Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERAWATAN PAYUDARA

A. Pengertian
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara agar dapat
menyusui dengan lancar dan mencegah masalah-masalah yang sering timbul pada
saat menyusui.

B. Tujuan
1. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu agar terhindar
dari infeksi.
2. Merangsang kelenjar air susu, sehingga produksi ASI lancar.
3. Mempersiapkan psikologis ibu untuk menyusui.
4. Mencegah terjadinya bendungan ASI.

C. Waktu Pelaksanaan
1. Dilakukan pada hari ke 1-2 setelah melahirkan.
2. Dilakukan minimal 2 kali dalam sehari.

D. Hal-hal yang harus diperhatikan


1. Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur minimal dua kali
dalam sehari.
2. Memperhatikan makanan dengan menu seimbang.
3. Memperhatikan kebersihan sehari-hari.
4. Memakai BH yang bersih dan bentuknya yang menyokong payudara.
5. Menghindari rokok dan minuman beralkohol.
6. Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang.

E. Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat perawatan


payudara
1. Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat
abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
2. Ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dengan riwayat abortus,
perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
3. Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus
dilakukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat
abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.

F. Langkah–langkah perawatan payudara


1. Persiapan alat :
a. Minyak kelapa/baby oil
b. Air hangat dan air dingin dalam waskom kecil
c. Waslap/sapu tangan handuk 2 buah
d. Handuk bersih yang besar 2 buah
e. Kapas
f. Gelas susu
2. Persiapan lingkungan
a. Tutup pintu/jendela/gorden.
b. Udara dan pencahayaan yang mendukung
3. Persiapan klien
a. Menyampaikan salam dengan ramah
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur
c. Membuat kontrak
d. Mengatur posisi klien dengan senyum
e. Atur posisi duduk/atur berbaring bagi yang belum mampu duduk
f. Pasangkan handuk dari bahu ke daerah ketiak dan handuk yang lainnya
simpan dipangkuan ibu dan gunakan penitik agar handuk tidak menutupi
payudara
4. Pelaksanaan
a. Kompres putting dengan kapas yang telah diberi baby oil/minyak kelapa
selama 3–5 menit, kemudian angkat dengan cara memutar. Perhatikan
apakah puting kotor, bila kotor bersihkan kembalimenggunakan kapas yang
telah diberi baby oil/minyak kelapa.
b. Licinkan kedua tangan dengan minyak kelapa/baby oil.
c. Gerakan pengurutan 20–30 kali untuk tiap payudara sebanyak 2 kali sehari,
bila ibu sudah memahami dapat dilakukan dirumah dan lakukan sebelum
mandi.
d. Gerakan 1 :
Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas, samping,
bawah, dan melintang sehingga tangan menyangga payudara. Lakukan 20-30
kali selama 5 menit
Gambar Gerakan 1

Gerakan 2 :
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling
dirapatkan. Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari
pangkal payudara kearah puting, demikian pula payudara kanan. Lakukan 20-
30 kali selama 5 menit

Gambar Gerakan 2
Gerakan 3 :
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri. Jari-jari tangan kanan
dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari
pangkal ke arah puting susu. Lakukan 20- 30 kali selama 5 menit
Gambar Gerakan 3

e. Selesaikan pengurutan, payudara di kompres dengan air hangat dan dingin


bergantian selama ± 5 menit,
f. Bersihkan payudara terutama bekas minyak
g. Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk ibu menyusui) danyang
menyangga buah dada atau langsung susui bayi (Saryono, 2009)

Link Youtube Perawatan Payudara https://www.youtube.com/watch?v=aqdj0A_cJpc

G. Perawatan Payudara dengan Masalah


1. Cara mengatasi bila puting tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua sisi
puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting
menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting
ke satu arah. Ulangi sampai beberapa kali dan dilakukan secara rutin.
2. Jika ASI belum keluar
Walaupun ASI belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera
menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan Inisiasi Menyusui Dini. Dengan
teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu akan
merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang akan membantu
kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar ASI.
Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.
3. Penanganan puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa mengistirahatkan
24 jam pada payudara yang lecet dan memerah ASI secara manual dan
ditampung pada botol steril lalu disuapkan menggunakan sendok kecil. Olesi
dengan krim untuk payudara yang lecet. Bila ada madu, cukup di olesi madu pada
puting yang lecet.
4. Penanganan pada payudara yang terasa keras sekali dan nyeri, ASI menetes
pelan dan badan terasa demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan keras, juga sedikit
nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak
jarang diikuti pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan
masih dalam batas wajar. Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu
dalam masa menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh
memerlukan cairan lebih banyak. Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai
dengan 10 gelas sehari.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak , dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC diakses pada tanggal
19 Februari 2017 pukul 22.42 WIB

Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa


Swara.diakses
pada tanggal 19 Februari 2017 pukul 22.42 WIB

Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika.Diakses
pada tanggal pada tanggal 19 Februari 2017 pukul 22.42 WIB

Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta : Mmitra


cendikia. Diakses pada tanggal 19 Februari 2017 pukul 22.42 WIB

Anda mungkin juga menyukai