Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Manajemen Koperasi

Kelas : MAB A-1


Kelompok : 1 ( satu )
Pertemuan : 5

Topik : Permodalan Koperasi

Kelompok 1
Nama Anggota :

Sarah Ayu Anggita J3J217373


Izma Warits J3J217453
Giantina Veronika J3J217512

Dosen : Uding Sastrawan, Sp, Msi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
Tujuan : Memahami tentang permodalan koperasi, meliputi sumber dan
penggunaannya serta usaha untuk meningkatkan permodalan koperasi

Pokok Bahasan :

1. Banyak orang berpendapat bahwa penyebab kurang berhasilnya koperasi di


Indonesia karena kurangnya modal. Bagaimana menurut pendapat kelompok
anda, apakah hal tersebut benar ? Apakah koperasi yang memiliki modal terbatas
pasti tidak dapat berkembang, mengingat bahwa anggota koperasi terutama
adalah golongan ekonomi lemah ? Berikan alasan !

Kelompok kami kurang sependapat dengan pernyataan tersebut karena, pada


kenyataannya kebanyakan koperasi kurang berhasil disebabkan oleh para oknum
anggota koperasi yang tidak menjalankan prinsip-prinsip koperasi, sehingga maksud
dan tujuan koperasi sebagai bentuk dari badan usaha tidak terlaksana. Walaupun
koperasi memiliki modal yang terbatas dalam melakukan aktivitas produskinya,
koperasi masih dapat berkembang, karena dalam koperasi menerapkan berbagai
bentuk simpanan, selain daripada simpanan wajib, pokok dan sukarela, tetapi
koperasi juga memiliki sumber dana pemberian atau biasa yang disebut dana hibah.
Hibah ini tidak hanya berupa uang tetapi dapat berupa asset lain seperti alat dan
mesin, bangunan, kendaraan ataupun lahan. Adapun jika suatu koperasi tidak
memiliki dana hibah, suatu koperasi harus memiliki dana cadangan, dimana dana
tersebut berasala dari SHU yang tidak dibagikan semuanya, SHU tersebut disimpan
demi keperluan darurat atau mungkin ketika koperasi mengalami kerugian dana
cadangan tersebut dapat menutupinya. Akan tetapi jika dana-dana yang telah
terkumpul dan tidak menutupi kerugian, dana tersebut dapat digunakan kembali
sebagai modal untuk unit usaha lain dalam koperasi.
Akan tetapi salah satu penyebab kurangnya modal didalam koparasi ini, biasanya
disebabkan oleh :
1. Kesadaran masyarakat untuk menjadi anggota koperasi yang diakibatkan oleh
kurangnya sosialisasi koperasi.
2. Kesadaran anggota koperasi untuk melakukan simpanan sukarela di koperasi
dikarenakan oleh keuntungan yang lebih kecil dibanding menabung di bank.
3. Ketidakprofesionalan manajemen koperasi yang anggota dan pengurusnya
memiliki tingkat pendidikan rendah. Banyak koperasi sejenis ini yang
mengalami kebangkrutan baik dari sistem kelola usahanya, dari segi SDM,
maupun dari segi finansial. Selain itu, dana bantuan yang mengucur dari
pemerintah juga dimanfaatkan oleh pihak pengurus yang tidak bertanggung
jawab untuk kegiatan korupsi.
Padahal, pada teorinya, sangat banyak jalan bagi koperasi untuk mendapatkan modal
seperti dari hibah, hutang, cadangan, peningkatan simpanan sukarela, menjual tanah
atau bangunan, menyewa alat-alat, andil, dan lain sebagainya.Jadi, apabila modal
dalam koperasi terbatas, kemajuan dalam koperasi sudah tentu akan terhambat.

2. Modal dalam koperasi terdiri dari Setoran pokok dan sertifikat Modal Koperasi
sebagai modal awal. Namun terdapat sumber modal selain dari modal awal,
potensi modal ini yang sangat potensial dikembangkan adalah seperti pinjaman
dari anggota, namun kenyataannya pinjaman dari anggota ini adalah relatif
sedikit. Hal tersebut dikarenakan koperasi harus kompetisi dengan lembaga
keuangan bank yang semakin banyak dan menarik dengan menawarkan
keuntungan lebih tinggi. Bagaimana mekanisme yang perlu dikembangkan oleh
koperasi agar pinjaman dari anggota ini dapat digali secara lebih optimal ?

  Mekanisme yang perlu dikembangkan oleh koperasi agar simpanan sukarela ini
dapat digali secara lebih optimal adalah dengan memotong SHU yang diterima oleh
masing-masing anggota sesuai persentase yang telah ditetapkan dirapat dalam Rapat
Anggota. Potongan tersebut digunakan kembali untuk modal dalam melakukan
produktivitas koperasi tersebut. Selain itu, menurut kelompok kami adalah dengan
menerapkan bunga pada setiap modal yang disimpan sehingga anggota koperasi lebih
tertarik untuk menyimpan uangnya di koperasi ketimbang lembaga-lembaga non
koperasi lainnya. Adapun bunga itu nantinya dihasilkan dari SHU yang tersedia akan
tetapi tidak dibagikan (dana cadangan). Besarnya bunga ditentukan oleh rapat
anggota, dengan pertimbangan tidak merugikan koperasi nantinya.
3. Diskusikanlah menurut kelompok anda serta berdasarkan atau literatur dan atau
kunjungan ke koperasi, apa kekurangan dan kelebihan permodalan koperasi
menurut UU No.25/1992 dengan permodalan koperasi berdasarkan UU
No.17.2012 ?

4. Diskusikanlah upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan koperasi dalam


meningkatkan permodalan baik modal dari dalam maupun dari luar ?

Upaya yang dapat dilakukan koperasi untuk meningkatkan permodalan dari dalam
atau modal sendiri adalah koperasi harus bekerja sesuai dengan prinsip ekonomi yang
rasional, yaitu efektif, efisien, dan produktif serta berpegang pada prinsif-prinsif
koperasi dan ciri khasnya (self help). Permodalan dari dalam koperasi menunjukan
sumber-sumber modal yang berasal dari kekuatan koperasi dalam membentuk modal,
yaitu dari hasil kegiatan usaha yang telah dijalankannya. Semakin berhasil koperasi
memperoleh laba yang besar, maka koperasi akan dapat membentuk modal yang
besar pula. Sebaliknya, apabila dari kegiatan usaha yang dijalankan tidak
memperoleh laba, maka pembentukan modal pun menjadi terhambat. Upaya yang
lain adalah dengan memanfaatkan dana cadangan yang diperoleh dari alokasi dengan
persentase tertentu yang disepakati untuk pembagianSHU tahun berjalan. Semakin
besar persentase SHU yang diperuntukan bagi cadangan, berarti semakin besar modal
yang dibentuk.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan menghapus sementara dana
penyusutan atau penghapusan aktiva tetap. Akumulasi dana penyusutan aktiva tetap
yang belum dipergunakan untuk membeli aktiva yang akan digantikan, untuk
sementara dapat digunakan koperasi sebagai modal usaha. Sampai saatnya akan
digunakan untuk membeli aktiva yang akan diganti, maka dana yang digunkan tadi
harus dikembalikan pada peruntukannya yaitu untuk membeli aktiva yang baru.

Anda mungkin juga menyukai