & Dampak
Evaluasi kebijakan publik dapat
dilakukan terhadap proses dan terhadap
dampak.
Evaluasi Proses fokus pada apa yang
diimplementasikan terhadap kebijakan
yang sudah diputuskan; sedangkan,
Evaluasi Dampak fokus pada apa yang
sesungguhnya dihasilkan oleh
implementasi kebijakan.
Oleh karenanya terjadi semacam
tumpang tindih terhadap analisis
implementasi kebijakan.
Apa Yang Dievaluasi?

• Effektivitas Kebijakan - Outcomes


atau dampaknya;
• Efficiency Kebijakan
bahwa kebijakan yg telah
diimplementasikan
tidak sia-sia (Cost-Effectiveness)
Nilai lainnya:
* Equity (Keadilan) / Fairness
* Bernilai governance yang baik
* Apakah ada ‘conflicting values’,
misalnya jika ada kebijakan afirmatif
yang berkaitan dengan penerimaan
ASN di daerah 3T.
* Dapat saja capainya effektif,
namun apakah fair?
Jenis Evaluasi Kebijakan
• Ex-Ante Evaluation vs Ex-Post Evaluation
Ex-Ante Ex-Post
Implementation
Evaluation Evaluation

Pengukuran Melalui Standar Kriteria Yang Di tetapkan

Baseline Progress Result


Ex-Ante Evaluation
• Ex-Ante berarti sebelum fakta.
• Evaluasi yang dilakukan sebelum
kebijakan diterapkan.
• Fungsinya untuk menganalisis feasibility
dari rencana kebijakan.
• Menganalisis alternatif kebijakan yang
mungkin untuk diterapkan, serta
merangking dari yang ‘terbaik’ (paling
feasible) sampai‘ yang ‘terburuk’ (paling
tidak feasible).
Ex-Post Evaluation
• Ex-Post berarti setelah fakta
• Evaluasi yang dilakukan setelah
kebijakan diimplementasikan.
• Fungsinya untuk mengetahui hasil yang
diperoleh setelah kebijakan
diimplementasikan.
• Memberikan feed-back (masukan) pada
pembuat kebijakan dan juga pada
implementor kebijakan.
Public Policy Evaluation
• Evaluasi Kebijakan menerapkan
pendekatan, prinsip, kriteria dan
metode tertentu untuk menilai isi,
implementasi serta dampak
kebijakan.
• Evaluasi adalah aktivitas untuk
mengembangkan, memahami,
mendapatkan keuntungan,
keunggulan serta manfaat dari
sebuah kebijakan.
Pendekatan Evaluasi Kebijakan
1. Pendekatan Hirarki (Top-Down)
Evaluasi dilakukan oleh tingkat atau struktur
pemerintahan yang lebih tinggi.
Biasanya lebih bersifat intern pemerintahan, sederhana
dan bersifat teknis/professional.
2. Pendekatan Polisentrisme
Evaluasi dilakukan oleh berbagai pihak secara sendiri-
sendiri atau dapat berkolaborasi.
Prinsip-Prinsip
Evaluasi Kebijakan
1. Obyektif
2. Adil
3. Terpadu
4. Terbuka
5. Sistematis
6. Kriteria sebagai Acuan
7. Akuntabel
8. Partisipatif
9. Berkesinambungan
10. Improvement/Lesson Learned
Kegiatan Evaluasi Kebijakan

• Mengidentifikasi kembali
berbagai tujuan, berbagai
kriteria, indikator, serta
target yang telah ditetapkan
pada saat pembuatan dan
penetapan kebijakan, untuk
dipakai dalam mengevaluasi
kebijakan.
• Pengumpulan data yang
relevan dengan berbagai
kriteria, indikator, target
serta capaian kebijakan.
• Pengolahan dan Analisis Data
• Temuan dan Rekomentasi
(policy feed back)
Siapa Yang Melakukan Evaluasi?
• Elite:
Pemerintah, Lembaga Audit Nasional atau
Internasional, Regulator;
• LSM atau Lembaga Non-Profit;
• Asosiasi Pebisnis (Kadin);
• Media;
• Masyarakat:
Melalui Mekanisme Komplain, Survey oleh
lembaga independent, Opini Publik;
• Lembaga Profesional terakreditasi.
Metode Evaluasi Kebijakan

Survey

Action Research

Focus Group Discussion

Case Study

Participant Observation

Regulatory Impact Assessment (RIA)


The challenge of reforming big bureaucracy in Indonesia by
Mark Turner, Eko Prasojo and Rudiarto Sumarwono
POLICY STUDIES
2022, VOL. 43, NO. 2, 333–351
https://doi.org/10.1080/01442872.2019.1708301

ABSTRACT
• Under the authoritarian rule of President Suharto, Indonesia built
one of the world’s largest bureaucracies. However, it suffered from
a range of problems including rampant corruption, inefficiency,
poor service delivery and process orientation.
• Following democratization in 1998, the country’s political leaders
have experimented with various modes of public administration
reform culminating in the system-wide bureaucracy reform of
Presidents Yudhoyono and Jokowi that commenced in 2010.
• This article examines the nature of Indonesia’s public
administration reform in the democratic era using ideal
type constructions that facilitate identification of what the
reforms are and what they are trying to achieve while
simultaneously setting out the current bureaucratic
structures and behaviours and the difficulties they pose for
the reformers.
• The article concludes that while progress has been made,
Indonesia will not achieve its declared goal of creating a
“world class” public service by 2025 largely due to powerful
forces resisting reform.
EVALUASI AKUNTABILTAS KINERJA
• Perencanaan Jangka Menengah
• Perencanaan Tahunan
• Penetapan Anggaran
• Kontrak Kinerja
• Rencana Aksi
• Indikator Kinerja Utama
• Metode Pengukuran Kinerja
• Mekanisme Pengumpulan Kinerja

• Pengukuran Kinerja
• Analisis Capaian Kinerja
• Transparansi Pelaporan Kinerja

• Pedoman Evaluasi Internal


• Pelaksanaan Evaluasi Internal
• Pemantauan Capaian Kinerja METODE EVALUASI: Kategori
Nilai

• Evaluasi Program ü Penelahaan Dokumen


AA > 90 - 100
ü Wawancara
• Pencapaian target ü Presentasi pimpinan instansi/unit kerja A > 80 – 90
• Keandalan informasi kinerja ü Observasi lapangan
BB > 70 – 80
• Benchmarking capaian kinerja ü Benchmark instansi dan negara lain
• Capaian kinerja perspektif stakeholder B > 60 - 70
LAPORAN HASIL EVALUASI:
§ Memetakan kondisi penerapan CC > 50 - 60

akuntabilitas kinerja C > 30 - 50


§ Memberikan rekomendasi
perbaikan D 0 - 30
Manfaat Policy Evaluation

Policy Policy Policy


Evaluation Learning Reform

Anda mungkin juga menyukai