Harun Arsyad
Widyaiswara Ahli Utama
Badan kepegawaian negara (BKN)
Jabatan
Pembinaan Fungsional UMUM
Kepegawaian
KETENTUAN : :
Sekelompok
Segala usaha jabatan yang
dan tujuan
berisi fungsi
kegiatan dan tugas
perencanaan,
berkaitan dengan
pengorganisasian,
pelayanan fungsional
penggunaan, danyang
Pemberhentian
berdasarkan pada : Adalah
keahlian
pemeliharaan pegawai
pemberhentian
SKP
Angka : Rencana
Kredit
dan keterampilan : dari
SatuanJabatan
kinerja dan
nilai
tertentu.
dengan tujuan untuk mampu
Fungsional
target
dari yang
uraian dan
akan bukan
dicapai
kegiatan
melaksanakan tugas
pemberhentian
oleh
dan/atau seorang sebagai
akumulasi Pejabat PNS.
nilai
organisasi
AK Kumulatifdengan
: efektif
Akumulasi
Fungsional
dari uraian
dan yang
kegiatan
efisien. harus
yang
nilaidicapai
AK minimal
setiap yang harus
harus dicapai olehtahun.
Pejabat
dicapai oleh Pejabat
Fungsional dalam rangka
Fungsional sebagai salah
pembinaan karier yang - Rahmad -
KETENTUAN UMUM
Penetapan Angka Kredit
adalah hasil penilaian
yang diberikan
Instansi Pembina : berdasarkan AK untuk
pengangkatan atau Tim Penilai AK : Tim yang
Kementerian,
kenaikan pangkat atau dibentuk dan ditetapkan
lembaga pemerintah oleh pejabat yang
jabatan dalam JF.
nonkementerian, memiliki kewenangan
kesekretariatan menetapkan AK dan
lembaga negara, dan bertugas mengevaluasi
kesekretariatan keselarasan hasil kerja
lembaga nonstruktural dengan tugas yang
yang memiliki dan disusun dalam SKP serta
melaksanakan tugas menilai capaian kinerja
dan fungsi pembinaan Pejabat Fungsional
sesuai bidang tugas dalam
Standarbentuk AK.
Kompetensi
JF. Minimal : Jabatan Fungsional :
Hasil Kerja
Deskripsi
Unsur kegiatan utama
pengetahuan,
yang harus dicapai
keterampilan, dan
minimal oleh Jabatan
perilaku yang
Fungsional sebagai Uji Kompetensi : Proses diperlukan seorang
syarat pencapaian pengukuran dan Pejabat Fungsional
hasil kerja. penilaian terhadap dalam melaksanakan
kompetensi teknis, tugas jabatan.
kompetensi manajerial,
dan/atau kompetensi
sosial kultural Pejabat
Fungsional dalam - Rahmad -
melaksanakan tugas
BAB II PENGUSULAN, PENETAPAN
KEBUTUHAN DAN PENGANGKATAN DALAM
JABATAN FUNGSIONAL
Ketentuan
1. Jenjang jabatan dalam masa inpassing 1. PNS yang diusulkan untuk pengangkatan
ditetapkan berdasarkan Pendidikan dan masa melalui inpassing dapat dipertimbangkan
kerja dalam pangkat terakhir Yang dimilikinya. kenaikan pangkanya terlebih dalhulu sebelum
masa inpassing berakhir.
2. Masa kerja untuk inpassing bagi PNS yang
memiliki pangkat penata muda, golongan 2. Apabila PNS telah ditetapkan rekomendasi
ruang III/a dihitung sejak CPNS. pengangkatannya dan telah ditetapkan
kenaikan pangkatnya maka instansi Pembina
3. PNS yang diangkat kedalam JF melalui
menetapkan rekomendasi Kembali
penyesuaian/inpassing diberikan AK yang
berdasarkan pangkat golongan terakhir yang
ditetapkan dari AK penyesuaian/inpassing
ditetapkan.
ditambah AK dasar.
4. AK Kumulatif hanya berlaku satu kali selama
masa penyesuaian/inpassing
Ketentuan
Syarat Pengangkatan :
1. Pengangkatan JF melalui Promosi
1. Termasuk dalam kelompok rencana dilaksanakan berdasarkan pola karier
suksesi diagonal dan vertical.
2. Menghasilkan inovasi yang diakui oleh 2. Kenaikan jenjang jabatan satu tingkat
Lembaga pemerintah terkait bidang lebih tanpa memperhitungkan jumlah AK
inovasinya Kumulatif yang dipersyaratkan.
3. Memenuhi standar kompetensi, jenjang 3. Angka Kredit dinilai dan ditetapkan dari
jabatan yang akan diduduki. tugas jabatan
❑ PRESIDEN
JF AHLI UTAMA atas usulan PPK
❑ PPK
JF keterampilan
JF keahlian ahli pertama s/d ahli madya
❑ Usulan disampaikan kepada presiden dengan tembusan Kepala BKN untuk mendapatkan
Pertimbangan Teknis.
- Isdi -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN
Umum
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
Pengukuran dan Penilaian -> Uji Kompetensi
Uji Kompetensi : pejabat fungsional yang diangkat dengan perpindahan dari
jabatan lain; promosi; naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
Melalui penyesuaian/inpassing -> sesuai ketentuan perundangan
Pengecualian Uji Kompetensi -> pengangkatan pertama
- Irma -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN
- Fitria -
UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN
Persiapan Uji Kompetensi
Tahapan Syarat Tim Materi Metode
Pembentukan JPT, JA, JF min. 1 tingkat di atas Disusun sesuai Tes tertulis
tim peserta dengan
Penyusunan Memiliki kompetensi teknis, Standar Wawancara
materi dan kemampuan, keahlian bidang JF Kompetensi
metode Jabatan
Fungsional
Dapat berasal dari pejabat dengan Tes berbasis komputer
jabatan/pangkat min. setara peserta
Dapat berasal dari kalangan non- Portofolio
PNS
Metode lain
- Fitria -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN
Pelaksanaan
- Fitria -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN
Pelaksanaan
- Fitria -
UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN
Rekomendasi Pengangkatan
Instansi Pembina menyampaikan rekomendasi pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional berdasarkan hasil Uji Kompetensi kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan keputusan pengangkatan dalam
Jabatan Fungsional berdasarkan rekomendasi pengangkatan
- Irma -
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN
SUMPAH/JANJI
PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional wajib
dilantik dan diambil sumpah/janji jabatan menurut
Pelantikan
agama atau dan pengambilan
kepercayaan sumpah/janji
kepada dapat
Tuhan Yang Maha
Pelantikan
dilakukan dan pengambilan
kepada Pejabat sumpah/janji
Fungsional yang
Esa.
Dalam hal Pejabat Fungsional jenjang ahli utama
sebagaimana dimaksud pada
mengalami kenaikan jenjang jabatan. ayat (1) dan ayat (2)
diangkat
dilakukanmelalui perpindahan
paling lambat 30 (tiga dari jabatan
puluh) haripimpinan
kerja
tinggi,
sejak pelantikan
keputusan
Pelantikan dan dan pengambilan
pengangkatannya
pengambilan sumpah/janji
ditetapkan.
sumpah/janji Jabatan
Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pemerintah
harus dilakukan
Fungsional sebelum
dilakukan olehyang bersangkutan
Pejabat Pembina berusia
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat
60 (enam puluh)
Kepegawaian tahun.Pemerintah.
Instansi
menunjuk pejabat lain
Tata cara pelantikan danpaling rendah pejabat
pengambilan sumpah/janji
pimpinan tinggi pratama
Jabatan Fungsional di lingkungannya
dilaksanakan untuk
sesuai dengan - Rizki -
PEDOMANTEKNIS
PEMBINAANKEPEGAWAIAN
JABATANFUNGSIONAL
BABVI-X (PASAL27-41)
PERATURAN BKNNO. 11TAHUN 2022
Instansi Pemerintah membentuk Tim Penilai setelah mendapatkan rekomendasi dari Instansi Pembina. Pembentukan
Tim Penilai memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Terdapat Pejabat Fungsional yang akan dinilai;
2. Jumlah Pejabat Fungsional yang akan dinilai paling sedikit 5 (lima) orang
dengan memperhatikan jenjang jabatan dan kepangkatan.
Rekomendasi pembentukan Tim Penilai dari Instansi Pembina diberikan berdasarkan usulan
pembentukan Tim Penilai beserta susunan Tim Penilai dan jumlah Pejabat Fungsional yang
disampaikan oleh Instansi Pemerintah.
Instansi Pembina melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai yang diusulkan oleh Instansi
Pemerintah sebelum dikeluarkannya rekomendasi pembentukan Tim Penilai.
TIM PENILAI
Masa Jabatan, Anggota TimdanPemantauan Pasal 35
Masa jabatan anggota Tim Penilai paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan
berikutnya.
Anggota yang telah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turutdapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang pensiun atau berhalangan 6 (enam) bulan atau lebih, Ketua Tim Penilai
dapat mengajukan usul penggantian anggota secara definitif sesuai masa kerja yang tersisa.
Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengajukan usul
pengganti anggota.
Dalam hal komposisi jumlah anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari Jabatan Fungsional maka anggota Tim
Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi dalam penilaian kinerja. Penetapan kompetensi
dan pelaksanaan penilaian Tim Penilai ditetapkan oleh Instansi Pembina.
InstansiPembinamelakukan pemantauan danevaluasi pelaksanaan penilaianoleh Tim Penilai.
Dalamhaldiperlukan sesuaikebutuhan Instansi Pembina, TimPenilaidapatmembentuk tim teknis.
TIM PENILAI
Pasal 35
Instansi Pembina melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penilaian oleh Tim Penilai. Dalam hal
diperlukansesuai kebutuhan Instansi Pembina, Tim Penilai dapat membentuktim teknis.
Tim teknis terdiri atas para ahli, baik yang berstatus sebagai PNS maupun bukan berstatus PNS yang
mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang Jabatan Fungsional terkait.
Tim teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada ketua Tim Penilai dalam hal
pemberian saran dan pendapat penilaian atas kegiatan yang bersifat khususatau kegiatan yang
memerlukan keahliantertentu.
Pembentukan tim teknis hanya bersifat sementara apabila terdapat kegiatan yang bersifat
khususatau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
KENAIKANJABATAN,KENAIKANPANGKAT,
DANKEBUTUHANANGKAKREDIT
KENAIKAN JABATAN ( PSL 37) KENAIKAN JABATAN ( PSL 37) KENAIKAN JABATAN ( PSL 37)
AKyang disyaratkan Pejabat Fungsional yang akan naik ke jenjang jabatan penyelia, ahli
madya, dan ahli utama wajib melaksanakan kegiatan pengembanganprofesi Jabatan
Fungsional :
a.4 bagi Pejabat Fungsional mahir -> penyelia;
b.6 bagi Pejabat Fungsional ahli muda -> ahli madya;
c.12 bagi Pejabat Fungsional ahli madya -> ahli utama.
•Apabila tidak tersedia formasi untuk pejabat fungsional dalam jenjang jabatan yang lebih tingg
dikarenakan tidak adanya kebutuhan maka dapat diusulkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
sebanyak 1(satu) kali dengan mempertimbangka kualifikasi pendidikan yang dimiliki dengan telah
terpenuhinya Angka Kredit yang dipersyaratkan.
•Pejabat fungsional yang belum bisa diangkat dalam jabatan yang lebih tinggi wajib mengumpulkan
Angka Kreditt pemeliharaan yang diperoleh dari target kinerja pertahun sesuai dengan jabatan yang
didudukinya sebanyak 80%.
•Pejabat fungsional yang telah menduduki jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
maka Angka Kredit yang ditetapkan selanjutnya dimulai dari 0 (nol). Apabila
terdapat kelebihan angka kredit pada saat pengajuan kenaikan pangkat dan jabatan
maka kelebihan angka kredit dapat diperhitungka untuk kenaikan pangkat dan jabatan
berikutnya.
KENAIKAN PANGKAT
Pasal40 Pasal41 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
untuk kategori jabatan fungsionalketerampilan
Kegiatan penunjang
diberikan angka kredit
paling tinggi 20% (dua
puluh persen) dari Angka
Kredit yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat.
Setiap angka kredit yang
didapat pada periode
tertentu diberikan untuk 1
(satu) kali kenaikan
pangkat. Lampiran II
angka 12
KENAIKAN PANGKAT
Pasal41 •Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
untuk kategori jabatan fungsionalketerampilan
XV KETENTUAN PENUTUP
BAB XI PEMBERHENTIANDAN
PENGANGKATAN KEMBALI
Pejabat Fungsional dapat DIBERHENTIKAN dari jabatannya, apabila:
b. Pejabat yang Berwenang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian bagi PNS yang menduduki
Jabatan Fungsional selain Jabatan Fungsional ahli utama sebagaimana dimaksud dalam huruf a
Pemberhentian dari Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan oleh
(3 Pejabat Pembina Kepegawaian dengan keputusan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
) undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat memberikan kuasa kepada
pejabat yang ditunjuk di lingkungannya paling rendah setingkat jabatan pimpinan tinggi pratama yang
membidangi kepegawaian untuk menetapkan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional selain Jabatan
(4 Fungsional ahli madya.
)
PASAL 44
Pengangkatan
Kembali
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena alas an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1)
(1 huruf b sampai dengan huruf e dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan terakhir apabila
) tersedia kebutuhan Jabatan Fungsional.
Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian
(2
) pelaksanaan tugas JabatanFungsional selama diberhentikan.
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena alas an diberhentikan sementara sebagai PNS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf b dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
(3 apabila telah diangkat kembali sebagai PNS.
)
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena menjalani cuti di luar tanggungan negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf capabila telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara
(4 dan diaktifkan kembali sebagai PNS.
)
PASAL 44
Pengangkatan
Kembali
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
(5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf d dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
) apabila telah selesai menjalani tugas belajar.
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena ditugaskan pada jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 42 ayat (1) huruf e dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada jabatannya
(6 paling singkat 1 (satu) tahun setelah diangkat kembali pada jenjang terakhir yang didudukinya, setelah
) mengikuti dan lulus Uji Kompetensi apabila tersedia kebutuhan.
Pejabat Fungsional yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada 42 ayat (1) huruf e, dapat diangkat
kembali dalam Jabatan Fungsional sebelumnya atau melalui perpindahan dari jabatan lain.
(7
)
Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional ditetapkan dengan keputusan yang dibuat sesuai contoh
formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran II angka 14 yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Badan ini.
(8
)
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
PASAL 45
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
d. penyusunan standar kualitas e. penyusunan pedoman
hasil kerja dan pedoman penulisan Karya Tulis/Karya
penilaian kualitas hasil kerja Ilmiah yang bersifat inovatif di
Pejabat Fungsional bidang tugas Jabatan Fungsional
digunakan sebagai standar penilaian kualitas hasil kerja digunakan sebagai acuan penyusunan dan standar
untuk setiap butir kegiatan Jabatan Fungsional. penilaian Karya Tulis/Karya Ilmiah kegiatan
pengembangan profesi yang dihasilkan oleh Jabatan
Fungsional.
f. penyusunan kurikulum
pelatihan Jabatan Fungsional g. penyelenggaraan pelatihan
sebagai bahan penyusunan materi pengembangan Jabatan Fungsional
kompetensi Jabatan Fungsional.
sebagai upaya dalam mengembangkan
kompetensi Jabatan Fungsional.
PASAL 45
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
h. pembinaan penyelenggaraan i. penyelenggaraan Uji
pelat ihan fungsional pada Kompetensi Jabatan Fungsional
dilaksanakan berdasarkan usulan Instansi Pemerintah
lembaga pelatihan
untuk pengangkatan dan kenaikan jenjang Jabatan
diselenggarakan pada Instansi Pemerintah yang memiliki Fungsional.
lembaga pelatihan agar pelaksanaannya sesuai dengan
tujuan, target, waktu, dan hasil yang diharapkan.
k. melakukan sosialisasi
j. penganalisisan kebutuhan petunjuk pelaksanaan dan
pelatihan fungsional di bidang petunjuk teknis Jabatan
tugas Jabatan Fungsional Fungsional
bertujuan untuk memenuhi kubutuhan pengembangan dilaksanakan berdasarkan usulan Instansi
kompetensi Jabatan Fungsional. Pemerintah untuk pengangkatan dan kenaikan
jenjang Jabatan Fungsional.
PASAL 45
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
l. pengembangan sistem informasi m. pengembangan system
Jabatan Fungsional informasi Jabatan Fungsional
dilaksanakan dalam upaya membangun database Jabatan Fungsional. dilakukan melalui asistensi dalam rangka mengupayakan
pelaksanaan tugas agar berjalan sesuai dengan ketentuan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
n. memfasilitasi pembentukan
organisasi profesi Jabatan Fungsional o. memfasilitasi penyusunan
bertujuan untuk memenuhi tanggung jawab berdasarkan etika profesi dan penetapan kode etik profesi
dengan membangun standar profesionalisme tinggi sesuai bidang tugas
Jabatan Fungsional dalam mencapai kinerja tinggi dengan orientasi pada dan kode perilaku Jabatan
kepentingan anggota organisasi dan publik.
Fungsional
PASAL 45 minimal mengatur mengenai prinsip etika, aturan
perilaku, hubungan sesama Jabatan Fungsional, hubungan
Jabatan Fungsional dengan instansi, hubungan Jabatan
Fungsional dengan Jabatan Fungsional lainnya, hubungan
Jabatan Fungsional dengan Instansi Pembina, pelanggaran
kode etik Jabatan Fungsional, dan majelis kode etik Jabatan
Fungsional.
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
p. melakukan akreditasi pelatihan q. melakukan pemantauan dan
fungsional dengan mengacu kepada evaluasi penerapan Jabatan
ketentuan yang telah ditetapkan Fungsional di seluruh Instansi
oleh Lembaga Administrasi Negara Pemerintah yang menggunakan
dilaksanakan untuk menyelenggarakan pelatihan Jabatan Jabatan Fungsional tersebut
Fungsional.
dilaksanakan dalam rangka pembinaan Jabatan
Fungsional.
r. melakukan koordinasi dengan
Instansi Pengguna dalam rangka s. penyusunan informasi faktor
pembinaan karier Pejabat jabatan untuk evaluasi jabatan
Fungsional untuk penetapan kelas Jabatan Fungsional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
dalam rangka menyelesaikan permasalahan dan pembinaan
karier Pejabat Fungsional
PASAL 45
PASAL 46
BAB XIII KETENTUANLAIN-LAIN
PejabatFungsional yang ditugaskansecarapenuh di luar JabatanFungsionalnya dan di luar
(1)
InstansiPemerintah diberhentikan dari jabatannya.
a. Proyekpemerintah,
b. Organisasiprofesi,
c. Organisasi internasional; dan
d. Badan atau instansi lain.