Anda di halaman 1dari 53

PERATURAN BKN NOMOR 11 TAHUN 2022

TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBINAAN


KEPEGAWAIAN JABATAN FUNGSIONAL

Harun Arsyad
Widyaiswara Ahli Utama
Badan kepegawaian negara (BKN)
Jabatan
Pembinaan Fungsional UMUM
Kepegawaian
KETENTUAN : :
Sekelompok
Segala usaha jabatan yang
dan tujuan
berisi fungsi
kegiatan dan tugas
perencanaan,
berkaitan dengan
pengorganisasian,
pelayanan fungsional
penggunaan, danyang
Pemberhentian
berdasarkan pada : Adalah
keahlian
pemeliharaan pegawai
pemberhentian
SKP
Angka : Rencana
Kredit
dan keterampilan : dari
SatuanJabatan
kinerja dan
nilai
tertentu.
dengan tujuan untuk mampu
Fungsional
target
dari yang
uraian dan
akan bukan
dicapai
kegiatan
melaksanakan tugas
pemberhentian
oleh
dan/atau seorang sebagai
akumulasi Pejabat PNS.
nilai
organisasi
AK Kumulatifdengan
: efektif
Akumulasi
Fungsional
dari uraian
dan yang
kegiatan
efisien. harus
yang
nilaidicapai
AK minimal
setiap yang harus
harus dicapai olehtahun.
Pejabat
dicapai oleh Pejabat
Fungsional dalam rangka
Fungsional sebagai salah
pembinaan karier yang - Rahmad -
KETENTUAN UMUM
Penetapan Angka Kredit
adalah hasil penilaian
yang diberikan
Instansi Pembina : berdasarkan AK untuk
pengangkatan atau Tim Penilai AK : Tim yang
Kementerian,
kenaikan pangkat atau dibentuk dan ditetapkan
lembaga pemerintah oleh pejabat yang
jabatan dalam JF.
nonkementerian, memiliki kewenangan
kesekretariatan menetapkan AK dan
lembaga negara, dan bertugas mengevaluasi
kesekretariatan keselarasan hasil kerja
lembaga nonstruktural dengan tugas yang
yang memiliki dan disusun dalam SKP serta
melaksanakan tugas menilai capaian kinerja
dan fungsi pembinaan Pejabat Fungsional
sesuai bidang tugas dalam
Standarbentuk AK.
Kompetensi
JF. Minimal : Jabatan Fungsional :
Hasil Kerja
Deskripsi
Unsur kegiatan utama
pengetahuan,
yang harus dicapai
keterampilan, dan
minimal oleh Jabatan
perilaku yang
Fungsional sebagai Uji Kompetensi : Proses diperlukan seorang
syarat pencapaian pengukuran dan Pejabat Fungsional
hasil kerja. penilaian terhadap dalam melaksanakan
kompetensi teknis, tugas jabatan.
kompetensi manajerial,
dan/atau kompetensi
sosial kultural Pejabat
Fungsional dalam - Rahmad -
melaksanakan tugas
BAB II PENGUSULAN, PENETAPAN
KEBUTUHAN DAN PENGANGKATAN DALAM
JABATAN FUNGSIONAL

PENGUSULAN, PENETAPAN KEBUTUHAN

KEBUTUHAN JABATAN PENGANGKATAN DALAM


FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL

- Juan & Septi -


PENGUSULAN, PENETAPAN KEBUTUHAN DAN
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
MENGHI
MENGHI TUNG
FUNGSIONAL
TUNG KOMPO KEBUTUHAN JABATAN
KEBUTU
PERHITUNGAN KEBUTUHAN JFSISI
DIHITUNG BERDASARKAN BEBAN KERJA, YANG DITENTUKAN DARI
HAN
INDIKATOR KEBUTUHAN MASING-MASING JF YANG DIATUR OLEH INSTANSI PEMBINA SETELAH
KEBUTUPERSETUJUAN MenPANRB
MENDAPATKAN
JABATA HAN
N SETIAP
INSTANSI PEMERINTAH MENYUSUN
INSTANSI PEMBINA
BERDAS JENJAN PETA
ARKAN G KEBUTUHAN JF
PEDOM UNTUK NASIONAL
AN PENGA UNTUK JANGKA
YANG NGKAT WAKTU 5 TAHUN - Juan & Septi -
PENGUSULAN, PENETAPAN KEBUTUHAN DAN
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
FUNGSIONAL
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN FUNGSIONAL
PENGANGKATAN PERTAMA

PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN


PENYESUAIAN/INPASSING
PROMOSI
TAHUN T DALAM
PENGAN
HARUS JF WAJIB
GKATAN
AK PADAAK PENGANGKATAN SUDAH
PERTAMAMENGIKUPERTAMA
DINILAI
SAAT PNS DIANGKATI DIKLAT
AK DALAM JF
DIANGKADAN ANGKA KREDIT T DALAMFUNGSIO
DAPAT DAPAT
T DALAMDITETAPK
PENGANGKATAN JF. NAL DILAKSAN
AN DIUSULKA
SAAT
PERTAMA DALAMPALING
JF AKAN
MELAKSAN BAGI HAL PNSLAMA 3BERSAMA
MELALUI
NAKAN CPNS BELUM TAHUN.
PENGAN AN
YANG
TUGAS JF DIANGKAAPABILA
GKATAN DENGAN
YANG TELAH T KE BELUM PELANTIK
PERTAMA
MELAKSA
DIBUKTIK DALAM JF
MENGIKU
DITETAPK AN DAN
AN NAKAN TIDAK TI DAN PENGAM
AN
TUGAS JF DIBERIKA - Juan & Septi -
CONTOH PENETAPAN ANGKA KREDIT DARI PENGALAMAN

No. Jenis Jabatan Pangkat AK naik pangkat Angka Kredit Pengalaman

2 s.d > 3 3 s.d > 4 > 4 tahun


tahun tahun
1. Utama IV/e 200 50 67 100
IV/d 200 50 67 100
2. Madya IV/c 150 38 50 75
IV/b 150 38 50 75
IV/b 150 38 50 75
3. Muda III/d 100 25 33 50
III/c 100 25 33 50
4. Pertama III/b 50 13 17 25
III/a 50 13 17 25
- Juan & Septi -
CONTOH PENETAPAN ANGKA KREDIT DARI NILAI DASAR
KATEGORI JENJANG PANGKAT ANGKA KREDIT
Ketentuan :
Keahlian Ahli Utama IV/e 0 1. Mempertimbangkan kebutuhan
jabatan
IV/d 0
2. Penetapan pangkat sama
Ahli Madya IV/c 300 dengan pangkat yang dimiliki
3. Penetapan jenjang jabatan
IV/b 150 berdasarkan pangkat dan
IV/a 0 golongan ruang setelah lulus uji
kompetensi
Ahli Muda III/d 100
4. Usul perpindahan dari jabatan
III/c 0 lain disampaikan ke instansi
Ahli Pertama III/b 50 pemerintah kepada instansi
Pembina paling lambat 6 bulan
III/a 0 sebelum usia pengangkatan
yang dipersyaratan
Penetapan AK bagi PNS melalui jalur perpindahan
diberikan dari angka kredit pengalaman
ditambahkan angka kredit dasar
- Juan & Septi -
PERPINDAHAN PEJABAT FUNGSIONAL KE JABATAN
FUNGSIONAL LAINNYA

Pejabat fungsional dapat berpindah ke JF lainnya :


1. Sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan syarat jabatan
2. Meliputi jenjang jabatan dan AK yang setara
3. Dapat dilakukan dalam satu atau lintas rumpun/klasifikasi JF

Pejabat fungional kategori keterampilan yang telah memperoleh ijazah sarjana :


1. Dapat dinaikan pangkatnya ke dalam golongan ruang III/a
2. Apabila berada dalam golongan ruang III/a atau III/d dapat diangkat dalam JF ahli
pertama
3. Apabila berada dalam golongan ruang III/c atau III/d dapat diangkat dalam JF ahli
muda
Apabila tidak ada formasi maka dapat diangkat ke ahli pertama dengan AK pemeliharaan
di jenjang ahli pertama

- Juan & Septi -


ALUR PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
Alur Pengangkatan melalui jalur
Perpindahan (untuk JF ahli utama)
PPK Instansi Pemerintah Alur pengangkatan melalui jalur
mengajukan usulan perpindahan (selain JF ahli utama)

PPK Instansi Pemerintah mengajukan usulan


Usulan disampaikan 3 bulan tembusan
sebelum BUP
Instansi Pembina
1. Memverifikasi dan memvalidasi usulan
Kementerian Setneg
2. Menyelenggarakan uji kompetensi
1. Menerima usulan
2. Keputusan BKN 3. Menerbitkan PAK dan Rekomendasi
pengangkatan oleh Menyusun Pertek
Presiden
PPK Instansi Pemerintah
Melakukan pengangkatan kedalam JF
Penyampaian Pertek

Paling lambat 3 bulan setelah tembusan - Juan & Septi -


PENGANGKATAN MELALUI INPASSING

Ketentuan
1. Jenjang jabatan dalam masa inpassing 1. PNS yang diusulkan untuk pengangkatan
ditetapkan berdasarkan Pendidikan dan masa melalui inpassing dapat dipertimbangkan
kerja dalam pangkat terakhir Yang dimilikinya. kenaikan pangkanya terlebih dalhulu sebelum
masa inpassing berakhir.
2. Masa kerja untuk inpassing bagi PNS yang
memiliki pangkat penata muda, golongan 2. Apabila PNS telah ditetapkan rekomendasi
ruang III/a dihitung sejak CPNS. pengangkatannya dan telah ditetapkan
kenaikan pangkatnya maka instansi Pembina
3. PNS yang diangkat kedalam JF melalui
menetapkan rekomendasi Kembali
penyesuaian/inpassing diberikan AK yang
berdasarkan pangkat golongan terakhir yang
ditetapkan dari AK penyesuaian/inpassing
ditetapkan.
ditambah AK dasar.
4. AK Kumulatif hanya berlaku satu kali selama
masa penyesuaian/inpassing

- Juan & Septi -


PENGANGKATAN MELALUI PROMOSI

Ketentuan
Syarat Pengangkatan :
1. Pengangkatan JF melalui Promosi
1. Termasuk dalam kelompok rencana dilaksanakan berdasarkan pola karier
suksesi diagonal dan vertical.

2. Menghasilkan inovasi yang diakui oleh 2. Kenaikan jenjang jabatan satu tingkat
Lembaga pemerintah terkait bidang lebih tanpa memperhitungkan jumlah AK
inovasinya Kumulatif yang dipersyaratkan.

3. Memenuhi standar kompetensi, jenjang 3. Angka Kredit dinilai dan ditetapkan dari
jabatan yang akan diduduki. tugas jabatan

- Juan & Septi -


BAB III KEWENANGAN
PENGANGKATAN
PEJABAT YG BERWENANG MENGANGKAT JF

❑ PRESIDEN
JF AHLI UTAMA atas usulan PPK
❑ PPK
JF keterampilan
JF keahlian ahli pertama s/d ahli madya

USULAN PENGANGKATAN JF AHLI UTAMA

❑ PPK instansi pusat bagi pns pusat


❑ PPK instansi daerah provinsi bagi pns daerah provinsi
❑ PPK kab/kota bagi pns kab/kota
- Isdi -
BAB III KEWENANGAN
PENGANGKATAN

❑ Usulan disampaikan kepada presiden dengan tembusan Kepala BKN untuk mendapatkan
Pertimbangan Teknis.

PEJABAT YANG DIBERIKAN KUASA


❑ PPK dapat memberikan kuasa kpd Pejabat yg ditunjuk dikecualikan bagi pengangkatan
JF AHLI MADYA.

- Isdi -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN

Umum
 Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
 Pengukuran dan Penilaian -> Uji Kompetensi
 Uji Kompetensi : pejabat fungsional yang diangkat dengan perpindahan dari
jabatan lain; promosi; naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
 Melalui penyesuaian/inpassing -> sesuai ketentuan perundangan
 Pengecualian Uji Kompetensi -> pengangkatan pertama

- Irma -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN

Persiapan Penyelenggaraan Evaluasi

Proses Pelaksanaan Uji


Kompetensi

- Fitria -
UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN
Persiapan Uji Kompetensi
Tahapan Syarat Tim Materi Metode

Pembentukan JPT, JA, JF min. 1 tingkat di atas Disusun sesuai Tes tertulis
tim peserta dengan
Penyusunan Memiliki kompetensi teknis, Standar Wawancara
materi dan kemampuan, keahlian bidang JF Kompetensi
metode Jabatan
Fungsional
Dapat berasal dari pejabat dengan Tes berbasis komputer
jabatan/pangkat min. setara peserta
Dapat berasal dari kalangan non- Portofolio
PNS
Metode lain

- Fitria -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN

Penyelenggaraan Uji Kompetensi


Tahapan Keterangan

Pengusulan peserta dari instansi


Pemerintah
Seleksi administrasi Yang lulus dapat mengikuti seleksi

Pelaksanaan

Penilaian, penetapan kelulusan, - Penilaian sesuai standar kompetensi JF


serta pelaporan hasil - Lulus apabila memenuhi nilai ambang batas
- Instansi Pembina menyampaikan hasil

- Fitria -
BAB IV UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN

Evaluasi Uji Kompetensi

Tahapan Yang dievaluasi

Evaluasi persiapan Tim

Evaluasi penyelenggaraan Materi dan metode

Pelaksanaan

Penilaian, penetapan, dan pelaporan hasil

- Fitria -
UJI KOMPETENSI DAN
REKOMENDASI PENGANGKATAN

Rekomendasi Pengangkatan
 Instansi Pembina menyampaikan rekomendasi pengangkatan dalam Jabatan
Fungsional berdasarkan hasil Uji Kompetensi kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian.
 Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan keputusan pengangkatan dalam
Jabatan Fungsional berdasarkan rekomendasi pengangkatan

- Irma -
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN
SUMPAH/JANJI
PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional wajib
dilantik dan diambil sumpah/janji jabatan menurut
Pelantikan
agama atau dan pengambilan
kepercayaan sumpah/janji
kepada dapat
Tuhan Yang Maha
Pelantikan
dilakukan dan pengambilan
kepada Pejabat sumpah/janji
Fungsional yang
Esa.
Dalam hal Pejabat Fungsional jenjang ahli utama
sebagaimana dimaksud pada
mengalami kenaikan jenjang jabatan. ayat (1) dan ayat (2)
diangkat
dilakukanmelalui perpindahan
paling lambat 30 (tiga dari jabatan
puluh) haripimpinan
kerja
tinggi,
sejak pelantikan
keputusan
Pelantikan dan dan pengambilan
pengangkatannya
pengambilan sumpah/janji
ditetapkan.
sumpah/janji Jabatan
Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pemerintah
harus dilakukan
Fungsional sebelum
dilakukan olehyang bersangkutan
Pejabat Pembina berusia
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat
60 (enam puluh)
Kepegawaian tahun.Pemerintah.
Instansi
menunjuk pejabat lain
Tata cara pelantikan danpaling rendah pejabat
pengambilan sumpah/janji
pimpinan tinggi pratama
Jabatan Fungsional di lingkungannya
dilaksanakan untuk
sesuai dengan - Rizki -
PEDOMANTEKNIS
PEMBINAANKEPEGAWAIAN
JABATANFUNGSIONAL
BABVI-X (PASAL27-41)
PERATURAN BKNNO. 11TAHUN 2022

BAB V1: BAB VII:


TUGAS JABATAN, ANGKA PENGUSULAN, PENILAIAN, BAB VIII:
KREDI T MINIMAL, PENETAPAN ANGKA KREDI T ( AK) PENYESUAIAN AK DARI
PEMELIHARAAN Pasal 29- Pengusulan Penetapan KONVENSIONAL KE
Pasal 27-Tugas Jabatan, AK Pasal 30-PenilaianAK I NTEGRASI ( PASAL 33)
Pasal 28- Angka Kredit Minimal, Pasal 31,32-Penetapan AK
Pemeliharaan
BAB X:
BAB IX: KENAIKAN JABATAN, KENAIKAN PANGKAT, KEBUTUHAN ANGKA KREDIT
TIM PENILAI Pasal 37,38-Kenaikan Jabatan
( PASAL 34,35,36) Pasal 39,40- Kenaikan Pangkat
Pasal 41-Kebutuhan AK untuk Kenaikan Pangkat atau Kenaikan Jabatan
TUGASJABATAN,ANGKAKREDIT
MINIMAL, DANPEMELIHARAAN
Angka Kredit Minimal dan
Tugas Jabatan Pasal27
Pemeliharaan Pasal 28
Tugas Jabatan,mencakup:
Tugas Jabatan Fungsional, pengembangan profesi, Pejabat Fungsional kategori keterampilan dan
dankegiatan penunjang; dan keahlian setiap tahun wajib mengumpulkan Angka
Kreditminimal
Tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan unitkerja dengan
Dalam hal belum tersedia lowongan kebutuhan jenjang Jabatan
karakteristik sebagaiberikut:
Fungsional setingkat lebih tinggi, Pejabat Fungsional wajib
mengumpulkan Angka Kredit pemeliharaan.
1. disepakatiantarapimpinanunitkerjaatau pejabat PejabatFungsional yangmenduduki pangkat tertinggi
penilai kinerja PNS dengan yang bersangkutan; pada Jabatan Fungsionalnya, wajib mengumpulkan Angka
2. ditetapkan dalamkeputusan; Kreditpemeliharaan.
3. diluar tugas pokokjabatan;
4. sesuaidengankapasitasyang dimilikipegawai yang Angka Kredit Minimal dan Angka Kredit pemeliharaan sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.
bersangkutan;dan/atau Kewajiban mengumpulkan Angka Kredit pemeliharaan sesuai contoh kasus
5. terkait langsungdengantugasatauoutput sebagaimana tercantum dalam Lampiran I angka 3 Peraturan BKN11/2022.
organisasi.
TUGASJABATAN,ANGKAKREDIT
MINIMAL, DANPEMELIHARAAN
PengusulanPenetapan Penilaian AngkaKredit Pasal30
AngkaKredit Pasal29
Hasil penilaian kinerja sebagai bahan usulan Penetapan Angka Kredit CapaianAngkaKreditJabatan Fungsionalditetapkan oleh Tim
disampaikan oleh atasan langsung Pejabat Fungsionalkepada pejabat yang Penilai.
mengusulkanAngka Kredit melalui pimpinan unitkerja. CapaianAngkaKredit paling tinggi 150%(seratuslima puluh persen)
Bahan usulan Penetapan Angka Kredit dibuat surat dari target Angka Kredit minimal setiap tahun.
penyampaianusulan Penetapan Angka Kredit sesuai contoh formulir Dalammelakukanpenilaian AngkaKredit,TimPenilai dapat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II angka 8 Peraturan BKN meminta bukti fisik dan laporan hasil kerja sebagai bahan
11/2022. pertimbangan.
Bahan usulan Penetapan Angka Kredit dan surat Dalam hal diperlukan, Tim Penilai dapat melakukan konfirmasidan
klarifikasiterhadap pejabat penilai dan Pejabat Fungsional yang
penyampaianusulan Penetapan Angka Kredit disampaikan kepada
bersangkutan.
pejabat yang mengusulkanAngka Kredit.
CapaianAngkaKreditpaling tinggi 150% di atas
PengusulanbahanPenetapanAngkaKreditdiajukan oleh pimpinan unit sesuai dengan contoh kasus dalam Lampiran I
kerja berdasarkan kedudukan Jabatan Fungsional kepada unit yang angka 4 Peraturan BKN11/2022
membidangi Jabatan Fungsional atau kepegawaian untuk selanjutnya
disampaikankepadaTim Penilai.
PenetapanAngkaKredit
Penetapan AngkaKredit
TIMPENILAI
Pembentukan TimPenilai Pasal34

Instansi Pemerintah membentuk Tim Penilai setelah mendapatkan rekomendasi dari Instansi Pembina. Pembentukan
Tim Penilai memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Terdapat Pejabat Fungsional yang akan dinilai;
2. Jumlah Pejabat Fungsional yang akan dinilai paling sedikit 5 (lima) orang
dengan memperhatikan jenjang jabatan dan kepangkatan.

Rekomendasi pembentukan Tim Penilai dari Instansi Pembina diberikan berdasarkan usulan
pembentukan Tim Penilai beserta susunan Tim Penilai dan jumlah Pejabat Fungsional yang
disampaikan oleh Instansi Pemerintah.
Instansi Pembina melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai yang diusulkan oleh Instansi
Pemerintah sebelum dikeluarkannya rekomendasi pembentukan Tim Penilai.
TIM PENILAI
Masa Jabatan, Anggota TimdanPemantauan Pasal 35

Masa jabatan anggota Tim Penilai paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan
berikutnya.
Anggota yang telah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turutdapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang pensiun atau berhalangan 6 (enam) bulan atau lebih, Ketua Tim Penilai
dapat mengajukan usul penggantian anggota secara definitif sesuai masa kerja yang tersisa.
Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengajukan usul
pengganti anggota.
Dalam hal komposisi jumlah anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi dari Jabatan Fungsional maka anggota Tim
Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi dalam penilaian kinerja. Penetapan kompetensi
dan pelaksanaan penilaian Tim Penilai ditetapkan oleh Instansi Pembina.
InstansiPembinamelakukan pemantauan danevaluasi pelaksanaan penilaianoleh Tim Penilai.
Dalamhaldiperlukan sesuaikebutuhan Instansi Pembina, TimPenilaidapatmembentuk tim teknis.
TIM PENILAI
Pasal 35
Instansi Pembina melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penilaian oleh Tim Penilai. Dalam hal
diperlukansesuai kebutuhan Instansi Pembina, Tim Penilai dapat membentuktim teknis.

Tim Teknis Pasal36

Tim teknis terdiri atas para ahli, baik yang berstatus sebagai PNS maupun bukan berstatus PNS yang
mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang Jabatan Fungsional terkait.
Tim teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada ketua Tim Penilai dalam hal
pemberian saran dan pendapat penilaian atas kegiatan yang bersifat khususatau kegiatan yang
memerlukan keahliantertentu.
Pembentukan tim teknis hanya bersifat sementara apabila terdapat kegiatan yang bersifat
khususatau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.
KENAIKANJABATAN,KENAIKANPANGKAT,
DANKEBUTUHANANGKAKREDIT

KENAIKAN JABATAN ( PSL 37) KENAIKAN JABATAN ( PSL 37) KENAIKAN JABATAN ( PSL 37)

Ketentuan Kenaikan jabatan bagi


Pejabat Fungsional : Ahli madya-> ahli Apabila ada KelebihanAKyang
utama : ditetapkan ditentukan untuk kenaikan
1. KETERSEDIAAN KEBUTUHAN JABATAN; oleh Presiden. jabatan setingkat lebih tinggi,
2. PALING SINGKAT 1 TAHUN Ahli pertama -> ahli maka tidak dapat
DALAM JABATAN diperhitungkan untuk kenaikan
madya : ditetapkan oleh jabatan berikutnya (contoh
TERAKHIR; PPK
3. MEMENUHI AK KUMULATIF YANG kasus dalam Lampiran I angka
Pemula -> penyelia : 8)
DITENTUKAN UNTUK KENAIKAN ditetapkan oleh PPK
JABATAN SETINGKAT LEBIH TINGGI; Pejabat Fungsional yang
4. SETIAP UNSUR PENILAIAN KINERJA
* PPKdapat memperoleh kenaikan jabatan
PALING RENDAH BERNILAI BAIK memberikan kuasa setingkat lebih tinggi,
DALAM 2 TAHUN TERAKHIR; selain jenjang ahli ditetapkan AKsebesar 0.
5. TELAH MENGIKUTI DAN LULUS UJI madya
KOMPETENSI.
KENAIKANJABATAN,KENAIKANPANGKAT,
DANKEBUTUHANANGKAKREDIT

KEBUTUHAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN JABATAN (PSL 38)


Pasal38

AKyang disyaratkan Pejabat Fungsional yang akan naik ke jenjang jabatan penyelia, ahli
madya, dan ahli utama wajib melaksanakan kegiatan pengembanganprofesi Jabatan
Fungsional :
a.4 bagi Pejabat Fungsional mahir -> penyelia;
b.6 bagi Pejabat Fungsional ahli muda -> ahli madya;
c.12 bagi Pejabat Fungsional ahli madya -> ahli utama.

AKdari pengembanganprofesi tidak bersifat kumulatif dari perolehanAKpada jenjang


jabatan sebelumnya.
AKdari pengembangan profesi menjadi AKakumulasi pada jenjang jabatan yangsama.
KENAIKAN PANGKAT
Pasal39

Kenaikan pangkat Jabatan


Fungsional dapat
dipertimbangkan apabila:
1.2 (dua) tahun dalam pangkat
terakhir
2. MemenuhiAngka Kredit untuk
kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi
3. setiap unsur penilaian kinerja
paling rendah bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir
KENAIKAN PANGKAT
Pasal39

•Apabila tidak tersedia formasi untuk pejabat fungsional dalam jenjang jabatan yang lebih tingg
dikarenakan tidak adanya kebutuhan maka dapat diusulkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
sebanyak 1(satu) kali dengan mempertimbangka kualifikasi pendidikan yang dimiliki dengan telah
terpenuhinya Angka Kredit yang dipersyaratkan.
•Pejabat fungsional yang belum bisa diangkat dalam jabatan yang lebih tinggi wajib mengumpulkan
Angka Kreditt pemeliharaan yang diperoleh dari target kinerja pertahun sesuai dengan jabatan yang
didudukinya sebanyak 80%.

•Pejabat fungsional yang telah menduduki jenjang jabatan setingkat lebih tinggi
maka Angka Kredit yang ditetapkan selanjutnya dimulai dari 0 (nol). Apabila
terdapat kelebihan angka kredit pada saat pengajuan kenaikan pangkat dan jabatan
maka kelebihan angka kredit dapat diperhitungka untuk kenaikan pangkat dan jabatan
berikutnya.
KENAIKAN PANGKAT
Pasal40 Pasal41 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
untuk kategori jabatan fungsionalketerampilan
Kegiatan penunjang
diberikan angka kredit
paling tinggi 20% (dua
puluh persen) dari Angka
Kredit yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat.
Setiap angka kredit yang
didapat pada periode
tertentu diberikan untuk 1
(satu) kali kenaikan
pangkat. Lampiran II
angka 12
KENAIKAN PANGKAT
Pasal41 •Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
untuk kategori jabatan fungsionalketerampilan

Jenjang pemula (II/a) jenjang terampil (II/b) = 15angka kredit


kumulatif
Jenjang terampil (II/b) jenjang mahir (III/a) = 60 angkakredit
kumulatif
Jenjang mahir (III/a) jenjang penyelia (III/c)= 100 angkakredit
kumulatif
Jenjang terampil (II/c) jenjang mahir (III/a)= 40 angka kredit
kumulatif
KENAIKAN PANGKAT
Pasal41 •Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
untuk kategori jabatan fungsionalketerampilan
KENAIKAN PANGKAT
Pasal41 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi untuk
kategori jabatan fungsional keterampilan
Jenjang ahli pertama (III/a) - - > jenjang ahli muda (III/c) = 100
angka kredit kumulatif
Jenjang ahli muda (III/c)--> jenjang ahli madya (IV/a) = 200 angka
kredit kumulatif
Jenjang ahli madya (IV/a) - - > jenjang ahli utama (IV/e)= 450 angka
kredit kumulatif
Jenjang ahli pertama (III/a) - - > jenjang ahli muda (III/c)= 50 angka
kredit kumulatif
BAB BAHASAN

XI PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI

XIV KETENTUAN PERALIHAN

XII TUGAS INSTANSI PEMBINA

XV KETENTUAN PENUTUP

XIII KETENTUAN LAIN-LAIN


PASAL 42

BAB XI PEMBERHENTIANDAN
PENGANGKATAN KEMBALI
Pejabat Fungsional dapat DIBERHENTIKAN dari jabatannya, apabila:

Menjalani Cuti di Luar Tanggungan


Negara

Diberhentikan sementara dari PNS Cuti yang diberikan kepada


Diangkat sebagai Pejabat Negara, PNS yang telah bekerja paling
Mengundurkan diri dari Jabatan
Diangkat menjadi komisioner singkat 5 (lima) tahun secara
atau anggota Lembaga terus-menerus, karena alasan
Dipertimbangkan dalam hal
nonstruktural, atau pribadi yang penting dan
memiliki alasan pribadi yang
Ditahan karena menjadi mendesak sehingga tidak bisa
tidak memungkinkan untuk
tersangka tindak pidana masuk kerja.
melaksanakan tugas Jabatan
CLTN selama 3 Tahun dan
Fungsional.
dapat diperpanjang Maks.
Perlu persetujuan dari
1 Tahun
Instansi Pembina
Perlu pemeriksaan dan izin
dari Pejabat yang Berwenang
PASAL 42

Pejabat Fungsional dapat DIBERHENTIKAN dari jabatannya, apabila:

Tidak memenuhi persyaratan


jabatan

Ditugaskan secara penuh pada Tidak memenuhi


JPTatau Jabatan Administrasi kualifikasi pendidikan
yang dipersyaratkan
Tugas Belajar lebih dari 6 Bulan Jabatan Pimpinan Tinggi untuk menduduki
Jabatan Administrator Jabatan Fungsional
Tugas kedinasan yang
Jabatan Pengawas Tidak memenuhi
diberikan kepada PNS
Jabatan Pelaksana Standar Kompetensi
untuk mengikuti
pendidikan formal baik Jabatan Fungsional
di dalam maupun di Perlu pemeriksaan dan
luar negeri, dengan izin dari Pejabat yang
meninggalkan tugas. Berwenang
PASAL 43
TATA CARA
PEMBERHENTIAN
(1 Pemberhentian dari Jabatan Fungsional diusulkan oleh:
)
Pejabat Pembina Kepegawaian kepada Presiden bagi PNS yang menduduki Jabatan Fungsional
a.
jenjang ahli utama; atau

b. Pejabat yang Berwenang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian bagi PNS yang menduduki
Jabatan Fungsional selain Jabatan Fungsional ahli utama sebagaimana dimaksud dalam huruf a

Presiden menetapkan keputusan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud


(2 pada ayat (1) huruf a setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara
) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pemberhentian dari Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan oleh
(3 Pejabat Pembina Kepegawaian dengan keputusan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
) undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat memberikan kuasa kepada
pejabat yang ditunjuk di lingkungannya paling rendah setingkat jabatan pimpinan tinggi pratama yang
membidangi kepegawaian untuk menetapkan Pemberhentian dari Jabatan Fungsional selain Jabatan
(4 Fungsional ahli madya.
)
PASAL 44

Pengangkatan
Kembali
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena alas an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1)
(1 huruf b sampai dengan huruf e dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan terakhir apabila
) tersedia kebutuhan Jabatan Fungsional.

Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah dengan Angka Kredit dari penilaian
(2
) pelaksanaan tugas JabatanFungsional selama diberhentikan.

Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena alas an diberhentikan sementara sebagai PNS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf b dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
(3 apabila telah diangkat kembali sebagai PNS.
)
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena menjalani cuti di luar tanggungan negara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf capabila telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara
(4 dan diaktifkan kembali sebagai PNS.
)
PASAL 44

Pengangkatan
Kembali
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
(5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf d dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional
) apabila telah selesai menjalani tugas belajar.

Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena ditugaskan pada jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 42 ayat (1) huruf e dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada jabatannya
(6 paling singkat 1 (satu) tahun setelah diangkat kembali pada jenjang terakhir yang didudukinya, setelah
) mengikuti dan lulus Uji Kompetensi apabila tersedia kebutuhan.

Pejabat Fungsional yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada 42 ayat (1) huruf e, dapat diangkat
kembali dalam Jabatan Fungsional sebelumnya atau melalui perpindahan dari jabatan lain.
(7
)
Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional ditetapkan dengan keputusan yang dibuat sesuai contoh
formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran II angka 14 yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Badan ini.
(8
)
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA

a. penyusunan pedoman b. penyusunan Standar


formasi Jabatan Fungsional Kompetensi Jabatan
Penyusunan pedoman kebutuhan Jabatan Fungsional
Fungsional dilakukan dengan menggunakan
pendekatan, sebagai berikut: mencakup kompetensi manajerial, sosial kultural, dan
kompetensi teknis berdasarkan kamus kompetensi teknis
a. objek kerja;
Jabatan Fungsional untuk mengukur kompetensi Jabatan
b. hasil kerja;
Fungsional secara akurat.
c.peralatan kerja; atau
d. tugas pertugas

c. penyusunan petunjuk pelaksanaan dan


petunjuk teknis Jabatan Fungsional;
paling kurang mencakup ketentuan, mekanisme, dan tata cara kerja yang
digunakan sebagai panduan dan pedoman Jabatan Fungsional

PASAL 45
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
d. penyusunan standar kualitas e. penyusunan pedoman
hasil kerja dan pedoman penulisan Karya Tulis/Karya
penilaian kualitas hasil kerja Ilmiah yang bersifat inovatif di
Pejabat Fungsional bidang tugas Jabatan Fungsional
digunakan sebagai standar penilaian kualitas hasil kerja digunakan sebagai acuan penyusunan dan standar
untuk setiap butir kegiatan Jabatan Fungsional. penilaian Karya Tulis/Karya Ilmiah kegiatan
pengembangan profesi yang dihasilkan oleh Jabatan
Fungsional.
f. penyusunan kurikulum
pelatihan Jabatan Fungsional g. penyelenggaraan pelatihan
sebagai bahan penyusunan materi pengembangan Jabatan Fungsional
kompetensi Jabatan Fungsional.
sebagai upaya dalam mengembangkan
kompetensi Jabatan Fungsional.

PASAL 45
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
h. pembinaan penyelenggaraan i. penyelenggaraan Uji
pelat ihan fungsional pada Kompetensi Jabatan Fungsional
dilaksanakan berdasarkan usulan Instansi Pemerintah
lembaga pelatihan
untuk pengangkatan dan kenaikan jenjang Jabatan
diselenggarakan pada Instansi Pemerintah yang memiliki Fungsional.
lembaga pelatihan agar pelaksanaannya sesuai dengan
tujuan, target, waktu, dan hasil yang diharapkan.
k. melakukan sosialisasi
j. penganalisisan kebutuhan petunjuk pelaksanaan dan
pelatihan fungsional di bidang petunjuk teknis Jabatan
tugas Jabatan Fungsional Fungsional
bertujuan untuk memenuhi kubutuhan pengembangan dilaksanakan berdasarkan usulan Instansi
kompetensi Jabatan Fungsional. Pemerintah untuk pengangkatan dan kenaikan
jenjang Jabatan Fungsional.

PASAL 45
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
l. pengembangan sistem informasi m. pengembangan system
Jabatan Fungsional informasi Jabatan Fungsional
dilaksanakan dalam upaya membangun database Jabatan Fungsional. dilakukan melalui asistensi dalam rangka mengupayakan
pelaksanaan tugas agar berjalan sesuai dengan ketentuan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
n. memfasilitasi pembentukan
organisasi profesi Jabatan Fungsional o. memfasilitasi penyusunan
bertujuan untuk memenuhi tanggung jawab berdasarkan etika profesi dan penetapan kode etik profesi
dengan membangun standar profesionalisme tinggi sesuai bidang tugas
Jabatan Fungsional dalam mencapai kinerja tinggi dengan orientasi pada dan kode perilaku Jabatan
kepentingan anggota organisasi dan publik.
Fungsional
PASAL 45 minimal mengatur mengenai prinsip etika, aturan
perilaku, hubungan sesama Jabatan Fungsional, hubungan
Jabatan Fungsional dengan instansi, hubungan Jabatan
Fungsional dengan Jabatan Fungsional lainnya, hubungan
Jabatan Fungsional dengan Instansi Pembina, pelanggaran
kode etik Jabatan Fungsional, dan majelis kode etik Jabatan
Fungsional.
BAB XII TUGAS INSTANSI PEMBINA
p. melakukan akreditasi pelatihan q. melakukan pemantauan dan
fungsional dengan mengacu kepada evaluasi penerapan Jabatan
ketentuan yang telah ditetapkan Fungsional di seluruh Instansi
oleh Lembaga Administrasi Negara Pemerintah yang menggunakan
dilaksanakan untuk menyelenggarakan pelatihan Jabatan Jabatan Fungsional tersebut
Fungsional.
dilaksanakan dalam rangka pembinaan Jabatan
Fungsional.
r. melakukan koordinasi dengan
Instansi Pengguna dalam rangka s. penyusunan informasi faktor
pembinaan karier Pejabat jabatan untuk evaluasi jabatan
Fungsional untuk penetapan kelas Jabatan Fungsional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
dalam rangka menyelesaikan permasalahan dan pembinaan
karier Pejabat Fungsional

PASAL 45
PASAL 46
BAB XIII KETENTUANLAIN-LAIN
PejabatFungsional yang ditugaskansecarapenuh di luar JabatanFungsionalnya dan di luar
(1)
InstansiPemerintah diberhentikan dari jabatannya.

Penugasandi luar InstansiPemerintah sebagaimanadimaksud ayat(1) meliputi penugasan pada:


(2)

a. Proyekpemerintah,
b. Organisasiprofesi,
c. Organisasi internasional; dan
d. Badan atau instansi lain.

PejabatFungsional yang diberhentikan sebagaimanadimaksud pada ayat(1) dapat


(3) diangkatkembali dalam JabatanFungsional sebelumnya atau melalui perpindahan dari
jabatanlain
PASAL 47
BAB XIV KETENTUANPERALIHAN
Pada saatPeraturan Badan ini mulai berlaku:
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional yang masih berpedoman pada ketentuan
dalam Peraturan Bersama Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian dan Kepala Badan
KepegawaianNegara yang mengatur mengenai JabatanFungsional dan Angka Kreditnya,
Peraturan Badan Kepegawaian Negara yang mengatur mengenai ketentuan pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang mengatur mengenai Jabatan
Fungsional,
Peraturan Badan Kepegawaian Negara yang mengatur mengenai petunjuk pelaksanaan jabatan
fungsional, dan
Peraturan Badan Kepegawaian Negara yang mengatur mengenai pembinaan kepegawaian Jabatan
Fungsional
“Tetap dilaksanakan sampai dengan periode kenaikan pangkat bulan Oktober Tahun 2022”
PASAL 48

BAB XV KETENTUAN PENUTUP


Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2022 tentang Pedoman
Teknis Pembinaan Kepegawaian Jabatan Fungsional mulai berlaku pada tanggal
10 Agustus 2022

Terdapat 156 peraturan tentang Jabatan Fungsional yang dicabut dan


dinyatakan tidak berlaku
63 Peraturan Bersama
12 Keputusan Bersama
22 Peraturan Kepala BKN
59 Peraturan BKN

Anda mungkin juga menyukai