Anda di halaman 1dari 7

Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah/Kode : Pancasila/ GF013


SKS : 2
Program Studi : Geografi
Dosen Pengampu : Irton, SE, M.Si
Jenis Ujian* : Online Mandiri
Sifat Ujian* : Buku Terbuka
Gadget/HP* : Boleh buka HP
Hari/Tanggal : Sesuai jadwal di web DAAK
Waktu : Online

Nama : Alif Hamzah


NIM : 21.85.0145

1. Video yang berhubungan dengan Ideologi Pancasila :


a. Judul video :
BHANTE BUDDHA BUAT HABIB RESAH❗ #LogIndiCloseTheDoor - EPS. 15
(https://www.youtube.com/watch?v=wM2eAKusNaU)
b. Isi Video :
Obrolan mengenai beberapa agama dengan pembawa acaranya Habib Jafar dan
Onadio Leonardo dengan Bhikku Dhirapuñño sebagai bintang tamu. Acara tersebut
ada pada saat bulan Ramadhan dimana saat tersebut merupakan bulan yang suci bagi
umat islam. Dalam video, mereka saling mengenal agama satu dan yang lainnya tidak
saling membenci dan saling menghujat melainkan membawakan atau mengenalkan
agama masing-masing dengan cara yang menarik seperti sesekali diselingi dengan
bercandaan. Tontonan tersebut dianggap menarik bagi umat non islam yang ada di
Indonesia tentunya dimana pada bulan Ramadhan, hampir 100% acara ataupun
tontonan yang ada berkaitan dengan Ramadhan. Namun, tidak sedikit umat Islam
yang tertarik dengan acara tersebut, hal itu dapat dilihat dari kolom komentar
unggahan tersebut. Dalam video lain acara tersebut juga mengundang beberapa
pemuka agama dan narasumber lain untuk berdiskusi.
c. Hubungan dengan Ideologi Pancasila :
Video dari acara tersebut menurut saya erat dengan Ideologi Pancasila dimana dalam
video tersebut tersirat bagaimana Pancasila yang sebenarnya dalam mewadahi agama
yang ada di Indonesia karena, Ideologi Pancasila memiliki pendekatan yang inklusif
terhadap perbedaan agama di Indonesia. Pancasila mengakui dan menghargai
keberagaman agama sebagai salah satu nilai dasarnya. Prinsip-prinsip Pancasila
memberikan landasan bagi penghormatan terhadap kebebasan beragama, kerukunan
antarumat beragama, dan perlindungan hak-hak individu dalam menjalankan agama
dan keyakinannya.
Pancasila menegaskan prinsip kebebasan beragama, yang dijamin oleh Konstitusi
Indonesia. Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk memeluk agama dan
keyakinan mereka sesuai dengan kepercayaan pribadi mereka. Prinsip ini menjamin
bahwa semua agama diakui dan dihormati dalam kerangka negara hukum. Pancasila
menganjurkan kerukunan antaraumat beragama. Prinsip persatuan dan kesatuan
dalam Pancasila mengharuskan warga negara Indonesia, terlepas dari agama mereka,
untuk hidup bersama secara harmonis dan saling menghormati. Pancasila
mengajarkan pentingnya dialog, toleransi, dan kerjasama antarumat beragama untuk
membangun masyarakat yang damai. Pancasila melindungi hak-hak individu dalam
menjalankan agama dan keyakinannya. Semua warga negara Indonesia memiliki hak
untuk mengikuti ibadah, mempraktikkan agama, dan memelihara identitas agama
mereka tanpa diskriminasi atau pemaksaan. Pancasila menegaskan prinsip kesetaraan
dan perlindungan hak asasi manusia, termasuk hak-hak agama. Serta, Pancasila
menjamin kesetaraan di depan hukum bagi semua warga negara Indonesia, tanpa
memandang agama mereka. Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila menuntut
perlakuan yang adil dan setara bagi semua individu, termasuk dalam konteks hukum
dan keadilan.
Menurut saya, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mencerminkan semangat
inklusif dan menghormati perbedaan agama. Tujuan utama dari Ideologi Pancasila
terhadap perbedaan agama adalah untuk memelihara kerukunan, menghormati hak
asasi manusia, dan memastikan bahwa warga negara Indonesia dapat hidup bersama
dalam damai dan harmoni, tidak peduli agama atau keyakinan yang mereka anut.
2. Jawaban
a. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dapat dipahami melalui berbagai perspektif,
termasuk perspektif yuridis, sosiologis, politis, dan historis. Mari kita jelaskan secara
rinci makna Pancasila dalam setiap perspektif tersebut:
- Makna Pancasila secara Yuridis: Secara yuridis, Pancasila sebagai Dasar Negara
dijelaskan dan diatur dalam berbagai undang-undang dan dokumen konstitusional
di Indonesia. Pancasila diakui sebagai dasar negara dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, yang merupakan konstitusi Indonesia. Pasal 36A UUD 1945
menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara dan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia. Undang-undang, peraturan perundang-undangan, dan kebijakan
publik harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Ini berarti bahwa Pancasila
memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan memberikan landasan bagi sistem
hukum di Indonesia.
- Makna Pancasila secara Sosiologis: Secara sosiologis, Pancasila memiliki makna
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang tercermin dalam nilai-nilai,
norma, dan perilaku sosial masyarakat. Pancasila mengandung prinsip-prinsip
seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Makna Pancasila secara sosiologis berarti bahwa nilai-nilai ini
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, hubungan sosial, keadilan, keberagaman,
dan kerjasama antarwarga negara.
- Makna Pancasila secara Politis: Secara politis, Pancasila memiliki makna sebagai
landasan ideologi negara dan orientasi politik dalam menjalankan pemerintahan
dan kehidupan politik di Indonesia. Pancasila menjadi acuan dalam pembentukan
kebijakan publik, perundang-undangan, dan keputusan politik. Pancasila
menegaskan prinsip demokrasi, partisipasi politik, pemilihan umum, dan hak asasi
manusia. Makna Pancasila secara politis berarti bahwa negara dan lembaga-
lembaga politik bertanggung jawab untuk menghormati, melindungi, dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam sistem politik.
- Makna Pancasila secara Historis: Secara historis, Pancasila memiliki makna
sebagai hasil dari perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dan
membentuk negara merdeka. Pancasila lahir dari proses sejarah perjuangan rakyat
Indonesia melawan penjajahan dan upaya membangun negara yang berdaulat,
berkeadilan, dan berpersatuan. Pancasila menjadi representasi dari semangat dan
cita-cita para pendiri bangsa dalam membentuk negara yang adil, demokratis, dan
berdasarkan kebhinekaan. Makna Pancasila secara historis mengakui pentingnya
konteks sejarah dalam membentuk dasar negara Indonesia.

Dalam keseluruhan, Pancasila sebagai Dasar Negara memiliki makna yang kompleks
dan saling terkait dalam berbagai perspektif. Secara yuridis, Pancasila memiliki
kekuatan hukum yang mengikat. Secara sosiologis, Pancasila menjadi pandangan
hidup dan nilai-nilai masyarakat. Secara politis, Pancasila menjadi landasan ideologi
dan kebijakan negara. Secara historis, Pancasila melambangkan perjuangan dan cita-
cita bangsa Indonesia. Semua perspektif ini memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang makna Pancasila sebagai Dasar Negara.

b. Hubungan antara Pancasila sebagai Dasar Negara dan Konstitusi UUD 1945 adalah
erat dan saling terkait. Konstitusi UUD 1945 menyatakan secara tegas bahwa
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia.
- Pengakuan dalam Pembukaan UUD 1945: Pancasila sebagai Dasar Negara diakui
dan dijelaskan dalam pembukaan Konstitusi UUD 1945. Pasal 1 Ayat 1 UUD
1945 menyebutkan bahwa "Negara Indonesia adalah negara hukum yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945." Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa Pancasila merupakan
dasar yang mendasari pembentukan negara dan pemerintahan Indonesia.
- Pengaturan dalam Pasal 36A UUD 1945: Pasal 36A UUD 1945 secara khusus
mengatur tentang Pancasila sebagai dasar negara. Pasal ini menyatakan bahwa
"Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia." Pasal ini mengakui dan
menegaskan kekuatan hukum Pancasila sebagai landasan utama pembentukan dan
pengembangan hukum di Indonesia. Oleh karena itu, seluruh undang-undang,
peraturan perundang-undangan, dan kebijakan publik harus sejalan dengan nilai-
nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila.
- Fungsi Penyempurnaan dalam Amandemen UUD 1945: Pancasila sebagai Dasar
Negara juga terkait dengan proses amandemen Konstitusi UUD 1945.
Amandemen tersebut bertujuan untuk memperkuat dan menyempurnakan
Pancasila sebagai landasan ideologi dan dasar negara yang lebih kokoh. Beberapa
amandemen mengarah pada penegasan nilai-nilai Pancasila, peran MPR sebagai
lembaga tertinggi, dan prinsip demokrasi yang lebih kuat. Dalam proses
amandemen ini, Pancasila tetap menjadi pijakan utama dalam perubahan dan
pengembangan Konstitusi.
- Konstitusi sebagai Implementasi Pancasila: Konstitusi UUD 1945 merupakan
implementasi konkret dari Pancasila sebagai Dasar Negara. Konstitusi mengatur
sistem pemerintahan, hak-hak dan kewajiban warga negara, pembagian
kekuasaan, serta mekanisme dalam menjalankan negara. Seluruh ketentuan dalam
Konstitusi harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, dan pengambilan keputusan
politik dan hukum harus mengacu pada prinsip-prinsip Pancasila. Konstitusi UUD
1945 berperan sebagai instrumen untuk melaksanakan, memperkuat, dan
melindungi Pancasila sebagai Dasar Negara.

Dengan demikian, Pancasila sebagai Dasar Negara dan Konstitusi UUD 1945
memiliki hubungan yang erat, di mana Konstitusi UUD 1945 mengakui, menjelaskan,
dan mengatur pelaksanaan Pancasila sebagai pijakan utama dalam sistem negara dan
hukum Indonesia.

c. Budi Utomo, didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, merupakan organisasi yang
dianggap sebagai awal dari Kebangkitan Nasional di Indonesia. Hal ini dikarenakan
beberapa alasan berikut:
- Simbol Kebangkitan Nasional: Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang
secara terang-terangan mengadvokasi kesadaran nasional, kebangsaan, dan
kemerdekaan Indonesia. Dalam konteks kolonialisme Belanda yang mendominasi
pada masa itu, Budi Utomo menjadi simbol perlawanan dan semangat perjuangan
untuk mengangkat martabat bangsa Indonesia.
- Pendidikan dan Kesadaran Nasional: Budi Utomo didirikan oleh sekelompok
pemuda terpelajar yang melihat pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk
meningkatkan kesadaran nasional. Mereka menyadari bahwa kemandirian
intelektual dan pemahaman akan identitas bangsa merupakan pondasi yang
penting dalam menghadapi penjajahan. Oleh karena itu, Budi Utomo
mempromosikan pendidikan dan kesadaran nasional di antara masyarakat
Indonesia.
- Perlunya Kesatuan dan Keadilan: Budi Utomo mendukung ide keadilan sosial dan
kesatuan Indonesia yang melampaui perbedaan suku, agama, dan wilayah.
Organisasi ini ingin membangun persatuan di antara bangsa Indonesia dan
menentang kebijakan kolonial yang memecah-belah masyarakat. Dalam konteks
ini, Budi Utomo memberikan sumbangsih penting dalam memperkuat semangat
kebangsaan dan persatuan nasional.
- Peran Intelektual dan Pemimpin Muda: Budi Utomo diikuti oleh kalangan
intelektual dan pemimpin muda yang memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang lebih baik tentang kondisi politik dan sosial saat itu. Mereka membawa
gagasan-gagasan baru, semangat perubahan, dan keinginan untuk mencapai
kemerdekaan.
- Tepat pada Masa yang Kritis: Pendirian Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908
terjadi pada masa yang kritis dalam sejarah Indonesia. Pada saat itu, Indonesia
sedang mengalami perubahan sosial dan politik yang signifikan. Kondisi tersebut
menciptakan celah bagi munculnya organisasi nasionalis seperti Budi Utomo
yang berperan penting dalam memperkuat gerakan nasional menuju kemerdekaan.

Secara keseluruhan, pendirian Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi awal
penting dari Kebangkitan Nasional di Indonesia karena simbolisme, peran dalam
pendidikan dan kesadaran nasional, dukungan untuk kesatuan dan keadilan, peran
intelektual dan pemimpin muda, serta waktu yang kritis dalam sejarah.

3. Sebagai Dasar Negara Indonesia, Pancasila diakui secara resmi sebagai ideologi bagi
bangsa Indonesia. Pertanyaan mengenai apakah Pancasila adalah ideologi terbaik bagi
bangsa Indonesia adalah suatu perdebatan yang kompleks dan subjektif. Terdapat
beberapa poin yang dapat dipertimbangkan:
a. Konsensus dan Kebhinekaan: Pancasila dirumuskan dengan tujuan mencerminkan
kesepakatan dan konsensus antara berbagai kelompok dan kepentingan dalam
masyarakat Indonesia. Pancasila mengandung prinsip-prinsip yang menghargai
keberagaman sosial, budaya, dan agama di Indonesia. Dalam konteks ini, Pancasila
dapat dianggap sebagai upaya untuk membangun persatuan dan kesatuan dalam
kerangka kebhinekaan Indonesia.
b. Nilai-nilai Universal: Pancasila mengandung nilai-nilai universal seperti keadilan,
demokrasi, kemanusiaan, persatuan, dan ketuhanan yang mahaesa. Nilai-nilai ini
relevan dalam konteks kehidupan sosial dan politik tidak hanya di Indonesia, tetapi
juga di banyak negara di seluruh dunia. Pancasila menekankan pentingnya keadilan
sosial, partisipasi politik, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
c. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan ruang
untuk pengembangan dan penyesuaian dengan perkembangan zaman dan dinamika
sosial. Pancasila dapat diinterpretasikan dan diaplikasikan dalam berbagai konteks
dan situasi yang berbeda, memungkinkan adanya keberlanjutan dan kemajuan dalam
sistem politik dan sosial di Indonesia.
d. Kritik dan Tantangan: Meskipun Pancasila diakui sebagai ideologi bagi bangsa
Indonesia, terdapat pula kritik dan tantangan terhadap implementasinya. Beberapa
berpendapat bahwa Pancasila masih belum sepenuhnya dihayati dan
diimplementasikan secara konsisten dalam praktik politik dan sosial di Indonesia.
Tantangan tersebut meliputi ketimpangan sosial, korupsi, pelanggaran hak asasi
manusia, serta konflik dan ketegangan antaragama atau suku.

Pertanyaan mengenai ideologi terbaik adalah subjektif dan dapat tergantung pada sudut
pandang masing-masing. Beberapa mungkin melihat Pancasila ideologi yang sesuai
dengan nilai-nilai dan aspirasi mereka, sementara yang lain mungkin memiliki pandangan
yang berbeda. Namun bukti nyata saat ini Pancasila masih menjadi dasar yang terus
mempersatukan Indonesia dengan berbagai ragam penduduknya. Hal tersebut mungkin
menjadi salah satu pembuktian Pancasila sebagai Ideologi yang cocok untuk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai