Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pengembangan Karakter Wirausaha

Disruption

Disusun oleh :
Giantina Veronika J3J217512

Dosen Pembimbing : Dr.Ir.Elang Ilik Martawijaya, M.M

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS


DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
DISRUPTION
Ada dua jenis inovasi yaitu yang pertama adalah yang menyempurnakan inovasi
sebelumnya (sustaining innovation), dan yang kedua yang mengganggu atau bahkan
menggantikan inovasi-inovasi sebelumnya (disruptive innovation).
Bila kita jenuh dengan pekerjaan kita, jenuh dengan pasar kita, jenuh dengan situasi yang kita
hadapi, dan kita ingin membuat perubahan besar dalam hidup kita – maka salah satu caranya
adalah dengan ber-inovasi yang out of the box atau yang disebut disruptive innovation ini.

Lalu, ada juga yang serba ngasal disruption. Beberapa motivator misalnya, mengaitkan
motivasi dengan disruption. Tapi, begitu kita telusuri sedikit lebih jauh, isinya hanya
"pertunjukan" hipnotis atau paparan tentang sejarah hidupnya yang penuh lika-liku. Kemudian
ada juga yang menyamakan disruption dengan cara kerja bisnis multilevel marketing (MLM)
yang merugikan masyarakat. Pemahaman yang kurang pas lainnya adalah menganggap
disruption seakan-akan melulu bisnis startup, dan hanya bermodalkan uang publik. Bahkan ada
yang membatasinya sebagai trading, sehingga melihatnya sebagai usaha brokerage. Bisnis
percaloan. Jadi seakan-akan disruption melulu soal bisnis aplikasi yang digerakkan untuk
mempertemukan suply dengan demand. Anggapan seperti itu jelas kurang pas. Sebab disruption
itu sejatinya mengubah bukan hanya "cara" berbisnis, melainkan juga fundamental bisnisnya.
Mulai dari struktur biaya sampai ke budaya, dan bahkan ideologi industri.

Pengertian & Konsep Inovasi disruptif (disruptive innovation)


adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang
sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif
mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya
dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan yang tak
diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan
menurunkan harga pada pasar yang lama. Wikipedia merupakan salah satu contoh inovasi
disruptif yang merusak pasar ensiklopedia tradisional (cetak). Istilah disruptive innovation
dicetuskan oleh Clayton M. Christensen dan Joseph Bower pada artikel "Disruptive
Technologies : Catching the Wave" di jurnal Harvard Business Review (1995).

Pengertian & Konsep


 Teori ini pertama kali di perkenalkan pada tahun 1995 oleh Clayton Christensen. Definisi dari
disruptive innovation menurut Wikipedia adalah “marketing speak for a technological innovation
that improves a product or service in ways that the market does not expect, typically by being
lower priced or designed for a different set of consumers”.priced or designed for a different set
of consumers”.
 Ciri khas dari teori ini adalah produk atau service yang dihasilkan lebih murah dan lebih
mudah dalam penggunaan bagi konsumer baru (low-end consumer).
 Disruptive innovation dapat kita gunakan untuk memecahkan kejenuhan, mencairkan status
quo, men-challenge ketidak- adilan systemic, menggantikan kekuasaan yang korup,
menghentikan monopoli dan kartel pasar dlsb.
 Menurut Clyton Christensen Institute for Disruptive innovation, fenomena ini terjadi ketika
suatu inovasi mengubah pasar atau sektor yang sudah ada denganmengubah pasar atau sector
yang sudah ada dengan memperkenalkan kesederhanaan, kenyamanan, aksesibilitas, dan
keterjangkauan.

 Untuk menjadi disruptive innovation, dibutuhkan beberapa persyaratan:


1. inovasi baru tersebut tidak berkembang secara linier dari teknologi sebelumnya.
2. inovasi tersebut memanfaatkan peluang pasar yang muncul pada saat inovasi lama sudah
terlalu canggih dan kompleks buat sebagian pelanggan. Pelanggan tersebut mengharapkan solusi
yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah. Di sinilah disruptive innovation masuk
untuk Pengertian & Konsep dengan biaya yang lebih murah. Di sinilah disruptive innovation
masuk untuk memenuhi keinginan tersebut.
3. inovasi yang dihasilkan bukanlah inovasi yang lebih canggih. Justru disruptive innovation
sering berupa inovasi yang lebih inferior dalam fungsionalitas, bila dibandingkan dengan produk
lama yang sejenis. Inferioritas tersebut tentu saja jangan dipandang enteng, karena setelah
berhasil di pasar awal, perusahaan yang memperkenalkan disruptive innovation tersebut
umumnya akan terus menerus menyempurnakan produknya sehingga perlahan-lahan kinerja nya
bisa mendekati fungsionalitas produk lama dengan harga yang lebih rendah.
 Karena sifatnya yang menyasar segmen yang relatif lebih rendah, perusahaan yang
memperkenalkan disruptive innovation relatif aman dari incaran pemain lama yang lebih suka
mengembangkan produk mereka untuk menggapai pasar yang lebih menguntungkan (yang
umumnya terletak di atas). Karena itu, para inovator ini memiliki keleluasaan bergerak yang
cukup besar.

 Sifat-sifat tersebut juga menjadikan perusahaan besar yang sudah mapan jarang bersedia
mengeluarkan disruptive innovation karena dua alasan. Selain karena kecilnya potensi pasar
awal, inovasi disruptif ini tidak selaras dengan strategi perusahaan yang lebih mementingkan
kebutuhan pelanggan mereka yang paling menguntungkan, yang selalu menuntut produk yang
lebih canggih. Karena itu, disruptive inovasi lebih sering lahir dari inovator baru, dan bukan dari
perusahaan-perusahaan yang sudah mapan.
 Kedatangan disruptive innovators akan tetap merupakan nyanyian merdu dari surga, jika para
inovator baru ini sudah puas dengan apa yang mereka capai dan berhenti sampai di sana. Tetapi
manusia tetap manusia. Ambisi tidak mungkin dihilangkan. Para inovator tersebut setelah
berhasil mengamankan segmen pasar bawah mulai melirik pasar di atasnya. Demikianlah
perlahan-lahan mereka merangkak naik sampai akhirnya sang pemain lama terpojok di atas.
Pelanggan yang dilayaninya memang menguntungkan tetapi jumlahnya semakin sedikit.
Akhirnya, ketika sang pemain lama tersadar semuanya sudah terlambat.

 Demikianlah ciri utama disruptive innovations. Datang tanpa tanda bahaya, perlahan-lahan
merangkak naik, dan akhirnya menggusur penguasa sebelumnya.
Manfaat yang timbul akibat inovasi baru yang baru mengganggu adalah :

1. Dimudahkannya konsumen dalam mencukupi kebutuhan. Dengan memotong biaya yang


dikeluarkan, perusahaan yang menggunakan teknologi terbaru mampu menekan biaya
sehingga dapat menetapkan harga jauh lebih rendah daripada perusahaan incumbent .
Dengan demikian , semakin murah biaya yang dikeluarkan konsumen semakin membuat
konsumen sejahtera .
2. Teknologi yang memudahkan . Munculnya inovasi yang baru tentu akan membawa
teknologi yang baru dan canggih , setidaknya dibandingkan dengan teknologi yang telah
lama ada . Dengan demikian dapat dikatakan terjadi transfer teknologi menuju yang lebih
modern .
3. Memacu persaingan berbasis inovasi . Indonesia merupakan negara yang tidak dapat
begitu saja makmur tanpa adanya inovasi . Dengan adanya inovasi yang mengganggu ,
maka perusahaan dalam industri dipaksa untuk melakukan inovasi sehingga terus
memperbaiki layanannya .
4. Mengurangi jumlah pengangguran . inovasi yang dilakukan akan memberikan
kesempatan lapangan kerja yang baru . jika tidak membuka lapangan kerja yang baru ,
setidaknya dapat memperluas lapangan kerja yang sudah ada .terlebih dengan inovasi
dapat memberikan kesempatan kerja baru dengan upah yang baik dibanding dari
lapangan pekerjaan yang sudah ada sebelumnya .
Disruption sesungguhnya terjadi secara meluas. Mulai dari pemerintahan, ekonomi,
hukum, politik, sampai penataan kota, konstruksi, pelayanan kesehatan, pendidikan,
kompetisi bisnis dan juga hubungan-hubungan sosial. Bahkan konsep marketing pun
sekarang terdisrupsi.

Teori Disruptive Innovation menjelaskan fenomena dimana sebuah inovasi mengubah


pasar atau sektor yang ada dengan memperkenalkan kesederhanaan, kenyamanan, aksesibilitas,
dan keterjangkauan ( simplicity, convenience, accessibility, and affordability ) di mana
komplikasi ( keruwetan )  dan biaya tinggi di posisi status quo. Awalnya, inovasi yang
mengganggu terbentuk di ( niche market ) pasar terbatas yang tampak tidak menarik atau tidak
penting ( inconsequential )  bagi industri yg sudah eksis ( industry incumbents ) , namun
akhirnya produk atau ide baru sepenuhnya me redifinisi industri.

Anda mungkin juga menyukai