Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 2 :

1. Yudi Nugraha,S.KM
2. Rico Arfin Jaya, S.KM
3. Yuliana Sulaiman, SKM
4. Mei lailatun Nafisyah, SKM
5. Nini charlina SKM
6. Patmawati,SKM
7.Teguh Sri Rahayu,SKM
8. Ilham, SKM
9. Matius, skm
10. Wa Ode Suharti Satria, S.K.M
11. Eka Yunita, SKM

PANDUAN KASUS

1. Judul Materi : Pengembangan Karir Jabatan Fungsional


Tenaga Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
2. Tujuan : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta
mampu menyusun rencana pengembangan karir
Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku.
3. Waktu : 2 JPL ( 90 menit)
4. Bahan : Kasus
5. Langkah-langkah :
a) Fasilitator membagikan format perencananaan karier individu
kepada masing-masing peserta
b) Masing-masing peserta menjawab kasus yang telah dibagikan
fasilitator
Kasus B

Ny. R adalah seorang pejabat fungsional Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
jenjang mahir di RSUD P. Beliau adalah seorang JF PKIP yang kompeten,
sayangnya RSUD P menempatkan Ny. R di bagian administrasi Rumah Sakit,
sehingga Ny. R tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jenjang ke
penyelia. Ny R memiliki nilai yang memuaskan saat uji kompetensi untuk naik ke
jenjang mahir, sebelumnya ia bekerja sebagai jf Tenaga PKIP. Sementara formasi JF
Tenaga PKIP penyelia sudah penuh dan dari analisis beban kerja dan analisis
jabatan, kebutuhan perawat di RSUD P sudah tercukupi.

Diskusikan:

1. Berdasarkan UU 5 tahun 2014 dan PP 11 tahun 2017 ada 4 faktor dalam


pengembangan karir seseorang. Apabila diaplikasikan pada kasus Ny R bagaimana
analisis kelompok Anda terhadap kasus Ny R yang tidak dapat mengembangkan
karirnya untuk menjadi Tenaga PKIP penyelia? Apa yang seharusnya dilakukan oleh
RSUD P? Jika Anda adalah Ny R, hal apa yang akan Anda lakukan?

2. Apabila terdapat formasi, aspek lain apa yang harus dipenuhi oleh Ny Ragar dapat
meduduki JP Tenaga PKIP penyelia?

3. Bagaimana analisis kelompok Anda terhadap kasus Ny R berdasarkan PP 30 tahun


2019 tentang Penilaian Kinerja PNS?
Jawaban:
1. Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi
Pemerintah.
a. Berdasarkan UU no 5 tahun 2014 pasal 69 Ny R secara kualifikasi dan kompetensi sudah memenuhi syarat untuk menduduki jabatan
fungsional PKIP
b. Untuk penilaian kinerja Ny R tidak dapat mencapai angka kredit di karenakan penempatan Ny R tidak sesuai jabatan
Pihak rumah sakit menyarankan Ny R untuk melakukan Mutasi ke rumah jabatan 1 tingkat di atasnya yaitu Dinas Kesehatan
setempat.
Mencari tempat yang kosong untuk rumpun jabatan yang kosong agar nilai angka kredit Ny R dapat Terpenuhi.

2. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku melalui promosi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18, dilaksanakan dalam hal:

a) PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku; atau

b) kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku satu tingkat lebih tinggi dalam satu kategori
Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.

Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku melalui promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berijazah sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk Jabatan Fungsional Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
yang akan diduduki;
b. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Promotor Kesehatan;
c. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina;
d. nilai kinerja/prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
e. memiliki rekam jejak yang baik;
f. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS; dan
g. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
3. berdasarkan PP 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS Pasal 21
1) Pejabat fungsional yang pada saat penyusunan SKP, tidak dapat menyusun kinerja utama sesuai ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf c, harus
dimutasikan atau diberikan tugas ke instansi yang mempunyai kegiatan yang sesuai jenjang fungsionalnya.
2) Pejabat fungsional yang harus di mutasikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila sasaran unit/organisasi dan/atau kegiatan atasan
langsung sudah tidak sesuai dengan tugas jabatan fungsional.
PENUGASAN KELOMPOK

PERENCANAAN PENGEMBANGAN KARIER INDIVIDU

TAHUN KE TAHUN KE TAHUN KE TAHUN KE TAHUN KE


JANGKA WAKTU
4 8 12 16 20

KUALIFIKASI Strata 1 Strata 1 Strata 2 Strata 2 Strata 3


PENDIDIKAN

JENJANG YG DIINGIKAN Ahli Muda Ahli Madya Ahli Madya Ahli Utama Ahli Utama

Pelatihan
Pembuatan
Pelatihan Pelatihan Pelatihan
PELATIHAN/PENINGKATAN KOMPETENSI YG TELAH Media Pelatihan Public Training Of Training Of
DIIKUTI Advokasi Speaking Trainer (TOT) Trainer (TOT)
Pelatihan
Advokasi
Mengikuti Mengikuti
Mengikuti Uji
UJI KOMPETENSI Uji Uji -
Kompetensi
-
Kompetensi Kompetensi
Dinas Dinas
RUMAH JABATAN Puskesmas
Kesehatan Kesehatan
Balai Pelatihan Balai Pelatihan

Anda mungkin juga menyukai