Anda di halaman 1dari 49

PEMETAAN PERMASALAHAN

PEJABAT FUNGSIONAL
PEMBINA JASA KONSTRUKSI
DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA KONSTRUKSI

Jakarta, Juni 2022

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
01. PENYEDERHANAAN BIROKRASI

02. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI

03. JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI SECARA UMUM

04. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


PENYEDERHANAAN BIROKRASI
TAHAPAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI
sesuai Permen PAN-RB No 7 Tahun 2022 tentang Sistem Kerja Pada
Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi

Pasal 4 Mekanisme Kerja Proses Bisnis

Penyederhanaan Birokrasi
Dilakukan Melalui Tahapan:
dan
1 Penyederhanaan
Struktur Organisasi

2
Sebagai instrumen bagi ASN untuk melaksanakan tugas dan
fungsi unit organisasi pada instansi pemerintah setelah
Penyetaraan Jabatan nomor 1 dan nomor 2 (Pasal 4) serta mewujudkan proses
kerja yang efektif dan efisien dan memastikan pencapaian
tujuan, strategis dan kinerja organisasi

3 Penyesuaian Sistem Kerja Mekanisme Kerja Dilaksanakan


Dengan Prinsip:
Mekanisme Kerja Terdiri Atas:
1. Kedudukan
1. Orientasi pada hasil 2. Penugasan
2. Kompetensi 3. Pelaksanaan tugas
3. Profesionalisme 4. Pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
4. Kolaboratif 5. Pengelolaan kinerja
5. Transparansi 6. Pemanfaatan teknologi informasi dan
6. Akuntabel komunikasi
DASAR HUKUM (1)
PermenPANRB No.13 PP No.17 Tahun 2020 tentang
UU No.5 Tahun 2014 Tahun 2019 tentang Perka BKN No 10 Thn 2021 ttg
Perubahan Atas PP No.11 Tahun
tentang ASN Pengusulan, Penetapan, Tata Cara Pelaksanaan
2017 tentang Manajemen PNS
dan Pembinaan JF PNS Penyusunan Kebutuhan ASN

Pasal 1 Pasal 4: Pasal 99


11. Jabatan Fungsional adalah JF memiliki tugas memberikan pelayanan (1). Instansi pembina JF merupakan
adalah sekelompok jabatan yang fungsional yang berdasarkan pada keahlian kementerian, lembaga pemerintah
berisi fungsi dan tugas berkaitan dan keterampilan tertentu nonkementerian, atau kesekretariatan
dengan pelayanan fungsional yang Pasal 67 : Lembaga negara yang sesuai Pasal 2
berdasarkan pada keahlian dan (1) Instansi Pembina berperan sebagai kekhususan tugas dan fungsinya (1) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
keterampilan tertentu pengelola JF yang bertanggung jawab untuk ditetapkan menjadi instansi pembina jabatan ASN dilaksanakan berdasarkan
menjamin terwujudnya standar kualitas dan suatu JF Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
profesionalitas jabatan
DASAR HUKUM (2)
PermenPANRB No.17 Thn 2021
PermenPANRB No.13 Thn tentang Penyetaraan Jabatan PermenPANRB No.51
PemenPUPR No Tahun 2021 tentang
25/PRT/M/2015 ttg 2019 tentang Pengusulan, Administrasi ke Dalam JF
Penetapan, Dan Pembinaan Jabatan Fungsional
Pedoman Penyusunan Pembina Jasa Konstruksi
Formasi JF PJK JF PNS

Pasal 1
15). Penyetaraan Jabatan Administrasi
Pasal 13 ke dalam Jabatan Fungsional yang Pasal 1
1). Penetapan JF dalam suatu unit selanjutnya disebut Penyetaraan 19). Instansi Pembina Jabatan
Pasal 5 Jabatan adalah pengangkatan Pejabat
organisasi Instansi Pemerintah Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
1). Pengangkatan PNS dalam JF Administrasi ke dalam Jabatan
dilaksanakan berdasarkan yang selanjutnya disebut Instansi
PJK dilakukan karena adanya Fungsional melalui penyesuaian/
kesesuaian antara tugas dan fungsi Pembina adalah kementerian yang
lowongan formasi. inpassing pada Jabatan Fungsional
organisasi dengan tugas JF menyelenggarakan urusan pemerintah
yang setara di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat
PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang
Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam JF
Pasal 5
Pasal 4 Penyetaraan Jabatan dilakukan sebagai berikut :
Ayat 1
Administrator disetarakan dengan Penyetaraan Jabatan sebagaimana dimaksud
Jabatan Fungsional jenjang ahli dalam Pasal 4 dilaksanakan tanpa
madya memperhatikan jenjang pangkat dan golongan
ruang yang melekat pada Administrator,
Pengawas, dan pejabat pelaksana yang
merupakan eselon V yang akan disetarakan
Pengawas disetarakan dengan
Jabatan Fungsional jenjang ahli muda
Ayat 2
Dalam hal Administrator, Pengawas, dan pejabat
pelaksana yang merupakan eselon V yang akan
Pejabat pelaksana yang merupakan disetarakan memiliki pangkat/golongan ruang di
eselon V disetarakan dengan Jabatan bawah atau di atas pangkat/golongan ruang
Fungsional jenjang ahli pertama tertinggi yang disyaratkan tetap disetarakan
dalam Jabatan Fungsional sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Ps 4

Pasal 9
Penyetaraan Jabatan bagi Instansi Pemerintah dilaksanakan setelah proses
penyederhanaan struktur organisasi selesai dilakukan
PENETAPAN AK PENYETARAAN JABATAN Pasal 15
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang
Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam JF

Ayat 2
Penetapan AK ditetapkan berdasarkan: Sistem Penilaian Kinerja dan AK :
Ayat 3
01 Sistem penilaian kinerja dan penilaian Angka
Kredit Jabatan Fungsional
Sistem
02 Norma Angka Kredit Kumulatif pada Jabatan
Fungsional Konvensional
03 Lamanya waktu kepangkatan terakhir
penghitungan AK yang merupakan
Rentang kepangkatan pada Jabatan
Sistem akumulasi dari nilai pendidikan awal dan
04 Administrasi Konversi pangkat sebelumnya ditambah Angka
Kredit persentase Penyetaraan Jabatan

Ayat 7 Sistem penghitungan AK yang merupakan akumulasi dari Angka Kredit


persentase Penyetaraan Jabatan ditambah dengan
Angka Kredit Penyetaraan Integrasi AK pangkat sebelumnya dalam satu jenjang jabatan yang
Jabatan ditetapkan sebagai diduduki dan tidak memperhitungkan pendidikan awal karena
Angka Kredit yang diberikan merupakan persyaratan jabatan
pada saat diangkat dan
dilantik dalam JF Penghitungan AK yang merupakan akumulasi dari AK persentase Penyetaraan
Jabatan ditambah dengan AK pangkat sebelumnya dalam satu jenjang jabatan
yang diduduki dan tidak memperhitungkan pendidikan awal karena merupakan
persyaratan jabatan
ANGKA KREDIT PENYETARAAN JABATAN (1)
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi Ke Dalam JF

Pangkat
Normatif
ANGKA KREDIT PENYETARAAN JABATAN (2)
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi Ke Dalam JF

Pangkat
Normatif
ANGKA KREDIT PENYETARAAN JABATAN (3)
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi Ke Dalam JF

Pangkat Di Atas
Jenjang Jabatan atau
Pangkat Puncak
ANGKA KREDIT PENYETARAAN JABATAN (4)
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi Ke Dalam JF

Pangkat Di Bawah
Jenjang Jabatan
ANGKA KREDIT PENYETARAAN JABATAN (5)
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi Ke Dalam JF

Pangkat Di Bawah
Jenjang Jabatan
KENAIKAN PANGKAT DALAM PENYETARAAN JABATAN
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang
Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam JF Pasal 18
Dalam hal Pejabat Administrasi telah menduduki
pangkat tertinggi pada Jabatan Administrasinya,
Pejabat Administrasi yang diangkat dan dilantik
Pasal 17 dalam Jabatan Fungsional melalui Penyetaraan
Jabatan tidak diberikan kenaikan pangkat dengan
pertimbangan sudah mencapai pangkat tertinggi
Pejabat Administrasi yang pada karier Jabatan Administrasi yang diduduki
melaksanakan Penyetaraan Jabatan
dapat diberikan kenaikan pangkat 1
tingkat lebih tinggi dan telah Pejabat Administrasi sebagaimana
mencapai Angka Kredit Kumulatif KP dimaksud hanya dapat dilakukan
kenaikan jenjang jabatan 1 tingkat lebih
tinggi, apabila terdapat jenjang jabatan
yang lowong serta mengikuti dan lulus
uji kompetensi kenaikan jenjang jabatan

Pejabat Administrasi yang telah


menduduki pangkat tertinggi pada
Pemenuhan Angka Kredit kumulatif Jabatan Administrator namun masih di
diperoleh dari Angka Kredit bawah pangkat tertinggi pada jenjang JF
penetapan awal Penyetaraan Jabatan penyetaraannya dapat diberikan kenaikan
ditambah selisih Angka Kredit pangkat lebih tinggi dalam jenjang
Kumulatif untuk kenaikan pangkat jabatannya

Pasal 19
Pejabat Administrasi yang menduduki
pangkat lebih rendah dari norma pangkat
pada jenjang Jabatan Fungsionalnya
diberikan kenaikan pangkat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
PEMBINAAN JF PENYETARAAN
sesuai Permen PAN-RB No 17 Tahun 2021 tentang
Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam JF

Pasal 22 Instansi pembina Jabatan Fungsional perlu


melakukan upaya pembinaan terhadap Pejabat
Fungsional hasil Penyetaraan Jabatan dalam rangka
pengembangan dan peningkatan kompetensi

Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilaksanakan setelah diangkat dan
dilantik dalam Jabatan Fungsional

Dalam hal Jabatan Fungsional yang diduduki


mensyaratkan pendidikan dan pelatihan dan
sertifikasi kompetensi tertentu dan belum terpenuhi
pada saat pengangkatan dan pelantikan, Pejabat
Fungsional wajib mengikuti pendidikan dan
pelatihan dan memiliki sertifikat sesuai yang
disyaratkan paling lama 2 (dua) tahun setelah
diangkat dan dilantik dalam Jabatan Fungsional
FORMASI JF PJK
PENETAPAN JF
sesuai Permen PAN-RB No 13 Tahun 2019 tentang
Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan JF PNS Pasal 13
Penetapan JF dalam suatu unit organisasi Instansi
Pemerintah dilaksanakan berdasarkan kesesuaian
antara tugas dan fungsi organisasi dengan tugas JF
Pasal 10

Waktu kerja efektif suatu JF) ditetapkan paling


sedikit 1.250 (seribu dua ratus lima puluh) jam kerja Pelaksanaan tugas yang
bersifat mandiri dalam
Pasal 9
Kriteria penetapan JF meliputi : 04 menjalankan tugas profesinya

Mensyaratkan keahlian atau


keterampilan tertentu yang
dibuktikan dengan sertifikasi
dan/atau penilaian tertentu
Kegiatannya dapat diukur
02 05 dengan satuan nilai atau
akumulasi nilai dari butir
kegiatan dalam bentuk
angka kredit
03jenjang
Dapat disusun dalam suatu
Jabatan berdasarkan
Fungsi dan tugasnya
berkaitan dengan
01 tingkat kesulitan dan kompetensi

pelaksanaan tugas dan


fungsi Instansi Pemerintah
ALUR PENGUSULAN DAN PENETAPAN JF
sesuai Permen PAN-RB No 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan JF PNS

Oleh Pimpinan Instansi


Pemerintah (Pembina) Menteri atau PPT Madya
KemenPANRB Instansi Pembina,
kepada Menteri PANRB
KemenPANRB, dan BKN

MenpanRB Instansi Pembina, Instansi Pembina,


KemenPANRB, dan BKN KemenPANRB, dan BKN
PENGANGKATAN DALAM JF
sesuai Permen PAN-RB No 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan JF PNS

Pasal 18
Pengangkatan PNS ke dalam JF dapat
dilakukan melalui pengangkatan :
Pengangkatan Pertama
Pengangkatan untuk mengisi JF dari formasi CPNS a. Pengangkatan dalam JF melalui penyesuaian
/inpassing sebagaimana dimaksud diberikan nilai
Perpindahan dari Jabatan lain Angka Kredit
Perpindahan dari jabatan administrator (sesuai PermenPANRB 17/2021)
atau JF lainnya b. Angka Kredit sebagaimana dimaksud hanya
Penyesuaian / Inpassing berlaku 1 (satu) kali selama masa
Proses pengangkatan PNS dalam JF guna memenuhi penyesuaian/inpassing.
kebutuhan organisasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan dalam jangka waktu tertentu

Promosi
Pengangkatan yang ditetapkan
berdasarkan kriteria tertentu
PENYUSUNAN KEBUTUHAN ASN
sesuai Perka BKN No 10 Tahun 2021 ttg Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Kebutuhan ASN
Pasal 2

1
Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
Informasi Jabatan
jabatan ASN dilaksanakan berdasarkan
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja

2
Jumlah Kebutuhan
Hasil penyusunan kebutuhan jumlah dan Pegawai ASN

3
Peta Jabatan Pasa Masing-
jenis Jabatan ASN setiap tahun terdiri dari : masing Unit Organisasi

Contoh Analisis Beban Kerja Dengan


Pendekatan Hasil Kerja
PENYUSUNAN FORMASI PNS DALAM JF PJK
sesuai PermenPUPR No 25/ PRT/M2015 tentang Pedoman Penyusunan Formasi JF PJK

Pasal 5
Analisis kebutuhan dan penyediaan
PNS berdasarkan atas :
Penyusunan, penentuan, dan prosedur
pengusulan formasi jabatan fungsional ● Jumlah PNS yang melakukan tugas
Pembina Jasa Konstruksi meliputi : pembinaan jasa konstruksi di masing-masing
unit

01 Pengangkatan PNS ● Struktur organisasi unit pembina jasa


konstruksi, untuk dilihat jumlah PNS yang
Pengangkatan PNS dalam jabatan menempati jabatan struktural, fungsional
Pembina Jasa Konstruksi dilakukan tertentu, berikut fungsional umum yang
karena ada nya lowongan formasi tersedia di bawahnya

● Jenis pekerjaan, yaitu macam-macam


02 Formasi JF pekerjaan yang harus dilakukan oleh suatu
pekerjaan pembinaan jasa konstruksi dalam
Formasi jabatan fungsional Pembina Jasa melaksanakan tugas pokoknya, terutama
Konstruksi masing-masing satuan organisasi pekerjaan yang dapat dilaksanakan dalam 1
berdasarkan analisis kebutuhan dan (satu) tahun.
penyediaan PNS sesuai dengan jabatan
yang tersedia dengan memperhatikan ● Beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang
informasi jabatan yang ada PF PJK dalam jangka waktu tertentu adalah
frekuensi rata-rata masing-masing jenis
pekerjaan dalam waktu tertentu

● Faktor-faktor lain yang harus diperhitungkan


yaitu kemampuan keuangan negara
JF PJK SECARA UMUM
Keputusan Menteri PUPR Nomor 1206/KPTS/M/2020
tentang Penetapan Unit Organisasi Pembina Jabatan Fungsional
di lingkungan Kementerian PUPR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI
Keputusan Menteri PUPR Nomor 1206/KPTS/M/2020
tentang Penetapan Unit Organisasi Pembina Jabatan Fungsional
di lingkungan Kementerian PUPR

Unit Organisasi/Unit Kerja


Pembina:
Direktorat Kelembagaan dan
Sumber Daya Konstruksi

Jabatan Fungsional Yang


Dibina:
Pembina Jasa Konstruksi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI
KELAS JF PEMBINA JASA KONSTRUKSI
sesuai dengan Surat Menteri PANRB kepada Menteri PUPR No B/3914/M.PANRB/11/2016
perihal Persetujuan Hasil Evaluasi Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi

Jenjang Jabatan
Kelas Jabatan
JF PJK
Pembina Jasa
14
Konstruksi Ahli Utama
Pembina Jasa
12
Konstruksi Ahli Madya
Pembina Jasa
10
Konstruksi Ahli Muda
Pembina Jasa
8
Konstruksi Ahli Pertama
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, KLASIFIKASI/RUMPUN
JABATAN, KATEGORI DAN JENJANG JF PJK
sesuai Permen PAN-RB No 51 Tahun 2021 tentang JF PJK

Pasal 2 sd 4
Kedudukan Peta Jabatan
Pembina Jasa Konstruksi berkedudukan sebagai Kedudukan Pembina Jasa Konstruksi ditetapkan
pelaksana teknis fungsional di bidang Pembinaan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas
Jasa Konstruksi pada Instansi Pemerintah dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis
beban kerja dilaksanakan sesuai dengan
Kedudukan dan Tanggung Jawab ketentuan peraturan perundang-undangan
Pembina Jasa Konstruksi berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada pejabat
pimpinan tinggi madya, pejabat pimpinan tinggi pratama,
Jabatan
pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang
Jabatan Fungsional Pembina Jasa
memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF
Konstruksi merupakan jabatan karier PNS
Pembina Jasa Konstruksi

Kategori Jabatan
Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi merupakan
jabatan fungsional kategori keahlian Klasifikasi / Rumpun Jabatan
Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
Jenjang Jabatan termasuk dalam klasifikasi/rumpun manajemen
Terdiri atas:
a. PJK Ahli Pertama Pasal 5
b. PJK Ahli Muda
c. PJK Ahli Madya
d. PJK Ahli Utama
sesuai Permen PAN-RB No 51 Tahun 2021 tentang JF PJK
Pasal 7 dan
lampiran I
TUGAS POKOK : Melaksanakan Penyelenggaraan Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan
UNSUR : Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi

Penyusunan Program Pembinaan


Pengawasan Jasa Konstruksi
Konstruksi
a a. Perencanaan penyusunan program Pembinaan d a. Perencanaan pengawasan jasa konstruksi
b. Pelaksanaan pengawasan jasa konstruksi
Jasa Konstruksi
b. Pelaksanaan penyusunan program Pembinaan
Jasa Konstruksi

Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, Pengembangan Pembinaan Jasa Konstruksi


b atau Kriteria Jasa Konstruksi
a. Perencanaan kegiatan penyusunan norma, standar,
e a. Perencanaan pengembangan Pembinaan Jasa Konstruksi
b. Pelaksanaan pengembangan Pembinaan Jasa Konstruksi
prosedur, atau kriteria jasa konstruksi
b. Pelaksanaan kegiatan penyusunan norma, standar,
prosedur, atau kriteria jasa konstruksi

Pelaksanaan Pembinaan Jasa Konstruksi


c Pemberdayaan Jasa Konstruksi
a. Perencanaan pemberdayaan jasa konstruksi
f a. Perencanaan pelaksanaan Pembinaan Jasa Konstruksi
b. Pelaksanaan Pembinaan Jasa Konstruksi
b. Pelaksanaan pemberdayaan jasa konstruksi

Daftar uraian kegiatan dari setiap Sub Unsur dapat dilihat pada lampiran PermenPAN-RB 51/2021 ttg JF PJK
sesuai Permen PAN-RB No 51 Tahun 2021 tentang JF PJK
Pasal 37 dan
lampiran II
UNSUR : Pengembangan Profesi

PJK yang naik ke jenjang Ahli Madya dan Utama


Perolehan ijazah/gelar pendidikan formal sesuai wajib memperoleh AK Pengembangan Profesi :
a dengan bidang tugas Jabatan Fungsional
Pembina Jasa Konstruksi
Ke Ahli Madya
Pembuatan Karya Tulis / Karya Ilmiah di bidang
b Pembinaan Jasa Konstruksi
Sebanyak 6 (enam) AK bagi Pembina Jasa
Konstruksi Ahli Muda yang akan naik
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi
Penerjemahan/Penyaduran Buku dan Bahan-Bahan Pembina Jasa Konstruksi Ahli Madya
c Lain di Bidang Pembinaan Jasa Konstruksi

Pembuatan Buku Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan/


d Petunjuk Teknis di bidang Pembinaan Jasa
Konstruksi
Ke Ahli Utama
Sebanyak 12 AK bagi Pembina Jasa
Konstruksi Ahli Madya yang akan naik
Pengembangan Kompetensi di bidang Pembinaan jabatan setingkat lebih tinggi menjadi
e Jasa Konstruksi Pembina Jasa Konstruksi Ahli Utama

Kegiatan lain yang mendukung pengembangan


f profesi yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di
bidang Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi
Daftar uraian kegiatan dari setiap Sub Unsur dapat dilihat pada lampiran
PermenPAN-RB 51/2021 ttg JF PJK
sesuai Permen PAN-RB No 51 Tahun 2021 tentang JF PJK

UNSUR : Penunjang Kegiatan Pembinaan Jasa Konstruksi


Pasal 35 dan
lampiran II

a Pengajar/Pelatih di bidang
Pembinaan Jasa Konstruksi Pasal 35 Ayat 2
Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan Angka Kredit dengan kumulatif Angka Kredit
Keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Uji paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Angka Kredit
b Kompetensi yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat

Pasal 35 Ayat 3
c Perolehan Penghargaan
Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan untuk 1 (satu) kali kenaikan pangkat
Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya yang tidak
d sesuai dengan tugas bidang Jabatan Fungsional
Pembina Jasa Konstruksi

e Pelaksanaan tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas


bidang Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi

Daftar uraian kegiatan dari setiap Sub Unsur dapat dilihat pada lampiran PermenPAN-RB 51/2021 ttg JF PJK
PEDOMAN PELAKSANAAN PERMENPANRB 51 TAHUN 2021
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI
FORMASI JF PEMBINA JASA KONSTRUKSI KABUPATEN/KOTA
sesuai PermenPUPR No 38 Tahun 2013 tentang JF PJK
Paling Sedikit 1, Paling Banyak 5

Provinsi
Paling Sedikit 2, Paling Banyak 10

Instansi Pusat Selain KemenPUPR


Paling Sedikit 10, Paling Banyak 20
Kementerian PUPR
Paling Sedikit 128, Paling Banyak 292
01 Kabupaten/Kota

02 Provinsi

03 Instansi Pusat Selain


1 Penetapan kebutuhan PNS dalam JF dihitung
berdasarkan beban kerja yang ditentukan dari
indikator kebutuhan JF

Kementerian PUPR
04 Kementerian PUPR 2 Indikator kebutuhan Jabatan Fungsional ditetapkan
berdasarkan karakteristik JF dan organisasi

Formasi Jabatan Fungsional di setiap unit Pembina

3
Jasa Konstruksi setelah tahun 2014 dapat menambah
jumlah PNS yang melaksanakan tugas Pembina Jasa
Konstruksi di unit Pembina jasa konstruksi tersebut
apabila terdapat penambahan beban kerja
DATA PEJABAT FUNGSIONAL PEMBINA JASA KONSTRUKSI

(status 24 Juni 2022)


Jenjang Jabatan Direktorat Jenderal Unit Organisasi di Pemerintah Total
Fungsional Bina Konstruksi Kementerian Daerah
PUPR

Ahli Pertama 69 19 37 125


Ahli Muda 108 4 166 279
Ahli Madya 38 17 7 62
Ahli Utama 6 - - 6

Total 221 40 210 471


FORMASI DAN PEMENUHAN FORMASI
Status Formasi Terisi:
(24 Juni 2022)
Formasi Berdasarkan Permen
PANRB No 38 Tahun 2013 Jumlah: 210 Pembina
Provinsi: Jasa Konstruksi
paling sedikit 2 (dua) dan
paling banyak 10 (sepuluh) Tersebar di:
✓ 10 PROVINSI (29.41%)
✓ 107 KAB/KOTA
Kabupaten/Kota: (20.82%)
Paling sedikit 1 (satu) dan INDONESIA: 34 PROVINSI & 514 KAB/KOTA
paling banyak 5 (lima)
DISTRIBUSI PEMBINA JASA KONSTRUKSI DI PEMERINTAH DAERAH

Provinsi: Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah


1. Sumatera Barat Kota: Kota:
2. Kalimantan Barat 1. Bekasi 12. Palembang
3. Kalimantan Timur 2. Malang 13. Bandar Lampung
4. Jawa Timur 3. Payakumbuh 14. Padang Panjang
5. Riau 4. Magelang 15. Bogor
6. Kepulauan Riau 5. Cirebon 16. Gorontalo
7. Jawa Barat 6. Probolinggo 17. Lubuklinggau
8. Lampung 7. Samarinda 18. Denpasar
9. Kep. Bangka 8. Bontang 19. Mataram
Belitung 9. Salatiga 20. Mojokerto
10.Nusa Tenggara Barat 10.Blitar 21. Pasuruan
11.Jambi
DISTRIBUSI PEMBINA JASA KONSTRUKSI DI PEMERINTAH DAERAH
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Kabupaten: Kabupaten: Kabupaten: Kabupaten:
1. Gresik 17. Kuningan 33. Bogor 46. Kuantan Sangingi
2. Barito Selatan 18. Kutai Barat 34. Mamase 47. Banyumas
3. Pesisir Selatan 19. Kutai Timur 35. Lampung Selatan 48. Tulang Bawang
4. Pati 20. Paser 36. Lampung Utara 49. Tanjung Jabung
5. Sidoarjo 21. Mahakam Ulu 37. Pidie Barat
6. Rokan Hulu 22. Berau 38. Pringsewu 50. Bulukumba
7. Pelalawan 23. Purbalingga 39. Pasangkayu 51. Merangin
8. Klungkung 24. Pekalongan 40. Bengkulu Selatan 52. Landak
9. Kendal 25. Lumajang 41. Dompu 53. Melawi
10.Sekadau 26. Sijunjung 42. Gunung Mas 54. Bangka
11.Madiun 27. Majalengka 43. Cirebon 55. Bantaeng
12.Belitung 28. Dharmasraya 44. Barito Kuala 56. Barito Timur
13.Kayong Utara 29. Ponorogo 45. Bolaang 57. Tanjung Jabung
14.Trenggalek 30. Labuhanbatu Mongondow Barat
15.Magetan 31. Mojokerto Selatan 58. Sinjai
16.Kubu Raya 32. Sanggau 59. Kaur
DISTRIBUSI PEMBINA JASA KONSTRUKSI DI PEMERINTAH DAERAH
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Kabupaten: Kabupaten: Kabupaten: Kabupaten:
60. Luwu Timur 75. Palangkaraya
61. Lima Puluh Kota 76. Buleleng
62. Manggarai Timur 77. Pamekasan
63. Bandung 78. Tulungagung
64. Lahat 79. Takalar
65. Empat Lawang 80. Enrekang
66. Bengkayang 81. Sumedang
67. Sukamara 82. Tanggamus
68. Kotawaringin Barat 83. Soppeng
69. Pesawaran 84. Asahan
70. Bangkalan 85. Lebak
71. Landak 86. Tegal
72. Karangasem
73. Probolinggo
74. Morowali
Identifikasi Persoalan JF PJK
PERMASALAHAN JF PJK

Setelah Menjadi JF PJK


Sebelum Menjadi JF PJK
1. Bagaimana perpindahan antar
1. Bagaimana mekanisme Jafung?
perpindahan jabatan dari
Struktural ke Fungsional? 2. Bagaimana menghitung Angka Kredit
untuk kebutuhan Kenaikan
2. Bagiamana syarat Pangkat/Golongan dan Kenaikan
perpindahan jabatan? Jenjang?
3. Informasi yang minim
tentang JF PJK
Sampaikan data
Pejabat Fungsional
Pembina Jasa Konstruksi
Anda ke email :
jf.jakon@gmail.com
1. Salinan SK PNS
2. Salinan SK Pengangkatan Jabatan Fungsional
3. Salinan Surat Perintah Melaksanakan Tugas

Rifky 0812-8621-0642

Terima Kasih
Lampiran
CONTOH TABEL PERHITUNGAN FORMASI (AHLI PERTAMA)

Waktu Efektif Waktu Efektif


Rata-rata Angka Volume
No Unsur Sub Unsur Butir Kegiatan Angka Kredit Penyelesaian per Penyelesaian Volume
Kredit per Jam Kegiatan
Hasil Kerja (jam) Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I Penyusunan Program 1 Menyusun Rencana Kerja a mengumpulkan data 0,100 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 10,0 Jam/Laporan 15 Laporan 150 Jam
Pembinaan Konstruksi Jangka
Menengah (5(lima) tahunan)
/Panjang (lebih dari 5 (lima)
tahun)
b monitoring pelaksanaan kegiatan 0,090 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 9,0 Jam/Laporan 15 Laporan 135 Jam
2 Menyusun Rencana Kerja a mengumpulkan data seperti yang 0,140 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 14,0 Jam/Laporan 50 Laporan 700 Jam
Pembinaan Konstruksi Jangka dibutuhkan untuk keperluan tahunan
Pendek (tahunan)
b menyusun laporan kegiatan 0,120 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 12,0 Jam/Laporan 50 Laporan 600 Jam
penyusunan rencana kerja tahunan
3 Mereview Rencana Kerja a Mengumpulkan data 0,120 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 12,0 Jam/Laporan 60 Laporan 720 Jam
Pembinaan Jasa Konstruksi
Jangka Menengah/Jangka
Pendek
b menyusun Laporan Pendahuluan 0,120 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 12,0 Jam/Laporan 30 Laporan 360 Jam
II Pengaturan 1 Merencanakan Kegiatan a merencanakan Kegiatan 0,140 AK/Dokume 0,01 AK/Jam 14,0 Jam/Dokume 75 Dokume 1.050 Jam
Pengaturan Jasa Konstruksi Pengaturan Jasa Konstruksi n n n
2 Mengumpulkan data pengaturan a mengumpulkan data pengaturan 0,140 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 14,0 Jam/Laporan 75 Laporan 1.050 Jam
jasa konstruksi jasa konstruksi
3 Mengkompilasi hasil a mengkompilasi hasil pengumpulan 0,140 AK/Dokume 0,01 AK/Jam 14,0 Jam/Dokume 75 Dokume 1.050 Jam
pengumpulan data jasa data jasa konstruksi n n n
konstruksi
4 Memfasilitasi penyelenggaraan a sebagai anggota 0,150 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 15,0 Jam/Laporan 150 Laporan 2.250 Jam
Konsultasi Publik (Public
Hearing)
5 Mempublikasikan Produk a melaksanakan kegiatan publikasi 0,140 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 14,0 Jam/Laporan 75 Laporan 1.050 Jam
Pengaturan Jasa Konstruksi
6 Monitoring Pelaksanaan a menyiapkan sistem monitoring 0,080 AK/Dokume 0,01 AK/Jam 8,0 Jam/Dokume 75 Dokume 600 Jam
Kegiatan Pengaturan Jasa n n n
Konstruksi
b melaksanakan kegiatan monitoring 0,120 AK/Laporan 0,01 AK/Jam 12,0 Jam/Laporan 75 Laporan 900 Jam
CONTOH TABEL PERHITUNGAN FORMASI (AHLI MUDA)

Waktu Efektif Waktu Efektif


Rata-rata Angka Volume
No Unsur Sub Unsur Butir Kegiatan Angka Kredit Penyelesaian per Penyelesaian
Kredit per Jam Kegiatan
Hasil Kerja (jam) Volume Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I Penyusunan 1 Menyusun Rencana Kerja a Melakukan koordinasi dengan pihak 0,160 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 8,000 Jam/Laporan 15 Laporan 120 Jam
Program Pembinaan Konstruksi Jangka terkait tentang pelaksanaan kegiatan
Menengah (5(lima) tahunan)
/Panjang (lebih dari 5 (lima)
tahun)
b Mengkoordinasikan pengumpulan data 0,120 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 6,000 Jam/Laporan 15 Laporan 90 Jam
c Mengevaluasi hasil pengumpulan data 0,160 AK/Dokume 0,02 AK/Jam 8,000 Jam/Dokume 15 Dokume 120 Jam
n n n
d Menganalisis hasil pengumpulan data 0,240 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 12,000 Jam/Laporan 15 Laporan 180 Jam
sebagai anggota
e Merumuskan pola penyusunan 0,180 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 9,000 Jam/Laporan 15 Laporan 135 Jam
kerangka laporan kegiatan
f.1 Menyusun laporan kegiatan dalam 0,180 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 9,000 Jam/Laporan 15 Laporan 135 Jam
bentuk laporan pendahuluan
f.2 Menyusun laporan kegiatan dalam 0,180 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 9,000 Jam/Laporan 15 Laporan 135 Jam
bentuk laporan antara
g Memberikan koreksi pada setiap 0,180 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 9,000 Jam/Laporan 15 Laporan 135 Jam
laporan tahapan kegiatan
h Menyiapkan bahan publikasi hasil 0,160 AK/Dokume 0,02 AK/Jam 8,000 Jam/Dokume 15 Dokume 120 Jam
penyusunan program n n n
i Mendokumentasikan hasil kegiatan 0,120 AK/Dokume 0,02 AK/Jam 6,000 Jam/Dokume 15 Dokume 90 Jam
penyusunan program n n n
j Menyusun resume laporan 0,160 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 8,000 Jam/Laporan 15 Laporan 120 Jam
pelaksanaan kegiatan
2 Menyusun Rencana Kerja a Merumuskan program 0,120 AK/Dokume 0,02 AK/Jam 6,000 Jam/Dokume 50 Dokume 300 Jam
Pembinaan Konstruksi Jangka n n n
Pendek (tahunan)
3 Mereview Rencana Kerja a Merumuskan program 0,160 AK/Dokume 0,02 AK/Jam 8,000 Jam/Dokume 60 Dokume 480 Jam
Pembinaan Konstruksi Jangka n n n
Menengah/Jangka Pendek
b Menyusun laporan kegiatan dalam 0,160 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 8,000 Jam/Laporan 30 Laporan 240 Jam
bentuk laporan antara
II Pengaturan 1 Melakukan Pengorganisasian a Melakukan pengorganisasian kegiatan 0,120 AK/Laporan 0,02 AK/Jam 6,000 Jam/Laporan 150 Laporan 900 Jam
Kegiatan Pengaturan Jasa pengaturan jasa konstruksi dalam
Konstruksi bentuk koordinasi internal
CONTOH TABEL PERHITUNGAN FORMASI (AHLI MADYA)

Waktu Efektif Waktu Efektif


Rata-rata Angka Volume
No Unsur Sub Unsur Butir Kegiatan Angka Kredit Penyelesaian per Penyelesaian
Kredit per Jam Kegiatan
Hasil Kerja (jam) Volume Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I Penyusunan 1 Menyusun Rencana Kerja a Melakukan pembahasan hasil tumusan 0,300 AK/Dokume 0,030 AK/Jam 10 Jam/Dokum 5 Dokumen 50 Jam
Program Pembinaan Konstruksi Jangka program Jangka Menengah/Jangka n en
Menengah (5(lima) tahunan) Panjang
/Panjang (lebih dari 5 (lima)
tahun)
b Menyusun laporan kegiatan dalam 0,300 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 10 Jam/Laporan 5 Laporan 50 Jam
bentuk laporan akhir sementara
2 Mereview Rencana Kerja a Menyusun laporan kegiatan dalam 0,270 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 9 Jam/Laporan 5 Laporan 45 Jam
Pembinaan Konstruksi Jangka bentuk laporan akhir sementara
Menengah/Jangka Pendek
b Menyusun laporan kegiatan dalam 0,270 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 9 Jam/Laporan 5 Laporan 45 Jam
bentuk laporan akhir
II Pengaturan 1 Melakukan Pengorganisasian a Koordinasi antar instansi dalam lingkup 0,360 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 12 Jam/Laporan 25 Laporan 300 Jam
Kegiatan Pengaturan Jasa daerah
Konstruksi dalam bentuk
b Koordinasi antar instansi dalam lingkup 0,420 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 14 Jam/Laporan 25 Laporan 350 Jam
Nasional
2 Mengidentifikasi Permasalahan a Di tingkat nasional 0,480 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 16 Jam/Laporan 25 Laporan 400 Jam
Pengaturan Jasa Konstruksi
3 Menyusun Draft Pengaturan a Di tingkat daerah, sebagai ketua 0,360 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 12 Jam/Laporan 25 Laporan 300 Jam
Jasa Konstruksi
b Di tingkat nasional, sebagai ketua 0,360 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 12 Jam/Laporan 25 Laporan 300 Jam
c Di tingkat nasional, sebagai anggota 0,360 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 12 Jam/Laporan 25 Laporan 300 Jam
4 Memfasilitasi Penyelenggaraan a Melakukakan pembahasan finalisasi 0,300 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 10 Jam/Laporan 50 Laporan 500 Jam
Konsultasi Publik (Public draft pengaturan jasa konstruksi
Hearing)
5 Mengevaluasi Pelaksanaan a Menyiapkan metode evaluasi 0,270 AK/Dokume 0,030 AK/Jam 9 Jam/Dokum 25 Dokumen 225 Jam
Kegiatan Pengaturan Jasa n en
Konstruksi
6 Memberikan a 0,240 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 8 Jam/Dokum 150 Dokumen 1.200 Jam
memberikan konsultasi/bimbingan di
konsultasi/bimbingan di bidang en
bidang pembinaan jasa konstruksi yang
pembinaan jasa konstruksi yang
bersifat konsep
bersifat konsep
III Pemberdayaan 1 Melakukan Pengorganisasian a Koordinasi antar instansi dalam lingkup 0,240 AK/Laporan 0,030 AK/Jam 8 Jam/Laporan 25 Laporan 200 Jam
Kegiatan Pemberdayaan Jasa daerah
Konstruksi
CONTOH PERMASALAHAN JF PJK

Jika secara regular, kenaikan pangkat/golongan di


Apakah masih diperlukan Angka Kredit
Februari 2023. Berapa Angka Kredit yang
KASUS 1 dibutuhkan untuk dapat naik pangkat/golongan
Pengembangan Profesi yang dipersyaratkan
pada Permen PANRB No 38 Tahun 2013?
menjadi III/c? Apakah kenaikan pangkat/golongan
di Februari 2023 masih menggunakan mekanisme
Reguler atau sudah UPAK?
Kenaikan pangkat/golongan Pejabat Fungsional Mengacu Permen PANRB No 51 Tahun 2021
a. Pejabat Fungsional Pembina Pembina Jasa Konstruksi di pemerintah daerah, Tentang Jabatan Fungsional Pembina Jasa
mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Konstruksi, Angka Kredit dari kegiatan
Jasa Konstruksi Ahli Muda
instansi yang menaungi Pejabat Fungsional pengembangan profesi diperlukan untuk
(Penyetaraan: 30 Desember kenaikan jenjang dari Ahli Muda ke Ahli
Pembina Jasa Konstruksi tersebut dan tetap
2021) Madya dan Ahli Madya ke Ahli Utama
berkoordinasi dengan BKD/BKPSDM setempat
b. Pangkat/Golongan III/b , TMT
01 April 2019, Pendidikan S1 Jika Angka Kredit total terpenuhi pada penilaian Apakah kenaikan pangkat/golongan bisa
c. SK Jabatan Fungsional UPAK periode Juli 2022, apakah bisa di proses bersamaan dengan kenaikan jenjang?
Pembina Jasa Konstruksi untuk kenaikan pangkat/golongan Oktober 2022 Tidak dapat karena harus mengikuti aturan sbb :
dengan Angka Kredit 200 dan bagaimana mekanisme nya? Kenaikan pangkat/golongan:
1. Dalam jenjang yang sama, dapat diusulkan jika
Persyaratan kenaikan pangkat/golongan untuk Angka Kredit kumulatif minimal kenaikan
Pejabat Fungsional sebagai berikut: pangkat/golongan terpenuhi.
1. Sudah menduduki pangkat/golongan terakhir 2. Dalam jenjang yang berbeda, mengikuti
selama minimal 2 tahun. tahapan sebagai berikut:
2. Memiliki PAK terakhir yang diterbitkan oleh - Ketersediaan formasi jenjang yang dituju;
instansi pembina dan direkomendasikan untuk - Terbit PAK dan rekomendasi dari instansi
kenaikan pangkat/golongan atau jenjang. pembina;
- Lulus uji kompetensi;
- Penerbitan SK Kenaikan Jenjang;
- Penerbitan SK Kenaikan Pangkat/Golongan.
CONTOH PERMASALAHAN JF PJK

Apakah Angka Kredit Penyetaraan masih berlaku Apakah Angka Kredit dibutuhkan untuk
KASUS 2 breakdown 80%:20% mengingat Terbit SK Jabatan kenaikan pangkat/golongan selanjutnya
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi Ybs setelah dibutuhkan Angka Kredit sebesar 125 lagi +
a. Pejabat Fungsional Pembina Jasa tanggal terbit nya Permen PANRB 51/2021? Angka Kredit pengembangan profesi 6?
Konstruksi Ahli Muda (Penyetaraan:
30 Desember 2021) Mengacu pada Permen PANRB No 51 Tahun 2021
b. Pangkat/Golongan III/c Tentang Jabatan Fungsional Pembina Jasa Angka Kredit yang dibutuhkan sebesar 125
c. SK Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi yang telah diundangkan pada tanggal termasuk didalamnya Angka Kredit dari
Konstruksi dengan Angka Kredit 275 21 Oktober 2021, maka Angka Kredit yang kegiatan pengembangan profesi sebesar 6.
d. April 2022 telah naik tercantum dalam SK Pengangkatan Jabatan
pangkat/golongan menjadi III/d Fungsional Pembina Jasa Konstruksi adalah
dengan Angka Kredit 0.00 semua dari unsur kegiatan tugas Jabatan
Fungsional Pembina Jasa Konstruksi

KASUS 3 Apakah Angka Kredit untuk Pendidikan sudah


termasuk dalam Angka Kredit 300?
Apakah dimungkinkan naik pangkat/golongan
lebih tinggi tetapi jenjang masih sama (Ahli
Muda)? Hal ini dikarenakan belum ditetapkan
a. Pejabat Fungsional Pembina Jasa formasi per jenjang keahlian?
Konstruksi Ahli Muda (Penyetaraan: 30
Mengacu Permen PANRB No 17 Tahun 2021 Tidak dimungkinkan, karena diperlukan
Desember 2021)
tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke langkah-langkah:
b. Pangkat/Golongan III/d, TMT 01 Oktober
Dalam Jabatan Fungsional, Angka Kredit - Ketersediaan formasi jenjang yang dituju
2016
Pendidikan sudah termasuk kedalam AK 300. - PAK dan rekomendasi dari instansi pembina
c. SK Jabatan Fungsional Pembina Jasa
- Lulus uji kompetensi
Konstruksi dengan Angka Kredit 300
- Penerbitan SK Kenaikan Jenjang
- Penerbitan SK Kenaikan Pangkat/Golongan
CONTOH PERMASALAHAN JF PJK

KASUS 4 Apakah pangkat/golongan tidak dapat naik lagi


karena atasan langsung (struktural)
Apakah pada penilaian periode Juli 2022 wajib
mengumpulkan UPAK mengingat kegiatan terkait
a. PF Pembina Jasa Konstruksi Ahli pangkat/golongannya sama yaitu III/d? Pembinaan Jasa Konstruksi di Pemerintah
Muda (Penyetaraan: 31 Desember Daerah Kabupaten/Kota belum aktif?
2021)
b. Pangkat/Golongan III/d
c. SK Jabatan Fungsional Pembina
Jasa Konstruksi dengan Angka Kenaikan pangkat/golongan bagi Pejabat UPAK wajib dikumpulkan dan dinilai minimal satu
Kredit 300 Fungsional Pembina Jasa Konstruksi tidak kali dalam setahun
ditentukan oleh pada pangkat/golongan atasan
langsung

Apakah masih harus mengumpulkan Angka Berapa Angka Kredit yang dibutuhkan untuk
KASUS 5 Kredit dari pengembangan profesi sebesar 6 kenaikan pangkat/golongan ke IV/a?
(persyaratan dari jenjang Ahli Muda ke Ahli
a. Pejabat Fungsional Pembina Jasa Madya) mengingat pada SK Jabatan
Konstruksi Ahli Muda (Penyetaraan: Fungsional Pembina Jasa Konstruksi tertulis Untuk kenaikan pangkat/golongan ke IV/a
31 Desember 2021) Angka Kredit 400? diperlukan langkah-langkah:
b. Pangkat/Golongan III/d, TMT 01 April - Ketersediaan formasi jenjang yang dituju
2015 Tetap mengumpulkan Angka Kredit sebesar - PAK dan rekomendasi dari instansi
c. SK Jabatan Fungsional Pembina 6 dari kegiatan pengembangan profesi pembina
Jasa Konstruksi dengan Angka sebagai syarat untuk kenaikan jenjang dari - Lulus uji kompetensi
Kredit 400 Ahli Muda ke Ahli Madya. - Penerbitan SK Kenaikan Jenjang
- Penerbitan SK Kenaikan Pangkat/Golongan
MEKANISME PENGANGKATAN PNS SEBAGAI JF PEMBINA JASA KONSTRUKSI
sesuai Permen PAN-RB No 51 Tahun 2021 tentang JF PJK

01 02 03
Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16-17

Pengangkatan Perpindahan Dari


Jabatan Lain Promosi
Pertama
Pengangkatan untuk mengisi Perpindahan dari jabatan Pengangkatan yang ditetapkan
JF PJK dari formasi CPNS administrator atau JF lainnya berdasarkan kriteria tertentu

Berstatus PNS, memiliki integritas Berstatus PNS, memiliki integritas Termasuk dalam kelompok
moralitas yang baik, dan sehat moralitas yang baik, dan sehat rencana suksesi
jasmani-rohani jasmani-rohani Menghasilkan inovasi yang
Mengkuti dan lulus Uji Kompetensi bermanfaat bagi instansi,
Merupakan CPNS formasi JF PJK kepentingan nasional, dan diakui
dan paling lama 1 tahun diangkat sesuai dengan Standar Kompetensi
yang telah disusun oleh Instansi oleh Lembaga pemerintah terkait
dalam JF PJK sejak menjadi PNS bidang inovasinya
Pembina
Memenuhi Standar Kompetensi
Memiliki pengalaman pelaksanaan jenjang JF PJK yang akan diisi
Nilai prestasi kerja paling rendah
tugas bidang pembinaan Jakon min 2
bernilai baik dalam 1 tahun terakhir PNS yang belum menduduki JF PJK
tahun
Lulus uji kompetensi sesuai standar
Nilai prestasi kerja paling rendah
yang disusun Instansi Pembina dan
bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN PENGANGKATAN
PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL
PERPINDAHAN DARI
PERTAMA PEMBINA JASA KONSTRUKSI JABATAN LAIN
Pasal 14 Pasal 15
JENJANG PENDIDIKAN

Ahli Pertama Paling rendah S1 atau D4 Ahli Pertama, Muda, Madya

Paling rendah S2 Ahli Utama

BIDANG PENDIDIKAN

Teknik

Untuk bidang teknik dengan disiplin ilmu teknik: Hukum Untuk bidang teknik dengan disiplin ilmu teknik:
sipil, arsitektur, elektro, industri, mesin, sipil, arsitektur, elektro, industri, mesin,
lingkungan, geodesi, fisika, planologi, material, Ekonomi lingkungan, geodesi, fisika, planologi, material,
informatika, ekonomi industri informatika, ekonomi industri
Administrasi Publik

Bidang pendidikan lain yang relevan


dengan tugas jabatan yang
ditetapkan oleh Instansi Pembina
BATAS USIA PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN KE JF PJK DAN
KETENTUAN PINDAH JABATAN KE JABATAN LAIN
sesuai Permen PAN-RB No 51 Tahun 2021 tentang JF PJK

Maksimal berusia :
Pasal 15

53thn 55thn 60thn 63thn

bagi yang akan menduduki bagi yang akan menduduki bagi yang akan menduduki bagi yang akan menduduki
Jabatan Fungsional Pembina Jabatan Fungsional Pembina Jabatan Fungsional Pembina Jabatan Fungsional Pembina
Jasa Konstruksi Jasa Konstruksi Jasa Konstruksi Jasa Konstruksi
Ahli Pertama dan Ahli Madya Ahli Utama untuk PNS Ahli Utama dari
yang menduduki Jabatan Jabatan Fungsional
Ahli Muda
Pimpinan Tinggi Ahli Utama Lain

Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier, Pembina Jasa Konstruksi dapat
Pasal 49, 50
dipindahkan ke dalam jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian
Pembina Jasa Konstruksi dilarang rangkap jabatan dengan jabatan pimpinan tinggi, jabatan
administrator, jabatan pengawas, atau jabatan pelaksana

Anda mungkin juga menyukai