Disruption
Disusun oleh :
Giantina Veronika J3J217512
Lalu, ada juga yang serba ngasal disruption. Beberapa motivator misalnya, mengaitkan
motivasi dengan disruption. Tapi, begitu kita telusuri sedikit lebih jauh, isinya hanya
"pertunjukan" hipnotis atau paparan tentang sejarah hidupnya yang penuh lika-liku. Kemudian
ada juga yang menyamakan disruption dengan cara kerja bisnis multilevel marketing (MLM)
yang merugikan masyarakat. Pemahaman yang kurang pas lainnya adalah menganggap
disruption seakan-akan melulu bisnis startup, dan hanya bermodalkan uang publik. Bahkan ada
yang membatasinya sebagai trading, sehingga melihatnya sebagai usaha brokerage. Bisnis
percaloan. Jadi seakan-akan disruption melulu soal bisnis aplikasi yang digerakkan untuk
mempertemukan suply dengan demand. Anggapan seperti itu jelas kurang pas. Sebab disruption
itu sejatinya mengubah bukan hanya "cara" berbisnis, melainkan juga fundamental bisnisnya.
Mulai dari struktur biaya sampai ke budaya, dan bahkan ideologi industri.
Sifat-sifat tersebut juga menjadikan perusahaan besar yang sudah mapan jarang bersedia
mengeluarkan disruptive innovation karena dua alasan. Selain karena kecilnya potensi pasar
awal, inovasi disruptif ini tidak selaras dengan strategi perusahaan yang lebih mementingkan
kebutuhan pelanggan mereka yang paling menguntungkan, yang selalu menuntut produk yang
lebih canggih. Karena itu, disruptive inovasi lebih sering lahir dari inovator baru, dan bukan dari
perusahaan-perusahaan yang sudah mapan.
Kedatangan disruptive innovators akan tetap merupakan nyanyian merdu dari surga, jika para
inovator baru ini sudah puas dengan apa yang mereka capai dan berhenti sampai di sana. Tetapi
manusia tetap manusia. Ambisi tidak mungkin dihilangkan. Para inovator tersebut setelah
berhasil mengamankan segmen pasar bawah mulai melirik pasar di atasnya. Demikianlah
perlahan-lahan mereka merangkak naik sampai akhirnya sang pemain lama terpojok di atas.
Pelanggan yang dilayaninya memang menguntungkan tetapi jumlahnya semakin sedikit.
Akhirnya, ketika sang pemain lama tersadar semuanya sudah terlambat.
Demikianlah ciri utama disruptive innovations. Datang tanpa tanda bahaya, perlahan-lahan
merangkak naik, dan akhirnya menggusur penguasa sebelumnya.
Manfaat yang timbul akibat inovasi baru yang baru mengganggu adalah :