Npioh, JURNAL ERICA 606-611
Npioh, JURNAL ERICA 606-611
7, 2021
e-ISSN. 2723-0112
Abstract. The purpose of this study was to determine the financial performance of PT. Krakatau Steel
(Persero), Tbk in 2016 to 2020 seen from the liquidity ratio, solvency ratio, activity ratio, and profitability
ratio. The research approach used in this research is descriptive using a quantitative approach. The data
collection technique used is the documentation method, namely collecting the data contained in the financial
statements of PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk in the form of a balance sheet and income statement in 2016
to 2020. Based on the results of research on the financial statements of PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk in
2016 to 2020 it is known that in terms of liquidity, using the current ratio, quick ratio, cash ratio, and
inventory to NWC, is in a bad condition. In terms of solvency, using the debt to asset ratio, debt to equity
ratio, LTDter, and time interest earned, it is in a bad condition. In terms of activity, it is in a bad condition,
and in terms of profitability, it is in a bad condition. It is hoped that PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. can
improve the management of the company as a whole, especially the company's financial governance so that
it becomes "healthy". For further research, the results of this study can be used as a basis for reviewing and
analyzing similar research.
Keywords: Financial Performance, Financial Statements, Liquidity Ratio, Solvency Ratio, Activity Ratio,
Profitability Ratio.
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Krakatau Steel
(Persero), Tbk pada tahun 2016 sampai 2020 dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas,
dan rasio profitabilitas. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan
metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data yang terdapat dalam laporan keuangan PT. Krakatau
Steel (Persero), Tbk berupa neraca dan laporan laba rugi pada tahun 2016 sampai 2020. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap laporan keuangan PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk pada tahun 2016 sampai 2020
diketahui bahwa dari segi likuiditas, menggunakan current ratio, quick ratio, cash ratio, dan inventory to
NWC, berada pada kondisi yang tidak baik. Dari segi solvabilitas, menggunakan debt to asset ratio, debt to
equity ratio, LTDtER, dan time interest earned, berada pada kondisi yang tidak baik. Dari segi aktivitas,
berada pada kondisi yang tidak baik, dan dari segi profitabilitas, berada pada kondisi yang tidak baik.
Diharapkan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. dapat memperbaiki manajemen perusahaan secara
keseluruhan, khususnya tata kelola keuangan perusahaan agar supaya menjadi “sehat”. Bagi penelitian
selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan untuk mengkaji dan menganalisis penelitian yang
sejenis.
Kata kunci: Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas,
Rasio Profitabilitas.
606
Productivity, Vol. 2 No. 7, 2021
e-ISSN. 2723-0112
Data tersebut berdasarkan survei yang dilakukannya maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk
melalui online, termasuk melalui telepon dan email mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
terhadap 1.105 perusahaan yang dipilih secara sangat penting dalam proses menghasilkan
probability sampling sebesar 95 persen dan margin keputusan yang tepat.
of error (MoE) sebesar 3,1 persen pada 32 provinsi Rasio Keuangan
di Indonesia. Kerugian tersebut umumnya Horne dalam Kasmir (2018:104)
disebabkan penjualan menurun, sehingga produksi menyatakan bahwa rasio keuangan merupakan
harus dikurangi. Salah satu cara yang dapat indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi
dilakukan perusahaan untuk membantu perusahaan yang diperoleh dengan membagi satu angka dengan
tetap bertahan adalah dengan menafsirkan atau angka lainnya.
menganalisis metrik keuangan yang dirancang untuk Rasio Keuangan sebagai Alat Ukur Kinerja
mengetahui situasi keuangan dan perkembangan Keuangan
keuangan untuk tahun perusahaan tersebut. Menurut Harahap (2020:297) rasio
Terdapat analisis laporan keuangan yang keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
dapat menentukan apakah perusahaan tersebut perbandingan dari satu pos laporan keuangan
berada dalam kondisi sehat atau tidak. Menurut dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tahun antara utang dan modal, antara kas dan total asset,
2015, laporan keuangan yang lengkap memiliki antara harga pokok produksi dengan total penjualan,
komponen-komponen yang terdiri dari Laporan dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan
Posisi Keuangan pada akhir periode, Laporan Laba para analis keuangan. Rasio keuangan sangat
Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain selama penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi
periode, Laporan Perubahan Ekuitas selama periode, keuangan perusahaan.
Laporan Arus Kas selama periode, Catatan atas Jenis-jenis Rasio Keuangan
Laporan keuangan, dan Laporan Posisi Keuangan Rasio Likuiditas
pada awal periode terdekat sebelumnya. Terdapat Harahap (2020:301) menyebutkan bahwa
beberapa bentuk rasio yang digunakan dalam rasio likuiditas menggambarkan kemampuan
menganalisa laporan keuangan. menurut Martono perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
dan Agus (2010:53) terdapat 4 jenis rasio keuangan pendeknya. Unsur-unsur dalam rasio likuiditas yang
yang digunakan dalam menilai kinerja perusahaan, diperhitungkan dalam mengukur kinerja keuangan
yaitu: Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio perusahaan, yaitu:
Aktivitas (Activity Ratio), Rasio Leverage (Leverage Aktiva Lancar
a. Current Ratio = Utang Lancar
Ratio) atau Rasio Solvabilitas, dan Rasio 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Profitabilitas (Profitability Ratio). Dengan adanya b. Quick Ratio =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
analisis rasio keuangan, tingkat kesehatan sebuah Kas+Efek
perusahaan dapat diukur dan menjadi sangat penting c. Cash Ratio = Utang Lancar
fungsinya baik untuk pihak internal dalam Persediaan
d. Inventory to NWC = Aktiva Lancar−Utang Lancar
memperbaiki maupun mempertahankan kinerja
perusahaannya, dan untuk pihak eksternal dalam Rasio Solvabilitas
mengevaluasi perkembangan dan pertumbuhan Kasmir (2018:150) menyebutkan bahwa rasio
perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian latar solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio
belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan perusahaan dibiayai dengan utang. Unsur-unsur
pada PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk tahun 2016- dalam rasio solvabilitas yang diperhitungkan dalam
2020, dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, yaitu:
Total Hutang
mengetahui bagaimanakah kinerja keuangan pada a. Debt to Aset Ratio = Total Aset
PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk tahun 2016-2020. Total Hutang
b. Debt to Equity Ratio = Ekuitas
Hutang Jangka Panjang
Tinjauan Pustaka c. LTDtER = Modal Sendiri
Analisis Laporan Keuangan EBIT
d. Time Interest Earned = Biaya Bunga
Harahap (2020:190) menjelaskan bahwa
analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos- Rasio Aktivitas
pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang Menurut Fahmi (2020:137) rasio aktivitas
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana
signifikan atau yang mempunyai makna antara satu suatu perusahaan mempergunakan sumber daya
dengan yang lain baik antara data kuantitatif yang dimilikinya guna menunjang aktivitas
607
Productivity, Vol. 2 No. 7, 2021
e-ISSN. 2723-0112
608
Productivity, Vol. 2 No. 7, 2021
e-ISSN. 2723-0112
609
Productivity, Vol. 2 No. 7, 2021
e-ISSN. 2723-0112
adanya peningkatan bagian pinjaman jangka sehingga membuatnya pada kondisi yang tidak baik.
panjang yang jatuh tempo dan menurunnya modal NPM yang dihasilkan perusahaan juga dinilai tidak
perusahaan. Hasil analisis LTDtER juga terus baik. Besarnya beban umum dan administrasi serta
mengalami peningkatan yang diakibatkan adanya beban operasi lainnya juga menjadi salah satu faktor
kenaikan nilai utang jangka panjang dan turunnya rasio yang dihasilkan perusahaan bernilai negatif.
modal yang dipakai untuk pendanaan perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk melakukan efisiensi
Hasil analisis TIE juga berada pada kondisi yang beban administrasi umum dan beban operasi
tidak baiik, hal ini diakibatkan perusahaan tidak lainnya, sehingga perusahaan diharapkan dapat
mencetak laba sebelum pajak, melainkan rugi mencetak laba bersih dari penjualan. Penelitian
sebelum pajak. Terdahulu
Dari hasil perhitungan analisis rasio aktivitas Dalam penelitian ini penulis juga
PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk, penurunan RTO menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak
yang dihasilkan perusahaan diakibatkan karena ukur bagi penulis terhadap penelitian yang
masih banyaknya modal kerja yang tertanam dalam dilakukan. Adapun penelitian terdahulu yang
piutang usaha, sehingga rata-rata penagihan piutang digunakan adalah sebagai berikut:
usaha pun semakin panjang dan piutang usaha tidak Penelitian Aditikus, Manoppo dan
dapat ditagih dalam waktu yang relatif singkat. Mangindaan (2021) yang berjudul “Analisis Rasio
Kondisi ITO juga berada pada kondisi yang tidak Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada
baik. Hasil rasio yang rendah ini diakibatkan PT Angkasa Pura 1 (Persero)”. Penelitian ini
banyaknya jumlah persediaan, sehingga modal kerja menggunakan empat analisis rasio keuangan. Hasil
yang tertanam dalam persediaan semakin besar. penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas
WCTO yang dihasilkan perusahaan juga berada dilihat dari indikator current ratio dan quick ratio
pada kondisi yang tidak baik, dikarenakan dalam keadaan “kurang baik” sedangkan dari
rendahnya tingkat perputaran piutang usaha dan indikator cash ratio berada dalam keadaan “sangat
perputaran persediaan, serta rendahnya kontribusi baik” dan untuk indikator inventory to net working
modal kerja terhadap penjualan. Rendahnya nilai ratio dalam keadaan “tidak baik”. Rasio solvabilitas
FATO yang dihasilkan perusahaan dikarenakan dilihat dari indikator debt ratio, DER, LTDtER,
perusahaan memiliki aset tetap yang berlebih dan times interest earned, operating income to liabilities
belum dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk ratio berada dalam keadaan “kurang baik”. Rasio
menciptakan penjualan dalam rangka aktivitas dilihat dari indikator accounts receivable
memaksimalkan pendapatan perusahaan. Dari hasil turnover ratio, working capital turnover ratio, fixed
analisis TATO dapat disimpulkan perusahaan juga assets turnover ratio, dan total assets turnover ratio
berada pada kondisi yang tidak baik, diketahui berada dalam keadaan “kurang baik” sedangkan
bahwa perusahaan memiliki total aset lebih banyak untuk inventory turnover ratio yang dihasilkan
dari penjualan. Penting bagi perusahaan untuk lebih perusahaan berada dalam keadaan “baik”. Rasio
meningkatkan penjualan dan mengurangi sebagian profitabilitas dilihat dari indikator ROA dan ROE
aset yang kurang produktif. berada dalam keadaan “kurang baik” sedangkan
Dari hasil perhitungan analisis ROA, kondisi untuk indikator OPM berada dalam keadaan “cukup
perusahaan juga tidak baik, hal ini dikarenakan baik” dan untuk NPM berada dalam keadaan “baik”.
penjualan yang belum dilakukan secara optimal, Penelitian yang dilakukan oleh Lasabuda,
serta banyaknya total aset yang yang belum Pelleng dan Tampi (2020) yang berjudul “Analisis
dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan Rasio Kinerja Keuangan pada PT. Telekomunikasi
penjualan, besarnya beban umum dan administrasi (Persero), Tbk”. Penelitian ini menggunakan empat
serta beban operasi lainnya juga menjadi salah satu analisis rasio keuangan. Hasil penelitian ini
faktor rasio yang dihasilkan perusahaan bernilai menunjukkan bahwa rasio likuiditas melalui
negatif. ROE perusahaan juga berada pada kondisi indikator Current Ratio, Quick Ratio dan Cash
yang tidak baik dikarenakan penjualan yang belum Ratio berada pada kategori kinerja “Kurang Baik”.
dilakukan secara optimal, serta banyaknya total aset Rasio solvabilitas dengan melalui indikator DAR,
yang yang belum dimanfaatkan secara optimal DER, LTDtER, dan Time Interest Earned berada
untuk menciptakan penjualan, besarnya beban pada kategori “Cukup Baik”. Rasio aktivitas melalui
umum dan administrasi serta beban operasi lainnya indikator Account Receivable Turnover, Inventory
juga menjadi salah satu faktor rasio yang dihasilkan Turnover, Working Capital Turnover, Fixed Assets
perusahaan bernilai negatif. Rendahnya rasio GPM Turnover, dan Total Assets Turnover berada pada
yang dihasilkan perusahaan diakibatkan karena kategori kinerja “Kurang Baik”. Rasio profitabilitas
rendahnya laba kotor yang dihasilkan dari untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
penjualan, serta tingginya harga pokok penjualan,
610
Productivity, Vol. 2 No. 7, 2021
e-ISSN. 2723-0112
611