Anda di halaman 1dari 58

Dokumen Bukti Fisik

Unsur Perencanaan
Pembangunan

Disampaikan Oleh:
Pusbindiklatren Kementerian PPN/Bappenas

Menumbuhkan
Jakarta, 24 Desember 2021
Kredibel
Berkualitas

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021


Kerangka Paparan

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 2


1

DOKUMEN DALAM KONTEKS MANAJEMEN KINERJA

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 3


Matriks Pembagian Peran - Hasil

DIALOG
KINERJA
KINERJA
Antara atasan dan INDIVIDU
bawahan dalam rangka
melakukan
penyelarasan kinerja
(cascading) /
menentukan startegi
pencapaina kinerja

MATRIKS ROLE – RESULTS


PERAN - HASIL MATRIX
Elements that address individual
Ekspektasi pimpinan yang dijabarkan accomplishments can be identified using a
melalui dialog kinerja menentukan peran – role-results matrix. A role-results matrix is
hasil pegawai simply a table that identifies the results
Sumber: each work unit member must produce to
Pegawai dapat mendefinisikan peran dan support the unit’s accomplishments.
hasil yang akan dihasilkan sesuai dengan
dialog kinerja
US Office of Personnel Management

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 4


Tugas Jabatan Fungsional Perencana


Tugas Jabatan Fungsional Perencana adalah menyiapkan,
mengkaji, merumuskan kebijakan dan menyusun rencana
pembangunan pada instansi pemerintah secara teratur
dan sistematis, termasuk mengendalikan, memantau, dan
mengevaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

Sumber: PermenPANRB No.4 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Perencana

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 5


5
Mekanisme Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional Perencana
Pelaksanaan PermenPANRB No. 8 Tahun 2021

November – Desember Tahun Y

PROSES CASCADING:
1.Renstra dan RKT Instansi
2.Perjanjian Kinerja (PK)
3.SKP Atasan Langsung

Matriks Pembagian Peran-Hasil


FORMULIR SKP
Januari Tahun Y+1 KINERJA UTAMA KINERJA TAMBAHAN
Sasaran Kinerja Kinerja JF dapat meng-cascade kinerja Kinerja JF dapat meng-cascade kinerja
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) organisasi/unit kerja dan lintas unit
Pegawai (SKP) organisasi/unit kerja dan lintas unit kerja, dan kerja, namun TIDAK SESUAI dengan
Jabatan
Jabatan (Fungsional SESUAI dengan pelaksanaan tugas jabatan pelaksanaan tugas jabatan
Fungsional Perencana)

Unsur
Uraian Kegiatan/ Unsur
Uraian Kegiatan/ Pengembangan
Penunjang
Tugas Jabatan Tugas Jabatan LAMPIRAN SKP Profesi
Fungsional
Fungsional KINERJA UTAMA
(Unsur Kegiatan
(Butir-Butir Perencanaan Tugas Internal Unit Tugas Lintas Unit
Kegiatan JF) Pembangunan) Kerja Kerja

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS


Uraian Kegiatan/Tugas dan besaran AK PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 6
Dokumen Unsur Perencanaan Pembangunan

1. Dokumen yang merupakan bukti fisik hasil kerja dari satu Kinerja, yang sesuai dengan ekspektasi atasan langsung
(pejabat penilai) dan memenuhi aspek indikator kinerja individu yang disepakati (kuantitas, kualitas, dan waktu);

2. Pada tahap penilaian kinerja, dokumen tersebut akan merupakan bukti fisik yang digunakan untuk memberi skor
kinerja (70% dan 60%), di samping skor perilaku (30% dan 40%);

3. Dokumen yang merupakan keluaran (output) uraian/butir kegiatan dari satu uraian/butir kegiatan unsur/sub unsur
perencanaan pembangunan sebagaimana dijelaskan pada lampiran Permenpan 4 tahun 2020, dan dicontohkan
pada Juknis penilaian kinerja perencana;

4. Bagi Perencana Ahli Pertama/Muda (penilaian by process), dokumen bukti fisik hasil kerja dari satu Kinerja
sebagaimana butir 1 di dalamnya dapat terdiri atas beberapa output uraian/butir kegiatan sebagaimana butir 3;

5. Sedangkan bagi Perencana Ahli Madya/Utama (penilaian by output) dokumen bukti fisik hasil kerja dari satu Kinerja
sebagaimana butir 1 di dalamnya hanya boleh terdiri atas satu output uraian/butir kegiatan sebagaimana butir 3;

6. Pada tahap penilaian angka kredit, bukti fisik yang diperlukan adalah dokumen hasil kerja dari satu kinerja
sebagaimana butir 1, yang di dalamnya memuat output butir 3.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 7


DIALOG
CASCADING DIRECT
KINERJA
1. Aspek/Tahapan
2. Wilayah
PERENCANAAN 3. Beban Target
Kuantif
KINERJA CASCADING NON - DIRECT
INDIVIDU 1. Layanan
(PENYUSUNAN SKP) 2. Produk
1. Atasan (JPT) da bawahan (Ketua Tim beserta anggota) melaksanakan dialog kinerja guna
menentukan strategi pencapaian kinerja (melakukan penyelarasan dengan 2 metode)

RENCANA KINERJA (KINERJA


UTAMA PEGAWAI)

IKI dan Target yang SMART


MATRIKS
PERAN - HASIL
PERAN – PERAN – PERAN – PERAN –
HASIL HASIL HASIL HASIL
4. Rencana Kinerja adalah peran – hasil 3. Peran – hasil individu
INDIVIDU
INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU
dalam matriks peran – hasil. dituangkan dalam
matriks peran – hasil. 2. Menentukan peran – hasil individu (anggota tim)
berdasarkan penyelarasan kinerja ketua Tim
Sumber:
MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021
MEKANISME KERJA
Meminta • Pegawai dapat memperoleh penugasan secara mandiri atau
Penugasan squad.
Me
DEPUTI Pe min DEPUTI
I ga t
wa a Du II • Penugasan kepada Pegawai dilakukan oleh Pejabat Penilai
i/ ku
Sq ng Kinerjanya dan dapat juga dilakukan oleh pejabat lain dalam
ua an
d satu kedeputian atau lintas unit eselon 1, bahkan lintas
Instansi jika diperlukan.
SESDE ASDEP ASDEP ASDEP • Apabila penugasan dilakukan oleh pejabat lain yang bukan
X ng
P 3 4 abu 3
rg
e p3
pejabat penilai kinerja, maka penugasan tersebut
e r b in sde
nte rja la dgn leh
A disampaikan dahulu kepada pejabat penilai kinerja.
lu o
Vo liat mke n a g ti j ui
a a
dun aenpja setk u • Pejabat penilai kinerja akan mengkoordinasikan dengan
sdeips h di pimpinan unit supporting untuk penunjukan pegawai yang
n
dtaela uti I
ep akan ditugaskan, atau langsung melalui platform teknologi
SQUAD SQUAD D SQUAD
jika sudah tersedia.
• Penugasan tidak dapat disampaikan langsung kepada Pegawai
JF JF JF JF JF JF yang bersangkutan tanpa sepengetahuan pejabat penilai
kinerja.
Ket: Contoh pola penugasan JF • Pegawai dapat secara voluntary bergabung untuk penugasan
di unit kerjanya ataupun di unit kerja lain yang membuka
kesempatan, sepanjang disetujui oleh Pejabat Penilai
Sumber: Kinerjanya.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 9


Tembusan feedback ke Deputi
SDMA selaku Pejabat Penilai
Kinerja pegawai di lingkup SDMA

DEPUTI DEPUTI POLA PELAPORAN KINERJA


I Pelaporan II
progress
Feedbac • Pegawai melaporkan kinerjanya
k
langsung kepada pejabat yang
SESDE ASDEP ASDEP ASDEP
memberikan penugasan dengan
P 3 4 3 tembusan kepada Pejabat Penilai
Kinerja.
SQUAD SQUAD SQUAD • Pejabat yang memberikan penugasan
langsung memberikan feedback
JF JF JF J (umpan balik) atas kinerja Pegawai
J J
F
F F selama ditugaskan dengan tembusan
Ket: Contoh pola pelaporan
kepada Pejabat Penilai Kinerja dari
kinerja JF
pegawai dimaksud.

Sumber:

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 10


Feedback hasil penugasan
disampaikan ke Deputi SDMA
untuk evaluasi kinerja pegawai
yang ditugaskan

DEPUTI DEPUTI
I II POLA EVALUASI KINERJA

• Evaluasi kinerja Pegawai dilakukan


oleh Pejabat Penilai Kinerja.
SESDE ASDEP ASDEP ASDEP
P 3 4 3 • Dalam hal Pegawai mendapat
penugasan selain dari Pejabat
SQUAD SQUAD SQUAD Penilai Kinerja, maka umpan balik
(masukan) dari pejabat yang
JF JF JF J
menugaskan tersebut perlu
J J
F
F F dipertimbangkan oleh Pejabat
Penilai Kinerja.
Ket: Contoh pola evaluasi kinerja JF

Sumber:

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 11


2

FORMAT SKP DAN LAMPIRAN SKP

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 12


MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 13
Contoh Sasaran Kinerja Pegawai JF (Versi Minimal)
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
Nama Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Ruang Pangkat/Gol Ruang
Jabatan JF Teknis Tata Bangunan Dan Perumahan Muda Jabatan Kepala Subdirektorat II
Unit Kerja Direktorat II Unit Kerja Direktorat II
Tanggal Penetapan

RENCANA KINERJA ATASAN/UNIT


NO KERJA/ ORGANISASI YANG RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINERJA INDIVIDU TARGET
DIINTERVENSI

1 Aplikasi SIMBG menjalankan bisnis Proses bisnis aplikasi SIMBG dalam Kualitas Tingkat kesesuaian proses bisnis aplikasi SIMBG dengan 80 - 90% sesuai
proses dan SLA (service level bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap NSPK
agreement) sesuai NSPK yang reliable dan sesuai NSPK Kuantitas Persentase penyelesaian dokumen arsitektur aplikasi SIMBG Seluruh aspek dokumen
sesuai NSPK arsitektur aplikasi
dan user-friendly
terselesaikan
Waktu Tingkat ketepatan waktu penyelesaian dokumen arsitektur 6 - 8 bulan setelah NSPK
aplikasi untuk diserahkan ke tim IT terbit

2 Respons yang cepat dan akurat atas Pengguna dan pengelola layanan Kuantitas Persentase pengaduan yang progress tindak lanjutnya 90– 95% pengaduan
pengaduan masyarakat dan aplikasi dapat mengetahui terbaharui di aplikasi SIMBG diproses
pengelola simbg terkait layanan progress/tindak lanjut pengaduannya Waktu Tingkat ketepatan waktu updating progress/tindak lanjut 1 – 2 hari setelah
secara up-to-date melalui aplikasi pengaduan pada aplikasi SIMBG progress/tindak lanjut
penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui
SIMBG dilaksanakan
aplikasi SIMBG

3 Respons yang cepat dan akurat atas Telaahan jawaban atas pengaduan Kualitas Presentase telaahan yang digunakan untuk menjawab 80 – 90% telaahan
pengaduan masyarakat dan pengelola pengguna dan pengelola aplikasi pengaduan masyarakat
simbg terkait layanan penerbitan tersusun secara cepat dan akurat
(berdasarkan objek atau jenis masalah Kuantitas Persentase penyelesaian telaahan jawaban atas pengaduan 80 - 90% telaahan jawaban
PBG/IMB dan SLF melalui aplikasi selesai
atau berdasarkan wilayah)
SIMBG
Rata – rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1- 2 minggu setelah
Waktu
telaahan jawaban atas pengaduan pengaduan masuk

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS MODEL DASAR/INISIASI PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 14


MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 15
3

DOKUMEN BUKTI FISIK UNSUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 16


Unsur Kegiatan dan Angka Kreditnya

1. Unsur Perencanaan: Minimal 100%,


Target Angka Target Angka
Maksimal 150%
Kredit MINIMAL Kredit MAKSIMAL
2. Unsur Penunjang: Minimal 0%,

100% 150%
Maksimal 20% dari AK yang
dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat
DARI UNSUR DARI UNSUR PERENCANAAN,
PENGEMBANGAN PROFESI, 3. Pengembangan Profesi:
PERENCANAAN DAN PENUNJANG
a) 6 AK WAJIB, bagi perencana ahli
muda yang akan naik jabatan
menjadi perencana ahli madya;
b) 12 AK WAJIB, bagi perencana ahli
madya yang akan naik jabatan
menjadi perencana ahli utama.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 17


Klaim Angka Kredit Unsur Perencanaan

KEGIATAN KETENTUAN UMUM


•Membuat dokumen/laporan penugasan, contoh: •Uraian kegiatan telah ditetapkan pelaksana tugas sesuai jenjang
masukan dalam penyusunan renstra, RPJP, RPJM, jabatannya.
RKP. Berupa laporan individu yang berisi bagian •Penentuan jenjang jabatan ditentukan berdasarkan kualifikasi dan
tanggung jawab Perencana tersebut terhadap kompetensi dari setiap jenjang jabatan untuk melaksankan tugas jabatan.
tupoksi organisasi. Misalnya dalam bentuk •Unit kerja yang tidak terdapat Perencana yang sesuai dengan jenjang
laporan perorangan terkait masukan jabatannya untuk melaksanakan uraian kegiatan unsur Perencanaan
substansi/muatan kebijakan kehutanan yang pembangunan, maka Perencana yang berada satu tingkat di atas atau satu
mendukung prioritas tertentu sebagai bagian dari tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut
narasi/matriks RKP. berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang
bersangkutan
•Perencana yang melaksanakan tugas perencanaan satu tingkat di atas
jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan 80% dari Angka
BUKTI FISIK Kredit setiap uraian kegiatan.
•Surat Penugasan/disposisi dari Atasan minimal •Perencana yang melaksanakan tugas perencanaan satu tingkat di bawah
eselon II (kecuali sudah menyusun SKP dan jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan
Lampiran SKP berdasarkan Permenpan 8/2021). angka kredit setiap butir kegiatan yang dilakukan.
•Untuk JFP Ahli Pertama dan Muda, pengumpulan output kegiatan
•Laporan dari tiap unsur kegiatan yang dilakukan.
perencanaan disusun by process, sedangkan untuk JFP Ahli Madya dan
(dalam bentuk tulisan maupun paparan
Utama disusun by output begitu juga dengan cara penilaiannya.
terstruktur)

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 18


Ketentuan Unsur Perencanaan

• Dokumen/laporan Perencana Ahli Pertama dan • Dokumen/laporan sebagai keluaran uraian


Perencana Ahli Muda, terdiri dari: kegiatan tugas Jabatan Fungsional
a. dokumen/laporan secara teknis – substantif, Perencana harus disusun secara logis,
merupakan keluaran uraian kegiatan tugas Jabatan sistematis, dan lengkap.
Fungsional Perencana yang disusun dalam rangka • Jumlah Angka Kredit dari satu
melaksanakan proses atau tahap-tahap perumusan dokumen/laporan dihitung berdasarkan
kebijakan dan Perencanaan pembangunan; hasil penjumlahan Angka Kredit dari
b. dokumen/laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a beberapa uraian kegiatan Perencanaan
disusun secara sistematis sebagai sebuah dokumen Pembangunan.
yang sekurang-kurangnya memuat:
- pendahuluan/latar belakang/penjelasan urgensi; • Apabila satu dokumen/laporan yang hanya
- kerangka pemikiran atau kerangka logis; memuat 1 (satu) uraian kegiatan dianggap
- metodologi; tidak logis sebagai suatu dokumen
- analisis dan hasil analisisnya; dan kebijakan atau dokumen rencana, maka
- kesimpulan atau rekomendasi kebijakan. dokumen tersebut tidak dapat
memperoleh Angka Kredit
 

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 19


Ketentuan Unsur Perencanaan

• Dokumen/laporan Perencana Ahli Madya dan • Hasil kerja/ keluaran uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional
Perencana Ahli Utama, terdiri dari: Perencana Ahli Madya dan Perencana Ahli Utama dapat berupa
dokumen/laporan yang merupakan hasil akhir dari namun tidak terbatas, pada:
rangkaian keseluruhan siklus Perencanaan a. hasil kajian;
pembangunan atau hasil akhir dari tahap: b. makalah kebijakan (policy paper);
- identifikasi masalah/isu strategis/set agenda; c. rekomendasi kebijakan berupa:
- kegiatan perumusan kebijakan/penyusunan d. policy brief atau policy note;
rencana pembangunan dan penganggaran; e. background study;
- adopsi/legitimasi rencana pembangunan; f. dokumen rencana pembangunan;
- pengendalian/pemantauan pelaksanaan g. dokumen anggaran;
rencana pembangunan; dan h. hasil telaahan proses adopsi dan legitimasi;
- evaluasi pelaksanaan kebijakan/rencana i. dokumen hasil pengendalian dan pemantauan;
pembangunan.  j. laporan hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; atau
  k. bahan pendukung lain yang diperlukan dalam rangka penyusunan
rencana pembangunan atau pengendalian, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan;

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 20


Ketentuan Unsur Perencanaan
PENILAIAN DOKUMEN/LAPORAN PERENCANA AHLI MADYA DAN PERENCANA AHLI UTAMA
(Identifikasi Masalah/Isu Strategis)

No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA LEMBAR PENILAIAN


11 Menyusun Rekomendasi Kebijakan Strategis Makalah Kebijakan Strategis (Policy Paper) 2,55 JFP Ahli Madya • Identifikasi Masalah (10%)

12 Menyusun Disain dan Persiapan Evaluasi Kebijakan Dalam Dokumen Evaluasi Kebijakan dan/ Evaluasi Pelaksanaan Rencana 3,40 JFP Ahli Utama • Metode Penelitian yang sesuai
Rangka Menyiapkan Bahan Perencanaan Pembangunan Pembangunan (15%)

• Pembahasan dan Analisis


Penyusunan Kebijakan Rencana Pembangunan Masalah (25%)
No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA • Kesimpulan (10%)
20 Menyusun Perencanaan Kebijakan/ Program Strategis Dokumen Rencana Kebijakan/ Program Strategis Jangka Menengah 4,05 JFP Ahli Madya
Jangka Menengah • Rekomendasi Kebijakan (15%)

21 Merumuskan Kebijakan/ Program Strategis Sektoral Dokumen Kebijakan/ Program Strategis Sektoral 2,55 JFP Ahli Madya • Manfaat topik untuk
perencanaan pembangunan
22 Mendisain Program Lintas Sektor Dokumen Program Lintas Sektor 3,60 JFP Ahli Madya (20%)

23 Menyusun Rencana Pelaksanaan; Kebijakan; Rencana dan Dokumen Rencana Pelaksanaan; Kebijakan; Rencana dan Program 2,10 JFP Ahli Madya • Sistematika Penulisan (format,
Program (KRP) (KRP) logika, bahasa) (5%)
24 Menyusun Perencanaan Kebijakan Strategis/ Program Dokumen Perencanaan Kebijakan Strategis/ Program Jangka Panjang 4,60 JFP Ahli Utama
Jangka Panjang

25 Menyusun Perencanaan Kebijakan/ Program Strategis Dokumen Perencanaan Kebijakan/ Program Strategis Makro 3,40 JFP Ahli Utama
Makro
26 Mendisain Program Kawasan Dokumen Disain Program Kawasan 4,60 JFP Ahli Utama

27 Menyusun Rencana Pembangunan Regional Rencana Pembangunan Regional (termasuk disain kebijakan, rencana 4,60 JFP Ahli Utama
dan program-KRP)
28 Menyusun Rencana Pembanguanan Sektoral Rencana Pembangunan Sektoral (termasuk disain kebijakan, rencana 2,40 JFP Ahli Madya
dan program-KRP)

29 Menyusun Rencana Pembangunan Lintas Sektor Rencana Pembangunan Lintas Sektoral (termasuk disain kebijakan, 2,10 JFP Ahli Madya
rencana dan program-KRP)
MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 21
Ketentuan Unsur Perencanaan
PENILAIAN DOKUMEN/LAPORAN PERENCANA AHLI MADYA DAN PERENCANA AHLI UTAMA
(Adopsi dan Legitimasi Rencana Pembangunan)

No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA LEMBAR PENILAIAN


31 Melakukan Telaahan Lingkup Sektoral/ Laporan Telaahan Lingkup 2,25 JFP Ahli Madya • Latar Belakang (15%)
Regional dalam Berbagai Forum Sektoral/Regional
Musyawarah, Rapat Koordinasi, dan • Analisis dan Pembahasan (30%)
Forum Konsultasi Publik Lainnya dalam • Pilihan Kebijakan (25%)
Rangka Penyusunan Perencanaan
Pembangunan • Rekomendasi Kebijakan (20%)
33 Melakukan Telaahan Lingkup Laporan Telaahan Lingkup 2,60 JFP Ahli Utama • Koherensi Laporan (10%)
Makro/Lintas Sektor/ Kawasan dalam Makro/Lintas
Berbagai Forum Musyawarah, Rapat Sektoral/Kawasan
Koordinasi, dan Forum Konsultasi Publik
Lainnya dalam Rangka Penyusunan
Perencanaan Pembangunan
34 Melakukan Telaahan Lingkup Laporan Telaahan Hasil 2,20 JFP Ahli Utama
Makro/Lintas Sektor/ Kawasan Terhadap Pembahasan Rencana
Proses dan Hasil Pembahasan Anggaran Anggaran

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 22


Ketentuan Unsur Perencanaan
PENILAIAN DOKUMEN/LAPORAN PERENCANA AHLI MADYA DAN PERENCANA AHLI UTAMA
(Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan)

No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA LEMBAR PENILAIAN

37 Melaksanakan Pengendalian dan Laporan Hasil Pengendalian dan 3,00 JFP Ahli Pendahuluan (20%)
Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pemantauan Pelaksanaan Rencana Madya •Latar Belakang
dan Program Pembangunan •Landasan penulisan (filosofis, sosiologis, yuridis dan
empiris)
38 Menilai Hasil Pengendalian dan Laporan Hasil Pengendalian dan 3,00 JFP Ahli •Pemilihan fokus pengendalian atau evaluasi isu dan
Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pemantauan Pelaksanaan Rencana dan Utama permasalahan
dan Program Strategis Program Strategis Pembahasan (40%)
•Metodologi Pengendalian dan Pemantauan/
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Metodologi Evaluasi
•Penyajian dan Pengolahan Data
No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA •Analisis Hasil Pengendalian dan Pemantauan/
Hasil Evaluasi
41 Menyusun Disain Instrumen dan Dokumen Evaluasi Rencana 2,55 JFP Ahli
Arahan Pelaksanaan Evaluasi Pembangunan Jangka Menengah/ Madya Penutup (30%)
Rencana Pembangunan Jangka Sektoral •Simpulan analisis
Menengah/ Sektoral •Rekomendasi Hasil Pengendalian dan Pemantauan/
Hasil Evaluasi
42 Melaksanakan Evaluasi Rencana Dokumen Evaluasi Rencana 3,60 JFP Ahli
Pembangunan Jangka Panjang/ Lintas Pembangunan Jangka Panjang/ Lintas Utama Teknis Penulisan (10%)
•Struktur dan Sistematika Penulisan
Sektor/ Kawasan Sektor/ Kawasan
•Validitas Data, data yang disampaikan dalam tulisan
•Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 23


Ketentuan Unsur Perencanaan (Kerja Tim)

• Penugasan terhadap Perencana untuk melakukan kegiatan Perencanaan dapat dilaksanakan secara
berkelompok atau tim dengan jumlah anggota tim sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang.
• Setiap atasan langsung di dalam penugasan tertulis harus membedakan pembagian tugas setiap
anggota tim dimaksudkan untuk menghindari adanya anggota tim yang tidak berkontribusi di dalam
menyelesaikan penugasan.
• Anggota tim yang memiliki jenjang jabatan yang sama, mendapatakan nilai Angka Kredit yang sama.
• Anggota tim yang memiliki jenjang jabatan berbeda, mendapatkan nilai Angka Kredit sesuai dengan
jenjang jabatannya.
• Perolehan Angka Kredit disebabkan adanya perbedaan jenjang jabatan yang mempunyai variasi
jumlah Angka Kredit sebesar 0% (nol persen), 80% (delapan puluh persen), atau 100% (seratus
persen) dari jumlah Angka Kredit yang seharusnya.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 24


Ketentuan Unsur Perencanaan

Penyusunan tabel, dengan ketentuan:


a.Jika laporan mencantumkan beberapa tabel dengan maksud dan format yang hampir
sama, maka yang dinilai hanya tabel pertama saja.
b.Jika laporan mencantumkan beberapa tabel dengan maksud dan format yang berbeda,
maka semua tabel dapat dinilai.
c. Data dalam bentuk tabel harus disertai keterangan singkat dalam bentuk narasi
untuk memberikan pemahaman kepada tim penilai sehingga dapat diklaim angka
kreditnya.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 25


Dokumen Usulan Angka Kredit

1. Memo/Nota Dinas pengantar dari atasan langsung (Eselon I/ Eselon II)


2. Lampiran SKP untuk Unsur Perencanaan (disusun di awal tahun)
3. Surat Perintah Melaksanakan Kegiatan (SPMK) Pengembangan Profesi Perencanaan (termasuk
Pendidikan)
4. Surat Perintah Melaksanakan Kegiatan (SPMK) Penunjang Perencanaan
5. Bukti fisik kegiatan (kinerja perencana) berupa sertifikat, laporan, makalah, dokumen perencanaan,
paparan terstruktur dll beserta dokumen pendukung berupa disposisi/surat penugasan dari minimal
Eselon II atau unit lain yang mempekerjakan (tembusan atasan, undangan, absensi, dll.)

*) ke depan akan menggunakan aplikasi Sistem Penilaian Kinerja Perencana (SIKEREN)

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 26


4

MENGKLAIM ANGKA KREDIT


MENGGUNAKAN DOKUMEN BUKTI FISIK

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 27


Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Process) Ver. Lama

Klaim Angka Kredit Kegiatan Perencanaan : No Uraian Butir Kegiatan Perencanaan


Membuat tanggapan (contoh) Angka Kredit
. Pembangunan
(1) (2) (3)
AK : 0,1+0,1+0,12+0,1+0,1+1,2 = 1,72

LAPORAN PAYUNG KEGIATAN PENYUSUNAN PERATURAN   Penyusunan Laporan Kegiatan  


JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA
Mengidentifikasi Permasalahan
TAHUN 2021 1 0,1
Oleh : Mohamad Iksan Maolana
Perencana Ahli Muda, Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana Merumuskan Permasalahan
2 0,1
Inventarisasi dan Identifikasi Data Sekunder
I. Pendahuluan (I A1 = 0,1) 3 0,12
Perubahan paradigma dan dinamika pembangunan sebagaimana tercermin dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Mengolah Data dan Informasi
Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yang kemudian diturunkan dalam Peraturan Pemerintah Nom or 18 Tahun 2016 Tentang 4 0,1
Perangkat Daerah, dimana memiliki prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing)
berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata di masing -masing Daerah,
Menyajikan Data dan Informasi
menegaskan semakin pentingnya peran dan fungsi para pejabat fungsional salah
satunya fungsional perencana baik di Pusat maupun di Daerah. Konsekuensi terhadap
5 0,1
adanya dinamika perubahan tersebut selain dibutuhkannya program peningkatan
kompetensi bagi para perencana, juga peraturan-peraturan sebagai payung hukum yang
akan menaungi perencana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Melaksanakan pengendalian dan Evaluasi
mengakomodasi berbagai perubahan yang selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan yang Pelaksanaan Rencana Pembangunan
memberikan dampak positif kepada masyarakat. 6 1,2

I. Kesimpulan (I D36 = 1,2)


Tabel 1. Rencana Penyusunan Regulasi JFP Tahun 2021

Sumber: Kegiatan Pusbindiklatren Tahun 2021 (data diolah kembali) Jumlah Perkiraan Perolehan Angka Kredit 1,72
(I A3 = 0,12)

Kegiatan Bidang PP JFP Tahun 2021


Utama
Peraturan
Hasil (output)
Tentang
Setelah terbitnya Permenpan No.4 Tahun 2021, perlu dilaksanakan revisi terhadap peraturan Bukti : Dispo Eselon I
Review Peraturan
Juklak dan Juknis
1. KEPMENPPN/Ka Bappenas
No. KEP.235/M.PPN/04/2002
Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
Perencana
turunan lain terkait pengembangan dan peningkatan kapasitas JFP. Beberapa hal yang penting Bukti : Dispo Direktur (Deputi) ke Direktur
2. KEPMENPPN/Ka Bappenas
No. KEP.234/M.PPN/04/2002
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengangkatan, Kenaikan untuk diatur lebih lanjut terutama dalam kaitannya dengan petunjuk teknis penilaian kinerja (Eselon II) ke JFP (Eselon II)
perencana, pengangkatan dalam JFP, dan juga terkait dengan Pendidikan dan pelatihan JFP
Pangkat/Jabatan, Pembebasan
Sementara, Pengangkatan Kembali dan
Pemberhentian dalam dan dari Jabatan

3. KEPMENPPN/Ka Bappenas
Fungsional Perencana.
Tentang Pedoman Penyelenggaraan
terutama setelah terbitnya PP No. 17 Tahun 2020.
No.: KEP.013/M.PPN/02/2003 DIKLAT Fungsional Perencana.
Sebagai dasar pertimbangan diperlukannya revisi antara lain karena relevansi yang sudah
Pada tahun 2021 setidaknya aka nada 3 regulasi terkait dengan pengelolaan JFP
yang akan direvisi karena terbitnya Permenpan No.4 Tahun 2021. Revisi tersebut
tidak sesuai dengan kondisi pengembangan JFP saat ini. Selain itu kompetensi dari perencana
menjadi penting mengingat relevansi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi
pengembangan JFP saat ini dan juga kebutuhan substansi pengembangan JFP di pusat
sendiri juga harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan perencanaan di
dan daerah, Indonesia saat ini.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 28


Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Process) Ver. Baru
Klaim Angka Kredit Kegiatan Perencanaan :
No Uraian Butir Kegiatan Perencanaan Angka
Membuat tanggapan (contoh) . Pembangunan Kredit
(1) (2) (3)
AK : 0,1+0,1+0,12+0,1+0,1+1,2 = 1,72

LAPORAN PAYUNG KEGIATAN PENYUSUNAN PERATURAN   Penyusunan Laporan Kegiatan  


JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA
Mengidentifikasi Permasalahan
TAHUN 2021 1 0,1
Oleh : Mohamad Iksan Maolana
Perencana Ahli Muda, Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana Merumuskan Permasalahan
2 0,1
Inventarisasi dan Identifikasi Data Sekunder
I. Pendahuluan (I A1 = 0,1) 3 0,12
Perubahan paradigma dan dinamika pembangunan sebagaimana tercermin dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Mengolah Data dan Informasi
Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 4 0,1
yang kemudian diturunkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah, dimana memiliki prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing)
Menyajikan Data dan Informasi
berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata di masing-masing Daerah,
menegaskan semakin pentingnya peran dan fungsi para pejabat fungsional salah 5 0,1
satunya fungsional perencana baik di Pusat maupun di Daerah. Konsekuensi terhadap
adanya dinamika perubahan tersebut selain dibutuhkannya program peningkatan
kompetensi bagi para perencana, juga peraturan-peraturan sebagai payung hukum yang
Melaksanakan pengendalian dan Evaluasi
akan menaungi perencana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pelaksanaan Rencana Pembangunan
mengakomodasi berbagai perubahan yang selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan yang 6 1,2
memberikan dampak positif kepada masyarakat.

I. Kesimpulan (I D36 = 1,2)


Tabel 1. Rencana Penyusunan Regulasi JFP Tahun 2021

Sumber: Kegiatan Pusbindiklatren Tahun 2021 (data diolah kembali) Jumlah Perkiraan Perolehan Angka Kredit 1,72
(I A3 = 0,12)

Kegiatan Bidang PP JFP Tahun 2021


Utama
Peraturan
Hasil (output)
Tentang
Setelah terbitnya Permenpan No.4 Tahun 2021, perlu dilaksanakan revisi terhadap peraturan
Review Peraturan
Juklak dan Juknis
1. KEPMENPPN/Ka Bappenas
No. KEP.235/M.PPN/04/2002
Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit
Perencana
turunan lain terkait pengembangan dan peningkatan kapasitas JFP. Beberapa hal yang penting
2. KEPMENPPN/Ka Bappenas
No. KEP.234/M.PPN/04/2002
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengangkatan, Kenaikan untuk diatur lebih lanjut terutama dalam kaitannya dengan petunjuk teknis penilaian kinerja
Pangkat/Jabatan, Pembebasan
perencana, pengangkatan dalam JFP, dan juga terkait dengan Pendidikan dan pelatihan JFP
SKP
Sementara, Pengangkatan Kembali dan

Lampiran SKP
Pemberhentian dalam dan dari Jabatan

3. KEPMENPPN/Ka Bappenas
Fungsional Perencana.
Tentang Pedoman Penyelenggaraan
terutama setelah terbitnya PP No. 17 Tahun 2020.
No.: KEP.013/M.PPN/02/2003 DIKLAT Fungsional Perencana.
Sebagai dasar pertimbangan diperlukannya revisi antara lain karena relevansi yang sudah
Pada tahun 2021 setidaknya aka nada 3 regulasi terkait dengan pengelolaan JFP
yang akan direvisi karena terbitnya Permenpan No.4 Tahun 2021. Revisi tersebut
tidak sesuai dengan kondisi pengembangan JFP saat ini. Selain itu kompetensi dari perencana
menjadi penting mengingat relevansi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi sendiri juga harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan perencanaan di
pengembangan JFP saat ini dan juga kebutuhan substansi pengembangan JFP di pusat
dan daerah, Indonesia saat ini.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 29


Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Output)

Klaim Angka Kredit Kegiatan Perencanaan:


Membuat Tanggapan (Contoh)

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 30


Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Output)
URAIAN HASIL ANGKA PELAKSAN
UNSUR SUB UNSUR
KEGIATAN/TUGAS KERJA/OUTPUT KREDIT A TUGAS
Klaim Angka Kredit Kegiatan Perencanaan: (1) (2) (3) (4) (5) (6)
(Identifikasi Masalah/ Isu Strategis) Perencana Penyusunan
Menyusun Perencanaan Dokumen Rencana
an Kebijakan
  Rencana Kebijakan/Program Kebijakan/ Program
20 4.05 Ahli Madya
  Pembangunan Strategis Jangka Strategis Jangka
    Menengah Menengah
   
    Merumuskan
    Dokumen Kebijakan/
21 Kebijakan/Program 2.55 Ahli Madya
Program Strategis Sektoral
Strategis Sektoral

Mendisain Program Dokumen Program Lintas


22 3.60 Ahli Madya
Lintas Sektoral Sektoral

Menyusun Rencana
Dokumen Rencana
pelaksanaan;
23 Pelaksanaan; kebijakan, 2.10 Ahli Madya
kebijakan, rencana dan
rencana dan program
program

Menyusun Perencanaan
Dokumen Perencanaan
Kebijakan
24 Kebijakan Strategis/ 4.60 Ahli Utama
Strategis/Program
Program Jangka Panjang
Jangka Panjang

Menyusun Perencanaan Dokumen Perencanaan


25 Kebijakan/Program Kebijakan/ Program 3.40 Ahli Utama
Strategis Makro Strategis Makro

Mendisain Program Dokumen Disain Program


26 4.60 Ahli Utama
Kawasan Kawasan

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 31


Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Output)
Klaim Angka Kredit Kegiatan Perencanaan :
Membuat tanggapan (contoh) Identifikasi Masalah/Isu Strategis

LEMBAR PENILAIAN
• Identifikasi Masalah (10%)
• Metode Penelitian yang sesuai (15%)
• Pembahasan dan Analisis Masalah (25%)
• Kesimpulan (10%)
• Rekomendasi Kebijakan (15%)
• Manfaat topik untuk perencanaan
pembangunan (20%)
• Sistematika Penulisan (format, logika,
bahasa) (5%)

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 32


Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Output)
Adopsi dan Legitimasi Rencana Pembanguan
No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKSANA
A Year of Covid-19: A Long Road to Recovery and Acceleration of
Indonesia's Development 31 Melakukan Telaahan Laporan 2,25 JFP Ahli
Muhyiddin Muhyiddin, Hanan Nugroho Lingkup Sektoral/ Telaahan Madya
Ministry of National Development Planning/Bappenas RI Regional dalam Berbagai Lingkup
Forum Musyawarah, Sektoral/Regi
Abstract Rapat Koordinasi, dan onal
2020 is the year of Covid-19, Indonesia feels the enormity of this pandemic in various aspects of Forum Konsultasi Publik
development. The Indonesian economy during the year slowed down to minus 5.3 percent in the Lainnya dalam Rangka
second quarter of 2020 and in aggregate growth was minus 2.1 percent in 2020. The target of Penyusunan
development planning in the National Medium Term Development Plan (Rencana Pembangunan
Perencanaan
Jangka Menengah/RPJMN) 2020-2024 was revised through the updating of the Government Work Plan
Pembangunan
(Rencana Kerja Pemerintah/RKP) in 2020, with the main priority of overcoming Covid-19.  Then
development began to be intensified in 2021 to pursue national priority targets that were abandoned 33 Melakukan Telaahan Laporan 2,60 JFP Ahli
due to Covid-19. The 2020 State Budget allocates around IDR 937.42 trillion for the prevention of Lingkup Makro/Lintas Telaahan Utama
Covid-19, including the accumulated APBD (Regional Revenue and Expenditure Budget) IDR 86.32 Sektor/ Kawasan dalam Lingkup
trillion, which makes the deficit financing for that year reach IDR 1,226.8 trillion. The Covid-19
Berbagai Forum Makro/Lintas
pandemic control policy through Large-Scale Social Restrictions Policy (Pembatasan Sosial Berskala
Musyawarah, Rapat Sektoral/
Besar/PSBB) has had ups and downs, especially when coupled with the new normal policy. The Policy
for Limiting Micro Community Activities (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat/PPKM) as a Koordinasi, dan Forum Kawasan
substitute for PSBB was implemented in early February and the parallel national vaccination program is Konsultasi Publik Lainnya
expected to support accelerated development as outlined in the RKP 2021. In 2021, the Covid-19 dalam Rangka
pandemic is still high in the world, and the acceleration of development proclaimed by the government Penyusunan
gets a stretch of road that extends to be traversed. Perencanaan
Pembangunan
Sumber: https://journal.bappenas.go.id/index.php/jpp/article/view/181
34 Melakukan Telaahan Laporan 2,20 JFP Ahli
Lingkup Makro/Lintas Telaahan Utama
Sektor/ Kawasan Hasil
Terhadap Proses dan Pembahasan
Hasil Pembahasan Rencana
MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 33
Anggaran Anggaran
Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Output)

A Year of Covid-19: A Long Road to Recovery and Acceleration of


Indonesia's Development Adopsi dan Legitimasi
Muhyiddin Muhyiddin, Hanan Nugroho Rencana Pembanguan
Ministry of National Development Planning/Bappenas RI

Abstract
2020 is the year of Covid-19, Indonesia feels the enormity of this pandemic in various aspects of LEMBAR PENILAIAN
development. The Indonesian economy during the year slowed down to minus 5.3 percent in the
second quarter of 2020 and in aggregate growth was minus 2.1 percent in 2020. The target of • Latar Belakang (15%)
development planning in the National Medium Term Development Plan (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah/RPJMN) 2020-2024 was revised through the updating of the Government Work Plan • Analisis dan Pembahasan (30%)
(Rencana Kerja Pemerintah/RKP) in 2020, with the main priority of overcoming Covid-19.  Then
development began to be intensified in 2021 to pursue national priority targets that were abandoned • Pilihan Kebijakan (25%)
due to Covid-19. The 2020 State Budget allocates around IDR 937.42 trillion for the prevention of
Covid-19, including the accumulated APBD (Regional Revenue and Expenditure Budget) IDR 86.32
trillion, which makes the deficit financing for that year reach IDR 1,226.8 trillion. The Covid-19 • Rekomendasi Kebijakan (20%)
pandemic control policy through Large-Scale Social Restrictions Policy (Pembatasan Sosial Berskala
Besar/PSBB) has had ups and downs, especially when coupled with the new normal policy. The Policy • Koherensi Laporan (10%)
for Limiting Micro Community Activities (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat/PPKM) as a
substitute for PSBB was implemented in early February and the parallel national vaccination program is
expected to support accelerated development as outlined in the RKP 2021. In 2021, the Covid-19
pandemic is still high in the world, and the acceleration of development proclaimed by the government
gets a stretch of road that extends to be traversed.

Sumber: https://journal.bappenas.go.id/index.php/jpp/article/view/181

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 34


Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Evaluasi
Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Kredit (By Output) No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKS


ANA
37 Melaksanakan Laporan Hasil 3,00 JFP Ahli
Watershed Management in Indonesia: A Regulation, Pengendalian dan Pengendalian dan Madya
Pemantauan Pemantauan Pelaksanaan
Institution, and Policy Review Pelaksanaan Rencana Rencana Pembangunan
Andi Setyo Pambudi
dan Program
Ministry of National Development Planning/Bappenas –Indonesia
38 Menilai Hasil Laporan Hasil 3,00 JFP Ahli
Abstract Pengendalian dan Pengendalian dan Utama
Watershed Management as part of regional development in Indonesia is facing various Pemantauan Pemantauan Pelaksanaan
complex and interrelated issues. It is indicated by the lack of integration among sectors, Pelaksanaan Rencana Rencana dan Program
agencies, regions and community participation. The increasing frequency of floods, dan Program Strategis
droughts, landslides, and water crisis problems recently shows that watershed Strategis
management in Indonesia has not been effective yet in enhancing sustainable development.
Furthermore, the damage of watersheds is commonly observed from the upstreams only, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
such as the addition of cultivated land area and massive settlement, so that erosion and No. URAIAN KEGIATAN OUTPUT AK PELAKS
sedimentation affect the declining productivity of land and the increasing frequency of ANA
water-related disasters. If watersheds aredefined as a container of water cycle, then
solving its problem by simply rehabilitating the upstreams is not completely right. 41 Menyusun Disain Dokumen Evaluasi 2,55 JFP Ahli
Government policies on watersheds management need to be reviewed from its initial Instrumen dan Rencana Pembangunan Madya
aspects of science as well, including existing regulations and institutions, so that the Arahan Pelaksanaan Jangka Menengah/
contribution and linkage among sectors could be visible. The concept of Integrated Evaluasi Rencana Sektoral
Watersheds Management is basically participatory management of multi-stakeholders Pembangunan Jangka
in conservations and utilization through an ecological concept of interdependency Menengah/ Sektoral
between nature and human beings. This paper aims to explore the effectiveness of watershed 42 Melaksanakan Dokumen Evaluasi 3,60 JFP Ahli
managementpolicies in Indonesia in the context of history, regulation, institutions, and policy Evaluasi Rencana Rencana Pembangunan Utama
implementation.Keywords:Watershed Management, Ecology, Policy, Institutions, regulations. Pembangunan Jangka Jangka Panjang/ Lintas
Panjang/ Lintas Sektor/ Kawasan
Sumber : https://journal.bappenas.go.id/index.php/jpp/article/view/74/54 Sektor/ Kawasan

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 35


Jenis Usulan Kegiatan/Klaim Angka Kredit (By Output)
Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Evaluasi
Watershed Management in Indonesia:
Pelaksanaan Rencana Pembangunan
A Regulation, Institution, and Policy Review
Andi Setyo Pambudi
Ministry of National Development Planning/Bappenas –Indonesia LEMBAR PENILAIAN
Pendahuluan (20%)
Abstract •Latar Belakang
Watershed Management as part of regional development in Indonesia is facing various •Landasan penulisan (filosofis, sosiologis, yuridis dan empiris)
complex and interrelated issues. It is indicated by the lack of integration among sectors, •Pemilihan fokus pengendalian atau evaluasi isu dan
agencies, regions and community participation. The increasing frequency of floods,
permasalahan
droughts, landslides, and water crisis problems recently shows that watershed
management in Indonesia has not been effective yet in enhancing sustainable development. Pembahasan (40%)
Furthermore, the damage of watersheds is commonly observed from the upstreams only, •Metodologi Pengendalian dan Pemantauan/ Metodologi
such as the addition of cultivated land area and massive settlement, so that erosion and Evaluasi
sedimentation affect the declining productivity of land and the increasing frequency of •Penyajian dan Pengolahan Data
water-related disasters. If watersheds aredefined as a container of water cycle, then •Analisis Hasil Pengendalian dan Pemantauan/
solving its problem by simply rehabilitating the upstreams is not completely right. Hasil Evaluasi
Government policies on watersheds management need to be reviewed from its initial
Penutup (30%)
aspects of science as well, including existing regulations and institutions, so that the
•Simpulan analisis
contribution and linkage among sectors could be visible. The concept of Integrated
•Rekomendasi Hasil Pengendalian dan Pemantauan/ Hasil
Watersheds Management is basically participatory management of multi-stakeholders
Evaluasi
in conservations and utilization through an ecological concept of interdependency
between nature and human beings. This paper aims to explore the effectiveness of watershed Teknis Penulisan (10%)
managementpolicies in Indonesia in the context of history, regulation, institutions, and policy •Struktur dan Sistematika Penulisan
implementation.Keywords:Watershed Management, Ecology, Policy, Institutions, regulations. •Validitas Data, data yang disampaikan dalam tulisan
•Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
Sumber : https://journal.bappenas.go.id/index.php/jpp/article/view/74/54

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 36


TERIMA KASIH

PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN PERENCANA


KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(PUSBINDIKLATREN BAPPENAS)

Jalan Proklamasi 70, Jakarta Pusat 10320 021-31928280, 31928285 pusbindiklatren@bappenas.go.id

www.pusbindiklatren.bappenas.go.id Pusbindiklatren Bappenas @pusbindiklatren


MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021
CONTOH POWERPOINT UNTUK PIMPINAN
yang Sudah Dimodifikasi Agar Memenuhi Hal-hal yang Diperlukan
untuk Pengumpulan Angka Kredit

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 38


11. MENYUSUN REKOMENDASI KEBIJAKAN STRATEGIS (POLICY BRIEF)
ANGKA KREDIT MAKSIMAL : 2,55

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 39


POLICY BRIEF GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020
ASTRI KUSUMA
FUNGSIONAL PERENCANA MADYA,
DIREKTORAT HUKUM DAN REGULASI BAPPENAS

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 Slide


- 40
Global Corruption Survei dilakukan di 17 negara Asia pada Di Indonesia, survei
Barometer-Asia (GCB) 2020 periode Maret 2019-September 2020. 17 dilakukan pada 15 Juni
yang diterbitkan oleh negara tersebut adalah Bangladesh, China, hingga 24 Juli 2020. Survei
Transparency International Filipina, India, Indonesia, Jepang, Kamboja, melibatkan 1000 responden
merupakan potret Korea Selatan, Malaysia, Maladewa, dengan usia di atas 18
pandangan masyarakat Myanmar, Mongolia, Nepal, Taiwan, Thailand, tahun di 28 provinsi yang
tentang korupsi dan Vietnam, dan Sri Lanka. Survei ini melibatkan mewakili Sumatera, Jawa,
pengalaman langsung hampir 20 ribu warga berusia di atas 18 tahun Bali dan Nusa Tenggara,
praktik penyuapan di Asia dengan menggunakan metode wawancara Kalimantan, serta Sulawesi
dalam kurun waktu 12 telepon. dan Maluku.
bulan terakhir.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 41


• Beberapa hasil GCB
2020 terkait
Indonesia menjadi
perhatian dalam
pemberitaan media.

• Pemerintah
Indonesia perlu
merumuskan tindak
lanjut untuk
perbaikan kebijakan.

https://www.thejakartapost.com/paper/2020/12/04/ https://mediaindonesia.com/weekend/368454/pemerasan-
bribery-sextortion-for-public-services-rampant-in- seksual-indonesia-tertinggi-di-asia
indonesia-survey.html
MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 42
• Policy brief ini disusun menggunakan metode analisis deskriptif.
• Data-data yang diperoleh dari berbagai laporan, media, maupun kebijakan
Pemerintah Indonesia menjadi bahan untuk menganalisis dokumen Global
Corruption Barometer 2020.
• Kesimpulan dari analisis tersebut menjadi bahan penyusunan rekomendasi
untuk perbaikan kebijakan.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 43


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS

Kinerja Pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi - Pada rentang pelaksanaan survey dimaksud (15
dianggap stagnan. Juni-24 Juli 2020), tidak banyak penindakan
-49% responden menilai tingkat korupsi di Indonesia meningkat terhadap perkara korupsi sehingga hal tersebut
selama satu tahun terakhir. mungkin mempengaruhi penilaian kinerja
-Lebih dari 90% responden merasa korupsi di tubuh pemerintah pemberantasan korupsi.
merupakan masalah besar, jauh di atas rerata Asia (74%).
- Di sisi lain pada akhir 2020 kinerja
pemberantasan korupsi meningkat melalui
pengusutan beberapa kasus besar seperti
Asuransi Jiwasraya, Jaksa Pinangki, suap ekspor
benih lobster Menteri KKP, suap perizinan
rumah sakit Wali Kota Cimahi, Korupsi dana
bansos oleh Menteri Sosial.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 44


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS
Hanya 51% publik yang disurvei menilai kinerja KPK cukup baik
- Kinerja pemberantasan korupsi melalui penindakan tidak
dalam satu tahun terakhir.
hanya menjadi tugas KPK tetapi juga Kejaksaan yang diberi
-Disahkannya revisi UU KPK bukan hanya berdampak pada kewenangan sebagai penyidik (khusus tipikor dan pelanggaran
melemahnya kerja penegakan hukum dan tata kelola internal KPK, HAM). Dalam pelaksanaannya, KPK dan Kejaksaan melakukan
namun juga menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap koordinasi agar tidak terjadi overlapping.
KPK. Hasil survei Lembaga Indikator tentang persepsi publik
- Sejumlah kinerja yang menghindarkan adanya kerugian negara
terhadap penanganan Covid-19 dan implikasinya menemukan
dalam dua bulan saja (Februari-Maret 2020) tingkat kepercayaan juga dilakukan oleh KPK melalui pemulihan, penertiban,
masyarakat terhadap KPK menurun hampir sepuluh persen. sertifikasi dan optimalisasi aset Barang Milik Negara (BMN)
senilai Rp 632,5 triliun. Diantaranya aset negara dan BUMN
-Pemantauan perkembangan Stranas PK di daerah yang dilakukan seperti GBK, TMII, Monas, Pertamina, PT.PLN, PT. Krakatau
Tranparency International Indonesia menunjukkan capaian aksi Steel, PT. Angkasa Pura II.
pencegahan korupsi belum signifikan.
- Sepanjang tahun 2020, Kejaksaan RI telah berhasil melakukan
penyelamatan dan pemulihan kerugian keuangan negara
melalui perkara pidana sebesar lebih dari Rp19,37 triliun,
perkara perdata sebesar lebih dari Rp 259,8 triliun, dan
perkara Tata Usaha Negara (TUN) sebesar lebih dari Rp 34,8
triliun. KPK telah mengembalikan kerugian negara akibat
korupsi sebesar Rp141,3 miliar pada tahun 2020.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 45


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS

DPR dipersepsikan sebagai Lembaga terkorup di - Berdasarkan data KPK, sejak 2004-2021 tindak pidana korupsi yang
Indonesia. dilakukan oleh anggota DPR/DPRD adalah 281.
(https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/tpk-berdasarkan-
Institusi paling korup menurut responden: profesi-jabatan )
•Legislatif (51%)
•Pemda (48%) - Mengacu pada UU No. 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
•Pemerintah Pusat (45%) pasal 236 dan 237, anggota DPR yang terlibat korupsi akan diganti
•Kepolisian (33%) apabila sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht) atau yang
bersangkutan mengundurkan diri.

- Pemberitaan media mengenai penangkapan anggota DPR karena


korupsi mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap DPR.

- Dampak buruk bagi demokrasi : DPR kehilangan kepercayaan dari


masyarakat  masyarakat skeptis terhadap pemilu legislatif karena
menghasilkan anggota DPR yang korup  tingkat partisipasi
masyarakat dalam pemilu legislatif berpotensi menurun

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 46


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS
3 dari 10 responden mengaku pernah membayar suap ketika
mengakses layanan publik. - Suap ketika mengakses layanan publik merupakan
isu yang sering dibahas di media sosial. Hal ini
-30% publik mengaku pernah membayar suap dalam satu tahun terakhir ditunjukkan salah satunya dengan adanya surat
ketika mengakses layanan publik. terbuka Emerson Yuntho yang meminta Presiden
-Alasan melakukan suap : 1) tanda terima kasih (33%), 2) diminta perbaiki pungli di Sistem Administrasi Manunggal
membayar biaya yang tidak resmi (25%), dan 3) ditawari agar membayar Satu Atap (Samsat) dan Satuan Administrasi SIM
suap demi proses yang lebih cepat (21%). (Satpas). Merespon hal tersebut, Menko Polhukam
menyatakan bahwa masyarakat jangan takut untuk
-Publik permisif terhadap suap, ditunjukkan dengan 90% responden laporkan pungli ke Satgas Saber Pungli di Kemenko
mengaku tidak pernah melaporkan pratik suap yang dialaminya, baik Polhukam.
karena tidak tahu harus melapor ke mana maupun menganggap bahwa
suap adalah sesuatu yang wajar demi mengakses sebuah layanan publik. - Alasan suap yaitu sebagai tanda terima kasih dan
suatu kewajaran mengindikasikan bahwa
permisifitas masyarakat terhadap gratifikasi masih
sangat tinggi. Perlu penguatan pendekatan
antikorupsi melalui pendidikan dan kampanye
kepada masyarakat.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 47


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS

1 dari 3 responden mengaku pernah ditawari untuk - Terjadinya politik uang bisa disebabkan oleh
menjualbelikan suaranya ketika Pemilu, baik pemilihan beberapa faktor diantaranya; 1) keterbatasan
Presiden, Legislatif, dan Kepala Daerah selama lima tahun ekonomi, 2) rendahnya Pendidikan, 3) kebiasaan
terakhir. dan tradisi
-Tingkat vote buying di Indonesia (26%) hampir dua kali lipat - Strategi Nasional Pencegahan Korupsi belum
rerata Asia (14%). Mayoritas responden mengaku pernah menyentuh sektor korupsi politik berdasarkan
ditawari dalam frekuensi dari satu sampai dua kali. Rapor Pelaksanaan Stranas PK (TII, 2020).
-Koruptor yang diproses KPK banyak yang berlatar belakang - Peran ASN juga sangat diperlukan dalam
sebagai politisi dan pejabat publik. mendukung terciptanya ASN yang bertintegritas
yang bebas dari pengaruh politik. Dengan
-Pada Agustus 2020, KASN mencatat bahwa 490 PNS tidak
dikeluarkannya SE No.22 Tahun 2021 tentang
netral dalam pemilu dan 372 diantaranya diberikan sanksi Peningkatan Integritas yang ditujukan untuk
karena tidak bersikap netral. mengingatkan seluruh ASN di Indonesia agar tetap
menjaga integritas dalam menjalankan tugas agar
tidak terjebak dalam praktik KKN.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 48


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS
Tingkat Sextortion di Indonesia tertinggi di Asia - Menurut berbagai studi,
-Untuk pertama kalinya GCB memotret dimensi seksualitas dan kaitannya dengan praktik adanya pemerasan seksual
korupsi. karena adanya relasi kuasa
-Konsep sextortion atau sexual extortion yang digunakan Transparency International adalah yang timpang, biasanya
penyalahgunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan seksual dan sering kali terjadi kedudukan korban lebih
sebagai imbalan atas layanan publik. “rendah” sehingga sulit untuk
-Tingkat sekstorsi tertinggi terjadi di Indonesia, di mana 18 persen orang mengaku mengalami melawan dan tidak berani
langsung atau mengenal seseorang yang pernah mengalaminya. Hasil ini jauh di atas rata-rata melapor. (Komnas Perempuan).
regional yang mencapai persentase 8 persen.
-Polisi diketahui melakukan pemerasan seksual terhadap perempuan, seperti dalam kasus dua - Salah satu prioritas di LPSK
petugas polisi di Malang, Jawa Timur pada tahun 2016. Seorang hakim Setyabudi Cahyo adalah untuk membentuk
memeras orang secara seksual dan dihukum karena korupsi pada tahun 2009 dan 2010. Selama Sahabat Saksi dan Korban,
pandemi Covid-19, seorang penumpang perempuan diperas secara seksual oleh seorang dokter untuk membuat masyarakat
di bandara dengan imbalan akses ke hasil tes Covid-19 yang cepat. mengetahui akses pengaduan
dan sekaligus
mengkampanyekan layanan
perlindungan bagi korban.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 49


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS

Hampir 60% responden meyakini - Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
bahwa warga biasa dapat perlu ditingkatkan, termasuk dalam mengawal pelaksanaan
membuat perubahan dalam kebijakan. Jika ada potensi korupsi maka masyarakat
pemberantasan korupsi. diharapkan melapor.
- Kerahasiaan data dan keamanan perlu dijamin dalam setiap
-Presentase tersebut menurun
pelaporan baik melalui LAPOR maupun KPK whistleblower
dibandingkan GCB 2017 sebanyak
system.
78%
- Pers sebagai pilar keempat demokrasi berkontribusi
-61,4% responden takut ada mendorong peran warga negara untuk membuat perubahan
pembalasan jika melaporkan dalam pemberantasan korupsi.
kasus korupsi
- SKB penggunaan UU ITE yang dikeluarkan oleh APH dapat
menghindari adanya pembalasan dari suatu aduan.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 50


GLOBAL CORRUPTION BAROMETER 2020 ANALISIS

Kurang dari setengah responden sadar bahwa • UU KIP menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana
dirinya memiliki hak atas akses informasi publik pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, proses
-Hak publik untuk mencari, memperoleh, pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu
memiliki, dan menyimpan informasi dengan keputusan publik.
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia
dijamin oleh UU 14/2008 tentang Keterbukaan • UU KIP memberi jaminan terhadap lima jenis hak atas informasi,
Informasi Publik (UU KIP). yaitu hak untuk mengetahui (right to know), hak untuk melihat dan
memeriksa (right to inspect), hak untuk mendapatkan Salinan
-Hanya 46% responden yang sadar bahwa
dokumen atau hak akses aktif (right to obtain the copy), hak untuk
mereka memiliki hak keterbukaan akses diinformasikan atau hak akses pasif (right to be informed), dan hak
informasi publik dari berbagai institusi dan untuk menyebarluaskan informasi (right to disseminate).
lembaga pemerintah.
• Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) yang disusun Komisi
Informasi Pusat dapat menjadi alat untuk memetakan keterbukaan
informasi publik untuk menciptakan good governance, meningkatkan
pelayanan publik berkualitas, mencegah potensi terjadinya korupsi
sebagaimana target Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 51


NO KESIMPULAN REKOMENDASI
1 Pencegahan dan 1. Sosialisasi pencegahan dan pendidikan anti korupsi dilakukan melalui berbagai media kepada semua level
pemberantasan masyarakat, mulai dari siswa, ASN, hingga anggota legislatif.
korupsi perlu
ditingkatkan 2. Memperkuat peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sejak proses perencanaan. Di dalam Permen
PPN 1/2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Penelaahan, dan Perubahan Renja K/L telah membuka
kemungkinan bagi APIP setiap K/L untuk menelaah TOR dan RAB sebelum Rancangan Renja K/L diupload oleh
Biro Perencanaan K/L di dalam aplikasi KRISNA RENJA.
3. Mempermudah masyarakat untuk melaporkan dugaan korupsi atau penyimpangan pelaksanaan kebijakan
melalui KPK Whistle Blowing System, LAPOR, atau JAGA.ID . Contoh : laporan tentang pungli bansos Covid-19
4. Mendorong revisi UU ITE agar masyarakat mau melaporkan dugaan korupsi tanpa takut mendapatkan
pembalasan (misalnya dilaporkan ke polisi menggunakan UU ITE karena dianggap mencemarkan nama baik)
2 Masyarakat Kinerja Kejaksaan dan Polri dalam memberantas korupsi perlu disampaikan kepada masyarakat, termasuk peran
menganggap Kejaksaan dalam menyelamatkan aset negara hasil korupsi (misalnya : kasus BLBI, Jiwasraya)
pemberantasan
korupsi hanya Hal ini sekaligus untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa tidak semua Aparat Penegak Hukum (APH)
dilakukan oleh terlibat korupsi seperti Jaksa Pinangki atau Penyidik KPK Stepanus Robin.
KPK

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 52


NO KESIMPULAN REKOMENDASI
3 Suap dalam Meningkatkan pelaksanaan SPBE. Transformasi digital dan pelaksanaan SPBE dapat mencegah dan
pelayanan meminimalkan potensi korupsi karena:
publik masih •Seluruh proses dapat transparan dan terukur secara langsung.
terjadi •Memperkuat dokumentasi dan riwayat interaksi.
•Menghindari pertemuan antara masyarakat dan pemberi layanan secara langsung, sehingga mencegah
terjadinya suap.
4 Korupsi di • Stranas Pencegahan Korupsi (Stranas PK) perlu menambahkan Aksi tentang pencegahan politk uang ataupun
sektor politik, korupsi di sektor publik.
termasuk di • Pencegahan korupsi di sektor politik dapat dimulai dengan mereformasi partai politik, sistem pemilu serta
legislatif, dapat transparansi dana partai politik.
berpengaruh • Alternatif kebijakan pencegahan korupsi di Legislatif dan Pemda:
buruk terhadap - Perlu kebijakan dana bantuan untuk parpol  RPJMN Bidang Politik
demokrasi - Perlu dilakukan review gaji/tunjangan Kepala Daerah
- Perlu memperbaiki sistem kaderisasi parpol termasuk memberikan pendidikan anti korupsi dan meningkatkan
pengawasan internal parpol terhadap kadernya.
- Mendorong masyarakat memanfaatkan KPK whistle blower system
• KPK perlu melakukan pemberatan hukuman bagi koruptor yang memiliki latar belakang politisi, salah satunya
dengan mendorong dicabutnya hak politik.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 53


NO KESIMPULAN REKOMENDASI
5 Penyalahgunaan kekuasaan Perlu ada kajian lebih lanjut mengenai sextortion untuk mengetahui apa saja pelayanan publik
untuk mendapatkan yang rentan terjadi sextortion.
keuntungan seksual sebagai
imbalan atas layanan publik
(Sextortion/Sexual Extortion)
perlu menjadi perhatian
pemerintah Indonesia

6 Masyarakat perlu didorong Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang UU KIP, khususnya tentang bagaimana
mengetahui informasi publik mekanisme untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik,
atau kebijakan publik tertentu proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik.
agar dapat terlibat mencegah
korupsi.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 54


1. Rekomendasi-rekomendasi di atas akan disampaikan kepada direktorat sektor
terkait di Bappenas sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan
di RKP dan Renja K/L.
2. Dengan adanya perbaikan penyusunan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan,
diharapkan kinerja Pemerintah Indonesia terkait pencegahan dan
pemberantasan korupsi meningkat sehingga penilaian Global Corruption
Barometer berikutnya juga semakin baik.

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 55


1. Global Corruption Barometer 2020, https://ti.or.id/global-corruption-barometer-2020-
indonesia/
2. RPJMN 2020-2024, https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/rencana-
pembangunan-jangka-menengah-nasional-rpjmn-2020-2024/
3. Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, https://stranaspk.kpk.go.id/id/
4. https://www.thejakartapost.com/paper/2020/12/04/bribery-sextortion-for-public-services-
rampant-in-indonesia-survey.html
5. https://mediaindonesia.com/weekend/368454/pemerasan-seksual-indonesia-tertinggi-di-asia
6. https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/tpk-berdasarkan-profesi-jabatan
7. https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/pentingnya-memenuhi-hak-keterbukaan-
informasi-bagi-publik

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 56


MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 57
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Penyusunan Berkas Usulan Angka Kredit

1. Keabsahan bukti fisik dan dokumen pendukung


2. Kelengkapan bukti fisik (laporan pelaksanaan
tugas) beserta dokumen
3. Kerapihan bentuk dan susunan bukti fisik- Make Your
kebenaran urutan Own Plan
4. Kesesuaian antara butir-butir kegiatan yang
diajukan dan AK pada SPMK dan DUPAK

MENUMBUHKAN KREDIBEL BERKUALITAS PUSBINDIKLATREN BAPPENAS-2021 58


andi.pambudi@bappenas.go.id

Anda mungkin juga menyukai