Bab Iv
Bab Iv
Pada Bab 4 tentang hasil analisis dan pembahasan dimana akan dijelaskan hasil penelitian
yang dilakukan dan alasan kenapa hasilnya dapat seperti itu. Hasil penelitian ini lebih kepada
untuk membuktikan sebuah hipotesis yang digambarkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, promosi, dan desain produk terhadap
Keputusan Pembelian Batik pada Sentra Penjualan Joglo Ria Batik Solo. Karena yang diteliti
keputusan pembelian maka studi ini menggunakan responden yaitu pelanggan atau yang pernah
beli maupun berkunjung di Sentra Penjualan Joglo Ria Batik Solo dan sampel penelitian ini
sebanyak + 100 responden merujuk pada rumus Sloving dalam Sugiyono (2004). Alasan meneliti
Sentra Penjuaalan Joglo Ria Batik Solo karena dapat dilihat dalam perkembangannya Sentra
Penjualan Joglo Ria Batik Solo memiliki perkembangan yang pesat yang semula menggunakan
ruko kecil sekarang memiliki tempat sendiri yang luas dan terkenal murah tidak perlu menawar
bahkan dapat diskon 10 persen bila menjadi member. Kemudian memiliki berbagai model batik
yang sersedia baik pria, wanita sampek lavel anak-anak yang membuat dimungkinkan menjadi
Untuk menjawab apa yang dimungkinkan dari persepsi yang muncul maka dilakukan
penelitian ini dengan mengumpulkan data berupa menjawab sebuah kuesioner agar bisa
mendapatkan data sebagai bahan pedoman pengolahan. Data tersebut diolah dengan Software
SPSS dengan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi
A. Diskripsi Responden
Analisis ini akan digunakan untuk menjelaskan karakteristik yang dimiliki responden.
Karateristik yang dimaksud sebagai contoh jenis kelamin, usia, pekerjaan, lama bekerja,
jabatan dan lain sebagainya. Akan tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan jenis
Tabel 4.1
Hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa dari 100 yang menjadi responden
terdapat 61% ternyata berjenis kelamin perempuan dan pada jenis kelamin laki-laki
sebanyak 39%. Artinya secara mayoritas yang berkunjung atau yang menjadi
pelanggan di Sentra Penjualan Joglo Ria Batik berjenis kelamin perempuan sebanyak
61%.
2. Diskripsi Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
digambarkan bahawa karakteristik usia dalam 100 responden yang diambil secara
mayoritas usia > 30 tahun sebesar 47%; antara 25 tahun sampai 30 tahun sebanyak
39% dan sisanya kurang dari 25 tahun sebesar 14% maka dapat diartikan bahwa
kebanyakan yang berkunjung atau menjadi pelanggan di Sentra Penjualan Joglo Ria
Analisis data untuk menghasilkan jawaban jawaban yang dirumuskan dalam rumusan
masalah tersebut. Hasil ini melalui beberapa tahapan agar mendapatkan hasil yang
dianggap mampu menggambarkan faktor-faktor yang merujuk pada akibat yang dapat
ditimbulkan. Tahapan tahapan tersebut meliputi 1) uji instrument data untuk menghasilkan
data yang layak uji, 2) uji asumsi data untuk menggambarkan penyimpangan datanya, 3)
analisis regresi untuk menghasilkan jawaban dari rumusan masalah dan hipotesis yang
buat.
1. Uji Istrumen Data
Istrumen data dilakukan untuk mendapatkan data yang dihasilkan layak atau
Uji ini terdapat 2 tahapan pengujian yaitu 1) uji validitas, 2) uji reliabilitas
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pada penelitian ini, cara untuk mendeteksi dengan uji ini yaitu dengan metode
bevariate pearson.
Tabel 4.3
sebesar (0,736; 0,786; 0,707; 0,648; 0,586) ternyata lebih besar dari nilai r
product moment sebesar 0,195 maka setiap item pertanyaan pada variabel
Tabel 4.4
validitas dengan variabek harga memiliki item pertanyaan sebanyak 4 dan nilai
0,842; 0,776) ternyata lebih besar dari nilai r product moment sebesar 0,195
Tabel 4.5
0,730; 0,631) ternyata lebih besar dari nilai r product moment sebesar 0,195
Tabel 4.6
0,639; 0,567; 0,514; 0,392) ternyata lebih besar dari nilai r product moment
sebesar 0,195 maka setiap item pertanyaan pada variabel keputusan pembelian
adalah valid
b) Uji Reliabilitas
Hasil Reliabilitas
alpha setiap variabel yaitu keputusan pembelian sebesar 0,726; harga sebesar
0,832; promosi sebesar 0,667; dan desain produk sebesar 0,683 lebih besar dari
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar
dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang digunakan sebagai model
a) Uji Normalitas
Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan
dalam model berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan metode
kolmogorove-smirnove.
Tabel 4.8
Hasil Normalitas
Kolmogorove-
Asymp.Sig Kriteria Keterangan
Smirnove
Berdistribusi
1,061 0,210 > 0,05
Normal
Sumber: Data Olahan Primer, 2019
Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai asymp.sig
yang dihasilkan sebesar 0,210 lebih besar dari 0,05 maka dapat dianggap data
berdistribusi normal
b) Uji Multikolinieritas
variabel bebas (independen). Untuk menghasilkan data yang baik menurut uji
ini perlu dilakukan dengan metode tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor).
Tabel 4.9
Hasil Multikolinieritas
Tabel 4.9 dapat dianalisis bahwa nilai yang dihasilkan baik variabel
harga, promosi, maupun desain produk diperoleh hasil tolerance kurang dari 1
dan VIF kurang dari 10 maka setiap variabel independen tidak ada korelasinya
c) Uji Heteroskedastsitas
Tabel 4.10
Hasil Heteroskedastisitas
Model t Sig.
Harga (X1) -0,113 0,910
Promosi (X2) -1,442 0,152
Desain Produk (X3) -1,212 0,229
Sumber: Data Olahan Primer, 2019
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa nilai sig. pada variabel harga
(0,910), promosi (0,152), dan desain produk (0,229) lebih besar dari 0,05 maka
Sesuai hasil analisis yang sudah dialakukan diatas maka pada analisis regresi
a. koefisien Konstanta (ß0) positif sebesar 3,636 artinya bahwa ketika harga,
b. Koefisien Variabel Harga (ß1) positif sebesar 0,293 artinya setiap terjadi
peningkatkan dari sisi harga maka keputusan pembelian juga akan meningkat.
c. Koefisien Variabel Promosi (ß2) Positif sebesar 0,333 artinya setiap terjadi
penguatan pada sisi promosi yang dilakukan maka keputusan pembelian juga
d. Koefisien Variabel Desain Produk (ß3) positif sebesar 0,343 artinya setiap
keputusan pembeliannya.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui secara parsial maupun simultan
Model t Sig.
Harga (X1) 3,289 0,001
Promosi (X2) 3,101 0,003
DeSain Produk (X3) 2,805 0,006
F 13,843
Sig. 0,000
R Square 0,302
Adjusted R Square 0,280
Sumber: Data Olahan Primer, 2019
Melihat hasil t sig. adalah 0,001 dengan level of significance 0,05 maka
nilai sig. 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dapat dinyatakan variabel harga
Melihat hasil t sig. adalah 0,00 dengan level of significance 0,05 maka
nilai sig. 0,003 < 0,05 maka Ho ditolak dapat dinyatakan variabel
nilai sig. 0,006 < 0,05 maka Ho ditolak dapat dinyatakan variabel desain
dependen atau model dapat dikatakan memiliki dampak atu tidak terhadap
Melihat hasil F sig. adalah 0,000 dengan level of significance 0,05 maka
nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dapat dinyatakan secara simultan
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ( R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil yang
ditunjukkan Tabel 4.12 adalah nilai adjusted r Square sebesar 0,280 (28%)
menunjukkan bahwa model variabel harga, promosi dan desain produk mampu
C. Pembahasan
terhadap keputusan pembelian. Hasil ini juga ditunjukkan dengan koefisien regresi
yang menunjukkan nilainya positif dan nilai sig. 0,001. Ini menunjukkan bahwa
harga yang semakin tinggi akan memberikan keputusan pembelian yang tinggi.
penelitian yang dilakukan Nur Achidah, M Mukery Warso, Leonardo Budi Hasiolan
(2016), Bayu Yulianto (2013), Ricky Andi Eryanto, (2013), menyatakan bahwa
memutuskan membeli suatu produk. Harga merupakan salah satu atribut paling
penting yang dievaluasi oleh konsumen. Harga memiliki dua peranan utama dalam
proses pengambilan keputusan para pembeli. Pertama, peranan alokasi dari harga,
yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara
belinya. Kedua, peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik
bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor
Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu
keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila produk
atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti
persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan
kualitas yang sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga dalam
penentuan harga produk atau jasa yang dijual, baik perusahaan besar maupun usaha
Ditambah lagi dari sisi konsumen juga sangat sensitif dengan harga apabila
yang didapat akan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan untuk diprioritas kan
hal-hal yang lebih penting sehingga setiap harga yang ditawarkan semakin tinggi
maka konsumen akan semakin tidak tertarik dengan produk tersebut dikarenakan
harga dengan uang yang digunakan tidak sebanding artinya konsumen akan
menghindari harga yang dianggap sangat mahal. Hal ini akan membuat keputusan
konsumen juga semakin rendah. Akan tetapi trend konsumen berubah tidak hanya
melihat dari sisi harga, konsumen juga melihat dari sisi nilai dan manfaat yang
dirasakan jika nilai dan manfaat yang dirasakan tinggi maka konsumen juga memiliki
pandang harga yang ditawarkan juga akan semakin tinggi sehingga tingkat keputusan
pembelian juga akan tinggi karena manfaat dan nilai yang dirasakan tinggi
terhadap keputusan pembelian. Hasil ini juga ditunjukkan dengan koefisien regresi
yang menunjukkan nilainya positif dan nilai sig. 0,003. Ini menunjukkan bahwa
promosi yang semakin kuat akan memberikan keputusan pembelian yang semakin
kuat pula. Penelitian ini mendukung hipotesis kedua yang dinyatakan dengan
promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan juga hasilnya
Budi Hasiolan (2016), Bayu Yulianto (2013), Ricky Andi Eryanto, (2013),
koordinasi untuk memberikan informasi dan membujuk untuk membeli barang atau
jasa atau promosi. Promosi akan membawa dan mengarahkan konsumen membeli
berkomunikasi dengan para pelanggan dan calon pelanggan. Serta harus adanya
persiapan oleh perusahaan dari apa yang akan dikomunikasikan kepada pelanggan
dengan baik. Promosi yang baik akan mampu menarik perhatian konsumen agar
tertarik untuk membeli produk, serta mampu memberikan responde pembeli yang
majalah, browsing, radio televisi, dan sumber informasi. Dengan promosi yang
secara terus menerus maka konsumen akan lebih cepat mengetahui produk yang
ditawarkan oleh perusahaan dengan segala spesifikasi diberikan sehingga akan lebih
Hasil studi menunjukkan bahwa desain produk berpengruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hasil ini juga ditunjukkan dengan koefisien regresi
yang menunjukkan nilainya positif dan nilai sig. 0,006. Ini menunjukkan bahwa
desain produk yang semakin menarik akan memberikan keputusan pembelian yang
tinggi. Penelitian ini mendukung hipotesis ketiga yang dinyatakan dengan desain
Budi Hasiolan (2016), Bayu Yulianto (2013), Ricky Andi Eryanto, (2013),
Desain produk (product design) adalah fungsi dan corak produk yang
merupakan proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik,
murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan. Dengan adanya
atribut-atribut pada suatu produk maka akan membentuk persepsi seseorang. Atribut
yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula
di mata konsumen.
Desain Produk adalah temuan unsur fisik yang paling objektif. Masalah desain
produk dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan
karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan
masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen, penampilan dan fungsi suatu produk adalah hal yang perlu diperhatikan
produk yang berkembang dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan konsumen
memiliki sifat keinginan dan kebutuhannya yang tidak pernah puas. Dengan
demikian desain produk akan berpengaruh dalam keputusan pembelian Sentra