Berdasarkan pasal 69 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara antara lain disebutkan bahwa pengembangan karir
Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian,
kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah, meliputi
1. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan,
teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis.
2. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural,
atau manajemen dan pengalaman kepemimpinan, dan
3. Kompetensi secara kultural yang diukur dan pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai panduan dalam peningkatan mutu dan kinerja dalam pelaksanan Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan di RSUD dr.Dradjat Prawiranegara
2. Tujuan Khusus
a. Menjadi acuan bagi pelaksanan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan
di RSUD dr.Dradjat Prawiranegara.
b. Meningkatkan mutu dan kinerja dalam pelaksanan Uji Kompetensi Sebagai
panduan dalam peningkatan mutu dan kinerja dalam pelaksanan Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan di RSUD dr.Dradjat
Prawiranegara.
c. Meningkatkan pemahaman dari penyelenggara Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Kesehatan di Banten khususnya RSUD dr.Dradjat Prawiranegara.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan adalah Pelaksanaan Uji Kompetensi bagi Pejabat
Fungsional Kesehatn di wilayah RSUD dr,Dradjat Prawiranegara khususnya dan di
wilayah Banten pada umumnya.
SANITARIAN
1 Yuyun Qomariah,SKM IV/a Ahli Muda
2 Eka Susanti, Amd.KL III/a Ahli Muda
3 Ai Fitriati, SKM III/d Ahli Muda
LABORATARIUM KESEHATAN
1 Reni Anggeraeni IV/a Pranata Labkes Ahli Madya
2 Sulih Mulyanto III/d Pranata Labkes Penyelia
3 Kurnia llahy III/d Pranata Labkes Penyelia
D. MATERI UJI
Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional kesehatan mengacu pada butir butir kegiatan
jenjang jabatan yang sedang dipangku dan jenjang yang akan dipangku sesuai dengan
peraturan perundang undangan.
a. Portopolio merupakan laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannya yang
menunjukan kecakapan pejabat fungsional kesehatan dalam bidangnya masing masing.
Penilaian portopolio merupakan suatu metode penilaian yang berkesinambungan dengan
mengumpulkan informasi atau data secara sistematis atas hasil pekerjaan seseorang.
Portopolio digunakan sebagai salah satu cara penilaian yang mampu mengungkap
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap pejabat fungsional kesehatan.
Pentingnya portopolio memungkinkan pejabat fungsional untuk merefleksi pelayanan
yang diberikan, dapat menunjukan kemampuan, memberi gambaran atas apa yang
dilakukan pejabat fungsional kesehatan dan sebagai bukti otentik.
b. Uji tulis merupakan salah satu cara untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman pejabat
fungsional untuk dapat menganalisis dan memecahkan masalah terkait kompetensi.
Metode uji tulis dalam uji kompetensi yang digunakan dapat dalam bentuk pertanyaan
dengan pilihan ganda.
c. Uji lisan/wawancara dapat dilakukan bersamaan dengan metode uji lainnya atau
dilakukan tersendiri.
d. Uji praktik merupakan ujian praktik atas tindakan dari butir butir kegiatan jenjang jabatan
dari masing masing jabatan fungsional kesehatan untuk melihat kemampuan peserta uji
dari aspek pengetahuan,keterampilan dan sikap.
F. BIAYA
Biaya kegiatan peningkatan mutu dan kinerja pelaksanaan uji kompetensi jabatan
fungsional kesehatan menggunakan anggaran APBD RSDUD dr,Dradjat Prawiranegara.
G. PENUTUP
Peningkatan mutu dan kinerja pelaksanaan uji kompetensi harus dilakukan secara terus
menerus dan berkelanjutan.
KETUA PELAKSANA
UJI KOMPETENSI