Terampil
Pengangkatan Pertama Ahli Pertama
perpindahan
pertama dari jabatan promosi
lain
Alih Kategori
a. Tersedia kebutuhan Perawat keahlian
b. memperoleh ijazah Ners;
c. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat;
d. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi
sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
e. memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan ketentuan pangkat Jabatan
Fungsional Perawat kategori keahlian
f. berusia paling tinggi sesuai ketentuan
Pengangkatan Perpindahan
dari Jabatan Lain
lulus uji kompetensi
pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang pelayanan
Keperawatan paling singkat 2 (dua) tahun
berusia paling tinggi:
53 (lima puluh tiga) tahun: Jabatan Fungsional Perawat kategori
keterampilan, Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama, dan
Jabatan Fungsional Perawat Ahli Muda;
55 (lima puluh lima) tahun: Jabatan Fungsional Perawat Ahli Madya
60 (enam puluh tahun) tahun: Jabatan Fungsional Perawat Ahli
Utama
Pengangkatan melalui Promosi
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Perawat melalui promosi dilaksanakan dalam hal:
a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional Perawat; atau
b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Perawat satu tingkat lebih tinggi dalam satu kategori Jabatan Fungsional Perawat.
(2) Persyaratan:
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural sesuai Standar Kompetensi
yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
b. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat;
c. nilai kinerja/prestasi paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
d. memiliki rekam jejak yang baik;
e. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS; dan
f. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
g. Kriteria:
termasuk dalam kelompok rencana suksesi
menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan kepentingan nasional, dan diakui oleh lembaga pemerintah terkait
bidang inovasinya; dan
memenuhi standar kompetensi jenjang jabatan yang akan diduduki.
KEWAJIBAN
PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN
KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL
Mengumpulkan bukti fisik hasil MENGIKUTI
pelaksanaan kegiatan KETENTUAN LAINNYA !
pelayanan/pekerjaan sehari-
hari sebagai dasar untuk
pengumpulan angka kredit Tugas lain yang
diperintahkan
oleh atasan
PP 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil
- Pasal 11 ayat 1
Kinerja utama bagi PJF akumulasi pelaksanaan butir-butir kegiatan JF sesuai
penjabaran sasaran unit/organiasai dan atau kegiatan atasan langsung
- Pasal 19
SKP bagi pejabat fungsional disusun berdasarkan SKP atasan langsung dan
organisasi/unit kerja, salah satunya dengan memperhatikan butir-butir
kegiatan JF
-Pasal 20
SKP bagi pejabat fungsional disetujui atasan langsung dan dapat diberikan
dengan mempertimbangkan pendapat dari Tim Penilaian AK
-Pasal 21
• PJF yang tidak dapat menyusun kinerja utama, harus dimutasikan atau
diberikan tugas ke instansi yang mempunyai kegiatan yang sesuai jenjang
fungsionalnya
• PJF diberikan tugas ke instansi lain apabila beban tugas JF tidak memenuhi
persyaratan AK pertahun yang wajib dikumpulkan
Bagan Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan Panev
Pengembangan
Perencanaan Pengangkatan Puncak Karir Mutasi /
Pengembangan Promosi/
Promosi/
Kompetensi Kenaikan
KenaikanJenjang/
Jenjang/
Perpindahan
PerpindahanJabatan/
Jabatan/
Penugasan Khusus
2 Pengembangan Kompetensi
Pendidikan (Tubel) dan /
Inpassing/ Pelatihan (bimtek, e-
Promosi/ learning, pelatihan jarak Pengembangan Karir
Ukom Perpindahan jauh, magang)
Jabatan Uji
Kompetensi Kualifikasi
PNS (JFU/JFT/JA) Bekerja PAK SKP
Penilaian
Satker Formasi Kinerja
Formasi
Pengangkatan
Latsar
Pertama
CPNS Tunjangan
Berhenti Alih
Satker Formasi
Sistem Informasi
Materi Pokok 2. Rencana Pengembangan Karier PENGEMBANGAN KARIER
Jabfung Perawat
JABATAN FUNGSIONAL
• Kualifikasi pendidikan • Pengembangan
sesuai persyaratan yang Kompetensi dan Uji
dibutuhkan < D III atau > D
Kompetensii
IV/S1 (rekrutmen,tubel atau
2.
ibel)
Ko
si
mp
ka
lifi
ete
ua
ns
i
1.K
4. i an
Ke i l a
b utu e n
ha . P rj a
n 3 ine
• Formasi K • Pemenuhan
Angka Kredit
• SKP
KATEGORI, JENJANG, KRITERIA, DAN
KLASIFIKASI JF
BUP 58 Tahun
Penyelia
Mahir
Ahli
Ahli
AhliTerampil Uta
Ahli
Pemula Mud Mad
Perta ma
1250 ya BUP 65 Tahun
a
Jam ma BUP 60 Tahun
Kerja
BUP 58 Tahun
Kriteria JF Penetapan jenjang
• TUSI berkaitan dengan pelaksanaan TUSI Instansi Pemerintah • Resiko Lingkungan
• Mensyaratkan keahlian/keterampilan tertentu dibuktikan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu • Resiko Individu
• Dapat disusun dalam jenjang berdasarkan tingkat kesulitan dan kompetensi; • Tingkat Kesulitan
• Pelaksanaan tugas bersifat mandiri
•
• Kompetensi
Kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai dari butir kegiatan dalam
bentuk angka kredit. • Beban Kerja JF
UU 5 Tahun 2014
ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA
“Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS
UU 5 TAHUN 2014 berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja.” PASAL
TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA “Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dilakukan untuk jangka waktu 5 56
(lima) tahun yang terperinci per 1(satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan”
PP 11 TAHUN 2017 “Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS PASAL
TENTANG MANAJEMEN PNS berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja.” 5
PERMENPAN 13 TAHUN 2019 “Penetapan kebutuhan PNS dalam JF dihitung berdasarkan beban kerja yang ditentukan PASAL
TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN DAN 58
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS
dari indikator kebutuhan JF”
PERMENPAN 1 TAHUN 2020 “Instansi Pusat dan Instansi Daerah wajib melaksanakan anjab dan abk sbg prasyarat utk PASAL
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS JABATAN menyusun peta jabatan, uraian jabatan serta jumlah kebutuhan ASN” 2
PERMENKES 43 TAHUN 2017 “Formasi pada satuan organisasi disusun berdasarkan analisis kebutuhan jabatan dengan
PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL menghitung rasio keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah jabatan fungsional LAMPIRAN
PERMENKES 43 TAHUN 2019 “Puskesmas harus menghitung kebutuhan ideal terhadap jumlah dan jenjang nakes melalui PASAL
TENTANG PUSKESMAS analisis beban kerja” 18
PERMENKES 03 TAHUN 2020 “Jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia disesuaikan dengan PASAL
TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIJINAN RUMAH SAKIT hasil analisis beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit. 11
PENYUSUNAN FORMASI JFK
9 Tata Cara Penyusunan Formasi
1 2 Inventarisasi
nilai angka
3 Menentukan
Inventarisasi Waktu
kredit untuk
Tugas Pokok Penyelesaian Butir
butir-butir Kegiatan (WPK)
kegiatan
4 Menentukan
voume beban
5 Menghitung waktu
6 Menjumlahkan
seluruh waktu
penyelesaian
kerja pada penyelesaian
volume (Wpv) volume kegiatan
tahun yang di dalam 1 (satu)
hitung masing-masing
kegiatan : tahun (∑Wpv)
Wpv = Wpk x V
7 8 PENENTUAN JUMLAH
9
Perhitungan Jumlah FORMASI Menghitung Lowongan Formasi
Formasi ≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi dihitung untuk jangka waktu 5
Jabatan Fungsional < 0,50 = tidak dapat ditetapkan tahun:
Untuk Formasi untuk jenis dan jenjang LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM – JFKN
jabatan fungsional Kesehatan – JFKB)
Setiap Jenjang Jabatan
Fungsional Kesehatan
MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN
= - + - -
Lowongan Yang akan Yang akan
Total Formasi/ Eksisting Yang akan masuk
Formasi meninggalkan berhenti
Kebutuhan jenjang tersebut
jenjang tersebut
Arah Kebijakan Jabatan Fungsional Kedepan
12 AK untuk
naik jenjang
dari AHLI
MADYA AHLI
UTAMA
6 AK untuk
naik jenjang
dari AHLI
MUDA AHLI
MADYA
4 AK untuk
naik jenjang
Paling tinggi 20% dari MAHIR
dari Angka Kredit PENYELIA
yang dipersyaratkan
u/ kenaikan pangkat
Kompetensi ASN yang dibutuhkan (UU No. 5/2014 & UU 23/2014)
1. Kompetensi
2. Kompetensi Teknis,
manajerial,
diukur dari tingkat dan
diukur dari
spesialisasi pendidikan, pelatihan
tingkat
teknis fungsional, dan
pendidikan,
pengalaman bekerja secara
pelatihan
teknis.
struktural atau
manajemen, dan
Sosio-
Manajerial
Teknis
Pemerintahan
pengalaman Kultural 3. Kompetensi Sosial Kultural,
kepemimpinan. diukur dari pengalaman kerja
berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku,
dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
LEVEL KOMPETENSI
REQUIRED COMPETENCY LEVEL (RCL)
LEVEL 1
LEVEL 2
• Basic (Dasar)
LEVEL 3
• Intermediate (Menengah)
LEVEL 4
• Advance (Mumpuni)
LEVEL 5
• Expert (Ahli)
24
UJI KOMPETENSI JFK
UJI KOMPETENSI
Latar Belakang
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT
UU ASN
Nomor 5 tahun 2014
Pengembangan karier
Pegawai Negeri Sipil
dilakukan berdasarkan PermenPAN
. no. 35/2019
PERMENKES 18/2017 kualifikasi, kompetensi,
(Perawat)
penilaian kinerja, dan
kebutuhan Instansi
Pemerintah.
untuk meningkatkan
kompetensi dan
profesionalisme yang
akan naik jenjang jabatan
Rencana pengembangan karir individu Jabfung
s
Perawat
Tn. F adalah seorang pejabat fungsional Perawat jenjang Penyelia di RSUD Kab X yang memiliki kinerja yang
baik dan kompeten. Karena kebutuhan organisasi Tn F diusulkan oleh instansi untuk melaksanakan tugas
belajar untuk Ners di salah satu Universitas Negeri. Setelah 2 tahun Tn F menjalani tugas belajar dan lulus
dengan predikat cumlaude, Tn. F tidak bisa dialih kategorikan ke JF Perawat Ahli, hal ini dikarenakan tidak
adanya formasi untuk perawat kategori keahlian pada RSUD X tersebut. RSUD X tidak melakukan
pengusulan formasi, sehingga dianggap kebutuhan SDM sudah terpenuhi. Saat ini Tn F tetap menduduki
jenjang penyelia dan ingin tetap mengabdi pada RSUD X tersebut.
Diskusi Kasus:
• Berdasarkan UU 5 tahun 2014 dan PP 11 tahun 2017 ada 4 faktor dalam pengembangan karir seseorang.
Apabila diaplikasikan pada kasus Tn F bagaimana analisis kelompok Anda terhadap kasus Tn F yang tidak
dapat mengembangkan karirnya untuk menjadi perawat keahlian? Apa yang seharusnya dilakukan oleh
RSUD X? Jika Anda adalah pejabat fungsional di RSUD X, hal apa yang akan Anda lakukan?
• Apabila sudah terdapat formasi, aspek lain apa yang harus dipenuhi oleh Tn F agar dapat meduduki jf
perawat keahlian?
• Saat ini Tn F tetap menduduki jenjang penyelia, apa yang harus dilakukan Tn F agar tetap dapat
bertahan menjadi JF dan tidak diberhentikan dari pejabat fungsional? Jelaskan !
KASUS B
Ny. R adalah seorang pejabat fungsional perawat jenjang mahir di RSUD P. Beliau adalah seorang perawat
yang kompeten, sayangnya RSUD P menempatkan Ny. R di bagian administrasi Rumah Sakit, sehingga Ny. R
tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jenjang ke penyelia. Ny R memiliki nilai yang
memuaskan saat uji kompetensi untuk naik ke jenjang mahir, sebelumnya ia bekerja sebagai jf perawat di
bangsal. Sementara formasi perawat penyelia sudah penuh dan dari analisis beban kerja dan analisis jabatan,
kebutuhan perawat di RSUD P sudah tercukupi.
Diskusi Kasus:
• Berdasarkan UU 5 tahun 2014 dan PP 11 tahun 2017 ada 4 faktor dalam pengembangan karir seseorang.
Apabila diaplikasikan pada kasus Ny R bagaimana analisis kelompok Anda terhadap kasus Ny R yang tidak
dapat mengembangkan karirnya untuk menjadi perawat penyelia? Apa yang seharusnya dilakukan oleh
RSUD P? Jika Anda adalah Ny R, hal apa yang akan Anda lakukan?
• Apabila terdapat formasi, aspek lain apa yang harus dipenuhi oleh Ny R agar dapat meduduki jf perawat
penyelia?
• Bagaimana analisis kelompok Anda terhadap kasus Ny R berdasarkan PP 30 tahun 2019 tentang Penilaian
Kinerja PNS?