Anda di halaman 1dari 76

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

Buku Pegangan Penguji Kompetensi


Jabatan Fungsional Kesehatan
Untuk Kenaikan Jenjang Jabatan

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan


Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan 2017
KATA PENGANTAR

Dalam upaya memberikan pengakuan terhadap


kompetensi pejabat fungsional kesehatan dan sebagai
bahan pertimbangan untuk kenaikan jenjang jabatan
fungsional maka perlu ada uji kompetensi jabatan
fungsional kesehatan. Penyelenggaraan uji kompetensi
jabatan fungsional kesehatan diatur dalam peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 18 tahun
2017. Dalam rangka memberikan penjelasan lebih teknis
dan rinci terkait penyelenggaraan uji maka disusun
buku pegangan bagi penguji kompetensi. Dengan
disusunnya buku pegangan bagi penguji kompetensi ini
diharapkan penguji kompetensi jabatan fungsional
kesehatan dapat melakukan pengujian di Instansi
masing – masing sesuai ketentuan dan persyaratan.

Tersusunnya buku pegangan penguji ini


merupakan hasil kerjasama dan dukungan dari berbagai
pihak, diantaranya dari unit pembina jabatan fungsional
kesehatan, pejabat pembina kepegawaian, pejabat
fungsional kesehatan terkait, akademisi dan organisasi
profesi masing-masing jabatan fungsional terkait.
Semoga semua upaya dan dukungan yang telah
diberikan dapat memberikan manfaat yang bermakna
bagi pengembangan jabatan fungsional kesehatan, bagi
unit kerja sebagai Instansi pengguna pejabat fungsional
kesehatan, dan meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme pejabat fungsional kesehatan serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

Jakarta, September 2017

Kepala Badan PPSDM


Kesehatan

Usman Sumantri

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................
Tim Penguji Kompetensi ...............................
Persyaratan Tim Penguji ..................................
Tugas Tim Penguji ...........................................
Wewenang Tim Penguji ....................................
Materi Uji .........................................................
Cara Menentukan Tim Penguji ........................
Mekanisme Penugasan Tim Penguji Pusat .......
Rencana Penilaian Tim Penguji ........................
Pelaksanaan Penilaian .....................................
Mereview Penilaian ..........................................
Prinsip Penilaian ..............................................
Metode Uji Portofolio ........................................
Teknik Membuat Pertanyaan Uji Lisan ............
Materi Uji Portofolio Perawat ............................
Materi Uji Portofolio Perawat Gigi……………….
Materi Uji Portofolio Radiografer…………………
Materi Uji Portofolio Perekam Medis……………
Materi Uji Portofolio Teknisi Elektromedis………………..
Materi Uji Portofolio Pembimbing Kesehatan Kerja…….
Siapakah Tim Penguji
Kompetensi?
Tim Penguji kompetensi adalah tim yang memiliki
tugas dan kewenangan dalam pelaksanaan uji
sesuai dengan Permenkes 18 tahun 2017

Tim Penguji Kompetensi berjumlah sekurang


kurangnya tiga orang dan terdiri dari ketua dan
anggota dan berjumlah ganjil

Kedudukan Tim Penguji

1. Tim Penguji Pusat,


2. Tim Penguji di Kementerian/Lembaga
Pemerintahan non Kementerian,
3. Tim Penguji Provinsi,
4. Tim Penguji Kabupaten/Kota,
5. Tim Penguji di UPT Kementerian Kesehatan.
Siapakah yang boleh menjadi
Penguji ?
Persyaratan Tim Penguji

Tim penguji kompetensi jabatan fungsional


kesehatan sekurang-kurangnya memiliki
syarat sebagai berikut :

a) Mempunyai jenis Jabatan fungsional


yang sama dengan peserta uji.
b) Menduduki jenjang jabatan paling rendah
setingkat lebih tinggi dengan jabatan
pejabat fungsional kesehatan yang diuji.
c) Memiliki Surat Keputusan sebagai tim
penguji yang ditetapkan oleh sekurang-
kurangnya pejabat pimpinan tinggi
pratama.
d) Tim penguji kompetensi jabatan
fungsional kesehatan dapat dibentuk
apabila memiliki sekurang-kurangnya 3
(tiga) pejabat fungsional kesehatan yang
sama dalam satu instansi atau fasilitas
pelayanan kesehatan atau fasilitas
kesehatan lainnya.
e) Memiliki sertifikat sebagai penguji
kompetensi.
Dalam hal tidak ada penguji yang
memiliki sertifikat sebagai penguji
kompetensi maka pimpinan instansi
dapat menunjuk penguji yang
memiliki keahlian serta mampu
untuk menjadi penguji dalam uji
kompetensi jabatan fungsional
kesehatan, dengan indikator
memiliki kemampuan teknis
kompetensi, keprofesian, dan
pemahaman mengenai jabatan
fungsional.
f) Tidak sedang menjalani hukuman
disiplin.
Bagaimana bila tidak terpenuhi
syarat tim penguji?
Dalam Keadaan tertentu

1) Dalam hal persyaratan tim penguji dalam


poin a dan b tidak terpenuhi maka tim
penguji tingkat pusat dapat diambil dari
Aparatur Negara yang memiliki kriteria
sebagai berikut:
(a) Memiliki profesi yang sama dengan
peserta uji kompetensi.
(b) Memiliki gelar akademis sekurang
kurangnya sama dengan peserta uji
kompetensi.

2) Misalnya untuk tim penguji Jabatan Fungsional


Perawat, dikarenakan sampai saat ini belum ada
yang menduduki jenjang utama maka akan dibuat
kriteria khusus untuk menentukan tim penguji bagi
pejabat fungsional Perawat yang akan naik ke
jenjang madya. Kriteria Khusus tersebut adalah
seorang yang memiliki profesi Perawat dan
memiliki gelar kesarjanaan doktoral/magister
Keperawatan.
Apa Tugas Tim Penguji?
Tugas tim penguji kompetensi

a) Menetapkan metode uji kompetensi.


Dalam menetapkan metode uji, tim
penguji harus memperhatikan peraturan
perundang-undangan, kondisi, dan
keadaan sumber daya yang tersedia di
instansi pengguna yang akan diuji.
Penetapan metode uji dilakukan setelah
tim penguji berkoordinasi dengan
pimpinan instansi pengguna jabatan
fungsional yang akan diuji. Selanjutnya
tim penguji menginformasikan kepada
peserta uji tentang metode uji yang akan
digunakan, rencana penilaian, metode
penilaian, waktu, dan tempat uji, tata
tertib uji, dan lain lain pada saat peserta
uji konsultasi dengan tim penguji. Proses
konsultasi ini dilaksanakan sebelum
pelaksanaan uji.
b) Membuat rencana penilaian.
c) Menetapkan metode penilaian.
d) Menyiapkan perangkat penilaian.
e) Berkoordinasi dengan instansi atau
fasilitas pelayanan kesehatan atau
fasilitas kesehatan lainnya dalam
menyiapkan fasilitas dan sumber daya
yang dibutuhkan.
f) Memeriksa dan memvalidasi data
dokumen.
g) Melakukan penilaian uji kompetensi
sesuai dengan metode yang ditetapkan.
h) Memberikan feedback hasil penilaian uji
kepada peserta uji kompetensi.
i) Melakukan pemutakhiran instrumen uji
kompetensi.
j) Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap hasil penyelenggaraan.
k) Melakukan pencatatan dan melaporkan
penyelenggaraan uji kompetensi jabatan
fungsional kesehatan kepada pimpinan
penyelenggara uji yang meliputi jumlah
peserta uji dan yang lulus uji
kompetensi, jenis jabatan fungsional,
kategori dan jenjang jabatan fungsional,
rekapitulasi kelulusan, metode uji
kompetensi, tim penguji kompetensi,
waktu dan tempat uji kompetensi.
Apa Wewenang Tim
Penguji ?
Wewenang tim penguji

Tim penguji kompetensi memiliki


kewenangan sebagai berikut:
a) Menentukan metode uji kompetensi.
b) Menentukan jenis metode dan instrumen
penilaian.
c) Menetapkan substansi penilaian
berdasarkan butir butir kegiatan dan
atau standar yang telah ditetapkan.
d) Menghentikan proses penilaian jika
dipandang tidak sesuai dengan
ketentuan, norma, etika dan prinsip
keselamatan.
e) Meminta data/dokumen tambahan
kepada peserta maupun pihak yang
terkait bila diperlukan.
f) Menetapkan kelulusan uji kompetensi.
g) Memberikan catatan hasil uji
kompetensi.
Materi Apa yang diujikan dan
Bagaimana Cara
Pengujiannya ?
Materi Uji

Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional


kesehatan mengacu pada butir butir kegiatan
jenjang jabatan yang sedang dipangku dan
jenjang yang akan dipangku sesuai dengan
peraturan perundangan.

Metode Uji
Metode uji kompetensi dapat berupa
portofolio, uji tulis, uji lisan dan/atau uji
praktik. Uji portofolio merupakan satu metode
wajib dalam pelaksanaan uji kompetensi,
sedangkan untuk metode uji tulis, uji lisan atau
uji praktik merupakan metode uji pilihan.

Dalam menetapkan metode uji, tim penguji


harus memperhatikan peraturan perundang-
undangan, kondisi, dan keadaan sumber daya
yang tersedia di instansi pengguna yang akan
diuji. Penetapan metode uji dilakukan setelah
tim penguji berkoordinasi dengan pimpinan
instansi pengguna jabatan fungsional yang
akan diuji.

Misalnya penetapan metode uji oleh tim


penguji tingkat UPT Kementerian Kesehatan di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, tim
penguji memperhatikan peraturan perundang-
undangan, kondisi, dan keadaan sumber daya
yang tersedia di RSCM tersebut apakah
memungkinkan untuk melakukan pengujian
dengan metode uji potofolio dan uji praktik
atau uji lisan atau uji tulis. Bila memungkinkan
dan bila disetujui oleh pimpinan (Direktur
RSCM) maka dapat diuji dengan metode uji
wajib yaitu portofolio dan metode uji lainnya.
Maka tim penguji bertugas membuat
instrumen uji tersebut.
Bagaimana Memilih dan
Menentukan Tim Penguji?
Memilih dan menentukan tim penguji dengan
melakukan seleksi tim penguji, dengan tahapan :

1. Melakukan Pemutakhiran Data Kepegawaian


di Sistem Informasi Data Kepegawaian yang
berlaku di suatu Instansi misalnya dapat
menggunakan data SIMKA, SAPK atau data
internal Dinkes Provinsi/Kabupaten/Kota
atau Instansinya.

2. Berdasarkan data tersebut, Penyelenggara


Uji memilih pejabat fungsional yang memiliki
jenjang tertinggi di kategori dan tiap jabatan
fungsional kesehatan. Misalnya untuk
Jabatan Fungsional Radiografer maka dipilih
pejabat fungsional yang memiliki jenjang
Penyelia di Kategori Keterampilan dan
jenjang ahli Madya di Kategori Keahlian.
Pemilihan pejabat fungsional yang memiliki
jenjang tertinggi di kategorinya ini
memungkinkan penguji tersebut dapat
menguji satu atau dua jenjang dibawahnya.

Misalnya Radiografer jenjang Penyelia


menjadi penguji untuk kategori
keterampilan, maka penguji tersebut
dapat menguji pejabat fungsional
Radiografer pelaksana yang akan naik
jenjang ke pelaksana lanjutan dan
Pejabat Fungsional Radiografer
pelaksana lanjutan yang akan naik
jenjang ke Penyelia.

Hal ini dikarenakan syarat tim penguji adalah


sekurang kurangnya memiliki jenjang
setingkat lebih tinggi dari yang diuji.
3. Setelah teridentifikasi pejabat fungsional
yang memiliki jenjang tertinggi di kategori
keterampilan dan keahlian dan di masing
masing jabatan fungsional, maka
Penyelenggara Uji melakukan seleksi tim
penguji dapat melalui portofolio, wawancara
dan penulisan.

4. Dalam Melihat Dokumen Portofolio calon tim


penguji maka hal hal yang dinilai oleh
penyelenggara uji meliputi:
a. Kualifikasi Pendidikan: apakah Linier
sesuai Jabatan fungsionalnya?
b. Pengalaman Kerja sesuai profesi
jabfungnya, apakah memiliki pengalaman
praktik keprofesiannya ? selama berapa
tahun memiliki pengalaman tersebut?
c. Pengalaman sebagai Tim Penilai Angka
Kredit jabatan fungsional yang sesuai,
apakah calon penguji memiliki
pengalaman sebagai tim penilai PAK di
Instansinya atau tingkat Pusat dibuktikan
dengan SK tim penilai PAK.
d. Keikutsertaan dalam Tim
Perumus/Penyusun Pedoman Uji
Kompetensi
e. Keaktifan di Organisasi Profesi: Apakah
sebagai pengurus Tingkat Pusat, Wilayah
dan Cabang sesuai jabatan fungsional
kesehatan masing – masing.

5. Dalam proses wawancara calon tim penguji,


hal hal yang menjadi penilaian oleh
penyelenggara uji adalah sebagai berikut :
a. Pengetahuan tentang Jabatan Fungsional
b. Pengetahuan tentang Uji Kompetensi
c. Komitmen sebagai Tim Penguji
6. Dalam Proses Penulisan, hal hal yang
menjadi penilaian penyelenggara uji kepada
calon penguji adalah sebagai berikut :
a. Rencana calon penguji Kompetensi
Tingkat Pusat
b. Komitmen calon Penguji Kompetensi
c. Integritas calon Penguji Kompetensi
d. Saran dan Harapan calon penguji Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional terhadap
penyelenggaraan uji.
Bagaimana skema rencana
kerja tim penguji ?
Bagaimana Mekanisme
Penugasan Tim Penguji
Pusat?
1. Tim Penguji Pusat dapat menguji
peserta uji yang berasal dari Dinas
Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
atau dari Kementerian/Lembaga selain
Kementerian Kesehatan atau dari UPT
Kementerian Kesehatan sepanjang
tidak tersedia tim penguji yang
memenuhi persyaratan di Instansi
tersebut.
2. Tim Penguji Pusat dapat melakukan
pengujian bila ditugaskan oleh Pejabat
yang berwenang untuk melakukan
pengujian.
3. Pelaksanaan pengujian dapat dilakukan
di tempat yang ditentukan oleh
penyelenggara uji, baik penyelenggara
di tingkat pusat maupun daerah.
4. Dalam melaksanakan pengujian tim
penguji berdasarkan pada ketentuan
yang berlaku.
5. Setuju bekerja sama dan patuh pada
pengaturan Unit Pembina dan Pusat
Peningkatan Mutu SDMK
Bagaimana Rencana
Penilaian Tim Penguji ?
Rencana Penilaian

Tim penguji dalam merencanakan


penilaian melakukan hal – hal sebagai
berikut

1. Memastikan Bukti Apa Yang


Dibutuhkan
Bukti merupakan fakta yang
dipersyaratkan untuk membangun
Kompetensi seseorang.
Proses penilaian merupakan
pengumpulan bukti yang cukup
untuk membuat keputusan
Pastikan peserta yang akan dinilai
mengetahui bukti yang
dipersyaratkan (peserta uji mengerti
apa yang dipersyaratkan)

2. Mempertimbangkan Jenis Metoda


Penilaian/Metode Uji
Portofolio saja atau portofolio
dengan pertanyaan lisan, tulis atau
panduan uji praktik

3. Memutuskan “Penyesuaian Yang


Layak”
Penyesuaian diperbolehkan terhadap
perencanaan penilaian, untuk
memenuhi kebutuhan tertentu
terhadap peserta
Persyaratan yang harus dipenuhi
dalam memutuskan penyesuaikan
yang layak Memenuhi prinsip-prinsip
penilaian, Tidak membuat penilaian
termudah atau tersulit.

4. Memilih Metoda Uji


5. Menentukan Sumber Daya Yang
Dibutuhkan
Mengidentifikasi materi, peralatan
serta fasilitas yang diperlukan
dalam proses penilaian
Mengidentifikasi orang lain
(misalnya panitia atau petugas)
yang terlibat
Mengusahakan sedapat mungkin
agar penilaian merupakan bagian
dari prosedur kerja sehari-hari

6. Kapan & Dimana Penilaian Dilakukan


Kapan dan dimana penilaian
dilakukan adalah berdasarkan waktu
dan tempat yang ditentukan oleh
penyelenggara uji.

7. Mendiskusikan &
Mengkonfirmasikan Penilaian
Dengan Peserta & Pimpinan Tempat
Kerja/Fasyankesnya
Memberikan copy perencanaan
penilaian yang telah lengkap kepada
peserta
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk me-review atau
menegosiasikan setiap aspek dari
perencanaan penilaian
Menyelesaikan perencanaan
penilaian dengan tempatnya
bekerja, menyangkut sumber-
sumber penilaian yang dibutuhkan
Bagaimana Melaksanakan
Penilaian?
Melaksanakan Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian, tim penguji
melaksanakan hal hal sebagai berikut :
1. Mengatur pelaksanaan penilaian
Mengatur tempat, tanggal dan
waktu penilaian
Mengatur peralatan yang
dibutuhkan
Mempersiapkan ruang dan
penerangan yang memadai
Memperhatikan dan mengatasi
kemungkinan gangguan suara

2. Mempersiapkan calon peserta


Menjelaskan kompetensi yang dinilai
serta bukti yang perlu dikumpulkan
Menyusun prosedur penilaian,
persiapan yang harus dilakukan
peserta uji dan menjawab
pertanyaan peserta uji
Menilai kebutuhan uji dan
menentukan penyesuaian yang
diperbolehkan dalam prosedur
penilaian
Mendapatkan umpan balik
sehubungan dengan pemahaman
peserta uji terhadap persyaratan
bukti serta proses penilaian
Mengembangkan perencanaan
penilaian

3. Merencanakan dan mempersiapkan


proses pengumpulan bukti
Menetapkan perencanaan
pengumpulan bukti yang memadai
dan berkualitas mengenai kinerja
peserta uji, untuk membuat
keputusan penilaian
Mengembangkan materi-materi
penilaian untuk membantu proses
pengumpulan bukti
Mengorganisasikan sumber -
sumber yang dipersyaratkan untuk
mendukung proses pengumpulan
bukti

4. Mengumpulkan bukti dan membuat


keputusan penilaian
Menentukan dan mengawasi proses
pengumpulan bukti untuk
memastikan bukti valid, reliabel,
adil dan fleksibel
Mengumpulkan bukti yang tepat dan
mencocokkan kesesuaiannya
dengan unit kompetensi yang
relevan
Memasukkan penyesuaian yang
diperbolehkan ke dalam prosedur
penilaian, apabila sesuai
Mengevaluasi bukti yang mencakup
validitas, terkini, keaslian dan
memadai
Mencatat rincian bukti yang
dikumpulkan
Membuat keputusan mengenai
kompetensi calon berdasarkan bukti
unit kompetensi yang relevan

5. Memberikan umpan balik penilaian


Memberikan umpan balik peserta uji
secara
jelas dan konstruktif terhadap
keputusan penilaian
Memberikan informasi mengenai cara
mengatasi setiap kesenjangan yang
teridentifikasi terhadap kompetensi,
dalam proses penilaian
Memberikan kesempatan untuk
mendiskusikan proses dan hasil
penilaian

6. Mencatat dan melaporkan hasil


penilaian
Mencatat hasil penilaian sesuai
dengan kebijakan dan prosedur
Memelihara catatan prosedur
penilaian, bukti yang terkumpul
serta hasil penilaian sesuai dengan
kebijakan dan prosedur
Memelihara kerahasiaan hasil
penilaian

7. Menghadapi peserta yang belum


kompeten/lulus dan konflik
Menjelaskan bukti-bukti yang
belum terpenuhi
Mendorong peserta melengkapi
bukti-bukti yang dibutuhkan
Menghadapi konflik dengan
tenang, tetap pada fakta
Menghindari argumen dan isu yang
tidak relevan
Selalu mengikuti prosedur
Mencoba memahami kondisi
peserta

8. Berpartisipasi dalam proses


Penilaian ulang
Memberikan umpan balik dan
bimbingan kepada calon, jika
diperlukan, berkenaan dengan hasil
dan proses penilaian
Memberikan informasi mengenai
proses penilaian ulang kepada
peserta uji
Melaporkan keputusan penilaian
kepada pimpinan instansi
penyelenggara
Bagaimana Mereview
Penilaian ?
TIGA LANGKAH
ME – REVIEW PENILAIAN

1. Me – review prosedur penilaian


Pusat Peningkatan Mutu SDMK
akan me - review hasil dan
prosedur penilaian dengan
menggunakan kriteria evaluasi
yang disetujui
Menetapkan proses re-view
Me-review prosedur penilaian di
tempat yang spesifik
bekerjasama dengan orang yang
sedang dinilai serta personil yang
tepat di tiap rumah jabatan
Mendokumentasikan aktifitas re-
view, mensubstansikan temuan-
temuan dan mengevaluasi
pendekatan review

2. Memeriksa konsistensi keputusan


penilaian
Memeriksa bukti-bukti dari
cakupan penilaian untuk
konsistensi terhadap dimensi-
dimensi kompetensi
Memeriksa bukti-bukti terhadap
kompetensi- kompetensi kunci
Me-review konsistensi keputusan
penilaian dengan standar-standar
kinerja yang telah didefinisikan
Mencatat penyimpangan dan
inkonsistensi serta tindakan-
tindakan yang dilakukan

3. Melaporkan temuan-temuan review


Membuat rekomendasi kepada
personil yang berwenang untuk
memodifikasi prosedur penilaian
dari hasil-hasil review
Mengevaluasi catatan-catatan
untuk menentukan apakah
kebutuhan personil yang
berwenang telah dipenuhi
Membuat kontribusi yang efektif
terhadap review-review sistem
secara luas dari proses penilaian
serta prosedur umpan balik
Apa Saja Prinsip Prinsip
Dalam Penilaian ?
Prinsip Penilaian

1. Valid
Suatu penilaian harus menilai apa
yang seharusnya dinilai
Memadai untuk membuktikan
kinerja yang kompeten dan
konsisten
Bukti harus terkini (up to date)
dan otentik

2. Reliabel
Bisa dipercaya
Mengukur kompetensi dengan
konsisten

3. Flexibel
Dapat digunakan dalam berbagai
situasi
Metode yang digunakan harus
sesuai dengan situasi peserta uji
yang akan dinilai
Waktu dan tempat uji harus
disesuaikan dengan peserta yang
akan dinilai

4. Adil
Bersikap sama terhadap seluruh
peserta
Membuat penyesuaian yang
beralasan

5. Cost effective
Menyesuaikan dengan tugas
normal/sehari-hari
Meminimalkan waktu penilaian

6. Comply with workplace safety


requirement
Tim Penguji memiliki tanggung
jawab khusus untuk memastikan
bahwa praktek keselamatan
kerja telah diikuti
Apa yang dimaksud
dengan Metode Uji
Portofolio ?
Portofolio merupakan laporan
lengkap segala aktifitas seseorang yang
dilakukannya yang menunjukan
kecakapan pejabat fungsional
kesehatan dalam bidangnya masing-
masing. Penilaian portofolio merupakan
suatu metode penilaian yang
berkesinambungan dengan
mengumpulkan informasi atau data
secara sistematik atas hasil pekerjaan
seseorang. Portofolio digunakan
sebagai salah satu cara penilaian yang
mampu mengungkap pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi
dasar setiap pejabat fungsional
kesehatan.
Pentingnya
portofolio memungkinkan pejabat
fungsional untuk merefleksi pelayanan
yang diberikan, dapat menunjukan
kemampuan, memberi gambaran atas
apa yang dilakukan pejabat fungsional
kesehatan dan sebagai bukti otentik.

1) Penilaian portofolio

Penilaian portofolio dalam konteks


sebagai salah satu metode uji
kompetensi jabatan fungsional
kesehatan untuk memperoleh
sertifikat lulus uji kompetensi
sebagai syarat dalam kenaikan
jenjang/level. Penilaian portofolio
jabatan fungsional kesehatan dapat
dilihat dari beberapa komponen,
yaitu:
a) Komponen Utama
Bukti Pelayanan/asuhan
Penilaian komponen pelayanan /
asuhan ini mengacu dari butir
kegiatan jabatan fungsional
dengan kriteria:
(1) 75% - 80% komponen
pelayanan/asuhan berasal
dari kompetensi pada
jenjang yang sedang
dipangkunya; dan
(2) 20% - 25% komponen
pelayanan/asuhan berasal
dari kompetensi yang akan
dipangkunya.
b) Komponen tambahan,
Komponen tambahan menjadi
suatu pilihan penilaian dan
bukan menjadi persyaratan
wajib bukti portofolio.
Komponen tambahan dapat
berupa:
(1) Sertifikat Pelatihan
Adalah kegiatan pendidikan
dan pelatihan (diklat) yang pernah
diikuti oleh pejabat fungsional dalam
rangka pengembangan dan/atau
peningkatan kompetensi selama
melaksanakan tugas pelayanan
kesehatan di seluruh instansi atau
fasilitas pelayanan kesehatan. Bukti
fisik komponen pedidikan dan pelatihan
ini berupa sertifikat atau piagam asli
yang dikeluarkan oleh lembaga
penyelenggara yang sah. Pendidikan
dan pelatihan harus dilengkapi dengan
laporan singkat hasil diklat yang
meliputi tujuan diklat, materi diklat dan
manfaat diklat untuk perbaikan
pelayanan kesehatan.
Sertifikat/piagam pendidikan dan
pelatihan dapat dinilai apabila:
(a) Materi diklat memiliki relevansi
dengan jabatan fungsional yang
dipangkunya,
Dapat dikategorikan menjadi relevan
(R) dan tidak relevan (TR). Relevan (R)
apabila materi diklat secara langsung
dapat menunjang peningkatan
kompetensi teknis di jenjang yang akan
dipangkunya. Tidak Relevan (TR)
apabila materi diklat tidak menunjang
peningkatan kinerja/kompetensi
jabatan fungsional kesehatan tertentu
dan diklat tidak relevan tidak akan
dinilai.
(b) Durasi diklat sekurang kurangnya 30
JPL.
Jumlah sertifikat/piagam diklat yang
dapat dinilai sebanyak 3 (tiga) sertifikat
/piagam per tahun, apabila dalam satu
tahun ditemukan lebih dari tiga
sertifikat/piagam maka yang dinilai
hanya 3 (tiga) sertifikat/piagam.
(2) Karya Pengembangan Profesi
(3) Penghargaan yang relevan di bidang
kesehatan.
Aturan pengumpulan bukti
Dalam rangka menjamin kualitas dari bukti-
bukti yang dikumpulkan selama pelaksanaan
uji kompetensi maka alat bukti tersebut harus
memenuhi 4 prinsip aturan pengumpulan
bukti, yaitu :
1. Memadai
Memadai berkaitan dengan apakah
bukti yang dikumpulkan telah cukup
untuk dengan yakin menentukan bahwa
hasil yang ditargetkan telah dicapai.

2. Valid
Valid pembuktian berhubungan dengan
keterkaitan secara langsung dan
kesesuaian bukti dengan hasil yang
ditargetkan, serta kriteria kinerja yang
spesifik.

3. Asli
Asli berkaitan dengan keyakinan bahwa
bukti yang dikumpulkan oleh peserta uji
merupakan hasil yang dilakukan
sendiri.
4. Terkini
Terkini menunjukkan kepada waktu
terakhir dibuatnya / disediakannya alat
bukti tersebut.
Bagaimana Contoh Lembar Verifikasi
Dokumen Portofolio
Verifikasi Dokumen Portofolio Peserta Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

Instansi Penyelenggara Uji :


Jenis Jabatan Fungsional :
Jenjang Jabatan Fungsional
sekarang :
Nama Lengkap Peserta :
Nomor Ujian :

N Komponen Hasil Verifikasi Bob Hasil


o mema valid asli terk ot Kelulusan
dai ini Nilai
1 Komponen Utama 80%
Pelayanan/Asuhan √ √ √ √ Lulus
/Kegiatan
2 Komponen Relevan Tidak 20%
. Tambahan Relevan
a. Sertifikat √ √
Pelatihan Tidak
b. Karya
Pengembangan Lulus
Profesi
c. Penghargaan
yang relevan
bidang kesehatan
100
%
* Batas kelulusan minimal 70 dari nilai total keseluruhan dengan
komposisi 80% dari komponen utama dan 20% dari komponen
tambahan
*komponen utama wajib di lakukan dan komponen tambahan
dapat memilih diantara 3 pilihan (a dan/atau, b dan/atau c)

Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang


saya lakukan sesuai dengan kondisi peserta yang
sebenarnya, dan apabila di kemudian hari ternyata
pernyataan saya tidak benar, maka saya beresedia
mempertanggung jawabkannya.

……………………., ……………….……..2017

Pennguji, Ketua Tim Penguji,

(Nama) (Nama)
NIP….. NIP……….
Bagaimana Contoh Surat
Pernyataan Peserta Uji
(metode Portofolio)?
Surat Pernyataan Peserta Uji

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama peserta :
2. NIP :
3. Jenis Jabatan Fungsional :
4. Jenjang jabatan fungsioal sekarang :
5. Jenis Kelamin :
6. Tempat, tanggal lahir :
7. Pendidikan terakhir :
8. Instansi Bekerja
a. Nama Instansi Kerja :
b. Unit Kerja :
c. Alamat instansi kerja :
d. Kabupaten /Kota :
e. Provinsi :
f. Nomor telp instansi kerja :

Dengan ini saya menyatakan bahwa pernyataan dan bukti fisik


di dalam portofolio terlampir ini benar – benar hasil karya saya
sendiri, dan jika di kemudian hari ternyata pernyatan dan bukti
fisik saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi dan
dampak hukum sesuai peraturan perundang – undangan yang
berlaku.

……………………………..,……………2018
Peserta Uji
Kompetensi Materai
6000

(…………………………………..)

Mengetahui,
Pimpinan Instansi Pimpinan
Langsung
Cap
Instansi
----------------------- --------------

NIP NIP

Bagaimana Cara Membuat


Pertanyaan untuk Uji Lisan
?
Teknik Membuat Pertanyaan

Salah satu cara mengumpulkan bukti


pengetahuan adalah melalui metode tanya
jawab. Ada 3 hal yang harus diperhatikan
sehingga penguji dapat menentukan jenis
pertanyaannya:
Kemampuan bahasa (Language)
Kemampuan baca tulis (Literacy)
Kemampuan berhitung (Numeracy)

Jenis Pertanyaan

Pertanyaan yang tertutup.

Pertanyaan tertutup adalah bentuk


pertanyaan yang terstruktur yang
ditujukan untuk memperoleh umpan
balik terbatas.

Pertanyaan terbuka.

Pertanyaan terbuka dirancang untuk


menggali informasi dan opini yang lebih
kompleks
Pertanyaan yang menggali (Probbing)

Bentuk pertanyaan yang dirancang


untuk memotivasi peserta uji agar
berpikir lebih dalam. Bentuk pertanyaan
seperti ini berguna pada saat kandidat
belum memberikan informasi yang
cukup sebagai jawaban pertanyaan.
Pertanyaan analisa (Analytical)

Bentuk pertanyaan yang dirancang


untuk meninjau tingkat analisa peserta
uji dalam menyelesaikan suatu masalah
Bagaimana Penilaian dalam
Komponen Tambahan ?
A. Komponen Tambahan

Komponen tambahan tidak menjadi persyaratan


wajib dalam portofolio, apabila tersedia bisa
digunakan untuk komponen tambahan meliputi :
sertifikat pelatihan atau karya pengembangan
profesi atau penghargaan yang relavan. Dengan
kriteria sebagai berikut :

1. Sertifikat Pelatihan
Tuliskan sertifikat keahlian/keterampilan yang
pejabat fungsional kesehatan peroleh pada
tabel berikut :

N Nam Tahu Juml Lembag Penilaia Sk


o a n ah a yang n or
Serti Wakt Jam mengel (Relevan
fikat u Pelat uarkan /Tidak
Keah Perol ihan Relevan)
lian ehan
1

*Lampirkan fotocopy sertifikat yang tertulis


diatas
Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang
Relevan berdasarkan Lembaga yang
mengeluarkan
 Internasional : 50
 Nasional : 30
 Provinsi : 20
 Kabupaten/Kota : 10
100

2. Karya Pengembangan Profesi

Apabila pejabat fungsional kesehatan


mempunyai karya tulis yang berupa artikel yang
dimuat pada jurnal ilmiah dana tau tulisan
ilmiah populer yang dimuat pada majalah,
tabloid, koran, news letter, bulletin, tuliskan
dalam tabel berikut :
N Karya Keterangan Penilaian Skor
o Tulis (Relevan/
Berupa Tidak
Relevan)
1 Artikel a. Nama jurnal,
koran, majalah
b. Volume/bulan/ta
hun terbit

2 Buku a. Judul buku


b. Nomor ISBN
c. Penerbit dan
tahun terbit
3 Modul/ a. Sasaran/pemaka
Diktat i
b. Lingkup
pemakaian
c. Tahun terbit
4 Lapora a. Judul
n b. Tahun
Peneliti c. Status
(ketua/anggota)
an
5 Karya a. Nama Karya
Teknol b. Tahun
ogi c. Deskripsi singkat
tentang karya
tepat
yang dihasilkan
guna

Keterangan :
 Untuk artikel lampirkan naskah asli yang
dipublikasikan
 Untuk buku lampirkan buku asli
 Untuk modul/diktat tuliskan siapa
pengguna modul diklat yang diterbitkan,
dan terangkan keluasan pengguna
modul diklat
 Untuk laporan penelitian lampirkan
naskah asli laporan hasil penelitian
secara utuh dan dikatahui pimpinan
instansi
 Untuk karya teknologi tepat guna
lampirkan keterangan dari
lembaga/institusi yang memberikan
pengakuan terhadap karya teknologi
yang dilegalisasi oleh pejabat dari
lembaga/institusi yang mengeluarkan
surat keterangantersebut.

Skor Penilaian Karya Pengembangan Profesi


yang Relevan berdasarkan kualifikasi sbb :
Jenis Keterangan Kriteria Sk
Karya Penilaian or
Tulis
Artikel  Nama jurnal, a. Jurnal 50
koran, terakredit 20
majalah asi
 Volume/bulan b. Jurnal tdk
/tahun terbit terakredit
asi
Buku  Judul buku a. Internasio 50
 Nomor ISBN nal 30
 Penerbit dan b. Nasional 20
tahun terbit c. Provinsi
10
d. Kabupaten
/Kota 0
Modul/Di  Sasaran/pem a. Kualitas 50
ktat akai Modul Baik 20
 Lingkup b. Kualitas
0
pemakaian Kurang
 Tahun terbit Baik
Laporan  Judul a. Sebagai 50
Penelitia  Tahun ketua 40
n  Status b. Sebagai
(ketua/anggo anggota
0
ta
Karya  Nama Karya a. Internasio 50
Teknolog  Tahun nal 40
i tepat  Deskripsi b. Nasional 30
guna singkat c. Provinsi
20
tentang karya d. Kabupaten
yang /Kota 10
dihasilkan e. Tingkat
Instansi

3. Penghargaan yang relevan Bidang Kesehatan

N Jenis Pemberi Tingkat Tahun Penilaian Skor


o Pengharga Pengharga (Relevan/
an an Tidak
Relevan)
1

D
s
t

*Lampirkan fotocopy sertifikat/piagam/surat


keterangan yang tertulis pada tabel diatas
Skor Penghargaan yang relevan bidang
kesehatan berdasarkan Lembaga yang
mengeluarkan
 Internasional : 50
 Nasional : 30
 Provinsi : 20
 Kabupaten/Kota : 10

100
PENYUSUN

Jelsi N Marampa
Syahrul Efendi Panjaitan
Tasripin
Iting Shofwati
Atik Hodikoh
Els Garmelia
Ken Lestaria
RD. Riyani Sabriani
Iwan Heryawan
Bob Yudibowo
Syatri Yelli
Jalahan Pandiangan
Siti Rahayu
Rita Herawati
Siti Fatimah
Darmiyetti
Leonora E. Corputty
Ni Made Ratmini
I Gusti Ayu Nyoman
Judia Pratidina
Satinah
Rita Sekarsari
Heri Hasan Bahari
Engkos Koswara
Netyy Eliasih
Suparno
Sri Setia Utami
Roswita Hasan
Nurhayati
Tenih Noviantini
M.G Enny Mulyatsih
Ade Suryani
Demayanti
Polmar Bakara
Ris Amini Pudji Rahayu
Fidelia Mifta
Sri Susilowati
Tri Moedji Hartiningsih
Lisna
Laniari
Usep Dedi Supardi
Agus Winangun
EDITOR

Dr. Jefri Thomas AES, MKM

Drg. Febrina Dumaria, MKM

Rahayu Astuti, MKM


KONTRIBUTOR

Drg. Usman Sumantri, M.Kes


Suhartati, S.Kp.M.Kes
Drg. Angger Rina Widowati, MKM
Ir. Purwadi Adinoto, M.Kes
Drg. Ni Ketut Widyaningsih, MKM
Yopi Ananda, S. Kom, MKM
Suharni Simbolon, M.Kes
Leni Agustaria Banjarnahor, S.Sit. M.Fis
Budi Sabarudin, S.Kom
Deri Pinesti, MKM
Riska

Anda mungkin juga menyukai