Peran Pejabat Fungsional Pasca Delayering 2
Peran Pejabat Fungsional Pasca Delayering 2
Peran Pejabat Fungsional Pasca Delayering 2
Fungsional
Pasca
Delayering
Pelatihan Penguatan Kompetensi Mansoskul
bagi Pejabat Fungsional Pasca Delayering
Angkatan II
5 Februari 2024
2
Latar Belakang Reformasi Birokrasi
Pidato Presiden (20 Oktober 2019)
Penyederhanaan Birokrasi
1 Simplifikasi proses
2 Eselonisasi 2 level (delayering)
3 Optimalisasi Jabatan Fungsional
Penilaian Penilaian
Kinerja oleh atasan Kinerja oleh atasan
langsung dan TPAK langsung
Sistem kerja
Sistem kerja matriks
berjenjang
3
Arahan Menteri Keuangan
"Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien"
1 Kecepatan & Kemudahan Layanan/Perijinan 2 Peningkatan budaya kinerja 3 Stakeholder focus
Destination Statement
a. Menghargai keahlian dan keterampilan Orientasi pada stakeholders
Kemenkeu a. Pengambilan keputusan cepat
b. Flatter and boundaryless organization b. SDM yang adaptive dan technology savvy dari pada proses internal
c. Budaya kerja adaptif, berbasis digital, dan
berintegritas
“Delayering agar dilakukan secara hati-hati, mempertimbangkan berbagai risiko, dan bertahap.” (LOM 2020)
“Mempercepat konsolidasi JF. Setuju pengelompokan (konsolidasi) JF sebagai piloting dengan visi yang jelas.“ (Rapim Menkeu terkait JF 25 Mei 2022 dan 28 Juli
2022)
Jenis JF sangat variatif sehingga menyulitkan JF berbasis tusi utama Kemenkeu, Konsolidasi JF
Rotasi
2 3 4 5
1
2020 2022
5
Milestone PO-BPPK
5
Penyiapan Infrastruktur 6 Penetapan PMK OTK
Usulan Informasi Jabatan dan Uraian Jabatan PMK NOMOR 135 TAHUN 2023.
Usulan Rumpun Jabatan, Peta Jabatan
Usulan Standar Kompetensi Jabatan
Usulan Grading
Proses Alih Jabatan
What’s Next? 9
Pelimpahan Wewenang dan 7 Usulan Pengalihan JF
Penyesuaian SOP Usulan Pengangkatan Jabatan
Usulan Pelimpahan Wewenang 8 Kode Naskah Dinas & Kop Surat Struktural
Pelantikan Jabatan Struktural dan
Menteri ke Pejabat di bawahnya Usulan Kode ND dan Kop Surat Struktural
Usulan Pelimpahan Wewenang Fungsional
Usulan Kode ND dan Kop Surat Fungsional
Usulan Penetapan Angka Kredit
Pejabat Es 1 ke Pejabat di bawahnya Penyiapan Alur Kerja dan Setting dalam
Penyusunan SOP Pejabat Fungsional ex Delayering
Nadine
Sumber: Paparan Rapat Pembahasan Tim dan Rencana Kerja PMO 2024
6
Struktur Pusdiklat Pasca PO
7
Kedudukan JF Pasca Delayering
KAPUS
KASUBBID MP KASUBBID TK
Pelaksana Pelaksana
8
Struktur Pusbin JFPM
9
Kedudukan JF Pasca Delayering
KAPUS
• JF PTP • JF WI /
• JF Prakom • JF Abangkom /
• JF Pengawas KN KATIM • JF Asesor
• JF Abangkom • Kelompok pelaksana
• Kelompok pelaksana
• JF WI /
• JF Abangkom /
• JF Pengawas KN*
• Kelompok pelaksana
KASUBBID MP KASUBBID TK
10
Sumber: Paparan Konsolidasi JF, Biro Organta
11
Sumber: Paparan Konsolidasi JF, Biro Organta
12
Sumber: Paparan Konsolidasi JF, Biro Organta
13
Konsep Sistem Kerja Baru
Konsep Dasar Sistem Kerja Konsep Kep. Kepala BPPK Tentang Mekanisme Kerja
Tugas inti merupakan tugas yang terkait secara langsung Tugas tambahan merupakan tugas selain tugas pokok dan fungsi
Deskripsi Tugas dengan tugas pokok dan fungsi Pusat Pendidikan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan/atau turunannya.
Pelatihan dan/atau turunannya.
tugas yang dilakukan secara rutin dan dapat diprediksi; tugas yang tingkat kemunculan atau frekuensinya terjadi secara
Karakteristik tugas yang dapat dilaksanakan secara mandiri sesuai non rutin; dan/atau
dengan uraian pekerjaannya (job description); tugas yang muncul sebagai instruksi atau arahan pimpinan
tugas yang dilaksanakan secara berkala (harian, mingguan, menyelesaikan suatu pekerjaan lintas kewenangan antar Tim
bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan); Kerja Tugas Inti dalam satu unit kerja atau lintas satu unit
tugas yang pelaksanaanya mengikuti siklus organisasi, dan bersifat strategis, penting, serta mendesak untuk
tahun anggaran; dan/atau segera diselesaikan.
tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
diberikan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Jumlah Tim Kerja Ditentukan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan strategi dari
J Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
F
J
Maksimal Batasan F
Tidak ada
Penugasan JF
Ditentukan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan strategi dari
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Dapat berasal dari Pejabat Fungsional atau Jabatan Administrasi
Ketentuan
Ketua Tim
Tidak ada
Pusdiklat KM 96 53 43
Pusdiklat AP 94 85 9
Pusdiklat Pajak 94 92 2
Pusdiklat BC 74 72 2
Pusdiklat KNPK 63 22 39 2
Pusdiklat KU 81 40 1 37 3
BDPim 29 29 -
19
Penataan SDM Pasca PO
Unit Setban Pusd. KM Pusd. AP Pusd. Pajak Pusd. BC Pusd. KP Pusbin JFPM Jumlah
Eselon II 1 1 1 1 1 1 1 7
Eselon III 5 2 4 3 3 4 3 24
Eselon IV 20 12 12 9 9 10 6 78
JF Setban 17 17
WI 29 32 23 11 15 110
PTP 5 3 4 2 3 17
Prakom 1 1 1 1 4
Pengawas KN 2 1 1 2 1 7
Asesor SDMA 5 5
20
Perluasan ruang
lingkup tugas
Apa yang dapat
disimpulkan Terlibat dalam
dari peran JF di mekanisme kerja tim
BPPK pasca
PO? Perlunya inisiatif
kerja
21
Mengapa perlu inisiatif kerja?
Perubahan Organisasi
Change
Management Adaptasi Inisiatif Kinerja
Penetapan target AK di awal tahun kinerja berbasis Target AK Tahunan ditetapkan sebagai koefisien
pada penyelarasan butir kegiatan dalam SKP pengali untuk konversi predikat evaluasi kinerja
tidak linier dengan target organisasi setiap tahun
Tidak ada lagi DUPAK, evaluasi berdasarkan hasil
Berbasis pada penilaian AK per butir kegiatan dan
penilaian pemenuhan ekspektasi kinerja
pengajuan DUPAK kesesuaian bobot SKP
Ditambahkan ketentuan kenaikan pangkat istimewa
Kenaikan pangkat luar biasa hanya untuk JPT dan JA diberikan bagi pejabat fungsional yang memiliki
Terdapat unsur penunjang dan pengembangan penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa dalam
profesi menjalankan tugas JF
Instansi Pembina memiliki 19 tugas utama Instansi Pembina menyusun konten pembelajaran,
administratif strategi dan program pengembangan kompetensi
23 3
Tugas dan Ruang Lingkup JF Kedudukan JF
24 4
POLA KARIER
Pola Karier Horizontal Pola Karier Diagonal
JF JF JF JA
WI Ahli Muda ke JF Administrator
JF Ahli Muda ke JF Ahli Muda lainnya
JA JF
JPT Pratama ke WI Ahli Utama
Pola Karier Vertikal
Ahli Utama
Ahli Madya
Ahli Muda
Ahli Pertama
25 7
MANAJEMEN KARIER
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 224/PMK.01/2020
tentang Manajemen Karier di Lingkungan Kementerian Keuangan
Manajemen Sistem
Karier Merit
Serangkaian pengelolaan sumber daya Kebijakan dan manajemen aparatur
manusia yang objektif, terencana, dan sipil negara yang berdasarkan
akuntabel untuk melaksanakan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
pengembangan karier, pengembangan secara adil dan wajar dengan tanpa
kompetensi, pola karier, mutasi, dan membedakan latar belakang politik,
promosi dengan menerapkan sistem merit ras, warna kulit, agama, asal usul,jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi kecacatan
26
Tahapan MT Kenaikan Jenjang Satu Tingkat Lebih
Tinggi dalam Jabatan Fungsional
Identifikasi calon Talent Asesmen calon Talent Pengembangan calon Penetapan Talent
Fungsional Fungsional Talent Fungsional Fungsional
27
Acuan penyusunan instrumen
kompetensi teknis JF
PermenpanRB 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
KMK No. 504.1/KMK.01/2021 tentang Pengelolaan Penilaian Kompetensi Manajerial dan Sosio Kultural di Lingkungan Kementerian Keuangan
Kompetensi
Pengambilan Keputusan
Mengelola Perubahan
Orientasi Pada Hasil
Pelayanan Publik
Perekat Bangsa
Komunikasi
Kerjasama
Integritas
Kategori Jumlah
Lain
Jabatan Fungsional Keahlian
Ahli Utama / Guru Besar 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
Ahli Madya / Lektor Kepala 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
Ahli Muda / Lektor 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
1: Pemahaman dasar, menyelesaikan tugas sederhana 4: Mengembangkan Iptek, menjadi rujukann & melakukan pembaruan/inisiatif
Ahli Pertamapengetahuan
2: dibekali 2
/ Asisten Ahliuntuk penyelesaian 2 membantu2orang lain
tugas, 2 2
5. Membuat inovasi 2 2 menjadi mentor
baru, memimpin, 2 2
nasional/internasional 18
3: Analisis
Jabatan masalah &Keterampilan
Fungsional solusi, dapat diberitanggung jawab dalam tim
Penyelia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 28
JF WI
WI Muda WI Madya
a. Mampu menjabarkan teori/current issue/studi kasus terkait keilmuan RMP a. Mampu menganalisis teori/ current issue/ studi kasus/ permasalahan terkait keilmuan dalam
yang diampu RMP yang diampu
b. Mampu memberikan contoh teori/current issue/studi kasus terkait keilmuan b. Mampu menjadi rujukan perkonsultasian / coach pada level internal BPPK terkait keilmuan
RMP yang diampu dalam RMP yang diampu
c. Mampu memberikan pendapat/solusi atas permasalahan yang diajukan dalam c. Mampu bekerja secara mandiri dengan hasil yang konsisten dan berkualitas tinggi
RMP yang diampu
d. Mampu melakukan pengambilan keputusan secara tepat pada situasi umum
dalam RMP yang diampu
WI Muda WI Madya
a. Memiliki pengalaman mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi tentang a. Memiliki pengalaman sebagai tim pembahas/reviewer/ editor atas publikasi KTI terkait RMP
RMP terkait sebagai narasumber b. Memiliki pengalaman dalam penyusunan ketentuan terkait RMP
b. Aktif dalam merespon dan menjawab permasalahan dalam CoP RMP yang c. Memiliki pengalaman menyusun publikasi yang bersifat current issue berkaitan dengan RMP
diampu d. Memiliki pengalaman menjadi narasumber/pembicara yang terkait dengan current issue
c. Memiliki pengalaman mengajar mata pelatihan tentang RMP yang diampu < berkaitan dengan RMP
100 JP atau min 2 tahun e. Memiliki pengalaman menjadi Narasumber/pembicara sharing session berkaitan dengan RMP
d. Memiliki pengalaman menjadi anggota wali program pada pelatihan RMP f. Memiliki pengalaman mengajar mata pelatihan terkait RMP > 100 JP atau selama 2 s.d. 5 tahun
yang diampu/ anggota tim kerja sesuai dengan pelatihan RMP yang diampu g. Memiliki pengalaman menjadi coach terkait dengan keilmuan dalam RMP untuk internal BPPK.
e. Memiliki pengalaman menjadi moderator pada Cop/FGD/ h. Pernah terlibat dalam CoP / FGD / Diskusi terkait kasus /Permasalah sesuai RMP pada level
seminar/workshop/ lokakarya/open class dalam RMP yang diampu antar unit eselon I Kemenkeu
f. Memiliki pengalaman menyusun studi kasus/bahan pembelajaran/ tulisan/ i. Memiliki pengalaman menjadi ketua wali program pada RMP Terkait
artikel terkait permasalahan pada RMP yang diampu j. Memiliki pengalaman menghasilkan KTI yang berkaitan dengan RMP yang diampu yang
g. Memiliki pengalaman dalam perancangan desain pembelajaran non terpublikasi pada tingkat Nasional
pelatihan yang berkaitan dengan RMP yang diampu k. Memiliki pengalaman menyusun modul untuk RMP terkait
29
Level
JF Pengawas KN (PPK)
Deskripsi Indikator Kompetensi
Kompetensi
Mampu menyusun kebijakan operasional 3. 1. Menyusun rencana dan strategi advokasi, dan/atau konsep kebijakan operasional berdasarkan kebijakan strategis
dan strategi advokasi kebijakan sesuai lingkup tugas;
3 perbendaharaan negara 3.2. Melakukan advokasi melalui kegiatan presentasi/penjelasan teknis/diskusi, yang bertujuan agar pemangku
kepentingan dapat menerapkan kebijakan dimaksud;
3.3. Melakukan monitoring dan evaluasi atas alternatif langkah tindak lanjut perbaikan yang spesifik sesuai lingkup tugas.
Mampu melakukananalisis terhadap 3.1. Menganalisis ketidakwajaran dalam prosedur penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD;
prosedur penyelesaian pembayaran atas 3.2. Menyusun berbagai alternatif solusi atas permasalahan penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD dengan
3
beban APBN/APBD berbagai pendekatan/metode;
3.3. Merumuskan prosedur penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD.
Mampu melakukan evaluasi terhadap 3. 1. Melakukan analisis (evaluasi) kinerja pelaksanaan anggaran dengan menggunakan beberapa teknik/metode;
hasil analisis kinerja pelaksanaan 3.2. Melakukan evaluasi atas hasil reviu belanja negara, pengendalian pelaksanaan anggaran, kinerja pelaksanaan
3
anggaran anggaran/telaah makro pelaksanaan anggaran;
3.3. Memberikan alternatif solusi atas beberapa kondisi untuk mendukung peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran.
Mampu mengevaluasi perencanaan 4. 1. Mengevaluasi dampak dari berbagai permasalahan yang muncul dalam perencanaan pelaksanaan anggaran; 4.2.
pelaksanaan anggaran Menghasilkan rekomendasi solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks dalam perencanaan pelaksanaan
4
anggaran;
4.3. Melakukan evaluasi lintas fungsi dalam perencanaan pelaksanaan anggaran.
Mampu merumuskan kontrak pengadaan 4.1 Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam bentuk Surat Perjanjian
Barang/Jasa untuk pekerjaan yang untuk Kontrak Pekerjaan Terintegrasi, Kontrak Payung, Kontrak Pengadaan Barang/Jasa internasional, dan kontrak yang
memiliki kriteria/ persyaratan khusus pemilihan penyedia Barang/Jasanya dilakukan itemized.
dan/atau spesifik, dan melakukan 4.2 Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa terhadap masukan (input),
4 pengendalian kontrak untuk pekerjaan proses produksi/ pelaksanaan, dan keluaran (output) hasil pekerjaan, berupa Barang/Jasa yang kompleks.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 4.3 Mampu melakukan pekerjaan Pembentukan Tim Pengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
yang kompleks, serta menyusun 4.4 Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa berupa Barang/Jasa yang kompleks
instrumen Evaluasi kinerja Penyedia setelah proses penjaminan mutu (quality assurance).
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4.5 Mampu melakukan pekerjaan penyusunan instrumen Evaluasi Kinerja Penyedia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Mampu melakukan analisis dan 3.1 Mampu melakukan analisis dan pemecahan masalah teknis operasional Penyusunan Rencana, Persiapan,
memecahkan masalah teknis Pelaksanaan, dan Pengawasan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
operasional pada tahapan 3.2 Mampu melakukan pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola untuk pekerjaan dengan masukan (input)
3
perencanaan,pelaksanaan, dan berupa personil dengan keahlian tertentu dan bahan/material umum, proses/metode pelaksanaan telah memiliki
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa standar/pedoman yang spesifik sesuai bidang pekerjaan dengan variasi pelaksanaan tergantung pada kondisi lapangan,
Pemerintah secara Swakelola. dan/atau keluaran (output) yang akan dihasilkan dapat diukur secara kuantitatif dan/atau kualitatif.
30
JF Pengawas KN (ALK)
Level
Deskripsi Indikator Kompetensi
Kompetensi
Mampu menyusun kebijakan operasional 3. 1. Menyusun rencana dan strategi advokasi, dan/atau konsep kebijakan operasional berdasarkan kebijakan strategis
dan strategi advokasi kebijakan sesuai lingkup tugas;
3 perbendaharaan negara 3.2. Melakukan advokasi melalui kegiatan presentasi/penjelasan teknis/diskusi, yang bertujuan agar pemangku
kepentingan dapat menerapkan kebijakan dimaksud;
3.3. Melakukan monitoring dan evaluasi atas alternatif langkah tindak lanjut perbaikan yang spesifik sesuai lingkup tugas.
Mampu melakukananalisis terhadap 3.1. Menganalisis ketidakwajaran dalam prosedur penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD;
prosedur penyelesaian pembayaran atas 3.2. Menyusun berbagai alternatif solusi atas permasalahan penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD dengan
3
beban APBN/APBD berbagai pendekatan/metode;
3.3. Merumuskan prosedur penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD.
Mampu melakukan evaluasi terhadap 3. 1. Melakukan analisis (evaluasi) kinerja pelaksanaan anggaran dengan menggunakan beberapa teknik/metode;
hasil analisis kinerja pelaksanaan 3.2. Melakukan evaluasi atas hasil reviu belanja negara, pengendalian pelaksanaan anggaran, kinerja pelaksanaan
3
anggaran anggaran/telaah makro pelaksanaan anggaran;
3.3. Memberikan alternatif solusi atas beberapa kondisi untuk mendukung peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran.
Mampu mendesain berbagai alternatif 3.1. Melakukan analisis terhadap perencanaan pelaksanaan anggaran;
3 perencanaan pelaksanaan anggaran 3.2. Menyusun alternatif perencanaan pelaksanaan anggaran;
3.3. Menyusun berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang timbul dalam perencanaan pelaksanaan anggaran.
Mampu mengevaluasi pelaksanaan 4. 1. Melakukan evaluasi terhadap hasil analisis atas pelaksanaan kegiatan menenma, menyimpan, membayarkan,
penatausahaan penerimaan/pengeluaran menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang penerimaan/pengeluaran negara/ daerah;
negara/daerah 4.2. Membuat rekomendasi perbaikan prosedur dan/atau sistem penatausahaan penerimaan/ pengeluaran negara/daerah
4
atas hasil evaluasi;
4.3. Menghasilkan solusi dari berbagai alternatif penyelesaian masalah yang kompleks terkait penatausahaan
penerimaan/ pengeluaran negara/daerah.
Mampu melakukan evaluasi atas 4.1. Mendeteksi ketidaksesuaian proses bisnis maupun waktu dalam penyusunan laporan keuangan K/L;
penyelenggaraan akuntansi dan 4.2. Melakukan evaluasi atas Kebijakan dan Sistem Akuntansi Instansi yang digunakan dalam penyusunan laporan
4
pelaporan keuangan K/L keuangan K/L;
4.3. Menyusun langkah tindak lanjut atas temuan/rekomendasi auditor eksternal (BPK) terhadap laporan keuangan K/L.
31
JF Pengawas KN (PPK Madya)
Level
Deskripsi Indikator Kompetensi
Kompetensi
Mampu mengevaluasi kebijakan 4.1. Mengevaluasi strategi advokasi (baik teknik, metode, sistem kerja);
operasional dan strategi advokasi 4.2. Mengevaluasi kebijakan operasional berdasarkan kebijakan strategis sesuai lingkup tugas berdasarkan perspektif
4
kebijakan perbendaharaan negara yang luas;
4.3. Menetapkan area perbaikan dalam advokasi untuk efektifitas pelaksanaan kebijakan operasional.
Mampu melakukananalisis terhadap 3.1. Menganalisis ketidakwajaran dalam prosedur penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD;
prosedur penyelesaian pembayaran atas 3.2. Menyusun berbagai alternatif solusi atas permasalahan penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD dengan
3
beban APBN/APBD berbagai pendekatan/metode;
3.3. Merumuskan prosedur penyelesaian pembayaran atas beban APBN/APBD.
Mampu memberikan rekomendasi atas 4.1. Merekomendasikan teknik/ metode yang adaptif terhadap perubahan kondisi makro perekonomian;
4 evaluasi hasil analisis kinerja 4.2. Memberikan solusi yang bersifat strategis untuk mendukung kinerja pelaksanaan anggaran;
pelaksanaan anggaran 4.3. Menyusun teknik/metode untuk peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran.
Mampu mengevaluasi perencanaan 4. 1. Mengevaluasi dampak dari berbagai permasalahan yang muncul dalam perencanaan pelaksanaan anggaran; 4.2.
pelaksanaan anggaran Menghasilkan rekomendasi solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks dalam perencanaan pelaksanaan
4
anggaran;
4.3. Melakukan evaluasi lintas fungsi dalam perencanaan pelaksanaan anggaran.
Mampu merumuskan kontrak pengadaan 4.1 Mampu melakukan pekerjaan Perumusan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam bentuk Surat Perjanjian
Barang/Jasa untuk pekerjaan yang untuk Kontrak Pekerjaan Terintegrasi, Kontrak Payung, Kontrak Pengadaan Barang/Jasa internasional, dan kontrak yang
memiliki kriteria/ persyaratan khusus pemilihan penyedia Barang/Jasanya dilakukan itemized.
dan/atau spesifik, dan melakukan 4.2 Mampu melakukan pekerjaan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa terhadap masukan (input),
4 pengendalian kontrak untuk pekerjaan proses produksi/ pelaksanaan, dan keluaran (output) hasil pekerjaan, berupa Barang/Jasa yang kompleks.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 4.3 Mampu melakukan pekerjaan Pembentukan Tim Pengelola Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
yang kompleks, serta menyusun 4.4 Mampu melakukan pekerjaan Serah Terima Hasil Pengadaan Barang/Jasa berupa Barang/Jasa yang kompleks
instrumen Evaluasi kinerja Penyedia setelah proses penjaminan mutu (quality assurance).
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4.5 Mampu melakukan pekerjaan penyusunan instrumen Evaluasi Kinerja Penyedia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Mampu melakukan analisis dan 3.1 Mampu melakukan analisis dan pemecahan masalah teknis operasional Penyusunan Rencana, Persiapan,
memecahkan masalah teknis Pelaksanaan, dan Pengawasan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
operasional pada tahapan 3.2 Mampu melakukan pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola untuk pekerjaan dengan masukan (input)
3
perencanaan,pelaksanaan, dan berupa personil dengan keahlian tertentu dan bahan/material umum, proses/metode pelaksanaan telah memiliki
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa standar/pedoman yang spesifik sesuai bidang pekerjaan dengan variasi pelaksanaan tergantung pada kondisi lapangan,
Pemerintah secara Swakelola. dan/atau keluaran (output) yang akan dihasilkan dapat diukur secara kuantitatif dan/atau kualitatif.
32
Terimakasih