Anda di halaman 1dari 5

ACARA VI.

TATA LETAK PETA DAN NAMA – NAMA GEOGRAFIS

TUJUAN
Mahasiswa mampu melatih keterampilan dalam melakukan desain dan peletakan
nama-nama geografis sesuai dengan kaidah kartografis

BAHAN
1. Peta acuan
2. Kertas kalkir ukuran A3
3. Drawing pen 0,1 dan 0,3
4. Pensil warna/ pulpen warna
5. Penggaris
6. Alat tulis (Pensil, penghapus)

DASAR TEORI
Tata Letak Peta
Peta rupa bumi dapat berfungsi dengan baik bila seorang pemakai dapat
membaca informasi peta dengan mudah. Membaca peta merupakan suatu kegiatan
tahap awal di dalam menggunakan peta. Kegiatan ini tidak terbatas pada
kemampuan untuk menafsirkan symbol, teks, dan gambar saja, namun perlu
memahami sepenuhnya terhadap keadaan lapangan yang digambarkan. Oleh
karena itu, peta rupa bumi memiliki tampilan tata letak yang dibuat seragam pada
semua lembar petanya, hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pembaca
beralih dari satu lembar peta ke lembar peta yang lainnya (Gambar 1). Pada
dasarnya dalam sebuah peta rupa bumi Indonesia akan ditemui 2 informasi, yaitu:
• Muka peta, merupakan bagian pokok peta yang menunjukkan sejumlah objek
yang ada di daerah tertentu dan termasuk informasi tersebut
• Informasi tepi peta, merupakan bagian peta yang berisi penjelasan secara
detail, yang dapat membantu menggunakan peta
Gambar 1. Desain tata letak peta Rupa Bumi Indonesia

Peta RBI sebagai peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur


alam dan buatan manusia di wilayah NKRI pada muka peta. Unsur-unsur
kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu (BIG, 2016):
a. Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, permukiman
dan sebagainya
b. Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danaum garis pantai
dan sebagainya
c. Tema 3: Hipsografi: data ketinggian, seperti titik tinggi dan kontur
d. Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya
lainnya
e. Tema 5: Transportasi dan utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan
jembatan
f. Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan
dan desa
g. Tema 7: Toponim: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama
gunung dan sebagainya
Penentuan tata letak peta atau komposisi peta harus mempertimbangkan
cara-cara yang dapat menyentuh perasaan tertarik (sensible) dan juga unsur
keindahan perlu dipertimbangkan. Tata letak yang tepat akan menjadikan
penampilan peta secara keseluruhan menjadi lebih menarik. Salah satu faktor utama
yang diperhatikan adalah adanya keseimbangan (balance) dalam tata letak
informasi tepi. Ukuran huruf (text), tipe huruf (style) mempunyai peranan pula dalam
komposisi tata letak informasi tepi ini. Oleh karena itu besar kecilnya huruf sangat
perlu dipertimbangkan secara tepat pula (Tyner, 2010). Berbeda dengan peta
topografi, tidak terdapat aturan baku tentang pengaturan tata letak peta untuk
sebagain besar peta tematik.

Penulisan Nama Geografis


Nama unsur geografis, atau disingkat nama geografis (geographical names)
atau disebut pula dengan istilah toponim. Istilah tersebut secara harafiah berarti
nama tempat (place name). Nama tempat yang dimaksud tidak selalu merujuk pada
nama desa/tempat tinggal, tetapi juga nama unsur geografi yang ada di suatu
tempat seperti sungai, bukit, gunung, pulau, dan tanjung. Nama geografis
merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam penyajian sebuah peta, baik
itu Peta Topografi maupun Peta Tematik. Nama geografis perlu dicantumkan dalam
peta karena nama digunakan sebagai identifikasi suatu fenomena, walaupun
sebenarnya nama adalah bukan bagian dari muka bumi. Penempatan nama
geografis harus tepat dan benar agar mudah dibaca dan tidak membingungkan bagi
pemakai peta (Gambar 2).
Gambar 2. Contoh penulisan nama geografis pada peta

Dalam penulisan nama geografis, tipe huruf, spasi, penempatan, dan warna
memiliki makna yang terkait dengan perwujudan unsur geografisnya. Sebagai
contoh, penulisan nama geografis pada suatu desa diletakkan di tengah area desa.
Jenis dan ukuran huruf yang digunakan untuk nama desa tersebut harus
direncanakan agar memudahkan pembaca mengenali teks khusus untuk nama
desa. Selain digunakan untuk penulisan nama geografis, teks juga berfungsi untuk
penulisan informasi tepi (marginal information) yang mencakup berbagai informasi
penting, seperti judul peta, skala peta, legenda/keterangan, gratikul (bujur dan
lintang), diagram lokasi peta indeks, sumber data serta informasi penting lainnya.

LANGKAH KERJA
1. Amati guide map dan beri keterangan semua unsur yang akan dipetakan sesuai
dengan daftar nama yang telah disediakan dan sesuai pula dengan aturan-aturan
yang telah ditentukan, seperti :
• Nama kota
• Nama pulau
• Nama selat
• Nama samudera
• Nama laut
• dsb
2. Gambarlah seluruh kenampakan yang ada pada guide map di atas kertas kalkir,
sesuaikan dengan ukurannya
3. Berilah nama-nama geografi sesuai dengan aturan yang berlaku (ukuran,
kemiringan, warna)
4. Berilah informasi tepi dengan susunan yang seimbang sesuai dengan ruang yang
ada, informasi meliputi :
• Judul
• Legenda
• Skala
• Orientasi
• Sumber peta
• Disalin oleh
• dll

HASIL PRAKTIKUM
1. Peta hasil salinan di kertas kalkir

Anda mungkin juga menyukai