Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

 Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan.
 SIA adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan
dan data lainnya menjadi informasi.
 SIA terdiri dari lima komponen: Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat lunak), Infrastruktur
teknologi informasi.
 Tiga fungsi SIA
 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas dan transaksi-transaksi yang dilaksanakan oleh
organisasi.
 Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
 Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga harta organisasi.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan SIA : Budaya organisasi, strategi dan teknologi informasi.
 Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai
kepada para pelanggannya, yaitu: Logistik Lingkar dalam, operasi. Logistic lingkarluar, pemasaran dan penjualan
serta pelayanan.
 Empat aktivitas pendukung dalam rantai nilai yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan
secara efisien dan efektif. Infrastruktur Perusahaan, Teknologi, Sumber daya manusia, Pembelian (pengadaan).
 SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar
kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien.
 SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara :
1) Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.
2) Memperbaiki efisiensi.
3) Memperbaiki pengambilan keputusan.
4) Berbagi pengetahuan.
 SIA yang dirancang dengan baik juga dapat membantu meningkatkan laba organisasi dengan memperbaiki efisiensi
dan efektifitas rantai persediaannya.
 Istilah data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan, dan proses dengan sistem informasi.
 Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti (pengambilan keputusan yang tepat)
Karakteristik Informasi yang Berguna
Istilah Pengertian
Relavan Mengurangi ketidakpastian, meningkatkan pengambilan keputusan, serta menegaskan atau
memperbaiki ekspektasi sebelumnya.
Reliabel Bebas dari kesalahan atau bias, menyajikan kejadian atau aktivitas organisasi secara akurat.
Lengkap Tidak menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.
Tepat waktu Diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan.
Dapat dipahami Disajikan dalam format yang dapat dimengerti dan jelas.
Dapat diverifikasi Dua orang yang independen dan berpengetahuan dibidangnya, dan masing –masing
menghasilkan informasi yang sama.
Dapat diakses Tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan dalam format yang dapat
digunakan.
 Subsistem dasar dalam SIA
1. Siklus pendapatan : mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
2. Siklus pengeluaran: mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
3. Siklus penggajian sumber daya manusia mencakup kegiatan mengontrak dan menggaji pegawai.
4. Siklus produksi : mencakup kegiatan mengubah bahan mentah (baku) dan buruh menjadi produk jadi.
5. Siklus keuangan : mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka
kembali.
 Siklus pemrosesan data terdiri dari empat langkah Memasukan (Input) Data, Simpan (Storage) Data,Proses
(Processing) Data ,Hasil (Output) Information
 Fungsi kedua SIA adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen.
 Informasi yang disediakan SIA terbagi dalam dua kategori utama, yaitu :
o Laporan keuangan Menyiapkan neraca percobaan,Membuat jurnal penyesuaian,Menyiapkan neraca percobaan setelah
penyesuaian ,Menghasilkan laporan rugi laba,Membuat jurnal penutup,Menghasilkan neraca saldo,Menyiapkan
laporan aliran kas

1
o Laporan manajerial Ada dua jenis laporan manajerial yang penting, yaitu Anggaran (ungkapan formal tujuan dalam
istilah keuangan) Laporan Kinerja (sebuah laporan yang mendaftar jumlah anggaran dan jumlah sesungguhnya atas
pendapatan dan biaya dan juga menunjukkan selisih atau perbedaan diantara kedua jumlah tersebut).
 Fungsi ketiga SIA adalah menyediakan pengendalian internal yang memadai untuk mencapai tiga tujuan dasar berikut
:
o Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah handal.
o Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai dengan tujuan manajemen.
o Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi, termasuk data.
2.2.6 Pengendalian Internal
Romney, dkk (2015:226) menyatakan bahwa pengendalian internal (internal control) adalah proses yang
dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian dapat dicapai.
Pengendalian internal menjalankan 3 fungsi penting sebagai berikut :
1. Pengendalian preventif (preventif control) mencegah masalah sebelum timbul.
2. Pengendalian detektif (detective control) menemukan masalah yang tidak terelakan.
3. Pengendalian korektif (corrective control) mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta memperbaiki dan
memulihkannya dari kesalahan yang dihasilkan.
2.2.6.1 Pengendalian Internal COSO
Committee of Sponsoring Organizations (COSO) terdiri dari Asosiasi Akuntansi Amerika (American Accounting
Association), AICPA, Ikatan Auditor Internal (Institute of Internal Auditors), Ikatan Akuntan Manajemen (Institute of
Management Accountants), dan ikatan eksekutif keuangan (Financial Executives Institute). Pada tahun 1992, COSO
menerbitkan pengendalian internal (internal control) – Kerangka Terintegrasi – IC, yang diterima secara luas sebagai
otorisasi untuk pengendalian internal yang digabungkan kedalam kebijakan, peraturan, dan regulasi yang digunakan
untuk mengendalikan aktivitas bisnis.
Pengendalian internal COSO terdiri atas lima komponen yang saling terkait berikut ini :
a. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin
dan struktur, selain itu lingkungan pengendalian menetapkan suatu corak organisasi, memengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orangnya.
b. Penetapan Tujuan
Penetapan tujuan merupakan komponen ERM yang kedua. Manajemen selalu membuat hal yang ingin dituju oleh
perusahaan atau sering disebut visi dan misi perusahaan. Manajemen menentukan tujuan perusahaan pada setiap tingkatan
perusahaan dan menyebarkannya ke dalam tujuan yang lebih khusus untuk sub unit perusahaan.Tujuan strategis ( strategic
objective), adalah sasaran tingkat tinggi yang disetarakan dengan misi perusahaan, mendukungnya, serta menciptakan
nilai pemegang saham. Manajemen seharunya mengidentifikasi cara alternative dalam pencapaian tujuan strategis.Tujuan
operasi (operations objective) , yaitu berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, menentukan cara
mengalokasikan sumber daya. Tujuan ini mereflesikan preferensi, pertimbangan, dan daya menajemen serta factor
penting dalam sebuah perusahaan.
c. Identifikasi Kejadian
Perusahaan menggunakan beberapa Teknik untuk mengidentifikasi kejadian termasuk penggunaan sebuah daftar
komprehensif dari kejadian potensial, pelaksanaan sebuah analisis internal, pengawasan kejadian-kejadian yang menjadi
penyebab dan titik-titik pemicu.
d. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relavan untuk mencapai tujuannya,
membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. Risiko yang relavan dengan pelaporan
keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negative memengaruhi
kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan.
e. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen
dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahawa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko
dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan.
f. Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi yang relavan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, terdiri atas
metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa
maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aset, utang, dan ekuitas yang bersangkutan.
g. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini
mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengendalian tindakan koreksi. Proses ini
dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisa, atau dengan berbagai
kombinasi dari keduanya..
• Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database:
2
1.Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.
2.Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan pengembangan sistem baru.
3.Pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat konseptual, eksternal dan internal.
4.Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya, yang akan diimplementasikan ke dalam
sistem yang baru tersebut.
5.Mentransfer semua data dari sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6.Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru.
• REA (Sumber daya, Data, Kegiatan) data model adalah alat pemodelan konseptual yang berfokus pada bisnis yang
mendasari sistematis nilai organisasi kegiatan rantai.
• Entitas adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
• Sumber daya adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi.
• Kegiatan adalah berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan
dan pengendalian.
• Pelaku adalah entitas jenis ketiga dalam model REA. Pelaku adalah orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam
kegiatan yang informasinya ingin didapatkan untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi.
• Diagram REA, Langkah 1: Identifikasi kegiatan pertukaran ekonomi
• Diagram REA, Step 2: Identifikasi Sumber Daya dan Pelaku
• Diagram REA, Langkah 3: Masukkan Kegiatan Komitmen
• Diagram REA, Langkah 4: Menetapkan kardinalitas hubungan
• Ancaman-Ancaman atas SIA kehancuran karena bencana alam dan politik (GEMPA, BANJIR). kesalahan pada

software dan tidak berfungsinya peralatan (Kegagalan hardware), tindakan yang tidak disengaja (HUMAN ERROR),
tindakan disengaja (SABOTASE).
• Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset,
memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta
mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
• Lima komponen model pengendalian internal COSO yang saling berhubungan :Lingkungan pengendalian,Aktivitas
pengendalian,Penilaian resiko,Informasi dan komunikasi ,Pengawasan (Monitoring)
• Empat Prinsip Keandalan Sistem
1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.
2. Keamanan. Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otorisasi.
3. Dapat dipelihara. Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan
integritas sistem.
4. Integritas. Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu, dan diotorisasi.
5. Dokumentasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori dasar, yaitu: Dokumentasi administratif
(Mendeskripsikan standar dan prosedur untuk pemrosesan data) Dokumentasi sistem (Mendeskripsikan setiap
sistem aplikasi dan fungsi utama pemrosesannya) Dokumentasi operasional (Mendeskripsikan hal apa yang
dibutuhkan untuk menjalankan sebuah program)
• Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai
pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang
berkepentingan
• tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal
perusahaan.
• Seluruh audit menggunakan urutan kegiatan yang hampir sama, hingga dapat dibagi ke dalam empat langkah:
Merencanakan audit, Mengumpulkan bukti audit, Mengevaluasi bukti audit,Dan mengkomunikasikan hasil audit
• Formulir : Secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dengan tujuan merekam data dari kegiatan transaksi bisnis.
• Formulir elektronik : Ruang yang ditayangkan dalam layar komputer yang digunakan untuk menangkap data yang
akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
• Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang
dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-
penjualan
• Apa sajakah dari empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan : Entri pesanan
penjualan,Pengiriman,Penagihan dan Piutang Usaha,Penagihan Kas
• Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan
harga yang sesuai.

3
• Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang
berkaitan dengan pembuatan produk.
• Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan keputusan.
• Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal.

AUDITING (PEMERIKSAAN AKUNTANSI)


• Definisi auditing :Pengumpulan serta pengevaluasian bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat
kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dilaksanakan oleh orang yang kompeten dan
independent
• Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan,Pengumpulan serta pengevaluasian bukti,Seseorang yang kompeten dan
independent,Pelaporan (Tahap terakhir dari proses audit DAN Komunikasi atas temuan auditor kepada para pengguna
informasi)
• Asersi (assertion) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan. 
• Menurut Agoes (2004): “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut”
• JENIS AUDIT
1. Audit Operasional :Tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu Tujuan :
Mengevaluasi efesiensi serta efektivitas prosedur serta metode yang digunakan Hasil akhir : rekomendasi
2. Audit Kepatuhan Tujuan : Menentukan apakah klien (auditee) telah mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan
yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi
3. Audit atas Laporan Keuangan Untuk menentukan apakah seluruh laporan keuangan (informasi yang diuji) telah
sesuai dengan kriteria tertentu (PSAK)
• Internal auditing: fungsi penilai independen yang dibentuk dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi
aktivitas-aktivitas dalam organisasi  IIA (Institute of Internal Auditors), yang dilakukan:Pemeriksaan keuangan
Evaluasi efisiensi operasi,Review kepatuhan (Compliance),Mendeteksi kecurangan,Pemeriksaan IT
• Sertifikasi: CIA (Certified Internal Auditor)
• Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh: IIA
• External auditing: tujuan utamanya pada materialitas dan kewajaran laporan keuangan, disebut juga  financial
audit. Sertifikasi: CPA(Certified Public Accountant) Indonesia  akuntan (Ak)  Bersertifikasi Akuntan Publik
(BAP)Standar, pedoman dan sertifikasi dikelola oleh: AICPA( American Institute of ssociation of Certified Public
Accountant)  di Indonesia IAI
• Atestasi (pembuktian kebenaran) secara independen yang dilakukan oleh seorang pakar (auditor BAP) yang
memberikan pendapat mengenai apa yang disajikan dalam laporan keuangan.
PROSES AUDIT
1. Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri
2. Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan
3. Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan
4. Putuskan komponen risiko audit
5. Dapatkan bukti melalui prosedur audit (prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian
kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif)
6. Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg
bernilai tambah
7. Komunikasikan temuan
 Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (PABU) yang
mencakup: PSAKPeraturan Bapepam Peraturan BEJPerturan khusus lain (pemerintah, industri dsb)
 Standar auditing terbagi menjadi 3 bagian diantaranya Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar
Pelaporan.
 Standar Umum
Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya sehingga bersifat pribadi. Standar ini
mencakup tiga bagian diantaranya:
1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
sebagai auditor.
2. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi.

4
3. Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam melaksanakan pelaksanaan audit dan pelaporan dengan
cermat dan seksama.
 Standar Pekerjaan Lapangan
Standar ini terdiri dari 3 point diantaranya:
4. Sebagai tenaga professional maka seharusnya seluruh pekerjaan dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya dan apabila
menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.
5. Tak hanya memperhatikan standar auditing saja, pemahaman yang memadai atas pengendalin intern sangat dibutuhkan
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat
6. Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi
sebagai dasar yang memadai untuk dapat memberikan pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
 Standar Pelaporan
Standar pelaporan terdiri dari empat item, diantaranya:
7. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
8. Hasil Laporan auditor harus menunjukkan, apabila ada ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dengan penerapan pada periode sebelumnya.
9. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor.
10. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa diberikan.
 Bukti Audit informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan
 Bukti audit  segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan
keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya.
 7 bukti yang digunakan oleh auditor : Pengujian fisiK, Konfirmasi, Dokumentasi, Prosedur analitis, Pengamatan,
Pemeriksaan klien, Pencapaian ulang
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Ini adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Kriteria pendapat wajar tanpa
pengecualian antara lain.
– Laporan keuangan lengkap, – Tiga standar umum telah dipenuhi, – Bukti yang cukup telah diakumulasi untuk
menyimpulkan bahwa tiga standar lapangan telah dipatuhi – Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP
(Generally Accepted Accounting Principles) – Tidak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan
paragraf penjelas atau modifikasi laporan
2. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion)
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang
lain) dalam laporan auditnya. Auditor menyampaikan pendapat ini jika:
– Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP– Keraguan besar akan konsep going concern
– Auditor ingin menekankan suatu hal
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha,
dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
Opini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan.
JENIS BUKTI AUDIT
1. Pengujian fisik (physical examination)Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor atas aktiva yang
berwujud
2. Konfirmasi (confirmationPenerimaan tanggapan tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen yang
memverifikasi keakuratan informasi sebagaimana yang diminta auditor
3. Dokumentasi (documentation) Pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan klien untuk mendukung
informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan
4. Prosedur analitis (analytical procedures) Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah
saldi akun atau data lainnya nampak wajar
5
5. Wawancara kepada klien (inquiries of the client) Upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan maupun
tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor
6. Hitung uji (reperformance)Melibatkan pengujian kembali berbagai perhitungan dan transfer informasi yang dibuat oleh
klien pada suatu periode yang berada dalam periode audit pada sejumlah sampel yang diambil auditor
7. Observasi (observation)Penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas tertentu
Materialitas  Besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang
melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas
informasi tsb.
• Frasa “Menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, sesuai dengan PABU di Indonesia”
• Risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana
mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material (risiko bahwa auditor gagal
memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salah saji material)
• TUJUH UNSUR LAPORAN AUDIT
1. Judul laporan : tercantum kata independent
2. Alamat laporan audit : laporan ini ditujukan untuk siapa atau dewan direksi perusahaan
3. Paragraph pendahuluan : pernyataan bahwa akuntan telah melaksanakan audit, menyatakan lapkeu telah diaudit
dan pernyataan bahwa lapkeu tanggung jawab manajemen dan tanggung jawb auditor pada pernyataan pendapat.
4. Scope : berisi pernyataan factual mengenai apa yg dilakukan auditor selama proses audit. Menyatakan pula
bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinna yg memadai bahwa lap keu bebas dari salah saji material.
5. Paragraph pendapat. Opini audit
6. Nama KAP
7. Tanggal Laporan audit.
 Kertas kerja pemeriksaan (KKP)
1. Top schedule : salah satu jenis KKP yang berfungsi sebagai lembar awal yang menunjukkan hasil audit kitas secara
umum atau kesimpulan atas pos yang bersangkutan. Menunjukkan saldo per book, saldo per audit serta saldo tahun
lalu.
2. Supporting schedule : jenis KKP yang berfungsi untuk mendukung atau menjelaskan angka2 yang disajikan dalam
top schedule (saldo per audit)
3. Audit plan (perencanaan audit) : pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan
(hal-hal mengenai klien, hal-hal yg mempengaruhi klien, rencana kerja auditor)
4. Audit program : membantu auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus
dilaksanakan.(tujuan pemeriksaan, prosedur audit, kesimpulan pemeriksaan)
5. Audit prosedur : langkah2 auditor yg harus dijalankan dalam melaksankan pemeriksaan
6. Audit Teknik : cara untuk memperoleh bahan bukti
7. Resiko audit : resiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya.
AKUNTANSI KEUANGAN
 Akuntansi : suatu sistem informasi yang menyediakan laporan untuk pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan
kondisi ekonomi perusahaan. Akuntansi ----bahasa bisnis
 Pada dasar kas untuk konsep periode akuntansi, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada
periode di mana kas diterima atau dibayar.
 Pada dasar akrual untuk konsep periode akuntansi, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada
periode di mana pendapatan tersebut dihasilkan atau beban tersebut terjadi.
 Benar. Kas dan aset lainnya yang diperkirakan akan dikonversi menjadi kas, dijual, atau digunakan biasanya dalam
waktu kurang dari setahun adalah aset lancar.
 aset yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun termasuk dalam aset tetap.
 Kewajiban yang jatuh tempo biasanya dalam waktu satu tahun atau kurang dan yang harus dibayar dari aset lancar
disebut kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar).utang usaha, utang gaji, utang bunga, pendapatan
diterimadmuk
 Kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun biasanya adalah kewajiban jangka Panjang, wesel
bayar, obligasi.
 Neraca lajur adalah alat yang berguna untuk memahami arus data akuntansi dari neraca saldo sebelum penyesuaian
sampai ke laporan keuangan.
 Jenis laporan keuangan PSAK No 1
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:
(a) laporan posisi keuangan pada akhir periode;
(b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

6
(c) laporan perubahan ekuitas selama periode;
(d) laporan arus kas selama periode;
(e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan
lain;
Jenis-Jenis Akun Dalam Akuntansi
 Asset/Harta
Harta (Aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan
mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan usahanya. Harta dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar, investasi jangka
panjang, harta tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.
Harta lancer Adalah harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur
pemakaiannya kurang dari satu tahun. Yang termasuk harta lancar adalah:
 Kas Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo
rekening giro perusahaan yang terdapat dalam bank.
 Surat-surat berharga (efek).Surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk diperjual-belikan. Gunanya untuk
memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
 Wesel tagih, adalah piutang yang diperkuat dengan promes
 Piutang , adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
 Persedian barang dagang, adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam perusahaan dagang), persediaan
bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
 Perlengkapan, adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis dipakai
dalam setahun. Misalnya perlengkapan kantor, perlengkapan toko. (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
 Beban dibayar di muka, biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan.
Seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka dan iklan dibayar di muka.
 Penyertaan (Investasi), adalah investasi jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya.
Investasi bertujuan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang, atau dengan tujuan untuk menguasai
perusahaan lainnya. Investasi umumnya dalam bentuk saham dan obligasi.
Harta Tetap, adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan dan sebagainya.
Harta tak berwujud, adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan hak-hak istimewa yang
menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh harta tak berwujud antara lain:
 Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan.
 Hak Cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Misalnya hak
cipta lagu.
 Goodwill, adalah nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Hutang/Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang.
Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar
dan utang jangkan panjang.
Utang Lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Utang lancar antara lain:
Wesel bayar, adalah utang yang disertai promes
Utang usaha atau utang dagang, adalah kewajiban yang timbul karena pembelian jasa atau barang secara kredit.
Biaya yang masih harus dibayar, adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Misalnya utang sewa, utang gaji
dan utang bunga.
Pendapatan diterima di muka, adalah kewajiban yang disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang sedangkan
penyerahan jasa atau barang belum dilakukan.
Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena
pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesain baru. Yang termasuk utang jangka
panjang antara lain:
Utang Bank, adalah pinjaman modal kerja dari Bank untuk perluasan usaha.
Utang Hipotik, adalah pinjaman dari Bank dengan jaminan aktiva tetap.
Utang Obligasi, adalah utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat surat berharga.
Utang Lain-lain
Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang. Misalnya utang kepada
direksi dan utang kepada pemegang saham.
Modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta
perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama pemilik, akuntansi modal pada persekutuan
disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham.
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.Pendapatan dibedakan atas:
Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.

7
Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya
pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi
disewakan kepada pihak lain.
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban
dapat dibedakan atas:
Beban Usaha, adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
Beban Lain-lain, adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha. Misalnya beban
bunga. Beban (biaya) yang dibayar oleh perusahaan pada saat tertentu atas pinjaman yang diperoleh dari Bank.

 Rekening kas dipakai untuk mencatat uang tunai dan kertas-kertas berharga yang berfungsi sebagai uang tunai yang
dimiliki oleh perusahaan. Kas meliputi, Koin, uang kertas, cek, wesel (money order atau kiriman uang melalui pos
yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank)
 PENGENDALIAN KAS PREVENTIVE Mengendalikan kas mulai dari diterimanya sampai disetor ke bank DAN
DETEKTIF (Mengendalikan kas mulai dari diterimanya sampai disetor ke bank)
 Rekonsilisi bank adalah suatu prosedur pengendalian terhadap kas di bank, dengan membandingkan catatan
akuntansi kas menurut perusahaan.
 Transaksi-transaksi yang telah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat (diketahui) oleh bank, antara lain :
h. Deposit in transit ( simpanan dalam proses) yaitu simpanan yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi oleh bank
belum dicatat/dibukukan. Sehingga tidak tercantum dalam laporan bank.
i. Out standing check ( cek dalam peredaran) yaitu cek yang telah dikeluarkan perusahaan, tetapi oleh pemegang
cek belum diuangkan ke bank. Sehingga pengeluaran tersebut belum dicatat oleh bank.
j. Kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan oleh bank
 . Transaksi-transaksi yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan, anatara lain :
a. inkaso bank yaitu uang hasil penagihan yang dilakukan oleh bank (piutang / wesel tagih)
b. Cek kosong (cek tidak cukup dana) yaitu cek yang diterima perusahaan kemudian didepositokan ke bank, akan
tetapi dikembalikan oleh bank karena tidak cukup dana ( not succicient fund)
c. Counter check (cek di tempat) yaitu pengambilan uang dari bank dengan tidak mempergunakan buku cek,
melainkan dengan formulir khusus di bank.
d. Biaya jasa bank yaitu biaya yang dibebankan oleh bank kepada perusahaan ( biaya Administrasi, biaya tagih dan
lainnya)
e. Jasa giro yaitu bunga yang dierikan bank kepada perusahaan atas saldo rekeningnya.
f. Kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan.
Uraian Kas Bank Uraian Kas Bank
• Simpanan dalam proses + Kesalahan pencatatan : +/-
• Cek yang sedang beredar - 1. Oleh perusahaan :
• Hasil penagihan/ inkasso oleh bank + Penerimaan dicatat terlalu besar/kecil -/+
• Cek tidak cukup dana - Pengeluaran dicatat terlalu besar/kecil +/-
• Cek ditempat - 2. Oleh Bank :
• Biaya jasa bank - Simpanan (deposito) dicatat terlalu kecil/besar +/-
• Jasa giro/ pendapatan bunga + Pengeluaran/pengambilan dicatat terlalu -/+
kecil/besar
 Kas kecil adalah suatu dana dibentuk dengan tujuan untuk menanggulangi pembayaran-pembayaran atau pengeluaran
sehari-hari yang jumlahnya relatif kecil. Terdapat dua metode dalam pembukuan kas kecil, yaitu
 Sistem dana tetap (Imperest Fund System) Pada sistem ini rekening kas kecil selalu menunjukkan jumlah tetap,
karena pada saat terjadi pengeluaran yang menggunakan dana kas kecil,tidak dicatat. Pada saat membayar biaya-
biaya, kasir cukup mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya, dan nanti bukti tersebut ditukarkan untuk mengisi
dana kas kecil
 Sistem dana tetap (Imperest Fund System) Pada sistem ini rekening kas kecil selalu menunjukkan jumlah tetap,
karena pada saat terjadi pengeluaran yang menggunakan dana kas kecil,tidak dicatat. Pada saat membayar biaya-
biaya, kasir cukup mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya, dan nanti bukti tersebut ditukarkan untuk mengisi
dana kas kecil
 Surat berharga pada umumnya berupa saham dan obligasi dari perusahan lain yang dibeli oleh suatu perusahaan
dengan maksud untuk dijual kembali. Pembelian surat berharga biasanya untuk memanfaatkan kas perusahaan yang
sementara tidak dipakai dalam operasi (idle money), sedangkan penjualan surat berharga dilakukan pada saat harga
jual (nilai kurs) lebih tinggi dari harga perolehannya, sehingga perusahaan memperoleh keuntungan
8
 SAHAM Adalah surat tanda pemilikan atas perusahaan yang menjual saham tersebut. Pemilik saham secara periodik
(setahun atau setengah tahun) berhak atas bagian keuntungan yang disebut deviden.
 Obligasi (bond) Adalah Surat tanda pengakuan hutang dari perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Pemilik
obligasi mempunyai hak menerima bunga atas obligasi tersebut yang biasanya diterima setahun 2 kali.
 Surat berharga (saham atau obligasi) disajikan dalam neraca pada Aktiva Lancar. Penyajiannya tidak dipisahkan
antara saham dan obligasi, melainkan cukup dengan nama SURAT BERHARGA.
 Piutang (Account Receivable) merupakan tagihan yang timbul dari penjualan barang dagangan dan jasa secara
kredit. Piutang biasanya diberikan penjual kepada pembeli atas dasar kepercayaan tanpa disertai dengan janji tertulis
secara formal. Sebetulnya selain piutang dagang, kita mengenal piutang deviden, piutang wesel. dsb.
 "2/15, n / 30"2% diskon untuk pembayaran dalam waktu 15 hari dan jumlah penuh yang harus dibayar dalam waktu
30 hari)
 Piutang Wesel (Note Receivable), merupakan piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara
tertulis, disertai janji tertulis.
 Jika penarik wesel membutuhkan uang sebelum tanggal jatuh tempo, maka surat wesel dapat dipindahtangankan
(didiskontokan) kepada pihak lain atau bank, asal saja surat wesel tersebut telah ditandatangani oleh pihak debitur,
atau disebut Akseptasi.
 PIHAK YANG MENETAPKAN STANDAR AKUNTANSI Empat organisasi:
a. Securities and Exchange Commission (SEC) Dididirikan oleh pemerintah federal 1933/1934
b.American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Organisasi professional nasiona1939 sampai 1959 dan
1939 sampai 1959
c. Financial Accounting Standards Board (FASB) Badan Standar Akuntansi Keuangan1973
d.Government Accounting Standards Board (GASB)Didirikan tahun 1984 untuk menangani isu-isu pelaporan
pemerintah negara bagian dan lokal.
 Klasifikasi piutang:
1.Piutang dagang
2.Wesel tagih
3.Piutang lainnya
 Pemisahan tanggung jawab yang terkait dengan piutang demi terciptanya kontrol internal yang baik.
 Metode pencacatan piutang tak tertagih:
1.Metode pencadangan
2.Metode penghapusan langsung
 Mengestimasi piutang tak tertagih pada metode pencadangan:
1.Persentase penjualan
2.Analisis piutang dengan daftar umur piutang
 Akuntansi Wesel Tagih
 Rasio perputaran piutang dan jumlah hari rata-rata piutang
 Amortisasi adalah alokasi secara periodik biaya perolehan aset tidak berwujud. Aset tak berwujud yang tidak
diperjualbelikan (paten, copyrights, dan goodwill).
 Aset tetap: aset yang berumur panjang dan didepresiasikan selama masa manfaatnya.
 Metode penyusutan:
1. Metode Garis Lurus
2. Metode Unit Produksi
3. Metode Saldo Menurun
 Pembelanjaan Modal dan Pembelanjaan Pendapatan.
 Penyelesaian aset Tetap:
1. Dibuang
2. Dijual
3. Ditukar dengan aset serupa
 Sumber Daya Alam dan Deplesi
 aset Tak Berwujud dan Amortisasi
 Rasio aset Tetap terhadap Utang Jangka Panjang
 Current liabilities are “Kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak memerlukan penggunaan sumber
daya yang ada yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain.”
 Merger Yaitu salah satu perusahaan yang bergabung akan hidup (berdiri) terus dan mengambil alih semua aktiva dan
utang perusahaan yang lain dan perusahaan yang tetap berdiri harus berbentuk Perseroan Terbatas.
 KonsolidasiYaitu semua perusahaan yang bergabung menyerahkan semua aktiva bersihnya kepada perusahaan baru
 AfiliasiDalam hal ini perusahaan yang bergabung tetap berdiri dan tetap menjalankan kegiatan operasional, akan
tetapi salah satu akan menguasai perusahaan lain.

9
 Likuidasi persekutuan adalah suatu keadaan di mana baik persekutuan maupun usahanya dibubarkan
Dalam proses likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut.
 Penjualan angsuran (Installment Sales) adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian di mana pembayarannya
secara bertahap, yaitu : Pada saat barang diserahkan kepada pembeli (Down Payment). Sisanya dibayar secara
angsuran (dalam beberapa kali).
 Konsinyasi merupakan suatu perjanjian di mana salah satu pihak yang memiliki barang, menyerahkan sejumlah

barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu. Pihak yang menyerahkan barang
disebut Consignor (Pengamanat), Sedangkan pihak yang menerima barang disebut Consignee atau commisioner
(Komisioner). Dari segi Consignor, transaksi pengiriman barang kepada consignee disebut Barang Konsinyasi
(Consigment Out), Sedangkan dari pihak Consignee disebut Barang Komisi (Consignment In).

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


GAMBARAN UMUM PP nomor 71 TAHUN 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan
 Standar akuntansi pemerintahan adalah Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah
 Basis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan
disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima
atau dibayarkan
 Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh (earned) dan beban (belanja) diakui pada saat kewajiban timbul atau
sumber daya dikonsumsi
 OtonomiPengelolaan sumber daya diberikan kepada daerah, Perlu pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
kepada rakyat dan Pemerintah Pusat, Koordinasi diperlukan untuk sinkronisasi kebijakan
 Pengelolaan Keuangan Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan , Monitoring dan Evaluasi
 Aspek Pertanggungjawaban meliputi, Pencatatan atas pelaksanaan kegiatan, Penyusunan laporan keuangan, Audit
laporan keuangan, Diseminasi publik dan pelibatan masyarakat
 SEKTOR PUBLIK = Suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan
pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik
 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Bastian (2001): Mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya,
pemerintahan daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor
publik dan swasta.
 Sistem pengukuran kinerja SP adalah Sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian
suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial
PERPAJAKAN
 Pajak adalah iuran rakyat pada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
 Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
“surplusnya” digunakan untuk “public saving” yang merupakan sumber utama untuk membiayai “public investment”.
 UNSUR PAJAK YAITU Iuran dari rakyat kepada negara, Berdasarkan undang-undang, Tanpa jasa timbal yang
secara langsung dapat ditunjuk, Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara
 FUNGSI BUDGETAIR--Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluarannya.
 FUNGSI REGULEREND--Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah
dalam bidang sosial dan ekonomi.
 PENGELOMPOKAN PAJAK
1. Menurut golongannya: a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak
dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, contoh PPh.b.Pajak Tidak langsung, yaitu pajak yang
pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, contoh PPn
2. Menurut Sifatnya:a. Pajak Subyektif, adalah pajak yang berpangkal pada subyeknya, yaitu dengan
memperhatikan keadaan diri wajib pajak b.Pajak obyektif, adalah pajak yang berpangkal pada obyeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak
3. Menurut lembaga yang memungutnya:a.Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pempus dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga negara, contoh PPh, PPn, PPn-BM, PBB, Bea materai b.Pajak daerah, yaitu
pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah contoh
PKB, BBNKB, Pajak Hotel dan Restoran, Pajak Penerangan Jalan dll

10
 PPh Pasal 22 merupakan pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah, sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang dan badan-badan tertentu untuk memungut pajak dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan
dibidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain.
 Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat 2 jenis PPh Pasal 22 yaitu :
1) PPh Pasal 22 Bendaharawan, yaitu pajak yang pengenaannya berhubungan dengan pembayaran instansi
pemerintah yang dilaksanakan oleh bendaharawan.
2) PPh Pasal 22 Impor, pajak yang pengenaannya didasarkan atas impor barang yang masuk kedaerah pabean.
3) . Atas Impor :
4) 2,5% dari nilai impor, untuk badan usaha yang memiliki Angka Pengenal Impor (API);
5) 7,5% dari nilai impor, untuk badan usaha yang tidak memiliki/menggunakan API;
6) 7,5% dari harga jual lelang.
7) 0,5% dari nilai impor untuk kedelai, gandum dan tepung terigu yang menggunakan Angka Pengenal Impor (API).
8) Bendaharawan : 1,5% dari harga pembelian barang yang dilakukan oleh DIRJEN Anggaran,
Bndaharawan pengeluaran pemerintah, kuasa pengguna angaran, pejabat penerbit surat perintah membayar,
BUMN dan BUMD.
 PPh Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang berasal dari
modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh Ps.21
1) . 15% dari jumlah bruto atas :
2) a. Deviden;
3) b. Bunga, termasuk premium, diskonto dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian hutang;
4) c.Royalti;
5) d.Hadiah, bonus dan penghargaan selain yang telah dipotong PPh Pasal 21 (yang dibayarkan oleh
perusahaan, badan dan penyelenggaraan kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan
pelaksanaan suatu kegiatan).
6) Sebesar 2% dari jumlah bruto atas :
7) a. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai pajak penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (2); dan
8) b.Imbalan sehubungan dengan jasa tehnik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lain selain
jasa yang telah di potong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21.
 PPh Pasal 24 adalah pajak yang dibayarkan atau terutang di luar negeri atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh di luar negeri oleh wajib pajak dalam negeri. Dapat dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang
terhutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak dalam negeri.
1) Tarif PPh untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah 28%. Tarif tersebut menjadi
25% berlaku mulai tahun pajak 2010.
2) Berdasarkan surat edaran No.SE-66/PJ/2010 tentang penegasan atas pelaksanaan pasal 31E ayat (1) UU No.7 Tahun
1983 tentang pajak penghasilan, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan diubah terakhir dengan UU No.36
Tahun 2008, bahwa :
3) Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000,- mendapat fasilitas
berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dijelaskan pada no.2 paragraf pertama (Pasal 17 ayat
(1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp
4.800.000.000,-
4) Fasilitas pengurangan tersebut dilaksanakan secara self assesment pada saat penyampaian SPT tahunan PPh Wajib
Pajak badan, tidak perlu menyampaikan permohonan untuk memperoleh fasiltas tsb.
 PPh Ps.25 merupakan angsuran Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap
bulan dalam Tahun Pajak berjalan
1) Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan, adalah
sebesar Pajak Penghasilan yang terhutang menurut SPT PPh tahun pajak yang lalu dikurangi dengan pajak
penghasilan yang dipotong dan atau dipungut serta Pajak Penghasilan yang dibayar atau terhutang di Luar Negeri
yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 21,22,23 dan 24 dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya
bulan dalam bagian Tahun Pajak.
 PPh Ps.26 Jenis-jenis penghasilan yang wajib dipotong Pajak Penghasilan Pasal 26 (Objek Pasal 26) adalah :
1) Dividen;
2) Bunga, termasuk premium, diskonto dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian hutang;
3) Royalti, sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
4) Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan;
5) Hadiah dan penghargaan;
6) Pensiun dan pembayaran berkala lainnya;
11
7) Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya; dan
8) Keuntungan karena pembebasan hutang.
1) Tarif yang dikenakan adalah 20% untuk setiap jenis penghasilan yang dikenakan PPh Ps.26 atau sesuai
dengan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) antara negara atau Tax Treaty.
2) Tarif 20% dikenakan dari dasar pengenaan pajak, dengan ketentuan sbb:
3) Tarif 20% dari penghasilan bruto;
4) Tarif 20% dari penghasilan neto;
5) Tarif 20% dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi Pajak Penghasilan.
 Fiskal Luar Negeri adalah Pajak Penghasilan (PPh) yang wajib dibayar oleh setiap Orang Pribadi yang akan
bertolak keluar negeri.

12

Anda mungkin juga menyukai