Dosen Pengampu:
Sunawan, S. Pd., M. Pd., Ph. D.
Disusun Oleh:
C. DAMPAK DISRUPSI
Joseph Bower dan Clayton Christensen yang merupakan dua ahli yang
terkenal dalam studi tentang disrupsi dalam bisnis. Dalam pandangan mereka,
dampak disrupsi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kehilangan Pasar
Dampak disrupsi yang paling terlihat adalah kemampuan perusahaan
besar yang mapan untuk kehilangan pangsa pasar kepada perusahaan
kecil atau baru yang lebih inovatif. Bisnis yang tidak dapat atau tidak
mau beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi dalam industri
mereka dapat melihat penurunan penjualan dan pangsa pasar.
2. Perubahan Model Bisnis
Disrupsi seringkali mengharuskan perusahaan untuk mengubah model
bisnis mereka. Ini bisa mencakup perubahan dari model bisnis.
berbasis produk menjadi model berlangganan, atau pergeseran dari
penjualan langsung ke penjualan online.
3. Pemutusan Hubungan Kerja
Untuk menghadapi disrupsi, perusahaan mungkin harus melakukan
restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja. Ini dapat berdampak
pada karyawan dan mengakibatkan perubahan dalam komposisi tenaga
kerja.
4. Ketidakpastian
Disrupsi menciptakan tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam bisnis.
Pemimpin perusahaan mungkin merasa sulit untuk merencanakan
jangka panjang karena perubahan dapat terjadi dengan cepat dan tidak
terduga.
5. Peluang Pertumbuhan
Dampak positif disrupsi adalah adanya peluang pertumbuhan yang
baru. Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan
memanfaatkannya dapat meraih keuntungan besar dan menciptakan
pangsa pasar baru.
6. Investasi dalam Inovasi
Untuk menghadapi disrupsi, perusahaan sering harus meningkatkan
investasi dalam inovasi dan penelitian. Ini dapat mengakibatkan biaya
tambahan tetapi juga dapat membantu mereka tetap bersaing.
7. Perubahan Budaya Organisasi
Disrupsi dapat mengharuskan perusahaan untuk mengubah budaya
organisasi mereka agar lebih inovatif dan berorientasi pada masa
depan.
8. Munculnya Pemain Baru
Dalam lingkungan yang terganggu, pemain baru yang menciptakan
solusi inovatif dapat muncul dengan cepat dan mengubah hirarki pasar.
9. Kerugian Finansia
Jika perusahaan tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan disrupsi,
mereka dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan.
Pandangan Bower dan Christensen menggaris bawahi pentingnya
kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan berinovasi dalam
menghadapi disrupsi. Meskipun disrupsi dapat membawa tantangan,
itu juga dapat menciptakan peluang bagi perusahaan yang siap
mengambil risiko dan merespons perubahan dengan cepat.
F. KESIMPULAN
Secara umum, disrupsi merujuk pada perubahan mendalam yang
mempengaruhi cara industri atau bisnis beroperasi. Ini seringkali disebabkan
oleh inovasi teknologi atau perkembangan yang mengubah cara produk dan
layanan diciptakan, didistribusikan, atau diterima oleh pelanggan. Dan secara
garis besar, disrupsi sendiri adalah kondisi di mana terjadinya inovasi yang
menyebabkan perubahan secara besar-besaran atau mendasar ke dalam sistem
yang baru.
Terdapat kasus yang dialami oleh perusahaan Nokia yang mana pada
masanya Nokia ini cukup terkenal dikalangan sebagian orang di Indonesia.
Penggunaan merek handphone terbanyak yang dimiliki oleh sebagian orang.
Pada kasus yang diangkat oleh kami ini mendapati permasalahan yang mana
kurangnya strategi yang diterapkan oleh perusahaan Nokia dalam menghadapi
disrupsi mengakibatkan mereka menjadi redup dan lama kelamaan bangkrut
hingga akhirnya dibeli oleh Microsoft. Dalam hal ini juga, perusahaan Nokia
memiliki faktor lain yang menyebabkan kebangkrutan seperti tidak adanya
investasi kepada pihak R&D dan hanya fokus pada jangka pendek, pihak
Nokia juga kurang dalam melakukan inovasi internal mereka.