Anda di halaman 1dari 4

Bingkai Citra Kepala Negara terhadap Kebijakan Anti-Imigran pada Media Online

Indonesia (Analisis Framing terhadap Kebijakan Donald Trump terhadap Media


Online Tempo.co, Republika.co.id, dan Kompas.com)

BAB I

A. Latar Belakang

Sebuah informasi mengenai berita akan mudah tersampaikan dan menyebar


melalui sebuah media, baik itu berasal dari media cetak mapun elektronik. Media cetak
biasanya berupa majalah, tabloid, surat kabar dll. Sedangkan yang tergolong elektronik
yaitu televisi, radio, dll. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih
serta menuntut segala aspek kebutuhan masyarakat agar bersifat praktis dan mudah,
sehingga mulai muncul media baru yaitu internet.

Sebagai media baru, internet merupakan lingkup terlengkap penyampaian


informasi melalui sebuah media. Dengan adanya internet, media cetak maupun elektronik
bisa dirangkup menjadi satu dalam media ini, selain sangat praktis produk ini juga mudah
diakses dimana saja. Dengan menggunakan smartphone, laptop atau komputer yang bisa
tersambung ke internet. Informasi berita sangat mudah diperoleh melalui media ini,
sehingga pertukaran informasi dari pulau ke pulau sangat mudah dijangkau. Semisal
berita dari Jogja akan mudah tersebar hingga ke Bandung dan begitu sebaliknya. Bahkan
perkembangan berita manca negara akan mudah diperoleh dengan media internet ini.

Dewasa ini penyebaran informasi seperti surat kabar, sudah menuju pada kondisi
yang lebih maju. Bukan lagi berupa selembaran kertas melainkan berita yang diakses
diperoleh melalui sebuah gadget yang tersambung pada jaringan internet. Beberapa surat
kabar seperti kompas, tempo, dan repbulika telah mengembangkan media cetak
penyampaian informasinya menjadi media online.

Dengan demikian perbedaan ideologi pada setiap surat kabar dapat dipahami
memlalui framing sebuah berita. Dimana sebuah framing akan mengungkapkan sebuah
fakta yang mulai dari proses penyajiannya hingga penyampaian pesannya terbingkai oleh
masing-masing media online surat kabar.
Konsep framing oleh Entman digunakan untuk menggambarkan proses seleksi
dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing dapat dipandang
sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu
mendapatkan alokasi lebih besar dari pada isu yang lain (Eriyanto, 2005: 186). Sehingga
analisis framing mempunyai tujuan agar mengetahui bagaimana ideologi informasi yang
diterbitkan sebuah surat kabar dapat membentuk konstruk pada khalayak pengguna
media.

Pemberitaan mengenai presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi


perbincangan hangat berbagai belahan dunia. Kepala negara Amerika Serikat
mengeluarkan kebijakan anti-migran yang tidak membolehkan beberapa negara untuk
mengunjungi wilayah Amerika Serikat, sehingga menimbulkan keresahan tidak hanya
bagi warga AS melainkan masyarakat belahan dunia.

Semenjak dilantik pada 20 Januari 2017, Donald Trump telah menandatangani 10


perintah eksekutif. Salah satu perintah eksekutif tersebut terkait dengan visa dan
pengungsi. Begitu berbeda dengan kebijakan Presiden AS pada masa kepemimpinan
sebelum Trump, Obama sangat menjunjung tinggi keselarasan dan kedamaian bagi
sesama umat beragama. Trump justru menentang penuh segala bentuk yang berbau islam.
Bahkan Trump memeritahkan agar diperketat pemerikasaan untuk setiap imigran dari
kelompok teroris dan radikal bebas.

“ Kita ingin memastikan bahwa kita tidak memasukkan ke negara kita ancaman
yang justru diperangi tentara kita di luar negeri,” kata Trump. “Kita hanya ingin
memasukkan ke negara kita orang-orang yang akan mendukung negara kita dan
sangat mencintai bangsa kita,” kata Trump saat mengumumkan larangan tersebut
(Kompas.com, 29 Januari 2017).

Kebijakan yang ditandatangani Trump pada 27 Januari 2017 langsung menuai


kecaman dari masyarakat belahan dunia, tidak hanya bagi warga AS saja yang dibuat
resah akan keputusannya terutama bagi masyarakat yang bermayoritas muslim.
Dikarenakan kebijakan ini hanya berlaku di beberapa negara yang bermayoritas
penduduknya muslim.

Tujuh negara yang masuk daftar adalah Irak, Suriah, Iran, Libya, Somalia, Sudan,
dan Yaman (Republika.co.id, 27 Februari 2017). Donald Trump menutup akses
pengungsi selama 120 hari bagi 7 negara tersebut. Akan tetapi bagi pengungsi Suriah
kebijakan ini berlaku selamanya. Dimana masyarakat yang menggunakan visa maupun
imigran dari Suriah dilarang untuk masuk ke wilayah AS selama-lamanya.

Kerusuhan serta berbagai pertentangan konflik membuat masyarakat geram dan


mulai melancarkan aksi unjuk rasa mereka terhadap kebijakan donald trump, yang dinilai
menebar kebencian dan fitnah, teruntuk bagi masyarakat yang tidak paham islam.
Masyarakat Indonesia yang bermayoritas warga muslim ikut merasa resah akan kebijakan
presiden AS tersebut. Sebagai kepala Negara, Jokowidodo, mulai angkat bicara atas
kebijakan anti imigran presiden AS tersebut. Meski demikian, Jokowi yakin kebijakan
yang kontroversial itu tidak menimbulkan dampak bagi warga negara Indonesia, "Kita
tidak terkena dampak dari kebijakan itu, kenapa resah?" ujar Jokowi. (Kompas.com, 30
Januari 2017).

Maka akan dengan mudah bagi mereka memiliki perspektif buruk pada islam.
Karena melihat adanya berbagai pertentangan dan kesalah pahaman maka, Komunitas
Muslim Las Cruces, New Mexico, Amerika Serikat, mengadakan kelas untuk mendidik
masyarakat Les Cruces tentang Islam. Kelas ini telah berlangsung selama lebih dari satu
tahun (Republika.co.id, 25 Februari 2017).

Pembingkaian pada informasi berita sebuah kasus tentu memiliki perbedaan satu
sama lain. Dari ketiga surat kabar online seperti: kompas.com, rebulika.co.id, dan
tempo.co memiliki keinginan ataupun citra yang tersampaikan berdampak pada perspektif
berbeda dalam masyarakat.

Penelitian ini menggunakan analisis framing untuk menemukan kecenderungan


pemberitaan dari ketiga media tersebut dalam pemberitaannya. Dipilihnya tempo.co,
republika.co.id, dan kompas.com dianggap kredibel dibandingkan media online lainnya.
Selain itu penelitian ini fokus pada pemberitaan sosok Donald Trump dalam konteks
pemberitaan yang berbeda dengan latar belakang yang sama.
B. Rumusan Masalah

Dengan adanya penjelas seperti diatas, rumusan masalah dari penelitian ini
adalah:

1) Bagaimana citra kepala negara dalam pembingkaian berita tentang kebijakan


Anti-Imigran oleh tempo.co, republika.co.id dan kompas.com?

C. Tujuan Penelitian
Dengan menganalisis pemberitaan mengenai kebijakan anti imigran kepala
Negara AS, Donald Trump, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
surat kabar online kompas.com, republika.co.id dan tempo.co dalam membingkai berita
kebijakan Donald Trump secara intensif.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan pembingkaian media.

b. Manfaat Praktis
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai berita pembingkaian
kepala negara AS pada Online Tempo.co, Republika.co.id, dan Kompas.com,
sehingga diharapkan dapat memberikan wawasan terhadap pembaca dalam
mengkonsumsi berita di media massa.

Anda mungkin juga menyukai