JURNAL
JURNAL
ABSTRAK
PERUMDA Air Minum Wair Puan Kabupaten Sikka merupakan perusahaan daerah yang dibentuk guna
memenuhi kebutuhan air penduduk. Zona 1 merupakan salah satu daerah layanan PERUMDA Air Minum
Wair Puan Kabupaten Sikka. Pelayanan air bersih yang diperoleh penduduk zona 1 belum mencapai 24
jam. Penduduk zona 1 mendapatkan penyaluran air rata-rata selama 3 sampai 4 jam dalam sehari. Selain
itu, terdapat masyarakat yang mengeluh karena pemenuhan akan air bersih yang terbatas akibat dari
terjadinya kerusakan jaringan perpipaan. Tujuan dari penelitian ini ialah merumuskan strategi peningkatan
pelayanan pada sistem penyediaan air minum Zona 1 Perumda Air Minum Wair Puan Kabupaten Sikka.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis dan evaluasi kebutuhan dan ketersediaan air, produksi air baku,
dan analisis jaringan perpipaan. Analisis dan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan
permasalahan eksisting sistem penyediaan air minum sebagai dasar peningkatan pelayanan. Berdasarkan
hasil evaluasi sistem penyediaan air minum, terdapat beberapa permasalahan yaitu penurunan debit
produksi, tingginya tekanan air dalam pipa distribusi, dan kecepatan aliran air yang rendah pada pipa
distribusi. Strategi yang perlu dilakukan guna menigkatkan pelayanan SPAM ialah peningkatan sarana dan
prasarana unit produksi, dan perbaikan jaringan distribusi.
PENDAHULUAN
Air merupakan hal paling penting dalam melayani seluruh penduduk di Kabupaten Sikka.
kehidupan. Kebutuhan manusia akan air PERUMDA Air Minum Wair Puan melayani 10
umumnya digunakan untuk keperluas sehari-hari. kecamatan yang terdiri dari 7 IKK dan 4 zona
Oleh karena itu air bersih yang merupakan salah layanan. Untuk penduduk yang belum terlayani
satu kebutuhan dasar bagi manusia harus menjadi air dari PERUMDA Air Minum memanfaatkan
perhatian khusus dari pemerintah. Salah satu sumber mata air dan membuat sumur. Potensi air
tugas pemerintah yang terdapat dalam standar terbesar untuk Kabupaten Sikka ialah air tanah
pelayanan minimum adalah dapat memenuhi dalam. Pemanfaatan air tanah secara maksimal
kebutuhan dasar masyarakat. Salah satun dapat dilakukan untuk mencukupi kebutuhan air.
kebutuhan dasar masyarakat ialah menyediakan Zona I merupakan salah satu daerah
pelayanan air bersih. Pelayanan penyediaan air layanan PERUMDA Air Minum Wair Puan
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan hidup Kabupaten Sikka. Zona 1 berlokasi di Kecamatan
masyarakat dan tersedia dalam jumlah yang Alok yang merupakan ibu kota dari Kabupaten
cukup untuk disalurkan secara terus menerus. Sikka. Hal ini menyebabkan lokasi ini memiliki
Kabupaten Sikka merupakan bagian dari penduduk yang cukup padat dan pertumbuhan
wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang penduduk yang cukup pesat, sehingga
terletak di daratan Pulau Flores. Guna memenuhi berpengaruh pada kebutuhan akan pelayanan air
kebutuhan air masyarakat di Kabupaten Sikka, bersih.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka membentuk Berdasarkan data PERUMDA Air
PERUMDA Air Minum Wair Puan. Namun, Minum Wair Puan Kabupaten Sikka tahun 2020,
PERUMDA Air Minum Wair Puan belum Jumlah Penduduk daerah layanan Zona I
Jurnal Enviro 2021
Prodi Teknik Lingkungan – ITN Malang
sebanyak 26.489 jiwa, namun penduduk yang strategi peningkatan pelayanan pada sistem
telah dilayani sebanyak 21.384 jiwa. Prasentasi penyediaan air minum dari Zona 1 Perumda Air
pelayanan di zona I sebesar 81,5 % dengan total Minum Wair Puan Kabupaten Sikka
sambungan rumah yang dilayani sebanyak 4.277
unit. Sumber air baku untuk melayani kebutuhan METODOLOGI
air di daerah layanan Zona I ialah air tanah dalam. Penelitian dilakukan di Zona I Perumda
Air tanah dalam ini di peroleh melaui sumur Air Minum Wair Puan Kabupaten Sikka. Pada
pompa. Jumlah sumur pompa yang digunakan penelitian ini, menggunakan jenis penelitian
untuk menyuplai air bersih untuk penduduk di deskriptif dengan pendekatan kulitatif dan
daerah layanan zona 1 sebanyak empat unit kuantitatif.
sumur pompa. Keempat sumur pompa tersebut Tahapan pelaksanaan dalam perecanaan
terdiri dari sumur pompa Litbang, sumur pompa ini terdiri atas :
wolomarang, sumur pompa Kolam Renang dan 1.) Mengumpulkan data kondisi eksisting sistem
sumur pompa Lingkar Luar. Kapasitas produksi penyediaan air minum.
untuk sumur pompa litbang, sumur pompa 2.) Survey dan analisis kepuasan pelanggan
wolomarang, sumur pompa kolam renang dan Kuisoner diakukan pada pelanggan Zona I.
sumur pompa lingkar luar memiliki kapasitas Penentuan sampel menggunakan rumus
masing masing sebesar sebesar 15 l/dtk, 13 slovin. Analisis jawaban yang diperoleh dari
l/detik, 10 l/detik, dan 15 l/detik. Sehingga total kuisoner, digunakan perhitungan dengan
kapasitas produksi air Zona I sebesar 53 l/dtk. metode Skala Likert.
Menurut Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Kerja 3.) Evaluasi kondisi eksisting sistem penyediaan
Dinas PU 2000, Jumlah penduduk Zona I air minum
termasuk dalam kategori kota kecil dengan Evaluasi dilakukan pada sistem penyediaan
konsumsi unit sambungan rumah sebesar 100 air minum dari aspek teknis antara lain:
liter/orang/hari. Dengan demikian total a. Kebutuhan dan ketersediaan air bersih
kebutuhan air bersih yang dibutuhkan masyarakat eksisting
di zona I idealnya sebesar 33 liter/detik. b. Kondisi Eksisting pompa
Berdasarkan data tersebut kapasitas untuk air c. Kondisi Eksisting reservoir
baku di daerah layanan Zona 1 masih memenuhi d. Kondisi Eksisting jaringan transmisi dan
untuk kebutuhan air penduduknya. Namun, jaringan distribusi
pelayanan air bersih yang diperoleh penduduk 4.) Perencanaan Upaya Peningkatan Pelayanan
zona I belum mencapai 24 jam. Berdasarkan SPAM
Peraturan Pemeritah No. 122 Tahun 2015 Rencana strategi peningkatan layanan disusun
Tentang Sistem Penyediaan Air Minum, durasi berdasarkan hasil evaluasi sistem penyediaan
pelayanan yang ideal selama 24 jam. Penduduk air minum
zona I yang berlangganan PERUMDA Air
Minum Wair Puan Kabupaten Sikka HASIL DAN PEMBAHASAN
mendapatkan penyaluran air rata-rata selama 3 Kondisi Sistem Penyaluran Air Minum
sampai 4 jam dalam sehari, sehingga dalam Eksisting Zona 1 Perumda Air Minum Wair
memenuhi kebutuhan airnya masih terbatas. Puan
Selain itu, berdasarkan laporan bagian hubungan 1.) Sumber Air Baku
langganan PERUMDA Air Minum Wair Puan Sumber pasokan air baku daerah layanan
Kabupaten Sikka, masih terdapat masyarakat zona 1 PERUMDA Air Minum Wair Puan
yang mengeluh karena pemenuhan akan air Kabupaten Sikka bersumber dari air tanah dalam.
bersih yang terbatas akibat dari sering terjadinya Terdapat 4 sumber air tanah dalam untuk
kerusakan jaringan perpipaan. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan air pelanggan. Air tanah
perlu dilakukan evaluasi dan peningkatan dalam ini diperoleh melaui sumur pompa.
pelayanan terhadap sistem penyediaan air minum Keempat sumber tersebut terdiri dari sumur
di Zona 1 PERUMDA Air Minum Wair Puan pompa kolam renang, sumur pompa litbang,
Kabupaten Sikka. sumur pompa wolomarang dan sumur pompa
Tujuan penelitian adalah merumuskan
Jurnal Enviro 2021
Prodi Teknik Lingkungan – ITN Malang
lingkar luar. Air bersih yang diperoleh dari 4.) Sistem Waktu Pengaliran
keempat sumur tersebut langsung di distribusikan Sistem waktu pengaliran air untuk daerah
ke pelanggan tanpa melalui proses pengolahan. layanan zona 1 Perumda Air Minum Wair Puan
2.) Unit produksi Kabupaten Sikka menggunakan sistem
Unit produksi air Perumda Air Minum Wair intermettent.
Puan Kabupaten Sikka terdiri dari Sumur Pompa.
Untuk daerah layanan zona 1 hanya terdiri dari 4 Survey dan Analisis Kepuasan Pelanggan
sumur pompa tanpa pengolahan air. Jam produksi Penelitian dilakukan dengan menyebarkan
sumur pompa berkisar dari 12 sampai 17 jam 366 kuesioner kepada pelanggan kategori
dengan kapasitas pompa sebesar 10 sampai 15 kelompok II Perumda Air Minum Wair Puan
l/detik. Kabupaten Sikka di daerah layanan zona 1.
3.) Sistem Transmisi dan Distribusi Kategori kelompok II merupakan jenis pelanggan
a. Sistem Pipa Transmisi rumah tangga.
Sistem Pipa Transmisi pada daerah Kuesioner penelitian bertujuan untuk
layanan Zona 1 PERUMDA Air Minum mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap
Wair Puan hanya terdiri dari satu jalur pelayanan dari aspek teknis sistem penyediaan air
pipa transmis yaitu jaringan pipa dari minum di daerah layanan zona 1 Perumda Air
sumur pompa litbang ke reservoir Minum Wair Puan Kabupaten Sikka. Dalam
napunglangir. Air baku dari Sumur penelitian ini diukur melalui pertanyaan yang
Pompa Litbang di alirkan ke Reservoir terdiri dari 5 pertanyaan. Jawaban pertanyaan
Napung Langir yang berada di tersebut diukur dengan skor 1 sampai 4 yaitu
Napunglangir, Kelurahan Wolomarang, tidak puas (1), kurang puas (2), cukup puas (3),
Kecamatan Alok Barat dengan sistem dan puas (4). Tingkat kepuasan pelanggan diukur
pemompaan. berdasarkan jumlah skor.
b. Reservoir Untuk mengetahui tingkat kepuasan
Daerah layanan Zona 1 PERUMDA Air pelanggan terhadap pelayanan sistem penyediaan
Minum Wair Puan memiliki sebuah air minum dari aspek teknis maka dilakukan
reservoir yang terletak di Napunglangir, analisis data dengan menggunakan analisis skala
Kelurahan Wolomarang, Kabupaten likert.
Sikka. Lokasi resservoir terletak pada Berdasarkan keterangan interval dapat
ketinggian 57 mdpl. diketahui hasil dari persentase tingkat kepuasan
c. Sistem Distribusi pelanggan zona 1 Perumda Air Minum Wair
Sistem distribusi air bersih Perumda Air Puan adalah sebagai berikut
Minum Wair Puan Kabupaten Sikka
adalah pendistribusian air melalui sistem
perpipaan dari sumur pompa dan KEPUASAN PELANGGAN ZONA
bangunan reservoir ke daerah pelayanan. I PERUMDA AIR MINUM WAIR
PUAN
Konsisten 20%
25%
Pelayanan
Jumlah air
21%
berpengaruh pada jaringan perpipaan. Apabila lainnya memiliki nilai pressure yang lebih tinggi
tekanan melebihi tekanan maksimal maka dapat dari kriteria perencanaan. Kedelapan node
menyebabkan kebocoran pada pipa. Serta apabila tersebut berlokasi di Jl. Litbang bawah, Jl. Gadjah
tekanan kurang dari kriteria perencanaan akan Madha, Jl. Kabor, Jl. Wairklau dan Jl. Misir.
menyebabkan aliran air pada pipa berikutnya Kedelapan node ini memiliki elevasi 20 mdpl
akan sangat kecil. setelah running epanet, akan sampai 30 mdpl. Kedelapan node ini memiliki
menunjukan hasil berupa debit (flo)w, kecepatan beda elevasi yang cukup besar dengan sumber air
(velocity), dan headloss. ± 15 sampai 20 mdpl. Tingginya tekanan air dapat
Selain parameter tekanan (pressure), menyebabkan kebocoran pada pipa.
terdapat pula parameter penting lainnya yaitu Berdasarkan hasil simulasi epanet 2.0, untuk
kecepatan aliran. Apabila kecepatan kurang dari nilai kecepatan (velocity) berkisar dari 0,01 m/s
standar 0,3 m/s, partikel tersuspensi yang terbawa sampai 3,36 m/s. Sebagian besar link pipa
air di dalam pipa akan mengalami pengendapan memiliki kecepatan aliran air dibawah 0,3 m/s.
sehingga menyebabkan penyumbatan. Lokasi dengan aliran pipa yang kecil berada pada
Sedangkan apabila lebih dari 3 m/s pipa akan Jl. Napunglangir, Jl. Karmel, Jl. Wairklau, Jl.
mengalami pengikisan. Anggrek, Jl. Eltari, Jl. Litbang, Jl. Kimang
Berdasarkan hasil simulasi Epanet 2.0 pada Buleng, dan Jl. Gadjah Mada. Nilai kecepatan
jam puncak pukul 07.00 terdapat node dan link aliran (velocity) yang kecil, kemungkinan
yang tidak memenuhi kriteria perencanaan. disebabkan oleh debit air yang mengalir terlalu
Untuk parameter pressure, terdapat 9 node yang kecil. Debit air yang kecil dapat menyebabkan
tidak memenuhi kriteria perencanaan. Satu node pengendapan pada pipa,yang akan berpengaruh
memiliki nilai tekanan (pressure) di bawah pada pengurangan tekanan air dalam pipa.
kriteria untuk jenis pipa pvc yaitu berada pada Jl. Hasil running Epanet 2.0, juga menunjukan
Napunglangir dengan elevasi 56 m. Titik ini untuk debit ke empat sumur pompa di Zona 1
memiliki beda elevasi yang kecil dengan titik Perumda Air Minum mengalami penurunan.
reservoir, yang mana sumber air nya berasal dari Debit hasil epanet yang diperoleh lebih kecil dari
SP. Litbang. Sedangkan untuk kedelapan node kapasitas pompa terpasang.
Berdasarkan hasil simulasi skenario 1 dengan perencanaan untuk kecepatan aliran dalam pipa
Epanet 2.0 untuk nilai tekanan pada pipa, sudah sebesar 0,3 m/s sampai 3 m/s. Nilai kecepatan
memenuhi kriteria desain perencanaan. Nilai dalam pipa lebih kecil dari kriteria dikarenakan
tekanan untuk skenario 1 berkisar dari 7,25 ukuran pipa terlalu besar.
sampai 79,86 m/kolom. Yang mana, tekanan 2.) Skenario 2: Pengembangan Jaringan Pipa
minimum dalam pipa berdasarkan kriteria Distribusi
perencanaan adalah 5-10 m/kolom air dan Rencana pengembangan yang lebih
tekanan maksimum 80 m/kolom air. Untuk nilai cenderung dalam meningkatkan jaringan
kecepatan aliran masih terdapat pipa yang belum distribusi yang sudah ada yaitu memodifikasi
memenuhi kiteria perencanaan. Nilai kecepatan dimensi pipa. Tekanan aliran air yang tinggi
aliran air untuk skenario 1 berkisar dari 0,03 m/s dapat menyebabkan kebocoran pada pipa. Selain
sampai 1,56 m/s. Sedangkan nilai kriteria desain itu kecepatan aliran yang rendah dapat
Jurnal Enviro 2021
Prodi Teknik Lingkungan – ITN Malang
menyebabkan pengendapan lumpur, lumpur yang jaringan, dan penambahan junction. Hal ini
mengendap akan menyebabkan penyempitan dilakukan agar kecepetan dan tekanan air sesuai
diameter pipa. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan kriteria perencanaan. Berikut gambar
perbaikan jaringan perpipaan berupa pengecilan hasil simulasi epanet 2.0 skenario 2:
atau perbesaran diameter pipa, pemotongan
Dwi, A., & Purnomo, A. (2020). Kajian Zuhrotin, E. S., Rahman, T., & Widayati, R.
Penggunaan Tower Tank Krembangan (2018). Studi Alternatif Pemenuhan
pada Sistem Distribusi PDAM Surya Sumber Air Baku Kota Balikpapan Dengan
Sembada Kota Surabaya. 9(2), 1–6. Cara. 2(November), 27–37.
Makawimbang, A. F., Tanudjaja, L., & Wuisan,
E. M. (2017). Perencanaan Sistem
Penyediaan Air Bersih di Desa Soyowan
Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa
Tenggara. Sipil Statik, 5(1), 31–40.
Malik, Y. S., Suprayogi, I., & Asmura, J. (2016).
Kajia Pemanenan Air Hujan Sebagai
Alternatif Pemenuhan Air Baku Di
Kecamatan Bengkalis. Jom F Teknik, 4(1),
29–31.
Naway, R. (2013). Pengembangan sistim
pelayanan air bersih. Sipil Statik, 1(6),
2337–6732.
Posumah, G. D., Tanudjaja, L., & Sumarauw, J.
S. F. (2015). Perencanaan Sistem
Penyediaan Air Bersih Minahasa Utara.
Jurnal Sipil Statik, 3(6), 403–412.
Saparuddin. (2010). PEMANFAATAN AIR
TANAH DANGKAL SEBAGAI
SUMBER AIR BERSIH DI KAMPUS
BUMI BAHARI PALU. SmartEk, 8(2),
143–152.
Subekti, S., & Sukaryo, S. (2018). Pengkajian
Dampak Lingkungan Terhadap Air Tanah
Kota Tangerang. Neo Teknika, 3(1).
https://doi.org/10.37760/neoteknika.v3i1.1
046
Wardhana, I. W., Budihardjo, M. A., & P
Adhesti, S. (2013). Kajian Sistem
Penyediaan Air Bersih Sub Sistem Brib in
Kabupaten Gunungkidul. Jurnal
Presipitasi : Media Komunikasi Dan
Pengembangan Teknik Lingkungan, 10(1),
18–29.
https://doi.org/10.14710/presipitasi.v10i1.1
8-29
Widodo, I. R., & Indarjanto, H. W. (2017).
Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air
Minum Kota Blitar. Jurnal Teknik ITS,
6(2).
https://doi.org/10.12962/j23373539.v6i2.2
3991
Yogafanny, E. (2015). Pengaruh Aktifitas
Warga di Sempadan Sungai terhadap
Kualitas Air Sungai Winongo. Jurnal Sains
&Teknologi Lingkungan, 7(1), 29–40.
https://doi.org/10.20885/jstl.vol7.iss1.art3