1. PENGORGANISASIAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
A. Penyelenggara Uji kompetensi: • Pusat yang Membidangi Pengembangan Jabatan Fungsional • Unit Pembina • Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan • Unit yang Membidangi Jabatan Fungsional Kesehatan Kementerian/Lembaga pemerintah non Kementerian selain Kementerian Kesehatan • Dinas Kesehatan Provinsi • Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota • Instansi/ fasilitas pelayanan kesehatan/ fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang dipimpin oleh pejabat pimpinan tinggi pratama B. Peserta uji kompetensi jabatan fungsional Kesehatan: - terdiri atas pejabat fungsional perawat, perawat gigi, radiografer, teknisi elektromedis, perekam medis, pembimbing kesehatan kerja, dan pejabat fungsional kesehatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan - Sekurang kurangnya sudah memangku jenjang jabatan fungsional sebelumnya selama 1(satu) tahun; - Memiliki Surat Keputusan jabatan fungsional jenjang terakhir; - Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama satu tahun terakhir yang dibuktikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); dan - Memiliki Surat rekomendasi dari pimpinan unit kerja untuk mengikuti uji kompetensi jabatan fungsional Kesehatan C. Tim Penguji Uji Kompetensi - Mempunyai jenis Jabatan Fungsional yang sama dengan peserta uji - Menduduki jenjang jabatan paling rendah setingkat lebih tinggi dengan jabatan pejabat fungsional kesehatan yang diuji - Memiliki Surat Keputusan sebagai tim penguji yang ditetapkan oleh sekurang-kurangnya pejabat pimpinan tinggi pratama. - Tim penguji kompetensi jabatan fungsional kesehatan dapat dibentuk apabila memiliki sekurang-kurangnya 3 (tiga) pejabat fungsional kesehatan yang sama dalam satu instansi atau fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lainnya - Memiliki sertifikat sebagai penguji kompetensi - Tidak sedang menjalani hukuman disiplin D. Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional Kesehatan mengacu pada butir butir kegiatan jenjang jabatan yang sedang dipangku dan jenjang yang akan dipangku sesuai dengan peraturan perundangan, berdasar atas Standar Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional (Permenkes Nomor 18 tahun 2017) E. Mekanisme Uji Kompetensi: 1) Peserta: updating data jabfung pendaftaran e-ukom konsultasi dengan tim penguji Ukom 2) Penyelenggara: Verifikasi calon peserta uji menetapkan peserta uji, tim penguji, panitia/pelaksana, admin e-ukom, tempat & waktu uji mengorganisasikan pelaksanaan uji membuat BAP mendapatkan nomor sertifikat mencetak sertifikat 3) Penguji: SK tim penguji menyiapkan materi dan instrument uji konsultasi pra ukom dan menetapkan metode uji menguji dan menentukan kelulusan membuat laporan uji pemutakhiran instrumen
2. PERENCANAAN UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
A. Cara penelaahan standar kompetensi/Butir Kegiatan Jabfungkes - UU No.5/2014 tentang ASN kualifikasi, kompetensi, kinerja - Butir kegiatan/jenjang jabfung Permenpan RB tentang jabfung terkait dan angka kreditnya - Pedoman penyelenggaraan ukom Permenkes No.18/2017 B. Identifikasi unit kompetensi/ butir kegiatan yang akan diuji C. Menentukan persyaratan uji kompetensi D. Merencanakan metode uji kompetensi dan sumber daya yang akan digunakan E. Menentukan penilaian kelulusan ujian kompetensi F. Merencanakan penilaian kelulusan G. Pokok-pokok perencanaan ukom: - Melakukan mapping terhadap pejabat fungsional kesehatan meliputi variable nama, jenis jabatan fungsional, kategori jabatan fungsional, jenjang jabatan fungsional, riwayat pendidikan, riwayat pelatihan jabatan fungsional terkait dan variabel lainnya yang diperlukan; - Melakukan identifikasi terhadap kebutuhan uji kompetensi bagi pejabat fungsional terutama yang akan naik jenjang; - Menetapkan calon peserta uji yang telah memenuhi persyaratan; - Menetapkan calon Tim Penguji Tingkat Pusat/UPT Kemenkes/Unit di Kementerian /instansi/ Dinas Kesehatan Provinsi/Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang memenuhi persyaratan sebagai Tim Penguji;