Anda di halaman 1dari 11

ARAH KEBIJAKAN JF WIDYAISWARA

PASCA KEBIJAKAN TERBARU


PerMENPANRB Nomor 1 Tahun 2023
Tentang Jabatan fungsional

Rapat Koordinasi Widyaiswara Tahun 2023


IDENTIFIKASI PENYEMPURNAAN
JABATAN FUNGSIONAL
Keterbatasan Formasi
Jenjang Jabatan
Tugas JF lebih pada Tugas Pejabat Fungsional
PNS yang terkena penataan
pemenuhan Angka Kredit terkooptasi dengan butir
organisasi & Program Strategis
dan tidak fokus pada kegiatan
Nasional kesulitan untuk
kinerja
mengembangkan karier dalam JF

Problem Pembinaan
Jabatan Fungsional

Penilaian Kinerja pada pemenuhan Angka


Pejabat Fungsional tidak dapat berpindah Kredit dipandang terlalu administratif &
sesuai dengan kebutuhan organisasi Instansi Pembina belum
menyulitkan dalam pengusulan penilaiannya
karena perbedaan kelompok jabatan optimal pada
Pengembangan
Kompetensi Pejabat
Fungsional
TANTANGAN DAN PELUANG
JABATAN FUNGSIONAL
Tuntutan Reformasi Birokrasi • Pemindahan Ibu Kota Negara
Tematik & Berdampak (IKN)
• Penyederhanaan Birokrasi
(Transformasi Organisasi,
Transformasi Jabatan dan
Mekanisme Kerja)
Digitalisasi Pemerintahan
& Pelayanan Publik

Profesionalisme ASN
(Keahlian/Ketrampilan, Kinerja,
Penilaian Berbasis Kinerja
Disiplin, Kode Etik & Perilaku)

Pengembangan Karier Terbuka


Tuntutan Kinerja, Transparansi dan
& Kompetitif serta Manajemen
Pelayanan Publik yang Prima
Talenta
TRANSFORMASI PEMBINAAN JF
PERMENPAN RB No. 1 TAHUN 2023

1) Tugas pejabat fungsional dilaksanakan dalam rangka Dalam hal tidak terdapat formasi untuk kenaikan jenjang
memenuhi ekspektasi kinerja pada instansi pemerintah guna jabatan, apabila telah memenuhi angka kredit pejabat
pencapaian target organisasi. fungsional dapat diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih
Kenaikan
Tugas JF 2) Ekspektasi kinerja ditetapkan berdasarkan prinsip pengelolaan tinggi.
Pangkat
kinerja pegawai ASN.
Pengelolaan kinerja Pejabat Fungsional berorientasi pada: 
a. Pengembangan kinerja Pejabat Fungsional; 
Butir Kegiatan yang rigid dan tidak flexible dan tidak sesuai b. Pemenuhan Ekspektasi Pimpinan; 
dengan pengelolaan kinerja berbasis ekspektasi pimpinan dalam c. Dialog kinerja yang intens antara Pimpinan dan Pejabat
PermenPANRB 6/2022 disesuaikan dengan penetapan dan Fungsional; 
klarifikasi ekspektasi kinerja JF Pengelolaan
Butir Kegiatan Kinerja d. Pencapaian kinerja organisasi; dan 
e. Hasil kerja dan perilaku kerja Pejabat Fungsional.

Perpindahan JF Perpindahan PNS dalam JF, merupakan perpindahan horizontal


dalam dan dari JF pada jenjang yang setara, dilaksanakan dalam hal Predikat Kinerja dikonversikan ke dalam perolehan Angka
sebagai berikut: Kredit dengan ketentuan sebagai berikut: 
a.Perpindahan dalam kelompok JF.  sangat baik: 150%
b.Perpindahan antar kelompok jabatan.  Baik: 100%
Penilaian Kinerja
 cukup/butuh perbaikan: 75%
Pengangkatan Dalam hal kebutuhan strategis nasional ataupun terdampak  Kurang: 50%
Inpassing & penataan birokrasi pengangkatan dapat dilakukan melalui  sangat kurang: 25%
Penyetaraan inpassing dan penyetaraan jabatan
Jabatan *) Revisi PermenPANRB 13/2019 & PermenPANRB 14/2019
Pengembangan Kompetensi
dan Penetapan Kelas Jabatan Fungsional

1
Pejabat Fungsional wajib mengembangkan
Pemenuhan kompetensi teknis, kompetensi secara berkelanjutan sesuai minat
manajerial, dan sosial kultural dan kebutuhan dalam sistem pembelajaran
terintegrasi

Instansi Pembina menyusun konten


pembelajaran, strategi, dan program
Pengembangan Kompetensi Kelas JF ditetapkan secara terstandar
untuk mendorong pada pencapaian
kualitas JF yang sama

PERAN INSTANSI PEMBINA SEBAGAI HUMAN CAPITAL BUSINESS PARTNER


Perubahan 1. Kebijakan penguatan literasi
digital dalam pelatihan wajib JF
kebijakan WI
pendukung 2. Kebijakan penguatan peran WI
dalam pembelajaran tempat kerja
transformasi
3. Kebijakan pengembangan
Widyaiswara kompetensi Crowd based learning
dan Community of Practice
4. Penguatan organisasi profesi WI
Langkah Penataan Widyaiswara
1. Penataan Ulang Seleksi Widyaiswara: perbaikan
kebijakan teknis seleksi widyaiswara
2. Job fit: Melakukan pemetaan kompetensi dan Uji
kompetensi terhadap widyaiswara utama yang ada.
3. Headhunting : melakukan rekruitmen WI secara
proaktif sesuai dengan peta kompetensi yang
dibutuhkan
4. Manajemen talenta nasional WI : mengembangkan
manajemen talenta WI sebagai dasar kebijakan
rekruitmen, pengembangan dan pemanfaatan WI
secara nasional.
5. Pengembangan kompetensi future skills bagi
Widyaiswara : program penguatan pengembangan
kompetensi WI menyesuaikan dengan tuntutan trend
dan arah perkembangan dunia kerja dan khususnya
reformasi birokrasi.

6. Teaching Clinic : Lembaga pelatihan melakukan


monitoring setiap WI. Hasil monitoring ditindak lanjuti
dengan layanan secara nasional teaching clinic untuk
membantu WI dalam memperbaiki performa
pelaksanaan fungsi Pendidikan Pengajaran dan
Pelatihan serta Pengembangan Profesi. Bagi yang
mereka yang tidak mampu memperbaiki performanya
akan dialihkan kepada tugas selain WI.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI WIDYAISWARA

KEBIJAKAN SAAT INI KEBIJAKAN KEDEPAN


PELATIHAN KLASIKAL PELATIHAN KLASIKAL
Pelatihan fungsional penguatan:
Pelatihan fungsional penguatan:
- Wajib bagi pengangkatan pertama - Wajib bagi pengangkatan pertama
- Pembelajaran jarak jauh (full - Pembelajaran blended learning (terdiri dari MOOC, synchronous
e-learning) learning, peer feedback utk microteaching)
Pelatihan fungsional pengembangan:
Pelatihan fungsional pengembangan:
- Opsional
- Opsional - Bersifat re-skilling dan upskilling
- Bersifat persiapan mengikuti uji kompetensi kenaikan - Pelatihan Future skills (soft skills, digital skills, tools)
jenjang - Publikasi ilmiah (jurnal, makalah, KTI)

PELATIHAN NON KLASIKAL PELATIHAN NON KLASIKAL

• Community of Practices (CoP) • Community of Practices (CoP) per segmen (latsar, latpim, teknis)
• Platform belajar berbasis crowd-sourcing • Platform belajar berbasis crowd-sourcing

• Program magang lintas lembaga pelatihan K/L/D,


BUMN/BUMD, swasta, perguruan tinggi
• Program sit in untuk calon pengajar PKN II
• Pembentukan Pool WI Nasional agenda PKN I dan II
• Peer Coaching utk wi yg baru diangkat
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
Pelatihan Fungsional re-skilling & up-skilling
• Personal branding

1
• High impact communication

Soft Skills • Innovation & creative thingking


• Collaborative learning
• dll

• Membangun bahan pembelajaran dg menggunakan teknologi informasi:

2
- video pembelajaran (story/drama, monolog)
- podcast pembelajaran
Digital Skills - infografis, ppt
- e-book, e-modul
• Memanfaatkan teknologi informasi dalam pengajaran (mentee.com, wheel of names/spinner,
slido.com, dll)
• Teknik kurasi bahan pembelajaran

3
• Story telling
• Design thinking
Tools & Delivery • Effective coaching & mentoring (dalam work place learning)
• Structured consultancy
• Learning styles (mengelola pembelajaran dalam keberagaman/lintas generasi)
• Mengelola Pembelajaran Berbasis NLP (Neurolinguistic Programming)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai