Pertanyaan Tambahan SOOCA I DR Imam Nafi
Pertanyaan Tambahan SOOCA I DR Imam Nafi
neonatal yang lebih tinggi. Komplikasi tersebut akan semakin meningkat jika terdapat
makrosomia, berat bayi rendah, presentasi bokong kaki, usia ibu >28 tahun atau <19
tahun, dan serviks yang kaku. Komplikasi yang lebih tinggi pada primigravida diduga
terjadi akibat rendahnya komplians serviks dan lebih lamanya waktu yang dibutuhkan
bokong akan lebih sulit membuka serviks secara maksimal daripada kepala karena
diameternya yang lebih kecil dan bentuk anatominya yang berbeda dengan kepala.
Efek tersebut semakin nyata pada primigravida. Komplikasi yang mungkin dapat
terjadi adalah distosia, partus macet, seksio sesarea, aftercoming head, prolaps tali
pusat.
2. Apa pilihan manual aid yang di gunakan (lovset dan mauriccau) ? Alasan
Teknik manual aid terbagi menjadi 2 proses, yaitu melahirkan bahu dan
melahirkan kepala. Teknik melahirkan bahu dapat digunakan dengan cara mueller,
klasik, dan lovset. Teknik melahirkan kepala dapat dilakukan dengan cara mauriceau.
asfiksia, terjungkitnya lengan janin di belakang leher dapat terjadi. Keadaan ini
dapat mempengaruhi luasnya jalan lahir dan menghambat penurunan dari janin.
● Perasat bracht dikatakan gagal apabila tidak ada kemajuan setelah satu menit
manuver bracht dilakukan, maka dilanjutkan dengan ekstraksi parsial (manual aid)
Apabila perasat bracht gagal, pinggir skapula anterior biasanya terlihat dan
manuver terhenti pada bahu. Apabila pada saat perasat bracht terhenti sementara
pinggir skapula belum terlihat, maka tubuh harus diekstraksi. Pada teknik partial
extraction, janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan
memiliki presentase mortalitas sebesar 5%. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Gerhard et al., Persalinan dengan manual aid berhasil terjadi tanpa intervensi obstetrik
pada 70,7% Bayi yang dilahirkan dengan manual aid mengalami peningkatan stres
hipoksia prenatal dengan pH 7,19. Namun, hal tersebut tidak memiliki konsekuensi
Jika traksi moderat gagal, maka persalinan pervaginam hanya dapat dilakukan
dengan mengubah letak bokong. Teknik ini bertujuan untuk mengubah presentasi
bokong murni menjadi presentasi bokong kaki tidak komplit menggunakan manuver
Pinard. Manuver tersebut dilakukan dengan mendorong salah satu lutut menggunakan
2 jari untuk menjauhi garis tengah, fleksi spontan akan terjadi dan kaki bayi akan
mendekat ke tangan operator. Kaki kemudian akan mudah digenggam dan ditarik ke
introitus
Studi sebelumnya oleh Roman dkk yang melibatkan total 2478 ibu hamil
pervaginam antara presentasi bokong murni, bokong kaki komplit dan bokong
kaki inkomplit. 884 ibu hamil aterm dengan presentasi bokong murni dan 284
ibu hamil aterm dengan presentasi bokong kaki (komplit atau inkomplit)
presentasi bokong kaki komplit dan bokong kaki inkomplit menjadi satu
serupa.
kaki 18,0%; p=0.0004) dan lebih banyak mengalami prolaps tali pusar
Durasi persalinan kala II pada presentasi bokong kaki juga lebih pendek
untuk melahirkan lengan sama antara kedua presentasi (23,7% pada bokong
25,1% pasien presentasi bokong murni dan 22,2% presentasi bokong kaki
Meningkatnya risiko ruptur uteri selama persalinan pada wanita dengan bekas
luka rahim (uterine scar) diperburuk oleh penggunaan prostaglandin untuk induksi
glikosaminoglikan pada bekas luka rahim, serupa dengan efeknya pada serviks
Ruptur uteri pada bekas seksio sesaria biasanya terjadi tanpa banyak
menimbulkan gejala, hal ini terjadi karena tidak terjadi robekan secara mendadak
melainkan terjadi perlahan-lahan pada sekitar bekas luka. Daerah disekitar bekas luka
lambat laun makin menipis sehingga akhirnya benar-benar terpisah dan terjadilah
ruptur uteri. Robekan pada bekas sayatan lebih mudah terjadi karena tepi sayatan
sebelah dalam tidak berdekatan, terbentuknya hematom pada tepi sayatan, dan adanya
Pada saat ini ada tiga cara yang dipakai untuk mengubah presentasi bokong
menjadi presentasi kepala yaitu versi luar, moksibusi dan atau akupuntur, dan posisi
luar sudah cukup tetapi masih belum bagi tindakan moksibusi dan/ atau akupuntur,
dan posisi dada-lutut. Dengan demikian, baru tindakan versi luar yang
tidak berada pada jalan lahir diusia kehamilan 37 minggu. Janin akan berputar-putar
dalam rahim hingga berumur 35-36 minggu. Melahirkan bayi dengan kepala diatas,
dapat mempengaruhi proses persalinan. Adapun salah satu cara untuk mencegah
melahirkan sungsang (bokong) adalah melakukan knee chest position, dengan posisi
perut seakan-akan menggantung ke bawah. Dilakukan rutin 2 kali setiap hari pagi dan
sungsang, aman dan memberi ruang pada bayi untuk berputar kembali ke posisi
normal.
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan posisi janin letak bokong
pada kehamilan. Penyebab yang umumnya terjadi antara lain panggul sempit, plasenta
previa atau lainnya. Usaha yanga dapat dilakukan untuk mengubah posisi janin
menjadi kepala di bawah adalah melakukan knee chest position (posisi lutut-dada),
berlututlah seperti dalam posisi sujud, letakan dada pada dasar lantai, bernafaslah
dengan rileks, lakukan posisi ini antara 5 sampai 10 menit. Posisi knee-chest dapat
Posisi janin dikatakan sudah mantap (tidak berubah lagi) setelah usia
kehamilan 36 minggu. Jadi, bila pada usia kehamilan 32 minggu letaknya sungsang,
masih ada kemungkinan berubah karena usia kehamilan belum 36 minggu. Kegunaan
dari knee-chest position adalah mencegah persalinan sungsang dengan memutar posisi
menandakan adanya perbedaan populasi yang berhasil dengan teknik ini dan teknik
ini tidak berhasil 100% untuk mengubah presentasi pada bayi. Namun, karena
sedikitnya komplikasi yang timbul dari tekniik ini, maka teknik ini aman untuk
diinformasikan pada ibu dengan janin letak sungsang pada antenatal care.10
Studi oleh Kenfack dkk. menunjukkan bahwa menasihati wanita dengan janin
dalam presentasi sungsang antara minggu ke-36 dan ke-37 dapat menggunakan posisi
lutut-dada selama 15 menit tiga kali sehari dengan aman, sederhana dan secara
Melakukan posisi sujud dengan kedua tangan diletakan dilantai, salah satu sisi muka
Hal ini dapat membantu memperbaiki posisi janin tidak normal menjadi
berikut :
Sungsang
- Janin prematur yang tampaknya sehat dan hidup dengan fase aktif
- Hiperekstensi kepala
seksio sesarea pada kehamilan dengan preeklamsia, yaitu dikarenakan terdapat adanya
kelainan letak. Pemilihan metode seksio sesarea pada kasus preeklamsi berat dengan
kala II. Pasien dengan hipertensi gestasional atau preeklamsia memiliki risiko yang
lebih tinggi terhadap insufisiensi plasenta dan hipoksia janin selama proses
Selain itu, berdasarkan buku williams obstetrics, pasien juga memiliki faktor
masing teknik manual aid, perlu dipahami gerakan kardinal bayi pada presentasi
sungsang. Pada presentasi sungsang, bayi akan turun dengan diameter bitrokanter
pada salah satu diameter oblik pelvis. Panggul anterior biasanya turun lebih cepat
daripada panggul posterior. Saat panggul bayi bertemu dengan dasar panggul ibu,
akan terjadi rotasi internal 45 derajat yang menyebabkan panggul anterior bayi
terdistensi oleh bokong bayi dan panggul anterior bayi akan tampak dari vulva.
Akibat fleksi lateral tubuh bayi, panggul posterior akan tertarik ke arah bokong bayi
sehingga tubuh bayi dapat melurus saat panggul anterior lahir. Tungkai dan kaki akan
mengikuti pergerakan bokong dan dapat lahir spontan atau dengan bantuan. Setelah
bokong lahir, terdapat sedikit rotasi eksternal dengan punggung berbelok ke anterior
seiring dengan pergerakan bahu yang memasuki diameter oblik pelvis. Bahu
kemudian akan turun dengan cepat dan mengalami rotasi internal dengan diameter
normalnya fleksi dengan toraks akan memasuki pelvis melalui diameter oblik pelvis
lalu berrotasi hingga membawa leher posterior berada di bawah simfisis pubis.